Ringkasan dokumen tersebut adalah:
BAB 2 membahas teori dan konsep dasar hubungan antaretnik, meliputi teori ekologi, Freudian, struktur fungsionalisme, kelas, masyarakat majmuk, pasaran buruh terpisah, dan pilihan rasional. Juga dibahas konsep masyarakat, kebudayaan, ras, etnik, dan integrasi.
Dokumen tersebut membahas konsep asas hubungan etnik, termasuk definisi etnik, ras, masyarakat, budaya, integrasi dan hubungan etnik, komposisi etnik di Malaysia, serta peran Islam dalam mempromosikan keragaman etnik.
Buku teks ini membincangkan sejarah pembentukan masyarakat majmuk di Malaysia sejak zaman Kesultanan Melaka hingga zaman penjajahan British. Ia juga menjelaskan beberapa teori hubungan etnik seperti teori kelas, teori masyarakat majmuk, dan teori pilihan rasional. Selain itu, konsep-konsep penting seperti etnisiti, rasisme, prejudis dan diskriminasi dibincangkan untuk memahami kerumitan hubungan antara et
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara menulis bibliografi menggunakan sistem APA (American Psychological Association). Sistem ini menjelaskan format penulisan untuk berbagai sumber rujukan seperti buku, jurnal, makalah, dan sumber online. Diberikan contoh penulisan nama pengarang dari berbagai latar belakang dan format bibliografi untuk berbagai jenis sumber.
Peristiwa 13 Mei pada tahun 1969 adalah rusuhan kaum yang berlaku sebagai kemuncak masalah perpaduan di Malaysia. Tragedi ini yang mengakibatkan kehilangan nyawa serta harta benda dan mempunyai kaitan yang rapat dengan "Pilihan Raya Umum 1969" merupakan satu titik hitam dalam sejarah negara Malaysia.
Pluraliti dan masyarakat pluralistik di malaysia (terkini)Norisuwanah Jaffar
油
Dokumen tersebut membahas konsep pluralisme dan masyarakat pluralistik di Malaysia. Ia menjelaskan bagaimana pluralisme sudah wujud sejak zaman dahulu di Alam Melayu akibat interaksi pedagang asing. Kemuncak pluralisme dicapai pada zaman Kesultanan Melayu Melaka dengan kepelbagaian etnik. Penjajahan kemudian mempengaruhi corak penempatan etnik. Selepas kemerdekaan, politik berteraskan etnik dan perlemb
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCik BaCo
油
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar hubungan etnik di Malaysia dan cabaran-cabaran dalam memperkukuhkannya. Terdapat tiga konsep utama yaitu masyarakat, budaya, dan perpaduan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa cabaran seperti persepsi bahwa politik telah merusak hubungan etnik dan adanya kelompok yang tidak melihat pentingnya hubungan antaretnik.
BAB 2 membahaskan konsep-konsep asas hubungan etnik seperti masyarakat, etnik, budaya, dan proses-proses perpaduan seperti integrasi, akulturasi, asimilasi dan pluraliti. Ia juga menjelaskan istilah-istilah seperti etnisiti, etnosentrisme, ras, rasisme, prejudis dan stereotaip.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia. Ia menjelaskan proses pembentukan etika dan peradaban melalui faktor-faktor seperti agama, penempatan, peningkatan kualiti hidup, dan bahasa. Dokumen ini juga menganalisis unsur-unsur pembentukan etika dan peradaban seperti lingkungan geo-fisikal, masyarakat dan demografi, serta ekonomi dan pasaran
Teori hubungan etnik Robert Park menjelaskan proses interaksi antara kelompok etnik melalui empat tahap: segregasi, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Teori ini juga menyentuh faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut seperti persaingan sumber, prejudis, dan perbezaan status sosial.
Masyarakat multikultural sosiologi kelas ximeldaayub
油
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, kebudayaan, dan masyarakat multikultural itu sendiri. Kelompok sosial didefinisikan berdasarkan interaksi dan identitas, sedangkan kebudayaan meliputi nilai, norma, teknologi, dan lainnya yang dipelajari secara sosial. Masyarakat multikultural menghargai keragaman kelompok dengan budaya berbeda meskipun menghadapi tantangan integrasi dan
Peristiwa 13 Mei pada tahun 1969 adalah rusuhan kaum yang berlaku sebagai kemuncak masalah perpaduan di Malaysia. Tragedi ini yang mengakibatkan kehilangan nyawa serta harta benda dan mempunyai kaitan yang rapat dengan "Pilihan Raya Umum 1969" merupakan satu titik hitam dalam sejarah negara Malaysia.
