Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi tumbuhan kacang tanah, termasuk aktivitas hidupnya seperti perkecambahan, pertumbuhan, dan respon terhadap lingkungan.
(2) Dokumen tersebut juga menjelaskan fungsi organ, jaringan, sel, dan komponen kimia dalam kacang tanah dalam mendukung aktivitas hidupnya.
(3) Tujuan pen
1 of 13
Download to read offline
More Related Content
Bab i
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman secara alamiah tanaman sudah mengandung hormon pertumbuhan
seperti Auksin, giberelin dan Sitokin yang dalam tulisan ini diistilahkan dengan
hormon endogen. Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan
meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas/tajuk dan akar.
Tetapi karena pola budidaya yang intensif yang disertai pengelolaan tanah yang
kurang tepat maka kandungan hormon endogen tersebut menjadi rendah/kurang bagi
proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Akibatnya sering dijumpai
pertumbuhan tanamaman lambat, kerontokan bunga/ buah, ukuran umbi/buah kecil
yang merupakan sebagian tanda kekurangan hormon (selain kekurangan zat lainnya
seperti unsur hara). Dengan penambahan Sitokinin dan giberelin eksogen maka
terjadi peningkatan kandungan Sitokinin dan giberelin ditanaman (tajuk) dan akan
meningkatkan jumlah sel (oleh hormon Sitokinin) dan ukuran sel (oleh hormon
giberelin) yang bersama-sama dengan hasil fotosintat yang meningkat di awal
penanaman akan mempercepat proses pertumbuhan vegetatif tanaman (termasuk
pembentukan tunas-tunas baru).
Seiring dengan pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil fotosentesis akan
meningkat terus dan ditambah kandungan giberelin dan sitokinin eksogen akan
meningkatkan perbandingan C/N yang menyebabkan peralihan dari masa vegetatif ke
generatif dengan terbentuknya kuncup bunga/buah atau umbi. Pada saat terbentuk
bunga atau buah, jika kandungan auksin rendah maka sel-sel antara tangkai
bunga/buah dengan ranting/cabang akan berubah menjadi jaringan mati yaitu jaringan
gabus sehingga bunga/buah mudah rontok.Dengan penambahan Auxin Eksogen akan
menghambat perubahan sel-sel tersebut menjadi jaringan gabus sehingga kerontokkan
dapat dicegah/dikurangi.
Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang memperajari tentang proses
metabolisme yang terjadi didalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan
tersebut dapat hidup. Laju proses metabolisme dipengaruhi oleh paktor-paktor
lingkungan mikro disekitar tumbuhan tersebut. Dengan pelajari fisiologi tumbuhan
kita lebih dapat memahami bagai mana sinar matahari dimafaatkan oleh tumbuhan
untuk menghasilkan karbonhidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbon
dioksida.
1
2. Cabang- cabang fisiologi yang mengkaji proses metabolisme pada tumbuhan.
Karena setiap tumbuhan mengharapkan hasilnya yang dapat dimanfaat olah manusia,
maka sepatutnyalah fisiologi tanaman lebih mengarah pada proses metabolisme yang
berkaitan dengan pembantukan dan perkembangan organ oleh sebab itu, proses yang
berkaitan dengan produksi merupakan yang penting untuk ditelaah atau di pelajari
dalam ilmu fsiologi tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Pengertian fisiologi tumbuhan.
2. Aktivitas hidup yang dilakukan oleh kacang tanah serta respon kacang
tanah terhadap perubahan lingkungan dan pertumbuhan dan
perkembanagan kacang tanah.
3. Fungsi setiap organ, jaringan, sel dan organel sel dalam kacang tanah
serta fungsi setiap komponen kimia.
1.3 Tujuan Penulisan
Ditulisnya makalah ini bertujuan agar kita menambah bekal pengetahuan
tentang fisioogi tumbuhan kacang tanah. Sebagai bahan referensi dalam ilmu
pengetahuan.
2
3. BAB II
FISIOLOGI KACANG TANAH
2.1 Pengertian Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan
aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan
mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan yang luas
terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme. Ratusan macam
reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan
bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Dalam fisiologi juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi
kehidupan suatu organisme.
Fisiologi tumbuhan adalah cabang disiplin ilmu biologi yang mempelajari
tentang aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan (sel, jaringan, organ,
sistem organ) dan tentang apa yang terjadi pada tumbuhan tersebut dalam
pemeliharaan, pengaturan dan pelestarian kehidupannya juga mempelajari tentang
respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan serta pertumbuhan dan
perkembangannya akibat adanya respon tersebut.
