BAB 1 mendiskusikan teras-teras pendidikan negara Malaysia seperti Rukun Negara, Falsafah Pendidikan Kebangsaan, Wawasan 2020, dan Islam Hadhari. Falsafah Pendidikan Kebangsaan bertujuan melahirkan insan seimbang secara menyeluruh dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan. Implikasinya termasuk perubahan kurikulum, peranan guru, dan penambahbaikan
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranSiti Hawa
?
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah pendidikan negara Malaysia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu secara menyeluruh dan berseimbang dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, untuk melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu, berketrampilan, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Strategi utama kerajaan Malaysia dalam mengukuhkan integrasi etnik meliputi pelaksanaan Rukun Negara, dasar-dasar pembangunan nasional, pendidikan kebangsaan, kebudayaan kebangsaan, Wawasan 2020, 1Malaysia, PLKN, serta peranan masyarakat dan NGO melalui Rukun Tetangga, Rondaan Sukarela, Rumah Terbuka, dan difusi budaya."
Falsafah pendidikan kebangsaan dan falsafah pendidikan guruShuk Ri
?
FPK dirangkumkan sebagai usaha berterusan untuk membangunkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu melalui pendidikan agar terbentuk insan yang seimbang dan harmonis secara intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan."
Dskp kssm pendidikan moral t4 dan t5 minHussin Maidin
?
Dokumen tersebut merupakan panduan kurikulum Pendidikan Moral untuk Tingkatan 4 dan 5 yang menyatakan matlamat, objektif, kerangka kurikulum, fokus, dan organisasi kandungan mata pelajaran tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya agama dan kepercayaan dalam membentuk masyarakat yang baik serta langkah-langkah untuk membangun negara yang maju dan sejahtera melalui pengamalan agama dan kepercayaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai dasar sosial negara Malaysia seperti dasar pendidikan kebangsaan, dasar belia negara, dasar kebudayaan kebangsaan, dan dasar kebajikan masyarakat negara. Tujuan utama dasar-dasar tersebut adalah untuk mewujudkan perpaduan masyarakat dan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini, nilai-nilai tersebut kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akibat pengaruh globalisasi dan perubahan zaman. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pendidikan agama yang kuat di kalangan masyarakat, terutama generasi muda,
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik di Malaysia dari perspektif Islam, termasuk prinsip-prinsip dasar hubungan etnik seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan, dan kasih sayang, serta penerapannya dalam kehidupan masyarakat Malaysia melalui kejiranan yang baik dan toleransi antar etnik."
All departmental websites at the university were to be migrated to WordPress in 2011-2012. Training was provided to staff on the new websites and governance web pages were developed. The university aimed to host multiple departmental websites on a single WordPress installation or limited number of installations. In 2012, new HTML5 templates were implemented, university data was integrated into websites, and plugins/themes were developed while coordinating with the university communications service on social media.
This document summarizes chapters 21-23 of the book "How to Design Programs". Chapter 21 discusses designing abstractions from examples by abstracting differences and using templates. It also covers abstract list functions. Chapter 22 covers designing abstractions using first-class functions and functions as values. It introduces graphical user interfaces. Chapter 23 applies programming concepts to mathematical examples involving sequences, series, integration and slope.
Case Study for a GPS installation at the Port of Liverpool.richardmlambert
?
First given at The Terminal Operators Conference (TOC Europe) 2011. A Case Study of a recent GPS installation at the Port of Liverpool. The system replaced an existing PDS system installed on the Ports Straddle Carriers and shows the major productivity gains the Port achieved.
Strategi utama kerajaan Malaysia dalam mengukuhkan integrasi etnik meliputi pelaksanaan Rukun Negara, dasar-dasar pembangunan nasional, pendidikan kebangsaan, kebudayaan kebangsaan, Wawasan 2020, 1Malaysia, PLKN, serta peranan masyarakat dan NGO melalui Rukun Tetangga, Rondaan Sukarela, Rumah Terbuka, dan difusi budaya."