Pluraliti dan masyarakat pluralistik di malaysia (terkini)Norisuwanah Jaffar
油
Dokumen tersebut membahas konsep pluralisme dan masyarakat pluralistik di Malaysia. Ia menjelaskan bagaimana pluralisme sudah wujud sejak zaman dahulu di Alam Melayu akibat interaksi pedagang asing. Kemuncak pluralisme dicapai pada zaman Kesultanan Melayu Melaka dengan kepelbagaian etnik. Penjajahan kemudian mempengaruhi corak penempatan etnik. Selepas kemerdekaan, politik berteraskan etnik dan perlemb
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCik BaCo
油
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar hubungan etnik di Malaysia dan cabaran-cabaran dalam memperkukuhkannya. Terdapat tiga konsep utama yaitu masyarakat, budaya, dan perpaduan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa cabaran seperti persepsi bahwa politik telah merusak hubungan etnik dan adanya kelompok yang tidak melihat pentingnya hubungan antaretnik.
BAB 2 membahaskan konsep-konsep asas hubungan etnik seperti masyarakat, etnik, budaya, dan proses-proses perpaduan seperti integrasi, akulturasi, asimilasi dan pluraliti. Ia juga menjelaskan istilah-istilah seperti etnisiti, etnosentrisme, ras, rasisme, prejudis dan stereotaip.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia. Ia menjelaskan proses pembentukan etika dan peradaban melalui faktor-faktor seperti agama, penempatan, peningkatan kualiti hidup, dan bahasa. Dokumen ini juga menganalisis unsur-unsur pembentukan etika dan peradaban seperti lingkungan geo-fisikal, masyarakat dan demografi, serta ekonomi dan pasaran
Teori hubungan etnik Robert Park menjelaskan proses interaksi antara kelompok etnik melalui empat tahap: segregasi, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Teori ini juga menyentuh faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut seperti persaingan sumber, prejudis, dan perbezaan status sosial.
Masyarakat multikultural sosiologi kelas ximeldaayub
油
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, kebudayaan, dan masyarakat multikultural itu sendiri. Kelompok sosial didefinisikan berdasarkan interaksi dan identitas, sedangkan kebudayaan meliputi nilai, norma, teknologi, dan lainnya yang dipelajari secara sosial. Masyarakat multikultural menghargai keragaman kelompok dengan budaya berbeda meskipun menghadapi tantangan integrasi dan
Dokumen tersebut merangkum konsep dan sejarah perkembangan sosiologi pendidikan dalam 3 kalimat. Ia menjelaskan bahwa sosiologi pendidikan adalah kajian tentang masyarakat dalam institusi pendidikan menggunakan pendekatan sosiologi. Dokumen tersebut juga menyebut beberapa tokoh penting dalam perkembangan sosiologi seperti Auguste Comte, Emile Durkheim, dan Max Weber serta teori-teori utama seperti fungsionalis
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep-konsep sosiologi yang penting dalam memahami hubungan etnik di Malaysia seperti masyarakat, kebudayaan, dan stratifikasi sosial.
2) Masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia yang hidup bersama, saling berhubungan, dan membangun kebudayaan bersama.
3) Kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang dipelaj
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Muhd Hasrul
油
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep masyarakat dan budaya dari perspektif sosiologi. Ia menjelaskan pengertian masyarakat, unsur-unsur pembentukannya, jenis-jenis masyarakat berdasarkan hubungan sosial dan tahap pembangunannya. Dokumen tersebut juga mendefinisikan budaya dan unsur-unsurnya serta ciri-ciri budaya, termasuk pendekatan terhadap budaya lain.
Dokumen tersebut membandingkan konsep rasisme dan etnosentrisme, segregasi dan integrasi masyarakat, akomodasi dan akulturasi. Ia juga membincangkan beberapa teori hubungan ras seperti teori ekologi, Freudian, pasaran buruh, pilihan rasional dan sistem ekologikal Brofenbrenner. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai konsep dan teori asas berkaitan hubungan antara etnik dan ras.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Menguraikan latar belakang pentingnya mata kuliah ini dalam pembentukan sarjana dan lingkup materinya seperti sistem sosial, budaya, dan pendekatan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Juga menjelaskan berbagai konsep terkait budaya seperti difusi, akulturasi, dan asimilasi budaya.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dan kepribadian. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang seperti warisan biologis, lingkungan alam, sosial, pengalaman kelompok dan unik. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara kebudayaan dan kepribadian di mana kebudayaan yang baik akan mempengaruhi kepribadian yang baik pula.
4. LIPUTAN KULIAH
Pengenalan
Teori Hubungan Etnik
Teori Ekologi
Teori Freudian
Teori Struktur Fungsionalisme
Teori Kelas
Teori Masyarakat Majmuk
Teori Pasaran Buruh Terpisah
Teori Pilihan Rasional Tentang Hubungan Etnik
5. LIPUTAN KULIAH
Konsep Konsep Hubungan Etnik
Konsep Masyarakat
Masyarakat Majmuk
Konsep Kebudayaan
Konsep Ras
Konsep Etnik
Konsep Perpaduan dan Integrasi
6. TEORI HUBUNGAN ETNIK
1. TEORI EKOLOGI
Diperkenalkan oleh Robert E.Park (sarjana sosiologi terawal
membincangkan persoalan ras dan beliau banyak dipengaruhi oleh
Charles Darwin mengenai teori survival of the fittest.
