ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Teknik Ototronik 
BAB 2 
PROSES-PROSES DASAR 
PEMBENTUKAN LOGAM 
Benda benda dari logam yang 
sering kita lihat tidaklah ditemukan 
dalam bentuknya seperti itu, akan 
tetapi sudah mengalami proses 
pembentukan. Pada mulanya logam 
logam tersebut ditemukan di alam 
dalam bentuk biji-biji logam yang 
ditambang, selanjutnya di olah dan 
dipisahkan dari kandungan lain untuk 
didapatkan logam yang diinginkan, 
kemudian diproduksi dalam bentuk 
benda setengah jadi maupun benda 
jadi. Pada kebanyakan benda-benda 
jadi yang kita lihat sudah melalui 
beberapa tahapan pekerjaan 
pembentukan logam. 
Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja 
2.1 Proses Pengecoran 
Didalam teknik pembentukan 
logam untuk mendapatkan benda 
kerja yang diinginkan dengan cara 
pengecoran dilakukan dengan 
mengikuti proses-proses secara 
umum yang akan dijelaskan pada 
uraian dibawah ini. Akan tetapi 
kebanyakan benda kerja hasil 
pengecoran masih membutuhkan 
pekerjaan pekerjaan lanjutan. 
Gambar 2.2 Contoh benda kerja 
2.1.1 Proses Peleburan 
Proses peleburan adalah proses 
pencairan logam baik dari biji-biji 
logam maupun benda logam 
setengah jadi, dari bentuk padat 
menjadi bentuk cair agar mudah 
untuk dituang kedalam cetakan. 
Proses ini dilakukan dengan 
memanaskan logam tersebut dengan 
temperatur sesuai temperatur cair 
dari masing-masing logam yang akan 
dicor atau dituang kedalam cetakan, 
hal ini dapat dilakukan dengan 
menggunakan dapur tinggi atau 
tungku-tungku pengecoran. 
Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19
Teknik Ototronik 
2.1.2 Pembuatan Cetakan 
Untuk membentuk logam sesuai 
dengan bentuk yang diinginkan 
dengan cara dicor atau dituang 
diperlukan cetakan. Dalam 
pembuatan cetakan diperlukan 
beberapa langkah pekerjaan sebagai 
berikutnya: 
2.1.2.1 Pembuatan Model 
Model adalah benda tiruan yang 
dibuat menyerupai benda aslinya, 
sebagai tiruan yang dibuat dari 
bahan-bahan yang mudah dibentuk 
dan tidak mudah berubah bentuk, 
sesuai dengan ukuran yang ada pada 
gambar kerja. Biasanya dibuat dari 
bahan kayu atau bahan-bahan lain. 
Fungsi dari model ini digunakan pada 
saat membuat cetakan dari pasir 
cetak. 
Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan 
2.1.2.2 Pembuatan Inti 
Inti dibuat manakala benda jadi 
yang diinginkan mempunyai rongga di 
dalamnya. Inti biasanya dibuat dari 
bahan yang mudah dihancurkan, 
sehingga mudah dalam proses 
mengeluarkan pada saat selesai 
proses pengecoran. Inti ini sifatnya 
hanya sekali pakai, sehingga akan 
selalu dibuat inti baru manakala akan 
dilakukan pengecoran benda kerja 
yang berongga. 
Gambar 2.5 Pembuatan inti 
2.1.2.3 Pembuatan Cetakan 
Berdasarkan dari model dan inti 
yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan 
sekali pakai biasanya dibuat dari 
pasir cetak, sedangkan cetakan yang 
dipakai berulang-ulang biasanya 
terbuat dari logam yang mempunyai 
titik lebur lebih tinggi daripada logam-logam 
yang akan dicor atau di tuang, 
sehingga cetakan tidak ikut lebur dan 
tidak cepat rusak. 