Ilmu fisilogi penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari terutama
bagi mereka yang bergelut di dunia tanaman. Dengan mempelajari fisiologi
tanaman, maka permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
itu sendiri dapat diatasi. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan dalam
bentuk ukuran dengan menghilangkan konsep yang menyangkut perubahan
kualitas sedangkan perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan teratur dan
berkembang menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, teratur dan kompleks
Sebagai contoh adalah tanaman kacang tanah, tanaman ini adalah tanaman
pangan yang penting namun dalam penanamannya sering mendapat kendala baik
dari tumbuhan itu sendiri maupun dari faktor lingkungannya.
3
4. Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji
fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan, meliputi:
1. Aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan.
2. Proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap
perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai
hasil dari respon tersebut.
3. Fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel sel dalam tumbuhan
serta fungsi setiap komponen kimia (ion, molekul atau makromolekul).
Tumbuhan adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terestrial.
Beberapa hal penting tentang tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai mahluk hidup, tumbuhan menunjukkan sejumlah aktivitas, yaitu:
Bertukar senyawa kimia dengan lingkungannya, tanpa banyak
kehilangan senyawa kimia penyusun tubuhnya.
Menyerap dan menggunakan energi dari luar.
Mensintesis bahan kimia yang diperlukan serta mengganti bahan yang
hilang ke lingkungan atau rusak.
Sebagian selnya megadakan pembelahan atau penggabungan, kalau
tidak akan mati.
2. Beberapa sifat khas tumbuhan adalah melakukan proses fiisiologi yang
berbeda dengan mahluk lain, misalnya:
Merupakan mahluk autotrof dalam metabolisme karbon.
Tidak dapat berpindah dan hanya mencapai daerah yang sempit,
sehingga hanya mampu menggunakan sebagian kecil lingkungan.
Sangat tergantung kepada bahan mineral dari tanah, sehingga
kebutuhan hara tidak banyak jenisnya.
4. Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika dan
kimia. Metode-metode yang digunakan dalam fisiologi tumbuhan
umumnya diturunkan dari kima dan fisika. Selain itu, anatomi tumbuhan
juga dipakai dalam mernpelajari fisiologi tumbuhan. Sekarang ini, biologi
molekuler mulai merevolusi kajian tentang tumbuhan, contohnya para ahli
tumbuhan telah menemukan beberapa gen yang mengontrol
perkembangan bunga dan telah mempelajari fungsi-fungsi gen tersebut.
4
5. 5. Pada organisme hidup, struktur sangat erat kaitannya dengan fungsi.
Takkan ada fungsi kehidupan tanpa adanya struktur gen, enzim, molekul
lain, organel, sel, jaringan, dan organ. Tumbuhan adalah struktur yang
tumbuh sendiri. Melalui proses perkembangan yang meliputi: pembelahan
sel, pembesaran sel, serta spesialisasi sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan
bermula dari 1 sel tunggal kemudian menjadi organisme multiseluler.
Selanjutnya, tumbuhan terus tumbuh dan berkembang sepanjang
hidupnya dengan adanya daerah embrionik (meristem).
Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan
lingkungan melalui banyak cara, misainya: perkembangan tumbuhan dipengaruhi
oleh suhu, cahaya, gravitasi, angin, dan kelembaban.
2.2 Aktivitas Hidup Kacang Tanah
Perkecambahan adalah kemampuan memberikan respon atau kepekaan sel
terhadap cahaya atau tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai
kecambah.
Cahaya adalah paktor lingkunganyang diperlukan untuk mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan karena cahaya menyebepkan foto sintesis
ayar cahaya manpu mengendalikan perkembangan tumbuhan, tumbuhan itu harus
menyerap cahaya.
Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
5
6. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Ø Macam-macam penerima cahaya yang dapat mempengaruhi perkecambahan:
1. Fitokrum, yang paleng kuat meyerap cahaya merah, biru,dan merah jauh.
2. Kriptokrom, kelompok sejumlah pikmen yang serupa dan belum begitu dikenal.
3. Penerima cahaya UV-B yaitu satu atau beberapa senyawa tak dikenal (bukan
fikmen) yang menyerp radiasi ultrapiolet.
4. Protoklorofilida a, yaitu pikmen yang menyerap cayaha mera dan biru, bisa
tereduksi menjadi klorofil a.
Penerimaan cahaya yang mengatur berbagai proses morfogenik,yang
bemula dari perkecambahan biji dan perkembangan kecambah, serta mencapai
puncaknya pada pembentukan bunga dan biji baru. Perkecambahan dikendalikan
beberapa tahapan dalam daur hidup tumbuhan, setisp prosesnya sanggat khas
untuk bagian tertentu dan tahap perkembangan tahap tertentu.
Beberapa efek fotomorfogenik cahaya dapat dangan mudah dikendalikan dengan
cara membandingkan kecambah yang tumbuh ditempat terang dengan kecamba
ditempat gelap. Biji yang besar, yang mengandung banyak cadangan makanan
manpu menghilangkan kebutuhan akan fotosintesis selama beberapa hari.
