Dokumen tersebut membahas tentang beberapa bab dalam mata pelajaran Akidah Akhlak. Bab-bab tersebut meliputi pengertian, dampak, dan cara menghindari sifat-sifat tercela seperti hubb al-dunya, hasad, ujub, sombong, dan riya'. Dokumen ini juga membahas tentang pentingnya taubat, menghormati orang tua dan guru, serta kisah Nabi Luth.
2. Semester 1
Bab 3: Ayo bertaubat (pengertian,
syarat, hakikat, syarat, kedudukan
dan keutamaan)
Bab 4: hidup mulya dengan
mengormati ortu dan guru
(adab kpd ortu dan Adab kpd guru)
Bab 5: Kisah tauladan Nabi Luth
Bab 1: menghindari sifat
Tercela
(hubb dunya, hasad, ujub,
sombong, riya)
Bab 2: mengenal Sifat2 Allah
(wajib, jaiz, mustahil dan
keutamaan mengenal Allah)
2
4. 1. Hubb al-dunya
a. Dalil Naqli Hubb al-dunya merupakan akhlak tercela
yang harus dihindari,sebagaimana firman Allah:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan
dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga
banggaan tentang banyaknya harta dan anak(QS. al-
Hadid [57]:20).
5. b. Pengertian hubb al-dunya:
Adalah: cinta dunia yang berlebihan, hubb al-dunya di sini
adalah mencintai dunia dengan melupakan kehidupan
akhirat. Maksud dunia disini adalah segala sesuatu yang
kurang bermanfaat di akhirat.
c. Penyebab Hubb al-dunya
Dunia sbg tujuan utama, bukan akhirat
Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan berbagai
cara
Kikir thdp harta
Serakah, rakus serta tamak
Tidak mau mensyukuri nikmat Allah
6. d. Dampak Negatif hubb al-dunya:
Membuat lalai kepada Allah
Tergoyah imannya
Sebagai sumber penyakit
Menghalalkan segala cara demi memperoleh
kesenangan dunianya
Membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang
bermanfaat baginya di akhirat.
7. d. Cara menghindari hubb al-dunya:
Mengingat bahwa kehidupan dunia itu hanya
sementara
Memperbanyak mengingat kematian
Qanaah yaitu merasa cukup terhadap yang
dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas
terhadap harta
Mengingat bahwa apa yang kita lakukan di dunia
akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.
9. a. Dalil naqli HASAD
b. Pengertian HASAD
ADALAH: Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci.
Menurut istilah hasad adalah membenci nikmat Allah
Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain, serta
menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau
terhapus dari orang lain.
10. Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang
merasa tidak senang jika orang lain
menerima karunia dari Allah.
11. c. Sebab-sebab orang mempunyai sifat hasad
ada 2:
pertama adanya rasa permusuhan dan
kebencian kepada seseorang.
kedua adanya sifat takabur atau sombong
yakni merasa diri sendiri yang paling baik,
paling benar atau paling hebat.
12. d. Dampak Negatif Hasad
1) Menghanguskan amal kebaikan Hasad dapat membakar
amal kebaikan bagaikan api membakar kayu bakar.
Rasulullah Saw. bersabda:
Jauhilah olehmu sifat dengki karena sesungguhnya sifat
dengki itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu
bakar. (HR. Ahmad).
13. Lanjutannya:
d. Dampak Negatif Hasad
2). Merasa senang jika orang lain
tertimpa musibah
3) Memutus tali silaturahmi
4) Hilangnya ketenangan dan
kebahagiaan
5) Tidak dapat menyempurnakan iman
14. e. Cara Menghindari Perilaku Hasad:
1) Memperbanyak bersyukur atas nikmat yang
diberikan Allah.
2) menanamkan kesadaran bahwa sifat hasad akan
membawa seseorang menderita batin
3) Berfikir positif atas segala kejadian yang
menimpa kita
4) Menumbuhkan kesadaran bahwa akibat dari dengki
itu adalah permusuhan dan permusuhan akan
membawa petaka .
15. e. Cara Menghindari Perilaku Hasad
5) Memelihara sikap rendah hati, tidak sombong atau
membanggakan diri, dan meyakini bahwa semua yang
kita miliki adalah titipan dari Allah Swt. sehingga kita
tidak perlu merasa tersaingi apabila orang lain
mendapatkan suatu kenikmatan dari Allah.
6) Saling mengingatkan dan saling menasehati
7) Bersikap realistis melihat kenyataan
8) Mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi
9) Senantiasa ingat pada Allah dan meminta perlindunngan
kepada-Nya agar terhindar dari sifat hasad.
18. 3. UJUB Place your screenshot
here
18
)
b. Pengertian Ujub Secara bahasa (etimologi), Ujub, berasal
dari kata ajaba yang artinya kagum, terheran-heran, takjub.
Al-Ijabu bi al-Nafs berarti kagum pada diri
sendiri. Yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki
kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
19. Secara istilah dapat kita pahami bahwa
ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri,
dengan memberikan satu penghargaan yang
terlalu berlebihan kepada kemampuan diri.
Imam Ghozaly menuturkan, Perasaan ujub
adalah kecintaan seseorang pada suatu
karunia dan merasa memilikinya sendiri,
tanpa mengembalikan keutamaan kepada
Allah.
19
20. C. Sebab-sebab
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sifat ujub adalah sebagai berikut:
1) Banyak dipuji orang. Pujian seseorang secara langsung kepada orang lain,
dapat menimbulkan perasaan ujub dan egois pada diri orang yang dipujinya.
