際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan
berupa pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan perawatan, pelayanan
rehabilitasi, pelayanan pencegahan dan peningkatan kesehatan. Selain itu, rumah
sakit juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis, tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi di bidang
kesehatan dan sebagai tempat penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
(1). Besarnya biaya operasional rumah sakit menyebabkan rumah sakit melakukan
upaya pertahanan dan pengembangan rumah sakit. Salah satu upaya yang dapat
dilakukaan rumah sakit yaitu dengan meningkatkan pendapatan yang bersumber
dari pasien dengan cara memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (2).
Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari pemberi
jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan oleh pasien (7).
Kepuasan pelanggan menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini
dikarenakan dengan memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan tingkat
keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas ( Barsky, dikutip
dalam Utama, I Gusti BR 2014). Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja
layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan
sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila
kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya.
Pasien akan selalu mencari layanan kesehatan difasilitas yang kinerja layanan
kesehatannya dapat memenuhi harapan atau tidak mengecewakan pasien (3).
Apabila pasien merasa tidak puas atas mutu pelayanan yang diberikan oleh pihak
rumah sakit tersebut maka mereka akan pindah kerumah sakit lain yang dapat
memberikan pelayanan lebih bermutu dan kepuasan yang jauh lebih baik (4).
Retensi pelanggan yang tinggi akan menciptakan penjualan dan dapat menngkatkan
loyalitas pelanggan (6). Karena itu agar suatu rumah sakit bisa bertahan sekaligus
memenangkan persaingan, maka mereka harus memiliki pasien yang setia
(customer loyalty) (4). Loyalitas adalah penggunaan berulang dari layanan secara
konsisten oleh pasien (5). Memiliki pasien yang setia merupakan dambaan dari
setiap rumah sakit, keinginan seperti ini sebenamya tidak hanya dambaan rumah
sakit saja melainkan keinginan semua perusahaan. Baik perusahaan barang
maupun perusahaan jasa keduanya berusaha mendapatkan pelanggan yang setia
apalagi di era tingkat persaingan yang bukan saja sekedar kompetitif namun sudah
hiper kompetitif, pelanggan yang setia menjadi sumber kehidupan bagi perusahaan
sehingga dapat terus berkembang hidup (4).
Faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen menurut Marconi meliputi
kesesuaian harga, citra, kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan
pelayanan, kualitas pelayanan, dan adanya jaminan yang diberikan (8). Kunci utama
dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah perawat yang mempunyai
kinerja tinggi. Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
merupakan masalah yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kinerja perawat
yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan
kesehatan yang di berikan terhadap pasien baik yang sakit maupun sehat (9).
Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan masalah
yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan (9). Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan
kesehatan dan berperan dalam menentukan kepuasan klien. Bentuk pelayanan
keperawatan yang penting adalah terlihatnya perilaku caring perawat yang
merupakan inti atau fokus dari praktek keperawatan professional. Perilaku ini yang
harus dapat diterima dan dirasakan oleh klien (10). Caring adalah salah satu bentuk
perilaku yang ditunjukkan oleh perawat dalam melaksanakan pelayanan asuhan
keperawatan (11).
Kepuasan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas, sehingga
kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat dapat menciptakan loyalias
pasien. Kepuasan yang dirasakan pasien berbanding lurus dengan loyalitas pasien.
Pasien yang merasa puas terhadap suatu pelayanan cenderung menjadi loyal
terhadap pelayanan (12). Berdasarkan teori diatas calon peneliti tertarik untuk
meneliti hubungan perilaku caring erawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit
umum daerah Banjarbaru tahun 2015.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan perilaku caring
perawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit umum daerah Banjarbaru tahun
2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan perilaku caring
perawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit umum daerah Banjarbaru tahun
2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum Banjarbaru
tahun 2015
2. Mengidentifikasi loyalitas pasien di Rumah Sakit Umum Banjarbaru tahun
2015
3. Menganalisis perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien di di Rumah
Sakit Umum Banjarbaru tahun 2015
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai proses belajar untuk mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh dari Program Studi Ilmu Keperawatan terkait konsep caring.
1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperkaya pengetahuan dan
bahan ajar tentang konsep caring.
1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan melalui asuhan keperawatan yang
bermutu dengan mengembangkan hubungan perawata-klien berdasarkan
konsep caring sehingga memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain
Dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya.

