Metode Gaya Berat dalam makalah ini membahas tentang Hukum Newton tentang gerak, variasi gaya berat yang dipengaruhi oleh struktur geologi bumi, dan aplikasi metode gaya berat untuk menentukan batas basement dan struktur bawah permukaan.
1 of 27
More Related Content
Bab i geofisika
1. 0
MAKALAH GEOFISIKA
METODE GAYA
BERAT
Disusun oleh Kelompok 1, Kelas H-1 :
Muhammad Nur Alim 13.31.1.421
Hansbert Prasetya P 13.1.1.422
Veky Bunga 13.31.1.424
Yushardianty S 13.31.1.425
Rianto Saleda 13.31.1.426
Heriadi 13.31.1.427
Ahiruddin Boli 13.31.1.428
Moh.Rakib 13.1.1.429
Made Suwardana 13.31.1.430
Enos Patiung 13.31.1.431
Noprianto Irvandinata P 13.31.1.433
Universitas Veteran Republik Indonesia
Makassar
2. i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini. Tak lupa pula penulis haturkan salam dan shalawat
kepada Nabiullah Saw yang telah membawa umat manusia dari alam yang gelap
gulita ke alam yang terang benderang.
Makalah ini berjudulkan Metode Gaya Berat dengan sub pokok bahasan
Hukum Newton tentang gerak, Bumi, variasi gaya berat, dan aplikasi metode gaya
berat. Penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini terutama kepada bapak Hasrianto selaku dosen
pembimbing.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan adanya kritikan maupun masukan dari pembaca untuk
makalah ini yang bersifat membangun.
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................iv
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian .........................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
TINJAUANPUSTAKA..............................................................................................3
BAB III......................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................6
3.1 Hukum Newton Tentang Gerak..........................................................................6
3.1.1 Hukum I Newton.........................................................................................6
3.1.2 Hukum II Newton .......................................................................................8
3.1.3 Hukum III Newton......................................................................................9
3.2 Kaitan Metode Gaya Berat Terhadap Bumi ....................................................... 11
3.3 Variasi Gaya Berat........................................................................................... 13
3.4 APLIKASI METODE GAYA BERAT ............................................................. 15
BAB IV.................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................17
4.2 SARAN.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19
LAMPIRAN............................................................................................................. 21
4. iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pemaparan...............................................................................................4
Gambar 2 Contoh Gaya Aksi-Reaksi.....................................................................10
Gambar 3 Penentuan medan gaya berat bumi........................................................12
Gambar 4 Model Prisma Segi Empat.....................................................................13
Gambar 5 Penerapan Metode Gaya Berat..............................................................16
5. iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................................................21
Lampiran 2 ............................................................................................................21
Lampiran 3 ............................................................................................................21
Lampiran 4 ............................................................................................................22
Lampiran 5 ............................................................................................................22
6. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode gaya berat merupakan metode yang paling sering digunakan
untuk mempelajari batuan dasar (basement) yang meliputi ketebalan
sedimen maupun proses yang terjadi akibat penurunan lapisan tanah
(hidro dan dinamika lapisan tanah) dan struktur geologi bawah
permukaan. Variasi rapat massa yang disebabkan oleh struktur geologi
bawah permukaan dan perbedaan jenis sedimen dapat dideteksi dengan
metode gayaberat sehingga diketahui posisi dan arahnya. Dalam
perkembangannya metode gayaberat mengalami kemajuan yang cukup
signifikan sehingga metode gayaberat sangat menunjang penemuan
tentang ketebalan sedimen, batas batuan dasar, sumber energi, air tanah
dan rekayasa sipil.
Batas batuan dasar (besement) merupakan suatu bagian yang
perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi pembangunan, karena akan
berpengaruh
terhadap ketahanan dan keamanan bangunan nantinya. Kota Makassar
sendiri sejauh ini adalah salah satu kota yang sedang berkembang sehingga
7. 2
kedepannya akan banyak pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu
perlu dilakukan
survei gayaberat untuk menentukan batas batuan dasar (basement),
sebaran sedimen yang melingkupinya dan keberadaan struktur geologi
bawah permukaan. Pada penelitian ini dilakukan interpretasi dan
pemodelan 2D untuk mengetahui variasi rapat massa dan struktur
geologi bawah permukaan.