Gambar 2.6 Pemasangan cetakan 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 20 Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik 
2.1.3 Proses pengecoran 
Setelah logam sudah cair dan 
cetakan sudah disiapkan, maka 
proses selanjutnya adalah 
pengecoran, yaitu penuangan bahan 
logam cair ke dalam cetakan. Logam 
dalam bentuk cair dituangkan 
kedalam cetakan melalui lubang 
pengisian, selanjutnya didinginkan. 
Setelah dingin cetakan dibuka atau 
dihancurkan maka benda kerja sudah 
jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut 
yang merupakan pekerjaan lanjutan. 
Gambar 2.7 Proses pengecoran 
2.2 Proses Pembentukan 
Untuk mendapatkan benda kerja 
yang diinginkan tidak cukup hanya 
dengan proses pengecoran, akan 
tetapi diperlukan beberapa pekerjaan 
tambahan, sehingga benda kerja 
dapat betul-betul sesuai dengan yang 
diinginkan baik dari sisi bentuk 
maupun ketepatan ukuran sesuai 
dengan perencanaan dalam gambar 
kerja. Adapun teknik-teknik 
pembentukan logam dapat 
dilaksanakan sebagai berikut: 
Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di 
finishing 
2.2.1 Teknik Tempa dan Press 
Teknik pembentukan dengan 
sistim tempa adalah teknik 
pembentukan yang mengandalkan 
pukulan. Benda kerja yang biasanya 
merupakan benda setengah jadi dan 
kebanyakan dari jenis logam lunak, 
dipukul atau ditempa dengan 
menggunakan palu tempa untuk 
membuat bentuk benda kerja sesuai 
dengan yang diinginkan. Teknik ini 
dapat dilakuakan dengan 
menggunakan sistim panas yaitu 
benda kerja dipanaskan dulu tetapi 
tidak sampai pada titik cair atau 
dengan sisitim dingin yang berarti 
banda kerja tidak perlu dipanaskan, 
biasanya untuk logam-logam yang 
lunak. 
Gambar 2.9 Contoh mesin press 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 21
Teknik Ototronik 
Teknik pembentukan dengan 
menggunakan teknologi pres 
sebetulnya hampir sama dengan 
teknik tempa, akan tetapi teknik ini 
mengandalkan tekanan. Benda kerja 
setengah jadi dipres dalam cetakan 
dengan tekanan yang tinggi sehingga 
menjadi bentuk sesuai dengan 
cetakan yang digunakan. Cetakan 
yang digunakan harus mempunyai 
kekuatan dan kekerasan yang sangat 
tinggi melampaui benda kerja yang 
dipres agar cetakan tidak cepat rusak 
dan didapatkan benda kerja yang 
baik. 
2.2.2 Teknik Tekuk 
Teknik pembentukan logam 
dengan sistim tekuk ini lebih banyak 
dipakai untuk benda kerja yang tidak 
terlalu tebal, biasanya teknik ini 
dipakai untuk membuat bentuk-bentuk 
dari bahan plat yang 
kebanyakan dipadukan dengan teknik 
sambung. 
Gambar 2.10 Proses penekukan 
2.2.3 Teknik Potong 
Teknik potong yang dimaksud 
dalam pembentukan logam ada dua 
yaitu teknik potong dan kikis. Teknik 
potong biasanya dilakukan dengan 
gunting, mesin potong maupun 
dengan gergaji, akan tetapi dalam 
pembentulan logam lebih banyak 
dilakukan dengan teknik potong kikis 
menggunakan mesin-mesin 
perkakas. 
Gambar 2.11 Mesin potong laser 
2.3 Proses Mesin Perkakas 
Mesin-mesin perkakas digunakan 
dalam teknik pembentukan logam 
dengan sistim potong kikis. Untuk 
pekerjaan potong kikis tersebut mesin 
perkakas dibedakan menjadi 
beberapa antara lain: mesin skrap, 
mesin frais, mesin bubut, mesin bor 
dan mesin gerinda. Hal ini 
disesuaikan dengan kegunaan dari 
mesin-mesin tersebut. 
