Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Menggunakan Metode HOT-Fit di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi
Ringkasan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerimaan SIMRS di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi dengan menggunakan metode HOT-Fit. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara faktor manusia, organisasi, dan teknologi dalam penerapan SIMRS. Hasil evalu
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Analisis sistem dan prosedur persediaan obat-obatan di Rumah Sakit Islam Unisma Malang untuk mendukung pengendalian intern. Studi kasus menganalisis sistem persediaan obat, mencakup fungsi, dokumen, catatan, dan prosedur. Hasilnya sistem persediaan obat rumah sakit bagus untuk pengendalian intern, tetapi perlu perbaikan pada sistem penghitungan fisik persediaan yang dapat menyebabkan kesalahan informasi pembelian.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 3 hal utama:
1. Latar belakang permasalahan pengadaan SIM-RS di RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan pengadaan SIM-RS untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan memberikan dasar pengawasan bagi manajemen.
3. Usulan pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit yang melip
Sistem ini membangun sistem informasi pelayanan kesehatan karyawan untuk mengelola data pelayanan kesehatan secara terkomputerisasi dan memudahkan proses pelayanan mulai dari pendaftaran, riwayat penyakit, surat rujukan, hingga laporan obat. Sistem dibangun menggunakan Visual Basic.NET dan SQL Server 2008 untuk menyimpan dan mengelola data secara aman dan akurat.
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan dokumentasi pasien di puskesmas, khususnya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembahasan mencakup pengertian rekam medis, dimana dan bagaimana memulai pengisian rekam medis, serta studi kasus implementasi sistem informasi berbasis komputer di sebuah puskesmas untuk mendokumentasikan data pasien secara terintegrasi antar ruangan.
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...JEMMY ESROM SERANG
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian internal PT Telkom dan pentingnya sistem pengendalian internal bagi perusahaan.
2. Sistem pengendalian internal bertujuan untuk mengamankan aset perusahaan, memperoleh informasi yang akurat, dan meningkatkan efisiensi operasi perusahaan.
3. Kelemahan sistem pengendalian internal pada beberapa BUMN seperti PT Telkom menyebabkan terjad
Teks ini membahas penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam meningkatkan pelayanan dan kinerja rumah sakit. SIMRS merupakan sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk memperoleh informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Teks ini menjelaskan manfaat SIMRS seperti meningkatkan efisiensi, standar pelayanan yang baik, dokumentasi yang akunt
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menyajikan, menganalisis, dan menyimpulkan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Dokumen ini juga membahas modul-modul sistem informasi MediSmart dan hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Sistem informasi kesehatan berfokus pada populasi dengan tujuan pencegahan penyakit. Infrastruktur informasi kesehatan bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi elektronik antar lembaga kesehatan. Teknologi informasi kesehatan bermanfaat untuk pengambilan keputusan manajemen, peningkatan kualitas layanan, dan dukungan penelitian dan pendidikan kesehatan.
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit, mencakup penjelasan tentang sistem informasi rumah sakit, modul-modul yang terdapat pada sistem informasi rumah sakit, serta hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk memahami implementasi perdagangan elektronik atau biasa disebut e-commerce di rumah sakit Siloam Hospitals yang diadakan oleh departemen medical check-up untuk layanan pemeriksaan kesehatan. Dengan menerapkan e-commerce untuk layanan pemeriksaan kesehatan, rumah sakit berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanan kepada pasien. Dengan terciptanya keunggulan tersebut, diharapkan rumah sakit dapat menyaingi rumah sakit kompetitor lainnya.
Kata Kunci: Sistem Infomasi Manajemen, Perdagangan Elektronik, Pemeriksaan Kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 3 hal utama:
1. Latar belakang permasalahan pengadaan SIM-RS di RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan pengadaan SIM-RS untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan memberikan dasar pengawasan bagi manajemen.
3. Usulan pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit yang melip
Sistem ini membangun sistem informasi pelayanan kesehatan karyawan untuk mengelola data pelayanan kesehatan secara terkomputerisasi dan memudahkan proses pelayanan mulai dari pendaftaran, riwayat penyakit, surat rujukan, hingga laporan obat. Sistem dibangun menggunakan Visual Basic.NET dan SQL Server 2008 untuk menyimpan dan mengelola data secara aman dan akurat.
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan dokumentasi pasien di puskesmas, khususnya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembahasan mencakup pengertian rekam medis, dimana dan bagaimana memulai pengisian rekam medis, serta studi kasus implementasi sistem informasi berbasis komputer di sebuah puskesmas untuk mendokumentasikan data pasien secara terintegrasi antar ruangan.
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...JEMMY ESROM SERANG
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian internal PT Telkom dan pentingnya sistem pengendalian internal bagi perusahaan.
2. Sistem pengendalian internal bertujuan untuk mengamankan aset perusahaan, memperoleh informasi yang akurat, dan meningkatkan efisiensi operasi perusahaan.