More Related Content

Bab 1 pendahuluan

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan berupa pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pelayanan pencegahan dan peningkatan kesehatan. Selain itu, rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis, tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan dan sebagai tempat penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan (1). Besarnya biaya operasional rumah sakit menyebabkan rumah sakit melakukan upaya pertahanan dan pengembangan rumah sakit. Salah satu upaya yang dapat dilakukaan rumah sakit yaitu dengan meningkatkan pendapatan yang bersumber dari pasien dengan cara memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (2). Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan oleh pasien (7). Kepuasan pelanggan menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas ( Barsky, dikutip dalam Utama, I Gusti BR 2014). Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya.
  • 2. Pasien akan selalu mencari layanan kesehatan difasilitas yang kinerja layanan kesehatannya dapat memenuhi harapan atau tidak mengecewakan pasien (3). Apabila pasien merasa tidak puas atas mutu pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tersebut maka mereka akan pindah kerumah sakit lain yang dapat memberikan pelayanan lebih bermutu dan kepuasan yang jauh lebih baik (4). Retensi pelanggan yang tinggi akan menciptakan penjualan dan dapat menngkatkan loyalitas pelanggan (6). Karena itu agar suatu rumah sakit bisa bertahan sekaligus memenangkan persaingan, maka mereka harus memiliki pasien yang setia (customer loyalty) (4). Loyalitas adalah penggunaan berulang dari layanan secara konsisten oleh pasien (5). Memiliki pasien yang setia merupakan dambaan dari setiap rumah sakit, keinginan seperti ini sebenamya tidak hanya dambaan rumah sakit saja melainkan keinginan semua perusahaan. Baik perusahaan barang maupun perusahaan jasa keduanya berusaha mendapatkan pelanggan yang setia apalagi di era tingkat persaingan yang bukan saja sekedar kompetitif namun sudah hiper kompetitif, pelanggan yang setia menjadi sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga dapat terus berkembang hidup (4). Faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen menurut Marconi meliputi kesesuaian harga, citra, kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan, kualitas pelayanan, dan adanya jaminan yang diberikan (8). Kunci utama dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah perawat yang mempunyai kinerja tinggi. Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
  • 3. merupakan masalah yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kinerja perawat yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang di berikan terhadap pasien baik yang sakit maupun sehat (9). Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan masalah yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (9). Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan dan berperan dalam menentukan kepuasan klien. Bentuk pelayanan keperawatan yang penting adalah terlihatnya perilaku caring perawat yang merupakan inti atau fokus dari praktek keperawatan professional. Perilaku ini yang harus dapat diterima dan dirasakan oleh klien (10). Caring adalah salah satu bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh perawat dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan (11). Kepuasan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas, sehingga kepuasan pasien terhadap perilaku caring perawat dapat menciptakan loyalias pasien. Kepuasan yang dirasakan pasien berbanding lurus dengan loyalitas pasien. Pasien yang merasa puas terhadap suatu pelayanan cenderung menjadi loyal terhadap pelayanan (12). Berdasarkan teori diatas calon peneliti tertarik untuk meneliti hubungan perilaku caring erawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit umum daerah Banjarbaru tahun 2015.
  • 4. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit umum daerah Banjarbaru tahun 2015. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien di rimah sakit umum daerah Banjarbaru tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum Banjarbaru tahun 2015 2. Mengidentifikasi loyalitas pasien di Rumah Sakit Umum Banjarbaru tahun 2015 3. Menganalisis perilaku caring perawat dengan loyalitas pasien di di Rumah Sakit Umum Banjarbaru tahun 2015 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai proses belajar untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari Program Studi Ilmu Keperawatan terkait konsep caring.
  • 5. 1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperkaya pengetahuan dan bahan ajar tentang konsep caring. 1.4.3 Manfaat bagi Rumah Sakit Dapat meningkatkan kualitas pelayanan melalui asuhan keperawatan yang bermutu dengan mengembangkan hubungan perawata-klien berdasarkan konsep caring sehingga memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. 1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain Dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.