際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Firman Alpalah
KHG A. 09099
 Jumlah populasi lansia yang meningkat diperkotaan
mengakibatkan meningkatnya akan kebutuhan yang
ditunjukan kepada lansia, sehingga lansia tetap
dipertahankan untuk produktif dalam arti mandiri dan
dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa
bantuan sepenuhnya, sehingga lansia juga dapat
melakukan perannya di dalam lingkungan keluarga dan
sosial (Azizah, 2011).
 Di Indonesia, angka morbilitas dan mortilitas
rheumatoid arthtritis masih sangat tinggi seiring makin
bertambahnya usia (Depkes RI,2004). Di Jawa Barat,
tercatat bahwa 30%, penduduk Jawa Barat terserang
penyakit rheumatoid arthritis (Kompas,2012).
 Dari 44 jumlah penyakit yang ada di rumah
perlindungan sosial tresna werdha garut 26
diantaranya menderita penyakit Rhematoid Arhtritis
Penulis dapat memberikan Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Tn.W secara
komprehensif yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan dengan pola pikir ilmiah
melalui pendekatan proses keperawatan.
 Mengidentifikasi pengkajian yang meliputi penyebab
masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada
Tn.W sehingga tanda gejala serta komplikasi dapat di
cegah sedini mungkin.
 Mengidentifikasi hasil analisa data yang diperoleh dan
diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.W.
 Mengidentifikasi rencana tindakan keperawatan secara
langsung dengan masalah nyeri sendi.
 Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam rangka
memandirikan klien dalam melaksanakan tugas asuhan
keperawatan dengan nyeri sendi.
 Mengidentifikasi hasil evaluasi yang berhasil dilakukan.
 Dapat mendokumentasikan proses keperawatan pada
klien dengan rheumatoid arthritis.
Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang akan dijalani semua individu,
ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stress
lingkungan (Suruni & Utomo,2003).
Rhematoid Asthritis adalah gangguan berupa
kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan
jaringan sekitarnya (Adellia, 2011).
 Penyebab rheumatoid arthritis masih belum
diketahui secara pasti walaupun banyak hal
mengenai patologis penyakit ini telah
terungkap. Penyakit ini belum dapat
dipastikan mempunyai hubungan dengan
faktor genetik. Namun, berbagai faktor
(termasuk kecenderungan genetik) bisa
memengaruhi reaksi autoimun. Faktor-
faktor yang berperan antara lain adalah
jenis kelamin, infeksi, keturunan, dan
lingkungan.
Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun
terutama terjadi pada jaringan sinovial. Proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam
sendi. Enzim-enzim tersebut akan mencegah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
membrane sinovial, dan akhirnya membentuk
panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan
dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya
menghilangkan permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut
terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan generatif dengan menghilangnya
elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
 Identitas Klien
Nama : Tn. W
Usia : 95 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : TS (Tidak Sekolah)
Suku Bangsa : Sunda
Status Pernikahan : Menikah (Duda)
Alamat : Sumedang
Tanggal Masuk : 02 Mei 2011
Tanggal Pengkajian : 16 Juli 2012
 Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada pinggang dan
menjalar ke lutut
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji tanggal 16 Juli 2012, klien
mengeluh nyeri pada daerah pinggang dan
menjalar ke lutut, nyeri dirasakan apabila klien
berjalan terlalu jauh dan terlalu lama dari toilet,
nyeri berkurang apabila klien beristirahat, nyeri
dirasakan seperti ditimpa benda dan pegal serta
linu-linu, skala nyeri 3 dari rentang respon nyeri
0-5, nyeri dirasakan kurang lebih 5 menit sekali
dan hilang timbul.
