Persepsi interpersonal dipengaruhi oleh faktor personal dan situasional. Faktor personal meliputi pengalaman, motif, kepribadian, sedangkan faktor situasional meliputi reward, familiaritas, dan kedekatan. Persepsi yang tidak tepat dapat menyebabkan distorsi pesan dan breakdown komunikasi.
2. PERSEPSI MERUPAKAN PENGALAMAN TENTANG OBJEK, PERISTIWA,
ATAU HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG DIPEROLEH DENGAN
MENYIMPULKAN INFORMASI DAN MENAFSIRKAN PESAN
(RAKHMAT, 2005)
Persepsi
Interpersonal
4. Maka, bagaimana kita bisa memahami orang lain walaupun
terdapat kerumitan dalam mempersepsi orang lain
(interpersonal) ???
Kita menduga karakteristik orang lain dari external cues yang dapat
diamati (verbal maupun nonverbal) – faktor situasional yang
mempengaruhi persepsi interpersonal
8. Faktor Personal
• Pengalaman
• Pengalaman (baik melalui belajar formal
maupun rangkaian peristiwa yang dialami)
mempengaruhi kecematan persepsi
⚬ Contoh: ibu lebih ‘peka’ terhadap petunjuk kinesik anak
9. Motive
• Motif: dorongan dari dalam (internal diri
seseorang) untuk melakukan suatu tindakan
(Calhoun dan Accocela, 1998)
• motif (drives) adalah kebutuhan yang cukup
mendesak untuk mengarahkan seseorang
mencari kepuasan kebutuhan itu.
• Ex : rasa lapar, rasa ingin menjadi no 1, ingin
menjadi anak berbakti
Motivation
• motivasi didefinisikan sebagai proses
dimana perilaku diberikan energi dan
diarahkan (Kenneth N Wexley, Garry A Y. alih
bahasa Shobarudin (1992:98)
• motivasi adalah usaha untuk mempengaruhi
perilaku seseorang agar mengarah pada
tercapainya tujuan organisasi (Kenneth N
Wexley, Garry A Y. alih bahasa Shobarudin
(1992:98))
• Ex : harus makan sekarang karena sebentar
lagi masuk kelas. IPK terbaik mendapat
jaminan kerja , orang tua sudah tua dan
mengharap anaknya sukses.
10. Motif dan Motivasi
• Motif perceptual defense (perasaan
terancam karena individu yang kita
persepsi) keinginan melihat apa yang
ingin kita lihat dan mendengar apa
yang ingin kita dengar (perceptual
accentuation)
• Kebutuhan untuk mempercayai dunia
yang adil (need to believe in a just
world) . Misal: orang sukses kita
tanggapi sebagai orang yang baik,
orang gagal ditanggapi sebagai orang
banyak dosa sering mendistorsi kita
11. KEPRIBADIAN
• Orang yang cenderung banyak melakukan proyeksi, tidak
cermat menanggapi individu objek persepsi
• Proyeksi: mengeksternalisasikan pengalaman subjektif
secara tidak sadar (mengenakan sifat2 dalam diri yang
tidak disenangi kepada orang lain)
• Kepribadian otoriter cenderung menilai orang lain dalam
kategori2 sempit (hitam-putih) – sebab banyak
memproyeksikan kelemahannya pada orang lain
12. Proses Persepsi
Interpersonal
• Proses persepsi interpersonal dapat diamati dari
proses pembentukan kesan (impression formation)
– berbeda dengan impression management
• Impression formation dapat diamati melalui :
⚬ Stereotyping
⚬ Implicit Personality Theory
⚬ Atribusi
14. • Generalisasi sifat tanpa berdasar penelitian yang jelas, kemudian
mengatribusikan sifat-sifat kelompok kepada individu. Dilakukan
untuk mempermudah pengenalan informasi baru.
• Contoh: orang Batak ? orang Jawa? orang Madura? Orang Cina?
Orang India? anak berkacamata tebal?
⚬ Primacy effect : kesan pertama penting karena menentukan
kategori
⚬ Recency effect : kesan akhir yang muncul setelah itneraksi terjadi
⚬ Halo effect: mengenakan sifat-sifat individu kepada kelompok.
STEREOTYPING
16. Atribusi Kausalitas
• Konsensus
⚬ Apakah orang lain bertindak sama
dengan individu yang kita persepsikan?
• Konsistensi
⚬ Apakah individu objek persepsi kita
bertindak yang sama pada situasi lain?