3. Kelemahan sistem pengendalian internal pada beberapa BUMN seperti PT Telkom menyebabkan terjad
Teks ini membahas penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam meningkatkan pelayanan dan kinerja rumah sakit. SIMRS merupakan sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk memperoleh informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Teks ini menjelaskan manfaat SIMRS seperti meningkatkan efisiensi, standar pelayanan yang baik, dokumentasi yang akunt
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit (SIRS) digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menyajikan, menganalisis, dan menyimpulkan informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Dokumen ini juga membahas modul-modul sistem informasi MediSmart dan hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Sistem informasi kesehatan berfokus pada populasi dengan tujuan pencegahan penyakit. Infrastruktur informasi kesehatan bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi elektronik antar lembaga kesehatan. Teknologi informasi kesehatan bermanfaat untuk pengambilan keputusan manajemen, peningkatan kualitas layanan, dan dukungan penelitian dan pendidikan kesehatan.
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...Rizqi Wahyuningsih
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit, mencakup penjelasan tentang sistem informasi rumah sakit, modul-modul yang terdapat pada sistem informasi rumah sakit, serta hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk memahami implementasi perdagangan elektronik atau biasa disebut e-commerce di rumah sakit Siloam Hospitals yang diadakan oleh departemen medical check-up untuk layanan pemeriksaan kesehatan. Dengan menerapkan e-commerce untuk layanan pemeriksaan kesehatan, rumah sakit berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanan kepada pasien. Dengan terciptanya keunggulan tersebut, diharapkan rumah sakit dapat menyaingi rumah sakit kompetitor lainnya.
Kata Kunci: Sistem Infomasi Manajemen, Perdagangan Elektronik, Pemeriksaan Kesehatan.
Pesantren kilat dan aqidah akhlak anak sd yang selalu suksesroslinawati911
油
BAB I KTI.docx
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, tidak dapat dipungkiri hal
tersebut berpengaruh dan menyebabkan perubahan di berbagai aspek, termasuk kesehatan.
Dalam kegiatan pelayan kesehatan juga dibutuhkan dukungan dan teknologi informasi.
Dampak dari hal tersebut dapat terlihat dari pokok program pembangunan kesehatan yang
mencantum perkembangan system informasi kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan
suatu system informasi kesehatan komprehensi, berhasil guna dan berdaya guna dalam
mendukung pembangunan kesehatan mencapai Indonesia sehat 10(Depkes RI, 1999).
Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan
komunikasi baik didalam maupun diluar rumah sakit. Sistem informasi radiologi (pencairan
medis). Sistem informasi laboratorium, dan sistem informasi keperawatan. Sistem ini juga
memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk keperluan manajemen dan pengolahan data pasien. Dari
sisi manajemen, sistem ini memiliki peranan dalam mengatur data keuangan, material dan
teknis, sistem kepegawaian, pembayaran (tagihan) ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari
sisi pasien berfungsi untuk mengelola data pasien masuk dan pasien keluar serta mengelola
data medis pasien yang meliputi perawatan, diagnosis, dan terapi (Kusumadewi dkk, 2009).
Berdasarkan Undang-Undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 1 poin 11
bahwa : Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat. Dengan adanya Upaya untuk mencegah penyakit atau mendeteksi penyakit
dengan kesadaran sendiri, makan akan menimbulkan paradigma baru tentang kesehatan yang
meningkatkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Layanan Medical Check Up (MCU) merupakan pemeriksaan kesehatan yang bertujuan
untuk mengetahui status kesehatan seseorang. Layanan MCU bertujuan untuk mendeteksi
penyakit secara dini bila ada masalah kesahatan serta untuk menegtahui status kesehatan
seseorang (Trihandini, 2007). Layanan MCU ini biasanya dilakukan oleh tim Medical Check
Up rumah sakit dalam memberikan informasi tentang status kesehatan seseorang dengan
serangkaian paket Medical Check Up yang dapat digunakan oleh perseorangan ataupun
perusahaaan.
2. Medical Check Up merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir penyakit atau
hambatan yang ada pada tubuh seseorang. Dengan dilakukan Medical check up maka
penyakit atau hal yang kurang pada kita dapat diketahui sehingga lebih mudah untuk
mengambil tindakan yang harus dilakukan. Medical Check Up diharapkan dapat memberikan
yang terbaik, baik ditinjau dari segi pelayanan, fasilitas maupun harga pemeriksaan itu
sendiri. Selain mampu memberikan pelayanan dan dan fasilitas yang baik,Medical Check Up
dan unit penunjang medik harus bekerja secara profesional dengan standar Operating
Prosedure (SOP).
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan yang beralamat di jalan Professor HM.
