ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Audit Sistem Kepastian Kualitas
Kelompok 6
• Ni Putu Gita Puspita 1.12.2.9399
• Ni Putu Erdhina Karismayanti 1.12.2.9429
• Ni Putu Ayu Rahma Dewi 1.12.2.9344
• Ni Kadek Hariyanti 1.12.2.9343
• Putu Ayu Tamara Y. Laviana 1.12.2.9341
• Devy Leviyanthie Z 1.12.2.9351
• Dita Riesmayanti 1.12.2.9373
• Susiyani Widiyawati 1.12.2.9375
• Thahira Qarimma Nursabilla 1.12.2.9457
Pengertian
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.
Pihak-Pihak Berkepentingan
a. Perusahaan (Manajemen Puncak)
• Untuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem manajemen
kualitas yang telah disepakati.
• Menjadi panduan operasional perusahaan dalam mencapai tingkata kualitas yang telah ditentukan.
b. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi telah sesuai dengan standar kualitas yang
disyaratkan.
c. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi masyarakat telah sesuai dengan standar
kualitas yang disyaratkan.
d. Asosiasi
Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola
manajemen kualitasnya.
e. Lembaga Sertifikasi
Untuk menilai kemampaun perusahaan dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah
ditetapkan lembaga tersebut.
Tujuan
• Menentukan ketidaksesuaian
• Menentukan efektifitas sistem kualitas.
• Memberikan peluang perbaikan sistem.
• Memenuhi persyaratan peraturan.
• Memudahkan registrasi sisem kualitas
• Memverifikasi sistem kualitas pemasok
• Memverifikasi sistem kualitas perusahaan
Manfaat
• Membantu mengembangkan sistem manajemen kualitas terpadu yang efektif.
• Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen.
• Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal.
• Mencegah timbulnya masalah
• Memungkinkan koreksi tepat waktu
• Mengurangi biaya tambahan yang tidak perlu
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar
Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui
Proses Audit
1. Perencanaan Audit
• memahami budaya organisasi
• memahami hasil dari audit sebelumnya
• analisis risiko berdasarkan sektor
• praevaluasi terhadap peraturan
• membentuk tim audit yang kompeten
• menaalokasikan waktu yang cukup
2. Teknik audit
• fokus pada beberapa proses dan prosedur yang terbatas.
• Pahami prinsip prinsip manajemen kualitas
• Gunakan pemdekatan Plan – Do – Check – Act (PDCA) untuk mengevaluasi efektifitas
proses organisasi
• Adopsi pendekatan holistik untuk mengumpulkan temuan audit dari pada hanya
berfokus pada individual klausul
3. Keputusan dan analisis
• Memasukan temuan ke penilaian risiko
• Hubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi
menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya.
4. Laporan dan tidak lanjut
• melaporkan secara pantas temuan-temuan audit
• Laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat
Manajemen Kualitas
1. Fokus pada Pelanggan
Mengarahkan perusahaan untuk:
• memahami kebutuhan pelangan
• Tujuan dan sasaran perusahaan berhubungan dengan kebutuhan pelangan
• mengkomunikasikan kebutuhan pelanggan dengan organisasi
• menyelaraskan pendekatan memuaskan pelangan dengan pengambilan keputusan
• Memastikan keseimbangan antara kepuasan pelangan dengan pemangku kepentingan lainnya
Manfaat dari penerapan prinsip fokus pada pelangan bagi perusahaan:
• Meningkatkan pendapatan dan penguasaan pangsa pasar
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengunaan sumber daya perusahaan dalam meningkatkan
kepuasan pelangan
• Meningkatkan loyalitas pelangan melalui transaksi yan berkelanjutan.
2. Kepemimpinan
Mengarahkan perusahaan untuk:
• Memandang semua kebutuhan pihak terkait sebagai satu kesatuan.
• Menciptakan visi dan misi
• Menetapkan tujuan, sasaran, serta target
• Bertindak bebas disertai dengan tanggungjawab dan akuntanbilitas.
• Menyediakan sumber daya dan pelatihan.
• Menjadi teladan dalam kejujuran, moral, dan penciptaan budaya perusahaan yang
kuat.
• Membangun kepercayaan dan menghilangkan berbagai kekhawatiran karyawan.