• Keikhasan (distinctiveness)
Atribusi Kejujuran
• Sejauh mana pernyataan individu
menyimpang dari pendapat populer?
⚬ Makin besar jarak pendapatnya, semakin
kita percaya
• Sejauh mana individu memperoleh
keuntungan dari kita dengan
pernyataannya tsb?
17. PERSEPSI INTERPERSONAL YANG TIDAK
TEPAT MEMBAWA PADA COMMUNICATION
BREAKDOWN
Perlu pemahaman bahwa persepsi kita subjektif dan
cenderung keliru
pada Komunikasi Interpersonal
Pengaruh
Persepsi
Interpersonal
PERSEPSI YANG TIDAK CERMAT MEMBAWA
PADA DISTORSI PESAN (=PENAFSIRAN
YANG KELIRU)
Terjadi karena persepsi kita terhadap orang lain
cenderung stabil, sedangkan orang lain terus berubah –
kesenjangan antara persepsi dan realitas, memunculkan
selective attention
PERSEPSI YANG TIDAK TEPAT
MEMPENGARUHI KOMUNIKAN KITA
MELALUI PROSES SELF-FULFILING
PROPHECY
19. KONSEP DIRI DAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
• Konsep diri merupakan seperangkat persepsi yang relatif stabil dan dipercaya orang
mengenai dirinya sendiri (West dan Turner, 2008)
• Komponen dalam konsep diri (Pearson, dkk, 2006) :
⚬ Self-image sebagai komponen kognitif (gambaran atas diri kita, termasuk
bagaimana orang melihat kita)
⚬ Self-esteem sebagai komponen afektif (ukuran seberapa berharganya kita)
• Sumber berkembangnya konsep diri (DeVito, 2013) :
21. • Adanya kecenderungan individu untuk
hidup dan berperilaku sesuai dengan label
yang dilekatkannya pada dirinya
• Konsep diri yang positif membawa pada
pola perilaku komunikasi interpersonal
yang positif (persepsi lebih cermat,
mengungkapkan petunjuk2 kita dengan
lebih cermat)
Self-fulfilling prophecy
23. • Johari Window
• Self-awareness
• Individu dengan konsep diri yang positif akan
cenderung lebih mudah membuka diri pada
orang lain (open self semakin luas), sehingga
semakin akrab hubungannya dengan orang
lain
• Komunikasi interpersonal menjadi lebih
efektif
Keterbukaan Diri
24. • Konsep diri yang negatif membawa pada
kurangnya kepercayaan diri
• Kurang percaya diri akan membawa pada
penghindaran situasi komunikasi –
communication apprehension
Kepercayaan Diri
25. • Konsep diri menyebabkan selective exposure,
selective perception dan selective attention
⚬ Terpaan selektif: orang2 dengan konsep
diri tertentu akan mengonsumsi jenis
media tertentu
⚬ Persepsi selektif: orang dengan konsep diri
yang negatif, cenderung mempersepsi
hanya reaksi2 negatif yang diterimanya
⚬ Ingatan selektif: perbedaan konsep diri
dapat mengarahkan ingatan selektif
Selektivitas
27. ATRAKSI INTERPERSONAL
• Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap
positif dan daya tarik seseorang. (Rakhmat, 2005)
• Semakin tertarik kita pada seseorang, semakin besar kecenderungan
kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut (Barlund dalam
Rakhmat, 2005)
• Faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal
⚬ Faktor situasional
⚬ Faktor personal
28. • Kesukaan kita pada orang lain,
sikap dan daya tarik seseorang.
• Makin tertarik kita pada seseorang,
makin besar kecenderungan kita
berkomunikasi dengannya.
Atraksi
Interpersonal
itu?
30. Nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama,
ideologis, etc.
KESAMAAN KARAKTERISTIK
PERSONAL
31. Teori Cognitive Consistency (Fritz Heider)
• Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap
dan perilaku.
• Kita ingin memiliki sikap yang sama dengan orang yang kita
sukai supaya kognitif kita konsisten.
Teori Peneguhan dan Behaviourisme (Bryne, 1971)
• Terdapat hubungan linear antara kesamaan dan atraksi.
• Persepsi tentang adanya kesamaan akan mendatangkan
rewards, dan perbedaan tidak mengenakkan.
• Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh
kemampuan kita dalam menafsirkan realitas.
32. • Orang dalam keadaan tertekan
memerlukan kehadiran orang
lain. Penelitian Schachter (1959)
• Anxiety producing situations
meningkatkan kebutuhan akan
kasih sayang.