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Nadi : 75 x/menit
 Suhu : 36,0 属C
 Respirasi : 19 x/menit
 Berat Badan : 62 Kg
 Tinggi Badan : 170 cm
 Ekstremitas atas : Tangan kanan dan kiri
sama panjang, deformitas tidak ada, krepitasi
tidak ada, lesi tidak ada, nyeri tekan tidak ada
 Ekstremitas bawah : kaki kiri dan kanan sama
panjang, deformitas tidak ada, lesi tidak ada
 Kekuatan Otot : 5 5
5 5
 Keterangan : gerakan normal penuh,
menentang gravitasi dengan penuh
penahanan.
 KATZ Indeks B
 Bartel Indeks interprestasi hasil
Ketergantungan sebagian
 Short portable mental status quisioner
(SPSMQ) Interprestasi fungsi keruksakan
intelektual ringan
 Mini Mental Status Exam (MMSE) interprestasi
hasil Kerusakan aspek fungsi mental ringan
 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. kesemutan dan
rasa nyeri pada persendian, yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan nyeri dan linu pada daerah
pinggang dan menjalar ke lutut jika berjalan jauh dan
terlalu lama ditoilet
DO : - klien suka memegang pinggang dan lutunya
- Skala nyeri 3
 Gangguan personal hygiene lingkungan b.d.
keterbatasan gerak, yang ditandai dengan :
DS :
DO : - kamar tampak tidak tertata
- Lingkungan tampak kotor
- Kamar bau pesing
 Kurang pengetahuan rematik b.d. keterbatasan
kognitif, yang ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak mengerti tentang
penyakit rematik, makanan pantangan dan cara
pengobatan untuk rematik
DO : Klien tampak bertanya tentang rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan rematik
 Resiko Gangguan mobilitas fisik b.d. intoleransi
terhadap aktivitas, ditandai dengan :
DS : klien mengatakan malas berakktivitas
DO : - klien tampak lemah
- aktivitas klien terbatas
- klien tampak nyeri dan linu pada pinggangnya
NO Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 1. Gangguan rasa nyaman
nyeri b.d. kesemutan
dan rasa nyeri pada
persendian, yang
ditandai dengan :
DS : klien mengatakan
nyeri dan linu pada
daerah pinggang
dan menjalar ke
lutut jika berjalan
jauh dan terlalu
lama ditoilet
DO :- klien suka
memegang
pinggang dan
lutunya
- Skla nyeri 3
Dalam jangka waktu 賊 3
hari rasa nyeri dan ngilu
berkurang/teratasi
dengan kriteria :
DS : rasa nyeri dan linu
berkurang
DO : - klien tampak
tenang
- Skala nyeri 0
- Klien tidak
memegang
pinggang dan
lututnya
1. Anjurkan klien
untuk mandi air
hangat, kompres
sendi-sendi
yang sakit
dengan kompres
hangat
2. Berikan masase
yang lembut
3. Ajarkan teknik
relaksasi dan
distraksi
4. Kolaborasi
dengan dokter
setempat dalam
pemberian obat
anti inflamasi
1. Membantu dalam
menentukan
kebutuhan
manajemen nyeri
dan keefektifan
program
2. Dengan masase
dapat
meningkatkan
relaksasi otot dan
mobilitas serta
menurunkan rasa
sakit
3. Dengan relaksasi
dan distraksi dapat
mengurangi rasa
sakit
4. Menurunkan nyeri
pada daerah yang
sakit
NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi rasional
2 Gangguan personal hygiene
lingkungan b.d. keterbatasan
gerak, yang ditandai dengan :
DS :
DO : -kamar tampak tidak tertata
- Lingkungan tampak kotor
- Kamar bau pesing
Dalam jangka
waktu 賊 1 hari,
gangguan
personal hygiene
lingkungan
teratasi dengan
kriteria :
DS : klien merasa
nyaman
Do : - ruangan
tampak
bersih
- Ruangan
tertata rapi
- Kamar tidak
bau pesing
1. Kaji tingkat
fungsional
fisik
2. Anjurkan
untuk
membersihk
an kamar
setip hari
3. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
pentingnya
kebersihan
4. Bantu klien
untuk
membersihk
an
lingkungan
kamar
1. Mengidentifikasi
bantuan yang
diperlukan
2. Supaya lingkungan
ruangan tetap
bersih
3. Memberikan
kesehatan kepada
lansia agar
mengetahui dan
paham tentang
kebersihan
4. Untuk
meringankan beban
atau kerja pada
lansia
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Kurang pengetahuan tentang
rhematoid arhtritis b.d.
