Dokumen tersebut membahas tentang penanganan lanjut usia dengan rheumatoid arthritis. Populasi lanjut usia meningkat di perkotaan sehingga kebutuhan mereka pun meningkat. Rheumatoid arthritis menyebabkan nyeri sendi dan jaringan sekitarnya. Penanganannya mencakup pemberian edukasi, relaksasi, dan aktivitas fisik guna meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
2. Jumlah populasi lansia yang meningkat diperkotaan
mengakibatkan meningkatnya akan kebutuhan yang
ditunjukan kepada lansia, sehingga lansia tetap
dipertahankan untuk produktif dalam arti mandiri dan
dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa
bantuan sepenuhnya, sehingga lansia juga dapat
melakukan perannya di dalam lingkungan keluarga dan
sosial (Azizah, 2011).
Di Indonesia, angka morbilitas dan mortilitas
rheumatoid arthtritis masih sangat tinggi seiring makin
bertambahnya usia (Depkes RI,2004). Di Jawa Barat,
tercatat bahwa 30%, penduduk Jawa Barat terserang
penyakit rheumatoid arthritis (Kompas,2012).
3. Dari 44 jumlah penyakit yang ada di rumah
perlindungan sosial tresna werdha garut 26
diantaranya menderita penyakit Rhematoid Arhtritis
4. Penulis dapat memberikan Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Tn.W secara
komprehensif yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan dengan pola pikir ilmiah
melalui pendekatan proses keperawatan.
5. Mengidentifikasi pengkajian yang meliputi penyebab
masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada
Tn.W sehingga tanda gejala serta komplikasi dapat di
cegah sedini mungkin.
Mengidentifikasi hasil analisa data yang diperoleh dan
diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.W.
Mengidentifikasi rencana tindakan keperawatan secara
langsung dengan masalah nyeri sendi.
Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam rangka
memandirikan klien dalam melaksanakan tugas asuhan
keperawatan dengan nyeri sendi.
Mengidentifikasi hasil evaluasi yang berhasil dilakukan.
Dapat mendokumentasikan proses keperawatan pada
klien dengan rheumatoid arthritis.
6. Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang akan dijalani semua individu,
ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stress
lingkungan (Suruni & Utomo,2003).
7. Rhematoid Asthritis adalah gangguan berupa
kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan
jaringan sekitarnya (Adellia, 2011).
8. Penyebab rheumatoid arthritis masih belum
diketahui secara pasti walaupun banyak hal
mengenai patologis penyakit ini telah
terungkap. Penyakit ini belum dapat
dipastikan mempunyai hubungan dengan
faktor genetik. Namun, berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa
memengaruhi reaksi autoimun. Faktor-
faktor yang berperan antara lain adalah
jenis kelamin, infeksi, keturunan, dan
lingkungan.
9. Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun
terutama terjadi pada jaringan sinovial. Proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam
sendi. Enzim-enzim tersebut akan mencegah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
membrane sinovial, dan akhirnya membentuk
panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan
dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya
menghilangkan permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut
terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan generatif dengan menghilangnya
elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
10. Identitas Klien
Nama : Tn. W
Usia : 95 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : TS (Tidak Sekolah)
Suku Bangsa : Sunda
Status Pernikahan : Menikah (Duda)
Alamat : Sumedang
Tanggal Masuk : 02 Mei 2011
Tanggal Pengkajian : 16 Juli 2012
11. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada pinggang dan
menjalar ke lutut
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji tanggal 16 Juli 2012, klien
mengeluh nyeri pada daerah pinggang dan
menjalar ke lutut, nyeri dirasakan apabila klien
berjalan terlalu jauh dan terlalu lama dari toilet,
nyeri berkurang apabila klien beristirahat, nyeri
dirasakan seperti ditimpa benda dan pegal serta
linu-linu, skala nyeri 3 dari rentang respon nyeri
0-5, nyeri dirasakan kurang lebih 5 menit sekali
dan hilang timbul.
12. Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Suhu : 36,0 属C
Respirasi : 19 x/menit
Berat Badan : 62 Kg
Tinggi Badan : 170 cm
13. Ekstremitas atas : Tangan kanan dan kiri
sama panjang, deformitas tidak ada, krepitasi
tidak ada, lesi tidak ada, nyeri tekan tidak ada
Ekstremitas bawah : kaki kiri dan kanan sama
panjang, deformitas tidak ada, lesi tidak ada
Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Keterangan : gerakan normal penuh,
menentang gravitasi dengan penuh
penahanan.
