ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Akuntansi Dasar 2 - Modul


BAB 4 Persediaan – (inventory)
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
    1. Menjelaskan pengertian persediaan
    2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam persediaan
    3. Menjelaskan bagaimana persediaan dinilai
    4. Menghitung nilai persediaan akhir sistem periodik dan sistem perpetual dengan metode
         FIFO, LIFO dan rata-rata (average)
    5. Menjelaskan perhitungan harga pokok penjualan dan laba kotor




PENGERTIAN PERSEDIAAN


Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barang-barang yang
dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal
perusahaan. Persediaan pada perusahaan pabrikan terdiri dari persediaan bahan baku,
persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi.


Dasar-dasar Persediaan
    -   Neraca dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan persediaan
        merupakan aktiva lancar yang jumlahnya sangat besar.
    -   Laporan rugi laba, persediaan merupakan hal yang sangat menentukan
        keuntungan atau hasil usaha.
    -   Pendapatan kotor, (penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan) diawasi
        oleh manajemen perusahaan, pemilik maupun pihak-pihak lain.


Karakteristik Persediaan Barang Dagangan
    1. Persediaan Barang Dagangan dimiliki oleh perusahaan
    2. Dalam bentuk siap untuk dijual


Pengelompokan Persediaan dalam Lingkungan Pabrikan (manufacturing)
    1. Persediaan pabrikan mungkin bukan merupakan persediaan yang siap dijual
    2. Diklasifikasikan dalam tiga kategori:
            a. barang jadi, siap dijual kepada konsumen




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                  48
Akuntansi Dasar 2 - Modul


           b. sedang dalam proses produksi, beberapa tahap produksi (belum
              selesai)
           c. bahan baku atau mentah, komponen atau bahan yang siap untuk
              digunakan dalam proses produksi


Penentuan Kuantitas Persediaan
Dalam mempersiapkan laporan keuangan perlu ditentukan:
   1. Jumlah unit dalam persediaan dengan cara menghitung, menimbang atau
       mengukur jumlah barang persediaan secara fisik yang ada di perusahaan.
   2. Kepemilikan barang.


Pengelolaan Fisik Persediaan
Prinsip-prinsip pengendalian intern untuk persediaan meliputi:
   1. Pemisahan tugas, penghitungan persediaan dilakukan oleh karyawan yang
       bukan bertugas mengawasi persediaan.
   2. Penyelenggaraan      pertanggungjawaban,     masing-masing   bagian   dalam
       pengelolaan persediaan wajib menggunakan otorisasi yang otentik.
   3. Verifikasi intern yang independen, penghitungan ulang persediaan oleh
       petugas yang lain dan dilakukan penandaan terhadap item barang persediaan.
       Penandaan hanya dilakukan sekali.
   4. Prosedur pendokumentasian, menggunakan penandaan barang dengan
       dokumen yang sudah dinomori sebelumnya (prenumbered)


Kepemilikan Persediaan dalam Perjalanan
   1. Persediaan barang dalam perjalanan, meliputi pihak yang berhak menerima
       persediaan.
   2. FOB (Free on Board), shipping point. Kepemilikan barang menjadi milik
       pembeli pada saat diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau
       pihak perusahaan pengirim barang yang independen.
   3. FOB (Free on Board) destination point. Kepemilikan barang masih berada di
       penjual sampai barang tersebut diterima oleh pembeli.




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                    49
Akuntansi Dasar 2 - Modul


GAMBAR 4.1 - Syarat Penjualan




Barang Konsinyasi
Konsinyasi: Pemegang atau penjual barang (consignee) bukan merupakan pemilik
barang. Karakteristiknya:
   1. Kepemilikan tetap berada ditangan pemilik barang (consignor) sampai barang
       tersebut terjual.
   2. Barang konsinyasi merupakan persediaan barang dagangan milik consignor,
       bukan persediaan milik consignee.


Sistem Akuntansi Persediaan
   1. Perpetual (perpetual inventory system)
       Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi
       persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur)
   2. Periodik (periodic inventory system)
       Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik
       harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of
       inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang
       yang ada di gudang. Sistem pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat
       jurnal penyesuaian sebagai berikut:
       Untuk persediaan awal :


       Ikhtisar Rugi Laba (income summary)                 xxx
                       Persediaan (inventories)                         xxx




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                    50
Akuntansi Dasar 2 - Modul


      Untuk persediaan akhir :


      Persediaan (inventories)                              xxx
                     Ikhtisar Rugi Laba (income summary)               xxx




PENILAIAN PERSEDIAAN


   1. Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach)
      Dalam pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem
      periodik dan sistem perpetual yang masing-masing ada tiga cara penilaian
      persediaan, yaitu:
          a. FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama
             Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal
             (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga
             persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang
             terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung menghasilkan
             persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva
             perusahaan yang dibeli.
          b. LIFO (Last In First Out), masuk terakhir keluar pertama
             Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
             terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga
             persediaan akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
             persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli. Metode ini
             cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan
             berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.
          c. Metode Rata-rata (average method)
             Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan
             menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai
             persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga
             pokok penjualan dan laba kotor.




