1. 6.1 Lilo Boot Loader
Setiap distribusi GNU/Linux pasti memiliki boot loader baik itu Lilo ataupun
Grub. Boot loader ini berfungsi untuk menampilkan option operation system
(OS) yang akan digunakan saat anda menjalankan sistem. Lilo dapat diinstall ke
dalam master boot record (MBR) atau pada partisi hardisk yang lain.
Password Booting GNU/Linux
Untuk menambahkan password saat booting GNU/Linux, tambahkan baris
berikut pada file konfigurasi /etc/lilo.conf tepat di bawah baris read-only.
image=/vmlinuz
87
BAB 6
SISTEM BOOT
label=debian
read-only
password=password-anda
Gunakan text editor seperti vi untuk mengedit file konfigurasi tersebut.
debian:~# vi /etc/lilo.conf
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
2. Gambar 6.1 Setting password GNU/linux
Password Seluruh OS pada Lilo Boot Loader
Untuk menambahkan password yang sama pada setiap sistem operasi, ubah
posisi `password=password-anda` sesuai yang tertera seperti gambar berikut ini.
Gambar 6.2 Setting password GNU/Linux dan OS lain
Setelah anda melakukan konfigurasi lilo boot loader, ubahlah hak akses file
tersebut sehingga yang dapat mengaksesnya hanyalah user root saja. Gunakan
perintah berikut:
88
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
3. Kemudian gunakan perintah chattr untuk merubah atribut file. Perintah yang
digunakan adalah:
debian:~# chattr +i /etc/lilo.conf
Untuk melakukan modifikasi atau perubahan kembali pada file tersebut,
gunakan perintah:
debian:~# chattr -i /etc/lilo.conf
Splash pada Boot Loader LILO
Tampilan default dari lilo boat loader biasanya dalam mode text
(merah,putih,hitam). Agar tampilan lilo boat loader lebih menarik, anda dapat
menggunakan mode grafik yang dapat dibuat sesuai dengan kesukaan masing-masing
Langkah pertama yang anda lakukan adalah membuat file gambar (.bmp)
dengan ukuran gambar 640x480.
Pada konsole, ketikkan perintah berikut untuk mengedit file konfigurasi
/etc/lilo.conf:
debian:~# mcedit c /etc/lilo.conf
Kemudian tambahkan baris berikut:
install=bmp
bitmap=/boot/sarge.bmp
bmp-table=15,11,1,7
bmp-colors=13,0,11,0,13
bmp-timer=76,30,11,0
89
debian:~# chmod 600 /etc/lilo.conf
orang.
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
4. Gambar 6.3 File konfigurasi /etc/lilo.conf
Simpan perubahan file konfigurasi yang telah anda lakukan, kemudian ketikkan
kedua perintah berikut untuk melihat perubahan yang ada.
debian:~# lilo
debian:~# reboot
Berikut tampilan lilo boot loader dengan splash image yang penulis gunakan.
Gambar 6.4 Tampilan lilo boot loader
90
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
5. Menghapus Lilo pada MBR (Master Boot Record)
GNU/Linux:
debian:~# lilo u /dev/hda
Pada DOS dan Windows 9x/ME:
C:> fdisk /mbr
Pada windowsXP:
Masukkan cd installer windowsXP, kemudian pilih opsi repair windows XP
dengan menekan R. Kemudian akan dihadapkan mode prompt DOS dan
ketikkan perintah berikut:
C:windows>fixmbr
6.2 Boot Disk
Pada windows 98, terkadang membutuhkan boot disk untuk boot sistem pertama
kali dari floppy drive. Pada GNU/Linux, terkadang kita juga membutuhkan boot
disk jika sewaktu-waktu komputer kita mengalami masalah untuk booting ke
sistem.
