2. Rumusan Masalah
• 1. Apa itu ektoparasit unggas?
• 2. Jenis-jenis ektoparasit unggas
• 3. Pencegahan dan penanganan dari infeksi ektoparasit
3. Apa itu ektoparasit unggas?
• Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lainnya dan
mengambil keuntungan dari organisme inang tersebut sementara inang
dirugikan. Ektoparasit adalah parasit yang menyerang bagian luar tubuh
inang nya dalam hal ini adalah unggas.
5. FLIES
Black Fly
• Simulium spp (Simuliidae),yang biasa
dikenal dengan argas kerbau atau argas
kalkun adalah penghisap darah dan agen
transmisi leukositozoonosis pada
bebek,kalkun dan unggas lain. Mereka
menyerang secara berkelompok dan
menyebabkan penurunan berat
badan,penurunan produksi telur,anemia
dan kematian baik secara langsung
maupun karena infeksi dari transmisi
penyakit lain. Pengontrolan dapat
dilakukan dengan memberikan larvacidal
pada sumber air yang digunakan untuk
kebutuhan unggas.
Pigeon Fly
• The pigeon fly, Pseudolynchia canariensis
(Hippoboscidae),adalah parasit penghisap
darah utama pada merpati baik pada daerah
hangat atau tropis. Lalat ini dapat menjadi
vektor bagi parasit darah seperti
Haemoproteus and Trypanosoma,tungau kulit
Myialges anchora (Epidermoptidae) dan
pigeon lice (Columbicola columbae).
Menyebabkan anemia,penurunan berat
badan,penurunan produksi,dan kematian
langsung maupun tak langsung. Kandang
merpati harus dibersihkan 20 hari sekali dan
squabs dapat di proteksi menggunakan
permethrin or deltamethrin yang ditaburkan
di tubuhnya.
7. GNATS
Biting Midge
Culicoides spp (Ceratopogonidae) makan dari darah unggas dan
menjadi vektor bagi parasit darah pada unggas. Parasit ini
mentrasmisikan Haemoproteus pada bebek dan angsa di
Kanada, kalkun di Amerika Utara dan Leucocytozoon pada ayam
di Asia Tenggara serta Jepang. Parasit ini juga mentrasmisikan
tungau kulit Myialges anchora (Epidermoptidae). Gigitan dari
parasit ini menimbulkan iritasi dan kemerahan dikulit yang
gatal selama 3 hari. Parasit ini makan saat sore dan malam hari.
Pengontrolan dapat dilakukan dengan Pyrethroid insecticides.
9. LICE
• Caplak utama pada ayam dan kalkun adalah
Menacanthus stramineus, caplak tubuh ayam,
yang biasa ditemukan di dada, sayap, dan paha.
Populasi caplak yang banyak pada tubuh ayam
dapat menurunkan kemampuan produktivitas
pada jantan, penurunan produksi telur pada
betina, penurunan laju penambahan berat
badan pada grower. Iritasi kulit juga
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder.
• Dapat dikontrol dengan penyemprotan
pyrethroids, carbaryl, coumaphos, malathion,
atau stirofos,untuk ayam yang dikandangkan.
Unggas yang diluar kandang di treatment
dengancarbaryl, coumaphos, malathion, atau
stirofos bubuk pada alas tidurnya. Telur tidak
mati oleh karena itu pengobatan harus
dilakukan lagi setelah 10 hari.
Ordo Mallophaga
Menyebabkan luka dan iritasi,parasit ini
menggigiti bulu dan menjepit menjejalkan diri di
sela-sela akar bulu unggas. Berbentuk lonjong dan
biasa menyerang pada unggas yang dikandangkan
diluar atau kandang terbuka (bebas). Telur di
bagian pangkal bulu.
11. MITES
Chicken Mite
(Red mite, Roost mite, Poultry mite)
Dermanyssus gallinae menginfeksi ayam,kalkun, merpati,
burung kenari dan berbagai unggas lainnya diseluruh dunia.
Infestasi caplak yang banyak dapat menyebabkan
penurunan produksi telur, penurunan kemampuan
reproduksi jantan pembiak, menghambat pertumbuhan dan
pertambahan berat badan pada ayam muda,anemia dan
kematian. Mentransmisikan Eastern, Western, and
Venezuelan equine encephalitis viruses, fowl poxvirus, dan
bacteria Salmonella enteritidis, Pasteurella multocida,
Coxiella burnetii, serta Borrelia anserina.
Dusting semua unggas yang terinfeksi maupun yang belum
dengan amitraz, carbaryl, coumaphos, malathion, stirofos,
atau pyrethroid pada area dimana parasit ini tidak resisten
bahan kimia.
12. Common Chigger
Trombicula alfreddugesi, dan species caplak lain
(harvest mites, red bugs) menginfeksi unggas
dan mamalia. Memakan sel-sel kulit dan kelenjar
getah bening. Infestasi parasit yang berat
menyebabkan penurunan produksi, kekurusan,
lemah,tidak nafsu makan dan dapat mati
kelaparan. Kontrol dapat dilakukan dengan
menjaga rumput tetap pendek dan dusting
dengan sulfur, carbaryl, atau malathion.
Depluming Mite
Neocnemidocoptes gallinae, menyebabkan iritasi
kulit intens dan kerontokan bulu parah pada
ayam, merpati, dan angsa pda musim semi dan
musim panas. Hyperkeratosis, lesi kulit, dan
nekrosis digiti. Ayam atau unggas terinfeksi di
treatment dengan ivermectin, malathion, or
sevin dust.
Feather Mite
Families Analgidae, Pterolichidae, dan Proctophyllodidae.