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                    51
Akuntansi Dasar 2 - Modul


   2. Penilaian Persediaan Selain Arus Harga Pokok
      Dalam pendekatan ini ada tiga metode yang digunakan, yaitu:
          a. Lower Cost of Market
             Yaitu metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar.
             Metode ini dapat diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal,
             misalnya cacat, rusak dan kadaluarsa. Pokok dari metode ini adalah
             membandingkan       nilai   yang    lebih   rendah    antara   nilai    pasar
             (replacement value) dan nilai perolehan (cost). Nilai pasar yang akan
             dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah
             (floor limit) dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas (ceiling limit).
          b. Gross Profit Method
             Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya.
             Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan
             persediaan, misalnya karena terjadi bencana kebakaran dan banjir.
             Dasar penilaian persediaannya adalah pada persentase laba kotor
             perusahaan tahun berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun.
             Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
               1)    mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan,
               2)    menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada
                     persentase laba kotor yang telah diketahui dan
               3)    menghitung      estimasi    nilai    persediaan     akhir      dengan
                     mengurangkan harga pokok penjualan terhadap penjualan
          c. Retail Method
             Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung
             terlebih dahulu     nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilaii
             persediaan akhir dengan harga pokok akan diketahui dengan cara
             menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia untuk dijual
             dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan
             ritel. Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan
             akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran dapat dirumuskan sebagai
             berikut:




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                           52
Akuntansi Dasar 2 - Modul


                                       Barang sedia dijual
                Persediaan             menurut harga pokok
                akhir menurut                                         Persediaan akhir
                                  =    Barang sedia dijual       X    menurut eceran
                harga pokok            menurut harga eceran




Contoh Soal:

       Tanggal      Keterangan         Kuantitas                 Harga
       2 Jan        Persediaan awal    200 unit                  Rp. 9.000
       10 Maret     Pembelian          300 unit                  Rp.10.000
       5 April      Penjualan          200 unit                  Rp.15.000
       7 Mei        Penjualan          100 unit                  Rp.15.000
       21 Sept      Pembelian          400 unit                  Rp.11.000
       18 Nov       Pembelian          100 unit                  Rp.12.000
       20 Nov       Penjualan          200 unit                  Rp.17.000
       10 Des       Penjualan          200 unit                  Rp.18.000

   a) hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Desember 2001) sistem periodik dan
      sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average)!
   b) Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor!

Jawaban :

Persediaan Akhir
   1. Sistem Periodik

      Persediaan awal (2 Jan 2001)                    200 unit
      Pembelian                                       800 unit
      Barang tersedia untuk dijual                  1.000 unit
      Penjualan                                       700 unit
      Persediaan akhir (31 Des 2001)                  300 unit

      Barang tersedia untuk dijual:

       Tanggal         Keterangan         Unit          Harga/unit     Total Harga
       02/01       Persediaan awal          200              9.000       1.800.000
       10/03       Pembelian                300             10.000       3.000.000
       21/09       Pembelian                400             11.000       4.400.000
       18/11       Pembelian                100             12.000       1.200.000
                                          1.000                         10.400.000



            a) FIFO (masuk pertama keluar pertama)
               Persediaan akhir



BAB 4 Persediaan (inventory)                                                             53
Akuntansi Dasar 2 - Modul



             Tanggal                       Unit                        Harga/unit       Total harga
                                                                                        (Rp)
                     21/09                         200                       Rp. 11.000      2.200.000
                     18/11                         100                       Rp. 12.000      1.200.000
                    Jumlah                         300                                       3.400.000

                 b) LIFO (masuk terakhir keluar pertama)
                        Persediaan akhir


             Tanggal                       Unit                        Harga/unit       Total harga
                                                                                        (Rp)
                     02/01                         200                        Rp. 9.000      1.800.000
                     10/03                         100                       Rp. 10.000      1.000.000
                    Jumlah                         300                                       2.800.000


                 c) Rata-rata (average)

                        Harga rata-rata per unit                                   = Rp. 10.400.000 / 1.000 unit
                                                                                   = Rp. 10.400
                        Persediaan akhir                                           = 300 unit x Rp. 10.400
                                                                                   = Rp. 3.120.000

        2. Sistem Perpetual
                 a. FIFO (masuk pertama keluar pertama)
 Tanggal                       Pembelian                            Harga Pokok Penjualan                 Persediaan
                 unit      Harga /unit         Total         unit          Harga    Total harga    unit       Harga      Total
                                               harga                       /unit                              /unit     harga
02/01        -             -               -             -             -           -              200     9.000        1.800.000
10/03        300           10.000          3.000.000     -             -           -              200     9.000        1.800.000
             -             -               -             -             -           -              300     10.000       3.000.000
05/04        -             -               -             200           9.000       1.800.000      300     10.000       3.000.000
07/05        -             -               -             100           10.000      1.000.000      200     10.000       2.000.000
21/09        400           11.000          4.400.000     -             -           -              200     10.000       2.000.000
18/11        100           12.000          1.200.000     -             -           -              200     10.000       2.000.000
             -             -               -             -             -           -              400     11.000       4.400.000
             -             -               -             -             -           -              100     12.000       1.200.000
20/11        -             -               -             200           10.000      2.000.000      400     11.000       4.400.000
             -             -               -             -             -           -              100     12.000       1.200.000
10/12        -             -               -             200           11.000      2.200.000      200     11.000       2.200.000
             -             -               -             -             -                          100     12.000       1.200.000
Total        800           -               8.600.000     700           -           7.000.000      300     -            3.400.000




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                                                54
Akuntansi Dasar 2 - Modul


                  b. LIFO (masuk terakhir keluar pertama)

 Tanggal                     Pembelian                           Harga Pokok Penjualan                 Persediaan
                  unit   Harga /unit         Total        unit          Harga    Total harga    unit       Harga        Total
                                             harga                      /unit                              /unit        harga
02/01         -          -               -            -             -           -              200     9.000          1.800.000
10/03         300        10.000          3.000.000    -             -           -              200     9.000          1.800.000
              -          -               -            -             -           -              300     10.000         3.000.000
05/04         -          -               -            200           10.000      2.000.000      200     9.000          1.800.000
              -          -               -            -             -           -              300     10.000         1.000.000
07/05         -          -               -            100           10.000      1.000.000      200     9.000          1.800.000
21/09         400        11.000          4.400.000    -             -           -              200     9.000          1.800.000
              -          -               -            -             -           -              400     11.000         4.400.000
18/11         100        12.000          1.200.000    -             -           -              200     9.000          1.800.000
              -          -               -            -             -           -              400     11.000         4.400.000
              -          -               -            -             -           -              100     12.000         1.200.000
20/11         -          -               -            100           11.000      1.100.000      200     9.000          1.800.000
              -          -               -            100           12.000      1.200.000      300     11.000         3.300.000
10/12         -          -               -            200           11.000      2.200.000      200     9.000          1.800.000
              -          -               -            -             -                          100     11.000         1.100.000
Total         800        -               8.600.000    700           -           7.500.000      300     -              2.900.000



                  c. Rata-rata (average)