Yamin Sh No.47, Sei Kera Hilir II, Medan Perjuangan Perintis, Medan Timur, Kota Medan,
Sumatera Utara. Rumah Sakit ini memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional serta dukungan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,
berpedoman pada etika, moral, hukum, sumpah jabatan dan disiplin tugas serta turut
membantu program pemerintah dibidang kesehatan sehingga dapat mencapai derajat tingkat
kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi persaingan dengan
rumah sakit lain maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirgadi Medan membutuhkan suatu
sistem informasi yang komputerisasi agar dapat memenangkan persaingan dan terus
berkembang. Sistem pelayanan informasi dan registrasi pasien merupakan salah satu bagian
dari sistem rumah sakit yang menagani kegiatan front office rumah sakit.Sistem pelayanan
informasi menyediakan database mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan oleh staff dan
pasien. Pengguna sistem yang terkomputerisasi pada sistem informasi akan banyak
membantu berjalannya kegiatan suatu rumah sakit.
Dari hasil penelitian sistem informasi atas jasa pelayanan Medical Check Up di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. pirngadi Medan mereka menggunakan Microsoft excel, hal ini
tentulah menyulitkan proses kinerja dari rumah sakit Dr. pirngadi medan. Selain itu
kemungkinan terjadi penyimpanan data pasien yang cukup besar karena sistem yang
digunakan belum memadai.
Dengan demikian, tujuan sistem informasi dan computer dirasakan sangat penting bagi
rumah sakit Dr. pirngadi medan untuk mempermudah kinerja pada bagian petugas penagihan
dan administrasi laporan rumah sakit Dr. pirngadi Medan. Pemeriksaan Medical Check Up
meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, suhu badan, dan detak jantung. Jenis kegiatan
yang dilakukan di Rumah Sakit Daerah Dr. pirngadi Medan diawali dengan pendaftaran
wajib pasien, membuat data pasien, penetapan jumlah pasien, penerimaan pembayaran
pasien, pelaporan dan penagihan. Sampai saat ini pemeriksaan Medical Check Up dilakukan
3. secara manual, maksudnya objek orang yang diperiksa dilakukan pengukuran berat badan dan
tinggi badan secara manual dengan timbangan dan meteran . selanjutnya data dicatat dan
disampaikan kepada dokter.
Hal ini tentu menjadi masalah bagi petugas dan administrasi rumah sakit ini dalam
pengolahan Medical Check Up diantaranya sulit memasukkan data wajib pasien yang baru.
Mencari data-data dari pasien, mengubah data wajib pasien, sering terjadi kesalahan dalam
pengolahan akan hal diatas serta dalam pembuatan laporan pembayaran bulanan maupun
harian dari pasien akan menghabiskan waktu yang cukup lama sehingga laporan tidak dapat
disampaikan pada tepat waktunya.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan sebagai salah satu penyedia layanan
kesehatan yang didukung oleh tenaga medis yang terampil pada bidangnya, jumlah pesanan
dan pelayanan yang banyak terus-menerus, menjadi salah satu kendala dalam proses
pencatatan.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan.
Berdasarkan latar belakang diatas sehingga penulis mengangkat penelitian dengan judul
Tinjauan Sistem Informasi Atas Jasa Pelayanan Medical Check Up Di Rumah Sakit
Umum Dr. Pirngadi Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang diambil
adalah :
Bagaimana penerapan sistem informasi atas pelayanan Medical check up yang
digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi atas jasa pelayanan kesehatan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian yang kami lakukan yaitu:
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan
dalam penerapan sistem informasi Medical Check Up guna meningkatkan mutu
pelayanan dan manajemen Rumah Sakit di rumah salit umum Dr. Pirngadi Medan.
4. 2. Bagi Akademik
Sebagai bahan dalam membangun dan memotivasi pembuatan penelitian yang sama dan
sebagai bahan perbandingan maupun acuan bagi peneliti selanjutnya serta informasi
penerapan sistem informasi Medical Check Up guna meningkatkan mutu pelayanan dan
manajemen Rumah Sakit di rumah salit umum Dr. Pirngadi Medan.
3. Bagi Penulis
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan memotivasi penulis untuk menemukan dan
meyelesaikan masalah yang ditemukan dalam penerapan ilmu sistem informasi Medical
Check Up guna meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen Rumah Sakit di rumah
salit umum Dr. Pirngadi Medan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi
2.1.1.Pengertian Sistem
5. Defenisi sistem menurut Lilis Puspawati dan Sri Dewi Anggaini dalam sistem
informasi akuntansi, yaitu:Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu 1 Adapun pengertian dari sistem akuntansi
yaitu sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok suatu perusahaan.
Dan menurut Marshall B. Romney pada buku Accounting Information System, menjelaskan
bahwa:Sistem adalah rangkaian dari dua komponen-komponen yang saling berhubungan,
yang berinteraksi untuk mencapai tujuan .2 Menurut Dasaratha V. Rama, Sistem
Manajemen adalah:Suatu sistem yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan
dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen.3Dari
beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem adalah suatu susunan yang
teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling
berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Peran sistem yang
cukup besar dimana saja kita berada terutama dilingkungan perusahaan,tanpa kehadiran
sistem dilingkungan perusahaan akan mustahil rasanya dalam menjalankan tujuan utama
perusahaan dalam memaksimumkan laba perusahaan karena kontrol perusahan tidak berjalan
baik tanpa adanya sistem.Peran sistem didalam lingkungan perusahaan sudah tidak diragukan
dan sangat dibutuhkan, bukan hanya dilingkungan perusahaan tetapi disemua unsur yang ada
di bumi ini.Didalam perusahaan sistem memiliki banyak peran sehingga terbentuk sub-sistem
yang dijalankan diberbagai perusahaan seperti sistem informasi manajemen. Dalam
memaksimalkan laba perusahaan yang diperlukan beberapa perencanaan yang cukup matang,
sitem hadir dengan segudang manfaat yang mampu membantu perusahaan dalam
memaksimalkan laba dan mewujudkan target perusahaan,dengan begitu sistem merupakan
bagian fital yang sangat beguna bagi perusahaan karena sistem dapat membuat gejala
pekerjaan didalam tubuh perusahaan menjadi teratur,terkendali dan dijalankan sesuai
aturannya.