2.3.1 Mesin Skrap 
Mesin skrap adalah jenis mesin 
potong kikis yang menggunakan 
prinsip gerak aksial maju dan 
mundur. Gerakan maju dan mundur 
lengan mesin skrap digunakan untuk 
memegang pahat potong sehingga 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 22 Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik 
dapat mengikis permukaan benda 
kerja yang sudah dipasang pada 
meja kerja mesin skrap. Pengikisan 
benda kerja biasanya dilakukan pada 
langkah maju saja. 
Mesin skrap ini digunakan untuk 
pekarjaan alur lurus, baik itu alur 
memanjang maupun alur untuk pasak 
pengunci, pembuatan roda gigi lurus. 
Dan juga digunakan untuk pekerjaan 
perataan dan pengikisan permukaan 
datar. 
Gambar 2.12 Mesin skrap 
Gambar 2.13 Mesin skrap 
2.3.2 Mesin Frais 
Mesin frais adalah jenis mesin 
potong kikis yang menggunakan 
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau 
potong berputar untuk mengikis 
benda kerja. Mesin frais ada dua 
macam yaitu mesin frais vertikal dan 
mesin frais horisontal. 
Mesin frais digunakan untuk 
pekerjaan pembuatan roda-roda gigi, 
alur-alur atau melobangi benda kerja 
dengan bentuk lobang yang silindris 
maupun tidak silindris. 
Gambar 2.14 Mesin frais vertikal & 
horisontal 
Gambar 2.15 Mesin frais vertikal 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 23
Teknik Ototronik 
2.3.3 Mesin Bubut 
Mesin bubut adalah jenis mesin 
potong kikis yang menggunakan 
prinsip gerak putar. Pada mesin 
bubut yang berputar adalah benda 
kerja. Pahat atau pisau potong diam 
untuk mengikis benda kerja. 
Mesin bubut digunakan untuk 
membuat benda kerja dalam bentuk 
silindris, kerucut dan juga lobang 
silindris serta alur radial. 
Gambar 2.16 Mesin bubut besar 
Gambar 2.17 Mesin bubut simpel 
2.3.4 Mesin Bor 
Mesin bor adalah jenis mesin 
potong kikis yang menggunakan 
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau 
potong berputar untuk mengikis 
benda kerja. Mesin bor ini yang biasa 
kita kenal ada dua macam yaitu 
mesin bor tangan dan mesin bor 
duduk. Mesin bor tangan biasa 
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan 
dilapangan yang tidak memungkinkan 
menggunakan bor duduk, sifat dari 
mesin bor tangan ini adalah portable. 
Kegunaan dari mesin bor adalah 
untuk membuat lobang silindris dan 
simetris dengan diameter terbatas 
atau tidak terlalu besar. 
Gambar 2.18 Mesin bor duduk 
Gambar 2.19 Mesin bor tangan 
2.3.5 Mesin Gerinda 
Mesin gerinda adalah jenis mesin 
potong kikis yang menggunakan 
prinsip gerak putar. Batu gerinda 
berputar untuk mengikis benda kerja. 
Mesin gerinda secara umum ada tiga 
macam yaitu: Gerinda tangan, 
gerinda duduk, dan gerinda khusus. 
Gerinda tangan digunakan untuk 
mingikis benda kerja yang 
membutuhkan sistim yang portable, 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 24 Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik 
contoh mengikis dan meratakan 
kampuh las. Gerinda duduk biasa 
dipakai untuk keperluan perataan 
benda kerja da pengasahan pahat 
bubut ataupun mata bor. Gerinda 
khusus dibuat sesuai dengan 
kekhususannya, contoh gerinda 
katup, gerinda kepala silinder, 
gerinda mata bor dan lain 
sebagainya. 
Kegunaan mesin gerinda pada 
dasarnya adalah untuk mengikis 
permukaan dengan tingkat kehalusan 
permukaan yang paling tinggi 
dibandingkan mesin perkakas yang 
lain. 