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Membuat karyawan termotivasi mencapai sasaran perusahaan.
• Menyatukan evaluasi, perbaikan dan penerapan aktivitas dalam satu kesatuan.
• Meminimalkan miskomunikasi di antara berbagai tingkatan dalam organisasi.
• Menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam perbaikan
berkelanjutan sebagai wujud peningkatan kinerja karyawan.
3. Keterlibatan SDM
Mengarahkan perusahaan untuk:
• Memahami tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam perusahaan.
• Mengindentifikasi kendala-kendala yang dapat menghambat kinerja mereka.
• Bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapi dan mencari solusi bagaimana
menyelesaikan masalah tersebut.
• Mampu menilai kinerjanya sendiri dihubungkan dengan tujuan perusahaan dan
tujuan pribadinya.
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Setiap orang dalam perusahaan menjadi termotivasi memberikan keterlibatannya
dalam pencapaian sasaran perusahaan.
• Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas serta perbaikan terus-menerus.
• Setiap orang menjadi tanggungjawab terhadap kinerjanya.
4. Pendekatan Proses
Beberapa manfaat penting dari pendekatan proses adalah :
• Penurunan biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek melalui efektivitas
penggunaan sumber daya.
• Hasil yang diperoleh meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan.
• Peningkatan kesempatan menjadi prioritas dan terfokus.
Tahapan-tahapan penerapan pendekatan proses sebagai berikut:
• Mendefinisikan aktivitas yang diperlukan oleh sistem manajemen kualitas dan
penerapannya dalam organisasi secara sistematis.
• Mendefinisikan urutan dan interaksi proses.
• Menentukan kriteria dan metode yang diisyaratkan
• Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang memadai
• Memantau, mengukur, dan menganalisis proses.
• Menerapkan tindakan yang diperlukan
5. Pendekatan Sistem terhadap Manajemen
Mengarahkan perusahaan untuk:
• Menstrukturkan sistem menuju pencapaian tujuan dengan lebih efektif dan efisien.
• Memahami keterkaitan proses dengan sistem.
• Menggunakan pendekatan terstruktur guna mengharmoniskan dan mengintegrasikan
proses-proses.
• Memahami dengan lebih baik tentang peranan dan tanggungjawab yang diperlukan
• Memahami kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber daya
sebelum bertindak.
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses terbaik dalam mencapai hasil-hasil yang
diinginkan.
• Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada proses-proses kunci.
• Memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
konsistensi dan efisiensi organisasi.
6. Peningkatan Berkesinambungan
Mengarahkan perusahaan untuk:
• Menggunakan pendekatan organisasi secara konsisten
• Memberikan pelatihan yang memadai kepada setiap orang dalam organisasi
• Menjadikan peningkatan berkesinambungan dari produk, proses, dan sistem sebagai
tujuan utama individu dan kelompok dalam organisasi
• Menetapkan sasaran-sasaran yang terkait dengan peningkatan berkesinambungan
• Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan-peningkatan yang telah
tercapai
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Meningkatkan kinerja melalui peningkatan keunggulan bersaing perusahaan.
• Menciptakan kesesuaian dari aktivitas-aktivitas peningkatan pada semua tingkat
terhadap tujuan strategis organisasi
• Memberi fleksibilitas dalam bereaksi secara cepat terhadap berbagai kesempatan yang
ada
• Mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan.
7. Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat
• Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan
terdahulu melalui referensi terhadap fakta-fakta yang terdokumentasi
• Meningkatkan kemampuan untuk meninjau ulang serta mengubah opini dan
keputusan-keputusan
Langkah-langkah dalam menerapkan prinsip-prinsip ini:
• Mengumpulkan data dan informasi serta pengujian yang berkaitan dengan tujuan
dan sasaran perusahaan
• Memastikan bahwa data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah
diakses.
• Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang tepat
• Memahami penggunaan teknik-teknik statistik
• Membuat keputusan dan menindaklanjutinya berdasarkan hasil analisi dan
pengalaman.
8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan
Pemasok
Mengarahkan perusahaan untuk:
• Menetapkan hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil jangka pendek dengan
pertimbangan-pertimbangan jangka panjang
• Memanfaatkan keahlian sumber daya dari mitra bisnis
• Mengidentifikasi dan memilih pemasok-pemasok utama yang dapat diandalkan.