2.1.2 Pengertian Informasi
Didunia yang kini semakin modernberbagai informasi dapat diakses dimana saja dan
kapan saja, informasi berasal dari sumber yang memiliki informasi, melihat atau merasakan
sesuatu,informasi juga dapat diolah atau tidak,informasi berupa data yang memberitahukan
sesuatu melalui sumber informasi.Informasi dalam akuntansi adalah merupakan input yang
akan diolah menjadi output berupa laporan laporan kepada penanggung jawab. Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang berasal dari informasi.
Seperti halnya pada sistem manual,siklus pengolahan data akuntansi dengan sistem
komputerisasi juga melalui tahapan:
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Akuntansi
INPUT
Data
Colection
PROCESSING
Data Classification
Data Maintenance
OUTPUT
Report
Generation
6. Sumber:https://www.e-akuntansi.com
Siklus komputerisasi akuntansi memiliki kelompok dan dikelompokkan dalam empat
tahapan yaitu:
a. Data Collection
INPUT Data Colection PROCESSING Data Classification Data Maintenance OUTPUT
Report Generation Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pencatatan data dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada seperti faktur penjualan, kuintansi dan dokumen-
dokumen lainnya.
b. Data Classification
Transaksi yang timbul dalam suatu tertentu mungkin bervariasi menurut kegiatan
perusahaan,dimana suatu jenis dapat terjadi berkali-kali, oleh karenanya data tersebut perlu di
klasifikasikan dengan baik agar kesalahan yang timbul jika datanya bercampur baur dapat
diperkecil dan untuk mempersiapkan data guna diproses pada tahap selanjutnya.
c. Data Maintenance
Setelah data selesain diklasifikasikan dengan tepat, maka data tersebut telah siap untuk
dimaksudkan ke dalam sistem komputerisasi untuk di proses. d. Report Generation
Merupakan hasil transpormasi data yang sudah diproses kedalam bentuk yang mudah
digunakan dan dapat memberikan informasi bagi pemakaiannya.Bentuk media yang sering
digunakan adalah seperti laporan dokumen perusahaan serta laporan laba rugi yang dipakai
untuk menganalisa dan sebagai dasar bagi manajemen untuk membuat keputusan.
Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula pemahaman
tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian
yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang prinsipal antara yang disebut data
dan informasi. Oleh karena itu akan dikemukakan terlebih dulu pengertian data, dimana
informasi itu sendiri berasal dari data, shingga yang dipakai dalam membuat keputusan
adalah informasi, bukan data.
Mei H.M. Munthe dalam bukunya Sistem Informasi (2009), mengatakan bahwa:
Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.
Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah mempunyai
nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang mempunyai nilai, dalam
arti bahwa informasi akan memudahkan seseorang pimpinan untuk mengambil keputusan.
7. Menurut Dasaratna V. Rama, secara singkat dapat dirumuskan bahwa Tujuan utama dari
faseAnalisis Adalah analisis untuk mengembangkan kebutuhan akan sistem baru.
Menurut Juliansyah Noor, dalam metode penelitian data adalah:Suatu yang diketahui.
Sekarang diartikan sebagai informasi yang diterimanya tentang suatu kenyataan atau
fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitatif,
berupa angka-angka) atau berupa ungkapan kata-kata (verbalize) atau kualitatif.
Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber informasi, bahan
informasi dan dengan sendirinya erat hubungan dengan informasi, namun masih merupakan
suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan
belum diolah.
Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh James Hall informasi adalah :
Fakta yang menyebabkan penggunaannya melakukan tindakan yang tidak akan dapat
dilakukannya, tidak akan dilakukannya.
Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa informasi sebagai
data-data yang sudah diolah untuk memberikan pengertian bagi seorang pimpinan diguankan
sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan data untuk menjadi sebuah informasi
dapat dilakukan dengan alat pengolahan manual, mesin manual, mesin elektronik, atau
komputer. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data. Data
kemudiaan dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi informasi. Data otentik
yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan sebagai arsip otentik. Bila
diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum, maka arsip otentik tersebut dapat
dikeluarkan dari penyimpannya..