keterbatasan kognitif, yang
ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit
rematik, makanan pantangan
dan cara pengobatan untuk
rematik
DO : Klien tampak bertanya
tentang rematik, makanan
pantangan dan cara
pengobatan rematik
Dalam waktu 2 x
15 menit klien
mengerti tentang
penyakit
rheumatoid
arthritis dengan
kriteria :
DS : klien
mengerti dan
paham tentang
penyakitnya
DO : klien tidak
bingung dan
tidak
bertanya-tanya
1. Kaji tingkat
pengetahuan
klien
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang cara
mencegah
dan
mengatasipen
yakit
rheumatoid
arhtritis
1. Supaya dapat
mengetahui
sejauh mana
klien
mengetahui
tentang
penyakiut
yang
dideritanya
2. Memberikan
pendidikan
agar dapat
menambah
wawasan
dang
mengerti
tentang
penyakitnya
NO Diadnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
4 Resiko Gangguan mobilitas
fisik b.d. intoleransi terhadap
aktivitas, ditandai dengan :
DS : klien mengatakan malas
beraktivitas
DO : - klien tampak lemah
- aktivitas klien terbatas
- klien tampak nyeri dan
linu pada pinggangnya
Dalam jangka
waktu 賊 3 hari
gangguan mobilitas
dapat teratasi,
dengan kriteria :
- Klien mampu
mempertahank
an fungsi posisi
- Mempertahank
an atau
meningkatkan
kekuatan tubuh
- Klien mampu
mendemonstras
ikan teknik
yang
memungkinkan
untuk aktivitas.
1. Evaluasi
pemantauan
tingkat nyeri
pada sendi
2. Pertahankan
istirahat tirah
baring. Buat
jadwal untuk
aktivitas klien
3. Konsultasi
dengan ahli
terapi fisik
1. Tingkatkan
aktivitas/latihan
tergantung dari
perkembangan
resolusi proses
inflamasi
2. Istirahat sistemik
dianjurkan selama
eksaserbasi akut dan
seluruh fase penyakit
yang penting, untuk
mencegah kelelahan,
dan mempertahankan
kekuatan.
3. Berguna dalam
memformulasikan
program
latihan/aktivitas yang
berdasarkan pada
kebutuhan individual
dan dalam
mengidentifikasi
alat/bantuan
mobilitas.
No Tanggal D
X
Catatan perkmbangan Paraf
1 20 Juli
2012
I S : klien mengatakan rasa nyeri dan linu sudah
tidak ada
O : - klien tampak tenang
- Skala nyeri 0 dari rentang 0-5
- Klien tidak banyak memegang pinggang dan
lututnya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien untuk mandi air hangat dan
kompres air hangan pada daerah sendi yang
sakit
- Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
I : - menganjurkan klien untuk mandi air hangan
dan mengompres bagian sendi yang nyeri
- Mengajarkan tehnik nafas dalam
E : masalah teratasi sebagian
Firman Alpalah
No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf
2 20 Juli
2012
II S : klien merasa nyaman
O : - kamar terlihat rapi
- Lingkungan kamar telihat tampak
bersih tetapi sedikit masih bau
pesing
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan kepada klien untuk
membersihkan kamar setip hari
I : - menganjurkan kepada klien untuk
membersihkan kamar setiap hari
E : Masalah teratasi sebagian
Firman
Alpalah
No Tangg
al
DX Catatan perkmbangan Paraf
3 20 Juli
2012
III S : klien mengerti tentang
penyakit rheumatoid arthritis
O : - klien mampu menjelaskan
lagi tentang cara penanganan
rheumatoid arthritis
- Klien tampak tenang
- Klien tidak bertanya-tanya lagi
A : masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Firman
Alpalah
No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf
4 20 Juli
2012
IV S : klien mengatakan masih malas beraktivitas
O :- aktivitas klien masih terbatas
- klien masih merasa nyeri pada pinggangnya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Pertahankan istirahat dan membuat jadwal
kegiatan
- Konsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk
melakukan kegiatan seperti senam dan jalan
santai
