ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada tahap pra penelitian berdasarkan wawancara dengan guru kelas V, diperolehhasil sebagai
berikut. (1) Guru biasanya mengajarkan materi bilangan bulat dengan model garis bilangan, (2)
proses pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V SDN Pasirgintung
belum mendapatkan hasil yang maksimal, dan (3) siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran
hal ini berakibat pada suasana belajar yang kurang menyenangkan (respon siswa kurang),
karena aktivitas siswa kurang dan penguasaan siswa terhadap materi bilangan bulat masih
abstrak.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang didapat dari lembar observasi pada kegiatan guru pada siklus I
dapat digambarkan sebagai berikut.
Pada pertemuan 1, dari 22 indikator yang diamati ada 3 indikator yang belum
terlaksana. Diantaranya indikator 13 tentang guru membimbing siswa menarik kesimpulan,
indicator 18 tentang guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan dan indikator 19 tentang guru melakukan refleksi atau merangkum dengan
melibatkan siswa sehingga skor rata-rata persentase baru mencapai 86,3%.
Pada pertemuan 2, dari 22 indikator pengamatan, hanya 1 indikator yang belum muncul yaitu
indikator 19 tentang guru melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa.
Sedangkan pada pertemuan 3 indikator yang belum muncul adalah indikator 3 tentang guru
memotivasi siswa tentang pentingnya keterampilan operasi bilangan bulat dalam kehidupan
sehari–hari.
Siklus 1
Hasil pengamatan aktivitas siswa.Pada pertemuan 1dan 2, dari 9 indikator yang diamati
indikator 5 tentang sebanyak 80% siswa saling membantu antara anggota dalam kelompok
belum muncul, yang terlihat baru 60% siswa saling membatu dalam kelompok. Sedangkan
pada pertemuan 3 semua indikator sudah muncul.
Hasil Tes
Hasil tes akhir dari siklus 1 nilai ratarata siswa mencapai 68,9 sedangkan persentase
ketuntasan siswa yang mencapai KKM 66%. Dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 45 seperti
yang terlihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2. Nilai Tes Akhir Siklus 1
Keterangan Nilai Posttest
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 45
Rata-rata nilai 68,9
Presentase siswa belajar tuntas 66%
Hasil Angket
1.Hasil Angket Tertutup Respon Siswa Siklus 1
Rangkuman hasil dari angket respon siswa pada siklus 1 dapat dilihat dalam Tabel 3
berikut.
Tabel 3. Hasil Angket Tertutup Respon Siswa
No
Skor
angket
Jumlah
Siswa
Kriteria skor
1 70 1 Baik
2 80 2 Sangat Baik
3 85 2 Sangat Baik
4 90 1 Sangat Baik
5 95 9 Sangat Baik
6 100 20 Sangat Baik
Jumlah 35
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 70 dalam kategori
baik hanya 1 orang sedangkan 34 siswa mencapai persentase skor mencapai 80-100 sehingga
dalam kategori sangat baik. Sehingga persentase siswa yang memberikan respon dalam
kategori sangat baik adalah
.
Refleksi
Refleksi yang dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran, tes akhir dan pengisian angket
respon siswa pada siklus I berakhir dengan hasil sebagai berikut, (1) hasil rata-rata tes akhir
(posttest) siklus I mencapai 68. Hal ini belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan
yaitu 70 dari nilai maksimal 100.
Tabel 4. Perbandingan Nilai Pretest dan
Posttest siklus I
Keterangan Pretest Posttest
Nilai tertinggi 80 100
Nilai terendah 30 45
Rata-rata nilai 55 68,9
Persentase siswa belajar tuntas 28% 66%
Kedua, persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 28 siswa dari 35
siswa atau mencapai 66% pada posttest siklus I, dan memenuhi kriteria keberhasilan yang
ditetapkan yaitu 70% siswa mencapai KKM yaitu 65.
Ketiga, hasil skor angket siswa menunjukkan 1 siswa memberikan respon dalam
kategori baik, dan 34 siswa memberikan respon siswa dalam kategori sangat baik, sehingga
bias dikatakan ktriteria keberhasilan 75% siswa memberikan respon dalam kategori baik dapat
tercapai.