 Tanggal                     Pembelian                           Harga Pokok Penjualan                 Persediaan
                  unit   Harga /unit         Total        unit          Harga    Total harga    unit       Harga        Total
                                             harga                      /unit                              /unit        harga
02/01         -          -               -            -             -           -              200     9.000          1.800.000
10/03         300        10.000          3.000.000    -             -           -              500     9.600          4.800.000
05/04         -          -               -            200           9.600       1.920.000      300     9.600          2.880.000
07/05         -          -               -            100           9.600       1.960.000      200     9.600          1.920.000
21/09         400        11.000          4.400.000    -             -           -              600     10.530         6.320.000
18/11         100        12.000          1.200.000    -             -           -              700     10.740         7.520.000
20/11         -          -               -            200           10.740      2.148.000      500     10.740         5.372.000
10/12         -          -               -            200           10.740      2..148.000     300     10.740         3.224.000
Total         800        -               8.600.000    700           -           7.176.000      300     -              3.224.000




Harga Pokok Penjualan
        1. Sistem Periodik

                                                     FIFO                           LIFO                   Rata-rata
           Persediaan awal                             1.800.000                       1.800.000                     1.800.000
           Pembelian                                   8.600.000                       8.600.000                     8.600.000
           Barang tersedia utk dijual                 10.400.000                      10.400.000                    10.400.000
           Persediaan akhir                          (3.400.000)                     (2.800.000)                   (3.120.000)
           Harga Pokok penjualan                       7.000.000                       7.600.000                     7.280.000




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                                               55
Akuntansi Dasar 2 - Modul


   2. Sistem Perpetual

                                           FIFO             LIFO                   Rata-rata
      Persediaan awal                    1.800.000                 1.800.000             1.800.000
      Pembelian                          8.600.000                 8.600.000             8.600.000
      Barang tersedia utk dijual        10.400.000                10.400.000            10.400.000
      Persediaan akhir                 (3.400.000)               (2.900.000)           (3.224.000)
      Harga Pokok penjualan              7.000.000                 7.500.000             7.176.000



Penjualan

         Tanggal              Unit                Harga/unit          Total harga
                                                                      (Rp)
              05/04                  200          Rp.   15.000             3.000.000
              07/05                  100          Rp.   15.000             1.500.000
              20/11                  200          Rp.   17.000             3.400.000
              10/12                  200          Rp.   18.000             3.600.000
              Total                  700                  -              11.500.000



Laba Kotor
   1. Sistem Periodik

                                           FIFO             LIFO                   Rata-rata
      Penjualan                         11.500.000                11.500.000            11.500.000
      Harga Pokok Penjualan            (7.000.000)               (7.600.000)           (7.280.000)

      Laba Kotor                           4.500.000              3.900.000             4.220.000

   2. Sistem Perpetual

                                           FIFO             LIFO                   Rata-rata
      Penjualan                         11.500.000                11.500.000            11.500.000
      Harga Pokok Penjualan            (7.000.000)               (7.500.000)           (7.176.000)

      Laba Kotor                           4.500.000              4.000.000             4.324.000




Jurnal
   1. Periodik (FIFO)

      Mencatat Pembelian:

               Pembelian                          Rp. 8.600.000
                     Utang usaha/Kas                                           Rp. 8.600.000




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                   56
Akuntansi Dasar 2 - Modul


       Mencatat Penjualan:


              Piutang Usaha/Kas                  Rp. 11.500.000
                     Penjualan                                         Rp. 11.500.000

       Penyesuaian untuk Persediaan:


              Ikhtisar Rugi Laba                 Rp. 1.800.000
                      Persediaan                                       Rp. 1.800.000

              Persediaan                         Rp. 3.400.000
                     Ikhtisar Rugi Laba                                Rp. 3.400.000


   2. Perpetual (FIFO)

       Mencatat Pembelian:

              Persediaan                         Rp. 8.600.000
                     Utang Usaha/Kas                                   Rp. 8.600.000


       Mencatat Penjualan:


              Piutang Usaha                      Rp. 11.500.000
                     Penjualan                                         Rp. 11.500.000

              Harga Pokok Penjualan              Rp. 7.000.000
                     Persediaan                                        Rp. 7.000.000



KASUS 4.1


Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan PT. Khatulistiwa selama bulan
September 2008 sebagai berikut:


        Tanggal    Keterangan                      Kuantitas         Harga
         1 Sept    Persediaan awal                        100 unit        Rp.10.000
         5 Sept    Pembelian, termin 2/10,n/60            500 unit        Rp.12.000
         12 Sept   Pembelian, termin 2/10,n/30            100 unit        Rp.15.000
         22 Sept   Penjualan                              300 unit        Rp.25.000
         27 Sept   Pembelian, termin 5/10,n/30            100 unit        Rp 20.000
         30 Sept   Penjualan                               50 unit        Rp.30.000




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                            57
Akuntansi Dasar 2 - Modul


Diminta: tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor jika
diasumsikan perusahaan menerapkan sistem periodik FIFO dan sistem perpetual
LIFO.