I : - Mempertahankan istirahat tirah baring bisa
sambil duduk dan buat jadwal untuk aktivitas
klien dengan bentuk tulisan dan ditempel di
dinding
- mengkonsultasikan dengan ahli terapi fisik
untuk melakukan kegiatan seperti senam dan
jalan santai
E : masalah belum teratasi
Firman Alpalah
Terima Kasih

More Related Content

Asuhan keperawatan gerontik pada tn

  • 2. Jumlah populasi lansia yang meningkat diperkotaan mengakibatkan meningkatnya akan kebutuhan yang ditunjukan kepada lansia, sehingga lansia tetap dipertahankan untuk produktif dalam arti mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa bantuan sepenuhnya, sehingga lansia juga dapat melakukan perannya di dalam lingkungan keluarga dan sosial (Azizah, 2011). Di Indonesia, angka morbilitas dan mortilitas rheumatoid arthtritis masih sangat tinggi seiring makin bertambahnya usia (Depkes RI,2004). Di Jawa Barat, tercatat bahwa 30%, penduduk Jawa Barat terserang penyakit rheumatoid arthritis (Kompas,2012).
  • 3. Dari 44 jumlah penyakit yang ada di rumah perlindungan sosial tresna werdha garut 26 diantaranya menderita penyakit Rhematoid Arhtritis
  • 4. Penulis dapat memberikan Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.W secara komprehensif yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan dengan pola pikir ilmiah melalui pendekatan proses keperawatan.
  • 5. Mengidentifikasi pengkajian yang meliputi penyebab masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada Tn.W sehingga tanda gejala serta komplikasi dapat di cegah sedini mungkin. Mengidentifikasi hasil analisa data yang diperoleh dan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.W. Mengidentifikasi rencana tindakan keperawatan secara langsung dengan masalah nyeri sendi. Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam rangka memandirikan klien dalam melaksanakan tugas asuhan keperawatan dengan nyeri sendi. Mengidentifikasi hasil evaluasi yang berhasil dilakukan. Dapat mendokumentasikan proses keperawatan pada klien dengan rheumatoid arthritis.
  • 6. Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Suruni & Utomo,2003).
  • 7. Rhematoid Asthritis adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011).
  • 8. Penyebab rheumatoid arthritis masih belum diketahui secara pasti walaupun banyak hal mengenai patologis penyakit ini telah terungkap. Penyakit ini belum dapat dipastikan mempunyai hubungan dengan faktor genetik. Namun, berbagai faktor (termasuk kecenderungan genetik) bisa memengaruhi reaksi autoimun. Faktor- faktor yang berperan antara lain adalah jenis kelamin, infeksi, keturunan, dan lingkungan.
  • 9. Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan mencegah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan generatif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
  • 10. Identitas Klien Nama : Tn. W Usia : 95 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : TS (Tidak Sekolah) Suku Bangsa : Sunda Status Pernikahan : Menikah (Duda) Alamat : Sumedang Tanggal Masuk : 02 Mei 2011 Tanggal Pengkajian : 16 Juli 2012
  • 11. Keluhan utama Klien mengeluh nyeri pada pinggang dan menjalar ke lutut Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat dikaji tanggal 16 Juli 2012, klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang dan menjalar ke lutut, nyeri dirasakan apabila klien berjalan terlalu jauh dan terlalu lama dari toilet, nyeri berkurang apabila klien beristirahat, nyeri dirasakan seperti ditimpa benda dan pegal serta linu-linu, skala nyeri 3 dari rentang respon nyeri 0-5, nyeri dirasakan kurang lebih 5 menit sekali dan hilang timbul.