Gambar 2.20 Mesin gerinda universal 
Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol 
2.4 Mesin CNC. 
Mesin-mesin CNC (computer 
numerical control) pada dasarnya 
adalah mesin-mesin perkakas yang 
sudah di modernisasi dengan 
memanfaatkan komputer sebagai 
kontrol sehingga dapat diprogram 
untuk dijalankan secara otomatis. 
Operator tinggal memasukan 
prorgam melalui komputer yang berisi 
kode-kode angka setelah itu mesin 
dijalankan secara otomatis oleh 
komputer yang sudah diprogram. 
Mesin CNC ini sangat cocok untuk 
produksi benda kerja secara massal, 
sehingga didapatkan keragaman hasil 
benda kerja. 
Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling & 
Milling 
Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 25
Teknik Ototronik 
2.5. Latihan Soal 
1. Jelaskan proses pengecoran 
logam dimulai dari biji besi. 
2. Jelaskan proses pembentukan 
logam yang anda ketahui. 
3. Sebutkan ada berapa macam 
mesin perkakas. 
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 26 Kejuruan (2008)

More Related Content

Bab 2 -proses-pembentukan-logam-smt2

  • 1. Teknik Ototronik BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM Benda benda dari logam yang sering kita lihat tidaklah ditemukan dalam bentuknya seperti itu, akan tetapi sudah mengalami proses pembentukan. Pada mulanya logam logam tersebut ditemukan di alam dalam bentuk biji-biji logam yang ditambang, selanjutnya di olah dan dipisahkan dari kandungan lain untuk didapatkan logam yang diinginkan, kemudian diproduksi dalam bentuk benda setengah jadi maupun benda jadi. Pada kebanyakan benda-benda jadi yang kita lihat sudah melalui beberapa tahapan pekerjaan pembentukan logam. Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja 2.1 Proses Pengecoran Didalam teknik pembentukan logam untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan dengan cara pengecoran dilakukan dengan mengikuti proses-proses secara umum yang akan dijelaskan pada uraian dibawah ini. Akan tetapi kebanyakan benda kerja hasil pengecoran masih membutuhkan pekerjaan pekerjaan lanjutan. Gambar 2.2 Contoh benda kerja 2.1.1 Proses Peleburan Proses peleburan adalah proses pencairan logam baik dari biji-biji logam maupun benda logam setengah jadi, dari bentuk padat menjadi bentuk cair agar mudah untuk dituang kedalam cetakan. Proses ini dilakukan dengan memanaskan logam tersebut dengan temperatur sesuai temperatur cair dari masing-masing logam yang akan dicor atau dituang kedalam cetakan, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dapur tinggi atau tungku-tungku pengecoran. Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19
  • 2. Teknik Ototronik 2.1.2 Pembuatan Cetakan Untuk membentuk logam sesuai dengan bentuk yang diinginkan dengan cara dicor atau dituang diperlukan cetakan. Dalam pembuatan cetakan diperlukan beberapa langkah pekerjaan sebagai berikutnya: 2.1.2.1 Pembuatan Model Model adalah benda tiruan yang dibuat menyerupai benda aslinya, sebagai tiruan yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah dibentuk dan tidak mudah berubah bentuk, sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja. Biasanya dibuat dari bahan kayu atau bahan-bahan lain. Fungsi dari model ini digunakan pada saat membuat cetakan dari pasir cetak. Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan 2.1.2.2 Pembuatan Inti Inti dibuat manakala benda jadi yang diinginkan mempunyai rongga di dalamnya. Inti biasanya dibuat dari bahan yang mudah dihancurkan, sehingga mudah dalam proses mengeluarkan pada saat selesai proses pengecoran. Inti ini sifatnya hanya sekali pakai, sehingga akan selalu dibuat inti baru manakala akan dilakukan pengecoran benda kerja yang berongga. Gambar 2.5 Pembuatan inti 2.1.2.3 Pembuatan Cetakan Berdasarkan dari model dan inti yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan sekali pakai biasanya dibuat dari pasir cetak, sedangkan cetakan yang dipakai berulang-ulang biasanya terbuat dari logam yang mempunyai titik lebur lebih tinggi daripada logam-logam yang akan dicor atau di tuang, sehingga cetakan tidak ikut lebur dan tidak cepat rusak. Gambar 2.6 Pemasangan cetakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 20 Kejuruan (2008)
