ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB II

                                 BILANGAN PECAHAN

A. Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk       dengan a dan b
adalah anggota bilangan bulat ( a dan b    B dan b     ). a disebut pembilang dan b disebut
penyebut.
Contoh: Dua buah mangga dibagikan seorang ibu kepada 3 orang anaknya. Berapa bagian
yang didapatkan oleh setiap anaknya ?
Jawab: Masing-masing anaknya memperoleh bagian.

B. Pecahan Senilai

Pecahan senilai adalah pecahan – pecahan yang memiliki nilai yang sama. Suatu pecahan
mempunyai nilai tetap/sama/senilai jika pembilang dan penyebutnya dikali atau dibagi
bilangan yang sama ( bukan nol ), sehingga

Contoh:
Berikut ini adalah contoh pecahan – pecahan senilai atau pecahan yang memiliki nilai yang
sama.




C. Menyederhanakan Pecahan

Pecahan   dapat disederhanakan menjadi bentuk yang paling sederhana dengan membagi
pembilang dan penyebut dengan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari a dan b.

Contoh:
Sederhanakanlah pecahan !
Jawab:
Pertama, tentukanlah FPB dari 45 dan 54!


Jadi FPB dari 45 dan 54 adalah 3×3=9
Setelah mendapatkan FPB dari 45 dan 54, kemudian sederhanakan pecahan tersebut dengan
membagi pembilang dan penyebutdengan 9, sehingga
Jadi bentuk yang paling sederhana dari pecahan       adalah



Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                             Hal 1
D. Membandingkan Dua Pecahan

Dalam membandingkan atau menentukan hubungan antara kedua pecahan di gunakan tanda
‘<’ atau ‘kurang dari’, ‘>’ atau ‘lebih dari’.
Untuk membandingkan dua pecahan atau lebih dapat dilakukan dengan cara membandingkan
pembilangnya, dengan syarat penyebut kedua pecahan tersebut harus sama.
Contoh:



Contoh diatas merupakan perbandingan pecahan dengan penyebut yang sama. Tetapi apabila
penyebutnya tidak sama, maka langkah yang yang harus dilakukan adalah menyamakan
penyebutnya terlebih dahulu.
Contoh:
Bandingkanlah pecahan        !
Untuk membandingkan kedua pecahan tersebut, maka penyebutnya disamakan dengan 6.




Maka,         sehingga


Latihan 1

1. Isilah titik-titik berikut ini untuk menyatakan pecahan-pecahan yang sama nilainya.


2. Tentukanlah empat pecahan yang senilai dengan pecahan berikut!
   a.                                                 b.
3. Sederhanakanlah pecahan – pecahan berikut !
   a.
   b.
   c.
4. Gunakan lambang < atau > untuk menyatakan hubungan masing-masing pecahan berikut
ini!
   a.
   b.
   c.
   d.


Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                              Hal 2
E. Bentuk – Bentuk Bilangan Pecahan

a. Berdasarkan nilai/ besarnya
       Pecahan murni, yaitu pecahan yang besar pembilangnya kurang dari atau lebih kecil
       dari penyebutnya (

       Contoh:
       Pecahan tidak murni, yaitu pecahan yang besar pembilangnya sama atau lebih besar
       dari penyebutnya
       Contoh:
b. Berdasarkan cara penulisannya
       Pecahan biasa, merupakan bentuk umum dari pecahan yang di nyatakan dengan
       Pecahan campuran, yaitu pecahan yang dapat ditulis dalam bentuk     .
       Contoh:
       Pecahan desimal, yaitu pecahan yang yang penyebutnya merupakkan perpangkatan
       dari bilangan 10.
       Contoh:
       Pecahan persen merupakan pecahan perseratus atau pecahan yang penyebutnya 100.
       Persen dilambangkan dengan %.
       Contoh:
       Pecahan permil merupakan pecahan yang penyebutnya 1000. Permil dilambangkan
       dengan ‰.
       Contoh:

F. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Lain

   1. Mengubah pecahan tidak murni menjadi pecahan campuran dan sebaliknya

       Pecahan tidak murni dapat diubah menjadi pecahan campuran dengan membagi
       bilangan penyebut dengan pembilang dan mempunyai sisa.
       Contoh:
       Sedangkan untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan tidak murni,
       bilangan bulat dikalikan dengan penyebut dan ditambah dengan pembilangnya.
       Hasilnya dibagi dengan penyebut.
       Contoh:

   2. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya

       Ada 2 cara untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal yaitu membagi
       pecahan biasa tersebut dengan pembagian bersusun dan juga bisa dengan mengalikan
       pembilang dan penyebut dengan bilangan tertentu sehingga penyebutnya menjadi
       10,100,1.000,...




Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                          Hal 3
Contoh:
        Cara I.



        Cara II.
        Jadi bentuk desimal dari adalah 0,4

        Mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa
        Contoh:



   3. Mengubah pecahan biasa menjadi persen dan sebaliknya

        Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen, maka penyebutnya diubah menjadi
        100.
        Contoh:



        Mengubah pecahan persen menjadi pecahan biasa
        Contoh:



   4. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan permil dan sebaliknya

        Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan permil yaittu dengan mengubah
        penyebutnya menjadi 1.000.
        Contoh:
        Sedangkan untuk mengubah permil menjadi pecahan biasa dengan menulis bentuk
            kemudian disederhanakan.
        Contoh:

Latihan II

1. Ubahlah pecahan-pecahan berikut sebagai pecahan campuran!
    a.
    b.
2. Ubahlah pecahan – pecahan berikut menjadi pecahan biasa!
    a.
   b.


Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                       Hal 4
3. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan campuran!
    a. 5,15                                          b. 8, 24
4. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan desimal!
    a.                                               b.
5. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan desimal!
    a.                                               b.
6. Nyatakan bentuk berikut sebagai pecahan!
    a. 85%                                           b.     %
   Nyatakan bentuk berikut sebagai persen!
     a.                                               b.
8. Nyatakan bentuk berikut kebentuk permil!
     a.                                               b.
9. Nyatakan bentuk berikut sebagai pecahan!
    a. 125%
    b.
10. Harga sebuah buku di Toko Buku Suci adalah Rp.28.000. Toko tersebut member diskon
25%.Hituglah berapa rupiah diskon yang diberikan dan berapa uang yang harus dibayarkan
jika seseorang membeli buku tersebut?

G. Menentukan pecahan yang terletak diantara dua pecahan

Untuk mementukan pecahan yang terletak diantara dua pecahan terlebih dahulu harus
disamakan penyebutnya.
Contoh: Tentukan pecahan yang nilainya terletak antara
Jawab : Penyebutnya disamakan dengan 15 karena KPK dari 3 dan 5 adalah 15.



Jadi, pecahan yang terletak diantara      adalah

H. Menuliskan bilangan pecahan pada garis bilangan

Urutan menempatkan bilangan pecahan pada garis bilangan pada dasarnya sama dengan
menempatkan bilangan bulat pada garis bilangan, yaitu semakin ke kanan bilanagan –
bilangan tersebut makin besar nilainya, sebaliknya makin ke kiri makin kecil nilainya.
Contoh:
Letakkan pecahan pada garis bilangan !
Jawab: terletak diantara bilangan bulat 0 dan 1
      Penyebutnya=3 jadi pada jarak 0 sampai 1 dibagi menjadi 3 bagian




Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                      Hal 5
I. Mengurutkan pecahan

Bilangan pecahan dapat diurutkan dengan mudah apabila penyebutnya sama. Apabila
penyebutnya sudah sama, maka tinggal melihat pembilangnya dan mengurutkkan dari yang
terkecil atau terbesar.

Contoh:
Urutkan bilangan pecahan             dari yang terbesar dan dari yang terkecil !
Jawab:
   a. Urutan dari yang terbesar adalah
   b. Urutan dari yang terkecil adalah
Latihan III

1. Tentukan pecahan yang nilainya terletak di antara pecahan            !
2. Letakkan pecahan 12,5 pada garis bilangan !
3. Urutkan bilangan pecahan            mulai dari yang terkecil !

J. Operasi hitung pada bilangan pecahan

   1. Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
      Jika penyebutnya sama, dapat langsung dijumlah atau dikurangkan pembilang –
         pembilangnya sedemikian sehingga
         Jika penyebutnya tidak sama, harus disamakan dulu menjadi KPK dari penyebut-
         penyebutnya atau dengan rumus
         Contoh: Hitunglah !
            a.                                                  b.
            c.
            d.
         Jawab:
            a.
            b.
            c.
               3,15
               0,173
               3,323
            d. 19,18 – 2,3 = 16,88
               19,18
                2,3
               16,88



Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                             Hal 6
2. Perkalian dan pembagian bilangan pecahan
       Perkalian antara bilangan bulat a dan pecahan dinyatakan dengan
       dan perkalian atara dua pecahan        dengan b,d ≠ 0 dinyatakan dengan


       Perkalian antara dua pecahan desimal dengan m dan n angka dibelakang koma
       menghasilkan bilangan desimal dengan ( m + n ) angka dibelakang koma.
       Contoh:
          o
          o
          o




       Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Membagi suatu bilangan bulat atau
       pecahan dengan pecahan sama artinya dengan mengalikan bilangan tersebut dengan
       kebalikan dari , yaitu




       Sedangkan untuk pembagian bilangan desimal, pemnagi haru sdijadikan bilangan
       bulat, kemudian dilakukan pembagian bersusun biasa.
       Contoh:
          o
          o
          o




Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                        Hal 7
K. Pembulatan dan bentuk baku pada pecahan

   1. Pembulatan pada pecahan desimal dilakukan dengan aturan – aturan
         o Angka 5 keatas dibulatkan ke atas
         o Angka ke empat ke bawah dibulatkan ke bawah

      Contoh:
      a. Bulatkan sampai dua tempat desimal!
           2,379=2,38           ( 9 dibulatkan ke atas, sehingga 7 menjadi 8)
           0,1342=0,13          ( 4 dibulatkan ke bawah, sehingga 3 tetap 3)
           12,8281=12,83        ( 8 dibulatkan ke atas, sehingga 2 menjadi 3)
      b. Bulatkan sampai satu tempat desimal!
           3,756=3,8                                         0,26703=0,3
           253,146=253,1
   2. Untuk menuliskan bilangan – bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dengan
      lebih mudah, maka digunakan cara penulisan yang disebut bentuk baku.Bentuk baku
      untuk bilangan besar dinyatakan dengan            dan bentuk baku untuk bilangan
      kecil dinyatakan dengan
      Contoh:
          a.
          b.
          c.
           d.

Latihan IV
1. Selesaikanlah soal – soal berikut!
   a.                                   b.                            c.
   d.                                   e.
   f.
    g. 6,75 + 12,4
    h. 10,05+24,12-45,09
    i. 24,12 × 50,25
    j. 4,32 : 0,18
2. Nyatakan pecahan desimal berikut dalam bentuk baku!
    a. 45,89                                         d.    0,0000000789545
    b. 560000
    c. 0,000785
3. Bulatkan sampai dua tempat desimal soal-soal berikut!
    a. 1,2436                                        d.    214,7838
    b. 15,0097                                       e.    23,4219
    c. 3,1257                                        f.    5,1607




Mella.Doc_ Bilangan Pecahan                                                       Hal 8

More Related Content

Bilangan Pecahan

  • 1. BAB II BILANGAN PECAHAN A. Pengertian Bilangan Pecahan Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk dengan a dan b adalah anggota bilangan bulat ( a dan b B dan b ). a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Contoh: Dua buah mangga dibagikan seorang ibu kepada 3 orang anaknya. Berapa bagian yang didapatkan oleh setiap anaknya ? Jawab: Masing-masing anaknya memperoleh bagian. B. Pecahan Senilai Pecahan senilai adalah pecahan – pecahan yang memiliki nilai yang sama. Suatu pecahan mempunyai nilai tetap/sama/senilai jika pembilang dan penyebutnya dikali atau dibagi bilangan yang sama ( bukan nol ), sehingga Contoh: Berikut ini adalah contoh pecahan – pecahan senilai atau pecahan yang memiliki nilai yang sama. C. Menyederhanakan Pecahan Pecahan dapat disederhanakan menjadi bentuk yang paling sederhana dengan membagi pembilang dan penyebut dengan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari a dan b. Contoh: Sederhanakanlah pecahan ! Jawab: Pertama, tentukanlah FPB dari 45 dan 54! Jadi FPB dari 45 dan 54 adalah 3×3=9 Setelah mendapatkan FPB dari 45 dan 54, kemudian sederhanakan pecahan tersebut dengan membagi pembilang dan penyebutdengan 9, sehingga Jadi bentuk yang paling sederhana dari pecahan adalah Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 1
  • 2. D. Membandingkan Dua Pecahan Dalam membandingkan atau menentukan hubungan antara kedua pecahan di gunakan tanda ‘<’ atau ‘kurang dari’, ‘>’ atau ‘lebih dari’. Untuk membandingkan dua pecahan atau lebih dapat dilakukan dengan cara membandingkan pembilangnya, dengan syarat penyebut kedua pecahan tersebut harus sama. Contoh: Contoh diatas merupakan perbandingan pecahan dengan penyebut yang sama. Tetapi apabila penyebutnya tidak sama, maka langkah yang yang harus dilakukan adalah menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Contoh: Bandingkanlah pecahan ! Untuk membandingkan kedua pecahan tersebut, maka penyebutnya disamakan dengan 6. Maka, sehingga Latihan 1 1. Isilah titik-titik berikut ini untuk menyatakan pecahan-pecahan yang sama nilainya. 2. Tentukanlah empat pecahan yang senilai dengan pecahan berikut! a. b. 3. Sederhanakanlah pecahan – pecahan berikut ! a. b. c. 4. Gunakan lambang < atau > untuk menyatakan hubungan masing-masing pecahan berikut ini! a. b. c. d. Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 2
  • 3. E. Bentuk – Bentuk Bilangan Pecahan a. Berdasarkan nilai/ besarnya Pecahan murni, yaitu pecahan yang besar pembilangnya kurang dari atau lebih kecil dari penyebutnya ( Contoh: Pecahan tidak murni, yaitu pecahan yang besar pembilangnya sama atau lebih besar dari penyebutnya Contoh: b. Berdasarkan cara penulisannya Pecahan biasa, merupakan bentuk umum dari pecahan yang di nyatakan dengan Pecahan campuran, yaitu pecahan yang dapat ditulis dalam bentuk . Contoh: Pecahan desimal, yaitu pecahan yang yang penyebutnya merupakkan perpangkatan dari bilangan 10. Contoh: Pecahan persen merupakan pecahan perseratus atau pecahan yang penyebutnya 100. Persen dilambangkan dengan %. Contoh: Pecahan permil merupakan pecahan yang penyebutnya 1000. Permil dilambangkan dengan ‰. Contoh: F. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Lain 1. Mengubah pecahan tidak murni menjadi pecahan campuran dan sebaliknya Pecahan tidak murni dapat diubah menjadi pecahan campuran dengan membagi bilangan penyebut dengan pembilang dan mempunyai sisa. Contoh: Sedangkan untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan tidak murni, bilangan bulat dikalikan dengan penyebut dan ditambah dengan pembilangnya. Hasilnya dibagi dengan penyebut. Contoh: 2. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya Ada 2 cara untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal yaitu membagi pecahan biasa tersebut dengan pembagian bersusun dan juga bisa dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan tertentu sehingga penyebutnya menjadi 10,100,1.000,... Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 3
  • 4. Contoh: Cara I. Cara II. Jadi bentuk desimal dari adalah 0,4 Mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa Contoh: 3. Mengubah pecahan biasa menjadi persen dan sebaliknya Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen, maka penyebutnya diubah menjadi 100. Contoh: Mengubah pecahan persen menjadi pecahan biasa Contoh: 4. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan permil dan sebaliknya Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan permil yaittu dengan mengubah penyebutnya menjadi 1.000. Contoh: Sedangkan untuk mengubah permil menjadi pecahan biasa dengan menulis bentuk kemudian disederhanakan. Contoh: Latihan II 1. Ubahlah pecahan-pecahan berikut sebagai pecahan campuran! a. b. 2. Ubahlah pecahan – pecahan berikut menjadi pecahan biasa! a. b. Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 4
  • 5. 3. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan campuran! a. 5,15 b. 8, 24 4. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan desimal! a. b. 5. Nyatakan bilangan-bilangan berikut sebagai bilangan pecahan desimal! a. b. 6. Nyatakan bentuk berikut sebagai pecahan! a. 85% b. % Nyatakan bentuk berikut sebagai persen! a. b. 8. Nyatakan bentuk berikut kebentuk permil! a. b. 9. Nyatakan bentuk berikut sebagai pecahan! a. 125% b. 10. Harga sebuah buku di Toko Buku Suci adalah Rp.28.000. Toko tersebut member diskon 25%.Hituglah berapa rupiah diskon yang diberikan dan berapa uang yang harus dibayarkan jika seseorang membeli buku tersebut? G. Menentukan pecahan yang terletak diantara dua pecahan Untuk mementukan pecahan yang terletak diantara dua pecahan terlebih dahulu harus disamakan penyebutnya. Contoh: Tentukan pecahan yang nilainya terletak antara Jawab : Penyebutnya disamakan dengan 15 karena KPK dari 3 dan 5 adalah 15. Jadi, pecahan yang terletak diantara adalah H. Menuliskan bilangan pecahan pada garis bilangan Urutan menempatkan bilangan pecahan pada garis bilangan pada dasarnya sama dengan menempatkan bilangan bulat pada garis bilangan, yaitu semakin ke kanan bilanagan – bilangan tersebut makin besar nilainya, sebaliknya makin ke kiri makin kecil nilainya. Contoh: Letakkan pecahan pada garis bilangan ! Jawab: terletak diantara bilangan bulat 0 dan 1 Penyebutnya=3 jadi pada jarak 0 sampai 1 dibagi menjadi 3 bagian Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 5
  • 6. I. Mengurutkan pecahan Bilangan pecahan dapat diurutkan dengan mudah apabila penyebutnya sama. Apabila penyebutnya sudah sama, maka tinggal melihat pembilangnya dan mengurutkkan dari yang terkecil atau terbesar. Contoh: Urutkan bilangan pecahan dari yang terbesar dan dari yang terkecil ! Jawab: a. Urutan dari yang terbesar adalah b. Urutan dari yang terkecil adalah Latihan III 1. Tentukan pecahan yang nilainya terletak di antara pecahan ! 2. Letakkan pecahan 12,5 pada garis bilangan ! 3. Urutkan bilangan pecahan mulai dari yang terkecil ! J. Operasi hitung pada bilangan pecahan 1. Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan Jika penyebutnya sama, dapat langsung dijumlah atau dikurangkan pembilang – pembilangnya sedemikian sehingga Jika penyebutnya tidak sama, harus disamakan dulu menjadi KPK dari penyebut- penyebutnya atau dengan rumus Contoh: Hitunglah ! a. b. c. d. Jawab: a. b. c. 3,15 0,173 3,323 d. 19,18 – 2,3 = 16,88 19,18 2,3 16,88 Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 6
  • 7. 2. Perkalian dan pembagian bilangan pecahan Perkalian antara bilangan bulat a dan pecahan dinyatakan dengan dan perkalian atara dua pecahan dengan b,d ≠ 0 dinyatakan dengan Perkalian antara dua pecahan desimal dengan m dan n angka dibelakang koma menghasilkan bilangan desimal dengan ( m + n ) angka dibelakang koma. Contoh: o o o Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian. Membagi suatu bilangan bulat atau pecahan dengan pecahan sama artinya dengan mengalikan bilangan tersebut dengan kebalikan dari , yaitu Sedangkan untuk pembagian bilangan desimal, pemnagi haru sdijadikan bilangan bulat, kemudian dilakukan pembagian bersusun biasa. Contoh: o o o Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 7
  • 8. K. Pembulatan dan bentuk baku pada pecahan 1. Pembulatan pada pecahan desimal dilakukan dengan aturan – aturan o Angka 5 keatas dibulatkan ke atas o Angka ke empat ke bawah dibulatkan ke bawah Contoh: a. Bulatkan sampai dua tempat desimal!  2,379=2,38 ( 9 dibulatkan ke atas, sehingga 7 menjadi 8)  0,1342=0,13 ( 4 dibulatkan ke bawah, sehingga 3 tetap 3)  12,8281=12,83 ( 8 dibulatkan ke atas, sehingga 2 menjadi 3) b. Bulatkan sampai satu tempat desimal!  3,756=3,8  0,26703=0,3  253,146=253,1 2. Untuk menuliskan bilangan – bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dengan lebih mudah, maka digunakan cara penulisan yang disebut bentuk baku.Bentuk baku untuk bilangan besar dinyatakan dengan dan bentuk baku untuk bilangan kecil dinyatakan dengan Contoh: a. b. c. d. Latihan IV 1. Selesaikanlah soal – soal berikut! a. b. c. d. e. f. g. 6,75 + 12,4 h. 10,05+24,12-45,09 i. 24,12 × 50,25 j. 4,32 : 0,18 2. Nyatakan pecahan desimal berikut dalam bentuk baku! a. 45,89 d. 0,0000000789545 b. 560000 c. 0,000785 3. Bulatkan sampai dua tempat desimal soal-soal berikut! a. 1,2436 d. 214,7838 b. 15,0097 e. 23,4219 c. 3,1257 f. 5,1607 Mella.Doc_ Bilangan Pecahan Hal 8