Menurut Park, manusia mewarisi 2 perkara
1. Mewarisi pusaka biological yg dipindahkan melalui perkahwinan.
2. Sebagai ahli kumpulan social, manusia memindahkannya melalui
komunikasi warisan social kumpulannya.
Teori Park dirumuskan kepada 4 asal-usul:
7. TEORI HUBUNGAN ETNIK
Teori Ekologi
Teori Park dirumuskan kpd 4 unsur
1. Penghijrahan membawa bersama dalam perhubungan yg tidak sama rata,
manusia yg memiliki fenotaip yg berbeza.
2. Dalam perhubungan persaingan, individu-individu sedar ciri-ciri status yang
membezakan mereka.
3. Manusia yg berstatus tinggi tidak mahu bersaing atas dasar sama rata
dengan mereka yg memiliki status rendah; kumpulan yg kemudian ini
dianggap memiliki kategori semulajadi tersendiri dan dgn itu layak berada di
tempat yg lain dlm pembahagian buruh.
4. Prejudis ialah luahan kesedaran kumpulan oleh kelompok manusia yg
istemewa, yg mempertahankan kepentingan mereka dan memperkukuh
struktur kategori itu.
8. TEORI HUBUNGAN ETNIK
2. TEORI FREUDIAN
Teori ini merujuk kepada konsep prejudis sbg satu sikap utk mempertahankan hak org kulit putih.
Dollard (1937) yg mengaplikasikan teori ini mengusulkan;
I.
Kehidupan social mengakibatkan lahir pelbagai kekecewaan psikologidalam diri individu.
Kekecewaan itu dikurangkan dgn melepaskan geram dan kekerasan kpd kumpulan sasaran
tertentu
I.
Bagi orang kulit putih , kehitaman dikaitkan dgn ketakutan dan keinginan yg terpendam.
I.
Semakin lemah sesebuah kumpulan minority adalah semakin sesuai kelompok ini dijadikan
sasaran.
I.
Di mana sahaja kekerasan secara berterusan diluahkan, ianya akan diikuti oleh kekerasan
melimpah hingga menambahkan lagi elemen irasional kpd tindakan rasional pada peringkat
awal lagi.
9. TEORI HUBUNGAN ETNIK
3. Teori Struktur-Fungtionalisme
Teori ini pernah dirujuk oleh Talcott Parsons (1975), W.Lloyd
Warner(1945), Kingsley Davis(1948) dan Gunnar Myrdal(1944). Teori
ini membayangkan individu bertindak secara intensif dan dikawal oleh
hokum dan denda. Individu mengejar kepentingannya tetapi
masyarakat mengikut kepentingan ini dalam pola yg sama sebab
wujudnya pembahagian buruh dan individu juga berkongsi nilai
bersama yang memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.
10. TEORI HUBUNGAN ETNIK
4. Teori Kelas
Diperkenal Oliver Cox (1948) dgn merujuk masalah kelas dan kasta
di Amerika
Usul:
1. Kapitalis mengaut keuntungan dan meletakkan buruh kelas
bawahan
2. Mendukung ketidaksamarataan iaitu kulit putih dan hitam
3. Wujud ras kr menguntungkan kapitalis
11. TEORI HUBUNGAN ETNIK
5. Masyarakat majmuk
J. S Furnivall (1948) dan M. G. Smith (1965) yang menggunakan konsep
masyarakat majmuk untuk mengenal pasti masyarakat di Asia Tenggara di
mana wujud satu rantai manusia seperti orang Eropah, Cina, India dan
pelbagai kumpulan anak tempatan. Masyarakat majmuk itu didefinisikan
sebagai mereka bergaul tetapi tidak bergabung.
Setiap kumpulan berpegang dengan agama masing-masing, kebudayaan,
bahasa, idea dan cara hidupnya sendiri. Sebagai individu mereka bertemu,
tetapi hanya di pasar iaitu semasa membeli dan menjual.
Wujud satu masyarakat plural di mana pelbagai bahagian komuniti hidup
sebelah menyebelah, tetapi berasingan dalam unit politik yang sama.
Manakala dalam bidang ekonomi berlaku pembahagian buruh mengikut
garisan ras
12. Loe Kuper (1974-1977) mengkritik teori struktur fungtionalisme dan
Marxisme kerana tidak menjelaskan teori masyarakat yang dipisahkan
oleh etnik dan ras.