1.2 Tujuan Penelitian
Memahami hukum newton tentang gerak
Memahami metode gaya berat yang berkaitan dengan bumi
Mengetahui gaya berat
Mengaplikasikan metode gaya berat
1.3 Rumusan Masalah
Hukum newton tentang gerak
Bumi
Variasi gaya berat
Aplikasi metode gaya berat
8. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum dasar gaya berat dinyatakan oleh Newton pada tahun 1687 (Roger
Burger, 1992) yang dikenal sebagai hokum Gravitasi Newton. Hukum ini
menyatakan bahwa gaya tarik antara 2 massa adalah sebanding dengan massanya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Dalam koordinat Cartesius gaya antara partikel bermassa m terletak
padatitik pusat Q=(x,y,z) dan partikel bermassa mo terletak padatitik pusat
Q=(x,y,z) dan partikel bermassa mo pada titik P = (x,y,z) dinyatakan dengan
persamaan :
=
2
Dimana :
F = gaya pada mo
粒 = konstanta gayaberat (6,67 x 10 -11 Nm2/g2)
r = Jarak antara m dan mo= [ (x-x)+(y-y)+(z-z)]1/2
Metoda gaya berat adalah suatu metoda eksplorasi yang digunakan untuk
mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat adanya perbedaan densitas antara
batuan. Dalam prakteknya, metoda ini mempelajari perbedaan medan gravitasi
dari satu titik perbedaan medan gravitasi dari satu titik terhadap titik observasi
9. 4
lainnya, sehingga sumber yang merupakan suatu zona massa dibawah permukaan
bumi akan menyebabkan gangguan pada medan gravitasi. Gangguan medan
gravitasi ini disebut sebagai anomaly gravity.
m(x,y,z)
mo(x,y,z)
Gaya gravitasi dari massa m pada titik P berjarak r adalah :
( ) =
2
Jika massa bumi adalah Me, maka g menjadi percepatan gravitasi yang besarnya
adalah :
=
2
Unit percepatan gravitasi atau kuat medan gravitasi dinyatakan dalam gal. 1 gal =
cm.sec-2 dalam unit cgs.
Gambar 1 Pemaparan
10. 5
Seperti diketahui harga gaya berat terukur merupakan total gaya percepatan
yang diderta oleh suatu titik aibat bermacam sumber. Beberapa sumber yang
mempengaruhi pengukuran adalah
Posisi bumi dalam pergerakan tata surya
Perbedaan lintang dipermukaan bumi
Perbedaan ketinggian permukaan bumi (elevasi)
Efek topografi
Perubahan rapat massa disuatu tempat
Untuk menghindari adanya efek gaya berat, dari komponen yang tidak
dikehendaki dengan menerapkan koreksi dan reduksi.
11. 6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hukum NewtonTentang Gerak
3.1.1 Hukum I Newton
Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah
bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan
itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar dari Hukum
Newton I yang dapat dituliskan sebagai berikut:
= 0, maka partikel akan diam atau gerak lurus beraturan
Hukum Pertama Newton tentang gerak sering pula dsebut hukum
kelembaman, kelembaman adalah sifat dasar dari sebuah benda. Yaitu benda akan
mempertahankan kedaannya. Hukum pertama Newton berbunyi sebuah benda
yang diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya atau bisa
juga kalimatnya dibalik menjadi selama resultan gaya yang bekerja pada sebuah
partikel sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap akan bergerak dengan kecepatan tetap.
Sebenarnya pernyataan hukum Newton I di atas sudah pernah diucapkan
oleh Galileo beberapa tahun sebelum Newton lahir Galileo mengatakan:
Kecepatan yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika
semua gaya penghambatnya dihilangkan.
12. 7
Contoh nyata untuk konsep hukum kelembaman dalam kehidupan sehari-
hari. Misalkan kamu sedang naik kendaraan(mobil) yang bergerak atau melaju
cepat tiba-tiba di rem mendadak. Apa yang terjadi dengan badan kamu? Pasti
badan kamu akan terdorong kedepan. Atau contoh kedua ketika kamu sedang naik
angkutan kota dengan laju tetap tiba-tiba angkutan kota digas atau kecepatnnya
ditambah maka badan kamu akan terdorong ke belakang. Dari contoh pertama dan
kedua memperlihatkan bahwa benda dalam hal ini cenderung akan
mempertahankan keaadaannya. Jadi yang sedang bergerak akan tetap bergerak
atau yang diam akan tetap diam bila tidak ada resultan gaya yang bekerja
padanya.
Hukum pertama Newton menyatakan keadaan keseimbangan sebuah
partikel yaitu sebagai prasarat sebuah partikel berada dalam keadaan
keseimbangan, yaitu sebuah partikel dikatakan seimbang bila F = 0 .
Newton memiliki nama lengkap Sir Isaac Newton seorang ilmuwan
kelahiran Inggris dengan nama kecil Isaac anak laki-laki keluarga Newton seorang
petani di pedesaan Inggris. Lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4
Januari 1643. Atas jasa-jasa beliau terhadap Ilmu pengetahuan serta
mengharumkan nama bangsa dan kerajaan Inggris pada saat itu maka kerajaan
memberikan gelar kebangsawanan Sir. Nama Newton diabadikan untuk
penamaan satuan gaya Newton. 1 Newton = 1kgms-2.