  • 3. Teknik Ototronik 2.1.3 Proses pengecoran Setelah logam sudah cair dan cetakan sudah disiapkan, maka proses selanjutnya adalah pengecoran, yaitu penuangan bahan logam cair ke dalam cetakan. Logam dalam bentuk cair dituangkan kedalam cetakan melalui lubang pengisian, selanjutnya didinginkan. Setelah dingin cetakan dibuka atau dihancurkan maka benda kerja sudah jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut yang merupakan pekerjaan lanjutan. Gambar 2.7 Proses pengecoran 2.2 Proses Pembentukan Untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan tidak cukup hanya dengan proses pengecoran, akan tetapi diperlukan beberapa pekerjaan tambahan, sehingga benda kerja dapat betul-betul sesuai dengan yang diinginkan baik dari sisi bentuk maupun ketepatan ukuran sesuai dengan perencanaan dalam gambar kerja. Adapun teknik-teknik pembentukan logam dapat dilaksanakan sebagai berikut: Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di finishing 2.2.1 Teknik Tempa dan Press Teknik pembentukan dengan sistim tempa adalah teknik pembentukan yang mengandalkan pukulan. Benda kerja yang biasanya merupakan benda setengah jadi dan kebanyakan dari jenis logam lunak, dipukul atau ditempa dengan menggunakan palu tempa untuk membuat bentuk benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakuakan dengan menggunakan sistim panas yaitu benda kerja dipanaskan dulu tetapi tidak sampai pada titik cair atau dengan sisitim dingin yang berarti banda kerja tidak perlu dipanaskan, biasanya untuk logam-logam yang lunak. Gambar 2.9 Contoh mesin press Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 21
  • 4. Teknik Ototronik Teknik pembentukan dengan menggunakan teknologi pres sebetulnya hampir sama dengan teknik tempa, akan tetapi teknik ini mengandalkan tekanan. Benda kerja setengah jadi dipres dalam cetakan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi bentuk sesuai dengan cetakan yang digunakan. Cetakan yang digunakan harus mempunyai kekuatan dan kekerasan yang sangat tinggi melampaui benda kerja yang dipres agar cetakan tidak cepat rusak dan didapatkan benda kerja yang baik. 2.2.2 Teknik Tekuk Teknik pembentukan logam dengan sistim tekuk ini lebih banyak dipakai untuk benda kerja yang tidak terlalu tebal, biasanya teknik ini dipakai untuk membuat bentuk-bentuk dari bahan plat yang kebanyakan dipadukan dengan teknik sambung. Gambar 2.10 Proses penekukan 2.2.3 Teknik Potong Teknik potong yang dimaksud dalam pembentukan logam ada dua yaitu teknik potong dan kikis. Teknik potong biasanya dilakukan dengan gunting, mesin potong maupun dengan gergaji, akan tetapi dalam pembentulan logam lebih banyak dilakukan dengan teknik potong kikis menggunakan mesin-mesin perkakas. Gambar 2.11 Mesin potong laser 2.3 Proses Mesin Perkakas Mesin-mesin perkakas digunakan dalam teknik pembentukan logam dengan sistim potong kikis. Untuk pekerjaan potong kikis tersebut mesin perkakas dibedakan menjadi beberapa antara lain: mesin skrap, mesin frais, mesin bubut, mesin bor dan mesin gerinda. Hal ini disesuaikan dengan kegunaan dari mesin-mesin tersebut. 2.3.1 Mesin Skrap Mesin skrap adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak aksial maju dan mundur. Gerakan maju dan mundur lengan mesin skrap digunakan untuk memegang pahat potong sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 22 Kejuruan (2008)