Falsafah pendidikan kebangsaan dan falsafah pendidikan guruShuk Ri
?
FPK dirangkumkan sebagai usaha berterusan untuk membangunkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu melalui pendidikan agar terbentuk insan yang seimbang dan harmonis secara intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan."
Dskp kssm pendidikan moral t4 dan t5 minHussin Maidin
?
Dokumen tersebut merupakan panduan kurikulum Pendidikan Moral untuk Tingkatan 4 dan 5 yang menyatakan matlamat, objektif, kerangka kurikulum, fokus, dan organisasi kandungan mata pelajaran tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya agama dan kepercayaan dalam membentuk masyarakat yang baik serta langkah-langkah untuk membangun negara yang maju dan sejahtera melalui pengamalan agama dan kepercayaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai dasar sosial negara Malaysia seperti dasar pendidikan kebangsaan, dasar belia negara, dasar kebudayaan kebangsaan, dan dasar kebajikan masyarakat negara. Tujuan utama dasar-dasar tersebut adalah untuk mewujudkan perpaduan masyarakat dan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini, nilai-nilai tersebut kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akibat pengaruh globalisasi dan perubahan zaman. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pendidikan agama yang kuat di kalangan masyarakat, terutama generasi muda,
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik di Malaysia dari perspektif Islam, termasuk prinsip-prinsip dasar hubungan etnik seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan, dan kasih sayang, serta penerapannya dalam kehidupan masyarakat Malaysia melalui kejiranan yang baik dan toleransi antar etnik."
All departmental websites at the university were to be migrated to WordPress in 2011-2012. Training was provided to staff on the new websites and governance web pages were developed. The university aimed to host multiple departmental websites on a single WordPress installation or limited number of installations. In 2012, new HTML5 templates were implemented, university data was integrated into websites, and plugins/themes were developed while coordinating with the university communications service on social media.
This document summarizes chapters 21-23 of the book "How to Design Programs". Chapter 21 discusses designing abstractions from examples by abstracting differences and using templates. It also covers abstract list functions. Chapter 22 covers designing abstractions using first-class functions and functions as values. It introduces graphical user interfaces. Chapter 23 applies programming concepts to mathematical examples involving sequences, series, integration and slope.
Case Study for a GPS installation at the Port of Liverpool.richardmlambert
?
First given at The Terminal Operators Conference (TOC Europe) 2011. A Case Study of a recent GPS installation at the Port of Liverpool. The system replaced an existing PDS system installed on the Ports Straddle Carriers and shows the major productivity gains the Port achieved.
DIY Social Media: 10 Tips for Content CreationAshley O'Connor
?
The document provides 10 tips for creating social media content that engages users and drives conversation. The tips include not overthinking content creation, making lists of topic ideas, filtering content to avoid oversharing, joining or starting online communities, being personable, scheduling social media use regularly, understanding context, asking for help when needed, being fearless in posting, and authentically representing one's brand or business online. The overall message is that effective social media is similar to natural conversation and should reflect one's true personality.
1) Esta pr¨¢ctica introduce conceptos b¨¢sicos de electr¨®nica como el uso de barras de herramientas, resistencias, condensadores y circuitos integrados. 2) La electr¨®nica utiliza una gran variedad de materiales como diodos, transistores y tiristores. 3) Me gustar¨ªa aprender m¨¢s sobre la tecnolog¨ªa electr¨®nica para brindar una mejor ense?anza.
Dokumen tersebut membahas tentang Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Falsafah Pendidikan Guru di Malaysia. Ia menjelaskan bahwa Falsafah Pendidikan Kebangsaan bertujuan untuk mewujudkan insan yang seimbang secara intelektual, rohani, emosional dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, serta mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan negara."
25880966 konsep-dan-matlamat-falsafah-pendidikan-kebangsaanshare with me
?
