1. NAMA KELOMPOK :
1. AYU TRI PUSPITA (5)
2. DEVIA PUTRI TAMANA (8)
3. RATNASARI (22)
4. PUTRI AMALIA (20)
5. FITRIA NOVAYANTI (12)
KELAS :XII RPL 1
Kelompok 3
2. Perakitan Manual Pembuatan Tahu
Proses Pembuatan Tahu
1.Perendaman. Perendaman biji akan memperlunak struktur
sel sehingga akan mengurangi energi yang diperlukan selama
penggilingan
2.Penggilingan. Biji kedelai tersebut kemudian digiling
menjadi bubur kedelai
3.Pemasakan
4.Penyaringan
5.Pengasaman
6. Pembungkusan dan Pencetakan
1. Perendaman
Perendaman biji akan memperlunak struktur sel sehingga akan mengurangi energi yang
diperlukan selama penggilingan. Struktur sel yang lunak juga akan mempermudah ekstraksi
sari dari ampasnya. Waktu perendaman tergantung suhu air perendam, umur dan varietas kedelai.
2. Penggilingan
Biji kedelai tersebut kemudian digiling menjadi bubur kedelai. Penggilingan bertujuan
untuk memperkecil ukuran partikel kedelai sehingga akan mempermudah ekstraksi
protein kedalam susu kedelai. Selama penggilingan dilakukan penambahan air dengan
debit 1,8 liter per menit (Purwadi, 2000).
3. 3. Pemasakan
Bubur kedelai yang diperoleh sebagai hasil penggilingan selanjutnya dimasukan ke dalam
bak masak dengan penambahan air lagi sehingga bubur kedelai menjadi encer.
Bubur kedelai ini kemudian dimasak. Dari pengamatan, setiap 10 kg kedelai kering akan
menghasilkan bubur masak sekitar 100-120 liter.
4. Penyaringan
Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk mendapatkan sari kedelai (susu kedelai).
Penyaringan yang umum dilakukan dengan meletakan bubur kedelai diatas kain belacu (mori kasar)
ataupun kain sifon yang sengaja dipasang diatas bak penampung.
5. Pengasaman
Proses pengasaman atau lebih dikenal dengan penggumpalan belum menggunakan alat mesin.
Penggumpalan atau pengasaman adalah proses selanjutnya setelah proses penyaringan bubur
kedelai masak. Untuk menggumpalkan sari kedelai, para pengrajin menggunakan bahan asam
yang dinamakan bibit. Semua pengrajin tahu di desa Adiwerna menggunakan bibit sebagai
bahan pengasaman. Bibit adalah bahan asam sisa proses penggumpalan sehari sebelumnya.
6. Pembungkusan dan Pencetakan
Bubur kedelai yang telah digumpalkan selanjutnya dicetak menjadi tahu. Pengrajin tahu di Desa
Adiwerna hampir semuanya menggunakan teknik cetak bungkus. Teknik cetak bungkus dilakukan
dengan bantuan alat press yang ada cetakannya dengan ukuran cetakan yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis dan ukuran tahu yang akan dibuat. Tahu yang akan dicetak sebelumnya dibungkus dengan
kain belacu yang dipotong segiempat kecil-kecil. Untuk pembungkusan dan pencetakan, para pengrajin
tahu memperkerjakan 2 orang dengan lama waktu pembungksan dan pencetakan adalah 30 menit untuk
setiap kali masak.
5. Perakitan Otomatis Pembuatan Botol Plastik Daur Ulang
Serpihan botol plastik yang baru datang perlu disorder terlebih dahalu,
Kedua uji kualitas dari setiap proses yang dihasilkan yang
Pertama ada uji kandungan air pada serpihan botol plastik lalu kedua
Ada uji warna palet yang seolah jadi warna dari pelet tidak terlalu
Gelap dan terakhir ada uji viskositas atau kekentalan
Palet sambil eleven kekentalan ini bakal mempengaruhi pembuatan dan
Kekuatan botol nantinya ,palet selanjutnya siap di bentuk menjadi bakal
Botol plastik daur ulang atau disini sebernanya free from dengan bantuan
Mesin injeksi pelet dicetak jadi bentuk tabung panjang,bakal botol seperti
Inilah yang kemudian siap untuk dibawa kepabrik pengisian air minuman
Dalam kemasan nantinya untuk dibentuk dan di isi dengan air minum satu
Persatu bakal botol berbaris melewati pemanas dan kedalam cetakan didalam
Cetakan inilah bakal botol yang sudah melunak saat di panaskan ini di tiup dengan
Udara bertekanan sampai mengembang dan botol plastik daur ulang berjenis
TFT sekali pakai ini sudah jadi.