Usul:
1. Masyrakat dibezakan dgn fenotaip, ekonomi dan politik
2. konflik berlaku disebabkan garis pemisah ras, bukan kelas
3. ras ditentukan oleh sejarah
13. TEORI HUBUNGAN ETNIK
6. Teori HE: Pasaran Buruh Terpisah
Diperkenal Edna Bonacich (1972) akibat perebutan kuasa dlm
pasaran buruh
Ciri
1. Buruh dipisahkan dgn garis etnik
2. tiga kelas utama i. peniaga nak buruh murah ii. Buruh yang
dibayar gaji tinggi disaingi dgn buruh murah iii. Buruh murah
dikuasai oleh peniaga
14. TEORI HUBUNGAN ETNIK
7. Teori HE; Pilihan Rasional
Teori Pilihan Rasional yang menjurus kepada realiti sosial dengan cara
melihat pilihan tingkah laku manusia di peringkat individu dan
kumpulan.
Teori ini dipopularkan antara lain oleh Thomas Sowell (1975), Thomas
Schelling (1978), Michael Banton (1983) dan Mansor Mohd. Noor
(2000).
15. Teori pilihan rasional tentang hubungan etnik mengandaikan;
individu mempunyai matlamat dan kecenderungan yang berbeza dan bertindak untuk
memaksimumkan ganjaran material dan kedudukan sosial.
Manakala tingkah laku individu merupakan fungsi sentimen peribadi dan kepercayaan
terhadap kelompok sebayanya.
Apabila individu membuat satu pilihan untuk bertindak, tindakan pilihan yang lain akan
tertutup.
Seterusnya, semasa individu bertindak ke atas pilihan tingkah laku yang dibuat, individu
berkenaan akan mewujudkan ikatan sosial yang lebih erat dengan individu lain yang terlibat
hingga terbina ikatan sosial di antara individu.
Namun, apabila individu gagal memaksimumkan kepuasan melalui pelbagai dimensi
kumpulan sosial yang wujud dalam masyarakat, dia akan berpaling kepada soal-soal
keagamaan dan ketuhanan
17. Konsep Masyarakat
Definisi Masyarakat :Kamus Dewan :kumpulan manusia, yang hidup
bersama,di sesuatu tempat,dengan aturan tertentu.
Lucy Mair satu gagasan yang terdiri drp manusia yang saling
berhubung secara kolektif dgn hak dan tanggungjawab yang saling
mengiktiraf
18. Konsep Masyarakat
Ciri-Ciri Masyarakat
1. Manusia Yang Hidup Berkelompok
1. Satu hakikat yang nyata di kalangan manusia ialah mereka hidup bersama
dan membentuk kelompok.
2. Kelompok ini yang membentuk masyarakat. Mereka mengenali antara satu
sama lain dan saling bergantungan.
3. Kesatuan sosial wujud dalam perhubungan sesama manusia ini. Seseorang
manusia tidak mungkin dapat meneruskan hidupnya tanpa bergantung
kepada manusia lain.
19. Konsep Masyarakat
Ciri-ciri Masyarakat
2. Melahirkan Kebudayaan
Tiada masyarakat, tiadalah budaya dan sebaliknya.
Masyarakat akan melahirkan kebudayaan, sama ada kebendaan atau bukan
kebendaan.
Budaya itu pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya dengan proses
penyesuaian.
20. Konsep Masyarakat
Ciri-ciri Masyarakat
3. Mengalami Perubahan
Sebagaimana budaya, masyarakat juga turut mengalami perubahan.
Suatu perubahan terjadi kerana faktor-faktor yang berasal dari masyarakat itu
sendiri.
Sebagai contoh, suatu penemuan baru mungkin akan mengakibatkan
perubahan kepada masyarakat itu.
21. Konsep Masyarakat
Ciri-ciri Masyarakat
4.Terdapat Kepimpinan
Dalam Masyarakat wujud kepimpinan. Setiap individu dilahirkan
sebagai peminpin. Mereka boleh berperanan sebagai pemimpin
dikalangan keluarga, komuniti, daerah,negeri dan Negara.
22. Konsep Masyarakat
5. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial meletakkan seseorang pada kedudukan dan peranan yang
harus dimainkannya atau merujuk kepada susun lapis masyarakat.
Stratifikasi sosial dibahagikan kepada tiga:
kelas,
status
kasta
23. Kelas ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat
berdasarkan pemilikan harta atau kekayaan seperti orang
kaya kelas atasan dan orang miskin, kelas bawahan.
Status ialah jangkaan peranan yang dimainkan oleh
individu dalam masyarakat seperti penerimaan gelaran
iaitu Haji, Lebai, Dato dan sebagainya.
Kasta ialah kelas sosial yang keahliannya ditentukan hanya
melalui kelahiran dan dalam hidupnya tidak berlaku
mobiliti sosial. Ini dapat dilihat dalam zaman tradisional
India yang memecahkan kasta kepada Brahmin, Ksyatria,
Vaisya dan Sudra.
24. Budaya
Dictionary of Philosophy (1996) memberikan maksud budaya sebagai The way of life of a people,
including their attitudes, values, beliefs, arts, sciences, modes of perception, and habits of thought
and activity. Cultural features of forms of life are learned but are often too persive to be readily
noticed from within.