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) ditetapkan pada tahun 1988 untuk menentukan arah pendidikan di Malaysia
(2) Matlamat FPK adalah melahirkan insan yang seimbang dan harmonis serta warganegara yang berguna
(3) FPK menitikberatkan pembangunan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas cara untuk menghayati Prinsip-Prinsip Rukun Negara di Malaysia agar masyarakat majemuk dapat memahami dan menghayatinya, antara lain melalui kempen kesedaran, pendidikan, peranan media massa, dan ibu bapa.
2) Lima prinsip Rukun Negara yaitu Kepercayaan Kepada Tuhan, Kesetiaan Kepada Raja dan Negara, Keluhuran Perle
Falsafah Pendidikan Negara bertujuan untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmonis secara menyeluruh dari aspek intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan. Ia menekankan pembangunan potensi individu secara optimum untuk melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat dan negara.
CABARAN ETHNOSENTRISME DAN NASIONALISME KEPADA IDEA ¡°1 MALAYSIA Pushpanantini Iswaran
?
MATLAMAT 1 MALAYSIA ADALAH UNTUK MENGEKALKAN DAN MENINGKATKAN PERPADUAN DI DALAM KEPELBAGAIAN INI YANG SELAMA INI MENJADI KEKUATAN KITA DAN AKAN KEKAL SEBAGAI BEKALAN TERBAIK KITA UNTUK MASA HADAPAN.¡¯MERUJUK KEPADA KENYATAAN DI ATAS , JELASKAN DENGAN LEBIH LANJUT CABARAN ETHNOSENTRISMEDAN NASIONALISME KEPADA IDEA ¡°1 MALAYSIA ¡° TERUTAMANYA BERKENAAN KESTABILAN SOSIO-POLITIK DAN KEMAJUAN EKONOMI.
Falsafah dari dokumen tersebut membahasakan definisi falsafah menurut beberapa tokoh dan kamus. Ia juga membincangkan unsur-unsur penting falsafah seperti cinta ilmu, kebijaksanaan, dan kearifan. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan ilmu falsafah dan hubungannya dengan pembangunan negara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur tentang dasar, fungsi, tujuan, prinsip, hak dan kewajiban masyarakat dalam pendidikan, serta jalur, jenjang, dan jenis pendidikan di Indonesia yang terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi.
Makalah ini membahas tentang peran pancasila dalam sistem pendidikan dan implementasi wajib belajar 9 tahun di Indonesia. Pancasila memainkan peran penting dalam pendidikan melalui nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 9 tahun dijalankan sesuai dengan sila pancasila untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Falsafah Pendidikan Kebangsaan bertujuan untuk membangunkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk membentuk insan yang harmonis;
(2) Ia melibatkan pembangunan potensi intelek, jasmani, emosi, dan rohani secara berterusan sepanjang hayat;
(3) Pendidikan perlu menanamkan nilai-nilai seperti kepercayaan kepada Tu
1. http://fadzilmahasiswa.blogspot.com
BAB 1 : TERAS PENDIDIKAN NEGARA
1.1 : Rukun Negara
1.2 : Falsafah Pendidikan Kebangsaan
1.3 : Wawasan 2020
1.4 : Islam Hadhari
1.1 : RUKUN NEGARA
Maka kami rakyat Malaysia berikrar akan menumpukan seluruh tenaga dan usaha kami untuk mencapai cita-cita tersebut
berdasarkan atas prinsip-prinsip yang berikut:
(1)Kepercayaan kepada Tuhan
(2)Kesetiaan kepada Raja dan Negara
(3)Keluhuran Perlembagaan
(4)Kedaulatan Undang-undang
(5)Kesopanan dan Kesusilaan
Kepercayaan kepada Tuhan
Bangsa dan Negara ini telah diwujudkan atas kepercayaan yang kukuh kepada Tuhan. Melalui kepercayaan beragama inilah
akan menjadikan bangsa dan negara ini sebagai satu bangsa dan negara yang berdaulat. Perlembagaan Persekutuan
memperuntukkan bahawa Islam ialah agama rasmi Persekutuan, tetapi agama dan kepercayaan-kepercayaan lain boleh
diamalkan dengan aman dan tenteram di mana-mana bahagian di dalam Persekutuan dan tindakan membeza-bezakan
terhadap seseorang warganegara atas alasan agama adalah dilarang sama sekali. Jawatankuasa penggubal Rukun Negara
menyedari akan pentingnya agama dan kepercayaan kepada Tuhan dalam kehidupan manusia. Ketiadaan agama boleh
meruntuhkan keperibadian seseorang dan juga sesuatu bangsa dan negara. Menyedari betapa pentingnya keteguhan
pegangan anggota masyarakat terhadap ajaran agama masing-masing, prinsip ini telah dipilih sebagai prinsip pertama dalam
Rukun Negara.