Keempat, hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan kepala sekolah sebagai
kolaborator pembelajaran telah berjalan sesuai dengan RPP hanya ada 3 indikator yang tidak
muncul dalam pembelajaran.
Sesuai hasil penelitian pada siklus I, secara umum pelaksanaan pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat dengan model electrical charges pada siswa kelas V SD 1 Kadipiro,
Kasihan, Bantul telah berjalan dengan baik, namun belum sepenuhnya optimal dan belum
mencapai semua kriteria keberhasilan karena disebabkan beberapa hal. Berikut adalah
beberapa permasalahan yang muncul, yaitu (a) pengaturan waktu masih kurang tepat, guru
masih banyak mendominasi untuk menjelaskan penggunaan model electrical charges untuk
penyelesaian operasi hitung, (b) guru belum melakukan refleksi atau merangkum dengan
melibatkan siswa, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa kurang mantap, (c) beberapa
siswa yang memiliki kemampuan rendah masih berada dalam satu kelompok atau pembagian
kelompok belum merata sesuai tingkat kemampuan berfikirnya. Kerja sama dalam kelompok
belum berjalan dengan maksimal kadangkadang siswa bekerja untuk menyelesaikan soal yang
menjadi bagianya sendiri tidak dipantau oleh teman yang lain, (d) siswa yang belum mencapai
KKM masih belum sesuai dengan target yang ditentukan, (e) penggunaan media yang berupa
tabung ternyata tidak banyak digunakan siswa karena tidak efisien siswa harus memasukkan
kancing warna pada tabung kemudian mengeluarkan untuk menghitungnya. Oleh karena itu,
untuk mengatasi beberapa permasalahan yang muncul pada siklus I, direkomendasikan pada
siklus II untuk diberikan perlakuan yang berbeda agar menyempurnakan tindakan. Berikut ini
beberapa rekomendasi yang dilakukan, yaitu (a) menggunakan waktu secara efektif dengan
cara mentaati pembagian waktu sesuai yang telah direncanakan dalam RPP, (b) mengingatkan
guru agar melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa, agar pengetahuan
yang diperoleh siswa mantap, (c) pada siklus II, pengaturan siswa yang memiliki kemampuan
rendah dibagi rata di tiap kelompok ada 14 siswa yang belum mencapai KKM, siswa tersebut
disebar dalam kelompok dan jumlah anggota dalam tiap kelompok dikurangi dari 5 anak
menjadi 4 setiap kelompok sehingga kesempatan untuk mecoba media dan bekerja sama lebih
besar.
Dianjurkan agar siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk melakukan tutor sebaya
dengan membimbing siswa yang berkemampuan kurang, (d) mengganti media pembelajaran
yang berupa tabung dengan tempat yang bentuknya oval semacam piring sehingga
siswa.ketika memasukkan kancing sebagai visualisasi bilangan bulat langsung bisa
menghitungnya, (e) dari segi materi menurut hasil analisis banyak siswa yang masih melakukan
kesalahan pada pengerjaan soal pengurangan bilangan negatif dengan negatif sehingga pada
siklus II, apersepsi diisi dengan tanya jawab soal pengurangan bilangan negatif dengan negatif,
(f) untuk soal-soal cerita diperjelas cara penyelesaiannya yaitu dengan cara menulis apa yang
diketahui, ditanyakan dan siswa juga diingatkan petunjuk cara mengerjakan soal cerita.
Siklus 2
Hasil Pengamatan
Data yang terkumpul dari observasi kegiatan guru pada siklus II semua indicator pada
siklus II sudah dapat dilaksanakan oleh guru, yang berarti sudah terjadi perbaikan dalam proses
pembelajaran pada siklus II. Pengamatan pada aktivitas siswa terlihat bahwa pencapaian
indikator pengamatan pada aktivitas siswa tidak seluruhnya tercapai. Dari 9 indikator ada satu
indikator yang belum muncul yaitu indikator 4, tentang sebanyak 75% siswa menggunakan
sarana dan prasarana yang diperlukan. Hal ini dikarenakan guru memberikan kebebasan pada
anak-anak untuk menggunakan media jika diperlukan tapi boleh langsung mengerjakan soal
jika sudah faham akan aturanaturan yang ada pada operasi hitung bilangan bulat yang
disampaikan pada awal pembelajaran. Sehingga hasil belajar yang diperoleh pada siklus II juga
masih mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan seperti pada siklus I.
