Dokumen tersebut membahas arsitektur jaringan komputer Client-Server. Secara ringkas, Client-Server adalah model jaringan dimana server menyediakan layanan kepada client. Terdapat berbagai model implementasi Client-Server seperti single tier, two tier, dan three tier berdasarkan pembagian peran antara user interface, logika bisnis, dan database. Dokumen ini juga membahas komponen-komponen utama dalam arsitektur Client-Server seperti client, server, dan middleware.
1 of 55
Downloaded 16 times
More Related Content
Bab 5
3. Adidas Network
• Komputer : komputasi, perhitungan, pengolahan data
• Memanfaatkan kurir untuk pertukaran data dan
informasi (hard/soft copy)
• Kekurangan : keteraturan aliran data, biaya
Next Picture
5. Master Slave
• Single tier, sudah mengadopsi sistem jaringan elektronik
• Server : Penampung data + Penyedia aplikasi
• Dumb Terminal : keyboard + monitor (representasi
aplikasi)
Next Picture
10. What’s the Client-Server ????
Client/Server adalah teknologi pendistribusian kerja
aplikasi antara dua komputer atau lebih, yang
dihubungkan oleh jaringan komunikasi, dimana yang
satu akan bertindak sebagai :
Client atau peminta layanan, dan
Server atau pemberi layanan
Baik Client ataupun Server memiliki pemroses atau CPU
sendiri, sedangkan jaringan yang digunakan bisa berupa
jaringan lokal (LAN) ataupun jaringan yang lebih luas
lagi (WAN).
11. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan
karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
2. Sharing resources (sumber daya)
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
4. Transparansi lokasi
5. Mix-and-Match
6. Pesan berbasiskan komunikasi
7. Pemisahan interface dan implementasi
12. • Model konektivitas pada jaringan yg memedakan
fungsi komp sebagai client atau server
• Prinsip kerja, server menunggu request/permintaan
layanan dan memberikan hasilnya kepada client
• Menggunakan protokol utama TCP/IP
• S/O Support: Unix, Linux, Novell Netware, Windows NT
14. a. Berbasis layanan
b. Resource sharing
c. Hubungan dan interaksi client dan server
d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server
e. Interoperabilitas H/W dan S/W
f. Pertukaran berbasis pesan
g. Enkapsulasi layanana
h. Skalabilitas
i. Konsistensi data
17. CLIENT
• Merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna
untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan.
• Peranan client adalah mengirimkan pesan berupa
permintaan layanan ke server.
• PC, Ponsel, Komunikator, Robot, Televisi dan alat
lainnya yang membutuhkan informasi.
18. MIDDLEWARE
• Merupakan komponen perantara yang memungkinkan
client dan server untuk saling terhubung dan
berkomunikasi satu dengan yang lain.
• Menerjemahkan pesan dari client agar dapat
dimengerti oleh server.
• Menerjemahkan hasil proses dari server agar dapat
dipahami oleh client.
• Mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan
kembali ke client.
• Transaction Monitor (TP), Remote Procedure Calling
(RPC), Object Request Broker (ORB).
19. SERVER
• Merupakan pihak yang menyediakan layanan.
• Menerima pesan permintaan layanan dari client.
• Memproses permintaan dari client.
• Mengirimkan hasil permintaan ke client.
• Server Basis Data, Monitor TP, Server Groupware, Server
Object, Server Web
20. Karena sifatnya sebagai pengelola jaringan Client/Server,
diperlukan kriteria sebagai berikut dalam
mempertimbangkan kebutuhan ‘Master Server’ :
• Non Dedicated
• Kapasitas Besar
• Lokasi di Kantor Pusat
22. Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana,
dimana Server akan menunggu permintaan dari Client,
memproses dan memberikan hasil kepada Client,
sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke
Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil
prosesnya.