Langkah-langkah dalam membuat boot disk pada Debian GNU/Linux:
Masukkan disket anda ke dalam floppy drive, kemudian ketikkan perintah
berikut:
debian:~# mke2fs /dev/fd0
debian:~# mount t ext2 /dev/fd0 /floppy
debian:~# cd /floppy
debian:/floppy# mkdir etc && mkdir boot
debian:/floppy# cp R /boot /floppy/boot
Buat file konfigurasi lilo.conf di direktori /floppy/etc/
debian:/floppy# cd etc/
debian:/floppy/etc# cat > lilo.conf
91
Kemudian tambahkan baris berikut:
boot=/dev/fd0
install=/boot/boot.0300
map=/boot/map
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
6. read-only
image=/boot/vmlinuz-2.4.25-1-386
label=DebianSarge
root=/dev/hda7
Menginstal lilo boot loader ke floppy drive
debian:/floppy/etc# cd ../
debian:/floppy# lilo C etc/lilo.conf
Reboot sistem debian sarge dari floppy drive
debian:~# reboot
Dual Boot: MS-Windows XP/2000 dan GNU/Linux
Selain menggunakan boot loader bawaan default linux (LILO atau GRUB),
dapat juga menggunakan bootloader MS-Windows. Berikut langkah-langkah
dalam melakukan setting boot loader MS-Windows agar dapat booting linux,
Pada konsole linux, ketikkan perintah berikut:
kari@debian:~$ su
password:
debian:~# dd if=/dev/hda7 of=bootsect.lnx bs=512 count=1
debian:~# mount /dev/sda1 /mnt
debian:~# cp bootsect.lnx /mnt
debian:~# lilo u /dev/hda7
debian:~# reboot
Keterangan:
/dev/hda7 merupakan tempat anda menyimpan lilo bootloader saat instalasi
debian.
Masuk ke OS MS-Windows XP/2000, kemudian pada command prompt
ketikkan perintah berikut:
c:> copy f:bootsect.lnx c:bootsect.lnx
c:> notepad c:boot.ini
92
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
7. Catatan:
Selain menggunakan prompt DOS, penyalinan file juga dapat dilakukan dengan
cara biasa yakni menggunakan windows explorer. Kemudian tambahkan baris
berikut:
default=c:bootsect.lnx
c:bootsect.lnx=Debian GNU/Linux
Sumber:Debian GNU/Linux Desktop Survival Guide Graham Williams
Mencegah Prompt fsck saat Booting
Untuk mencegah prompt fsck saat booting, tambahkan `FSCKFIX=yes` pada
file konfigurasi /etc/default/rcS.
debian:~# vi /etc/default/rcS
93
Gambar 6.5 File konfigurasi boot.ini MS-Windows XP
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
8. Gambar 6.6 File konfigurasi /etc/default/rcS
Lupa Password
Cara pertama dapat anda gunakan jika anda tidak menambahkan password
untuk lilo boot loader. Pada boot prompt, ketikkan perintah:
boot: linux init=/bin/sh
Perintah di atas akan menyebabkan sistem melakukan booting ke kernel linux
(default) dan menjalankan /bin/sh termasuk init standard. Sekarang anda telah
mendapatkan hak akses sebagai root.
Langkah berikutnya adalah mounting file system root (/). Perintah yang
digunakan adalah:
bash # mount n t remount,rw /
bash # mount avt nonfs, nonproc, nosmbfs
bash # cd /etc
bash # vi passwd
94
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
9. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan boot disk. Set BIOS anda agar
first boot-nya berada pada floppy disk. Mekanisme ini digunakan jika anda
menambahkan password pada lilo boot loader.
Buat sebuah direktori baru dengan nama linuxdebian
bash # mkdir linuxdebian
Mount partisi linux anda kemudian mapping/petakan partisi tersebut ke direktori
yang telah anda buat sebelumnya.
bash # mount /dev/hda2 linuxdebian
Pindah ke direktori linuxdebian/etc
bash # cd linuxdebian/etc/
bash # vi passwd
Hilangkan tanda `X` pada baris yang memuat login root seperti pada cara yang
pertama.
Sistem Gagal Booting
Jika sistem anda tidak dapat booting karena lilo boot loader anda rusak, booting
dengan boot disk kemudian pad boot prompt, ketikkan perintah berikut:
95
Gambar 6.7 File konfigurasi /etc/passwd
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
10. PC tidak dapat melakukan shutdown atau
poweroff
Jika PC anda tidak dapat melakukan shutdown/poweroff, periksa hal-hal
berikut:
Periksa apakah motheboard anda telah mendukung APM.
Periksa apakah kernel anda telah dikompilasi dengan mengikutkan sistem
yang support APM dan mode flagnya telah diaktifkan.
Untuk kernel 2.2.x tambahkan append=apm=on pada file konfigurasi
/etc/lilo.conf.
Gambar 6.8 File konfigurasi /etc/lilo.conf
Untuk kernel 2.4.x, ketikkan perintah pada konsole:
debian:~# insmod apm power_off=1
96
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
11. Menambahkan File Executable agar dapat Dieksekusi
saat Booting
Simpan file tersebut di direktori /etc/init.d/ kemudian berikan hak executable
pada file yang bersangkutan, kemudian jalankan perintah update-rc.d dengan
argumen-argumen yang tepat untuk membuat link dari berbagai macam run
level.
