Laporan keuangan merupakan ringkasan transaksi keuangan suatu entitas yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kasnya. Laporan keuangan utama meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Tujuan laporan keuangan antara lain memberikan informasi bagi pengambilan keputusan.
1 of 11
Download to read offline
More Related Content
Bab ii
1. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang
disusun dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
Laporan Keuangan biasanya dilaporkan oleh perusahaan publik sebanyak
empat kali, dalam periode per tiga bulanan. Tiap laporan biasanya harus sudah
bisa diumumkan pada hari terakhir bulan berikut per masing-masing periode tiga
bulanan, misal laporan Maret harus sudah keluar akhir April, laporan Juni harus
keluar Juli, dst. Pengecualian adalah laporan keuangan periode terakhir pada
triwulan ke-4 yang juga dianggap sebagai laporan keuangan tahunan, karena
laporan tahunan harus diaudit, maka penerbitannya agak lama dan biasanya
maksimal tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Kadangkala ada perusahaan yang
agak terlambat menerbitkan laporannya. Kita perlu menaruh perhatian untuk
kasus-kasus ini. Apa ada masalah dengan keuangan perusahaan sehingga proses
pelaporan harus menunggu agak lama.
Contoh:
Contoh laporan tahunan di media bisa dilihat di bawah ini:
Laporan Keuangan CLPI Tahun Buku 2010 (klik gambar untuk melihat versi asli)
2. Laporan keuangan di atas adalah laporan keuangan tahunan (yang sudah
diaudit) dari PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI). Ini adalah versi laporan
keuangan yang dilaporkan di media.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan laporan keuangan:
a. Dari media massa tempat dimuatnya laporan keuangan. Cara ini paling tidak
efisien karena kita harus minimal berlangganan media tersebut, biasanya
adalah harian bisnis yang terkemuka seperti Bisnis Indonesia, Investor Daily,
atau harian umum Kompas.
b. Dari Situs perusahaan terkait. Tapi cara ini juga kurang efisien karena
kadang-kadang perusahaan jarang memutakhirnya situs mereka.
c. Dari Situs IDX (Bursa Efek Indonesia). Ketika kode emiten yang terkait dan
Anda akan bisa mengakses sejarah dokumen yang diterbitkan perusahaan,
termasuk laporan keuangannya.
d. Dari buku laporan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan perusahaan.
Pada bagian akhir buku ini biasanya terdapat laporan keuangan untuk tahun
buku yang dimaksud.
e. Cara terakhir, menghubungi sekretaris perusahaan. Ini bila Anda kesulitan
mengakses dari berbagai metode di atas.
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang
disusun dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
3. B. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan Akuntan
Indonesia: (Revisi 2009) mengatakan bahwa :
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
Menurut Munawir dalam buku Analisa Laporan Keuangan (2004:5)
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :
Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan.
Kedua daftar itu adalah Neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan
atau daftar Rugi-Laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi
perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau
daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi,
sedangkan laporan keuangan lainnya hanya merupakan laporan pelengkap yang
bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.
C. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir, dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan (2012;
11), berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan
yaitu :
a. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
4. c. Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan pada periode tertentu
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
Informasi keuangan lainnya.
D. Sifat Laporan Keuangan
Sifat laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya Analisa
Laporan Keuangan (2007; 6), diantaranya :
a. Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk
memberikan gambaran kemajuan (progress report) secara periodik yang
dilakukan oleh pihak management yang bersangkutan. Laporan keuangan
terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang
telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta
pendapat pribadi.
b. Fakta-fakta yang telah dicatat (recorder fact)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, pencatatan dari
pos-pos ini merupakan catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi dimasa
lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu
terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan
tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi
perekonomian paling akhir.
Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
5. Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu
yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga
digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi
atau kebiasaan yang digunakan antara lain :
Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau
kontinuitas usaha konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus,
konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan bukanlah
nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akuntansi telah diatur
oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek
pembukuan, namun penggunaan tersebut tergantung oleh akuntan atau pihak
management perusahaan yang bersangkutan misalnya dalam menentukan nilai
persediaan itu tergantung pendapat pribadi management serta berdasar
pengalaman masa lalu.
Analisa Pembandingan Laporan Keuangan
Menurut Munawir, dalam bukunya, Analisa Laporan Keuangan (2007; 38),
dengan memperbandingkan Neraca (comparative balance sheet) menunjukkan
aktiva, hutang dan modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu atau
dua perusahaan yang berbeda akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang
terjadi.
Adapun beberapa perubahan di dalam neraca dalam satu period disebabkan karena
:
Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun yang insidentil.
Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang
satu ke bentuk hutang yang lain.
6. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham, (adanya
penambahan dan pengurangan modal).
Analisa laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu :
Analisa horizontal atau analisa dinamis yaitu menganalisa dengan mengadakan
perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode.
Analisa vertical atau analisa statis yaitu menganalisa hanya meliputi satu periode
saja (hanya memperbandingan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam
satu laporan keuangan).
Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Menurut Munawir, dalam bukunya, Analisa Laporan Keuangan (2007; 36),
metode atau teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan
antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan
dari masing-masing pos tersebut.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data
sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir
atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa
dan menginterpretasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. Teknik analisa
yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan, dengan menunjukkan :
Data absolute (jumlah-jumlah dalam rupiah).
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
Prosentase dari total. (Munawir, S., Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ke-4,
Liberty, Yogyakarta, 2007 )
(http://sitisarahadi.wordpress.com/2013/05/30/analisa-laporan-keuangan-pada-kjpp-
rao-yuhal-rekan-jakarta/)
ALUR PROSES SIKLUS ASP
7. Sekali lagi siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi
dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan
penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan
siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. Alur proses siklus akuntansi
dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap-tahap dalam Siklus Akuntansi
Sumber : Bastian: 2006:214
Teknik akuntansi di organisasi sektor publik diaplikasikan dalam berbagai ragam
dikarenakan adanya berbagai kepentingan dan kebutuhan di masing-masing
organisasi yang berdampak kepada tumbuhnya beragam teknik pengukuran dan
basis akuntansi yang digunakan. Secara umum siklus akuntansi dapat
digambarkan sebagai berikut.
8. Urutan Perancangan Komponen Siklus Akuntansi
Urutan perancangan komponen siklus akuntansi meliputi:
Urutan siklus akuntansi menunjukkan posisi strategis dari chart of account
(bagan perkiraan/daftar akun). Untuk dapat menyediakan data, setiap transaksi
perlu diklasifikasikan, diringkas, dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan.
Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansi
yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:
Pencatatan dan
Penggolongan
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal.
Transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi
dicatat dalam buku jurnal khusus.
Peringkasan/
pengikhtisaran
Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan
digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau
periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam
9. rekening-rekening buku besar.
Penyajian/
Pelaporan
Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening
buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan yaitu neraca, laporan surplus defisit, laporan
arus kas dan laporan perubahan
ekuitas. Penyerderhanaan pekerjaan penyusunan
laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca
lajur (kertas kerja).
Proses akuntansi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses Akuntansi
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara
kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan ke dalam buku
pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode tertentu, buku jurnal
dijumlah dan dibukukan ke akun-akun dalam buku besar. Setiap akhir periode dari
buku besar disusun laporan-laporan keuangan. Sistem akuntansi yang baik dapat
memastikan berjalannya proses penyusunan laporan keuangan, seperti:
Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi
dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal.
10. Buku-buku jurnal, sering disebut dengan buku catatan pertama, merupakan buku
yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan tanggal
terjadinya (kronologis), dan sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti
pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan
buku jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat suatu jenis transaksi tertentu
seperti jurnal pengeluaran kas, dan lain-lain.
Akun-akun, buku besar, dan catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindahkan
ke dalam akun-akun yang sesuai. Akun-akun ini disusun dalam format yang akan
memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kumpulan dari akun-akun ini
disebut sebagai buku besar. Akun-akun dalam buku besar ini bisa diklasifikasikan
menjadi kelompok akun riil, nominal, dan campuran.
Akun riil adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang merupakan
pos-pos neraca, sehingga akun-akun riil itu merupakan akun-akun neraca. Akun
nominal adalah akun-akun pendapatan, biaya, dan surplus/defisit yang merupakan
pos-pos dalam laporan surplus/defisit, sehingga akun-akun nominal itu merupakan
akun surplus/defisit.
Akun campuran adalah akun-akun yang saldonya mengandung unsur-unsur
akun riil dan nominal. Setiap akhir periode, akun-akun campuran ini perlu
dianalisis dan dipisahkan menjadi akun riil dan nominal. Contoh akun-akun
campuran adalah akun pembantu kantor yang didalamnya terdiri dari jumlah
bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu.
Proses Siklus Akuntansi
11. Dalam kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan
manajerial, serta proses pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem
akuntansi dapat digambarkan dalam bagan alir dibawah ini. Bagan alir itu
merupakan perpaduan antara sistem pengendalian manajemen entitas pemerintah
dengan sistem akuntansinya.