Kecamba yang tumbah dalam gelap akan teretiolasi (tamba pucat atau lemah).
Ø Perbedaan akibat cahaya yaitu:
1. Produksi klorofil terpacu oleh cahaya.
2. Pembukaan dau terpacu oleh cahaya, tapi tidak terlalu nyata pada tumbuhan
dikotil.
3. Pemanjangan batang terhambat oleh cahaya dan batang menjadi lebih pendek
sehinga tak tampak.
4. Perkembangan akar terpacu oleh cahaya.
Semua perbedaan itu tampaknya menguntungkan bagi kecambah, saat
batangnya harus menerobos tanah dan daunya perlu mencapai cahaya. Cadangan
makana dalam kotiledon (kacang-kacangan) lebih banyak digunakan untuk
pembesaran batang keatas dalam keadan gelap dari pada dalam keadaan terang,
dan sedikit makanan digunakan untuk mengembangakan dau, akar dan
membentuk krolofil semua itu kerang penting bagi tumbuhan yang tumbuh dalam
gelap.
6
7. Beberapa faktor pertumbuahan yang cukup mempengaruhi proses
pertumbuhan tanaman adalah :
1. Persediaan makanan/unsur hara : Ketersediaan makanan/unsur hara dari
kandungan alamiah tanah setempat atau hasil pemupukkan, sebagai salah satu
bahan baku untuk pertumbuhan tanaman mutlak diperlukan .
2. Ketersediaan air : Air merupakan syarat untuk dapat terjadinya semua kegiatan
metabolisme (proses) tanaman.
3. Cahaya matahari : Cahaya matahari sangat diperlukan sebagian sumber energi
untuk melakukan prose fotosintesis bagi tanaman.
4. Suhu udara : Suhu mempengaruhi kandungan air pada tubuh tanaman. Secara
umum kisaran suhu untuk dapat terjadinya proses pertumbuahan antara 4§ C
hingga 450 C dan suhu optimumnya antara 280 C hingga 330 C.
5. Oksigen : Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi guna menghasilkan energi
untuk proses pertumbuhan.
6. Hormon pertumbuhan : Hormon tumbuhan adalah senyawa-senyawa dalam
jumlah yang kecil yang turut mengatur proses pertumbuhan.
2.3 Pemeliharaan, Pengaturan dan Pelestarian Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan yang mendapat
prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi.
Hal ini didorong dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan pangan, bahan
baku industri dan pakan ternak.
SYARAT TUMBUH
Pertumbuhan tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban,
ketinggian tempat, penyinaran dan tekstur tanah. Tanaman kacang tanah
membutuhkan suhu udara 23 – 26,5 0C, ketinggian tempat 0 –500 m dpl, curah
hujan 800 – 1.300 mm/tahun, kelembaban udara 65 – 75 % dan tanah bertekstur
pasir sampai lempung berdebu (tanah andosol, regosol dan latosol) dengan pH 6 –
7.
7
8. TEKNIK BUDIDAYA
Benih
• Benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit,
kualitas bijinya baik, mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
PENGOLAHAN TANAH DAN PERSIAPAN TANAM
• Tanah diolah dengan membersihkan lahan terlebih dahulu kemudian dibajak dan
digaru sedalam 20 – 30 cm.
• Buat petakan dan saluran antar-petak (saluran drainase) dengan jarak 3-4 m.
Lebar saluran 25-30 cm, tinggi saluran petakan 20-30 cm.
• Buat bedengan dengan jarak tanam 40 x 10 cm.
PENANAMAN
• Benih ditanam pada lubang dengan kedalaman 3-5 cm dengan cara tugal, 1
benih/lubang.
• Jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 80 kg biji/ha.
PEMUPUKAN
• Dosis pupuk rekomendasi adalah: Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 50 kg/ha
dan pupuk organik 2 ton/ha.
• Pupuk organik diberikan pada saat tanam sebagai penutup lubang tanam.
• Pemupukan pertama diberikan secara larikan pada saat tanaman berumur 7-10
hari (Urea dengan dosis 40 kg/ha, Sp-36 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha).
• Pada saat tanaman berumur 30 hari, diberikan pupuk susulan Urea 35 kg/ha.
PENYIANGAN
• Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama pertumbuhan tanaman yaitu pada
saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan umur 40 HST.
• Saat penyiangan kedua tanah digemburkan dan ditimbun dekat pangkal batang
tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah sehingga pertumbuhannya
optimal.
8
9. PENGAIRAN
• Tanaman kacang tanah tidak menghendaki tanah yang tegenang.
• Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hingga tanah cukup basah.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip pengendalian hama
terpadu (PHT).