1. MODEL SINGLE TIER
2. MODEL TWO TIER
3. MODEL THREE TIER
23. SINGLE TIER
Arsitektur Single- Tier adalah semua komponen
produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang
sama.
• Sederhana dan alternatifnya sangat mahal.
• Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli
dan dipelihara.
• Rendahnya dan kurangnya skalabilitas keamanan
arsitektur.
• Arsitektur skala besar yang dapat dengan mudah
diperluas atau dilengkapi untuk memenuhi
performa yang dibutuhkan.
24. TWO TIER
Model Two-tier terdiri dari Tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan :
CLIENT (yang meminta serice) dan SERVER (yang
menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1.User Interface.
2.Manajemen Proses.
3.Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan
database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
25. user interface yang merupakan bagian dari program
aplikasi melayani input dari user. Input tersebut diproses
oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke
database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database
server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk
melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam
Bentuk Stored Procedure.
26. THREE TIER
Disisipkan satu layer tambahan diantara user interface
tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan
middle-tier.
Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang
menjembatani query user dan database, sehingga
program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke
database server, tetapi harus memanggil prosedur-
prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-
tier.
27. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database
server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau
jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini
dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah
ada.
Ada berbagai macam software yang dapat digunakan
sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft
Transaction Server) dan MIDAS.
30. pada dasarnya implementasi aplikasi Client/Server
tergantung dari pendistribusian kebutuhan prosesnya.
Oleh sebab itu, pada umumnya definisi implementasi
Client/Server dibagi atas 5 model yaitu :
• Distributed Presentation
• Remote Presentation
• Distributed Logic
• Remote Data
• Distributed Data
31. DISTRIBUTED PRESENTATION
Implementasi aplikasi Client/Server dengan model ini,
pada dasarnya adalah menterjemahkan tampilan antar
muka aplikasi (layar) yang statis dan kaku pada terminal
di Server (umumnya aplikasi di Mini Komputer ataupun
Mainframe), dan membentuk tampilan antar muka di
Client (PC) yang grafikal dan juga dapat mengeksploitasi
fasilitas di Client seperti mouse, layar sentuh, dll.
32. CLIENT SERVER
* Presentasi Grafis * Presentasi Statis
* Proses
* Data
33. REMOTE PRESENTATION
Pada model ini interaksi antara Client dan Server mulai
dilakukan dalam bentuk pembagian kerja yang baku.
Dalam implementasinya, Client akan berfungsi menjadi
pemberi layanan antar muka (alat presentasi informasi)
antara pemakai akhir dan aplikasi, sedang seluruh proses
dan manajemen data akan dilakukan di Server.
34. CLIENT SERVER
* Presentasi Grafis * Proses
* Data
35. DISTRIBUTED PRESENTATION
Implementasi model ini telah memanfaatkan sumber
daya pemroses yang dimiliki oleh Client. Sehingga yang
menjadi perbedaannya adalah sebagian dari
logika/proses aplikasi akan didelegasikan ke Client, dan
presentasi data tetap di Client sepenuhnya. Dalam model
ini akan terjadi pembagian kerja antara Client dan Server
yang berhubungan dengan pengolahan data, dimana
umumnya pembagian kerja tersebut akan berbentuk
seperti hal-hal berikut ini :
• Alur kerja,
• Pelaksanaan logika/kriteria proses dan integrasi data
36. CLIENT SERVER
* Presentasi Grafis * Proses Server
* Proses Client * Data
37. REMOTE DATA
Presentasi data dan logika aplikasi dilakukan seluruhnya
di tingkat Client, sedang Server hanya berfungsi untuk
melayani permintaan data dengan kriteria yang
ditentukan Client berikut proses manajemen dari data itu
sendiri.
