ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
LAPORAN ANTARA




                                             Bab 2 ini memberikan uraian gambaran umum Kota Semarang
                                             berikut kondisi pelayanan sanitasi Kota Semarang pada tahun
                                             2010.




  ADMINISTRASI
  Kota Semarang terletak antara garis 6º 50’ - 7º 10’ LS dan garis 109º 50’ - 110º 35’ BT,
  secara administratif Kota Semarang dibatasi oleh:
                  Sebelah Utara         :       Laut Jawa
                  Sebelah Selatan       :       Kabupaten Semarang
                  Sebelah Barat         :       Kabupaten Kendal
                  Sebelah Timur         :       Kabupaten Demak
  Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 meter sampai dengan 348 meter di atas
  garis pantai.
  Secara administratif Kota Semarang terdiri atas 16 wilayah kecamatan dan 177
  Kelurahan. Dengan luas wilayah Kota Semarang sendiri adalah 373,70 Km2 yang terdiri
  berupa tanah sawah seluas 39,56 Km2 dan 334,14 Km2 bukan sawah. Berikut ini adalah
  pembagian wilayah di Kota Semarang beserta luas lahan yang dimiliki masing-masing
  wilayah, dapat dilihat pada Tabel 2.1.berikut sedangkan peta adminstrasi dapat dilihat
  pada Peta 2.1.




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                II - 1
LAPORAN ANTARA



  Tabel 2. 1
  Luas Daerah diperinci Per Kecamatan di Kota Semarang Tahun 2007
   NO      KECAMATAN        LUAS              DESA ATAU KELURAHAN                   JUMLAH
                           DAERAH                                                     DESA
                            (KM²)
   1    Mijen               55,75     Cangkiran, bubakan, Karang Malang,                 14
                                      Polaman,       Purwosari,      Tambangan,
                                      Jatisari, Mijen, Jati Barang, Kedung Pane,
                                      Pesantern,       Ngadirgo,      Wonopolo,
                                      Wonoplumbon
   2    Gunung Pati         54,11     GunungPati,       Plalangan,    Sumurrejo,         16
                                      Pakintelan, Mangunsari, Patemon, Ngijo,
                                      Nongko Sawit, Cepoko, Jatirejo, Kandri,
                                      Pongangan, kali Segoro, Sekaran,
                                      Sukorejo, Sadeng.
   3    Banyumanik          25,69     Pundakpayung, Gedawang, Jabungan,                  11
                                      Pandangsari,       Banyumanik,      Srondol
                                      Wetan, Pedalangan, Sumur Boto, Srondol
                                      Kulon, Tinjomoyo, Ngesrep
   4    Gajahmungkur         9,07     Sampangan,           Bendan        Dhuwur,         08
                                      karangrejo, Gajah Mungkur, Bendan
                                      Ngisor,       Petompon,        Bendungan,
                                      Lempongsari
   5    Semarang Selatan     5,93     Bulustalan,        Barusari,     Randusari,        10
                                      mugasari,         pleburan,       Wonodri,
                                      Peterongan, Lamper Kidul, Lamper Lor,
                                      Lamper Tengah
   6    Candisari            6,54     Jatingaleh,       Karanganyar      gunung,         07
                                      Jomblang, candi, kaliwiru, Wonotingal,
                                      Tegalsari
   7    Tembalang           44,20     Rowosari, Meteseh, Kramas, Tembalang,              12
                                      Bulusan, Mangunharjo, Sendang Mulyo,
                                      Sambiroto, Jangli, Tandang, Kedung
                                      Mundu, Sendangguwo
   8    Pedurungan          20,72     Jgemah, Pedrungan Kidul, Pedurungan                12
                                      Lor, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah,
                                      Palebon, Kalicari, Tlogosari Kulon,
                                      Tlogosari Wetan, Muktiharjo Kidul
   9    Genuk               27,39     Muktiharjo Lor, Gebangsari, Genuksari,             13
                                      Bangetayu Kulon, Bangetayu wetan,
                                      Sembungharjo, Penggaron Lor, Kudu,
                                      Karangroto,      Banjardowo,      Trimulyo,
                                      Terboyo wetan, Terboyo Kulon
   10   Gayamsari            6,18     Pandean lamper, Gayamsari, Siwalan,                07
                                      Sambirejo, Sawah Besar, Kaligawe,
                                      Tambakrejo
   11   Semarang Timur       7,70     Karang Turi, Karangtempel, Rejosari,               10
                                      sarirejo, Kebon Agung, Bugangan,
                                      Mlatiharjo,      Mlatibaru,     Rejomulyo,
                                      Kemijen
   12   Semarang Utara      10,97     Bulu Lor, Plombokan, Panggung Kidul,               09
                                      Panggung Lor, Kuningan, Purwosari,




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                               II - 2
LAPORAN ANTARA



                                        Dadapsari, Bandarharjo, Tanjung Emas
   13   Semarang Tengah        6,14     Pekunden, Karang Kidul, Jagalan,                  15
                                        Brumbungan,        Miroto,      Gabahan,
                                        Kranggan,     Purwodinatan,      Kauman,
                                        Bangunharjo, Kembang Sari, Pandan sari,
                                        Sekayu, Pindrikan Kidul, Pindrikan Lor
   14   Semarang Barat        21,74     Kembang Arum, Manyaran, Ngemplak                  16
                                        simongan, Bongasari, Bojong Salaman,
                                        Cabean, Salaman Mloyo, Gisikdrono,
                                        Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon,
                                        Krapyak, Tambakharjo, Tawangsari,
                                        Karang ayu, Krobokan, Tawangmas
   15   Tugu                  31,78     Jrakah,    Tugurejo,     Karang     Anyar,        22
                                        Randugarut,       Mangkang         Wetan,
                                        Mangunharjo, Mangkang Kulon
   16   Ngaliyan              37,99     Podorejo, Wates, Bringin, Ngaliyan,               10
                                        Banbankarep, Kalipancur, Purwoyoso,
                                        Tambakaji, Gondoriyo, Wonosari
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008



  KONDISI FISIK DASAR
  Identifikasi potensi dan masalah fisik merupakan penilaian terhadap kemampuan atau
  daya dukung lahan kota terhadap pengembangan kegiatan perkotaan. Dalam
  menentukan kesesuaian lahan fisik tersebut, faktor-aktor fisik ruang harus
  diperhitungkan secara komprehensif tanpa menghilangkan karakteristik dari beberapa
  faktor seperti topografi, geologi, dan hidrologi.
                       i. Topografi
  Kota Semarang memiliki karakteristik topografi yang unik, yaitu berupa daerah pantai
  dan daerah perbukitan. Elevasi topografi berada pada ketinggian antara 0,75 m sampai
  sekitar 350 m diatas permukaan laut. Kondisi topografi menciptakan potensi panorama
  yang indah dan ekosistem yang lebih beragam.
  Kota Semarang mempunyai ketinggian sekitar 0.75-348 meter diatas permukan laut.
  Ketinggian 0.75-90.5 termasuk dalam kawasan Pusat Kota Semarang (Dataran Rendah
  Semarang Bagian Utara) yang di wakili oleh titik tinggi di Daerah Pantai Pelabuhan
  Tanjung Mas, Simpang Lima, Candibaru. Sedangkan ketinggian 90.5-348 terletak pada
  daerah pinggir Kota Semarang, yang terbesar disepanjang arah mata angin yang diwakili
  oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen
  dan Gunungpati.


  1.   Kondisi Topografi Kota Semarang terdiri dari



  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                II - 3
LAPORAN ANTARA



       a. Dataran pesisir pantai      : 1% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah
            0-0,75 meter dpl
       b. Dataran rendah : 33% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0,75-5

            meter dpl
       c.   Dataran tinggi     : 66% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 5-348
            meter dpl
  2.   Kondisi lereng tanah kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu :
       a. Lereng I (0-2 %), luasan wilayah Kota Semarang dengan kelerengan sebesar 0-2%
            adalah sebesar 16574, 6 Ha (43%). Sebaran wilayah dengan tingkat kelerengan
            ini sebagian besar berada meliputi kecamatan Genuk Pedurungan, Gayamsari,
            Semarang Timur, Semarang Utara dan Tugu serta sebagian wilayah Kecamatan
            tembalang Banyumanik dan Mijen.
       b. Lereng II (2-15 %), dengan luas wilayah sebesar 14.090,5 Ha (37%). Wilayah di
            Kota Semarang dengan tingkat kelerengan ini meliputi kecamatan Semarang
            Barat, Semarang Selatan, candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.
       c. Lereng III (15-40 %), meliputi wilayah di sekitar kaligarang dan kali Kreo
            (kecamatan       Gunungpati),   sebagian   wilayah   kecamatan   Mijen    (daerah
            Wonoplumbon), sebagian wilayah kecamatan Banyumanik dan kecamatan
            Candisari dengan luas keseluruhan sebesar 7050,8 Ha (18%).
       d. Lereng IV (> 40 %) meliputi sebagian wilayah Banyumanik (sebelah tenggara),
            dan sebagian wilayah kecamatan Gunungpati, terutama disekitar kali Garang
            dan kali Kripik yang memiliki keseluruhan luasan sebesar 766,7 Ha (2%).
       Peta kelerengan dapt dilihat pada Peta 2.2 terlampir.