14. KATZ Indeks B
Bartel Indeks interprestasi hasil
Ketergantungan sebagian
Short portable mental status quisioner
(SPSMQ) Interprestasi fungsi keruksakan
intelektual ringan
Mini Mental Status Exam (MMSE) interprestasi
hasil Kerusakan aspek fungsi mental ringan
15. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. kesemutan dan
rasa nyeri pada persendian, yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan nyeri dan linu pada daerah
pinggang dan menjalar ke lutut jika berjalan jauh dan
terlalu lama ditoilet
DO : - klien suka memegang pinggang dan lutunya
- Skala nyeri 3
Gangguan personal hygiene lingkungan b.d.
keterbatasan gerak, yang ditandai dengan :
DS :
DO : - kamar tampak tidak tertata
- Lingkungan tampak kotor
- Kamar bau pesing
16. Kurang pengetahuan rematik b.d. keterbatasan
kognitif, yang ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit rematik, makanan pantangan dan cara
pengobatan untuk rematik
DO : Klien tampak bertanya tentang rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan rematik
Resiko Gangguan mobilitas fisik b.d. intoleransi
terhadap aktivitas, ditandai dengan :
DS : klien mengatakan malas berakktivitas
DO : - klien tampak lemah
- aktivitas klien terbatas
- klien tampak nyeri dan linu pada pinggangnya
17. NO Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 1. Gangguan rasa nyaman
nyeri b.d. kesemutan
dan rasa nyeri pada
persendian, yang
ditandai dengan :
DS : klien mengatakan
nyeri dan linu pada
daerah pinggang
dan menjalar ke
lutut jika berjalan
jauh dan terlalu
lama ditoilet
DO :- klien suka
memegang
pinggang dan
lutunya
- Skla nyeri 3
Dalam jangka waktu 賊 3
hari rasa nyeri dan ngilu
berkurang/teratasi
dengan kriteria :
DS : rasa nyeri dan linu
berkurang
DO : - klien tampak
tenang
- Skala nyeri 0
- Klien tidak
memegang
pinggang dan
lututnya
1. Anjurkan klien
untuk mandi air
hangat, kompres
sendi-sendi
yang sakit
dengan kompres
hangat
2. Berikan masase
yang lembut
3. Ajarkan teknik
relaksasi dan
distraksi
4. Kolaborasi
dengan dokter
setempat dalam
pemberian obat
anti inflamasi
1. Membantu dalam
menentukan
kebutuhan
manajemen nyeri
dan keefektifan
program
2. Dengan masase
dapat
meningkatkan
relaksasi otot dan
mobilitas serta
menurunkan rasa
sakit
3. Dengan relaksasi
dan distraksi dapat
mengurangi rasa
sakit
4. Menurunkan nyeri
pada daerah yang
sakit
18. NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi rasional
2 Gangguan personal hygiene
lingkungan b.d. keterbatasan
gerak, yang ditandai dengan :
DS :
DO : -kamar tampak tidak tertata
- Lingkungan tampak kotor
- Kamar bau pesing
Dalam jangka
waktu 賊 1 hari,
gangguan
personal hygiene
lingkungan
teratasi dengan
kriteria :
DS : klien merasa
nyaman
Do : - ruangan
tampak
bersih
- Ruangan
tertata rapi
- Kamar tidak
bau pesing
1. Kaji tingkat
fungsional
fisik
2. Anjurkan
untuk
membersihk
an kamar
setip hari
3. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
pentingnya
kebersihan
4. Bantu klien
untuk
membersihk
an
lingkungan
kamar
1. Mengidentifikasi
bantuan yang
diperlukan
2. Supaya lingkungan
ruangan tetap
bersih
3. Memberikan
kesehatan kepada
lansia agar
mengetahui dan
paham tentang
kebersihan
4. Untuk
meringankan beban
atau kerja pada
lansia
19. NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Kurang pengetahuan tentang
rhematoid arhtritis b.d.