2) Banyak meraih kesuksesan. Seseorang yang selalu sukses dalam meraih cita-
cita dan usahanya akan mudah dirasuki perasaan ujub.
3) Kekuasaan. Setiap penguasa biasanya mempunyai kebebasan bertindak tanpa
ada protes dari orang di sekelilingnya, dan banyak orang yang kagum dan
memujinya.
4) Mempunyai intelektual dan kecerdasan yang tinggi
5) Memiliki kesempurnaan fisik. Orang yang cantik, postur tubuh ideal, tampan dan
ia memandang kelebihan yang ada pada dirinya, serta lupa akan
keberadaannya sebagai manusia maka akan cenderung ujub.
21. d. Dampak Negatif ujub
1) Ujub akan membawa ke arah kesombongan (kibar).
2) Meremehkan dosa dihadapan Allah, karena merasa ibadahnya
sudah sempurna.
3) Melupakan nikmat itu pemberian dari Allah
4) Tidak takut azab dan kemurkaan Allah.
5) Menggugurkan pahala,
6) Enggan bermusyawarah dan berdiskusi dengan yang lain,
7) Hilangnya rasa saling menghormati, lenyapnya rasa simpati
orang kepadanya dan menanamkan kebencian.
8) Enggan menerima nasehat orang lain karena menganggap
orang lain lebih bodoh.
21
22. e. Cara Menghindari penyakit ujub
1) Selalu mengingat akan hakikat diri. Nyawa yang ada dalam tubuhnya semata-
mata anugerah dari Allah. Andaikata Allah tiba-tiba mengambilnya, maka
badannya tidak ada harganya sama sekali.
2) Sadar akan hakikat dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat menanam amal
shaleh untuk kebahagiaan di akhirat.
3) Menyadari bahwa sesungguhnya nikmat itu pemberian dari Allah, semua itu
hanyalah titipan dari Allah
4) Selalu ingat akan kematian dan kehidupan setelah mati
5) Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat Ujub.
6) Berusaha mau bekerja sama dan hidup saling menghargai
25. 25
SOMBONG (Takabur)
1. PENGERTIAN: Sombong (takabur) artinya adalah membanggakan diri sendiri.
Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.(HR. Muslim).
Islam melarang dan mencela sikap sombong. Allah berfirman:
26. 26
2.
> c. Sebab-sebab sombong
> 1) Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain salah
> 2) Gila pujian.
> 3) Merasa banyak ilmu, banyak harta. Namun lebih fatalnya, ada orang tidak kaya tetapi dia bersikap sombong. Rasulullah Saw.
bersabda: orang fakir yang berlaku sombong termasuk orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari
kiamat, Allah juga tidak akan menyucikan, tidak akan memandang mereka , dan bagi mereka azab yang pedih. (HR. Muslim)
> 4) Amal dan ibadah. Ia merasa nanti hidupnya selamat sampai di akhirat sedangkan orang lain dianggap tidak selamat.
> 5) Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang dimiliki
> . D. Dampak Negatif sombong
> 1) Menjadi penghalang masuk surga, karena tidak memiliki akhlak seorang mukmin. Akhak mukmin adalah pintu surga dan
kesombongan penutup pintu surga.
> 2) Mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya.
> 3) Membuat orang lain membenci perilakunya
27. 27
Cara Menghindari sombong
1) Meningkatkan ibadah kepada Allah
2) Meningkatan keimanan dan ketakwaan
3) Menyadari dosa yang akan menimpa pada orang
sombong
4) Mengganti dengan berperilaku tawadu
5) Ikhlas dalam melakukan perbuatan
6) Menyadari segala kekurangan sebagai manusia
7) Menyadari bahwa hidup ini hanya sementara
29. 29
b. Pengertian
Pengertian riya menurut bahasa berasal dari kata al-Riyau yang artinya
menampakkan. Yaitu memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.
Secara istilah riya adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang
lain, bukan karena Allah semata.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa riya adalah melakukan amal kebaikan
bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara
memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapatkan pujian
atau penghargaan.
30. c. Sebab-sebab riya
1) Terlalu dikagumi orang lain
2) Lari dari celaan
3) Rakus akan apa yang
diperoleh/ terdapat pada
orang lain
4) Ambisi mendapatkan
kedudukan atau kepemimpinan
5) Senang karena lezatnya
pujian orang lain
6) Lalai akan dampak buruk
riya
d. Dampak Negatif riya
1) Riya lebih berbahaya dari pada fitnah Dajjal
2) Nilai amal saleh hilang.
3) Riya adalah syirik khofi (tersembunyi)
4) Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia
dari usaha-usaha mereka dan tidak pula
mendapat pahala di akhirat.
5) Akan merasa hampa dan kecewa apabila
perhatian dan pujian yang ia harapkan
ternyata tidak didapatnya.
6) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian
atau gila hormat
30
31. lanjutannya
7) Bisa menimbulkan
pertengkaran bila ia
mengungkit-ungkit
kebaikannya pada orang lain.
8) Lebih sangat merusak dari
pada serigala menyergap domba
9) Menjadi sebab azab di neraka
10) Menambah kesesatan
seseorang
Cara Menghindari Penyakit riya.
1. Memperbaiki niat ibadah semata-mata
karena Allah
2. Menghindari sikap suka memamerkan
perbuatan baik
3. Bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan
4. Meningkatkan kekhusyukan dalam
beribadah
5. Mengingat bahaya perilaku riya
6. Berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari
sifat riya
7. Hidup sederhana.