Distilasi dipakai untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponennya. Komponen dengan titik didih rendah lebih dulu menguap dan dikondensasi kembali. Faktor yang mempengaruhi pemisahan antara lain luas permukaan kontak uap dan cairan, rasio kondensat yang kembali, dan kecepatan aliran. Distilasi sederhana hanya cocok untuk alkohol 10-85%, di atas itu butuh proses tambahan karena memb
9. Campuran dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dimana komponen-komponennya diuapkan dan
diembunkan kembali secara bertingkat.
Uap cairan yang keluar pada bagian atas
kolom sebagian besar mengandung cairan
dengan titik didih rendah.
Komponen campuran dengan
titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu.
Uap mencapai kolom,
mengalami kondensasi
Apabila uap yang baru terbentuk
mengenai tetesan cairan, maka uap
akan terkondensasi dan mentransfer
energi panasnya pada cairan dimana
energi panas ini dapat menyebabkan
tetesan cairan mendidih dan
membentuk uap baru
(Wahab and Nafie, 2014)
Kolom fraksi : untuk
meningkatkan efek
multipel distilasi
10. Faktor yang mempengaruhi ketajaman pemisahan dalam distilasi
(Komariah et al., 2009) :
a. Perbedaan efektifitas kontak dari uap dan cairan
b. Perbandingan kondensat yang kembali ke arah kolom fraksionasi
c. Kecepatan uap yang naik / kecepatan aliran distilat
Apabila uap yang baru terbentuk
mengenai tetesan cairan,
maka uap akan terkondensasi dan
mentransfer energi panasnya pada
cairan
dimana energi panas ini dapat
menyebabkan tetesan cairan mendidih
dan membentuk uap baru
uap
tetesan cairan
energi panas
uap baru
Kolom fraksi : untuk
meningkatkan efek
multipel distilasi
semakin luas permukaan kontak uap maka pemisahan
semakin baik
uap yang melalui kolom akan terkondensasi pada
permukaan dan terjadi evaporasi kembali
11. Proses pemurnian alkohol pada umumnya dilakukan dengan distilasi
sederhana (Wahyuni, 2012).
Akan tetapi, distilasi sederhana hanya efektif untuk memisahkan
campuran dengan kandungan etanol 10-85% (Huang et al., 2008).
Konsentrasi di atas itu akan membentuk sistem azeotrop dengan air dan
hanya dapat dipisahkan dengan adanya penambahan zat ketiga
(entrainer) seperti benzena sehingga membutuhkan adanya proses
tambahan untuk memisahkan entrainer (Wahyuni, 2012).
12. ikatan hidrogen : interaksi antara H甬+ dengan suatu lone pair elektron
atom H yang terikat pada unsur yang
memiliki keelektronegativitasan >>>
R O H甬+
. .
. .
2,1
O
..
..
H
H
Benzena
keelektronegativitasan >>> O
3,5
the hydrogen bonding in the ethanol is
reduced by the presence of benzene
13. Fungsi penambahan CuSO4 anhidrat pada larutan alkohol adalah untuk
menguji ada tidaknya kandungan air dalam alkohol . Persamaan reaksi yang
terjadi adalah :
CH3CH2OH + CuSO4 Cu(CH3CH2OH) + SO4
Hasil yang didapat adalah terjadi perubahan warna CuSO4 menjadi biru
yang berarti CuSO4 bersifat hidrat atau mengandung air. Ini sesuai dengan
teori bahwa warna CuSO4 anhidrat adalah putih dan warna CuSO4 hidrat
adalah biru. Dapat disimpulkan berari terdapat kandungan air dalam
alkohol.
14. terbentuk
lapisan
berwarna biru
menunjukkan masih
ada kandungan air
masih berupa
campuran azeotrop
refluks tidak sempurna
kolom fraksionasi tidak efisien (banyaknya plat mempengaruhi)
sehinga campuran belum terpisah sempurna
aliran distilat yang lambat
kecepatan uap yang naik
15. Tekanan uap di atas campuran (tekanan uap cairan) sama
dengan jumlah tekanan setiap komponennya
Pada suhu dan tekanan tertentu, tekanan parsial uap
komponen dalam campuran sama dengan hasil kali antara
tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya
Ptotal = PA + PB PA = PA
murni . XA
Hukum tersebut menggambarkan perubahan komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses distilasi
Uap yang dihasilkan selama mendidih akan memiliki komposisi yang berbeda dari komposisi cairan itu sendiri
Ptotal = PA
murni . XA + PB
murni . XB
Hubungan Hukum Dalton dan Hukum Raoult