• Jenis hama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah :
1. Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya
tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk
kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika
tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
2. Ulat Penggulung Daun Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
3. Ulat Grayak (Spodoptera litura) Ulat memakan epidermis daun dan tulang
secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak,
pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
4. Ulat Jengkal (Plusia sp) Ulat menyerang daun kacang tanah.
Pengendalian:penyemprotan menggunakan Pestona.
5. Kumbang Daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga
makan pucuk bunga. Pengendalian: penanaman serentak; penyemprotan
menggunakan Pestona.
6. Wereng Empoasca Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah
hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah.
Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida
yang tersedia.
7. Hama lainnya adalah Aphis dan tungau yang menjadi vektor (pembawa) virus.
• Penyakit yang sering menyerang kacang tanah :
1. Layu Bakteri (Xanthomonas solanacearum ) Gejala : saat matahari terik
tanaman terkulai seperti disiram air panas, dan langsung mati. Bila dipotong
tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir
kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman
dan penggunaan varietas tahan.
9
10. 2. Bercak Daun (Cercospora personata) disebabkan oleh jamur. Gejala : terdapat
bercak pada permukaan daun sebelah atas berwarna coklat sedangkan sebelah
bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam
dari Conidiospora. Serangan muncul biasanya pada tanaman umur 40 -50 hari
hingga 70 hari Pengendalian: Anthracol atau Daconil
3. Penyakit Selerotium Disebabkan oleh jamur Selerotium rolfsii, merusak
tanaman pada waktu cuaca lembab. Gejala : terdapat bercak hitam pada pangkal
batang dan tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : tanaman
yang terserang dicabut dan dibakar, memperbaiki saluran drainase agar air tidak
tergenang.
4. Penyakit Karat (Uromyces arachidae) Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak
coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya.
Pengendalian:, menanam varitas yang tahan, tanaman yang terserang dicabut dan
dibakar.
5. Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan
serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua, daun-daun kecil, ruas-
ruas batang dan cabang menjadi pendek. Pengendalian: tanaman yang terserang
dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan, menanam tanaman yang
tahan, menanggulangi vektornya dengan menggunakan Pestona atau Natural BVR
PANEN
• Panen dilakukan pada umur 100 -110 hari yang ditandai dengan : sebagian daun
telah rontok, kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi
penuh, kulit biji mengkilat dan tidak berair, jika ditekan pada ujung polong
mudah pecah.
• Selain polong kering, hasil lain yang dapat dimanfaatkan dalam usahatani
kacang tanah adalah brangkasan. Bobot brangkasan basah yang diperoleh berkisar
8,4-9,1 ton/ha atau 2,5-2,7 ton/ha brangkasan kering.
10
11. Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah
Penyakit layu
Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari
waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air
panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman,
penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter.
Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
Penyakit bercak daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh fungus Cercospora personata. Bercak yang
ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam.
Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari konidiospora.
Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini
dapat dikendalikan dengan Antmkol atau Dakonil,penyemprotan dilakukan pada
tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari
sekali.
Penyakit Sclerotium
Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca
lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak,
menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
Penyakit karat
Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih
muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mengering.
Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.
Kontaminasi aflatoksin
Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang Aspergillus flavus dapat
menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin, terutama B1 diketahui sangat karsinogenik,
toksik, hepatotoksin, dan mutagenik pada manusia, mamalia, dan unggas. Pada
kacang tanah, B1 ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk
olahan. Untuk mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya,
terutama pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan
kebutuhan gizi, dan pengendalian penyakit daun.
Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini
tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan
insektisida yang tersedia.
11
12. Hama Uret.
Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu
dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif,
tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
Hama Ulat berwarna
Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya mengering. Cara
pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau
Sevin 5 D.
Hama Ulat grapyak
Hama yang memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Cara
pengendaliannya (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2)
penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
Hama Ulat jengkal
Hama yang menyerang daun kacang tanah.Cara pengendaliannya dengan
penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
Hama Sikada
Hama yang menghisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman serempak,
pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC,
Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
Hama Kumbang daun
Hama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk
bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion
50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
12
13. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat mengetahui tentang fisiologi kacang tanah yang
meliputi tentang aktivitas hidup yang dilakukan oleh kacang tanah, proses dan
fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan lingkungan,
dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut.
Tumbuhan tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan
lingkungan melalui banyak cara, misainya: perkembangan tumbuhan dipengaruhi
oleh suhu, cahaya, gravitasi, angin, dan kelembaban. Pertumbuhan tanaman
kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran
dan tekstur tanah.
4.2 Saran
Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis berharap dengan
adanya makalah ini kami serta teman – teman semua menjadi lebih paham dan
mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang lebih
tentang fisiologi kacang tanah.
13