Gambar 2.2 Hubungan fakta,data,arsip dan informasi
Disimpan
Direkam dicatat
Fakta Kegiatan:
Pelaporan
Komunikasi
Transaksi
Perjanjian
dsb
Arsip Otentik
Data
8. diproses
keluar
Sumber: http://books.google.co.id
Dalam hal ini fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi
Pasien,yang mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian
pasien.Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama.Data tersebut kemudian menjadi
data yang disimpan sebagai data otentik.Kemudian dari Registrasi pasien tersebut,data
dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM) dan dari hasil Rekam Medik maka petugas
dapat mengetahui riwayat penyakit pasien, selanjutnya petugas menginformasikan hasil
terebut kepada pasien untuk melanjutkannya pasien mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Agar dapat digunakan manejer untuk menghasilkan keputusan yang baik, maka
informasi hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama. Menurut Parker Persyaratan
tersebut terdiri atas :
1) Ketersediaan (availabiliti)
Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
2) Mudah dipahami (compherebility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang
menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang bersifat stragis. Informasi yang rumit
dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
3) Relevan
Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah informasi benar-benar relevan
dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4) Bermanfaat
Sebagai konsekuenssi dari syarat relevansi informasi juga harus bermanfaat bagi organisasi
karena itu informasi juga harus dapat tersaji kedalam bentuk-bentuk yang menyakinkan
pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.
5) Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat penting pada saat
organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
6) Kehandalan (realibility)
Komputer Informasi
9. Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya.
Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi
atas informasi yang disajikan.
7) Akurat
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga
berarti bahawa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang
tergandung dari data pendukungnya.
8) Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi didalam penyajiannya karena konsistensi
merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.
Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi adalah bahan yang
sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini merupakan nilai yang berguna
bagi pemakai ataupun pembuat keputusan.
Akuntansi sering juga disebut bahasa bisnis, apapun peranan kita dalam masyarakat baik
sebagai mahasiswa, investor, manajer, politisi, pasti akan merasakan mamfaat jika memahami
akutansi.
Menurut Hery, ditinjau dari sudut pemakaiannya: Akuntansi adalah Proses
megidentifikasikan, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para
penggunanya dan mempertimbangkan berbagai alternatifyang ada dan membuat
kesimpulan.
Menurut Epi Indriani, akuntansi adalah:
suatu sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau lebih, yang
dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan demikian mengurangi
kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat akan tetapi banyak. sistem informasi
yang tidak dapat memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan
strategis.Berikut ini model sistem informasi dasar atau aktivitas yang terjadi pada sistem
informasi dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Proses Sistem Informasi
Sumber:https://www.e-akuntansi.com
Data Pengolahan Informasi
10. Gambar 2.4 Model dasar dengan penyimpanan data
Sumber:https://www.e-akuntansi.com
Menurut Martani Dwi, et, al dalam Akuntansi keuangan menengah, menguraikan Akuntansi
sebagai suatu sistem, yaitu
Suatu sistem input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan
keuangan yang bermamfaat bagi pengguna internal maupun eksternal entitas. Sebagai
sistem, akuntansi terdiri atas input yaitu transaksi, proses yaitu kegiatan untuk
merangkum transaksi, dan output berupa laporan keuangan.
Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulkan dan diolah
sebelumnya. Oleh karena itu, pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpanan
alat arsip data sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang
telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data
maka fungsi pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi
informasi, tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan
penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur sedemikian
rupa sehingga data tersebut mudah kembali apabila diperlukan. Model pengolahan informasi
dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya memahami sistem pengolahan informasi secara
keseluruhan, tetapi juga dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat
dianalisis berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka harus menitik beratkan kegiatannya
pada sistem informasi pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga sasaran yang dituju tercapai
yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk
mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka, kerjasama
dan pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya, pengembangan motivasi dan
pengembangan diri sendiri.
2.1.2. Faktor-Faktor Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan
Rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(promotif,prefentif,kuratif dan rehabilitatif) yang bermutu dan terjangkau dalam rangka
Penyimpanan
Data
Masukan Pengolahan Keluaran
11. meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.bermutu berarti rumah sakit dapat memberikan
pelayanan yang cepatakurat dansesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran,sehingga dapat
berfungsi sebagai pusat rujukan.Terjangkau berarti dapat melayani semua lapisan
masyarakat,terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah,bahkan yang tidak mampu baik
dari segi waktu maupun jarak. Adapun tahap yang harus dilakukan pihak Rumah Sakit
sebelum melakukan proses Medical Check Up.
Proses
a. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja Peneliti melakukan telaah dokumen terkait
dengan proses pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja. Dokumen yang digunakam sebagai
pedoman dan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja adalah Standard
Operating Prosedures (SOP) pemeriksaan kesehatan.Didalam SOP, terdapat langkah-langkah
yang harus dilaksanakan dalam prosespemeriksaan kesehatan sebelum bekerja.Berdasarkan
hasil wawancara mendalam dengan informasi kunci, kepala Manris mengungkapkan bahwa
pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja terdiri dari pemeriksaan fisik, rontgen, buta warna,
dan laboratorium.
b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Berdasarkan hasil wawancara dengan informasi kunci, periksaan kesehatan berkala dilakukan
3 hari.jenis-jenis pemeriksaan dilakukan adalah pemeriksaan fisik, rontgen, pemeriksaan urin,
dan darah.Untuk pegawai yang bekerja yang termasuk pekerjaan yang beresiko
tinggi,terdapat beberapa pemeriksaan tambahan sesuai dengan area dimana pegawai bekerja.