Kesetiaan kepada Raja dan Negara
Malaysia mengamalkan Sistem Demokrasi Berparlimen dan Raja Berpelembagaan dengan Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan
Agong sebagai Ketua Negara. Selaras dengan kedudukan Yang di-Pertuan Agong sebagai Raja mengikut Perlembagaan, sistem
beraja juga diamalkan di setiap negeri, dan Yang Di-Pertua Negeri bagi negeri-negeri yang tidak beraja. Seri Paduka Baginda,
Raja-Raja dan Yang Di-Pertua Negeri adalah merupakan lambang perpaduan rakyat. Kesetiaan kepada Raja dan Negara
bermaksud, bahawa setiap warganegara hendaklah menumpukan sepenuh taat setia, jujur dan ikhlas kepada Seri Paduka
Baginda Yang di-Pertuan Agong. Di peringkat negeri pula, rakyat dikehendaki menumpukan taat setia kepada raja yang
memerintah negeri tempat mereka bermastautin tanpa mengurangkan taat setia kepada Yang di-Pertuan Agong.
Keluhuran Perlembagaan
Prinsip ini menekan perlunya rakyat menerima, mematuhi dan mempertahankan keluhuran atau kemuliaan Perlembagaan
Negara. Perlembagaan Negara adalah sumber perundangan yang tertinggi. Fungsinya untuk memberi perlindungan kepada
setiap rakyat negara ini akan hak dan keistimewaan mereka sebagai warganegara. Setiap warga negara Malaysia dikehendaki
menghormati, menghargai, serta memahami maksud dan kandungan serta latar belakang sejarah pembentukan Perlembagaan
Negara. Perlembagaan Negara telah digubal berasaskan kesepakatan semua kaum dan semua pihak di negara ini. Dengan
demikian ia merupakan satu kontrak sosial rakyat yang tidak boleh dipersoalkan dan diganggu gugat oleh mana-mana individu
atau mana-mana pihak. Perlembagaan Malaysia menentukan pola politik dan kedudukan sosio-ekonomi rakyat di negara ini. Ia
adalah sumber rujukan bagi segala hal yang berkaitan denga sistem pemerintahan, perundangan, kedudukan dan hak sosio-
ekonomi rakyat.
Kedaulatan Undang-undang
Keadilan diasaskan atas kedaulatan undang-undang di mana setiap rakyat sama tarafnya di sisi undang-undang negara.
Kebebasan asasi terjamin bagi semua warganegara Malaysia. Undang-undang negara berasaskan kepada Perlembagaan. Oleh
itu kedaulatannya perlu diterima dan dipertahankan. Tanpa undang-undang, hidup bermasyarakat dan bernegara tidak aman
dan stabil. Oleh itu undang-undang negara dijamin pula oleh institusi kehakiman yang bebas dan berwibawa. Setiap negara
memerlukan undang-undang untuk mengawal dan mewujudkan satu masyarakat yang aman, stabil dan makmur. Kewujudan
undang-undang akan menjamin kehidupan anggota masyarakat dapat bergerak dengan licin dan teratur tanpa sebarang
kekacauan, di mana semua anggota masyarakat akan merasa selamat. Hak-hak semua rakyat boleh diamalkan dengan bebas
asalkan tidak melanggar undang-undang serta perkara-perkara sebagaimana yang dijamin oleh Perlembagaan Negara. Hak-hak
dari kebebasan yang dijamin oleh Perlembagaan itu tidaklah termasuk hak menggulingkan kerajaan sama ada dengan
kekerasan atau dengan cara-cara yang tidak menurut Perlembagaan.