Menambahkan/mengurangi Servis yang Berjalan saat
Sistem Start-up
Gunakan perintah rcconf kemudian pilihlah service-service yang akan
ditambahkan atau dihilangkan saat sistem booting.
Mematikan Fungsi CTRL + ALT + DEL untuk
Shutdown/Reboot
Untuk mematikan fungsi ctrl+alt+del pada sistem, beri tanda (#) di awal baris
berikut pada file konfigurasi /etc/inittab.
# ca::ctrlaltdel :/sbin/shutdown t3 r now
6.3 GRUB: The Grand Unified Boot Loader
Grub (the grand unified bootloader) adalah sebuah boot loader yang didesain
untuk mengatasi kekurangan dari Lilo boatloader sebagai bootloader
konvensional dari linux. Grub dilengkapi dengan feature-feature baru serta
tampilan yang lebih elegan dibanding dengan Lilo karena dilengkapi dengan
tampilan grafis yang tentu saja lebih menarik jika dibanding dengan mode text
seperti yang ada pada lilo bootloader.
Grub pertama kali diperkenalkan oleh Erich Boleyn pada tahun 1995 saat
mencoba mem-boot OS GNU HURD dengan University the Multiboot Mach 4
microkernel (sekarang dikenal dengan GNU Mach).
Mengganti lilo boat loader dengan grub
Untuk mengganti lilo boot loader dengan grub, perintah yang digunakan adalah:
97
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
12. debian:~# apt-get install grub
debian:~# grub-install /dev/hda
debian:~# update-grub
Asumsi:
Anda menginstal boot loader di /dev/hda, dan letak partisi GNU/Linux berada di
/dev/hda2 sedangkan Windows XP anda berada di /dev/hda1. Kemudian edit
file konfigurasi /boot/grub/menu.lst untuk mengganti dua baris berikut:
# kopt=root=/dev/hda1 ro
# groot=(hd0,0)
ganti dengan baris berikut:
# kopt=root=/dev/hda2 ro
# groot=(hd0,1)
Catatan:
Anda tidak perlu menghilangkan tanda # pada bagian awal dari baris tersebut.
Tambahkan pula baris berikut:
title Windows XP
rootnoverify (hd0,0)
makeactive
chainloader +1
Selanjutnya reboot komputer dengan perintah:
debian:~# reboot
Update Boot Loader Grub secara Otomatis saat
Instalasi Kernel Baru
Ketika menginstall kernel baru, anda dapat menambahkan kernel tersebut ke
dalam menu list secara otomatis tanpa melakukan pengeditan lagi. Tambahkan
baris berikut pada file konfigurasi /etc/kernel-img.conf :
# Turn off lilo stuff
do_symlinks = no
do_bootloader = no
# Initrds are OK for GRUB
do_initrd = yes
# Run cool GRUB stuff
98
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org
13. Boot Loader GRUB Tertimpa oleh Ms-Windows
Boot loader grub ataupun lilo biasanya akan tertimpa oleh boot loader windows
saat anda melakukan instalasi windows baru atau saat anda mengubah posisi
master-slave hardisk. Perintah berikut akan mengembalikan boot loader grub.
Boot sistem anda dengan menggunakan diskboot (floppy, atau CD installer
debian GNU/Linux), kemudian pada prompt ketikkan perintah berikut:
boot: rescue root=/dev/hda2
atau
boot: rescbf24 root=/dev/hda2
Setelah menekan tombol enter, maka Debian GNU/Linux dapat anda gunakan
kembali.
Instal kembali boot loader GRUB anda dengan perintah berikut.
debian:~# grub-install /dev/hda
Reboot sistem dan boot loader grub anda akan berfungsi kembali sebagaimana
mestinya.
Boot Loader GRUB tidak dapat Meload Windows XP
pada Partisi Master Slave
Jika windows berada pada partisi primary slave, maka secara default boot loader
GRUB tidak dapat me-load windows. Salah satu solusi yang dapat anda lakukan
adalah melakukan sedikit perubahan pada konfigurasi grub.
Pada file konfigurasi /boot/grub/menu.lst, tambahkan baris berikut:
title winxp
map (hd0) (hd1)
map (hd1) (hd0)
rootnoverify (hd1,0)
makeactive
chainloader +1
99
postinst_hook = /sbin/update-grub
postrm_hook = /sbin/update-grub
Debian GNU/Linux 2nd Edition
Askari Azikin
息2004-2007, http://www.debianindonesia.org
E-mail: kari@debianindonesia.org