                         ii. Geologi
  Struktur geologi yang ada di daerah di Kota Semarang terdiri atas tiga bagian, yaitu
  struktur joint (kekar), patahan (fault) dan lipatan. Daerah patahan tanah bersifat erosif
  dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur)
  dan heterogen sehingga mudah bergerak atau longsor. Pada daerah sekitar aliran Kali
  Garang merupakan patahan Kali Garang yang membujur arah utara sampai selatan di
  sepanjang Kali Garang yang berbatasan dengan Bukit Gombel. Patahan ini bermula dari
  Ondorante ke arah utara hingga Bendan Duwur. Patahan ini merupakan patahan geser,
  yang memotong formasi Notopuro, ditandai adanya zona sesar, tebing terjal di




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                 II - 4
LAPORAN ANTARA



  Ondorante dan pelurusan Kali Garang serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Daerah
  patahan lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan
  melintas dari utara ke selatan. Sedangkan pada wilayah Kota Semarang yang berupa
  dataran rendah memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan, endapan dan lanau
  yang dalam.


                     iii. Jenis Tanah
  Jenis tanah di Kota Semarang dapat dibedakan, sebagai berikut:
  •   Tanah Alluvial meliputi ± 11,25% dari jenis tanah di Kota Semarang, warna tanah
      kelabu, coklat dan hitam. Produktifitas tanahnya rendah dan biasanya digunakan
      untuk pertanian utama dan permukiman.
  •   Tanah Latosol meliputi ± 18,25% dari jenis tanah di Kota Semarang, tanah ini agak
      asam sampai asam dengan warna kuning, coklat sampai merah. Produktifitasnya
      sedang sampai tinggi dan biasanya merupakan tanah pertanian yang sangat baik.
      Tanah Andosol dan Regosol meliputi ± 8.7% dari jenis tanah di Kota Semarang.
      Tanah ini netral sampai asam dengan warna putih, coklat kekuning-kuningan, coklat
      atau kelabu serta hitam. Produktifitasnya sedang sampai tinggi dan biasanya
      digunakan untuk pertanian dan perkebunan.
  •   Tanah Mediteran meliputi ± 7,48% dari jenis tanah di Kota Semarang. Tanah ini agak
      netral dengan warna merah sampai coklat. Produktivitasnya sedang sampai tinggi
      dan biasanya digunakan untuk sawah, tegal, kebun buah-buhan dan padang rumput.
  •   Tanah Amural meliputi ± 1,29 % dari jenis tanah di Kota Semarang.

  •   Tanah Latosol ± 8,11% dari jenis tanah di Kota Semarang.

  •   Tanah Granosol ± 37,45% dari jenis tanah di Kota Semarang.

  •   Tanah Padsolik ± 0,40% dari jenis tanah di Kota Semarang .

  •   Tanah Vulkanik ± 7,12% dari jenis tanah di Kota Semarang.
  Peta jenis tanah dapat dilihat pada Peta 2.3 terlampir




                      i. Hidrologi
  Di kawasan Kota Semarang mengalir sembilan buah sungai besar dan ± sepuluh sungai
  kecil. Kesembilan sungai besar tersebut adalah Kali Babon, Kali Banjir Kanal Timur, Kali




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                             II - 5
LAPORAN ANTARA



  Banjir Kanal Barat, Kali Kreo, Kali Kripik, Kali Garang, Kali Semarang, Kali Beringin dan Kali
  Plumbon. Sungai-sungai lain yang merupakan sungai kecil antara lain Kali Sringin, Kali
  Tenggang, Kali Silandak, Kali Tugurejo, Kali Tapak, Kali Karanganyar, Kali Randugarut, Kali
  Banger, Kali Buntu dan Kali Mangkang. Diantara sungai-sungai tersebut, Kali Garang
  merupakan yang terpenting karena digunakan untuk sumber air minum wilayah Kota
  Semarang bagian bawah dan termasuk sebagai sungai Program Kali Bersih (Prokasih)
  selain Kali Babon. Peta hidrologi dapat dilihat pada Peta 2.4 terlampir.
  KEPENDUDUKAN
  2.3.1. Komposisi Jumlah Penduduk
  Jumlah penduduk di Kota Semarang tahun 2008 adalah sebesar 1.480.630                     jiwa,
  bertambah 27.081 jiwa dalam satu tahun dari tahun 2007 yang berjumlah 1.453.549
  jiwa atau mengalami peningkatan 1,86 %. Adapun kecamatan yang memiliki jumlah
  penduduk paling banyak adalah Kecamatan Pedurungan, sedangkan untuk kecamatan
  yang memiliki jumlah penduduk paling kecil adalah Kecamatan Tugu. Jumlah penduduk
  Kota Semarang secara terperinci dapat dilihat seperti pada Tabel di bawah ini.


  Tabel 2. 2
  Jumlah Penduduk Kota Semarang dirinci per Kecamatan
   No          Kecamatan                        Jumlah Penduduk
                                   Laki-laki        Perempuan       Total
  1    Mijen                           24.804            24.119      48.923
  2    Gunung Pati                     32.720            32.745      65.465
  3    Banyumanik                      60.524            61.208     121.732
  4    Gajahmungkur                    30.884            30.705      61.589
  5    Semarang Selatan                42.829            42.748      85.577
  6    Candisari                       38.375            39.555      77.930
  7    Tembalang                       64.125            62.877     127.002
  8    Pedurungan                      81.202            82.289     163.491
  9    Genuk                           40.219            40.381      80.600
  10   Gayamsari                       35.008            35.770      70.778
  11   Semarang Timur                  39.962            41.620      81.582
  12   Semarang Utara                  61.343            65.375     126.718
  13   Semarang Tengah                 35.902            37.870      73.772
  14   Semarang Barat                  79.060            80.337     159.397
  15   Tugu                            13.449            13.527      26.976
  16   Ngaliyan                        54.524            54.574     109.098
  TOTAL 2008                         734.930            745.700   1.480.630
  TAHUN 2007                         721.484            732.065   1.453.549
  TAHUN 2006                         711.204            721.750   1.432.954
  TAHUN 2005                         705.050            713.274   1.418.324




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                  II - 6
LAPORAN ANTARA



  TAHUN 2004                       690.521                                               697.500   1.388.021
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008



             90.000

             80.000

             70.000

             60.000

             50.000

             40.000

             30.000

             20.000

             10.000

                  -
                     n




                                                                                                      ah
                                                                              ng




                                                                                                                 gu
                                                                              an
                              ti




                                                          n


                                                                     ri




                                                                                                      uk
                                               ur




                                                                                                        t
                                                                                                      ur
                                      ik




                                                                                                       ri




                                                                                                                           an
                                                                                                     ra
                  ije




                                                                                                     ra
                           Pa




                                                        ta


                                                                   sa




                                                                                                   sa
                                    an


                                             gk




                                                                                                    m




                                                                                                  ng




                                                                                                               Tu
                                                                            la


                                                                           ng


                                                                                                  en




                                                                                                   ta




                                                                                                                        liy
                                                                                                 Ba
                  M




                                                      la


                                                                di


                                                                          ba




                                                                                                am



                                                                                                 Ti
                                   m


                                           un




                                                                                                 U
                          g




                                                                                               Te
                                                                         ru




                                                                                                                      ga
                                                                                                G
                                                    Se


                                                              an
                        un




                                                                                               g
                                   u




                                                                        m




                                                                                               g


                                                                                               g
                                                                       du
                                            m




                                                                                             ay




                                                                                            an




                                                                                                                      N
                                ny




                                                                                           an


                                                                                            an



                                                                                             g
                                                              C
                      un




                                                                      Te
                                                    g
                                          ah