2. http://fadzilmahasiswa.blogspot.com
Kesopanan dan Kesusilaan
Prinsip ke lima ini menekankan perkembangan personaliti dan tingkah laku seseorang rakyat. Tujuannya ialah untuk
membentuk warga negara yang bersopan santun dan bersusila selaras dengan kempen Budi Bahasa dan Nilai Murni yang
dijalankan sekarang. Sifat individu yang bersopan santun dan bersusila adalah paling bermakna dan amat penting dalam
konteks perhubungan antara satu sama lain dalam masyarakat pelbagai kaum di negara ini. Sikap bersopan santun dan
bersusila patut diamalkan bagi membentuk seseorang individu dan masyarakat yang berdisiplin serta bermoral tinggi yang
akan membantu mewujudkan sebuah masyarakat yang harmoni. Tatasusila ini membenci dan mengutuk tingkah laku atau
perbuatan yang angkuh atau menyinggung perasaan seseorang atau sesuatu golongan. Tingkah laku sopan juga mengandungi
suatu darjah kesusilaan yang tinggi dalam kedua-dua kehidupan persendirian dan kehidupan bernegara. Prinsip ini menjadi
panduan supaya perilaku masyarakat sentiasa terpelihara dan berkembang sesuai dengan keperibadian bangsa dan nilai-nilai
murni.
1.2 : FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) dulunya disebut Falsafah Pendidikan Negara (FPN) merupakan dasar kepada pendidikan
di Malaysia. Hal ini bermakna, semua aktiviti pendidikan dan persekolahan di Malaysia mestilah selaras dengan FPK ini. Justeru
setiap bakal guru di Malaysia diwajibkan membaca, memahami dan mengingati falsafah ini agar setiap tindakan mereka
melalui proses pengajaran dan pembelajaran sentiasa berada dilandasan yang betul. Intipati utama dalam FTK ini ialah
melahirkan insan seimbang dari segi jasmani, emosi, rohani dan intelektual Sosial yang sering disebut oleh guru-guru sebagai
JERIS. Perlu diingat bahawa tidak ada yang lebih utama antara keempat-empat unsur tersebut, yakni tidak boleh dikatakan
jasmani lebih penting daripada intelek atau sebaliknya.
Falsafah Pendidikan Kebangsaan.
"Pendidikan di Malaysia adalah satu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh
dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu
pengetahuan, berakhlak mulia, bertanggungjawab, berketrampilan dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta
memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara."
Unsur-Unsur Penting FPK
¡¤ Menjadi warganegara Malaysia yang baik
¡¤ Unsur intelek
¡¤ Unsur rohani dan emosi
¡¤ Unsur jasmani
¡¤ Memperkembangkan potensi individu
¡¤ Menyeluruh dan bersepadu
¡¤ Insan yang seimbang
¡¤ Kepercayaan kepada Tuhan
¡¤ Rakyat Malaysia yang boleh memberikan sumbangan.
Implikasi FPK Terhadap Sistem Pendidikan di Malaysia
Implikasi Terhadap Kurikulum.
Kurikulum di sekolah mengalami perubahan sukatan pelajaran yang berorientasikan kepada program bersepadu. Setiap
sekolah menerima sukatan pelajaran yang sama dan selaras. Ini kerana mengelakkan dari berlakunya sifat iri hati di kalangan
pelajar kerana setiap sekolah belajar mengikut sukatan yang berlainan. Ini adalah bersalahan dengan matlamat Falsafah
Pendidikan Kebangsaan yang ingin melahirkan individu yang seimbang. Bahan-bahan pelajaran yang dibekalkan juga
diserapkan di dalamnya nilai-nilai murni dengan tujuan untuk mencapai matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan. Sistem
pendidikan juga diubah menjadi pendidikan yang umum. Semua rakyat mampu untuk ke sekolah tetapi berlainan pada zaman
dahulu hanya golongan berada sahaja yang mampu untuk ke sekolah. Pelajaran untuk melatih pelajar mahir dalam teknologi
pula diserapkan bagi membawa Malaysia kea rah yang maju dan tidak ketinggalan.