• Menciptakan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan para pemasok
• Meningkatkan apresiasi, pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan dan
pencapaian oleh pemasok
Manfaat dari penerapan prinsip tsb:
• Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua pihyak
• Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan
pasar atau kebutuhan dan harapan pelanggan
• Mengoptimalkan biaya dan penggunaan sumber daya.
Manfaat penerapan secara keseluruhan ISO
9001:2001
• Pelanggan dan pengguna produk akan menerima produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya, tersedia tepat waktu, dan kegunaannya dapat
diandalkan.
• Seluruh individu dan kelompok dalam organisasi akan memperoleh manfaat melalui
peningkatan kondisi kerja, kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja,
semangat kerja, serta jaminan stabilitas dalam bekerja.
• Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui imbah hasil atas investasi
(ROI), hasil operasi, pangsa pasar, dan keunggulan bersaing
• Pemasok dan mitra bisnis akan memperoleh manfaat melalui peningkatan stabilitas,
pertumbuhan, kemitraan, dan pemahaman bersama.
• Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui pemenuhan persyaratan hukum dan
peraturan, peningkatan kesehatan dan keselamatan, penurunan dampak negatif
terhadap lingkungan dan peningkatan keamanan.
Langkah-Langkah Audit
1. Perencanaan
Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran organisasi.
Pernyataan tujuan dapat mempertegas fokus audit. Mengikuti pernyataan tujuan ini
perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H : siapa (who), apa (what), di mana
(where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan
berbagai pihak yang berwenang untuk membahas tentang ruang lungkup audit, tujuan,
jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit (KKA).
3. Memahami Hasil Audit
Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian
yang membutuhkan peningkatan dari hasil auditee. Laporan hasil audit yang
disampaikan auditor memuat kesimpulan hasil audit yang didukung bukti audit dan
rekomendasi yang diberikan untuk untuk peningkatan hal yang masih perlu diperbaiki.
4. Tindakan Perbaikan
Pada tahap ini, orgaisasi didampingi oleh auditor mengimplementasikan rencana
tindakan perbaikan yang telah ditetapkan.
Hal ini untuk memastikan rekomendasi dan kesimpulan yang dibuat auditor dapat
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas
Berdasarkan ISO 9001:2001

More Related Content

Audit sistem kepastian kualitas

  • 2. Kelompok 6 • Ni Putu Gita Puspita 1.12.2.9399 • Ni Putu Erdhina Karismayanti 1.12.2.9429 • Ni Putu Ayu Rahma Dewi 1.12.2.9344 • Ni Kadek Hariyanti 1.12.2.9343 • Putu Ayu Tamara Y. Laviana 1.12.2.9341 • Devy Leviyanthie Z 1.12.2.9351 • Dita Riesmayanti 1.12.2.9373 • Susiyani Widiyawati 1.12.2.9375 • Thahira Qarimma Nursabilla 1.12.2.9457
  • 3. Pengertian Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.
  • 4. Pihak-Pihak Berkepentingan a. Perusahaan (Manajemen Puncak) • Untuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem manajemen kualitas yang telah disepakati. • Menjadi panduan operasional perusahaan dalam mencapai tingkata kualitas yang telah ditentukan. b. Pelanggan Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi telah sesuai dengan standar kualitas yang disyaratkan. c. Pemerintah Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi masyarakat telah sesuai dengan standar kualitas yang disyaratkan. d. Asosiasi Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola manajemen kualitasnya. e. Lembaga Sertifikasi Untuk menilai kemampaun perusahaan dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan lembaga tersebut.