Hukum pertama Newton tentang gerak ini dikemukakan Newton setelah
mempelajari gagasan Galileo seorang Ilmuwan Italia yang mengatakan bahwa
sebuah partikel atau benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya
atau yang biasa disingkat glb.
Meski dalam kehidupan nyata kondisi atau keadaan jumlah gaya sama
dengan nol sulit terjadi namun konsep ini sangat membantu untuk mempelajari
konsep-konsep mekanika atau ilmu yang mempelajari tentang gerak dalam fisika
klasik.
13. 8
3.1.2 Hukum II Newton
Hukum Newton II akan membicarakan keadaan benda jika resultan
gaya yang bekerja tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang
gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan
a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata
percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya lebih besar 3 kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa
percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya
divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda
diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi 遜 kali. Demikian juga jika
massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi 村 kali percepatan semula.
Dan sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding
terbalik dengan massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat
diringkaskan dalam Hukum Newton II : Percepatan suatu benda sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan
massanya, matematik hukum ini ditulis :
=
atau = .
裡F = resultan gaya yang bekerja
m = massa benda
a = percepatan yang ditimbulkan
14. 9
Jika dalam bentuk vektor maka penuslisannya adalah :
裡FX = m.aX
裡FY = m.aY
裡FZ = m.aZ
3.1.3 Hukum III Newton
Hukum Newton ke-3 tentang gerak mengatakan bahwa: Jika benda
pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan
gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan.. Hukum
Newton ke-3 tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya ini akan ada bila ada
dua benda yang saling ber interaksi. Pada hukum ke-3 Newton ini gaya-gaya
selalu berpasangan. Jika benda P mengerjakan gaya pada benda Q, maka benda Q
akan mengerjakan gaya pula pada benda P. Yang besarnya sama tapi arah
berlawanan.
Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum
aksi-reaksi.
Faksi = -Freaksi
Penjelasannya adalah bila benda P mengerjakan gaya pada benda Q
dinamakan sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada
benda P dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi
arah berlawanan.
15. 10
Konsep fisika dari aksi reaksi adalah sebagai berikut:
Pasangan aksi reaksi ada bila dua benda berinteraksi
Aksi reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda
Aksi reaksi sama besar tetapi berlawanan arah
Contoh pasangan gaya aksi reaksi adalah:
seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika
anak tersebut mendorong tembok(Faksi), maka tembok akan mendorong
tangan dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi)sehingga
anak tersebut terdorong ke belakang.
Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada
ujung paku(Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu(Freaksi)
Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang(Faksi)
maka tembok kolam renang kan mengerjakan gaya pada kaki
perenang(Freaksi) sehingga perenang terdorong ke depan
Terdapat kesalahan
pemahaman diantara para siswa
dalam mempelajari aksi reaksi
diantaranya Pasangan gaya berat
Gambar 2 Contoh Gaya Aksi-Reaksi
16. 11
dan gaya normal sering dikatakan sebagai aksi reaksi. Kenyataannya berdasarkan
konsep bahwa gaya berat dengan gaya normal bukan bekerja pada dua benda yang
berbeda tapi bekerja pada satu benda yang sama jadi pasangan gaya berat dan
gaya normal bukan aksi reaksi. Yang merupakan pasangan aksi -reaksi untuk
sebuah benda yang di letakkan di atas meja adalah gaya berat atau gaya grafitasi
benda yang ditarik bumi sebagai aksi maka benda pun akan menarik bumi sebagai
gaya reaksi.
Gaya Normal (N) adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus
dengan bidang sentuh jika dua benda bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di
letakkan di atas meja maka permukaan meja akan mengerjakan gaya pada kotak.
Contoh lain jalan akan memberikan gaya pada permukaan ban yang bersentuhan
dengan jalan. Pasangan gaya tarik gravitasi antar planet dan matahari juga
termasuk pasangan gaya aksi reaksi.