• Kelompok solidaritas,
Perkumpulan Pelajar di Luar
negeri (PPIA), dsb.
Tekanan
Emosional
(stress)
33. Harga diri
(yang Rendah)
• How we value our selves thougts, freelings,
opinions about our selves
• Penelitian Elaine Walster mengenai test
kepribadian dan hubungannya dengan
penerimaan akan afiliasi (bergabung dengan
orang lain)
⚬ Mereka yang memiliki harga diri yang lebih
rendah, cenderung lebih mudah menerima
afiliasi (baik berupa kasih sayang, perhatian, dsb)
akan bertambah.
34. Isolasi Sosial
• Manusia adalah mahluk sosial, ketika dia sedang
terisolasi, maka kecenderungannya untuk
menyenangi orang lain akan bertambah.
• Gain-Loss Theory (Elliot Aronson, 1972):
pertambahan perilaku yang menyenangkan dari
orang lain akan berdampak positif pada diri kita.
36. Physicall
Atrractiveness
(Daya tarik fisik)
• Penampilan yang menarik akan cenderung
mengundang simpati orang
⚬ Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
menarik dianggap lebih memiliki
kemampuan yang baik.
38. Familiarity
• Penelitian menunjukkan, semakin sering
seseorang melihat/merasa familiar dengan
wajah tertentu, kita akan memiliki
kecenderungan untuk lebih menyukainya.
• Tak kenal maka tak sayang
⚬ Witing trisno jalaran soko kulino
39. Proximity
(kedekatan)
• Orang yang secara jarak lebih
dekat, maka akan cenderung
lebih saling menyukai- lebih
mudah tertarik atau memilih
orang yg dikenal daripada orang
yang tidak dikenal (tentunya bila
tidak ada faktor lain)
⚬ Misalnya: persahabatan yang
muncul dari tempat duduk
yang berdekatan ketika di
kelas
41. PENAFSIRAN PESAN DAN PENILAIAN
Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak
hanya atas pertimbangan rasional, tetapi juga atas
pertimbangan emosional.
pada Komunikasi Interpersonal
Pengaruh
Atraksi
Interpersonal EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Komunikasi interpersonal dikatakan efektif bila
pertemuan komunikasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi komunikan.
46. •Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi pertukaran.
• Asumsi: manusia hanya akan mau tinggal dalam sebuah hubungan selama
hubungan tersebut menguntungkan (Thibault dan Kelley)
Social Exchange Model
•Konsep:
• Rewards (ganjaran)
• Cost (biaya)
• Profit (laba)
• Tingkat
perbandingan
47. Rewards/ ganjaran
• akibat yang dinilai positif yang diperoleh
dari suatu hubungan. Mis. uang,
penerimaan sosial. Nilainya bisa berubah
dari waktu ke waktu dan satu sama lain.
Cost/ biaya
• akibat yang dinilai negatif pada suatu
hubungan. Misalnya: waktu, usaha, konflik,
kecemasan, dll. Nilainya bisa berubah dari
waktu ke waktu dan satu sama lain.
Hasil/ laba
• ganjaran dikurangi biaya. Manusia akan
menilai seberapa menguntungkannya
hubungan yang dibinanya. Bila sudah tidak
dipandang menguntungkan, maka ia akan
pergi.
Tingkat perbandingan
• menunjukkan ukuran standar yang dipakai
dalam menilai hubungan individu. Ukuran
baku bisa berupa pengalaman pada masa
lalu, atau alternatif hubungan lain yang
ada.
49. • Model ini memandang hubungan seperti sebuah panggung
sandiwara.
• Manusia akan memainkan peranannya sesuai dengan skenario
yang ditentukan dalam masyarakat.
• Konsep:
⚬ Role Expectation (ekspektasi peran)
⚬ Role demand (tuntutan peran)
⚬ Keterampilan peran (role skills)
⚬ Menghindari konflik dan kerancuan peran.
Role Model
50. • Expektasi peran: bagaimana ekspektasi orang lain
terhadap tugas, peranan, dan hal yang berkaitan
dengan posisi kita di kelompok.
• Tuntutan peran: desakan sosial yang memaksa individu
untuk memenuhi peranannya. E.g. Sanksi sosial
diterapkan bila tidak memenuhi tuntutan peran.
• Keterampilan peranan: kemampuan memerankan
peranan tertentu, disebut juga kompetensi sosial.