Implikasi Terhadap Pendidik.
Falsafah Pendidikan Kebangsaan ini menggalakkan guru memahami sistem pendidikan selain daripada membimbing guru
melaksanakan fungsi pendidikan. Ia boleh diperolehi di mana-mana dan bila-bila diperlukan. Guru boleh menjadi ejen
3. http://fadzilmahasiswa.blogspot.com
perubahan untuk mendidik dan mengeluarkan generasi yang bertanggungjawab membantu merealisasikan matlamat dan
aspirasi Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Visi 2020. Guru mendedahkan sesuatu kepada pelajar bagi meningkatkan
pengetahuan dan kemahiran terutamanya dalam ICT untuk membolehkan pelajar mengikuti perubahan sistem pendidikan
yang berteraskan teknologi. Guru mempunyai sikap bertanggungjawab sepenuhnya untuk menjadi guru yang baik, sentiasa
cuba berlatih dan mendapatkan apa yang telah dipelajari untuk memenuhi matlamat dan aspirasi falsafah ini. Pada masa yang
sama guru bertindak sebagai pengawal kepada aktiviti negatif. Guru memperkembangkan dan memperkayakan pendidikan
melalui perkembangan kurikulum bilik darjah, seperti, menjalankan aktiviti dan lembaran kerja yang diusahakan oleh guru.
Implikasi Terhadap Institusi Pendidikan.
Institusi pendidikan juga mengalami perubahan demi untuk merealisasikan matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan ini.
Pelbagai perubahan telah dilakukan. Kemudahan-kemudahan di sekolah diubah dan ditambah supaya pelajar mampu untuk
merperkembangkan kemahiran mereka dari segi intelek,rohani,emosi dan jasmani. Ini adalah untuk melahirkan individu yang
sempurna dan seimbang. Budaya di sekolah juga diubah untuk memupuk nilai-nilai murni di dalam diri pelajar supaya supaya
saling bekerjasama, toleransi dan mengamalkan sikap perpaduan. Ini adalah matlamat Falsafah Pendidikan Kebangsaan iaitu
melahirkan individu yang mampu untuk menyumbangkan keharmonian kepada negara. Suasana di sekolah juga diubah untuk
melahirkan pelajar yang cintakan ilmu dan membentuk budaya membaca di kalangan mereka.
Kesimpulannya, implikasi-implikasi Falsafah Pendidikan Kebangsaan ini mempunyai satu matlamat dan tujuan dan ia
dinyatakan dalam bentuk falsafah iaitu:
¡°Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh
dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu
pengetahuan, berketrampilan, berakhlak mulia, bertanggung jawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta
memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga, masyarakat dan negara¡±.
* Nota Tambahan pengkhususan bidang ;
Implikasi Falsafah Pendidikan Kebangsaan dalam Pendidikan Teknik dan Vokasional di Malaysia
Falsafah Pendidikan Negara
Falsafah Pendidikan Negara (FPN) yang disuratkan pada tahun 1987 berbunyi:-
"Pendidikan di Malaysia adalah satu usaha berterusan kearah perkembangan lagi potensi individu secara menyeluruh dan
bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan
kepercayaan dan kepatuhan kepada tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan,
berketerampilan, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap
keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara"
Falsafah Pendidikan ini menjurus ke arah mencirikan insan dan warganegara yang baik dengan mengemukakan ciri-ciri:
a. Percaya dan patuh kepada tuhan
b. Berilmu pengetahuan
c. Berakhlak mulia
d. Bertanggungjawab kepada diri, masyarakat, agama dan negara.
e. Berbakti dan memberi sumbangan kepada masyarakat, agama. Bangsa dan negara.
f. Memiliki sahsiah yang seimbang dan sepadu.