Budaya dapat didefinisikan sebagai cara hidup yang diikuti oleh orang yang menjadi anggota
kumpulan tertentu dan meliputi anasir sistem sosial, susunan organisasi ekonomi, politik, agama,
kepercayaan, adat resam, sikap, nilai, peralatan budaya, atau apa-apa yang dihasilkan oleh
mereka sebagai anggota masyarakat
25. Budaya boleh dibahagikan kepada dua:
budaya kebendaan
budaya bukan kebendaan
Budaya kebendaan
peralatan dan kelengkapan hidup seperti rumah, kereta, perahu,
senjata dan sebagainya.
Contohnya, orang Melayu mempunyai rumah yang berbeza dengan
orang Inggeris atau orang Eskimo.
Budaya bukan kebendaan
kepercayaan, adat istiadat dan undang-undang.
Contohnya, setiap masyarakat mempunyai adat istiadat yang berbezabeza dalam menjalani kehidupan seperti perkahwinan masyarakat
Melayu yang mana pihak lelaki yang memberi hantaran kepada pihak
perempuan manakala, bagi masyarakat India, hantaran (dowri)
perkahwinan diberi oleh pihak perempuan kepada pihak lelaki
26. Ciri-Ciri Budaya
Dipelajari
Budaya tidak lahir secara langsung tetapi perlu dipelajari
Bentuk dan jenis pembelajaran anggota masyarakat bergantung kepada
beberapa faktor iaitu:
i.
Agen-agen sosialisasi seperti keluarga, jiran,
latihan dan sebagainya.
ii.
Nilai yang mendapat keutamaan dalam
masyarakat itu.
iii.
Umur seseorang.
iv.
Tahap pendidikan
v.
Situasi sesuatu peristiwa itu berlaku.
sekolah, institusi
sesebuah
27. Ciri Budaya
Perkongsian
Budaya itu dikongsi oleh manusia iaitu setiap perlakuan itu diramal dan
didokong oleh sekumpulan manusia.
Nasi lemak dan roti canai menjadi budaya kerana masyarakat
menggemarinya. Bahasa Melayu adalah kebudayaan rakyat Malaysia kerana
dituturkan oleh mereka dalam kehidupan seharian.
Perlakuan yang tidak dikongsi oleh sekumpulan manusia tidak termasuk
dalam budaya seperti perlakuan mencuri walaupun ia wujud dalam
masyarakat. Tanpa perkongsian, ia hanya menjadi perlakuan individu dan
bukannya perlakuan masyarakat.
28. Ciri Budaya
Kesejagatan
Kesejagatan budaya ialah kebudayaan itu wujud dalam semua
kelompok manusia. Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan.
budaya yang sejagat itu berbeza antara masyarakat kerana faktor
pengaruh alam, pengaruh luar dan tahap penyesuaian anggota.
Clyde Kluckhohn mengesan tujuh unsur yang terdapat dalam semua
budaya iaitu:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
peralatan dan kelengkapan hidup manusia.
mata pencarian hidup dan sistem ekonomi.
sistem sosial.
bahasa.
kesenian.
sistem pengetahuan.
agama dan kepercayaan.
29. Ciri Budaya
Diwarisi
Budaya itu diwarisi dari satu generasi ke satu generasi berikutnya. Ini
bermakna bahawa budaya Melayu, Cina dan India yang diamalkan hari ini
adalaah lanjutan daripada budaya terdahulu.
Peristiwa yang telah berlaku akan memberi kesan kepada hari ini. Budaya itu
juga diwarisi juga membawa maksud bersambung. Teknologi yang dihasilkan
hari ini adalah hasil teknologi awal manusia masa lampau.
30. Ciri Budaya
Berubah
Budaya sentiasa berubah dan tidak ada budaya tidak mengalami
perubahan. Perubahan ini dikaji daripada perubahan bentuk, ciri dan
proses yang berlaku. Rumah beratap genting telah digantikan dengan
rumah beratap rumbia.
Perubahan budaya bukan kebendaan dilihat dengan jelas seperti
perubahan sistem ekonomi sara diri kepada ekonomi kapitalis. Namun,
perubahan budaya kebendaan lebih cepat berubah.
Perubahan ini disebabkan beberapa faktor, antaranya:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
pertambahan bilangan anggota masyarakat.
pertambahan keperluan dan keinginan manusia.
penemuan dan penciptaan teknologi baru.
pertembungan budaya.
konflik yang berlaku.
perubahan alam sekitar.
31. Ciri Budaya
Perlambangan
Perlambangan ialah sebagai satu lambang dalam budaya yang memberikan
makna tertentu kepada pendokongnya seperti bendera, warna, logo,
lambaian tangan dan sebagainya.
Perlambangan yang wujud turut membantu manusia berhubung dan
berkomunikasi sesama mereka seperti isyarat memanggil.