  • 5. Tujuan • Menentukan ketidaksesuaian • Menentukan efektifitas sistem kualitas. • Memberikan peluang perbaikan sistem. • Memenuhi persyaratan peraturan. • Memudahkan registrasi sisem kualitas • Memverifikasi sistem kualitas pemasok • Memverifikasi sistem kualitas perusahaan
  • 6. Manfaat • Membantu mengembangkan sistem manajemen kualitas terpadu yang efektif. • Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen. • Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal. • Mencegah timbulnya masalah • Memungkinkan koreksi tepat waktu • Mengurangi biaya tambahan yang tidak perlu • Meningkatkan produktivitas • Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar
  • 7. Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit 1. Perencanaan Audit • memahami budaya organisasi • memahami hasil dari audit sebelumnya • analisis risiko berdasarkan sektor • praevaluasi terhadap peraturan • membentuk tim audit yang kompeten • menaalokasikan waktu yang cukup 2. Teknik audit • fokus pada beberapa proses dan prosedur yang terbatas. • Pahami prinsip prinsip manajemen kualitas • Gunakan pemdekatan Plan – Do – Check – Act (PDCA) untuk mengevaluasi efektifitas proses organisasi • Adopsi pendekatan holistik untuk mengumpulkan temuan audit dari pada hanya berfokus pada individual klausul
  • 8. 3. Keputusan dan analisis • Memasukan temuan ke penilaian risiko • Hubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya. 4. Laporan dan tidak lanjut • melaporkan secara pantas temuan-temuan audit • Laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat
  • 10. 1. Fokus pada Pelanggan Mengarahkan perusahaan untuk: • memahami kebutuhan pelangan • Tujuan dan sasaran perusahaan berhubungan dengan kebutuhan pelangan • mengkomunikasikan kebutuhan pelanggan dengan organisasi • menyelaraskan pendekatan memuaskan pelangan dengan pengambilan keputusan • Memastikan keseimbangan antara kepuasan pelangan dengan pemangku kepentingan lainnya Manfaat dari penerapan prinsip fokus pada pelangan bagi perusahaan: • Meningkatkan pendapatan dan penguasaan pangsa pasar • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengunaan sumber daya perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelangan • Meningkatkan loyalitas pelangan melalui transaksi yan berkelanjutan.
  • 11. 2. Kepemimpinan Mengarahkan perusahaan untuk: • Memandang semua kebutuhan pihak terkait sebagai satu kesatuan. • Menciptakan visi dan misi • Menetapkan tujuan, sasaran, serta target • Bertindak bebas disertai dengan tanggungjawab dan akuntanbilitas. • Menyediakan sumber daya dan pelatihan. • Menjadi teladan dalam kejujuran, moral, dan penciptaan budaya perusahaan yang kuat. • Membangun kepercayaan dan menghilangkan berbagai kekhawatiran karyawan. Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Membuat karyawan termotivasi mencapai sasaran perusahaan. • Menyatukan evaluasi, perbaikan dan penerapan aktivitas dalam satu kesatuan. • Meminimalkan miskomunikasi di antara berbagai tingkatan dalam organisasi. • Menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam perbaikan berkelanjutan sebagai wujud peningkatan kinerja karyawan.
  • 12. 3. Keterlibatan SDM Mengarahkan perusahaan untuk: • Memahami tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam perusahaan. • Mengindentifikasi kendala-kendala yang dapat menghambat kinerja mereka. • Bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapi dan mencari solusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. • Mampu menilai kinerjanya sendiri dihubungkan dengan tujuan perusahaan dan tujuan pribadinya. Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Setiap orang dalam perusahaan menjadi termotivasi memberikan keterlibatannya dalam pencapaian sasaran perusahaan. • Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas serta perbaikan terus-menerus. • Setiap orang menjadi tanggungjawab terhadap kinerjanya.
  • 13. 4. Pendekatan Proses Beberapa manfaat penting dari pendekatan proses adalah : • Penurunan biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek melalui efektivitas penggunaan sumber daya. • Hasil yang diperoleh meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan. • Peningkatan kesempatan menjadi prioritas dan terfokus. Tahapan-tahapan penerapan pendekatan proses sebagai berikut: • Mendefinisikan aktivitas yang diperlukan oleh sistem manajemen kualitas dan penerapannya dalam organisasi secara sistematis. • Mendefinisikan urutan dan interaksi proses. • Menentukan kriteria dan metode yang diisyaratkan • Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang memadai • Memantau, mengukur, dan menganalisis proses. • Menerapkan tindakan yang diperlukan
  • 14. 5. Pendekatan Sistem terhadap Manajemen Mengarahkan perusahaan untuk: • Menstrukturkan sistem menuju pencapaian tujuan dengan lebih efektif dan efisien. • Memahami keterkaitan proses dengan sistem. • Menggunakan pendekatan terstruktur guna mengharmoniskan dan mengintegrasikan proses-proses. • Memahami dengan lebih baik tentang peranan dan tanggungjawab yang diperlukan • Memahami kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber daya sebelum bertindak. Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses terbaik dalam mencapai hasil-hasil yang diinginkan. • Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada proses-proses kunci. • Memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap konsistensi dan efisiensi organisasi.