Hasil Tes
Hasil tes akhir siklus II secara ringkas dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Nilai Tes Akhir Siklus II
Keterangan Nilai Posttest
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
Rata-rata nilai 73,6
Persentase siswa belajar tuntas 91 %
Dari Tabel 6 tersebut terlihat bahwa rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan dari
rata-rata nilai siklus I, 68.9 menjadi 73,6 dan persentase siswa yang memperoleh ketuntasan
minimal juga meningkat menjadi 91%. Dari 35 siswa hanya ada 3 siswa yang belum
memperoleh nilai mencapai KKM.
Hasil Angket
Setelah PBM siklus II berakhir siswa mengisi angket respon siswa, berikut rangkuman
hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran bilangan bulat dengan model electrical
charges pada siklus II.
Tabel 7. Hasil Angket Respon Tertutup Siswa
Siklus 2
No
Skor
angket
Jumlah
siswa
Kategori
skor
1 90 1 Sangat Baik
2 95 2 Sangat Baik
3 100 32 Sangat Baik
Jumlah 35
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua persentase respon siswa dalam kategori
sangat baik atau siswa yang memberikan respon dalam kategori sangat baik mencapai 100%.
Refleksi
Hasil tes akhir siswa pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam siklus II
menunjukkan peningkatan hasil pada nilai ratarata kelas yaitu dari 68,8 pada siklus I menjadi
73,6 pada siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM 65 juga meningkat dari 66%
pada siklus I menjadi 91% pada siklus II. Seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Perbandingan Perolehan Nilai Siswa
Siklus I dan II
No Keterangan
Nilai
Siklus
1
Siklus
2
1 Nilai tertinggi 100 100
2 Nilai terendah 45 50
3 Rata-rata nilai 68,9 73.57
4
Persentase siswa belajar
tuntas
66%
91%
Begitu juga hasil angket respon siswa mengalami peningkatan seperti yang terlihat dari
siklus I yang memberikan respon sangat baik mencapai 97% meningkat menjadi 100% pada
siklus II.
Hal tersebut menunjukkan bahwa criteria pada penelitian ini telah tercapai sehingga bisa
dikatakan penelitian tersebut berhasil. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan pada penelitian
siklus II ini maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan tersebut.
Pembahasan
Hasil penelitian seperti yang diduga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian,
sehingga bisa memenuhi semua kriteria keberhasilan dalam penelitian. Berdasarkan deskripsi
pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II, yang telah menerapkan pelaksanaan pembelajaran
bilangan bulat dengan model electrical charges seperti yang dikemukakan oleh D’Augustin dan
Smith. Menyatakan bahwa model electrical charges cocok untuk anak yang lebih dewasa,
terbukti keterampilan operasi hitung bilangan bulat siswa kelas V dapat meningkat. Hasil tes
awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Namun
jika dilihat dari masing-masing kriteria keberhasilan masih ada beberapa masalah yang muncul
dalam pembelajaran dan akan dibahas diantaranya:
Meningkatnya Nilai Rata-Rata Kelas Siswa
Kelas V
Secara umum nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan hal ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2009) yang menyatakan bahwa pemanfaatan
keping berwarna dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat, walaupun
pada model electrical charges keping warna diganti dengan kancing warna. Proses
pembelajaran yang mengalami peningkatan kualitas ikut mempengaruhi peningkatan nilai akhir
siswa. Siswa mengikuti pembelajaran dengan lebih baik secara bertahap. Peningkatan nilai
rata-rata kelas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 11. Peningkatan Nilai Rata-rata
Dari gambar tersebut terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata pada tes awal baru
mencapai 55, pada tes akhir siklus I meningkat menjadi 68,9 dan pada tes akhir siklus II
meningkat menjadi 73,57. Dengan kancing warna siswa mendapatkan pemahaman yang lebih
konkret karena pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tahap perkembangan siswa kelas
V yang berada dalam tahap operasional konkret (Piaget 1952) dimana dalam tahap ini siswa
dapat diajak berfikir secara logis dan mampu memahmi contoh-contoh konkret. Sayang pada
siklus I pembagian kelompok masih terlalu besar sehingga kesempatan anak untuk mencoba
media masih terbatas dan anak masih terkonsentrasi dengan soal yang menjadi bagiannya
sehingga belum bisa belajar secara maksimal. Hal ini berakibat pada perolehan pengetahuan
pada siklus I belum maksimal. Pada siklus I materi penjumlahan dan pengurangan, belum
mendapatkan hasil yang optimal. Terlihat dari hasil evaluasai pada akhir pembelajaran pada
beberapa siswa masih ditemukan kesalahan seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 12. Kesalahan Siswa Dalam
Menentukan Simbol Hasil Penjumlahan dan Pengurangan
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ada siswa yang masih melakukan kesalahan
dikarenakan kurang memperhatikan symbol positif dan negatif yang ada pada soal.