Pada umumnya implementasi model dilakukan dengan
implementasi ‘Relational Database Management System
(RDBMS)’ yang berbasis SQL baik di PC (Client) dan juga
di Mainframe (Server). Dengan berkembangnya
kemampuan ini dimungkinkan untuk membentuk
aplikasi Client/Server yang jauh lebih kompleks, dan lebih
mudah digunakan oleh pemakai akhir dengan memakai
alat bantu tertentu
38. CLIENT SERVER
* Presentasi Grafis * Proses Server
* Proses Client * Data Korporate
* Data Lokal
39. DISTRIBUTED DATA
Pada prinsipnya dengan model ini, tidak ada lagi batas
antara Client dan Server, sebab pada saat tertentu Client
akan dapat menjadi Server, dan begitu juga sebaliknya.
Semua kontrol atas data sudah didelegasikan secara
tersebar, sesuai dengan lokasi kerja yang bertanggung
jawab pada data tertentu. Oleh sebab itu, dalam
implementasinya bukan hanya dibutuhkan fasilitas
manajemen data yang canggih,
40. Model ini sangat bergantung dari kemampuan RDBMS
yang digunakan, dimana telah memiliki fasilitas
Distributed RDBMS (DRBMS) yang memungkinkan
terjadinya komunikasi data bolak balik antara Data
Manajer di satu lokasi dan Data Manajer dilokasi lain,
yang bahkan berbeda platform ataupun produknya.
Keuntungan dari model ini, alokasi data dapat dilakukan
sesuai dengan komputer yang menanganinya, tapi
keberadaan lokasi dan data tersebut transparent ke
pemakai.
41. CLIENT/server SERVER/client
* Presentasi Grafis * Presentasi
* Proses * Proses
* Data * Data
43. File Servers
– File server vendors mengklaim
bahwa mereka pertama
menemukan istilah client-server.
– Untuk sharing file melalui
jaringan
44. Database Servers
• Client mengirimkan SQL
requests sebagai pesan pada
database server,selanjutnya
hasil perintah SQL dikembalikan
• Server menggunakan kekuatan
proses yang diinginkan untuk
menemukan data yang diminta
dan kemudian semua record
dikembalikan pada client.
45. Transaction Servers
• Client meminta remote procedures
yang terletak pada server dengan
sebuah SQL database engine.
• Remote procedures ini meng-
eksekusi sebuah grup dari SQL
statement
• Hanya satu permintaan /
jawaban yang dibutuhkan untuk
melakukan transaksi
46. Groupware Servers
• Dikenal sebagai Computer
-supported cooperative working
• Manajemen semi-struktur
informasi seperti teks, image,
bulletin boards dan aliaran kerja
• Data diatur sebagai dokumen
47. Object Application Servers
• Aplikasi client/server ditulis
sebagai satu set objek
komunikasi
• Client objects berkomunikasi
dengan server objects melalui
Object Request Broker (ORB)
• Client meminta sebuah
method pada remote object
48. Web Application Servers
• World Wide Web adalah
aplikasi client server yang
pertama yang digunakan
untuk web.
• Client dan servers berkomu-
nikasi menggunakan RPC
seperti protokol yang disebut
HTTP.
50. 1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan
fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan
secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih
baik, karena terdapat seorang pemakai yang
bertugas sebagai administrator jaringan, yang
mengelola administrasi dan sistem keamanan
jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan
client-server backup dilakukan terpusat di server,
yang akan membackup seluruh data yang digunakan
di dalam jaringan.
52. 1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang
berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai
server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server.
Bila server mengalami gangguan maka secara
keseluruhan jaringan akan terganggu.
54. Untuk menerapkan aplikasi Client/Server dilingkungan
suatu organisasi perlu dipertimbangkan beberapa syarat
dasar yang akan menjadi landasan operasi Client/Server
tersebut. Persyaratan tersebut pada dasarnya dapat
dikelompokan dalam hal sebagai berikut :
• Rancangan dasar struktur Client/Server
• Sarana penunjang yang dibutuhkan
• Strategi pengembangan aplikasi
• Sumber daya manusia, dan juga
• Dukungan dari pihak eksekutif perusahaan