Falsafah Pendidikan Guru
"Guru yang berpekerti mulia, berpandangan progresif dan saintifik, bersedia menjunjung aspirasi negara serta menyanjung
warisan kebudayaan negara, menjamin pembangunan individu dan memelihara suatu masyarakat yang bersatu padu,
demokratik, progresif dan berdisiplin."
1.3 : WAWASAN 2020
Wawasan 2020 ialah sebuah wawasan kerajaan Tun Dr Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia ketika itu, yang
bertujuan untuk meningkatkan Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian dan negara maju sepenuhnya menjelang tahun
4. http://fadzilmahasiswa.blogspot.com
2020. Yang dimaksudkan sepenuhnya terangkum bukan sahaja bidang ekonomi, tetapi juga bidang-bidang politik, sosial,
kerohanian, psikologi, serta juga perpaduan nasional dan sosial, antara lain. Kesemua ini juga melibatkan persoalan keadilan
sosial, kestabilan politik, sistem kerajaan, mutu hidup, nilai sosial dan kerohanian, maruah bangsa, serta juga keyakinan.
Cabaran utama
Dalam penyampaian kertas kerjanya, Laluan ke Depan (The Way Forward), kepada Majlis Perniagaan Malaysia, Dr Mahathir
Mohamad menghuraikan sembilan matlamat utama Wawasan 2020:
Mewujudkan negara Malaysia bersatu yang mempunyai matlamat yang dikongsi bersama: Malaysia mesti menjadi sebuah
negara yang aman, berintegrasi di peringkat wilayah dan kaum, hidup dalam keharmonian, bekerjasama sepenuhnya secara
adil, dan terdiri daripada satu bangsa Malaysia yang mempunyai kesetiaan politik dan dedikasi kepada negara.
Mewujudkan sebuah masyarakat yang berjiwa bebas, tenteram dan maju, dengan keyakinan akan keupayaan sendiri,
berbangga dengan apa yang ada, dengan apa yang telah dicapai, cukup gagah menghadapi pelbagai masalah. Masyarakat
Malaysia ini mesti dapat dikenali melalui usaha mencapai kecemerlangan, amat sedar akan semua potensinya, tidak mengalah
kepada sesiapa, dan dihormati oleh rakyat negara lain.
Mewujudkan dan membangunkan masyarakat demokratik yang matang, yang mengamalkan satu bentuk demokrasi Malaysia
yang mempunyai persefahaman matang, berasaskan masyarakat yang boleh menjadi contoh kepada beberapa banyak negara
membangun.
Mewujudkan masyarakat yang sepenuhnya bermoral dan beretika, dengan warganegaranya teguh dalam nilai agama dan
kerohanian dan didukung oleh nilai etika paling tinggi.
Mewujudkan masyarakat liberal dan bertolak ansur, dengan rakyat Malaysia pelbagai kaum bebas mengamalkan adat,
kebudayaan, dan kepercayaan agama mereka dan pada masa yang sama meletakkan kesetiaan mereka kepada satu negara.
Mewujudkan masyarakat saintifik dan progresif, masyarakat yang mempunyai daya perubahan tinggi dan berpandangan ke
depan, yang bukan sahaja menjadi pengguna teknologi tetapi juga penyumbang kepada tamadun sains dan teknologi masa
depan.
Mewujudkan masyarakat penyayang dan budaya menyayangi, iaitu sistem sosial yang mementingkan masyarakat lebih
daripada diri sendiri, dengan kebajikan insan tidak berkisar pada negara atau orang perseorangan tetapi di sekeliling sistem
keluarga yang kukuh.
Memastikan masyarakat yang adil dalam bidang ekonomi. Ini merupakan masyarakat yang melaksanakan pengagihan
kekayaan negara secara adil dan saksama, dengan wujudnya perkongsian sepenuhnya bagi setiap rakyat dalam perkembangan
ekonomi.