                                                                                         an
                                                                     Pe
                                                  an




                                                                                     G




                                                                                         ar
                              Ba




                                                                                         ar
                                                                                         ar
                      G




                                       aj




                                                                                       ar


                                                                                       m
                                                ar




                                                                                       m


                                                                                       m
                                       G




                                                                                     m


                                                                                    Se
                                               m




                                                                                    Se
                                                                                    Se




                                                                                   Se
                                            Se




                                                               laki-laki           perempuan

                                                                          Gambar 2. 1
               Diagram Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008


  Dilihat     dari pertambahan penduduk yang terjadi pada kurun 2004-2008, faktor
  pertambahan penduduk terbesar bersumber dari pertambahan alami (penduduk lahir
  dikurangi mati), yaitu 14.454 jiwa, sedangkan pertambahan penduduk dari faktor
  migrasi (penduduk datang dikurangi pergi) sebesar 7.059 jiwa. Pertambahan penduduk
  berdasarkan faktor alami dan non alami tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel dibawah
  ini:


  Tabel 2. 3
  Jumlah Pertambahan Penduduk Berdasarkan Faktor Alami dan Non Alami
    No                    Kecamatan                                        Jumlah Penduduk
                                                            Lahir            Mati    Datang           Pergi
    1       Mijen                                            883              301     2.052            865
    2       Gunung Pati                                      970              345     1.641            737
    3       Banyumanik                                     1.688              708     3.776          2.864
    4       Gajahmungkur                                     998              395     1.644          1.724
    5       Semarang Selatan                               1.202              674     1.880          2.372
    6       Candisari                                      1.302              671     1.978          2.653
    7       Tembalang                                      1.994              691     4.742          2.104
    8       Pedurungan                                     2.332              864     5.536          4.095
    9       Genuk                                          1.821              414     3.183          1.186



  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                                                           II - 7
LAPORAN ANTARA



    No             Kecamatan             Jumlah Penduduk
                                  Lahir      Mati  Datang       Pergi
    1   Mijen                      883        301    2.052       865
   10   Gayamsari                1.368        472    2.448     2.120
   11   Semarang Timur           1.370        754    1.729     2.882
   12   Semarang Utara           2.637      1.101    2.761     3.356
   13   Semarang Tengah            944        688    1.525     2.174
   14   Semarang Barat           2.906      1.217    4.602     5.436
   15   Tugu                       404        193      753       473
   16   Ngaliyan                 1.653        530    3.937     2.087
            TOTAL               24.472     10.018   44.187    37.128
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008


  Pertumbuhan penduduk di Kota Semarang selama lima tahun terakhir (tahun
  2003-2007) sebesar 1,32% setiap tahunnya.


  2.3.2.    Komposisi Distribusi dan Kepadatan Penduduk
  Persebaran Penduduk di Kota Semarang jika dilihat dari jumlah penduduk di tiap
  kecamatan belum begitu merata, hal ini terlihat masih ada kecamatan yang
  mendominasi jumlah penduduk yaitu Kecamatan Pedurungan dan Kecamatan Semarang
  Barat. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Tugu, Kondisi persebaran
  penduduk di Kota Semarang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.


  Tabel 2. 4
  Persebaran penduduk Kota Semarang dirinci per Kecamatan
  No         Kecamatan                      Jumlah Penduduk (Jiwa)
                               2004      2005       2006        2007      2008
    1    Mijen                  41.675    43.752     45.248      47.154    48.923
    2    Gunung Pati            60.208    62.111     62.656      63.192    65.465
    3    Banyumanik            113.651   111.738    113.573    114.631    121.855
    4    Gajahmungkur           59.831    60.424     61.055      61.147    61.668
    5    Semarang Selatan       85.178    85.704     85.778      85.625    85.591
    6    Candisari              80.855    80.551     80.460      80.561    77.937
    7    Tembalang             113.300   115.812    118.086    122.300    127.008
    8    Pedurungan            148.555   154.430    157.124    160.564    163.562
    9    Genuk                  69.323    72.204     74.658      77.196    80.600
   10    Gayamsari              66.416    66.710     67.232      69.613    70.782
   11    Semarang Timur         83.759    83.661     83.088      82.317    81.747
   12    Semarang Utara        124.273   124.741    124.987    125.800    126.765
   13    Semarang Tengah        76.156    77.248     75.164      74.649    74.228
   14    Semarang Barat        152.957   155.354    156.284    158.566    159.425
   15    Tugu                   25.189    25.549     25.937      26.454    26.976
   16    Ngaliyan               97.807    99.489    102.238    104.825    109.108




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                         II - 8
LAPORAN ANTARA



       No       Kecamatan                          Jumlah Penduduk (Jiwa)
                                     2004      2005        2006        2007         2008
        1 Mijen                       41.675     43.752     45.248      47.154       48.923
           TOTAL                  1.401.137 1.421.483 1.433.568 1.454.594        1.481.640
       Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008.


       Sedangkan untuk tingkat kepadatan penduduk, terbagi dalam dua pendekatan yaitu
       Bruto dan netto, dimana untuk kepadatan bruto rata-rata termasuk dalam kategori
       sedang yaitu 29,81 jiwa/Ha, sedangkan untuk kepadatan netto rata-rata adalah 103
       jiwa/Ha. Berikut dapat dilihat kepadatan penduduk bruto dan netto Kota Semarang
       diperinci per Kecamatan,




       Tabel 2. 5
       Kepadatan penduduk Kota Semarang diperinci per Kecamatan
No          Kecamatan             Luas        Pekarangan       Tanah      Jml Pddk    Kepadatan (Jiwa/
                                  (HA)       & Bangunan        Sawah       (Jiwa)           Ha)
                                                 (HA)           (Ha)                  Bruto     Netto
 1     Mijen                     6215,24              823,00   1008,00       48.923     7,87      57,30
 2     Gunung Pati               5399,09            1312,70    1386,00       65.465    12,13      48,14
 3     Banyumanik                2513,06              430,00    122,00      121.855    48,49    266,58
 4     Gajahmungkur               764,97              691,63      0,00       61.668    80,61      88,41
 5     Semarang Selatan           848,05              474,39      0,00       85.591   100,93    180,49
 6     Candisari                  569,38              494,39      0,00       77.937   136,88    162,95
 7     Tembalang                 4420,04            2085,40     432,00      127.008    28,73      58,65
 8     Pedurungan                2072,00            1507,00      64,00      163.562    78,94    106,55
 9     Genuk                     2738,44            1349,08      94,00       80.600    29,43      57,22
10     Gayamsari                  531,23              415,00     20,00       70.782   133,24    167,74
11     Semarang Timur             770,25              696,80      0,00       81.747   106,13    118,14
12     Semarang Utara            1133,27              927,55      0,00      126.765   111,86    135,63
13     Semarang Tengah            605,00              527,55      0,00       74.228   122,69    141,50
14     Semarang Barat            2386,57            1389,20      32,00      159.425    66,80    114,14
15     Tugu                     15429,35              507,73    454,00       26.976     1,75      52,10
16     Ngaliyan                  3311,33              418,00    378,00      109.108    32,95    250,78
       TOTAL                    49707,27           14049,42    3990,00    1.481.640    29,81    103,53
       Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008.
       Berdasarkan data pada tabel diatas terlihat kepadatan bruto tertinggi terdapat pada
       Kecamatan Candisari sebesar 136,88 jiwa/Ha, sedangkan kepadatan penduduk bruto
       terendah terdapat pada Kecamatan Tugu sebesar 1,75 jiwa/Ha. Untuk kepadatan
       penduduk netto tertinggi berada di Kecamatan Banyumanik sebesar 266 jiwa/Ha, dan
       terendah berada di Kecamatan Gunungpati sebesar 48 jiwa/Ha.




       PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                              II - 9
LAPORAN ANTARA



  2.3.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
  Kota Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah memiliki beragam sektor mata
  pencaharian penduduk. Beragam sektor itu adalah petani, baik itu petani sendiri
  ataupun buruh petani; nelayan; pengusaha; buruh industri; pedagang; buruh bangunan;
  angkatan; PNS dan ABRI; dan pensiunan. Berikut ini dapat dilihat jumlah penduduk
  berdasarkan kelompok mata pencaharian yang mereka miliki, pada Tabel berikut,


  Tabel 2. 6
  Struktur Penduduk Kota Semarang Menurut Mata Pencaharian
   No     Jenis Mata Pencaharian       Jumlah
    1  Petani sendiri                       26.203
    2  Buruh Tani                           18.783
    3  Nelayan                               2.478
    4  Pengusaha                            52.514
    5  Buruh Industri                     152.606
    6  Buruh Bangunan                       72.771
    7  Pedagang                             73.457
    8  Angkatan                             22.195
    9  PNS&ABRI                             86.949
   10  Pensiunan                            32.867
   10  Lainnya                              76.684
                Total                    617.507
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008.
  Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk di Kota Semarang yang memiliki
  pekerjaan adalah sebanyak 617.507 jiwa atau sekitar 82% dari jumlah penduduk usia
  produktif, Dengan presentase terbesar terdapat pada mata pencaharian sebagai buruh
  industri, seperti yang terlihat pada Gambar




                                  12%          0%4%   3%
                                                       0% 9%
                         5%


                   14%
                                                                  25%
                      4%
                               12%                12%


                              Petani sendiri     Buruh Tani        Nelayan
        Pengusaha             Buruh Industri     Buruh Bangunan    Pedagang
        Angkatan              PNS&ABRI           Pensiunan         Lainnya
  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                         II - 10
LAPORAN ANTARA




                                      Gambar 2. 2
          Diagram Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008


  Pada diagram diatas dapat dilihat, bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di Kota
  Semarang adalah penduduk dengan mata pencaharian sebagai buruh industri sebanyak
  24,79 % dari keseluruhan penduduk yang bekerja, hal ini terkait dengan banyaknya
  kawasan industri yang tersebar di Kota Semarang. Sedangkan mata pencaharian yang
  paling sedikit ditekuni oleh penduduk di Kota Semarang adalah nelayan, ini
  dimungkinkan karena kawasan pantai itu sendiri yang terbatas di bagian utara wilayah
  Kota Semarang.


  2.3.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
  Penduduk di Kota Semarang menurut tingkat pendidikannya hampir keseluruhan
  berpendidikan. Dari data yang diperoleh pada tahun 2008 jumlah penduduk yang tamat
  SD adalah berkisar 24%, Tamat SMP 20%, tamat SMU 21%, jenjang yang lebih tinggi lagi
  sebesar 8%, belum tamat 11% dan sisanya adalah tidak sekolah dan tidak tamat.




  PEREKONOMIAN
                         Struktur Ekonomi Kota Semarang
  Secara umum, kondisi perekonomian Kota Semarang mengalami perbaikan dalam hal
  peningkatan nominal PDRB tahun 2008 yang mencapai 30,51 triliun rupiah. Secara
  agregat, laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tahun 2008 atas dasar harga berlaku
  sebesar 15 % dan atas dasar harga konstan sebesar 6%. Berikut kami tampilkan data
  PDRB Kota Semarang.
  Tabel 2. 7
  Perkembangan Jumlah PDRB Kota Semarang Tahun 200-2007 Berdasarkan Harga
  Berlaku (dalam jutaan Rp)
           SEKTOR/SUB SEKTOR                   2006              2007             Laju
                                                                              Pertumbuhan
  Pertanian                                     321.780,06       365.094,82       13%
  Pertambangan dan Penggalian                    52.326,97        57.062,91        9%




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                             II - 11
LAPORAN ANTARA



  Industri                                     7.147.347,38      7.883.532,65        10%
  Listrik, Gas, dan Air Bersih                   487.538,02        532.279,91         9%
  Bangunan                                     4.445.307,70      5.414.829,31        22%
  Perdagangan, Hotel, dan Restoran             7.480.617,87      8.635.562,26        15%
  Pengangkutan dan Komunikasi                  2.762.149,15      3.073.387,13        11%
  Lembaga Keuangan, Persewaan                    772.160,41        889.126,40        15%
  Jasa                                         3.155.016,61      3.664.861,32        16%
                      PDRB                    26.624.244,17     30.515.736,71        15%
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008.


  Tabel 2. 8
  Perkembangan Jumlah PDRB Kota Semarang Berdasarkan Harga Konstan (dalam
  jutaan Rp)
           SEKTOR/SUB SEKTOR                   2006                2007             Laju
                                                                                Pertumbuhan
  Pertanian                                      213.730,87        219.249,83        3%
  Pertambangan dan Penggalian                     29.043,79         29.992,32        3%
  Industri                                     4.724.893,43      4.998.705,58        6%
  Listrik, Gas, dan Air Bersih                   225.734,02        235.801,58        4%
  Bangunan                                     2.527.078,34      2.708.769,04        7%
  Perdagangan, Hotel, dan Restoran             5.182.067,45      5.493.915,98        6%
  Pengangkutan dan Komunikasi                  1.640.072,26      1.745.291,26        6%
  Lembaga Keuangan, Persewaan                    507.540,20        526.192,09        4%
  Jasa                                         2.068.544,92      2.184.722,29        6%
                  TOTAL PDRB                  17.118.705,28     18.142.639,97        6%
  Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008.


  TINJAUAN TATA RUANG
  Dalam pembangunan Kota Semarang telah membuat rencana tata ruang wilayah
  perkotaan, dan di tuangkan dalam peraturan daerah Rencana struktur tata ruang
  wilayah Kota Semarang terbagi dalam beberapa hirarki yaitu:
      1. Pusat Permukiman Perkotaan skala Regional dan Nasional, yaitu kawasan pusat
         kota dengan fungsi perdagangan, jasa, perkantoran, transportasi, pendidikan,
         dan olah raga.
      2. Pusat Permukiman Perkotaan skala Kota, meliputi:
          •    Pusat Permukiman Perkotaan BWK IV di Terboyo, dengan fungsi industri,
               dan transportasi.
          •    Pusat Permukiman Perkotaan BWK V di Pedurungan, dengan fungsi
               perdagangan, dan jasa.




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                           II - 12
LAPORAN ANTARA



            •      Pusat Permukiman Perkotaan BWK VII di Banyumanik, dengan fungsi
                   transportasi, perdagangan dan jasa, serta militer.
            •      Pusat Permukiman Perkotaan BWK IX di Mijen, dengan fungsi industri,
                   perdagangan, dan jasa.
        3. Pusat Permukiman Perkotaan skala Bagian Wilayah Kota
            •      Pusat Permukiman Perkotaan BWK VI di Tembalang, dengan fungsi
                   perdagangan dan jasa.
            •      Pusat Permukiman Perkotaan BWK VIII di Gunungpati dan Sekaran, dengan
                   fungsi perdagangan dan jasa.
        4. Pusat Perdesaan Hirarki I , meliputi:
            •      BWK VIII, di Sumurejo, dan Pongangan, sebagai pendukung kegiatan
                   pertanian kawasan perdesaan BWK VIII.
            •      BWK IX, di Polaman, sebagai pendukung kegiatan pertanian             kawasan
                   perdesaan dan agrowisata.
        5. Pusat Perdesaan Hirarki II, berada di pusat-pusat desa lain di kawasan
           perdesaan, dengan fungsi pendukung kegiatan pertanian.
  Peta pembagian BWK Kota Semarang dapat dilihat pada Peta 2.5 terlampir


  Secara        lengkap,   Pembagian    wilayah    pengembangan,        BWK   beserta   prioritas
  peruntukannya di Kota Semarang dapat dilihat pada berikut
  Tabel 2. 9
  Pembagian Wilayah Pengembangan Kota Semarang
   NO           WILAYAH                        BAGIAN WILAYAH KOTA               PRIORITAS PERUNTUKAN
            PENGEMBANGAN
  1      Wilayah Pengembangan        1. Bagian wilayah kota I: Kec Semarang      Perkantoran,
         Kota I                         Tengah, Kec Semarang Timur, Kec          Perdagangan, dan Jasa
                                        Semarang Selatan
                                     2. Bagian wilayah kota II: Kec Gajah        Pendidikan dan Olah raga
                                        Mungkur, Kec Candisari
                                     3. Bagian wilayah kota III: Kec Semarang    Transportasi
                                        Barat dan Kec Semarang Utara




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                   II - 13
LAPORAN ANTARA



   NO           WILAYAH                  BAGIAN WILAYAH KOTA               PRIORITAS PERUNTUKAN
           PENGEMBANGAN
  2     Wilayah Pengembangan    1. Bagian Wilayah Kota IV: Wilayah Genuk   Sub urban,         wilayah
        Kota II                                                            Industri, transportasi
                                2. Bagian Wilayah Kota X: Wilayah Kec      Sub     Urban,     wilayah
                                   Tugu dan Kec Ngaliyan                   industri, dan perumahan
                                                                           dengan          kepadatan
                                                                           rendah