Jawaban :
Periodik FIFO

Persediaan yang tersedia untuk dijual (unit) ialah:
= 100 + 500 + 100 + 100
= 800 unit


Persediaan yang tersedia untuk dijual:
= [(100xRp. 10.000)+(500xRp.12.000)+(100xRp.15.000)+(100xRp.20.000)]
= Rp. 10.500.000


Unit persediaan akhir:
= Persediaan yang tersedia untuk dijual – unit terjual
= 800 unit – 350 unit
= 450 unit


Nilai unit akhir:
= 100 unit @ Rp. 20.000       = Rp. 2.000.000
= 100 unit @ Rp. 15.000       = Rp. 1.500.000
= 250 unit @ Rp. 12.000       = Rp. 3.000.000
 450 unit                     = Rp. 6.500.000


Harga pokok penjualan:
= Nilai persediaan yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir
= Rp. 10.500.000 – Rp. 6.500.000
= Rp. 4.000.000




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                      58
Akuntansi Dasar 2 - Modul


Laba Kotor:
= Hasil penjualan – Harga pokok penjualan
= Rp. 9.000.000 – Rp. 4.000.000
= Rp. 5.000.000

Perpetual LIFO

 Tanggal                   Pembelian                          Harga Pokok Penjualan                  Persediaan
                unit   Harga /unit         Total       unit          Harga    Total harga    unit        Harga       Total
                                           harga                     /unit                               /unit      harga
01/09       -          -               -           -             -           -              100      10.000        1.000.000
05/09       300        12.000          6.000.000   -             -           -              100      10.000        1.000.000
                                                   -             -           -              500      12.000        6.000.000
12/09       100        15.000          1.500.000   -             -           -              100      10.000        1.000.000
            -          -               -           -             -           -              500      12.000        6.000.000
                                                                                            100      15.000        1.500.000
22/09       -          -               -           100           15.000      1.500.000      100      10.000        1.000.000
                                                   200           12.000      2.400.000      300      12.000        3.600.000
27/09       100        20.000          2.000.000   -             -           -              100      10.000        1.000.000
            -          -               -           -             -           -              300      12.000        3.600.000
                                                                                            100      20.000        2.000.000
30/09                                              50            20.000      1.000.000      100      10.000        1.000.000
            -                          -           -             -           -              300      12.000        3.600.000
            -                                      -             -           -              50       20.000        1.000.000
Total       700        -               9.500.000   350           -           4.900.000      450      -             5.600.000



Jadi dengan metode perpetual LIFO dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
Nilai persediaan akhir                     Rp. 5.600.000
Harga Pokok penjualan                      Rp. 4.900.000
Laba kotor                                 = Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000
                                           = Rp. 4.100.000



KASUS 4.2


Data yang berhubungan dengan persediaan PT. Andromeda adalah sebagai berikut:

           Tanggal          Keterangan                                  Kuantitas            Harga
             1 Juli         Persediaan awal                                       55 unit                 Rp.320
             8 Juli         Pembelian                                             25 unit                 Rp.325
             9 Juli         Penjualan                                             60 unit                 Rp.400
            13 Juli         Pembelian                                             40 unit                 Rp.328
            19 Juli         Penjualan                                             30 unit                 Rp.600
            23 Juli         Pembelian                                             50 unit                 Rp.330
            25 Juli         Penjualan                                             10 unit                 Rp.620



BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                                            59
Akuntansi Dasar 2 - Modul



Diminta: Hitunglah harga pokok persediaan pada 31 Juli 2005 jika PT. Andromeda
menggunakan penetapan harga pokok metode LIFO dengan sistem persediaan
periodik dan perpetual.


Jawaban:


Periodik LIFO
Unit tersedia untuk dijual
= 55 + 25 + 40 + 50
= 170 unit


Nilai persediaan tersedia untuk dijual
= [(55xRp. 320)+(25xRp.325)+(40xRp.328)+(50xRp.330)
= 17.600+8.125+13.120+16.500
= Rp. 55.345


Jumlah unit persediaan akhir
= unit tersedia untuk dijual – unit yang terjual
= 170 unit – 100 unit = 70 unit


Nilai persediaan akhir (70 unit)
= 55 x Rp. 320         = Rp. 17.600
= 15 x Rp. 325         = Rp. 4.875
= 70 unit              = Rp. 22.475


Harga pokok penjualan
= Nilai persediaan tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir
= Rp. 55.345 – Rp. 22.475
= Rp. 32.870




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                     60
Akuntansi Dasar 2 - Modul


Laba Kotor
= Hasil penjualan – harga pokok penjualan
= [(400x60)+(600x30)+(620x10) – Rp.32.870]
= (24.000+18.000+6.200) – Rp.32.870
= Rp. 48.200 – Rp. 32.870
= Rp. 15.330


Perpetual LIFO
Tgl     Pembelian                   Penjualan                      Saldo
01/07   -                           -                              55@Rp.320=Rp.17.600
08/07   25 @ Rp.325 = Rp.8.125      -                              55@Rp.320=Rp.17.600
                                                                   25@ Rp.325=Rp. 8.125
09/07   -                           25 @ Rp.325 = Rp.8.125         20@Rp. 320=Rp.6.400
                                    35@ Rp.320 = Rp. 11.200
13/07   40 @ Rp.328 = Rp.13.120     -                              20@Rp. 320=Rp.6.400
                                                                   40 @ Rp.328=Rp.13.120
19/07   -                           30 @ Rp.328 = Rp. 9.840        20@Rp. 320=Rp.6.400
                                                                   10@Rp.328=Rp.3.280
23/07   50 @ Rp. 330 = Rp. 16.500   -                              20@Rp. 320=Rp.6.400
                                                                   10@Rp.328=Rp 3.280
                                                                   5@ Rp.330 = Rp.16.500
25/07                               10 @ Rp.330 = Rp. 3.300        20@Rp. 320=Rp.6.400
                                                                   10@Rp.328=Rp 3.280
                                                                   40@Rp.330=Rp.13.200
31/07   115 unit      Rp.37.745     100 unit        Rp. 32.465     70 unit      Rp. 22.880
                                    Harga pokok penjualan          Persediaan akhir