32. Ciri Budaya
Pandangan Semesta
Pandangan semesta ialah bagaimana manusia memberikan tafsiran terhadap keadaan alam
sekeliling ke dalam kehidupan seharian.
Pandangan semesta ini timbul kerana manusia mempunyai pertalian yang rapat dengan alam
sekitarnya.
Pertalian yang erat ini pula diterjemahkan dalam kehidupan seharian seperti simpulan
bahasa (seperti aur dengan tebing), ukuran (sehasta, sepelaung), tempoh masa (setanak
nasi) dan sebagainya.
33. Masyarakat Majmuk
Masyarakat yg terdiri drp pelbagai kelompok ras dan etnik berlainan
di bawah satu ssistem pemerintahan
Diperkenalkan oleh J.S Furnivall (1948)
M.S. Smith (1960) masyarakat yang mempunyai kepelbagaian
budaya yang wujud atas dasar konflik dan paksaan dan bukan atas
nilai bersama
ZT1042
34. Masyarakat Kepelbagaian
Tidak lagi dicirikan dgn perbezaan besar dari segi ekonomi
Masyarakat Malaysia lebih kpd masyarakat kepelbagaian, kurang konflik
ZT1042
35. Konsep Etnik
Berasal dari perkataan ethnos
Ras ialah perbezaan dari segi ciri-ciri fizikal dalam kelompok manusia dan ciri yang paling ketara
serta sering digunakan untuk membezakan kumpulan manusia ialah warna kulit.
Etnik pula dari segi bahasa boleh didefinasikan sebagai kaum atau bangsa. Dari segi istilah pula
etnik boleh didefinasikan sebagai kelompok manusia yang ditentukan melalui perbezaan ciri-ciri
budaya seperti adat resam, pakaian, bahasa, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
36. Etnik ialah berkenaan bangsa manusia: ia juga tidak
memaksa perubahan terhadap kepercayaan agama atau
membuang unsur sesuatu kaum
Etnik dapat dikelaskan melalui perbezaan budaya.
Etnik juga dapat dikelaskan mengikut demografi iaitu
mengikut kedudukan geografi dan sempadan negeri.
Contohnya di Sabah dan Sarawak terdapat pelbagai
kumpulan etnik pada kedudukan geografi yang berbeza
.
37. Etnik ialah berkenaan bangsa manusia: ia juga tidak
memaksa perubahan terhadap kepercayaan agama atau
membuang unsur sesuatu kaum
Etnik dapat dikelaskan melalui perbezaan budaya.
Etnik juga dapat dikelaskan mengikut demografi iaitu
mengikut kedudukan geografi dan sempadan negeri.
Contohnya di Sabah dan Sarawak terdapat pelbagai
kumpulan etnik pada kedudukan geografi yang berbeza
.
38. Konsep Etnisiti
Etnisiti merujuk kepada rasa kekitaan sesuatu kumpulan etnik
tertentu.
Ini bererti wujudnya satu kebudayaan atau sub-budaya jelas di mana
anggotanya berasa disatukan dengan satu sejarah, nilai, sikap dan
tingkah laku yang sama.
39. Etnosentrisme
Manakala etnosentrisme pula merujuk kepada kepercayaan atau rasa
bangga yang wujud dikalangan anggota sesebuah kelompok etnik
bahawa budaya dan etnisiti mereka adalah jauh lebih baik dan hebat
daripada kelompok lain.
Etnosentrisme juga membawa makna suatu perspektif melihat
kelompok etnik lain daripada lensa dan kacamata etnik sendiri.
40. Konsep Ras dan Rasisme
Istilah ras dan etnik sering kali digunakan secara berulangan walaupun membawa
makna berbeza.
Di Malaysia, istilah ras dan etnik sering kali dicampuraduk dan digunakan secara
bertukar sehingga maknanya menjadi lebih kurang sama.
Orang Melayu, Cina dan India serta pelbagai etnik lain di Sabah dan Sarawak
sepatutnya dikenali sebagai etnik tetapi juga dipanggil ras dalam kehidupan
seharian.
Pada dasarnya, ras boleh dikatakan sebagai sebuah kelompok sosial yang
mempunyai tanda pengenalan kolektif berasaskan ciri-ciri fizikal-biologikal nyata,
seperti warna kulit, warna mata, warna rambut dan selainnya.
Ciri paling ketara yang digunakan untuk membezakan kumpulan manusia ialah
warna kulit.
41. Manakala rasisme ditakrifkan sebagai pandangan,
pemikiran, atau kepercayaan negatif oleh sesuatu
kelompok sosial atau para anggotanya mengenai
sesuatu kelompok lain berdasarkan perbedaan wajah
fizikal-bilogikal atau ras semata-mata dan ini
ditunjukkan secara terbuka melalui prilaku atau
tindakan terbuka.
Rasisme adalah gabungan prejudis dan kuasa
diartikulasi melalui diskriminasi berasaskan warna
kulit, mata dan ciri-ciri fizikal-biologikal selainnya.