  • 15. 6. Peningkatan Berkesinambungan Mengarahkan perusahaan untuk: • Menggunakan pendekatan organisasi secara konsisten • Memberikan pelatihan yang memadai kepada setiap orang dalam organisasi • Menjadikan peningkatan berkesinambungan dari produk, proses, dan sistem sebagai tujuan utama individu dan kelompok dalam organisasi • Menetapkan sasaran-sasaran yang terkait dengan peningkatan berkesinambungan • Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan-peningkatan yang telah tercapai Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Meningkatkan kinerja melalui peningkatan keunggulan bersaing perusahaan. • Menciptakan kesesuaian dari aktivitas-aktivitas peningkatan pada semua tingkat terhadap tujuan strategis organisasi • Memberi fleksibilitas dalam bereaksi secara cepat terhadap berbagai kesempatan yang ada • Mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan.
  • 16. 7. Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat • Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan terdahulu melalui referensi terhadap fakta-fakta yang terdokumentasi • Meningkatkan kemampuan untuk meninjau ulang serta mengubah opini dan keputusan-keputusan Langkah-langkah dalam menerapkan prinsip-prinsip ini: • Mengumpulkan data dan informasi serta pengujian yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran perusahaan • Memastikan bahwa data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses. • Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang tepat • Memahami penggunaan teknik-teknik statistik • Membuat keputusan dan menindaklanjutinya berdasarkan hasil analisi dan pengalaman.
  • 17. 8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok Mengarahkan perusahaan untuk: • Menetapkan hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil jangka pendek dengan pertimbangan-pertimbangan jangka panjang • Memanfaatkan keahlian sumber daya dari mitra bisnis • Mengidentifikasi dan memilih pemasok-pemasok utama yang dapat diandalkan. • Menciptakan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan para pemasok • Meningkatkan apresiasi, pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan dan pencapaian oleh pemasok Manfaat dari penerapan prinsip tsb: • Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua pihyak • Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan dan harapan pelanggan • Mengoptimalkan biaya dan penggunaan sumber daya.
  • 18. Manfaat penerapan secara keseluruhan ISO 9001:2001 • Pelanggan dan pengguna produk akan menerima produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya, tersedia tepat waktu, dan kegunaannya dapat diandalkan. • Seluruh individu dan kelompok dalam organisasi akan memperoleh manfaat melalui peningkatan kondisi kerja, kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat kerja, serta jaminan stabilitas dalam bekerja. • Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui imbah hasil atas investasi (ROI), hasil operasi, pangsa pasar, dan keunggulan bersaing • Pemasok dan mitra bisnis akan memperoleh manfaat melalui peningkatan stabilitas, pertumbuhan, kemitraan, dan pemahaman bersama. • Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui pemenuhan persyaratan hukum dan peraturan, peningkatan kesehatan dan keselamatan, penurunan dampak negatif terhadap lingkungan dan peningkatan keamanan.
  • 19. Langkah-Langkah Audit 1. Perencanaan Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran organisasi. Pernyataan tujuan dapat mempertegas fokus audit. Mengikuti pernyataan tujuan ini perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H : siapa (who), apa (what), di mana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how). 2. Pelaksanaan Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai pihak yang berwenang untuk membahas tentang ruang lungkup audit, tujuan, jadwal pelaksanaan dan rancangan kertas kerja audit (KKA). 3. Memahami Hasil Audit Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian yang membutuhkan peningkatan dari hasil auditee. Laporan hasil audit yang disampaikan auditor memuat kesimpulan hasil audit yang didukung bukti audit dan rekomendasi yang diberikan untuk untuk peningkatan hal yang masih perlu diperbaiki. 4. Tindakan Perbaikan Pada tahap ini, orgaisasi didampingi oleh auditor mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Hal ini untuk memastikan rekomendasi dan kesimpulan yang dibuat auditor dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
  • 20. Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2001