  • 12. Tekanan Darah : 140/90 mmHg Nadi : 75 x/menit Suhu : 36,0 属C Respirasi : 19 x/menit Berat Badan : 62 Kg Tinggi Badan : 170 cm
  • 13. Ekstremitas atas : Tangan kanan dan kiri sama panjang, deformitas tidak ada, krepitasi tidak ada, lesi tidak ada, nyeri tekan tidak ada Ekstremitas bawah : kaki kiri dan kanan sama panjang, deformitas tidak ada, lesi tidak ada Kekuatan Otot : 5 5 5 5 Keterangan : gerakan normal penuh, menentang gravitasi dengan penuh penahanan.
  • 14. KATZ Indeks B Bartel Indeks interprestasi hasil Ketergantungan sebagian Short portable mental status quisioner (SPSMQ) Interprestasi fungsi keruksakan intelektual ringan Mini Mental Status Exam (MMSE) interprestasi hasil Kerusakan aspek fungsi mental ringan
  • 15. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. kesemutan dan rasa nyeri pada persendian, yang ditandai dengan : DS : klien mengatakan nyeri dan linu pada daerah pinggang dan menjalar ke lutut jika berjalan jauh dan terlalu lama ditoilet DO : - klien suka memegang pinggang dan lutunya - Skala nyeri 3 Gangguan personal hygiene lingkungan b.d. keterbatasan gerak, yang ditandai dengan : DS : DO : - kamar tampak tidak tertata - Lingkungan tampak kotor - Kamar bau pesing
  • 16. Kurang pengetahuan rematik b.d. keterbatasan kognitif, yang ditandai dengan : DS : Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik DO : Klien tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematik Resiko Gangguan mobilitas fisik b.d. intoleransi terhadap aktivitas, ditandai dengan : DS : klien mengatakan malas berakktivitas DO : - klien tampak lemah - aktivitas klien terbatas - klien tampak nyeri dan linu pada pinggangnya
  • 17. NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. kesemutan dan rasa nyeri pada persendian, yang ditandai dengan : DS : klien mengatakan nyeri dan linu pada daerah pinggang dan menjalar ke lutut jika berjalan jauh dan terlalu lama ditoilet DO :- klien suka memegang pinggang dan lutunya - Skla nyeri 3 Dalam jangka waktu 賊 3 hari rasa nyeri dan ngilu berkurang/teratasi dengan kriteria : DS : rasa nyeri dan linu berkurang DO : - klien tampak tenang - Skala nyeri 0 - Klien tidak memegang pinggang dan lututnya 1. Anjurkan klien untuk mandi air hangat, kompres sendi-sendi yang sakit dengan kompres hangat 2. Berikan masase yang lembut 3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi 4. Kolaborasi dengan dokter setempat dalam pemberian obat anti inflamasi 1. Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program 2. Dengan masase dapat meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas serta menurunkan rasa sakit 3. Dengan relaksasi dan distraksi dapat mengurangi rasa sakit 4. Menurunkan nyeri pada daerah yang sakit
  • 18. NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi rasional 2 Gangguan personal hygiene lingkungan b.d. keterbatasan gerak, yang ditandai dengan : DS : DO : -kamar tampak tidak tertata - Lingkungan tampak kotor - Kamar bau pesing Dalam jangka waktu 賊 1 hari, gangguan personal hygiene lingkungan teratasi dengan kriteria : DS : klien merasa nyaman Do : - ruangan tampak bersih - Ruangan tertata rapi - Kamar tidak bau pesing 1. Kaji tingkat fungsional fisik 2. Anjurkan untuk membersihk an kamar setip hari 3. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya kebersihan 4. Bantu klien untuk membersihk an lingkungan kamar 1. Mengidentifikasi bantuan yang diperlukan 2. Supaya lingkungan ruangan tetap bersih 3. Memberikan kesehatan kepada lansia agar mengetahui dan paham tentang kebersihan 4. Untuk meringankan beban atau kerja pada lansia
