際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Penjadwalan CPU
KONSEP DASAR
   Pada sistem multiprogramming, selalu akan terjadi beberapa proses
    berjalan
   dalam suatu waktu. Sedangkan pada uniprogramming hal ini tidak akan
    terjadi, karena
   hanya ada satu proses yang berjalan pada saat tertentu. Sistem
    multiprogramming
   diperlukan untuk memaksimalkan utilitas CPU.
   Pada saat proses dijalankan terjadi siklus eksekusi CPU dan menunggu I/O
    yang
   disebut dengan siklus CPU-I/O burst. Eksekusi proses dimulai dengan CPU
    burst dan
   dilanjutkan dengan I/O burst, diikuti CPU burst lain, kemudian I/O burst
    lain dan
   seterusnya seperti pada Gambar 4-1.
DEFENISI LOGIKA :

 Penalaran  atau bentuk pemikiran
 Ilmu yang memberikan prinsip-
  prinsip yang harus diikuti agar dapat
  berpikir valid menurut aturan yang
  berlaku.
DEFENISI ALGORITMA :

Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi
masalah dapat diperoleh.
Suatu prosedur yang merupakan urutan
langkah-langkah yang berintegrasi
Suatu metode khusus yang digunakan untuk
menyelesaikan sebuah masalah (Webster
Dictionary)
CPU Scheduler
   Pada saat CPU menganggur, maka sistem operasi harus menyeleksi
    prosesproses
   yang ada di memori utama (ready queue) untuk dieksekusi dan
    mengalokasikan
   CPU untuk salah satu dari proses tersebut. Seleksi semacam ini
    disebut dengan shortterm
   scheduler (CPU scheduler). Keputusan untuk menjadwalkan CPU
    mengikuti empa
   keadaan dibawah ini :
   1. Apabila proses berpindah dari keadaan running ke waiting;
   2. Apabila proses berpindah dari keadaan running ke ready;
   3. Apabila proses berpindah dari keadaan waiting ke ready;
   4. Apabila proses berhenti.
   Apabila model penjadwalan yang dipilih menggunakan keadaan 1
    dan 4, maka
   penjadwakan semacam ini disebut non-peemptive. Sebaliknya,
    apabila yang digunakan
   adalah keadaan 2 dan 3, maka disebut dengan preemptive.
   Pada non-preemptive, jika suatu proses sedang menggunakan CPU,
    maka proses
   tersebut akan tetap membawa CPU sampai proses tersebut
    melepaskannya (berhenti
   atau dalam keadaan waiting). Preemptive scheduling memiliki
    kelemahan, yaitu biaya
   yang dibutuhkan sangat tinggi. Antara lain, harus selalu dilakukan
    perbaikan data. hal
   ini terjadi jika suatu proses ditinggalkan dan akan segera
    dikerjakan proses yang lain.
Dispatcher
   Dispatcher adalah suatu modul yang akan memberikan kontrol
    pada CPU
   terhadap penyeleksian proses yang dilakukan selama short-term
    scheduling. Fungsifungsi
   yang terkandung di dalam-nya meliputi:
   1. Switching context;
   2. Switching ke user-mode;
   3. Melompat ke lokasi tertentu pada user program untuk memulai
    program.
   Waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan suatu
    proses dan
   memulai untuk menjalankan proses yang lainnya disebut dispatch
    latency.

More Related Content

Bab 9 penjadwalan cpu

  • 2. KONSEP DASAR Pada sistem multiprogramming, selalu akan terjadi beberapa proses berjalan dalam suatu waktu. Sedangkan pada uniprogramming hal ini tidak akan terjadi, karena hanya ada satu proses yang berjalan pada saat tertentu. Sistem multiprogramming diperlukan untuk memaksimalkan utilitas CPU. Pada saat proses dijalankan terjadi siklus eksekusi CPU dan menunggu I/O yang disebut dengan siklus CPU-I/O burst. Eksekusi proses dimulai dengan CPU burst dan dilanjutkan dengan I/O burst, diikuti CPU burst lain, kemudian I/O burst lain dan seterusnya seperti pada Gambar 4-1.
  • 3. DEFENISI LOGIKA : Penalaran atau bentuk pemikiran Ilmu yang memberikan prinsip- prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir valid menurut aturan yang berlaku.
  • 4. DEFENISI ALGORITMA : Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi Suatu metode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah (Webster Dictionary)
  • 5. CPU Scheduler Pada saat CPU menganggur, maka sistem operasi harus menyeleksi prosesproses yang ada di memori utama (ready queue) untuk dieksekusi dan mengalokasikan CPU untuk salah satu dari proses tersebut. Seleksi semacam ini disebut dengan shortterm scheduler (CPU scheduler). Keputusan untuk menjadwalkan CPU mengikuti empa keadaan dibawah ini : 1. Apabila proses berpindah dari keadaan running ke waiting; 2. Apabila proses berpindah dari keadaan running ke ready; 3. Apabila proses berpindah dari keadaan waiting ke ready; 4. Apabila proses berhenti.
  • 6. Apabila model penjadwalan yang dipilih menggunakan keadaan 1 dan 4, maka penjadwakan semacam ini disebut non-peemptive. Sebaliknya, apabila yang digunakan adalah keadaan 2 dan 3, maka disebut dengan preemptive. Pada non-preemptive, jika suatu proses sedang menggunakan CPU, maka proses tersebut akan tetap membawa CPU sampai proses tersebut melepaskannya (berhenti atau dalam keadaan waiting). Preemptive scheduling memiliki kelemahan, yaitu biaya yang dibutuhkan sangat tinggi. Antara lain, harus selalu dilakukan perbaikan data. hal ini terjadi jika suatu proses ditinggalkan dan akan segera dikerjakan proses yang lain.
  • 7. Dispatcher Dispatcher adalah suatu modul yang akan memberikan kontrol pada CPU terhadap penyeleksian proses yang dilakukan selama short-term scheduling. Fungsifungsi yang terkandung di dalam-nya meliputi: 1. Switching context; 2. Switching ke user-mode; 3. Melompat ke lokasi tertentu pada user program untuk memulai program. Waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan suatu proses dan memulai untuk menjalankan proses yang lainnya disebut dispatch latency.