keterbatasan kognitif, yang
ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit
rematik, makanan pantangan
dan cara pengobatan untuk
rematik
DO : Klien tampak bertanya
tentang rematik, makanan
pantangan dan cara
pengobatan rematik
Dalam waktu 2 x
15 menit klien
mengerti tentang
penyakit
rheumatoid
arthritis dengan
kriteria :
DS : klien
mengerti dan
paham tentang
penyakitnya
DO : klien tidak
bingung dan
tidak
bertanya-tanya
1. Kaji tingkat
pengetahuan
klien
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang cara
mencegah
dan
mengatasipen
yakit
rheumatoid
arhtritis
1. Supaya dapat
mengetahui
sejauh mana
klien
mengetahui
tentang
penyakiut
yang
dideritanya
2. Memberikan
pendidikan
agar dapat
menambah
wawasan
dang
mengerti
tentang
penyakitnya
20. NO Diadnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
4 Resiko Gangguan mobilitas
fisik b.d. intoleransi terhadap
aktivitas, ditandai dengan :
DS : klien mengatakan malas
beraktivitas
DO : - klien tampak lemah
- aktivitas klien terbatas
- klien tampak nyeri dan
linu pada pinggangnya
Dalam jangka
waktu 賊 3 hari
gangguan mobilitas
dapat teratasi,
dengan kriteria :
- Klien mampu
mempertahank
an fungsi posisi
- Mempertahank
an atau
meningkatkan
kekuatan tubuh
- Klien mampu
mendemonstras
ikan teknik
yang
memungkinkan
untuk aktivitas.
1. Evaluasi
pemantauan
tingkat nyeri
pada sendi
2. Pertahankan
istirahat tirah
baring. Buat
jadwal untuk
aktivitas klien
3. Konsultasi
dengan ahli
terapi fisik
1. Tingkatkan
aktivitas/latihan
tergantung dari
perkembangan
resolusi proses
inflamasi
2. Istirahat sistemik
dianjurkan selama
eksaserbasi akut dan
seluruh fase penyakit
yang penting, untuk
mencegah kelelahan,
dan mempertahankan
kekuatan.
3. Berguna dalam
memformulasikan
program
latihan/aktivitas yang
berdasarkan pada
kebutuhan individual
dan dalam
mengidentifikasi
alat/bantuan
mobilitas.
21. No Tanggal D
X
Catatan perkmbangan Paraf
1 20 Juli
2012
I S : klien mengatakan rasa nyeri dan linu sudah
tidak ada
O : - klien tampak tenang
- Skala nyeri 0 dari rentang 0-5
- Klien tidak banyak memegang pinggang dan
lututnya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien untuk mandi air hangat dan
kompres air hangan pada daerah sendi yang
sakit
- Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
I : - menganjurkan klien untuk mandi air hangan
dan mengompres bagian sendi yang nyeri
- Mengajarkan tehnik nafas dalam
E : masalah teratasi sebagian
Firman Alpalah
22. No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf
2 20 Juli
2012
II S : klien merasa nyaman
O : - kamar terlihat rapi
- Lingkungan kamar telihat tampak
bersih tetapi sedikit masih bau
pesing
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan kepada klien untuk
membersihkan kamar setip hari
I : - menganjurkan kepada klien untuk
membersihkan kamar setiap hari
E : Masalah teratasi sebagian
Firman
Alpalah
23. No Tangg
al
DX Catatan perkmbangan Paraf
3 20 Juli
2012
III S : klien mengerti tentang
penyakit rheumatoid arthritis
O : - klien mampu menjelaskan
lagi tentang cara penanganan
rheumatoid arthritis
- Klien tampak tenang
- Klien tidak bertanya-tanya lagi
A : masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Firman
Alpalah
24. No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf
4 20 Juli
2012
IV S : klien mengatakan masih malas beraktivitas
O :- aktivitas klien masih terbatas
- klien masih merasa nyeri pada pinggangnya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Pertahankan istirahat dan membuat jadwal
kegiatan
- Konsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk
melakukan kegiatan seperti senam dan jalan
santai
I : - Mempertahankan istirahat tirah baring bisa
sambil duduk dan buat jadwal untuk aktivitas
klien dengan bentuk tulisan dan ditempel di
dinding
- mengkonsultasikan dengan ahli terapi fisik
untuk melakukan kegiatan seperti senam dan
jalan santai
E : masalah belum teratasi
Firman Alpalah