Jadi dengan menerapkan metode perpetual LIFO dapat diketahui sebagai berikut:
Nilai Persediaan akhir sebesar          Rp.22.880
Harga pokok penjualan sebesar           Rp.32.465
Laba Kotor                              = Rp.48.200 – Rp.32.465
                                        = Rp. 5.735




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                                 61
Akuntansi Dasar 2 - Modul


Soal-soal Latihan


   1. Catatan akuntansi PT. Galactica menunjukkan pembelian dan pemakaian
      bahan dalam bulan Maret 2007 adalah sebagai berikut:


       Tanggal     Keterangan                Kuantitas          Harga
        1 Maret    Persediaan awal                   200 unit           Rp.150
        4 Maret    Pembelian                         300 unit           Rp.170
        8 Maret    Pembelian                         100 unit           Rp.190
        11 Maret   Penjualan                         250 unit           Rp.230
        25 Maret   Pembelian                         300 unit           Rp.200
        30 Maret   Pembelian                         300 unit           Rp.330


      Diminta: Hitung persediaan akhir:harga pokok penjualan, dan laba kotor jika
      perusahaan menerapkan FIFO periodik dan rata-rata (average) perpetual.


   2. PT. Integro mencatat transaksi-transaksi persediaan selama periode bulan
      November 2004 sebagai berikut:


       Tanggal     Keterangan                Kuantitas          Harga
          1 Nov    Pembelian                         600 unit        Rp.6.000
          3 Nov    Penjualan                         500 unit        Rp.9.000
          4 Nov    Pembelian                       1.500 unit        Rp.5.500
          8 Nov    Pembelian                         800 unit        Rp.6.250
          9 Nov    Penjualan                       1.400 unit        Rp.9.000
         11 Nov    Penjualan                         600 unit       Rp.10.000
         13 Nov    Pembelian                       1.200 unit        Rp.6.300
         23 Nov    Penjualan                       1.200 unit       Rp.10.000
         29 Nov    Pembelian                         800 unit        Rp.6.500


      Diminta : hitunglah jumlah persediaan akhir dan harga pokok penjualan (HPP)
      dengan menggunakan metode periodik dan perpetual FIFO, metode periodik
      dan perpetual LIFO.




BAB 4 Persediaan (inventory)                                                     62