42. Rasisme wujud pada dua tahap iaitu tahap individu dan tahap
institusi.
Pada tahap individu, rasisme berlaku dalam bentuk
kepercayaan wujudnya ras tertentu yang berstatus lebih tinggi
dan ada yang berstatus lebih rendah.
Rasisme pada peringkat individu ini wujud dalam bentuk
kepercayaan dan sikap individu.
Pada tahap institusi, rasisme melibatkan dasar dan
pelaksanaan yang bersifat diskriminasi, seterusnya membentuk
ketidaksamaan bagi masyarakat daripada ras yang berbeza.
Rasisme pada tahap institusi ini dapat dilihat secara tersirat di
dalam struktur sosial.
43. Jarak Sosial
Merujuk kpd pengasingan secara fizikal atau emosi antara individu
yang mempunyai perbezaan tanggapan
Wujud kr sikap negatif terhadap etnik lain, perbezaan tempat tinggal,
pekerjaan, bahasa, agama, adat dan etnik
ZT1042
44. Integrasi
Integrasi Sosial merujuk kpd proses menyatupadukan pelbagai
kelompok dlm masyrakat melalui satu identiti bersama
ZT1043m
45. Akomodasi
Ia merupakan proses di mana etnik menyedari norma dan
nilai mereka antara satu sama lain, namun mereka tetap
mempertahankan budaya hidup masing-masing. Namun,
mereka hidup secara harmoni dan menghormati antara
satu sama lain.
Di peringkat pemerintahan pusat, setiap etnik mempunyai
wakil dan dalam bidang ekonomi dan pendidikan, mereka
saling bergantungan.
Switzerland adalah negara yang mempunyai hubungan
etnik bersifat akomodasi kerana etnik-etnik Jerman,
Perancis dan Itali, saling membuat penyesuaian antara
mereka
A+B+C=A+B+C
46. Akulturasi
Ia merupakan satu proses penerimaan unsur kebudayaan
di kalangan individu atau kelompok dari sesuatu
kebudayaan lain yang berlainan.
Akulturasi terjadi apabila satu kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan yang tertentu dihadapkan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing yang berbeza sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing itu akhirnya diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri.
Berbeza dengan proses asimilasi, proses akulturasi tidak
menyebabkan kehilangan identiti asal masyarakat yang
menerima.
47. Dalam sejarah tamadun manusia, sering berlaku
pertemuan atau pertembungan antara dua atau lebih
kebudayaan. Proses ini menyebabkan berlakunya proses
pinjam-meminjam.
Pada peringkat awal, unsur pinjaman digunakan secara
langsung dan kemudian diolah dan dijadikan unsur
kebudayaan sendiri.
Di Malaysia, beberapa kes boleh dijadikan rujukan seperti
penggunaan tali leher, angpow, makanan, hiburan dan
sebagainya
48. Namun kejayaan akulturasi bergantung kepada:
i. Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
seperti budaya kebendaan seperti pakaian dan kebudayaan
tersebut memberi manfaat yang besar.
ii.Unsur kebudayaan asing berbentuk bukan kebendaan
sukar diterima seperti ideologi, pemikiran dan sebagainya.
A + B + C = Ai + Bi + Ci
49. Proses asimilasi berlaku apabila terdapatnya:
i. Etnik yang berbeza budaya.
ii.Individu di dalam atau di antara etnik
sering berinteraksi.
iii.
Interaksi berlaku dalam tempoh yang
lama.
50. Kejayaan asimilasi bergantung kepada:
i.
Kesanggupan etnik minoriti menghilangkan
identiti mereka dan menerima identiti etnik
lain.
ii.Kesanggupan etnik majoriti menerima etnik
lain.
iii.
Perbezaan saiz kelompok majoriti dan
minoriti tidak besar atau kelompok minoriti
adalah kecil.
iv.
Terdapat banyak persamaan budaya antara
etnik.
v. Penguasaan dalam sesuatu bidang
khususnya etnik minoriti akan menyukarkan
proses asimilasi.
51. Faktor penghalang asimilasi ialah:
i. Kurangnya pengetahuan kebudayaan sehingga
menimbulkan perasaan takut terhadap budaya lain.
ii.Timbul perasaan bahawa budaya etnik lebih tinggi dari
etnik lain.
iii.
Adanya perbezaan kepentingan antara etnik yang
terlibat.
A+B+C=A
52. Konsep Prejudis dan Stereotaip
Prejudis ditakrif sebagai pandangan negatif yang tersemat di dalam hati seseorang
atau satu kelompok etnik, yang sering tidak diluahkan secara terbuka, mengenai ahli
atau kelompok etnik lain.
Selalunya pandangan ini adalah tidak berasaskan maklumat yang jelas, tepat atau
mencukupi. Apabila prejudis disuarakan ianya menjadi stereotaip.