Output
Berdasarkan SOP, setelah melakukan pemeriksaan fisik, darah, urin, feses, dan foto rontgen
kandidat, Bagian MCU dan manris memeriksa hasil pemeriksaan dan memberikan hasil
pemeriksaan dam memberikan hasil evaluasi kepada Recruitment Manager di SDI.
Berdasarkan permenakertrans No. 02 Tahun 1980 tentang pemeriksaan kesehatan pasal 3,
Dalam hal ditemukan kelainan-kelainan atau gangguan-gangguan kesehatan pada tenaga
kerja pada pemeriksaan berkala,pengurus wajib mengadakan tindak lanjut untuk
memperbaiki kelainan-kelainan tersebut dan sebab-sebabnya untuk menjamin
terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja.
2.2 Sistem Informasi Akuntansi Jasa
Sistem Informasi sangat penting bagi setiap perusahaan dalam mengarahkan dan
memperlancar kegiatan sehari-hari karna dapat membantu pengambilan keputusan. Sistem
informasi diterapkan dalam perusahaan bertujuan untuk menyajikan informasi guna
mendukung operasi harian,menyajikan informasi yang berkenaan dengan
kepengurusan.Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi
barang atau jasa.Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara
langsung dan harus melewati suatu proses disuatu tempat.
12. Perusahaan jasa tidak dapat dilihat,dirasa,diraba,didengar,atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
Jasa tidak mengenal persediaan dan penyimpanan produk yang telah dihasilkan.Jasa
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, jasa didesain khusus yang memiliki berbagai
jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan. Sistem
Informasi Akuntansi merupakan komponen vital dalam sistem informasi manajemen, SIA
menjadi pendukung semua aktivitas pelayanan dengan mendepankan tiga fungsi utama, yaitu:
1. Pengumpulan, pemprosesan dan penyimpanan seluruh data transaksi rumah sakit.
2. Transformasi data menjadi informasi yangdipakai oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan dan melakukan pengendalian.
3. Kontrol internal terdapat aset-aset rumah sakit sehingga data yang disimpan menjadi
akurat dan terpercaya (reliable).
Meskipun hanya bersifat sebagai pendukung dalam Rumah Sakit, SIA mampu menjadikan
kelima aktivitas utama rumah sakit menjadi efektif dan efesien. Kelima aktifitas tersebut
terangkum dalam siklus transaksi rumah sakit yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
siklus pelayanan, dan siklus keuangan, dan siklus pelaporan keuangan dan siklus pelaporan
keuangan.
Berikut ini siklus transaksi rumah sakit dapat dilihat pada gambar 2.2
Sumber: Pusat kebijakan dan manajemen kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada.
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu pengolaan informasi diseluruh tingkat
rumah sakit secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat.Rumah sakit, sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan masyarakat akan
melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam
banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin cepat akan
Siklus
Pendapatan
Peristiwa Ekonomi
(Transaksi)
Siklus
Pengeluaran
Siklus Pelayanan
Siklus Keuangan
Siklus Pelaporan
Keuangan
Laporan
Keuangan
13. semakin baik karena menyangkut nyawa pasien.Jasa memiliki beberapa karakteristik yang
diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak memiliki wujud sifatnya abstrak tidak bisa dilihat.
2. Produk yang dihasilkan tidak standar atau bervariasi heterogenitas.
3. Tidak dapat dipisahkan produk dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama-sama.
4. Tidak dapat disimpan krena tidak memiliki wujud.
Adapun perusahaan jasa memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Pendapatan berasal dari penjualan jasa
2. Dalam proses memproduksi jasa bisa atau tidak memerlukan bantuan dari produksi
fisik. Peristiwa Ekonomi (Transaksi) Siklus Pengeluaran Siklus Pelayanan Siklus
Keuangan Siklus Pelaporan Keuangan Laporan Keuangan
3. Jasa yang diberikan tidak sama, jadi masing-masing konsumen dapat memperoleh
jenis pelayanan yang berbeda dengan konsumen lainnya.
4. Tidak memiliki persediaan produk dalam bentuk fisik karena produk yang dijual
merupakan produk yang tidak berwujud jasa jadi produkyang dihasilkan tidak dapat
dilihat akan tetapi manfaatnya dapat dirasakan.
5. Biasanya tingkatan harganya memiliki sifat yang tidak mutlak sebab murah atau
mahalnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan tergantung tingkat kebutuhan
konsumen.
6. Jasa yang dihasilkan tidak bisa disimpan, jadi sekali dibeli maka penggunaannya akan
langsung habis.