Mewujudkan masyarakat makmur yang mempunyai ekonomi bersaing, dinamik, giat dan kental.
Menurut Dr Mahathir, kesembilan-sembilan matlamat utama ini tidak semestinya menjadi urutan keutamaan masyarakat
Malaysia untuk tiga dekad yang akan datang. Tentunya keutamaan dalam satu-satu masa mesti memenuhi keadaan khusus
pada masa berkenaan.
Adakah matlamat menjadi negara maju dari segi ekonomi itu realistik?
Pada dekad 1960-an, pertumbuhan ekonomi Malaysia adalah pada kadar purata sebanyak 5.1% setahun. Pertumbuhan purata
ini dinaikkan menjadi 7.8% semasa dekad pertama Dasar Ekonomi Baru dalam dekad 1970-an, dan 5.9% setahun pada dekad
1980-an, akibat kemelesetan bertahun-tahun. Pertumbuhan KDNK pada 30 tahun tersebut dalam nilai sebenar adalah pada
kadar purata 6.3 peratus setahun, dengan kadar pada 20 tahun yang lalu merupakan 6.9 peratus setahun pada puratanya. Oleh
itu, yang diperlukan ialah tambahan pertumbuhan sebanyak 0.1 peratus untuk mencapai matlumat ekonomi Wawasan 2020i,
sesuatu matlamat yang bukannya tidak mungkin.
KDNK Malaysia pada tahun 1990 ialah $115 bilion, dengan sasaran kira-kira $920 bilion dalam nilai sebenar (ringgit pada 1990)
menjelang tahun 2020. Pertumbuhan pesat ini memerlukan pertumbuhan pada kadar purata kira-kira 7.0% (dalam nilai
sebenar) setahun untuk 30 tahun akan datang. Jika ini dapat dicapai, dan diandaikan kadar pertumbuhan penduduk tahunan
ialah 2.5%, menjelang tahun 2020, rakyat Malaysia akan kaya empat kali ganda (dalam nilai sebenar), berbanding dengan
tahun 1990. Inilah ukuran masyarakat makmur yang dimaksudkan oleh Wawasan 2020. Dengan itu, KDNK Malaysia akan
menjadi lapan kali lebih besar menjelang tahun 2020 berbanding 1990.
5. http://fadzilmahasiswa.blogspot.com
1.4 : ISLAM HADHARI
Islam Hadhari (Arab: ? )????? ? ????????atau "Islam yang bertamadun" merupakan teori kerajaan Malaysia pimpinan Abdullah
Ahmad Badawi berasaskan Islam dari al-Quran. Ia bukanlah agama baru, bukan ajaran baru dan bukan mazhab baru. Ia adalah
usaha untuk mengembalikan umat Islam kepada asas fundamental menurut yang terkandung dalam al-Quran dan Hadis yang
merupakan teras pembinaan Tamadun Islam.
Tujuan
Visi:
Menjadikan Malaysia sebagai sebuah negara Islam contoh.
Misi:
Melaksanakan agenda pembangunan negara dan ummah berlandaskan pendekatan Islam yang universal, maju, bertamadun,
bertoleransi dan berimbang.
Objektif:
Melahirkan individu dan masyarakat yang mempunyai kekuatan spiritual (rohani), akhlak, intelektual, material, mampu
berdikari, berdaya saing, melihat ke hadapan, inovatif serta cekap menangani cabaran-cabaran semasa secara bijaksana,
rasional, praktikal dan damai.
Prinsip
(1) Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah s.w.t.
(2) Kerajaan Adil dan Beramanah.
(3) Rakyat Berjiwa Merdeka.
(4) Penguasaan Ilmu Pengetahuan.
(5) Pembangunan Ekonomi Seimbang dan Komprehensif.
(6) Kehidupan Berkualiti.
(7) Pembelaan Hak Kumpulan Minoriti dan Wanita.
(8) Keutuhan Budaya dan Moral.
(9) Pemeliharaan Alam Semulajadi.
(10) Kekuatan Pertahanan.