  3     Wilayah Pengembangan    1. Bagian Wilayah Kota V: Kec Gayamsari    Pemukiman           dan
        Kota III                   dan Kec Pedurungan                      Pendidikan
                                2. Bagian Wilayah Kota VI:          Kec    Pendidikan          dan
                                   Tembalang                               Pemukiman
                                3. Bagian Wilayah Kota         VII: Kec    Militer dan Pemukiman
                                   Banyumanik
  4     Wilayah Pengembangan    1. Bagian Wilayah Kota VIII- Kec Gunung    Wilayah          cadangan
        Kota IV                    Pati                                    pengembangan
                                                                           pendidikan             dan
                                                                           pengembangan        sektor
                                                                           pertanian,        meliputi:
                                                                           perkebunan, peternakan,
                                                                           kehutanan,             dan
                                                                           perikanan darat
                                2. Bagian Wilayah Kota IX- Kec Mijen       Wilayah          cadangan
                                                                           pengembangan: Kawasan
                                                                           pertumbuhan           baru
                                                                           sebagai     kota     baru;
                                                                           Industri non polutif dan
                                                                           teknologi tinggi, rekreasi,
                                                                           dan       olah       raga:
                                                                           Pengembangan        sektor
                                                                           pertanian yang meliputi;
                                                                           perkebunan, peternakan,
                                                                           kehutanan,             dan
                                                                           perikanan darat
  Sumber : RTRW Kota Semarang, 2010.




  Peta 2. 1 Peta Administrasi Kota Semarang




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                             II - 14
LAPORAN ANTARA



  Peta 2. 2 Peta Kelerengan Kota Semarang




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010   II - 15
LAPORAN ANTARA




  Peta 2. 3 Peta Jenis Tanah Kota Semarang




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010   II - 16
LAPORAN ANTARA



  Peta 2. 4 Peta Hidrologi Kota Semarang




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010   II - 17
LAPORAN ANTARA



  Peta 2. 5 Peta Pembagian BWK Kota Semarang




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010   II - 18
LAPORAN ANTARA



     ADMINISTRASI...............................................................................................................1

          KECAMATAN........................................................................................................2
     KONDISI FISIK DASAR.....................................................................................................3

         i. Topografi..............................................................................................................3
         ii. Geologi................................................................................................................4
         iii. Jenis Tanah........................................................................................................5
         i. Hidrologi...............................................................................................................5
     KEPENDUDUKAN...........................................................................................................6

         2.3.1. Komposisi Jumlah Penduduk........................................................................6
         2.3.2. Komposisi Distribusi dan Kepadatan Penduduk..........................................8
         2.3.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian..........................................10
         2.3.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.............................11
     PEREKONOMIAN.........................................................................................................11

          Struktur Ekonomi Kota Semarang.......................................................................11
     TINJAUAN TATA RUANG..............................................................................................12




  PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010                                                                     II - 19

