2. PETA
KONSEP
Viru
s
Pengertian Virus
Ciri –ciri virus
Struktur dan
bentuk tubuh
virus
Klasifikasi virus
Peranan virus
Perkembangbiak
an virus
3. PENGERTIAN
VIRUS • Virus berasal dari bahasa Latin (Virion) yang berarti Racun
• Penemuan virus dimulai pada tahun 1883 oleh A. Mayer, dengan percobaannya terhadap
penyakit mosaic pada tumbuhan.
• Percobaan Mayer diuji lagi pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia bernama Dmitri Iwanowski.
• Martinus W. Beijerinck, seorang ilmuwan Belanda melakukan pengamatan yang sama seperti
yang dilakukan oleh Iwanowski tahun 1898
• Kesimpulan percobaan : Ada suatu organisme yang sangat kecil, lebih kecil dibanding
bakteri.
• Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus.
• Ilmu yang mempelajari virus disebut virologi.
4. CIRI-CIRI
VIRUS
• Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).
• Virus hVirus berukuran renik, antara 25 – 300 nm.
• anya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).
• Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya
sangat bervariasi.
• Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya.
• Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.
• Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri diluar sel-sel
hidup.
• Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat.
5. STRUKTUR DAN BENTUK TUBUH
VIRUS
Struktur tubuh virus :
• Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya
diselubungi kapsid.
• Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein.
• Isi Tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja
atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA
atau RNA merupakan materi genetik yang berisi
kode-kode pembawa sifat virus.
• Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada
inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat
yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang
menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
6. Bentuk tubuh virus :
Virus mempunyai bentuk yang bervariasi antara lain :
a) Bentuk batang : TMV (Tobaccao Mosaic Virus)
b) Bentuk polihidris : Adeno virus (penyebab penyakit demam)
c) Bentuk bulat : virus HIV, virus ebola, virus influenza.
d) Bentuk huruf T : bacteriophage (menyerang bakteri E coli)
e) Bentuk oval : virus rabies.
7. KLASIFIKASI
VIRUS
Ciri-ciri Utama Ciri-ciri Sekunder
1. Asam nukleat
a) RNA : berutas tunggal atau
ganda
b) DNA : berutas tunggal atau
ganda
1. Kisaran Inang
a) Spesies Inang
b) Jaringan Inang atau tipe-tipe
sel yang khusus
2. Bentuk dasar
a) Kaspid helikal : bugil atau
bersampul
b) Kaspid ikosahedral : bugil
atau bersampul
c) Struktur kompleks(misalnya
ekor)
2. Cara penularan(misalnya tinja)
3. Jumlah kaspomer 3. Struktur permukaan
khusus(sifat-sifat antigenik)
4. Ukuran virion
5. Kerentanan terhadap bahan-bahan
yang melumpuhkan
8. Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya :
• Virus DNA
Contoh : Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.
• Virus RNA
Contoh : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses,
Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya :
• Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi,
dengan sumbu rotasi ganda.
Contoh : virus polio dan adenovirus.
• Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu
struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan
berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus
dengan kapsomer.
Contoh : virus influenza dan TMV.
• Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih
lengkap dibanding dengan virus lainnya.
Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam
nukelat.
9. Klasifikasi Virus Berdasarkan jumlah kapsomernya :
• Virus dengan 252 kapsomer. Contohnya adenovirus
• Virus dengan 162 kapsomer. Contohnya herpesvirus
• Virus dengan 72 kapsomer. Contohnya papovavirus
• Virus dengan 60 kapsomer. Contohnya picornavirus
• Virus dengan 32 kapsomer. Contohnya parvovirus
Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang
melapisi nukleokapsid :
• Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau
glikoprotein.
Contoh : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses,
Togaviruses, Retroviruses.
• Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya
memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses
10. Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya
• Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV
• Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
• Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV
• Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
• Virus bakteri (bakteriofage).
• Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan.
Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
• Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan.
Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
11. Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi
genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu :
• Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
• Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
• Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
• Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
• Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
• Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
• Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
12. PERKEMBANGBIAKAN
VIRUS
• Siklus reproduksi virus ada dua cara, yakni siklus litik dan
siklus lisogenik.
13. Siklus Litik
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel
inang. Tahapan siklus lisis :
• Adsorbsi (fase penempelan)
Ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim
yang dapat membuat lubang pada sel inang.
• Penetrasi/injeksi/Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
Terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga kedalam sel
bakteri. Asam nukleat masuk, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar. Jika sudah kosong,
selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.
• Sintesis (fase pembentukan), Eklifase, Replikasi.
Enzim penghancur yang dihasilkan virus akan menghancurkan DNA bakteri dan akan digantikan oleh DNA
virus. DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA
dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
• Perakitan.
Kapsid virus yang masih terpisah-pisah akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh.
Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus
sejumlah 100 – 200 buah.
• Lisis (fase pemecahan sel inang / Pembebasan).
Dinding sel bakteri akan pecah dan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru.
14. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa
menghancurkan sel inang. Tahapan dalam siklus lisogenik :
• Fase adsorbsi.
• Fase injeksi.
• Fase penggabungan.
• Fase pembelahan.
• Fase sintesis.
• Fase perakitan.
• Fase litik.
15. PERANAN
Peranan MenguntungkanVIRUS
• Pembuatan Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang menguntungkan sehingga
di sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan.
• Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA virus
lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak
berbahaya.
• Memproduksi Vaksin
Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya
merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan
berbahaya lagi.
• Contoh Vaksin : vaksin cacar, vaksin polio, campak, sebagai Vektor dalam Teknik Rekayasa
Genetika
16. Peranan Merugikan :
Penyakit pada Manusia
• AIDS oleh virus HIV
• Hepatitis oleh virus hepatitis
• Demam Berdarah oleh virus Dengue
• SARS oleh virus corona
• Influenza oleh virus Orthomyxovirus
• Gondong oleh virus Paramyxovirus
• Herpes Simpleks oleh virus anggota
famili Herpertoviridae
• Campak oleh virus paramyxovirus yang
tidak rnengandung enzim neurominidase
• Polio oleh virus poliovirus
• Ebola oleh virus ebola
• Mata merah
17. Penyakit pada Hewan
• Rabies oleh Rabdovirus
• Food and Mouth Disease (FMD)
• Tetelo oleh virus tetelo
• Kanker pada ayam oleh RSV (Rous
Sarcoma Virus)
• Flu Burung oleh Virus Avian
influenza (H5N1)
18. Penyakit pada Tumbuhan
• Mozaik oleh TMV
• Hilangnya pembuluh angkut
oleh CVPD
• Tungro