More Related Content

Bab 4-persediaan

  • 1. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 4 Persediaan – (inventory) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam persediaan 3. Menjelaskan bagaimana persediaan dinilai 4. Menghitung nilai persediaan akhir sistem periodik dan sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average) 5. Menjelaskan perhitungan harga pokok penjualan dan laba kotor PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Persediaan pada perusahaan pabrikan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Dasar-dasar Persediaan - Neraca dalam perusahaan manufaktur dan dagang menggambarkan persediaan merupakan aktiva lancar yang jumlahnya sangat besar. - Laporan rugi laba, persediaan merupakan hal yang sangat menentukan keuntungan atau hasil usaha. - Pendapatan kotor, (penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan) diawasi oleh manajemen perusahaan, pemilik maupun pihak-pihak lain. Karakteristik Persediaan Barang Dagangan 1. Persediaan Barang Dagangan dimiliki oleh perusahaan 2. Dalam bentuk siap untuk dijual Pengelompokan Persediaan dalam Lingkungan Pabrikan (manufacturing) 1. Persediaan pabrikan mungkin bukan merupakan persediaan yang siap dijual 2. Diklasifikasikan dalam tiga kategori: a. barang jadi, siap dijual kepada konsumen BAB 4 Persediaan (inventory) 48
  • 2. Akuntansi Dasar 2 - Modul b. sedang dalam proses produksi, beberapa tahap produksi (belum selesai) c. bahan baku atau mentah, komponen atau bahan yang siap untuk digunakan dalam proses produksi Penentuan Kuantitas Persediaan Dalam mempersiapkan laporan keuangan perlu ditentukan: 1. Jumlah unit dalam persediaan dengan cara menghitung, menimbang atau mengukur jumlah barang persediaan secara fisik yang ada di perusahaan. 2. Kepemilikan barang. Pengelolaan Fisik Persediaan Prinsip-prinsip pengendalian intern untuk persediaan meliputi: 1. Pemisahan tugas, penghitungan persediaan dilakukan oleh karyawan yang bukan bertugas mengawasi persediaan. 2. Penyelenggaraan pertanggungjawaban, masing-masing bagian dalam pengelolaan persediaan wajib menggunakan otorisasi yang otentik. 3. Verifikasi intern yang independen, penghitungan ulang persediaan oleh petugas yang lain dan dilakukan penandaan terhadap item barang persediaan. Penandaan hanya dilakukan sekali. 4. Prosedur pendokumentasian, menggunakan penandaan barang dengan dokumen yang sudah dinomori sebelumnya (prenumbered) Kepemilikan Persediaan dalam Perjalanan 1. Persediaan barang dalam perjalanan, meliputi pihak yang berhak menerima persediaan. 2. FOB (Free on Board), shipping point. Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat diserahkan penjual kepada penyelenggara transportasi atau pihak perusahaan pengirim barang yang independen. 3. FOB (Free on Board) destination point. Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang tersebut diterima oleh pembeli. BAB 4 Persediaan (inventory) 49
  • 3. Akuntansi Dasar 2 - Modul GAMBAR 4.1 - Syarat Penjualan Barang Konsinyasi Konsinyasi: Pemegang atau penjual barang (consignee) bukan merupakan pemilik barang. Karakteristiknya: 1. Kepemilikan tetap berada ditangan pemilik barang (consignor) sampai barang tersebut terjual. 2. Barang konsinyasi merupakan persediaan barang dagangan milik consignor, bukan persediaan milik consignee. Sistem Akuntansi Persediaan 1. Perpetual (perpetual inventory system) Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur) 2. Periodik (periodic inventory system) Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang. Sistem pencatatan ini pada akhir periode dibutuhkan ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Untuk persediaan awal : Ikhtisar Rugi Laba (income summary) xxx Persediaan (inventories) xxx BAB 4 Persediaan (inventory) 50
  • 4. Akuntansi Dasar 2 - Modul Untuk persediaan akhir : Persediaan (inventories) xxx Ikhtisar Rugi Laba (income summary) xxx PENILAIAN PERSEDIAAN 1. Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) Dalam pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem perpetual yang masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu: a. FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli. b. LIFO (Last In First Out), masuk terakhir keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli. Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah. c. Metode Rata-rata (average method) Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor. BAB 4 Persediaan (inventory) 51
  • 5. Akuntansi Dasar 2 - Modul 2. Penilaian Persediaan Selain Arus Harga Pokok Dalam pendekatan ini ada tiga metode yang digunakan, yaitu: a. Lower Cost of Market Yaitu metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar. Metode ini dapat diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal, misalnya cacat, rusak dan kadaluarsa. Pokok dari metode ini adalah membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilai pasar (replacement value) dan nilai perolehan (cost). Nilai pasar yang akan dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor limit) dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas (ceiling limit). b. Gross Profit Method Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya. Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan, misalnya karena terjadi bencana kebakaran dan banjir. Dasar penilaian persediaannya adalah pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1) mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan, 2) menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba kotor yang telah diketahui dan 3) menghitung estimasi nilai persediaan akhir dengan mengurangkan harga pokok penjualan terhadap penjualan c. Retail Method Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilaii persediaan akhir dengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan ritel. Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB 4 Persediaan (inventory) 52