• Terdapat dua macam keterampilan:
⚬ keterampilan kognitif (kemampuan individu untuk
mempersepsi harapan orang lain kepadanya),
⚬ keterampilan tindakan (kemampuan melaksanakan
perannya sesuai dengan ekspektasi orang lain)
51. • Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup
mempertemukan berbagai tuntutan peran yang kontradiktif.
• Diskusikan konflik pernanan yang mungkin terjadi pada
masyarakat!
53. • Dikenal juga dengan analisis transaksional (Erie Berne, 1972)
• Orang-orang berhubungan dalam berbagai macam pemainan
yang didasari oleh tiga kepribadian:
⚬ Orang tua (parent): diambil dari asumsi dan perilaku orang
tua (atau dianggap tua)
⚬ Orang dewasa (adult): bagian kepribadian yang mengelola
informasi secara rasional
⚬ Anak (child): bagian kepribadian yang diambil dari
pengalaman masa anak-anaknya.
Games People Play
54. • Internal psychological advantage – maintain stability of my set of
script beliefs.
• External psychological advantage – Avoid situations that would
challenge my frame of reference.
• Internal social advantage –Games offer a framework for pseudo
intimate socializing indoors or in privacy.
• External social advantage – Gaming gives us a theme for
gossiping in our wider social circle.
• Biological advantage – It satisfy structure and stroke hunger.
• Existential advantage – This is the function of the game in
confirming life positionI
Six advantage of game
people play
56. • Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem yang
terdiri dari subsistem yang saling berhubungan.
• Untuk menganalisa hubungan, kita harus melihat sifat-sifat
individu yang terlibat, sifat-sifat kelompok dimana ia menjadi
bagiannya, dan sifat-sifat lingkungan.
• Model ini mencoba menggabungkan social exchange model,
role model, dan games people play.
Model Interaksional
58. • Oleh Newcomb disebut sebagai reciprocal scanning (saling
menyelidiki)
• Menurut Berger (1972) informasi pada tahap perkenalkan
dikelompokkan menjadi (7): (1)demografis, (2) sikap dan
pendapat tentang sesuatu, (3) rencana yang akan datang, (4)
kepribadian, (5) perilaku di masa lalu, (6) orang lain, dan (7) hobi
& minat.
• Informasi juga kita kita peroleh dari non verbal clues: proxemic,
kinesic, paralinguistic, artifactual
Pembentukan Hubungan
Interpersonal
59. • Karena sifatnya yang dinamis, hubungan interpersonal perlu
dipelihara agar seimbang.
• Empat faktor yang harus diperhatikan:
⚬ Keakraban
⚬ Kontrol
⚬ Respons yang tepat
⚬ Nada emosional yang tepat
Peneguhan Hubungan
Interpersonal
60. • Keakraban: pemenuhan kebutuhan kasih sayang. Kedua pihak
harus sepakat.
• Kontrol: siapa yang mengontrol siapa. Menurut Watzlawik et. al
(1967), hubungan komunikasi interpersonal memiliki symetrical
atau complementary relationship.
• Respons yang tepat:
⚬ Konfirmasi: any behaviour that causes another person to value
himself more
⚬ Diskonfirmasi: behaviour that cause a person to value himself
less
Faktor peneguhan
hubungan interpersonal:
61. Perhatikan Pembicaraan antara suami istri
Ruth dan Noel:
• Ruth : Jangan lupa pulang nanti mampir sebentar ke mini market untuk membeli
kopi ya.
• Noel : OK. Ada yang lain?.
• Ruth : Nggak. Sudah cukup untuk persiapan arisan keluarga nanti. Pastikan sudah
sampai rumah jam 6. 00 ya, jadi acaranya bisa mulai jam 7
• Noel : oke sayang
• Ruth : Oh, dan jangan lupa besok mobilku dibawa ke bengkel. Aku sudah bilang
kalau kamu yang akan membawanya kesana pagi-pagi..
• Noel : Iya. Aku nggak akan lupa.
• Ruth : Oke jangan telat ya…
(diadopsi dari McKenna, 2010, p. 12)
62. • Merupakan topik yang jarang sekali diteliti. Menurut Nye,
1973 ada beberapa sumber konflik yang bisa
menyebabkan hal ini terjadi:
⚬ kompetisi
⚬ dominasi
⚬ kegagalan
⚬ provokasi
Pemutusan Hubungan
Interpersonal
63. • Trust (kepercayaan)
• Sikap suportif
• Sikap terbuka (open mindedness)
Faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal: