際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
II. GAMBARAN UMUM PROYEK
A. Lokasi Proyek
Lokasi Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-
Hatta berada di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi
Banten.
Gambar 1. Denah Lokasi Proyek
B. Data Umum Proyek
8
Data umum Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno
Hatta adalah sebagai berikut.
1. Nama Proyek : Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
2. Lokasi : Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota
Tangerang, Banten
3. Pemilik Proyek : PT. Angkasa Pura II (Persero)
4. Konsultan Perencana : Lapid ITB
5. Konsultan Pengawas : Manajemen Konstruksi KSO :
a. PT. MANGGILINGAN JAYA
b. ARKONIN
6. Kontraktor Pelaksana :
Main Kontraktor : PT. Kawahapejaya KSO :
a) PT. Wijaya Karya, Tbk
b) PT. Waskita
c) Hyundai
d) Pembangunan Perumahan
e) Teknik Jaya
7. Waktu Rencana : 850 hari kalender
8. Nilai Kontrak : Rp. 4.702.500.000.000,-
9. Sumber Dana : PT. Angkasa Pura II
10. Luas Lahan : 369800 m2
11. Jenis Kontrak : Design and Build Contract
9
C. Data Struktur Proyek
Data struktur Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
adalah sebagai berikut.
1. Luas Lahan
Luas lahan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional
Soekarno-Hatta ini adalah sebesar 369.800 m2
.
2. Retaining Wall
Pada proyek ini, area basement menggunakan retaining wall berupa
counterfort. Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan
air maka wajib dipasang subdrain, agar tidak terjadi gaya horizontal yang
diakibatkan oleh tekanan air
D. Fasilitas Proyek
Fasilitas proyek dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan pembangunan di
lapangan. Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Proyek Perluasan
Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah sebagai berikut.
1. Kantor Direksi (Directie Keet)
Kantor direksi proyek merupakan bangunan kantor yang dibangun di
lokasi proyek sebagai tempat bekerja bagi para staff kontraktor maupun
pengawas, dan berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan
evaluasi hasil kerja di lapangan. Kantor direksi juga berfungsi sebagai
tempat rapat koordinasi antara kontraktor dan MK untuk membahas
10
mengenai kemajuan pekerjaan. Kantor direksi pada proyek ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kantor Direksi
2. Kantor Sub Kontraktor
Dikarenakan proyek ini adalah proyek besar dan melibatkan beberapa sub
kontraktor yang harus selalu berkoordinasi dengan main kontraktor serta
harus selalu mengawasi progress pekerjaan yang menjadi bagiannya, maka
disediakanlah kantor sub kontraktor.
3. Laboratorium Beton
Pada proyek ini kontraktor memiliki laboratorium beton sendiri, yang
fungsinya adalah menguji kekuatan beton untuk pekerjaan struktur
maupun pekerjaan perkerasan jalan beton. Laboratorium ini dilengkapi
dengan alat compressor test machine dan lain-lain yang dapat menunjang
kegiatan pengujian. Alasan diadakannya laboratorium ini adalah dengan
11
pertimbangan biaya uji kekuatan beton di tempat lain bisa sangat memakan
waktu dan biaya dibandingkan dengan memiliki laboratorium sendiri.
4. Mesjid/Tempat Ibadah
Ibadah adalah kebutuhan semua insan yang beragama. Maka dari itu, pada
Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
disediakan mesjid untuk beribadahnya para pekerja yang beragama Islam.
Gambar 3. Mesjid di Lokasi Proyek
5. Kantin dan Dapur
Pada proyek ini juga terdapat kantin dan dapur yang menyediakan
makanan untuk para pekerja pada pagi, siang, dan malam hari.
12
Gambar 4. Kantin di Lokasi Proyek
6. Gudang Material dan Peralatan
Pada proyek ini disediakan gudang sebagai tempat untuk menyimpan
berbagai jenis material dan peralatan yang digunakan saat proyek
berlangsung. Sebagai tempat yang berfungsi menyimpan bahan material
dan peralatan, gudang harus memiliki kondisi yang tidak lembab agar
material atau peralatan yang tersimpan tidak mengalami kerusakan yang
dapat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan.
7. Los Kerja
Los kerja yaitu area yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan
seperti perakitan tulangan, pembengkokan tulangan, pemotongan tulangan
sesuai dengan gambar kerja. Bangunan untuk fasilitas ini dibuat lepas
tanpa dinding (los) dan tidak diberi penutup atap.
8. Pos Satpam
Pos satpam menggunakan ruang yang dibangun berada di depan pintu
masuk pagar proyek.
13
Gambar 5. Pos Satpam
9. Pagar Proyek
Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja
dalam lingkungan proyek. Karena fungsinya sebagai pengaman, maka
pagar harus dibuat kokoh agar tidak mudah roboh.
10. Listrik dan Air
Listrik dan air merupakan sarana penting dalam membantu proses
pelaksanaan suatu proyek. Listrik yang digunakan berasal dari PLN yang
berfungsi sebagai penerangan dan pengoperasian komputer pada kantor
direksi serta berfungsi dalam pengoperasian beberapa alat kerja seperti bar
cutter dan lain-lain.
11. Kamar Mandi/WC
Kamar mandi/ WC merupakan fasilitas yang penting disediakan bagi
pekerja pada proyek ini. WC ini ditempatkan di depan lokasi proyek
tepatnya di sebelah kantor satpam.
14
E. Manajemen Proyek
Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait antara
satu dengan yang lain dan umumnya berlangsung hanya satu kali dalam jangka
waktu tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan
yang jelas.
Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang
telah dirumuskan pada awal dimulai pembangunan proyek tersebut. Di dalam
kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan,
yaitu sebagai berikut.
1. Studi Pengenalan (Recognition Study)
Studi pengenalan merupakan tahapan awal suatu proyek. Kegiatan ini
dilakukan dengan pengumpulan serta penyusunan data-data pendahuluan
dari proyek yang direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek.
Pada pelaksanaan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-
Hatta, studi pengenalan dilakukan oleh pemilik proyek PT. Angkasa Pura II.
2. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Studi kelayakan merupakan tahap pelaksanaan kelayakan proyek yang
ditinjau dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi, maupun
aspek lingkungannya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
15
a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
b. Menganalisis manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut
dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun
manfaat tidak langsung (fungsi sosial).
c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun
finansial.
d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek
tersebut dilaksanakan.
3. Penjelasan (Briefing)
Tahap ini merupakan tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi
penjelasan dan keinginan pemilik, fungsi bangunan, pendanaan, dan
ketentuan-ketentuan lain yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan.
Tujuan tahap penjelasan (briefing) ini adalah mendapatkan penjelasan dari
pemilik proyek mengenai fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga
konsultan perencana dapat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan
membuat tafsiran biaya yang diperlukan.
4. Perencanaan (Planning)
Tahapan ini dilakukan dengan menentukan perencanaan desain bangunan
proyek, program kerja, tata letak, serta metode konstruksi agar mendapatkan
persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat selain
itu juga untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan,
termasuk gambar rencana dan spesifikasi proyek.
Dalam proyek ini perencanaan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut.
16
a. Melakukan perencanaan berdasarkan data-data pengamatan, pengukuran,
dan pengujian di lapangan.
b. Penggambaran struktur bangunan proyek.
c. Menentukan karakteristik dan standar mutu bahan yang akan digunakan.
d. Merancang teknis dan manajemen pelaksanaan proyek sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat yang telah ditentukan.
e. Menetapkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
f. Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan proyek tersebut
dapat mencapai tujuan yang telah menjadi cita-cita bersama.
5. Pengadaan Sarana (Procurement)
Pengadaan sarana bertujuan untuk mempersiapkan tahapan pelaksanaan
proyek dalam hal pengadaan fasilitas dan bahan-bahan sebagai penunjang
tercapainya konstruksi yang akan dilaksanakan. Tahapan ini memerlukan
perhitungan dan persiapan yang matang, sebab spesifikasi dan mutu bahan
yang dipilih berperan penting kepada keberhasilan pembangunan konstruksi
tersebut.
6. Pelaksanaan Konstruksi
Tujuan dari pelaksanaan konstruksi adalah mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana,
dengan biaya dan waktu yang telah disepakati, dengan mutu material dan
peralatan pelaksanaan pekerjaan yang telah disyaratkan. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan, mengendalikan, dan
17
mengkoordinasikan, baik dari jadwal waktu pelaksanaan, organisasi
lapangan, sumber daya manusia, peralatan, dan material.
Pada proses pelaksanaan konstruksi ini, jadwal waktu pelaksanaan
merupakan salah satu hal yang vital. Maka, setiap pelaksanaan kontruksi
wajib ada rekaman progresnya. Salah satu output dari rekaman progres
suatu pelaksanaan konstruksi dapat berupa kurva-S.
Kurva  S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah
digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu.
Dengan demikian pada kurvaS dapat digambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau
pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva
tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan,
maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh
karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam
melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka
pengendalian proyek dengan memanfaatkan KurvaS sering kali digunakan
dalam pengendalian suatu proyek. Pada KurvaS, sumbu mendatar
menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai
komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan.
Kurva yang berbentuk huruf S tersebut lebih banyak terbentuk
karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu:
a) Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
18
b) Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu
yang lebih lama.
c) Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik
akhir.
7. Persiapan Penggunaan
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja
sebagaimana mestinya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada persiapan penggunaan adalah
sebagai berikut.
a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (shopdrawing).
b. Meneliti konstruksi secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang terjadi.
c. Mempersiapkan petunjuk operasi serta pedoman pemeliharaannya.
F. Sistem Pelelangan
Pelelangan adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan
secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan
memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Tujuan pelelangan adalah mencari kontraktor yang memenuhi syarat untuk
melaksanakan pembangunan suatu proyek yang dilelangkan, sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
19
Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2012, pemilihan penyedia barang/jasa
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi
syarat.
2. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini
terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.
3. Pelelangan Sederhana
Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
4. Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
G. Sistem Kontrak
20
Sistem kontrak yang lazim digunakan pada Proyek Perluasan Terminal 3
Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah kontrak rancang bangun
(design and build contract).
Secara teknis istilah rancang bangun (design build atau design construct)
adalah lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak tersebut.
Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan, perencanaan dapat
dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak perencanaan kepada
kontraktor bukan kepada pengguna jasa. Selain dapat keuntungan, kontraktor
sekaligus juga mendapat bayaran untuk jasa perencanaan. Sistem pembayaran
per termin. Pengguna jasa tidak lagi menempatkan konsultan pengawas tetapi
cukup menunjuk wakil yang fungsi dan tugasnya mengamati pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal. Diperlukan jaminan
kemampuan membayar dari pengguna jasa yang besarnya senilai kontrak dan
masa berlaku selama masa pelaksanaan. Perlu kehati-hatian pengguna jasa
dalam memilih kontraktor karena semua aspek pembangunan proyek
dipercayakan kepada satu perusahaan. Jadi profesionalisme dan bonafiditas
perusahaan harus benar-benar dipertimbangkan dalam memilih kontraktor.
H. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Proyek
Pada Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno
Hatta ini terdapat dua bentuk kerjasama, yaitu joint operation dan
konsorsium. Joint Operation adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau
21
lebih untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan. Dan
konsorsium adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau lebih untuk
mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan dengan membentuk
perusahaan baru yang dapat mewakili semua perusahaan yang terlibat
kerjasama. Dengan ada bentuk kerjasama diatas, akan mempengaruhi
struktur organisasi proyek.
Struktur organisasi proyek merupakan suatu cara penyusunan atau bagan
yang membuat gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
proyek dan menunjukan kedudukan, pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam proyek tersebut agar kegiatan lapangan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
Prinsip dasar manajemen yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi
kerja adalah sebagai berikut.
a. Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin.
b. Uraian pekerjaan untuk masing-masing personil harus jelas dan
terperinci.
c. Masing-masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan jabatan.
d. Iklim kerja harus dibina agar kerja sama dapat berjalan dengan baik.
Adapun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam struktur organisasi
Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,
yaitu sebagai berikut.
a. PT. Angkasa Pura II (Persero)
22
PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Proyek Perluasan Terminal 3
Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sebagai pemilik
proyek. Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang
menghendaki dilaksanakannya suatu proyek sekaligus sebagai
penyandang dana atas pembangunan proyek tersebut. Tugas dan
wewenang pemilik proyek adalah sebagai berikut.
1) Melakukan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan pengawas,
maupun kontraktor, mengenai tugas dan wewenang masing-masing
secara jelas.
2) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
3) Menerima atau menolak saran-saran kontraktor yang berhubungan
dengan pembangunan proyek.
4) Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan dan perubahan
pekerjaan.
5) Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai
segala hal yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek.
6) Mengambil tindakan berupa kebijaksanaan atau keputusan yang
diperlukan untuk menjamin kelancaran proyek.
7) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan isi surat perjanjian
kontrak.
23
8) Menerima penyerahan pekerjaan apabila pekerjaan sudah selesai dan
sesuai dengan kontrak.
b. Manajemen Konstruksi KSO
Manajemen Kontruksi KSO ini adalah sebuah perusahaan yang
merupakan bentuk kerjasama konsorsium antara PT. CAKRA
MANGGILINGAN JAYA dan ARKONIN. Manajemen Kontruksi KSO
ini bergerak atau memiliki fungsi sebagai Konsultan Pengawas dari
Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta.
Konsultan pengawas ini ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi
jalannya pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan. Adapun tugas dan wewenang konsultan pengawas
adalah sebagai berikut.
1) Mengawasi jalannya pekerjaan proyek dari segi kualitas dan kuantitas.
2) Memberikan peringatan kepada pelaksana apabila terjadi
penyimpangan.
3) Membuat laporan tentang kemajuan proyek dan pekerjaan tambahan.
4) Memeriksa dan memberikan persetujuan izin kerja, penggunaan dan
pengujian material, schedule kerja serta berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor pelaksana.
5) Apabila terjadi perubahan pelaksanaan manajemen konstruksi,
melakukan perhitungan segi teknis, baik kekuatan, arsitektur dan
kelayakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6) Bekerjasama dengan kontraktor pelaksana dalam pekerjaan-pekerjaan
yang bersifat teknis.
24
c. Kawahapejaya KSO
Main contractor pada Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno Hatta adalah Kawahapejaya KSO. Kawahapejaya KSO adalah
perusahaan kontraktor baru yang terbentuk dari kerjasama konsorsium
yang berasal dari lima perusahaan utama, yaitu PT. Wika Tbk sebagai
leader contractor, PT. Waskita Tbk, Hyundai, Pembangunan Perumahan,
dan Teknik Jaya.
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi surat
perintah kerja oleh pemilik proyek guna melaksanakan suatu
pembangunan proyek sesuai dengan yang direncanakan. Proyek
Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, kontraktor
pelaksana ditentukan oleh sistem penunjukan langsung.
Tugas dan wewenang kontraktor adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan tenaga kerja, material dan peralatan untuk melaksanakan
proyek.
2) Mengusulkan kepada pemilik proyek apabila terjadi perubahan
pekerjaan.
3) Membuat laporan mengenai kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
4) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita acara.
Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihak-
pihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek
25
sesuai dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait
dalam sebuah organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Perluasn Gedung Terminal
3 Ultimate Bandara
2. Struktur Organisasi Lapangan
Pelaksanaaan proyek dalam kegiatan mempunyai struktur organisasi
lapangan, agar kegiatan yang berlangsung di lapangan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, selain dapat mempermudah dalam
pelaksanaannya. Pihak-pihak yang terkait yang berperan dalam proyek ini
adalah sebagai berikut.
a. Manajer Proyek (Project Manager)
Manajer proyek (project manager) dapat didefinisikan sebagai seseorang
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hingga selesainya suatu
proyek, mulai dari kegiatan yang paling awal. Manajer proyek (project
manager) bertanggung jawab terhadap organisasi induk, proyeknya
sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya. Manajer proyek (project
manager) ini akan didampingi oleh seorang wakil, yaitu Deputy Project
Manager yang fungsinya untuk membantu pekerjaan manajer proyek.
Pemilik Proyek
PT. Angkasa Pura II
Konsultan Perencana
Lapid ITB
Kontraktor Utama
PT. Kawahapejaya KSO
Konsultan Pengawas
PT. Cakra
Manggilingan Jaya
dan Arkonin
26
Gambar 6. Garis Komando Proyek
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Tanggungjawab
: Garis Koordinasi
Tugas dan wewenang project manager adalah sebagai berikut.
1) Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai
perkembangan pelaksanaan maupun permasalah teknis.
2) Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek
3) Mengkoordinasi dan memimpin seluruh kegiatan proyek.
4) Menjalankan manajemen proyek dan sewktu waktu dapat mengadakan
pemeriksaan pekerjaan di lapangan.
b. Manajer Lapangan (Site Manager)
Site Manager adalah orang yang bertugas mengatur, mengawasi
pelaksanaan proyek sesuai konstruksi dan sepesifikasi yang telah di
tetapkan dalam dokumen proyek.
Tugas Site Manager adalah sebagai berikut.
27
1) Mengadakan pengawasan dan mengecek pelaksanaan pekerjaan
proyek sesuai dengan rencana gambar dan spesifikasi teknik.
2) Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan
kelancaran proyek di lapangan.
3) Bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan pengecekan mutu
dan volume pekerjaan atas kebenaran data tagihan.
c. Mekanik
Bagian mekanik di proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno-Hatta adalah sebagai pengendali atau sebagai ahli permesinan
dan alat-alat berat yang digunakan. Tugas dan wewenang mekanik secara
rinci adalah sebagai berikut.
1) Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
2) Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-
mesin motor dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya
kepada kepala pelaksana.
3) Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin motor
berdasarkan order dari kepala pelaksana.
4) Pengendalian pemakaian suku cadang mesin motor agar dapat
sehemat mungkin.
5) Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam
melaksanakan tugasnya.
28
6) Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang
diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet
kesuku cadang lainnya.
7) Harus selalu siap untuk melaksanakan tugas apabila ada mesin-mesin
motor yang mendadak rusak untuk segera diperbaiki.
8) Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin motor agar tidak
mudah rusak.
d. Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi dan keuangan adalah orang yang mengatur
administrasi dan keuangan proyek berfungsi membantu pimpinan proyek
dalam hal perencanaan biaya yang harus di penuhi. Tugas dan wewenang
bagian keuangan anatara lain sebagai berikut.
1) Membuat rencana anggaran proyek mingguan dan bulanan sesuai
dengan rencana kerja lapangan
2) Mengeluarkan biaya kebutuhan proyek yang sudah di setujui oleh
atasan langsung.
3) Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.
4) Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek.
5) Melakukan inventarisasi barang dan peralatan.
e. Quality Control
Tugas dan wewenang quality control yaitu sebagai berikut.
1) Mengadakan tes contoh material yang akan digunakan sebagai bahan
pada item pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya tes agregat, yaitu
tes los angles, gradasi, berat jenis, dan berat satuan untuk agregat
29
kasar. Dan tes berat jenis, kandungan lumpur, dan tes kandungan zat
organis untuk agregat halus.
2) Mengadakan tes lapangan pada lokasi yang digunakan sebagai
konstruksi suatu pekerjaan. Bentuk tesnya seperti CBR, boring, dan
tes kerucut pasir.
3) Mengadakan tes lapangan atau laboraturium dari hasil pelaksanaan
pekerjaan. Bentuk tes bagian struktur yang dilakukan seperti tes kuat
tarik dan kuat tekuk baja, torsi untuk baut, kuat tekan beton, kuat tarik
chemical joint, kuat tarik dan kuat tekan space frame, kuat tarik
angkur, dan PDA dan loading test untuk tiang pancang. Sedangkan tes
bagian arsitektur seperti tes tekan, dimensi, keausan, ketahanan
terhadap bahan kimia, dan ketahanan warna untuk keramik dan kaca.
4) Membuat laporan hasil tes lapangan maupun laboratorium.
5) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan pelaksana lain.
6) Melaporkan mutu hasil produksi yang tidak sesuai sepesifikasi teknik
ke atasan langsung.
7) Berwenang memberhentikan suatu pekerjaan dengan alasan yang kuat
yang disertakan dengan bukti.
f. Pelaksana (Field Engineer)
Pelaksana adalah orang yang bertugas mengatur serta mengawasi
pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi yang telah
ditetapkan. Dalam sebuah pelaksanan pembangunan konstruksi
dibutuhkan pelaksana proyek agar dapat selesai dengan baik.
30
Tugas pelaksana lapangan yaitu sebagai berikut.
1) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
2) Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode
pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
3) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah
ditetapkan.
4) Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan
memproses berita acara kemajuan pekerjaan di lapangan.
5) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,
metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik.
6) Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga, dan
alat di lapangan.
7) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di
lapangan.
8) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu
sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah
ditetapkan.
g. Satpam (Security)
Satpam bertugas untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi pekerjaan
proyek.
h. Safety, Healthy, and Environment (SHE)
31
Petugas SHE (Safety, Healthy, and Environment) berfungsi untuk
menjaga keselamatan para pekerja di lokasi proyek agar tidak terjadi hal
hal yang membahayakan.
i. Surveyor
Surveyor adalah orang yang melakukan pemetaan lapangan agar para
pekerja dapat bekerja lebih akurat dalam hal pengukuran.
STRUKTUR ORGANISASI DI LAPANGAN
PROYEK PERLUASAN GEDUNG TERMINAL 3 ULTIMATE BANDARA SOEKARNO-HATTA
PT. KAWAHAPEJAYA KSO
Kepala Operasional
Hery Putranto
Project Manajer
Yulianto
Safety Heajthy and Envir. (SHE)
Haedar Kusdinar
Site Manajer
Aris Wijayanto
Pelaksana
Sarkoni
Checker
Haka
m
Logistik
Tejo
Admin.
Luhur S.
Surveyor
Heri S.
Operator Bor
Robbih
Electric
Riyanto
Mekanik
Santo
Welder
Wawan
Operator Servis
Mugiono
Mandor
Gembel
Ass. Operator
Servis
Sabarudin
Ass. Operator
Bor
Kusmayadi
Operator Exc
Suherman
Ass. Operator
Bor
Crew
SiswantoIsmailId
rusHendiKarimS
uhendra
Ass. Surveyor
Adit
Dian
Kantor Pusat
Gambar 7. Struktur Organisasi di Lapangan
Ad

Recommended

Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Irene Baria
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
PELAKSANAAN PEMBESIAN PELAT LANTAI
intan mustika
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Irene Baria
perhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
vieta_ressang
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
Shaleh Afif Hasibuan
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Yahya M Aji
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Gremons
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
MOSES HADUN
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
Simon Patabang
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Ellan Syahnoorizal Siregar
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
Gunawan Sulistyo
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
Mira Pemayun
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
University of Widyagama Malang
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
infosanitasi
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Arizki_Hidayat
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
Nurul Angreliany
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
infosanitasi
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Irene Baria
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
DickyAanastaSaputra
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
jajankjos
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
Dinasty Dea

More Related Content

What's hot (20)

Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Yahya M Aji
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Gremons
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
MOSES HADUN
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
Simon Patabang
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Ellan Syahnoorizal Siregar
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
Gunawan Sulistyo
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
Mira Pemayun
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
University of Widyagama Malang
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
infosanitasi
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Arizki_Hidayat
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
Nurul Angreliany
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
infosanitasi
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Irene Baria
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
DickyAanastaSaputra
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Yahya M Aji
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Laporan Pendahuluan Konsep Perencanaan Bangunan
Gremons
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
MOSES HADUN
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
Simon Patabang
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Ellan Syahnoorizal Siregar
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
Mira Pemayun
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
infosanitasi
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Arizki_Hidayat
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
Nurul Angreliany
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
infosanitasi
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Irene Baria
perhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber Daya Air.pptx
DickyAanastaSaputra
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye

Viewers also liked (16)

Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
jajankjos
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
Dinasty Dea
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Desa Institute
Pengendalian mutu
Pengendalian mutu
Don Rudi AL Kindi
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
Elis Wahyuni
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Ujang Kamiludin
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
wandi rusfiandi
Metode jalan beton
Metode jalan beton
Onasis Onasis
Rigid Pavement
Rigid Pavement
RizkiSahfutraArmi
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek ti
alvinsadega
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
afifsalim
Pengawasan proyek
Pengawasan proyek
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Asri Surbakti
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Almateus Nanang Rudiatmoko
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Samuel Henry
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
jajankjos
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
UNS Metode Konstruksi Kelompok 5.penyusunan jadwal
Dinasty Dea
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Desa Institute
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
Elis Wahyuni
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Proposal pengajuan rehab dan ruang baru mi cibonte
Ujang Kamiludin
Metode jalan beton
Metode jalan beton
Onasis Onasis
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek ti
alvinsadega
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
afifsalim
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Asri Surbakti
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Almateus Nanang Rudiatmoko
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Samuel Henry
Ad

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

  • 1. II. GAMBARAN UMUM PROYEK A. Lokasi Proyek Lokasi Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno- Hatta berada di Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Gambar 1. Denah Lokasi Proyek B. Data Umum Proyek
  • 2. 8 Data umum Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah sebagai berikut. 1. Nama Proyek : Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta 2. Lokasi : Jalan Raya Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten 3. Pemilik Proyek : PT. Angkasa Pura II (Persero) 4. Konsultan Perencana : Lapid ITB 5. Konsultan Pengawas : Manajemen Konstruksi KSO : a. PT. MANGGILINGAN JAYA b. ARKONIN 6. Kontraktor Pelaksana : Main Kontraktor : PT. Kawahapejaya KSO : a) PT. Wijaya Karya, Tbk b) PT. Waskita c) Hyundai d) Pembangunan Perumahan e) Teknik Jaya 7. Waktu Rencana : 850 hari kalender 8. Nilai Kontrak : Rp. 4.702.500.000.000,- 9. Sumber Dana : PT. Angkasa Pura II 10. Luas Lahan : 369800 m2 11. Jenis Kontrak : Design and Build Contract
  • 3. 9 C. Data Struktur Proyek Data struktur Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut. 1. Luas Lahan Luas lahan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini adalah sebesar 369.800 m2 . 2. Retaining Wall Pada proyek ini, area basement menggunakan retaining wall berupa counterfort. Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka wajib dipasang subdrain, agar tidak terjadi gaya horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air D. Fasilitas Proyek Fasilitas proyek dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan pembangunan di lapangan. Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah sebagai berikut. 1. Kantor Direksi (Directie Keet) Kantor direksi proyek merupakan bangunan kantor yang dibangun di lokasi proyek sebagai tempat bekerja bagi para staff kontraktor maupun pengawas, dan berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan evaluasi hasil kerja di lapangan. Kantor direksi juga berfungsi sebagai tempat rapat koordinasi antara kontraktor dan MK untuk membahas
  • 4. 10 mengenai kemajuan pekerjaan. Kantor direksi pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kantor Direksi 2. Kantor Sub Kontraktor Dikarenakan proyek ini adalah proyek besar dan melibatkan beberapa sub kontraktor yang harus selalu berkoordinasi dengan main kontraktor serta harus selalu mengawasi progress pekerjaan yang menjadi bagiannya, maka disediakanlah kantor sub kontraktor. 3. Laboratorium Beton Pada proyek ini kontraktor memiliki laboratorium beton sendiri, yang fungsinya adalah menguji kekuatan beton untuk pekerjaan struktur maupun pekerjaan perkerasan jalan beton. Laboratorium ini dilengkapi dengan alat compressor test machine dan lain-lain yang dapat menunjang kegiatan pengujian. Alasan diadakannya laboratorium ini adalah dengan
  • 5. 11 pertimbangan biaya uji kekuatan beton di tempat lain bisa sangat memakan waktu dan biaya dibandingkan dengan memiliki laboratorium sendiri. 4. Mesjid/Tempat Ibadah Ibadah adalah kebutuhan semua insan yang beragama. Maka dari itu, pada Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta disediakan mesjid untuk beribadahnya para pekerja yang beragama Islam. Gambar 3. Mesjid di Lokasi Proyek 5. Kantin dan Dapur Pada proyek ini juga terdapat kantin dan dapur yang menyediakan makanan untuk para pekerja pada pagi, siang, dan malam hari.
  • 6. 12 Gambar 4. Kantin di Lokasi Proyek 6. Gudang Material dan Peralatan Pada proyek ini disediakan gudang sebagai tempat untuk menyimpan berbagai jenis material dan peralatan yang digunakan saat proyek berlangsung. Sebagai tempat yang berfungsi menyimpan bahan material dan peralatan, gudang harus memiliki kondisi yang tidak lembab agar material atau peralatan yang tersimpan tidak mengalami kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan. 7. Los Kerja Los kerja yaitu area yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan seperti perakitan tulangan, pembengkokan tulangan, pemotongan tulangan sesuai dengan gambar kerja. Bangunan untuk fasilitas ini dibuat lepas tanpa dinding (los) dan tidak diberi penutup atap. 8. Pos Satpam Pos satpam menggunakan ruang yang dibangun berada di depan pintu masuk pagar proyek.
  • 7. 13 Gambar 5. Pos Satpam 9. Pagar Proyek Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam lingkungan proyek. Karena fungsinya sebagai pengaman, maka pagar harus dibuat kokoh agar tidak mudah roboh. 10. Listrik dan Air Listrik dan air merupakan sarana penting dalam membantu proses pelaksanaan suatu proyek. Listrik yang digunakan berasal dari PLN yang berfungsi sebagai penerangan dan pengoperasian komputer pada kantor direksi serta berfungsi dalam pengoperasian beberapa alat kerja seperti bar cutter dan lain-lain. 11. Kamar Mandi/WC Kamar mandi/ WC merupakan fasilitas yang penting disediakan bagi pekerja pada proyek ini. WC ini ditempatkan di depan lokasi proyek tepatnya di sebelah kantor satpam.
  • 8. 14 E. Manajemen Proyek Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait antara satu dengan yang lain dan umumnya berlangsung hanya satu kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir kegiatan yang jelas. Proyek dapat digambarkan sebagai suatu usaha dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan tujuan dan manajemen yang jelas untuk mencapai hasil yang telah dirumuskan pada awal dimulai pembangunan proyek tersebut. Di dalam kegiatan konstruksi terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan, yaitu sebagai berikut. 1. Studi Pengenalan (Recognition Study) Studi pengenalan merupakan tahapan awal suatu proyek. Kegiatan ini dilakukan dengan pengumpulan serta penyusunan data-data pendahuluan dari proyek yang direncanakan, sesuai dengan tujuan dan kegunaan proyek. Pada pelaksanaan Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno- Hatta, studi pengenalan dilakukan oleh pemilik proyek PT. Angkasa Pura II. 2. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Studi kelayakan merupakan tahap pelaksanaan kelayakan proyek yang ditinjau dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi, maupun aspek lingkungannya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.
  • 9. 15 a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. b. Menganalisis manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial). c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial. d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan. 3. Penjelasan (Briefing) Tahap ini merupakan tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi penjelasan dan keinginan pemilik, fungsi bangunan, pendanaan, dan ketentuan-ketentuan lain yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan. Tujuan tahap penjelasan (briefing) ini adalah mendapatkan penjelasan dari pemilik proyek mengenai fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga konsultan perencana dapat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat tafsiran biaya yang diperlukan. 4. Perencanaan (Planning) Tahapan ini dilakukan dengan menentukan perencanaan desain bangunan proyek, program kerja, tata letak, serta metode konstruksi agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat selain itu juga untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi proyek. Dalam proyek ini perencanaan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut.
  • 10. 16 a. Melakukan perencanaan berdasarkan data-data pengamatan, pengukuran, dan pengujian di lapangan. b. Penggambaran struktur bangunan proyek. c. Menentukan karakteristik dan standar mutu bahan yang akan digunakan. d. Merancang teknis dan manajemen pelaksanaan proyek sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat yang telah ditentukan. e. Menetapkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). f. Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan proyek tersebut dapat mencapai tujuan yang telah menjadi cita-cita bersama. 5. Pengadaan Sarana (Procurement) Pengadaan sarana bertujuan untuk mempersiapkan tahapan pelaksanaan proyek dalam hal pengadaan fasilitas dan bahan-bahan sebagai penunjang tercapainya konstruksi yang akan dilaksanakan. Tahapan ini memerlukan perhitungan dan persiapan yang matang, sebab spesifikasi dan mutu bahan yang dipilih berperan penting kepada keberhasilan pembangunan konstruksi tersebut. 6. Pelaksanaan Konstruksi Tujuan dari pelaksanaan konstruksi adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana, dengan biaya dan waktu yang telah disepakati, dengan mutu material dan peralatan pelaksanaan pekerjaan yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan, mengendalikan, dan
  • 11. 17 mengkoordinasikan, baik dari jadwal waktu pelaksanaan, organisasi lapangan, sumber daya manusia, peralatan, dan material. Pada proses pelaksanaan konstruksi ini, jadwal waktu pelaksanaan merupakan salah satu hal yang vital. Maka, setiap pelaksanaan kontruksi wajib ada rekaman progresnya. Salah satu output dari rekaman progres suatu pelaksanaan konstruksi dapat berupa kurva-S. Kurva S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurvaS dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka pengendalian proyek dengan memanfaatkan KurvaS sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada KurvaS, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf S tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu: a) Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.
  • 12. 18 b) Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama. c) Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir. 7. Persiapan Penggunaan Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada persiapan penggunaan adalah sebagai berikut. a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (shopdrawing). b. Meneliti konstruksi secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. c. Mempersiapkan petunjuk operasi serta pedoman pemeliharaannya. F. Sistem Pelelangan Pelelangan adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Tujuan pelelangan adalah mencari kontraktor yang memenuhi syarat untuk melaksanakan pembangunan suatu proyek yang dilelangkan, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
  • 13. 19 Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2012, pemilihan penyedia barang/jasa dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. 1. Pelelangan Umum Pelelangan umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. 2. Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. 3. Pelelangan Sederhana Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 4. Pemilihan Langsung Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 5.00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). G. Sistem Kontrak
  • 14. 20 Sistem kontrak yang lazim digunakan pada Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah kontrak rancang bangun (design and build contract). Secara teknis istilah rancang bangun (design build atau design construct) adalah lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak tersebut. Kontraktor melaksanakan perencanaan dan pembangunan, perencanaan dapat dilakukan melalui konsultan perencana, tetapi kontrak perencanaan kepada kontraktor bukan kepada pengguna jasa. Selain dapat keuntungan, kontraktor sekaligus juga mendapat bayaran untuk jasa perencanaan. Sistem pembayaran per termin. Pengguna jasa tidak lagi menempatkan konsultan pengawas tetapi cukup menunjuk wakil yang fungsi dan tugasnya mengamati pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi teknis dan jadwal. Diperlukan jaminan kemampuan membayar dari pengguna jasa yang besarnya senilai kontrak dan masa berlaku selama masa pelaksanaan. Perlu kehati-hatian pengguna jasa dalam memilih kontraktor karena semua aspek pembangunan proyek dipercayakan kepada satu perusahaan. Jadi profesionalisme dan bonafiditas perusahaan harus benar-benar dipertimbangkan dalam memilih kontraktor. H. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi Proyek Pada Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta ini terdapat dua bentuk kerjasama, yaitu joint operation dan konsorsium. Joint Operation adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau
  • 15. 21 lebih untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan. Dan konsorsium adalah bentuk kerjasama dua perusahaan atau lebih untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang saling berkaitan dengan membentuk perusahaan baru yang dapat mewakili semua perusahaan yang terlibat kerjasama. Dengan ada bentuk kerjasama diatas, akan mempengaruhi struktur organisasi proyek. Struktur organisasi proyek merupakan suatu cara penyusunan atau bagan yang membuat gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dan menunjukan kedudukan, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam proyek tersebut agar kegiatan lapangan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Prinsip dasar manajemen yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi kerja adalah sebagai berikut. a. Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin. b. Uraian pekerjaan untuk masing-masing personil harus jelas dan terperinci. c. Masing-masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan. d. Iklim kerja harus dibina agar kerja sama dapat berjalan dengan baik. Adapun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam struktur organisasi Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, yaitu sebagai berikut. a. PT. Angkasa Pura II (Persero)
  • 16. 22 PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah sebagai pemilik proyek. Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang menghendaki dilaksanakannya suatu proyek sekaligus sebagai penyandang dana atas pembangunan proyek tersebut. Tugas dan wewenang pemilik proyek adalah sebagai berikut. 1) Melakukan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan pengawas, maupun kontraktor, mengenai tugas dan wewenang masing-masing secara jelas. 2) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek. 3) Menerima atau menolak saran-saran kontraktor yang berhubungan dengan pembangunan proyek. 4) Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan dan perubahan pekerjaan. 5) Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai segala hal yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek. 6) Mengambil tindakan berupa kebijaksanaan atau keputusan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proyek. 7) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
  • 17. 23 8) Menerima penyerahan pekerjaan apabila pekerjaan sudah selesai dan sesuai dengan kontrak. b. Manajemen Konstruksi KSO Manajemen Kontruksi KSO ini adalah sebuah perusahaan yang merupakan bentuk kerjasama konsorsium antara PT. CAKRA MANGGILINGAN JAYA dan ARKONIN. Manajemen Kontruksi KSO ini bergerak atau memiliki fungsi sebagai Konsultan Pengawas dari Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta. Konsultan pengawas ini ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun tugas dan wewenang konsultan pengawas adalah sebagai berikut. 1) Mengawasi jalannya pekerjaan proyek dari segi kualitas dan kuantitas. 2) Memberikan peringatan kepada pelaksana apabila terjadi penyimpangan. 3) Membuat laporan tentang kemajuan proyek dan pekerjaan tambahan. 4) Memeriksa dan memberikan persetujuan izin kerja, penggunaan dan pengujian material, schedule kerja serta berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor pelaksana. 5) Apabila terjadi perubahan pelaksanaan manajemen konstruksi, melakukan perhitungan segi teknis, baik kekuatan, arsitektur dan kelayakan dalam pelaksanaan pekerjaan. 6) Bekerjasama dengan kontraktor pelaksana dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis.
  • 18. 24 c. Kawahapejaya KSO Main contractor pada Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta adalah Kawahapejaya KSO. Kawahapejaya KSO adalah perusahaan kontraktor baru yang terbentuk dari kerjasama konsorsium yang berasal dari lima perusahaan utama, yaitu PT. Wika Tbk sebagai leader contractor, PT. Waskita Tbk, Hyundai, Pembangunan Perumahan, dan Teknik Jaya. Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi surat perintah kerja oleh pemilik proyek guna melaksanakan suatu pembangunan proyek sesuai dengan yang direncanakan. Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, kontraktor pelaksana ditentukan oleh sistem penunjukan langsung. Tugas dan wewenang kontraktor adalah sebagai berikut. 1) Menyiapkan tenaga kerja, material dan peralatan untuk melaksanakan proyek. 2) Mengusulkan kepada pemilik proyek apabila terjadi perubahan pekerjaan. 3) Membuat laporan mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan. 4) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan. 5) Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita acara. Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihak- pihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek
  • 19. 25 sesuai dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait dalam sebuah organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Perluasn Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara 2. Struktur Organisasi Lapangan Pelaksanaaan proyek dalam kegiatan mempunyai struktur organisasi lapangan, agar kegiatan yang berlangsung di lapangan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, selain dapat mempermudah dalam pelaksanaannya. Pihak-pihak yang terkait yang berperan dalam proyek ini adalah sebagai berikut. a. Manajer Proyek (Project Manager) Manajer proyek (project manager) dapat didefinisikan sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hingga selesainya suatu proyek, mulai dari kegiatan yang paling awal. Manajer proyek (project manager) bertanggung jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya. Manajer proyek (project manager) ini akan didampingi oleh seorang wakil, yaitu Deputy Project Manager yang fungsinya untuk membantu pekerjaan manajer proyek. Pemilik Proyek PT. Angkasa Pura II Konsultan Perencana Lapid ITB Kontraktor Utama PT. Kawahapejaya KSO Konsultan Pengawas PT. Cakra Manggilingan Jaya dan Arkonin
  • 20. 26 Gambar 6. Garis Komando Proyek Keterangan : : Garis Komando : Garis Tanggungjawab : Garis Koordinasi Tugas dan wewenang project manager adalah sebagai berikut. 1) Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai perkembangan pelaksanaan maupun permasalah teknis. 2) Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek 3) Mengkoordinasi dan memimpin seluruh kegiatan proyek. 4) Menjalankan manajemen proyek dan sewktu waktu dapat mengadakan pemeriksaan pekerjaan di lapangan. b. Manajer Lapangan (Site Manager) Site Manager adalah orang yang bertugas mengatur, mengawasi pelaksanaan proyek sesuai konstruksi dan sepesifikasi yang telah di tetapkan dalam dokumen proyek. Tugas Site Manager adalah sebagai berikut.
  • 21. 27 1) Mengadakan pengawasan dan mengecek pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan rencana gambar dan spesifikasi teknik. 2) Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan kelancaran proyek di lapangan. 3) Bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan pengecekan mutu dan volume pekerjaan atas kebenaran data tagihan. c. Mekanik Bagian mekanik di proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta adalah sebagai pengendali atau sebagai ahli permesinan dan alat-alat berat yang digunakan. Tugas dan wewenang mekanik secara rinci adalah sebagai berikut. 1) Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala pelaksana. 2) Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin- mesin motor dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala pelaksana. 3) Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin motor berdasarkan order dari kepala pelaksana. 4) Pengendalian pemakaian suku cadang mesin motor agar dapat sehemat mungkin. 5) Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam melaksanakan tugasnya.
  • 22. 28 6) Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet kesuku cadang lainnya. 7) Harus selalu siap untuk melaksanakan tugas apabila ada mesin-mesin motor yang mendadak rusak untuk segera diperbaiki. 8) Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin motor agar tidak mudah rusak. d. Administrasi dan Keuangan Bagian administrasi dan keuangan adalah orang yang mengatur administrasi dan keuangan proyek berfungsi membantu pimpinan proyek dalam hal perencanaan biaya yang harus di penuhi. Tugas dan wewenang bagian keuangan anatara lain sebagai berikut. 1) Membuat rencana anggaran proyek mingguan dan bulanan sesuai dengan rencana kerja lapangan 2) Mengeluarkan biaya kebutuhan proyek yang sudah di setujui oleh atasan langsung. 3) Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting. 4) Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek. 5) Melakukan inventarisasi barang dan peralatan. e. Quality Control Tugas dan wewenang quality control yaitu sebagai berikut. 1) Mengadakan tes contoh material yang akan digunakan sebagai bahan pada item pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya tes agregat, yaitu tes los angles, gradasi, berat jenis, dan berat satuan untuk agregat
  • 23. 29 kasar. Dan tes berat jenis, kandungan lumpur, dan tes kandungan zat organis untuk agregat halus. 2) Mengadakan tes lapangan pada lokasi yang digunakan sebagai konstruksi suatu pekerjaan. Bentuk tesnya seperti CBR, boring, dan tes kerucut pasir. 3) Mengadakan tes lapangan atau laboraturium dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Bentuk tes bagian struktur yang dilakukan seperti tes kuat tarik dan kuat tekuk baja, torsi untuk baut, kuat tekan beton, kuat tarik chemical joint, kuat tarik dan kuat tekan space frame, kuat tarik angkur, dan PDA dan loading test untuk tiang pancang. Sedangkan tes bagian arsitektur seperti tes tekan, dimensi, keausan, ketahanan terhadap bahan kimia, dan ketahanan warna untuk keramik dan kaca. 4) Membuat laporan hasil tes lapangan maupun laboratorium. 5) Berkoordinasi dan bekerja sama dengan pelaksana lain. 6) Melaporkan mutu hasil produksi yang tidak sesuai sepesifikasi teknik ke atasan langsung. 7) Berwenang memberhentikan suatu pekerjaan dengan alasan yang kuat yang disertakan dengan bukti. f. Pelaksana (Field Engineer) Pelaksana adalah orang yang bertugas mengatur serta mengawasi pelaksanaan proyek sesuai kontruksi dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam sebuah pelaksanan pembangunan konstruksi dibutuhkan pelaksana proyek agar dapat selesai dengan baik.
  • 24. 30 Tugas pelaksana lapangan yaitu sebagai berikut. 1) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. 2) Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. 3) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah ditetapkan. 4) Bersama dengan bagian teknik melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan pekerjaan di lapangan. 5) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik. 6) Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga, dan alat di lapangan. 7) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan. 8) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan. g. Satpam (Security) Satpam bertugas untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi pekerjaan proyek. h. Safety, Healthy, and Environment (SHE)
  • 25. 31 Petugas SHE (Safety, Healthy, and Environment) berfungsi untuk menjaga keselamatan para pekerja di lokasi proyek agar tidak terjadi hal hal yang membahayakan. i. Surveyor Surveyor adalah orang yang melakukan pemetaan lapangan agar para pekerja dapat bekerja lebih akurat dalam hal pengukuran.
  • 26. STRUKTUR ORGANISASI DI LAPANGAN PROYEK PERLUASAN GEDUNG TERMINAL 3 ULTIMATE BANDARA SOEKARNO-HATTA PT. KAWAHAPEJAYA KSO Kepala Operasional Hery Putranto Project Manajer Yulianto Safety Heajthy and Envir. (SHE) Haedar Kusdinar Site Manajer Aris Wijayanto Pelaksana Sarkoni Checker Haka m Logistik Tejo Admin. Luhur S. Surveyor Heri S. Operator Bor Robbih Electric Riyanto Mekanik Santo Welder Wawan Operator Servis Mugiono Mandor Gembel Ass. Operator Servis Sabarudin Ass. Operator Bor Kusmayadi Operator Exc Suherman Ass. Operator Bor Crew SiswantoIsmailId rusHendiKarimS uhendra Ass. Surveyor Adit Dian Kantor Pusat Gambar 7. Struktur Organisasi di Lapangan