More Related Content

Bab 2 akhir

  • 1. LAPORAN ANTARA Bab 2 ini memberikan uraian gambaran umum Kota Semarang berikut kondisi pelayanan sanitasi Kota Semarang pada tahun 2010. ADMINISTRASI Kota Semarang terletak antara garis 6º 50’ - 7º 10’ LS dan garis 109º 50’ - 110º 35’ BT, secara administratif Kota Semarang dibatasi oleh: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang Sebelah Barat : Kabupaten Kendal Sebelah Timur : Kabupaten Demak Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 meter sampai dengan 348 meter di atas garis pantai. Secara administratif Kota Semarang terdiri atas 16 wilayah kecamatan dan 177 Kelurahan. Dengan luas wilayah Kota Semarang sendiri adalah 373,70 Km2 yang terdiri berupa tanah sawah seluas 39,56 Km2 dan 334,14 Km2 bukan sawah. Berikut ini adalah pembagian wilayah di Kota Semarang beserta luas lahan yang dimiliki masing-masing wilayah, dapat dilihat pada Tabel 2.1.berikut sedangkan peta adminstrasi dapat dilihat pada Peta 2.1. PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 1
  • 2. LAPORAN ANTARA Tabel 2. 1 Luas Daerah diperinci Per Kecamatan di Kota Semarang Tahun 2007 NO KECAMATAN LUAS DESA ATAU KELURAHAN JUMLAH DAERAH DESA (KM²) 1 Mijen 55,75 Cangkiran, bubakan, Karang Malang, 14 Polaman, Purwosari, Tambangan, Jatisari, Mijen, Jati Barang, Kedung Pane, Pesantern, Ngadirgo, Wonopolo, Wonoplumbon 2 Gunung Pati 54,11 GunungPati, Plalangan, Sumurrejo, 16 Pakintelan, Mangunsari, Patemon, Ngijo, Nongko Sawit, Cepoko, Jatirejo, Kandri, Pongangan, kali Segoro, Sekaran, Sukorejo, Sadeng. 3 Banyumanik 25,69 Pundakpayung, Gedawang, Jabungan, 11 Pandangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Sumur Boto, Srondol Kulon, Tinjomoyo, Ngesrep 4 Gajahmungkur 9,07 Sampangan, Bendan Dhuwur, 08 karangrejo, Gajah Mungkur, Bendan Ngisor, Petompon, Bendungan, Lempongsari 5 Semarang Selatan 5,93 Bulustalan, Barusari, Randusari, 10 mugasari, pleburan, Wonodri, Peterongan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah 6 Candisari 6,54 Jatingaleh, Karanganyar gunung, 07 Jomblang, candi, kaliwiru, Wonotingal, Tegalsari 7 Tembalang 44,20 Rowosari, Meteseh, Kramas, Tembalang, 12 Bulusan, Mangunharjo, Sendang Mulyo, Sambiroto, Jangli, Tandang, Kedung Mundu, Sendangguwo 8 Pedurungan 20,72 Jgemah, Pedrungan Kidul, Pedurungan 12 Lor, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Palebon, Kalicari, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, Muktiharjo Kidul 9 Genuk 27,39 Muktiharjo Lor, Gebangsari, Genuksari, 13 Bangetayu Kulon, Bangetayu wetan, Sembungharjo, Penggaron Lor, Kudu, Karangroto, Banjardowo, Trimulyo, Terboyo wetan, Terboyo Kulon 10 Gayamsari 6,18 Pandean lamper, Gayamsari, Siwalan, 07 Sambirejo, Sawah Besar, Kaligawe, Tambakrejo 11 Semarang Timur 7,70 Karang Turi, Karangtempel, Rejosari, 10 sarirejo, Kebon Agung, Bugangan, Mlatiharjo, Mlatibaru, Rejomulyo, Kemijen 12 Semarang Utara 10,97 Bulu Lor, Plombokan, Panggung Kidul, 09 Panggung Lor, Kuningan, Purwosari, PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 2
  • 3. LAPORAN ANTARA Dadapsari, Bandarharjo, Tanjung Emas 13 Semarang Tengah 6,14 Pekunden, Karang Kidul, Jagalan, 15 Brumbungan, Miroto, Gabahan, Kranggan, Purwodinatan, Kauman, Bangunharjo, Kembang Sari, Pandan sari, Sekayu, Pindrikan Kidul, Pindrikan Lor 14 Semarang Barat 21,74 Kembang Arum, Manyaran, Ngemplak 16 simongan, Bongasari, Bojong Salaman, Cabean, Salaman Mloyo, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Krapyak, Tambakharjo, Tawangsari, Karang ayu, Krobokan, Tawangmas 15 Tugu 31,78 Jrakah, Tugurejo, Karang Anyar, 22 Randugarut, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Mangkang Kulon 16 Ngaliyan 37,99 Podorejo, Wates, Bringin, Ngaliyan, 10 Banbankarep, Kalipancur, Purwoyoso, Tambakaji, Gondoriyo, Wonosari Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008 KONDISI FISIK DASAR Identifikasi potensi dan masalah fisik merupakan penilaian terhadap kemampuan atau daya dukung lahan kota terhadap pengembangan kegiatan perkotaan. Dalam menentukan kesesuaian lahan fisik tersebut, faktor-aktor fisik ruang harus diperhitungkan secara komprehensif tanpa menghilangkan karakteristik dari beberapa faktor seperti topografi, geologi, dan hidrologi. i. Topografi Kota Semarang memiliki karakteristik topografi yang unik, yaitu berupa daerah pantai dan daerah perbukitan. Elevasi topografi berada pada ketinggian antara 0,75 m sampai sekitar 350 m diatas permukaan laut. Kondisi topografi menciptakan potensi panorama yang indah dan ekosistem yang lebih beragam. Kota Semarang mempunyai ketinggian sekitar 0.75-348 meter diatas permukan laut. Ketinggian 0.75-90.5 termasuk dalam kawasan Pusat Kota Semarang (Dataran Rendah Semarang Bagian Utara) yang di wakili oleh titik tinggi di Daerah Pantai Pelabuhan Tanjung Mas, Simpang Lima, Candibaru. Sedangkan ketinggian 90.5-348 terletak pada daerah pinggir Kota Semarang, yang terbesar disepanjang arah mata angin yang diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang Selatan, Tugu, Mijen dan Gunungpati. 1. Kondisi Topografi Kota Semarang terdiri dari PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 3
  • 4. LAPORAN ANTARA a. Dataran pesisir pantai : 1% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0-0,75 meter dpl b. Dataran rendah : 33% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 0,75-5 meter dpl c. Dataran tinggi : 66% dari luas wilayah total dengan ketinggian wilayah 5-348 meter dpl 2. Kondisi lereng tanah kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu : a. Lereng I (0-2 %), luasan wilayah Kota Semarang dengan kelerengan sebesar 0-2% adalah sebesar 16574, 6 Ha (43%). Sebaran wilayah dengan tingkat kelerengan ini sebagian besar berada meliputi kecamatan Genuk Pedurungan, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara dan Tugu serta sebagian wilayah Kecamatan tembalang Banyumanik dan Mijen. b. Lereng II (2-15 %), dengan luas wilayah sebesar 14.090,5 Ha (37%). Wilayah di Kota Semarang dengan tingkat kelerengan ini meliputi kecamatan Semarang Barat, Semarang Selatan, candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan. c. Lereng III (15-40 %), meliputi wilayah di sekitar kaligarang dan kali Kreo (kecamatan Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen (daerah Wonoplumbon), sebagian wilayah kecamatan Banyumanik dan kecamatan Candisari dengan luas keseluruhan sebesar 7050,8 Ha (18%). d. Lereng IV (> 40 %) meliputi sebagian wilayah Banyumanik (sebelah tenggara), dan sebagian wilayah kecamatan Gunungpati, terutama disekitar kali Garang dan kali Kripik yang memiliki keseluruhan luasan sebesar 766,7 Ha (2%). Peta kelerengan dapt dilihat pada Peta 2.2 terlampir. ii. Geologi Struktur geologi yang ada di daerah di Kota Semarang terdiri atas tiga bagian, yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault) dan lipatan. Daerah patahan tanah bersifat erosif dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur) dan heterogen sehingga mudah bergerak atau longsor. Pada daerah sekitar aliran Kali Garang merupakan patahan Kali Garang yang membujur arah utara sampai selatan di sepanjang Kali Garang yang berbatasan dengan Bukit Gombel. Patahan ini bermula dari Ondorante ke arah utara hingga Bendan Duwur. Patahan ini merupakan patahan geser, yang memotong formasi Notopuro, ditandai adanya zona sesar, tebing terjal di PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 4
  • 5. LAPORAN ANTARA Ondorante dan pelurusan Kali Garang serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Daerah patahan lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari utara ke selatan. Sedangkan pada wilayah Kota Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan, endapan dan lanau yang dalam. iii. Jenis Tanah Jenis tanah di Kota Semarang dapat dibedakan, sebagai berikut: • Tanah Alluvial meliputi ± 11,25% dari jenis tanah di Kota Semarang, warna tanah kelabu, coklat dan hitam. Produktifitas tanahnya rendah dan biasanya digunakan untuk pertanian utama dan permukiman. • Tanah Latosol meliputi ± 18,25% dari jenis tanah di Kota Semarang, tanah ini agak asam sampai asam dengan warna kuning, coklat sampai merah. Produktifitasnya sedang sampai tinggi dan biasanya merupakan tanah pertanian yang sangat baik. Tanah Andosol dan Regosol meliputi ± 8.7% dari jenis tanah di Kota Semarang. Tanah ini netral sampai asam dengan warna putih, coklat kekuning-kuningan, coklat atau kelabu serta hitam. Produktifitasnya sedang sampai tinggi dan biasanya digunakan untuk pertanian dan perkebunan. • Tanah Mediteran meliputi ± 7,48% dari jenis tanah di Kota Semarang. Tanah ini agak netral dengan warna merah sampai coklat. Produktivitasnya sedang sampai tinggi dan biasanya digunakan untuk sawah, tegal, kebun buah-buhan dan padang rumput. • Tanah Amural meliputi ± 1,29 % dari jenis tanah di Kota Semarang. • Tanah Latosol ± 8,11% dari jenis tanah di Kota Semarang. • Tanah Granosol ± 37,45% dari jenis tanah di Kota Semarang. • Tanah Padsolik ± 0,40% dari jenis tanah di Kota Semarang . • Tanah Vulkanik ± 7,12% dari jenis tanah di Kota Semarang. Peta jenis tanah dapat dilihat pada Peta 2.3 terlampir i. Hidrologi Di kawasan Kota Semarang mengalir sembilan buah sungai besar dan ± sepuluh sungai kecil. Kesembilan sungai besar tersebut adalah Kali Babon, Kali Banjir Kanal Timur, Kali PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 5