3.2 Kaitan Metode Gaya Berat Terhadap Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau Planet Biru.
Metode gaya berat merupakan salah satu metode penyelidikan geofisika
berlandasakan hokum Newton yang pada dasarnya adalah mengukur besaran
densitas batuan berdasarkan pada pengukuran adanya perbedaan kecil dari medan
17. 12
gaya berat, dimana perbedaan ini disebabkan oleh karena adanya distribusi massa
yang tidak merata di kerak bumi dan menyebabkan tidak meratanya distribusi
densitas batuan. Distribusi densitas yang tidak homogen ini dapat disebabkan oleh
struktur geologi yang ada di bawah permukaan bumi, dimana distribusi densitas
yang tidak homogeny pada batuan penyusun kulit bumi akan memberikan variasi
harga medan gaya berat di permukaan bumi. Walaupun konstribusi struktur
geologi terhadap variasi harga medan gaya berat di permukaan bumi sangat kecil
dibandingkan dengan nilai absolutnya, tetapi dengan peralatan yang baik yaitu
gravitimeter, variasi medan gaya berat di permukaan bumi dapat terukur dari titik
ke titik sehingga dapat dipetakan. Selanjutnya dari peta tersebut dapat dilakukan
interpretasi bentuk atau
struktur bawah
permukaan.
Sebagaian besar
kegiatan eksplorasi
dengan menggunakan
metode gaya berat,
sumber anomalinya
mempunyai bentuk
yang khas dari struktur
geologi tertentu dengan densitas berbeda terhadap lingkungannya. Sehingga
dengan memilih bentuk benda anomaly tertentu, yang diharapkan dapat
menggambarkan berbagai macam kemungkinan bentuk anomaly sebagai
Gambar 3 Penentuan medan gaya berat bumi
18. 13
parameter tetap, maka kontras densitasnya dapat diturunkan secara eksak. Oleh
karena anomaly gaya berat merupakan hasil konvolusi antara kontras densitas
dengan operator yang berhubungan dengan bentuk benda anomalinya, maka
dekonvolusi adalah proses kebelakang untuk mendapatkan kontras densitas bawah
permukaan dengan mode benda tertentu, dimana dalam penelitian ini model benda
yang digunakan adalah model prisma segiempat.
Gambar 4 Model Prisma Segi Empat
3.3 Variasi Gaya Berat
Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan
rapat massa (density) antar batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa
(masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan menyebabkan
terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Adanya gangguan ini disebut
sebagai anomali gaya berat. Karena perbedaan medan gayaberat ini relatif kecil
maka diperlukan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Alat
19. 14
ukur yang sering digunakan adalah Gravimeter. Alat pengukur gayaberat di darat
telah mencapai ketelitian sebesar 0.01 mGal dan di laut sebesar 1 mGal.
Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi
melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan metoda
gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan sampingnya (tidak
dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali densiti.
Dasar teori yang dipakai dalam metoda ini adalah Hukum Newton tentang
gravitasi bumi. Untuk bumi yang berbentuk bulat, homogen, dan tidak berotasi,
maka massa bumi (M) dengan jari-jari (R) akan menimbulkan gaya tarik pada
benda dengan massa (m) di permukaan bumi sebesar :
=
2
=
dengan (g) adalah percepatan gaya berat vertikal permukaan bumi.
Harga rata-rata gayaberat di permukaan bumi adalah 9.80 m/s2. Satuan yang
digunakan adalah gayaberat adalah milliGal (1 mGal = 10-3 Gal = 10-3 cm/s2) atau
ekivalen dengan 10 gu (gravity unit). Variasi gaya berat yang disebabkan oleh
variasi perbedaan densitas bawah permukaan adalah sekitar 1 mGal (100 mm/s2).
Karena bentuk bumi bukan merupakan bola pejal yang sempurna, dengan relif
yang tidak rata, berotasi serta ber revolusi dalam sistem matahari, tidak homogen.
Dengan demikian variasi gayaberat di setiap titik permukaan bumi akan
dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu :
1. lintang
20. 15
2. ketinggian
3. topografi
4. pasang surut
5. variasi densitas bawah permukaan
sehingga dalam pengukuran dan interpretasi, faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan (dikoreksi).
3.4 APLIKASI METODE GAYA BERAT
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah
permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode
gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap).
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan
rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah
permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik
21. 16
minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan
minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa
pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya
dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping.
Gambar 5 Penerapan Metode Gaya Berat
22. 17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metoda gaya berat adalah suatu metoda eksplorasi yang digunakan untuk
mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat adanya perbedaan densitas antara
batuan.
Pada metode gaya berat, hukum Newton tentang gerak berlaku yaitu :
Hukum I Newton
sebuah benda yang diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan selama tidak ada
resultan gaya yang bekerja padanya.
Hukum II Newton
Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya
Hukum III Newton
Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka
benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang
besarnya sama dan arah berlawanan
Pada Metode gaya berat, juga terdapat yang namanya variasi gaya berat. Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi adanya variasi gaya berat adalah
1. lintang
23. 18
2. ketinggian
3. topografi
4. pasang surut
5. variasi densitas bawah permukaan
Sedangkan jika berbicara mengenai pengaplikasian metode gaya berat, tentunya
ini banyak diterapkan pada proses eksplorasi
4.2 SARAN