Prejudis antara etnik berlaku apabila sesebuah etnik memandangn negatif terhadap
etnik lain. Mengubah prejudis yang tinggi terhadap sesebuah etnik lain adalah sukar
diubah walaupun fakta yang kukuh diberikan bagi membuktikan bahawa
pemahaman tersebut adalah salah.
Prejudis yang wujud biasanya berasaskan sokongan yang aktif daripada masyarakat
sekeliling. Melalui proses sosialisasi, sikap prejudis disalurkan dari satu generasi
kepada satu generasi lain. Kesan sikap prejudis semakin mudah dilihat apabila
berlaku persaingan bagi mendapatkan sesuatu yang terhad sama ada dari aspek
politik, ekonomi sosial dan sebagainya.
53. Manakala stereotaip pula ialah kenyataan-kenyataan umum yang negatif
terhadap sesuatu etnik seperti semua orang Arab itu Islam, orang Belanda
itu kedekut dan sebagainya.
Dengan kata lain, stereotaip ialah gambaran berlebih-lebihan tentang
sesuatu perlakuan baik atau buruk yang ditujukan kepada sesuatu etnik
oleh etnik lain. Ini terhasil apabila berlaku pertembungan dua atau lebih
komuniti etnik.
Fahaman stereotaip ini akan menimbulkan perasaan yang negatif dalam
kalangan masyarakat khususnya masyarakat majmuk di Malaysia.
Ini kerana fahaman stereotaip akan menjadikan sesuatu etnik itu akan
memandang rendah kepada etnik lain dan seterusnya membawa implikasi
kepada terbatasnya interaksi antara etnik dan menimbulkan semangat
perkauman yang menebal.
54. Konsep Diskriminasi
Diskriminasi ditakrif sebagai pandangan, pemikiran dan kepercayaan negatif oleh seseorang atau
sekelompok etnik terhadap anggota atau kelompok etnik lain yang mempengaruhi prilaku pihak
yang berpandangan negatif.
Ringkasnya, diskriminasi adalah perbuatan membezakan seseorang individu atau sesuatu
kelompok etnik lain berasaskan ciri-ciri etnik semata-mata.
Diskriminasi merupakan hasil terjemahan daripada prasangka yang ada pada sesuatu etnik.
Ia semakin mudah berlaku terutama apabila wujud prejudis dan stereotaip dalam sesebuah
masyarakat, sama ada di peringkat individu ataupun kumpulan etnik.
55. Interaksi sosial
Proses sosial yang melibatkan dua atau lebih individu atau kelompok
yg saling membalas tingkah laku dan mempengaruhi
ZT1042
56. Etnik dan Ras dlm Konteks HE di Malaysia
Amalan mengaitkan konsep ras dengan ciri-ciri fizikal dan etnik dengan ciri-ciri kebudayaan
seseorang individu itu sudah diterima pakai secara meluas.
Namun demikian, batas dalam sesuatu kumpulan etnik dan ras tidaklah begitu jelas dan tetap
seperti yang diandaikan oleh orang ramai. Kedua-dua konsep ini sering bertindih dan dalam
banyak perkara maknanya kabur.
Individu daripada kumpulan ras dan etnik yang berlainan juga boleh berkahwin dan menghasilkan
percampuran ras. Percampuran ras ini menyebabkan ciri-ciri fizikal seperti warna kulit dan
sebagainya berubah.
ZT1042
57. Di Malaysia, konsep ras tidak digunakan dalam memahami hubungan
antara rakyat yang pelbagai budaya.
Konsep yang digunakan untuk mentakrifkan kaum Melayu ialah konsep
etnik iaitu bercirikan budaya, bahasa dan agama (Fazilah Idris 2008).
Konsep etnik telah diguna pakai di Alam Melayu sebelum kedatangan
penjajah Barat lagi. Jelas menunjukkan bahawa orang Melayu ditakrifkan
berdasarkan konsep etnik, bukan ras.
Penggunaan konsep ras akan menyulitkan pengkategorian kumpulan
Melayu disebabkan berlakunya percampuran ras dengan tiga kategori
fenotaip, pertama, fenotaip Kaukasian seperti orang Inggeris, Belanda,
Turki, Arab, Portugis, India dan lain-lain, kedua fenotaip Mongoloid seperti
Cina, orang rumpun Melayu, orang Asli dan lain-lain dan ketiga ialah
fenotaip Afrika (Nur Syam 2007). Percampuran ras tiga kategori fenotaip ini
telah menyebabkan ciri-ciri fizikal orang Melayu menjadi kabur (Mansor
Mohd Noor 2005).
ZT1042
58. 2.6 Kesimpulan
1. Masyarakat Malaysia mempunyai unsur dalaman yg
positif ke arah perpaduan spt yg terkandung dalam
Kebudayaan Kebangsaan
2. Kebudayaan Kebangsaan yg menyatukan
kebudayaan asal, asing dan Islam adalah wahana
hubungan etnik yg ampuh dlm mencapai perpaduan
acuan Malaysia.
ZT1042