  • 6. LAPORAN ANTARA Banjir Kanal Barat, Kali Kreo, Kali Kripik, Kali Garang, Kali Semarang, Kali Beringin dan Kali Plumbon. Sungai-sungai lain yang merupakan sungai kecil antara lain Kali Sringin, Kali Tenggang, Kali Silandak, Kali Tugurejo, Kali Tapak, Kali Karanganyar, Kali Randugarut, Kali Banger, Kali Buntu dan Kali Mangkang. Diantara sungai-sungai tersebut, Kali Garang merupakan yang terpenting karena digunakan untuk sumber air minum wilayah Kota Semarang bagian bawah dan termasuk sebagai sungai Program Kali Bersih (Prokasih) selain Kali Babon. Peta hidrologi dapat dilihat pada Peta 2.4 terlampir. KEPENDUDUKAN 2.3.1. Komposisi Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di Kota Semarang tahun 2008 adalah sebesar 1.480.630 jiwa, bertambah 27.081 jiwa dalam satu tahun dari tahun 2007 yang berjumlah 1.453.549 jiwa atau mengalami peningkatan 1,86 %. Adapun kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Pedurungan, sedangkan untuk kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling kecil adalah Kecamatan Tugu. Jumlah penduduk Kota Semarang secara terperinci dapat dilihat seperti pada Tabel di bawah ini. Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk Kota Semarang dirinci per Kecamatan No Kecamatan Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Total 1 Mijen 24.804 24.119 48.923 2 Gunung Pati 32.720 32.745 65.465 3 Banyumanik 60.524 61.208 121.732 4 Gajahmungkur 30.884 30.705 61.589 5 Semarang Selatan 42.829 42.748 85.577 6 Candisari 38.375 39.555 77.930 7 Tembalang 64.125 62.877 127.002 8 Pedurungan 81.202 82.289 163.491 9 Genuk 40.219 40.381 80.600 10 Gayamsari 35.008 35.770 70.778 11 Semarang Timur 39.962 41.620 81.582 12 Semarang Utara 61.343 65.375 126.718 13 Semarang Tengah 35.902 37.870 73.772 14 Semarang Barat 79.060 80.337 159.397 15 Tugu 13.449 13.527 26.976 16 Ngaliyan 54.524 54.574 109.098 TOTAL 2008 734.930 745.700 1.480.630 TAHUN 2007 721.484 732.065 1.453.549 TAHUN 2006 711.204 721.750 1.432.954 TAHUN 2005 705.050 713.274 1.418.324 PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 6
  • 7. LAPORAN ANTARA TAHUN 2004 690.521 697.500 1.388.021 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 - n ah ng gu an ti n ri uk ur t ur ik ri an ra ije ra Pa ta sa sa an gk m ng Tu la ng en ta liy Ba M la di ba am Ti m un U g Te ru ga G Se an un g u m g g du m ay an N ny an an g C un Te g ah an Pe an G ar Ba ar ar G aj ar m ar m m G m Se m Se Se Se Se laki-laki perempuan Gambar 2. 1 Diagram Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008 Dilihat dari pertambahan penduduk yang terjadi pada kurun 2004-2008, faktor pertambahan penduduk terbesar bersumber dari pertambahan alami (penduduk lahir dikurangi mati), yaitu 14.454 jiwa, sedangkan pertambahan penduduk dari faktor migrasi (penduduk datang dikurangi pergi) sebesar 7.059 jiwa. Pertambahan penduduk berdasarkan faktor alami dan non alami tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 2. 3 Jumlah Pertambahan Penduduk Berdasarkan Faktor Alami dan Non Alami No Kecamatan Jumlah Penduduk Lahir Mati Datang Pergi 1 Mijen 883 301 2.052 865 2 Gunung Pati 970 345 1.641 737 3 Banyumanik 1.688 708 3.776 2.864 4 Gajahmungkur 998 395 1.644 1.724 5 Semarang Selatan 1.202 674 1.880 2.372 6 Candisari 1.302 671 1.978 2.653 7 Tembalang 1.994 691 4.742 2.104 8 Pedurungan 2.332 864 5.536 4.095 9 Genuk 1.821 414 3.183 1.186 PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 7
  • 8. LAPORAN ANTARA No Kecamatan Jumlah Penduduk Lahir Mati Datang Pergi 1 Mijen 883 301 2.052 865 10 Gayamsari 1.368 472 2.448 2.120 11 Semarang Timur 1.370 754 1.729 2.882 12 Semarang Utara 2.637 1.101 2.761 3.356 13 Semarang Tengah 944 688 1.525 2.174 14 Semarang Barat 2.906 1.217 4.602 5.436 15 Tugu 404 193 753 473 16 Ngaliyan 1.653 530 3.937 2.087 TOTAL 24.472 10.018 44.187 37.128 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008 Pertumbuhan penduduk di Kota Semarang selama lima tahun terakhir (tahun 2003-2007) sebesar 1,32% setiap tahunnya. 2.3.2. Komposisi Distribusi dan Kepadatan Penduduk Persebaran Penduduk di Kota Semarang jika dilihat dari jumlah penduduk di tiap kecamatan belum begitu merata, hal ini terlihat masih ada kecamatan yang mendominasi jumlah penduduk yaitu Kecamatan Pedurungan dan Kecamatan Semarang Barat. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Tugu, Kondisi persebaran penduduk di Kota Semarang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel 2. 4 Persebaran penduduk Kota Semarang dirinci per Kecamatan No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 2005 2006 2007 2008 1 Mijen 41.675 43.752 45.248 47.154 48.923 2 Gunung Pati 60.208 62.111 62.656 63.192 65.465 3 Banyumanik 113.651 111.738 113.573 114.631 121.855 4 Gajahmungkur 59.831 60.424 61.055 61.147 61.668 5 Semarang Selatan 85.178 85.704 85.778 85.625 85.591 6 Candisari 80.855 80.551 80.460 80.561 77.937 7 Tembalang 113.300 115.812 118.086 122.300 127.008 8 Pedurungan 148.555 154.430 157.124 160.564 163.562 9 Genuk 69.323 72.204 74.658 77.196 80.600 10 Gayamsari 66.416 66.710 67.232 69.613 70.782 11 Semarang Timur 83.759 83.661 83.088 82.317 81.747 12 Semarang Utara 124.273 124.741 124.987 125.800 126.765 13 Semarang Tengah 76.156 77.248 75.164 74.649 74.228 14 Semarang Barat 152.957 155.354 156.284 158.566 159.425 15 Tugu 25.189 25.549 25.937 26.454 26.976 16 Ngaliyan 97.807 99.489 102.238 104.825 109.108 PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 8
  • 9. LAPORAN ANTARA No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 2005 2006 2007 2008 1 Mijen 41.675 43.752 45.248 47.154 48.923 TOTAL 1.401.137 1.421.483 1.433.568 1.454.594 1.481.640 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008. Sedangkan untuk tingkat kepadatan penduduk, terbagi dalam dua pendekatan yaitu Bruto dan netto, dimana untuk kepadatan bruto rata-rata termasuk dalam kategori sedang yaitu 29,81 jiwa/Ha, sedangkan untuk kepadatan netto rata-rata adalah 103 jiwa/Ha. Berikut dapat dilihat kepadatan penduduk bruto dan netto Kota Semarang diperinci per Kecamatan, Tabel 2. 5 Kepadatan penduduk Kota Semarang diperinci per Kecamatan No Kecamatan Luas Pekarangan Tanah Jml Pddk Kepadatan (Jiwa/ (HA) & Bangunan Sawah (Jiwa) Ha) (HA) (Ha) Bruto Netto 1 Mijen 6215,24 823,00 1008,00 48.923 7,87 57,30 2 Gunung Pati 5399,09 1312,70 1386,00 65.465 12,13 48,14 3 Banyumanik 2513,06 430,00 122,00 121.855 48,49 266,58 4 Gajahmungkur 764,97 691,63 0,00 61.668 80,61 88,41 5 Semarang Selatan 848,05 474,39 0,00 85.591 100,93 180,49 6 Candisari 569,38 494,39 0,00 77.937 136,88 162,95 7 Tembalang 4420,04 2085,40 432,00 127.008 28,73 58,65 8 Pedurungan 2072,00 1507,00 64,00 163.562 78,94 106,55 9 Genuk 2738,44 1349,08 94,00 80.600 29,43 57,22 10 Gayamsari 531,23 415,00 20,00 70.782 133,24 167,74 11 Semarang Timur 770,25 696,80 0,00 81.747 106,13 118,14 12 Semarang Utara 1133,27 927,55 0,00 126.765 111,86 135,63 13 Semarang Tengah 605,00 527,55 0,00 74.228 122,69 141,50 14 Semarang Barat 2386,57 1389,20 32,00 159.425 66,80 114,14 15 Tugu 15429,35 507,73 454,00 26.976 1,75 52,10 16 Ngaliyan 3311,33 418,00 378,00 109.108 32,95 250,78 TOTAL 49707,27 14049,42 3990,00 1.481.640 29,81 103,53 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008. Berdasarkan data pada tabel diatas terlihat kepadatan bruto tertinggi terdapat pada Kecamatan Candisari sebesar 136,88 jiwa/Ha, sedangkan kepadatan penduduk bruto terendah terdapat pada Kecamatan Tugu sebesar 1,75 jiwa/Ha. Untuk kepadatan penduduk netto tertinggi berada di Kecamatan Banyumanik sebesar 266 jiwa/Ha, dan terendah berada di Kecamatan Gunungpati sebesar 48 jiwa/Ha. PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 9
  • 10. LAPORAN ANTARA 2.3.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kota Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah memiliki beragam sektor mata pencaharian penduduk. Beragam sektor itu adalah petani, baik itu petani sendiri ataupun buruh petani; nelayan; pengusaha; buruh industri; pedagang; buruh bangunan; angkatan; PNS dan ABRI; dan pensiunan. Berikut ini dapat dilihat jumlah penduduk berdasarkan kelompok mata pencaharian yang mereka miliki, pada Tabel berikut, Tabel 2. 6 Struktur Penduduk Kota Semarang Menurut Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1 Petani sendiri 26.203 2 Buruh Tani 18.783 3 Nelayan 2.478 4 Pengusaha 52.514 5 Buruh Industri 152.606 6 Buruh Bangunan 72.771 7 Pedagang 73.457 8 Angkatan 22.195 9 PNS&ABRI 86.949 10 Pensiunan 32.867 10 Lainnya 76.684 Total 617.507 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008. Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk di Kota Semarang yang memiliki pekerjaan adalah sebanyak 617.507 jiwa atau sekitar 82% dari jumlah penduduk usia produktif, Dengan presentase terbesar terdapat pada mata pencaharian sebagai buruh industri, seperti yang terlihat pada Gambar 12% 0%4% 3% 0% 9% 5% 14% 25% 4% 12% 12% Petani sendiri Buruh Tani Nelayan Pengusaha Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Angkatan PNS&ABRI Pensiunan Lainnya PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 10