  • 19. NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 3 Kurang pengetahuan tentang rhematoid arhtritis b.d. keterbatasan kognitif, yang ditandai dengan : DS : Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematik DO : Klien tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematik Dalam waktu 2 x 15 menit klien mengerti tentang penyakit rheumatoid arthritis dengan kriteria : DS : klien mengerti dan paham tentang penyakitnya DO : klien tidak bingung dan tidak bertanya-tanya 1. Kaji tingkat pengetahuan klien 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang cara mencegah dan mengatasipen yakit rheumatoid arhtritis 1. Supaya dapat mengetahui sejauh mana klien mengetahui tentang penyakiut yang dideritanya 2. Memberikan pendidikan agar dapat menambah wawasan dang mengerti tentang penyakitnya
  • 20. NO Diadnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 4 Resiko Gangguan mobilitas fisik b.d. intoleransi terhadap aktivitas, ditandai dengan : DS : klien mengatakan malas beraktivitas DO : - klien tampak lemah - aktivitas klien terbatas - klien tampak nyeri dan linu pada pinggangnya Dalam jangka waktu 賊 3 hari gangguan mobilitas dapat teratasi, dengan kriteria : - Klien mampu mempertahank an fungsi posisi - Mempertahank an atau meningkatkan kekuatan tubuh - Klien mampu mendemonstras ikan teknik yang memungkinkan untuk aktivitas. 1. Evaluasi pemantauan tingkat nyeri pada sendi 2. Pertahankan istirahat tirah baring. Buat jadwal untuk aktivitas klien 3. Konsultasi dengan ahli terapi fisik 1. Tingkatkan aktivitas/latihan tergantung dari perkembangan resolusi proses inflamasi 2. Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting, untuk mencegah kelelahan, dan mempertahankan kekuatan. 3. Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktivitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasi alat/bantuan mobilitas.
  • 21. No Tanggal D X Catatan perkmbangan Paraf 1 20 Juli 2012 I S : klien mengatakan rasa nyeri dan linu sudah tidak ada O : - klien tampak tenang - Skala nyeri 0 dari rentang 0-5 - Klien tidak banyak memegang pinggang dan lututnya A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi - Anjurkan klien untuk mandi air hangat dan kompres air hangan pada daerah sendi yang sakit - Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi I : - menganjurkan klien untuk mandi air hangan dan mengompres bagian sendi yang nyeri - Mengajarkan tehnik nafas dalam E : masalah teratasi sebagian Firman Alpalah
  • 22. No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf 2 20 Juli 2012 II S : klien merasa nyaman O : - kamar terlihat rapi - Lingkungan kamar telihat tampak bersih tetapi sedikit masih bau pesing A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi - Anjurkan kepada klien untuk membersihkan kamar setip hari I : - menganjurkan kepada klien untuk membersihkan kamar setiap hari E : Masalah teratasi sebagian Firman Alpalah
  • 23. No Tangg al DX Catatan perkmbangan Paraf 3 20 Juli 2012 III S : klien mengerti tentang penyakit rheumatoid arthritis O : - klien mampu menjelaskan lagi tentang cara penanganan rheumatoid arthritis - Klien tampak tenang - Klien tidak bertanya-tanya lagi A : masalah teratasi P : Pertahankan intervensi Firman Alpalah
  • 24. No Tanggal DX Catatan perkmbangan Paraf 4 20 Juli 2012 IV S : klien mengatakan masih malas beraktivitas O :- aktivitas klien masih terbatas - klien masih merasa nyeri pada pinggangnya A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi - Pertahankan istirahat dan membuat jadwal kegiatan - Konsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk melakukan kegiatan seperti senam dan jalan santai I : - Mempertahankan istirahat tirah baring bisa sambil duduk dan buat jadwal untuk aktivitas klien dengan bentuk tulisan dan ditempel di dinding - mengkonsultasikan dengan ahli terapi fisik untuk melakukan kegiatan seperti senam dan jalan santai E : masalah belum teratasi Firman Alpalah