  • 6. Akuntansi Dasar 2 - Modul Barang sedia dijual Persediaan menurut harga pokok akhir menurut Persediaan akhir = Barang sedia dijual X menurut eceran harga pokok menurut harga eceran Contoh Soal: Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000 10 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000 5 April Penjualan 200 unit Rp.15.000 7 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000 21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000 18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000 20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000 10 Des Penjualan 200 unit Rp.18.000 a) hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Desember 2001) sistem periodik dan sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average)! b) Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor! Jawaban : Persediaan Akhir 1. Sistem Periodik Persediaan awal (2 Jan 2001) 200 unit Pembelian 800 unit Barang tersedia untuk dijual 1.000 unit Penjualan 700 unit Persediaan akhir (31 Des 2001) 300 unit Barang tersedia untuk dijual: Tanggal Keterangan Unit Harga/unit Total Harga 02/01 Persediaan awal 200 9.000 1.800.000 10/03 Pembelian 300 10.000 3.000.000 21/09 Pembelian 400 11.000 4.400.000 18/11 Pembelian 100 12.000 1.200.000 1.000 10.400.000 a) FIFO (masuk pertama keluar pertama) Persediaan akhir BAB 4 Persediaan (inventory) 53
  • 7. Akuntansi Dasar 2 - Modul Tanggal Unit Harga/unit Total harga (Rp) 21/09 200 Rp. 11.000 2.200.000 18/11 100 Rp. 12.000 1.200.000 Jumlah 300 3.400.000 b) LIFO (masuk terakhir keluar pertama) Persediaan akhir Tanggal Unit Harga/unit Total harga (Rp) 02/01 200 Rp. 9.000 1.800.000 10/03 100 Rp. 10.000 1.000.000 Jumlah 300 2.800.000 c) Rata-rata (average) Harga rata-rata per unit = Rp. 10.400.000 / 1.000 unit = Rp. 10.400 Persediaan akhir = 300 unit x Rp. 10.400 = Rp. 3.120.000 2. Sistem Perpetual a. FIFO (masuk pertama keluar pertama) Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan unit Harga /unit Total unit Harga Total harga unit Harga Total harga /unit /unit harga 02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000 10/03 300 10.000 3.000.000 - - - 200 9.000 1.800.000 - - - - - - 300 10.000 3.000.000 05/04 - - - 200 9.000 1.800.000 300 10.000 3.000.000 07/05 - - - 100 10.000 1.000.000 200 10.000 2.000.000 21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 200 10.000 2.000.000 18/11 100 12.000 1.200.000 - - - 200 10.000 2.000.000 - - - - - - 400 11.000 4.400.000 - - - - - - 100 12.000 1.200.000 20/11 - - - 200 10.000 2.000.000 400 11.000 4.400.000 - - - - - - 100 12.000 1.200.000 10/12 - - - 200 11.000 2.200.000 200 11.000 2.200.000 - - - - - 100 12.000 1.200.000 Total 800 - 8.600.000 700 - 7.000.000 300 - 3.400.000 BAB 4 Persediaan (inventory) 54
  • 8. Akuntansi Dasar 2 - Modul b. LIFO (masuk terakhir keluar pertama) Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan unit Harga /unit Total unit Harga Total harga unit Harga Total harga /unit /unit harga 02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000 10/03 300 10.000 3.000.000 - - - 200 9.000 1.800.000 - - - - - - 300 10.000 3.000.000 05/04 - - - 200 10.000 2.000.000 200 9.000 1.800.000 - - - - - - 300 10.000 1.000.000 07/05 - - - 100 10.000 1.000.000 200 9.000 1.800.000 21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 200 9.000 1.800.000 - - - - - - 400 11.000 4.400.000 18/11 100 12.000 1.200.000 - - - 200 9.000 1.800.000 - - - - - - 400 11.000 4.400.000 - - - - - - 100 12.000 1.200.000 20/11 - - - 100 11.000 1.100.000 200 9.000 1.800.000 - - - 100 12.000 1.200.000 300 11.000 3.300.000 10/12 - - - 200 11.000 2.200.000 200 9.000 1.800.000 - - - - - 100 11.000 1.100.000 Total 800 - 8.600.000 700 - 7.500.000 300 - 2.900.000 c. Rata-rata (average) Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan unit Harga /unit Total unit Harga Total harga unit Harga Total harga /unit /unit harga 02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000 10/03 300 10.000 3.000.000 - - - 500 9.600 4.800.000 05/04 - - - 200 9.600 1.920.000 300 9.600 2.880.000 07/05 - - - 100 9.600 1.960.000 200 9.600 1.920.000 21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 600 10.530 6.320.000 18/11 100 12.000 1.200.000 - - - 700 10.740 7.520.000 20/11 - - - 200 10.740 2.148.000 500 10.740 5.372.000 10/12 - - - 200 10.740 2..148.000 300 10.740 3.224.000 Total 800 - 8.600.000 700 - 7.176.000 300 - 3.224.000 Harga Pokok Penjualan 1. Sistem Periodik FIFO LIFO Rata-rata Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000 Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000 Barang tersedia utk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000 Persediaan akhir (3.400.000) (2.800.000) (3.120.000) Harga Pokok penjualan 7.000.000 7.600.000 7.280.000 BAB 4 Persediaan (inventory) 55
  • 9. Akuntansi Dasar 2 - Modul 2. Sistem Perpetual FIFO LIFO Rata-rata Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000 Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000 Barang tersedia utk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000 Persediaan akhir (3.400.000) (2.900.000) (3.224.000) Harga Pokok penjualan 7.000.000 7.500.000 7.176.000 Penjualan Tanggal Unit Harga/unit Total harga (Rp) 05/04 200 Rp. 15.000 3.000.000 07/05 100 Rp. 15.000 1.500.000 20/11 200 Rp. 17.000 3.400.000 10/12 200 Rp. 18.000 3.600.000 Total 700 - 11.500.000 Laba Kotor 1. Sistem Periodik FIFO LIFO Rata-rata Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000 Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.600.000) (7.280.000) Laba Kotor 4.500.000 3.900.000 4.220.000 2. Sistem Perpetual FIFO LIFO Rata-rata Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000 Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.500.000) (7.176.000) Laba Kotor 4.500.000 4.000.000 4.324.000 Jurnal 1. Periodik (FIFO) Mencatat Pembelian: Pembelian Rp. 8.600.000 Utang usaha/Kas Rp. 8.600.000 BAB 4 Persediaan (inventory) 56