  • 5. Teknik Ototronik dapat mengikis permukaan benda kerja yang sudah dipasang pada meja kerja mesin skrap. Pengikisan benda kerja biasanya dilakukan pada langkah maju saja. Mesin skrap ini digunakan untuk pekarjaan alur lurus, baik itu alur memanjang maupun alur untuk pasak pengunci, pembuatan roda gigi lurus. Dan juga digunakan untuk pekerjaan perataan dan pengikisan permukaan datar. Gambar 2.12 Mesin skrap Gambar 2.13 Mesin skrap 2.3.2 Mesin Frais Mesin frais adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pahat atau pisau potong berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin frais ada dua macam yaitu mesin frais vertikal dan mesin frais horisontal. Mesin frais digunakan untuk pekerjaan pembuatan roda-roda gigi, alur-alur atau melobangi benda kerja dengan bentuk lobang yang silindris maupun tidak silindris. Gambar 2.14 Mesin frais vertikal & horisontal Gambar 2.15 Mesin frais vertikal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 23
  • 6. Teknik Ototronik 2.3.3 Mesin Bubut Mesin bubut adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pada mesin bubut yang berputar adalah benda kerja. Pahat atau pisau potong diam untuk mengikis benda kerja. Mesin bubut digunakan untuk membuat benda kerja dalam bentuk silindris, kerucut dan juga lobang silindris serta alur radial. Gambar 2.16 Mesin bubut besar Gambar 2.17 Mesin bubut simpel 2.3.4 Mesin Bor Mesin bor adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Pahat atau pisau potong berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin bor ini yang biasa kita kenal ada dua macam yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk. Mesin bor tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan menggunakan bor duduk, sifat dari mesin bor tangan ini adalah portable. Kegunaan dari mesin bor adalah untuk membuat lobang silindris dan simetris dengan diameter terbatas atau tidak terlalu besar. Gambar 2.18 Mesin bor duduk Gambar 2.19 Mesin bor tangan 2.3.5 Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan prinsip gerak putar. Batu gerinda berputar untuk mengikis benda kerja. Mesin gerinda secara umum ada tiga macam yaitu: Gerinda tangan, gerinda duduk, dan gerinda khusus. Gerinda tangan digunakan untuk mingikis benda kerja yang membutuhkan sistim yang portable, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 24 Kejuruan (2008)
  • 7. Teknik Ototronik contoh mengikis dan meratakan kampuh las. Gerinda duduk biasa dipakai untuk keperluan perataan benda kerja da pengasahan pahat bubut ataupun mata bor. Gerinda khusus dibuat sesuai dengan kekhususannya, contoh gerinda katup, gerinda kepala silinder, gerinda mata bor dan lain sebagainya. Kegunaan mesin gerinda pada dasarnya adalah untuk mengikis permukaan dengan tingkat kehalusan permukaan yang paling tinggi dibandingkan mesin perkakas yang lain. Gambar 2.20 Mesin gerinda universal Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol 2.4 Mesin CNC. Mesin-mesin CNC (computer numerical control) pada dasarnya adalah mesin-mesin perkakas yang sudah di modernisasi dengan memanfaatkan komputer sebagai kontrol sehingga dapat diprogram untuk dijalankan secara otomatis. Operator tinggal memasukan prorgam melalui komputer yang berisi kode-kode angka setelah itu mesin dijalankan secara otomatis oleh komputer yang sudah diprogram. Mesin CNC ini sangat cocok untuk produksi benda kerja secara massal, sehingga didapatkan keragaman hasil benda kerja. Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling & Milling Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 25
  • 8. Teknik Ototronik 2.5. Latihan Soal 1. Jelaskan proses pengecoran logam dimulai dari biji besi. 2. Jelaskan proses pembentukan logam yang anda ketahui. 3. Sebutkan ada berapa macam mesin perkakas. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah 26 Kejuruan (2008)