  • 11. LAPORAN ANTARA Gambar 2. 2 Diagram Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008 Pada diagram diatas dapat dilihat, bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di Kota Semarang adalah penduduk dengan mata pencaharian sebagai buruh industri sebanyak 24,79 % dari keseluruhan penduduk yang bekerja, hal ini terkait dengan banyaknya kawasan industri yang tersebar di Kota Semarang. Sedangkan mata pencaharian yang paling sedikit ditekuni oleh penduduk di Kota Semarang adalah nelayan, ini dimungkinkan karena kawasan pantai itu sendiri yang terbatas di bagian utara wilayah Kota Semarang. 2.3.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Penduduk di Kota Semarang menurut tingkat pendidikannya hampir keseluruhan berpendidikan. Dari data yang diperoleh pada tahun 2008 jumlah penduduk yang tamat SD adalah berkisar 24%, Tamat SMP 20%, tamat SMU 21%, jenjang yang lebih tinggi lagi sebesar 8%, belum tamat 11% dan sisanya adalah tidak sekolah dan tidak tamat. PEREKONOMIAN Struktur Ekonomi Kota Semarang Secara umum, kondisi perekonomian Kota Semarang mengalami perbaikan dalam hal peningkatan nominal PDRB tahun 2008 yang mencapai 30,51 triliun rupiah. Secara agregat, laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tahun 2008 atas dasar harga berlaku sebesar 15 % dan atas dasar harga konstan sebesar 6%. Berikut kami tampilkan data PDRB Kota Semarang. Tabel 2. 7 Perkembangan Jumlah PDRB Kota Semarang Tahun 200-2007 Berdasarkan Harga Berlaku (dalam jutaan Rp) SEKTOR/SUB SEKTOR 2006 2007 Laju Pertumbuhan Pertanian 321.780,06 365.094,82 13% Pertambangan dan Penggalian 52.326,97 57.062,91 9% PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 11
  • 12. LAPORAN ANTARA Industri 7.147.347,38 7.883.532,65 10% Listrik, Gas, dan Air Bersih 487.538,02 532.279,91 9% Bangunan 4.445.307,70 5.414.829,31 22% Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7.480.617,87 8.635.562,26 15% Pengangkutan dan Komunikasi 2.762.149,15 3.073.387,13 11% Lembaga Keuangan, Persewaan 772.160,41 889.126,40 15% Jasa 3.155.016,61 3.664.861,32 16% PDRB 26.624.244,17 30.515.736,71 15% Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008. Tabel 2. 8 Perkembangan Jumlah PDRB Kota Semarang Berdasarkan Harga Konstan (dalam jutaan Rp) SEKTOR/SUB SEKTOR 2006 2007 Laju Pertumbuhan Pertanian 213.730,87 219.249,83 3% Pertambangan dan Penggalian 29.043,79 29.992,32 3% Industri 4.724.893,43 4.998.705,58 6% Listrik, Gas, dan Air Bersih 225.734,02 235.801,58 4% Bangunan 2.527.078,34 2.708.769,04 7% Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5.182.067,45 5.493.915,98 6% Pengangkutan dan Komunikasi 1.640.072,26 1.745.291,26 6% Lembaga Keuangan, Persewaan 507.540,20 526.192,09 4% Jasa 2.068.544,92 2.184.722,29 6% TOTAL PDRB 17.118.705,28 18.142.639,97 6% Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2008. TINJAUAN TATA RUANG Dalam pembangunan Kota Semarang telah membuat rencana tata ruang wilayah perkotaan, dan di tuangkan dalam peraturan daerah Rencana struktur tata ruang wilayah Kota Semarang terbagi dalam beberapa hirarki yaitu: 1. Pusat Permukiman Perkotaan skala Regional dan Nasional, yaitu kawasan pusat kota dengan fungsi perdagangan, jasa, perkantoran, transportasi, pendidikan, dan olah raga. 2. Pusat Permukiman Perkotaan skala Kota, meliputi: • Pusat Permukiman Perkotaan BWK IV di Terboyo, dengan fungsi industri, dan transportasi. • Pusat Permukiman Perkotaan BWK V di Pedurungan, dengan fungsi perdagangan, dan jasa. PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 12
  • 13. LAPORAN ANTARA • Pusat Permukiman Perkotaan BWK VII di Banyumanik, dengan fungsi transportasi, perdagangan dan jasa, serta militer. • Pusat Permukiman Perkotaan BWK IX di Mijen, dengan fungsi industri, perdagangan, dan jasa. 3. Pusat Permukiman Perkotaan skala Bagian Wilayah Kota • Pusat Permukiman Perkotaan BWK VI di Tembalang, dengan fungsi perdagangan dan jasa. • Pusat Permukiman Perkotaan BWK VIII di Gunungpati dan Sekaran, dengan fungsi perdagangan dan jasa. 4. Pusat Perdesaan Hirarki I , meliputi: • BWK VIII, di Sumurejo, dan Pongangan, sebagai pendukung kegiatan pertanian kawasan perdesaan BWK VIII. • BWK IX, di Polaman, sebagai pendukung kegiatan pertanian kawasan perdesaan dan agrowisata. 5. Pusat Perdesaan Hirarki II, berada di pusat-pusat desa lain di kawasan perdesaan, dengan fungsi pendukung kegiatan pertanian. Peta pembagian BWK Kota Semarang dapat dilihat pada Peta 2.5 terlampir Secara lengkap, Pembagian wilayah pengembangan, BWK beserta prioritas peruntukannya di Kota Semarang dapat dilihat pada berikut Tabel 2. 9 Pembagian Wilayah Pengembangan Kota Semarang NO WILAYAH BAGIAN WILAYAH KOTA PRIORITAS PERUNTUKAN PENGEMBANGAN 1 Wilayah Pengembangan 1. Bagian wilayah kota I: Kec Semarang Perkantoran, Kota I Tengah, Kec Semarang Timur, Kec Perdagangan, dan Jasa Semarang Selatan 2. Bagian wilayah kota II: Kec Gajah Pendidikan dan Olah raga Mungkur, Kec Candisari 3. Bagian wilayah kota III: Kec Semarang Transportasi Barat dan Kec Semarang Utara PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 13
  • 14. LAPORAN ANTARA NO WILAYAH BAGIAN WILAYAH KOTA PRIORITAS PERUNTUKAN PENGEMBANGAN 2 Wilayah Pengembangan 1. Bagian Wilayah Kota IV: Wilayah Genuk Sub urban, wilayah Kota II Industri, transportasi 2. Bagian Wilayah Kota X: Wilayah Kec Sub Urban, wilayah Tugu dan Kec Ngaliyan industri, dan perumahan dengan kepadatan rendah 3 Wilayah Pengembangan 1. Bagian Wilayah Kota V: Kec Gayamsari Pemukiman dan Kota III dan Kec Pedurungan Pendidikan 2. Bagian Wilayah Kota VI: Kec Pendidikan dan Tembalang Pemukiman 3. Bagian Wilayah Kota VII: Kec Militer dan Pemukiman Banyumanik 4 Wilayah Pengembangan 1. Bagian Wilayah Kota VIII- Kec Gunung Wilayah cadangan Kota IV Pati pengembangan pendidikan dan pengembangan sektor pertanian, meliputi: perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan darat 2. Bagian Wilayah Kota IX- Kec Mijen Wilayah cadangan pengembangan: Kawasan pertumbuhan baru sebagai kota baru; Industri non polutif dan teknologi tinggi, rekreasi, dan olah raga: Pengembangan sektor pertanian yang meliputi; perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan darat Sumber : RTRW Kota Semarang, 2010. Peta 2. 1 Peta Administrasi Kota Semarang PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 14
  • 15. LAPORAN ANTARA Peta 2. 2 Peta Kelerengan Kota Semarang PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 15
  • 16. LAPORAN ANTARA Peta 2. 3 Peta Jenis Tanah Kota Semarang PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 16
  • 17. LAPORAN ANTARA Peta 2. 4 Peta Hidrologi Kota Semarang PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 17
  • 18. LAPORAN ANTARA Peta 2. 5 Peta Pembagian BWK Kota Semarang PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 18
  • 19. LAPORAN ANTARA ADMINISTRASI...............................................................................................................1 KECAMATAN........................................................................................................2 KONDISI FISIK DASAR.....................................................................................................3 i. Topografi..............................................................................................................3 ii. Geologi................................................................................................................4 iii. Jenis Tanah........................................................................................................5 i. Hidrologi...............................................................................................................5 KEPENDUDUKAN...........................................................................................................6 2.3.1. Komposisi Jumlah Penduduk........................................................................6 2.3.2. Komposisi Distribusi dan Kepadatan Penduduk..........................................8 2.3.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian..........................................10 2.3.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.............................11 PEREKONOMIAN.........................................................................................................11 Struktur Ekonomi Kota Semarang.......................................................................11 TINJAUAN TATA RUANG..............................................................................................12 PENYUSUNAN GRAND DESAIN SANITASI KOTA SEMARANG 2010 II - 19