  • 10. Akuntansi Dasar 2 - Modul Mencatat Penjualan: Piutang Usaha/Kas Rp. 11.500.000 Penjualan Rp. 11.500.000 Penyesuaian untuk Persediaan: Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.800.000 Persediaan Rp. 1.800.000 Persediaan Rp. 3.400.000 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 3.400.000 2. Perpetual (FIFO) Mencatat Pembelian: Persediaan Rp. 8.600.000 Utang Usaha/Kas Rp. 8.600.000 Mencatat Penjualan: Piutang Usaha Rp. 11.500.000 Penjualan Rp. 11.500.000 Harga Pokok Penjualan Rp. 7.000.000 Persediaan Rp. 7.000.000 KASUS 4.1 Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan PT. Khatulistiwa selama bulan September 2008 sebagai berikut: Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 1 Sept Persediaan awal 100 unit Rp.10.000 5 Sept Pembelian, termin 2/10,n/60 500 unit Rp.12.000 12 Sept Pembelian, termin 2/10,n/30 100 unit Rp.15.000 22 Sept Penjualan 300 unit Rp.25.000 27 Sept Pembelian, termin 5/10,n/30 100 unit Rp 20.000 30 Sept Penjualan 50 unit Rp.30.000 BAB 4 Persediaan (inventory) 57
  • 11. Akuntansi Dasar 2 - Modul Diminta: tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor jika diasumsikan perusahaan menerapkan sistem periodik FIFO dan sistem perpetual LIFO. Jawaban : Periodik FIFO Persediaan yang tersedia untuk dijual (unit) ialah: = 100 + 500 + 100 + 100 = 800 unit Persediaan yang tersedia untuk dijual: = [(100xRp. 10.000)+(500xRp.12.000)+(100xRp.15.000)+(100xRp.20.000)] = Rp. 10.500.000 Unit persediaan akhir: = Persediaan yang tersedia untuk dijual – unit terjual = 800 unit – 350 unit = 450 unit Nilai unit akhir: = 100 unit @ Rp. 20.000 = Rp. 2.000.000 = 100 unit @ Rp. 15.000 = Rp. 1.500.000 = 250 unit @ Rp. 12.000 = Rp. 3.000.000 450 unit = Rp. 6.500.000 Harga pokok penjualan: = Nilai persediaan yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir = Rp. 10.500.000 – Rp. 6.500.000 = Rp. 4.000.000 BAB 4 Persediaan (inventory) 58
  • 12. Akuntansi Dasar 2 - Modul Laba Kotor: = Hasil penjualan – Harga pokok penjualan = Rp. 9.000.000 – Rp. 4.000.000 = Rp. 5.000.000 Perpetual LIFO Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan unit Harga /unit Total unit Harga Total harga unit Harga Total harga /unit /unit harga 01/09 - - - - - - 100 10.000 1.000.000 05/09 300 12.000 6.000.000 - - - 100 10.000 1.000.000 - - - 500 12.000 6.000.000 12/09 100 15.000 1.500.000 - - - 100 10.000 1.000.000 - - - - - - 500 12.000 6.000.000 100 15.000 1.500.000 22/09 - - - 100 15.000 1.500.000 100 10.000 1.000.000 200 12.000 2.400.000 300 12.000 3.600.000 27/09 100 20.000 2.000.000 - - - 100 10.000 1.000.000 - - - - - - 300 12.000 3.600.000 100 20.000 2.000.000 30/09 50 20.000 1.000.000 100 10.000 1.000.000 - - - - - 300 12.000 3.600.000 - - - - 50 20.000 1.000.000 Total 700 - 9.500.000 350 - 4.900.000 450 - 5.600.000 Jadi dengan metode perpetual LIFO dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: Nilai persediaan akhir Rp. 5.600.000 Harga Pokok penjualan Rp. 4.900.000 Laba kotor = Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000 = Rp. 4.100.000 KASUS 4.2 Data yang berhubungan dengan persediaan PT. Andromeda adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 1 Juli Persediaan awal 55 unit Rp.320 8 Juli Pembelian 25 unit Rp.325 9 Juli Penjualan 60 unit Rp.400 13 Juli Pembelian 40 unit Rp.328 19 Juli Penjualan 30 unit Rp.600 23 Juli Pembelian 50 unit Rp.330 25 Juli Penjualan 10 unit Rp.620 BAB 4 Persediaan (inventory) 59
  • 13. Akuntansi Dasar 2 - Modul Diminta: Hitunglah harga pokok persediaan pada 31 Juli 2005 jika PT. Andromeda menggunakan penetapan harga pokok metode LIFO dengan sistem persediaan periodik dan perpetual. Jawaban: Periodik LIFO Unit tersedia untuk dijual = 55 + 25 + 40 + 50 = 170 unit Nilai persediaan tersedia untuk dijual = [(55xRp. 320)+(25xRp.325)+(40xRp.328)+(50xRp.330) = 17.600+8.125+13.120+16.500 = Rp. 55.345 Jumlah unit persediaan akhir = unit tersedia untuk dijual – unit yang terjual = 170 unit – 100 unit = 70 unit Nilai persediaan akhir (70 unit) = 55 x Rp. 320 = Rp. 17.600 = 15 x Rp. 325 = Rp. 4.875 = 70 unit = Rp. 22.475 Harga pokok penjualan = Nilai persediaan tersedia untuk dijual – nilai persediaan akhir = Rp. 55.345 – Rp. 22.475 = Rp. 32.870 BAB 4 Persediaan (inventory) 60
  • 14. Akuntansi Dasar 2 - Modul Laba Kotor = Hasil penjualan – harga pokok penjualan = [(400x60)+(600x30)+(620x10) – Rp.32.870] = (24.000+18.000+6.200) – Rp.32.870 = Rp. 48.200 – Rp. 32.870 = Rp. 15.330 Perpetual LIFO Tgl Pembelian Penjualan Saldo 01/07 - - 55@Rp.320=Rp.17.600 08/07 25 @ Rp.325 = Rp.8.125 - 55@Rp.320=Rp.17.600 25@ Rp.325=Rp. 8.125 09/07 - 25 @ Rp.325 = Rp.8.125 20@Rp. 320=Rp.6.400 35@ Rp.320 = Rp. 11.200 13/07 40 @ Rp.328 = Rp.13.120 - 20@Rp. 320=Rp.6.400 40 @ Rp.328=Rp.13.120 19/07 - 30 @ Rp.328 = Rp. 9.840 20@Rp. 320=Rp.6.400 10@Rp.328=Rp.3.280 23/07 50 @ Rp. 330 = Rp. 16.500 - 20@Rp. 320=Rp.6.400 10@Rp.328=Rp 3.280 5@ Rp.330 = Rp.16.500 25/07 10 @ Rp.330 = Rp. 3.300 20@Rp. 320=Rp.6.400 10@Rp.328=Rp 3.280 40@Rp.330=Rp.13.200 31/07 115 unit Rp.37.745 100 unit Rp. 32.465 70 unit Rp. 22.880 Harga pokok penjualan Persediaan akhir Jadi dengan menerapkan metode perpetual LIFO dapat diketahui sebagai berikut: Nilai Persediaan akhir sebesar Rp.22.880 Harga pokok penjualan sebesar Rp.32.465 Laba Kotor = Rp.48.200 – Rp.32.465 = Rp. 5.735 BAB 4 Persediaan (inventory) 61
  • 15. Akuntansi Dasar 2 - Modul Soal-soal Latihan 1. Catatan akuntansi PT. Galactica menunjukkan pembelian dan pemakaian bahan dalam bulan Maret 2007 adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 1 Maret Persediaan awal 200 unit Rp.150 4 Maret Pembelian 300 unit Rp.170 8 Maret Pembelian 100 unit Rp.190 11 Maret Penjualan 250 unit Rp.230 25 Maret Pembelian 300 unit Rp.200 30 Maret Pembelian 300 unit Rp.330 Diminta: Hitung persediaan akhir:harga pokok penjualan, dan laba kotor jika perusahaan menerapkan FIFO periodik dan rata-rata (average) perpetual. 2. PT. Integro mencatat transaksi-transaksi persediaan selama periode bulan November 2004 sebagai berikut: Tanggal Keterangan Kuantitas Harga 1 Nov Pembelian 600 unit Rp.6.000 3 Nov Penjualan 500 unit Rp.9.000 4 Nov Pembelian 1.500 unit Rp.5.500 8 Nov Pembelian 800 unit Rp.6.250 9 Nov Penjualan 1.400 unit Rp.9.000 11 Nov Penjualan 600 unit Rp.10.000 13 Nov Pembelian 1.200 unit Rp.6.300 23 Nov Penjualan 1.200 unit Rp.10.000 29 Nov Pembelian 800 unit Rp.6.500 Diminta : hitunglah jumlah persediaan akhir dan harga pokok penjualan (HPP) dengan menggunakan metode periodik dan perpetual FIFO, metode periodik dan perpetual LIFO. BAB 4 Persediaan (inventory) 62