Menyebabkan penurunan produksi telur,penurunan produktivitas
jantan biakan, melnutrisi,kerontokan bulu dan dermatitis. Unggas
yang terinfestasi di isolasi dan didusting atau di beri ivermectin.
13. Northern Fowl Mite
Ornithonyssus sylviarum, Menyebabkan kulit menebal dan
scabby, bulu rontok dan keriting serta iritasi. M=dapat
mentrasnmisikan Western equine encephalomyelitis, St.
Louis encephalitis, dan Newcastle disease viruses, juga
fowlpox virus. Dapat di treatment dengan dusting atau
pemberian ivermectin.
Ornithonyssus
sylviarum mites,
hen
14. Scaly Leg Mite
Knemidocoptes mutans, membuat terowongan pada kulit dibawah sisik
kaki. Kulit kaki menebal dan infeksi sehingga unggas susah untuk berjalan.
Kaki dan sisik membengkak dan menebal menyebabkan kelumpuhan.
Unggas berhenti makan dan dapat mati dalam beberapa bulan. Jarang
tetapi dapat menyerang pial dan jengger.
Cyst Mite
Laminosioptes cysticola, the fowl cyst mite, diagnosa patognomonik dengan
adanya caseocalcareous nodules berdiameter ~1–3 mm pada subcutis,
muscle, lungs, dan abdominal viscera.
15. Tropical Fowl Mite
Ornithonyssus bursa, mirip dengan northern fowl mite tetapi menghasilkan telur lebih banyak di sarang nya dari pada di
inang. Inang meliputi ayam,bebek,kalkun,merpati, betet, burung mynah dan unggas lain. Western equine
encephalomyelitis virus dijumpai pada parasit ini tetapi belum ada bukti bahwa parasit ini juga mentransmisikan nya.
Turkey Chigger
Larva dari Neoschongastia americana, berkelompok,terdiri dari sekitar 100 mites per lesi for 8–15 days. Satu kalkun
dapat memiliki 25-30 lesi. Satu lesi bersiameter 3 mm dan dapat menurunkan harga jual secara drastis.
17. MOSQUITOES
Nyamuk bisa menyebabkan iritasi pada
unggas dan bertindak sebagai vektor untuk
penyakit tertentu dan biasanya parasit darah.
Culex, Aedes, or Psorophora. Menyebabkan
penurunan produksi telur yang signifikan dan
kematian. Mentransmisikan Plasmodium
gallinaceum (penyebab chicken malaria), P
hermansi pada kalkun dan Plasmodium
species lain penyebab avian malaria. Juga
mentransmisikan banyak virus antara lain
Eastern and Western equine
encephalomyelitis , St. Louis encephalitis,
fowlpox, dan West Nile viruses.
18. FOWL TICKS
Argas persicus, ditemukan diseluruh dunia di negara
beriklim tropis maupun subtropis dan berperan
sebgai vektor bagi anserina (avian spirochetosis,
dan rickettsia Aegyptianella pullorum, yang
menyebabkan fowl disease (aegyptianellosis) .
Menyebabkan anemia ,depresi, toxemia,
penurunan berat badan dan paralisis.
Penurunan produksi telur dan
produktifitas. Bintik merah dapat terlihat
dikulit di daerah kutu tersebut makan.
Kematian sangat jarang terjadi tetapi
produksi bisa sangat turun.
19. FLEAS
The sticktight flea, Echidnophaga gallinacea, setelah dewasa menjadi parasit
tubuh tetap selama beberapa hari atau bebrapa mingu di kulit kepala dan
anus. Inang meliputi, ayam, merpati, kalkun, unggas lainnya dan juga
mamalia. Menyebabkan iritasi,kelemahan, anemia dan kematian terutama
pada ayam muda. Gigitan disekitar mata menyebabkan infeksi dan kebutaan
The Western chicken flea, atau black hen flea, Ceratophyllus niger, The
European chicken flea, C gallinae, menyerang unggas dan hewan domestik
lain,menyebabkan kekurusan,malnutrisi dan kematian.
20. POULTRY
BEDBUGS
Cimex lectularius Jika menyerang dalam jumlah
banyak,dapat menyebabkan iritasi dan anemia.
Gigitan parasit ini disertai dengan bengkak dan
gatal karena injeksi saliva kedalam luka. Tanda-
tanda infestasi meliputi kotoran kutu di telur dan
alas tidur,dada,dan lesi di kaki. Pengurangan
produksi telur serta peningkatan konsumsi
makanan. Tetapi tubunh unggas tetap kurus
21. Pencegahan dan Penanganan Ektoparasit
Tindakan pengendalian terhadap serangan parasit eksternal antara lain berupa :
(1) Dusting, adalah penggunaan serbuk atau powder untuk mengatasi gangguan ayam terhadap
parasit luar. Pada ayam penderita dapatdi berikan Sodium Fluorida pada pangkal sayap, bulu
pada kepala, ekor, dada, kedua sayap, kedua kaki/paha, dasar ekor, bawah lubang kloaka dan
punggung. Bisa juga digunakan DDT antara 5 – 10%
(2) Dipping, adalah penggunaanl arutan yang mengandung racun untuk pemberantasan
serangga dan dilakukan dengan cara mencelupkan ayam pada larutan tersebut. Dipping
sebaiknya dilakukan pada saat matahari bersinar, tidak hujan, sehingga bulucepat kering.Bahan
kimia yang digunakan untuk dipping berupa Sodium Fluorida atau Sodium Flousilikat
(3) Fumigasi, dengan pengasapan seperti yang diusahakan untuk memberantas adanya
mikroorganisme dan biasanya untuk telur-telur yang akan ditetaskan. Bahan kimia yang
digunakan adalahkombinasi antara formalin dengan MnO4 atau dengan Nicotine Sulfat40%.