2.4 Sistem Informasi Atas Jasa Pelayanan Medical Check Up
2.4.1 Pengertian Medical Check Up
Medical Check Up adalah pemeriksaankesehatan yang bertujuan untuk mengetahui
status atau kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dini gejala penyakit yang
ditemukan.Medical check up mencakup serangkaian wawancara dan pemeriksaan
kesehatan.jenis-jenis dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical check up bervariasi
tergantung keperluan dan permintaannya.Pada umumnya Medical Check Up bertujuan untuk
mendeteksi secara dini bila ada masalah-masalah kesehatan yang tersembunyi yang penyakit-
penyakit kardiovaskular,penyakit ginjal,penyakit liver dan diabetes mellitus.Selain
mendeteksi dini penyakit, Medical check up juga menentukan tingkatkebugaran dan
kesehatan umum. Selain itu Medical Check Up merupakan pemeriksaan kesehatan pada diri
seseorang secara periodik dan merupakan hal yang terpenting untuk mengetahui kondisi riil
kesehatan seseorang pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian, apabila ditemukan
hal-hal yang mencurigakan pada kesehatan seseorang melalui Medical Check Up, yang akan
mengganggu atau bahkan mengancam kualitas hidup seseorang, maka dapat dilakukan
langkah-langkah penanganan yang tepat. Pada kenyataannya, Medical Check Up sering tidak
dilakukan oleh seseorang atau perusahaan pemberi kerja mengingat biayanya yang sangat
mahal, yang tentunya akan membebani keuangan pribadi atau perusahaan. Selain itu, masih
banyak orang atau perusahaan pemberi kerja kurang menyadari manfaat Medical Check Up
14. bagi peningkatan produktivitas kerja secara pribadi ataupun korporat. Berkaca dari fakta
diatas, plazamedis memiliki program Medical Check Up yang bermanfaat dan terjangkau
perusahaan ataupun komunitas yang ingin melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara
periodik. Dengan mengetahui kondisi kesehatan yang sesungguhnya pada suatu periode
waktu tertentu sehingga apabila ditemukan kelainan dapat melakukan langkah-langkah
pengobatan yang tepat.
2.4.2. Sistem Informasi Medical Check Up
Medical check up mencakup serangkaian wawancara dan pemeriksaan kesehatan. Jenisjenis
dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical check up bervariasi, tergantung keperluan
dan permintaannya. Pada umumnya medical check up bertujuan untuk mendeteksi secara dini
bila ada masalah kesehatan tersembunyi yang belum menunjukkan gejala, terutama penyakit
ginjal, penyakit liver, dan diabetes melitus. Selain mendeteksi dini penyakit, medical check
up juga menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan umum.
Sistem pre medical check up, akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan pendukung,
yang biasanya dilakukan setelah wawancara antara tenaga dokter dengan orang yang
diperiksa. Sampai saat ini pemeriksaan medical check up dilakukan secara manual,
maksudnya obyek orang yang diperiksa dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
secara manual dengan timbangan dan meteran. Selanjutnya data dicatat dan disampaikan
kepada dokter. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat, sistem pre
medical check up yang saat ini masih dilakukan secara manual, saat ini dimungkinkan untuk
dilakukan secara online dan terpadu. Prototipe sistem pre medical check up terdiri dari bagian
utama sistem mekanik, sistem instrumentasi medis. Sistem mekanik berfungsi untuk
menempatkan sensor- sensor dan panel/kotak instrumen. Sistem mekanik menggunakan
profil holo 4-5 cm dari bahan aluminium dengan tebal 1 mm atau dari SS. Sistem sambungan
dengan kombinasi las dan mur baut. Sistem instrumentasi medis terdiri dari sensor, sistem
akuisisi data, dan sistem komunikasi data. Sensor yang digunakan untuk ultrasonik untuk
mengukur tinggi badan, potensiometer untuk mengukur berat badan, sensor suhu, mikrofon
sebagai sensor detak jantung. Sistem akuisisi data menggunakan mikrokontroler ATMega
328 yang diprogram dengan antar muka IDE Arduino uno. Sistem komunikasi menggunakan
bluetooth, sehingga akan lebih sederhana dan sikronisasi dan inisiasi dengan perangkat lain
serta lebih murah dibandingkan dengan sistem lain.
Transaksi keuangan perusahaan jasa meliputi yaitu
1. Investasi pemilik berupa setoranuang maupun barang habis pakai atau aktiva lainnya
2. Membeli aktiva tetap
3. Menerima pinjaman dan membayar utang
4. Menerima pelunasan piutang
5. Menggunakan piutang yang ada
6. Membuat laporan pertanggung jawaban
Sistem Informasi manajemen rumah sakit adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi
yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari
15. pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical check up, apotek gudang farmasi,
penagihan, databasepersonalia penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan
pengendalian oleh manajemen. SIMRS ini didesain dengan teknologi informasi terbaru dan
interface yang menarik sehingga mudah digunakan. Manfaat yang didapatkan Rumah sakit
dengan menggunakan SIMRS ini adalah:
1. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian
lainnya.
2. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang bisa dilakukan dengan lebih mudah
karena posisi stok up to date-nya bisa diketahui setiap saat.
3. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua
jasa perawatan yang telah diterima pasien.
4. Riwayat penyakit dan perawatan pasien bisa dikelola dan dipanggil denan cepat dan
otomatis.
5. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaian dengan
standar yag telah ditetapkan WHO
6. Memudahkan proses budgetingdan pengendalian realisasinya.
7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.
8. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau pennagihan hutang piutang bisa
dikurangi.
9. Menjadi konsistensi data (data consistency) karenamenggunakan data bersama baik data
master maupun data transaksi.
10. Pemanfaatan data keluaran /output darin suatu modul ke modul lain sehingga bisa
dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
11. SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan disemua unit,cepat dan
akurat.
12. Pencetakan nota pembayaran, kuintansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.
13. Efesiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian yang
paling berkompeten.
14. Efesien kerja karyawan mennjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti
pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat.
Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat
strategis.
Pelayanan rumah sakit ini merupakan salah satu terpenting dalam meningkatkan kunjungan
pasien rawat jalan dan rawat inap maupun Medical Check Up di suatu rumah sakit.Selain
peningkatan mutu pelayanan medis, peningkatan hubungan dengan emosi pasien.
Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh oganisasi publik dalam
memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Disamping itu,
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem
informasi dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan
dapat mereka terima dan rasakan.
16. Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan kesehatan harus
mempunyai nilai guna bagi para pemakainya, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat
yaitu sebagai berikut :
1) Mudahnya dapat diperoleh
2) Sifat luas dan lengkapnya
3) Ketelitian
4) Kecocokan .
5) Ketepatan waktu.
6) Kejelasan
7) Keluesan
8) Dapat dibuktikan.
9) Tidak ada prasangka
10) Dapat diukur
Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang dimaksud, secara
operasional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem informasi yang terdiri dari 3
aktivitas, yaitu :
1. Pengumpulan data Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang
didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan dengan
permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada
prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan.
2. Pengolahan data pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang
direncanakan guna mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
3. Penyajihan data Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada pada
para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan.
Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini menitikberatkan pada prosedur pendaftaran
pelayanan kesehatan. Data yang diolah menjadi informasi harus segera diberikan kepada
pihak-pihak yang memerlukan, mengingat pentingnya kecepatan penyebarahan informasi
tersebut melalui bentuk dan media penyampaiannya.
Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan
sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.
Dalam Undang-undang No.9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa tiap-tiap WNI berhak
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu diikut sertakan dalam
17. usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata.
Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai perspektif yaitu
bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manejer atau administrator serta bagi
yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien memakai mutu pelayanan empati, respek dan
tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan
dengan cara yang ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan bagi petugas kesehatan yaitu
bebas melakukan segala sesutu secara propesional untuk meningkatkan derajat kesehatan
pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu
pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang baik.
Menurut para manager kesehatan memakai pelayanan kesehatan meskipun tidak berhubungan
langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu
yang penting. Pada umumnya para manajer dan pemilik instansi mengharapkan efisiensi dan
kewajaran penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai
aspek seperti tiadanya pemborosan kerja, peralatan, biaya, waktu dan sebagainya.
Setelah sistem selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan sistem
tersebut. Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan,serta sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang.Adapun
hasil dari tahap implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang dapat berjalan
dengan baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
18. Jenis penelitian yang digunakan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara
tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan, atau kelompok tertentu dan hubungan satu gejala
dengan gejala lain. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mendeskripsikan sistem
informasi pelayanan atas jasa Medical Check Up Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Medan. Penelitian ini dilakukan pada usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan dalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat membutuhkan tenaga ahli dalam bidang kesehatan
dan alat-alat kesehatan.
Penelitian ini dilakukan pada usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, studi
kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan dalam pelayanan kesehatan
kepada masyarakat membutuhkan tenaga ahli dalam bidang kesehatan dan alat-alat kesehatan
yang canggih, sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima. Untuk mewujudkan hal
tersebut maka dibutuhkan evaluasi penentuan tarif yang diberikan pada masyarakat, apakah
telah sesuai dengan segalaaktivitas yang dikeluarkan pihak rumah sakit dengan pendapatan
yang diterima dari jasa pelayanan.
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan :
1. Metode dalam penelitian ini dalah metode deskriptif
2. Dimensi waktu yang digunakan adalah melibatkan urutan waktu.
3. Risetnya hanya melibatkan satu objek saja
4. Historis, penelitian melakukan analisa berdasarkan data-data yang ada di rumah sakit
tersebut.
5. Unit analisisnya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Umum Daerah Medan dengan berbagai
pertimbangan sebagai berikut:
a. Karena RSUD Medan memiliki peranan yang penting bagi pelayanan kesehatan untuk
masyarakat terutama masyarakat Medan dan sekitarnya.
b. Kemajuan Teknologi Informasi sebagai standar sistem informasi pelayanan kesehatan.
c. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Medan memungkinkan penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang ada.