Attachment parenting adalah pola asuh yang bertujuan untuk membangun ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak melalui pemenuhan kebutuhan fisik, emosional, dan nutrisi anak secara sensitif sesuai dengan tahap perkembangannya.
3. John Bowlby
attachment (kelekatan) merupakan suatu ikatan
emosional yang kuat yang dikembangkan anak
interaksinya dengan orang-orang yang mempunyai
khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua.
4. Attachment Parenting
attachment parenting adalah serangkaian pola asuh
yang berusaha mengembangkan attachment yang
& aman, menghindari hukuman fisik, mengajarkan
disiplin kepada anak, dan memenuhi kebutuhan
emosional anak disertai dengan usaha untuk
memahaminya secara menyeluruh.
Pola asuh ini digunakan sesuai dengan kebutuhan emosional
anak dan sesuai dengan tahap perkembangannya.
5. Apa Tujuannya?
Menjadikan anak sebagai dewasa yang berkembang dan
memiliki kapasitas memadai untuk berempati dan menjalin
hubungan dengan orang lain dimasa depan.
6. Prinsip Attachment Parenting
1. Persiapan selama kehamilan, kelahiran dan
pengasuhan
Orang tua terlibat secara emosional dan fisik dalam proses
kehamilan dan kelahiran. Peduli dan melakukan yang terbaik dalam
menjalani proses ini, seperti menjaga kesehatan, banyak belajar
tentang pilihan jasa penyedia kesehatan dan lingkungan untuk
persalinan dan mencari informasi tentang cara merawat bayi baru
lahir. Secara terus menerus memperkaya diri dengan pengetahuan
tentang tahap-tahap perkembangan anak, menetapkan harapan
secara realistis dan tetap fleksibel.
7. 2. Memberi makan dengan cinta dan rasa hormat
Menyusui bayi adalah cara optimal untuk memuaskan
kebutuhan nutrisi dan emosional bayi. Menyusui dengan botol
dapat mengadaptasi sikap menyusui pada payudara, dapat
membantu menciptakan attachment (perlekatan) yang aman.
Perhatikan tanda-tanda lapar pada bayi dan juga anak-anak,
dorong mereka untuk makan ketika lapar dan berhenti ketika
kenyang. Sediakan pilihan makanan yang sehat dan contohkan
sikap makan yang sehat.
8. 3. Merespon secara sensitive
Membangun dasar bagi rasa percaya dan empati dimulai sejak
masih bayi. Perhatikan apa yang disampaikan anak pada kita
dan responlah dengan konsisten dan sepatutnya. Bayi tidak
dapat diharapkan untuk menenangkan dirinya sendiri, mereka
membutuhkan orang tua yang tenang, empatis dan penuh kasih
sayang untuk membantu mereka mengatasi emosi mereka.
Responlah secara sensitif anak yang terluka atau menunjukkan
emosi yang kuat dan ambil bagian dalam kebahagiaan mereka.
9. 4. Menggunakan sentuhan yang tulus
Sentuhan dapat memenuhi kebutuhan bayi akan kontak fisik,
kasih sayang, rasa aman, stimulasi dan gerakan. Yang paling
efektif adalah kontak kulit dengan kulit, seperti saat
menyusui, mandi atau pijat. Menggendong bayi (babywearing)
juga memenuhi kebutuhan ini saat sedang berpergian. Pelukan,
cengkrama, gosokan di punggung, pijat dan permainan fisik
dapat memenuhi kebutuhan ini pada anak yang lebih tua.
10. 5. Pembiasaan tidur yang nyaman baik secara fisik
maupun emosional
Bayi dan anak-anak memiliki kebutuhan di malam hari seperti
juga di siang hari; rasa lapar, kesepian, rasa takut hingga
merasa kedinginan atau kepanasan. Mereka butuh orang tua
untuk menenangkan dan membuat mereka nyaman sambil
membantu mereka menghadapi emosi mereka yang intens.
Teknik-teknik latihan tidur dapat memiliki efek tidak baik
secara fisiologis dan psikologis. Tidur bersama/berdekatan
yang aman memberikan keuntungan baik bagi bayi maupun
orang tua.
11. 6. Konsisten dalam memberikan cinta dan
perhatian
Bayi dan anak kecil memiliki kebutuhan yang amat besar akan
kehadiran fisik figur pengasuh yang konsisten, penuh kasih
sayang dan responsif: idealnya, mereka butuh orang tua. Jika
memungkinkan, pilihlah pengasuh alternatif yang telah lebih
dulu membangun ikatan dengan anak dan yang peduli pada anak,
dimana akan memperkuat hubungan kelekatan ini. Buatlah
jadwal yang fleksibel, minimalisir stres dan rasa takut anak
pada saat berpisah sementara dengan orang tua.
12. 7. Pemberlakuan disiplin yang positif
Displin positif membantu anak mengembangkan nurani
berdasarkan disiplin internal dirinya dan belas kasih pada
sesama. Disiplin yang sifatnya empatis, penuh kasih sayang dan
penuh hormat memperkuat hubungan antara orang tua dan
anak. Alih-alih bereaksi terhadap perilaku anak, temukan
kebutuhan yang mengarahkan pada perilaku tersebut.
Komunikasikan dan bangun solusi bersama-sama sambil tetap
mempertahankan martabat masing-masing.
13. 8. Mengusahakan keseimbangan dalam
kehidupan pribadi dan keluarga
Saat keseimbangan terjaga, menjadi lebih mudah bagi kita
untuk menjadi responsif secara emosional. Ciptakan jaringan
dukungan, tetapkan tujuan yang realistis, dahulukan orang
daripada benda dan tidak takut berkata 'tidak'. Kenali
kebutuhan individual di dalam keluarga dan sedapat mungkin
penuhi kebutuhan-kebutuhan itu tanpa mengorbankan
kesehatan emosional dan fisik kita. Jadilah kreatif,
bersenang-senanglah dengan pengasuhan anak dan sediakan
waktu untuk diri sendiri.