Berdasarkan pengamatan pada siklus I guru belum membimbing siswa menarik
kesimpulan untuk menentukan simbol hasil operasi hitung. Kerja sama dalam kelompok belum
berjalan dengan optimal, sehingga tutor sebaya belum berjalan. Siswa masih terpaku dengan
mengerjakan soal yang menjadi bagiannya. Besar kemungkinan hal itulah yang menyebabkan
siswa masih melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.
Pada siklus II kerja sama dalam kelompok ditingkatkan siswa yang berkemampuan
rendah disebar dan siswa yang berkemampuan tinggi dianjurkan untuk membimbing siswa
yang berkemampuan rendah, serta jumlah kelompok diperkecil sehingga memberi kesempatan
yang lebih bagi siswa untuk mencoba menggunakan media yang ada untuk menyelesaikan soal
dan diberikan waktu khusus untuk penyelesaian soal-soal cerita maka hasilnya pada siklus II
mengalami peningkatan, walaupun belum maksimal.
Meningkatnya Persentase Siswa yang Mencapai KKM
Persentase siswa yang mencapai criteria ketruntasan minimal dari siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan penelitian Trima, M (2012) yang menyatakan
bahwa alat peraga meningkatkan keterampilan operasi hitung bilangan bulat dalam hal
kecepatan dan ketepatannya. Secara umum persentase siswa yang mencapai KKM meningkat,
namun masih ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan pada operasi perkalian dan
pembagian seperti yang terlihat pada gambar 25 dan gambar 26 menunjukkan beberapa
kesalahan anak dalam menentukan simbol + dan – pada hasil operasi yang dikerjakan pada
soal evaluasi akhir pembelajaran. Hasil dalam bilangan yang cukup besar yang susah
dipraktekkan dengan garis bilangan seperti pendapat Subakri (2011), dapat diatasi dengan
model electrical charges namun karena simbol yang diletakkan salah menjadikan hasil akhir
tetap salah.
Gambar 13.Kesalahan Siswa dalam
Menentukan Simbol pada Hasil Perkalian
Gambar 14. Kesalahan Siswa dalam
Menentukan Simbol pada Hasil Pembagian
Belajar dari kesalahan yang terlihat pada gambar 13 dan 14 pada pertemuan
selanjutnya guru perlu menekankan aturan tanda dalam operasi perkalian dan pembagian
dituliskan dahulu pada kolom hasil sebelum mengerjakan soal.
Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bilangan Bulat Model Electrical Charges
Respon siswa pada pembelajaran model electrical charges dari siklus I dan II dalam
kategori baik dan sangat baik, hal ini senada dengan hasil penelitian dari Suryati pada tahun
2012 yang menyatakan bahwa penggunaan manik-manik dapat meningkatkan aktivitas guru
dan aktivitas siswa. Teryata ketika model electrical charges digunakan di kelas V, juga
mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa di kelas V.
Pembelajaran bilangan bulat dengan model electrical charges menggunakan media
kancing warna menjadikan siswa aktif melakukan perhitungan dengan media yang tersedia hal
ini sesuai karakteristik siswa SD yang dikemukakan oleh Felmand (2011, p.214) dimana siswa
kelas V masuk dalam tahap operasional konkret (Piaget) terjadi antara usia 7–12 tahun ditandai
dengan aktif dan tepat dalam menggunakan logika. Sehingga walaupun model electrical
charges baru pertama diterapkan di SDN Pasirgintung, respon siswa sangat baik, sehingga bisa
digunakan sebagai rujukan untuk digunakan di SD yang lain.
Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan Bilangan Bulat dengan Model Electrical
Charges
Pembelajaran bilangan bulat menggunakan model electrical charges di kelas V SD
mendapatkan alokasi waktu 12 jam pelajaran. Terbagi dalam 6 pertemuan. Pada penelitian ini
terbagi dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Dari hasil observasi siklus I,
pertemuan 1 persentase keterlaksanaan pembelajaran yang direncanakan baru mencapai
86,3% pertemuan 2 dan 3 mencapai 95,45%. Walaupun menurut kriteria keberhasilan yang
ditetapkan sudah dikatakan berhasil, namun hasil yang didapatkan belum maksimal. Hal ini
dikarenakan ada beberapa indikator yang belum terlaksana.
Catatan yang perlu diperhatikan dari PBM dari siklus I, hendaknya peneliti dengan
kolabor mendiskusikan dengan matang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
agar kolabor selaku pelaksana utama dalam KBM bisa lebih percaya diri. Tumbuhkan pula
keyakinan pada kolabor bahwa model yang dicobakan dalam penelitian benar-benar
mempunyai keunggulan sehingga layak untuk digunakan.
Pada siklus II, pembelajaran berjalan lebih baik hal ini dikarenakan sebelum memulai
siklus II, peneliti dan kolaborator telah melakukan refleksi dan sepakat untuk memperbaiki
proses pembelajaran pada siklus II. Hal ini berdampak cukup baik dilihat dari keterlaksanaan
PBM. Dari 22 indikator yang diamati 100% bisa terlaksana, sehingga hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan.
Dari segi aktivitas siswa pada siklus I, pada pertemuan 1 dan 2 persentase ketercapain
pelaksanaan pembelajaran mencapai 88,9%, indikator 5 tentang saling membantu dalam kerja
kelompok belum muncul, hal ini berakibat pengalaman yang diperoleh siswa kurang karena
siswa terfokus dengan soal yang menjadi bagianya dan tidak memperhatikan peragaan dari
teman yang sedang mengerjakan LKS. Pada pertemuan 3 presentase keterlaksanaan
mengalami peningkatan mencapai 100%. 
Pada siklus II, pada pertemuan 1, 2 dan 3 persentase ketercapain mencapai 88,9% dari
9 indikator yang diamati hanya 1 idikator yang tidak muncul, namun tidak berakibat buruk pada
hasil pembelajaran. Ini dikarenakan pada siklus II yang tidak muncul indikator tentang
penggunaan media yang makin berkurang hanya 60% siswa yang terlihat menggunakan media
untuk menyelesaikan soal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Suparno (2001, p.69)
yang menyatakan Operasi logis itu bersifat reversibel, artinya dapat dimengerti dalam dua arah
yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi sehingga jika siswa sudah
paham tentang sifatsifat operasi penggunaan media manipulative sudah tidak diperlukan lagi.

More Related Content

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
Ìý
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
Ìý
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
Fauzia Hidayati
Ìý
Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan AkarPresentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Stevan Lucky
Ìý
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
fantasykomp
Ìý
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Diah Dwi Ammarwati
Ìý
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijauPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Syarah Fauziatul Ulya
Ìý
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
Devi Nathania
Ìý
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
Ìý
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Unzila Illa Ika
Ìý
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
AnnisaNabila16
Ìý
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
rendrafauzi
Ìý
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Ìý
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
Nurma Fauzaniar
Ìý
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
tani57
Ìý
Laporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum FotosintesisLaporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum Fotosintesis
Komarudin Muhamad Zaelani
Ìý
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
SMK 10 NOPEMBER
Ìý
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Ariefiandra Ariefiandra
Ìý
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
putrisagut
Ìý
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
Tidar University
Ìý
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
Ìý
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
Ìý
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
Fauzia Hidayati
Ìý
Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan AkarPresentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Stevan Lucky
Ìý
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
fantasykomp
Ìý
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Diah Dwi Ammarwati
Ìý
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijauPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Syarah Fauziatul Ulya
Ìý
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
Devi Nathania
Ìý
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
Ìý
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Unzila Illa Ika
Ìý
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
AnnisaNabila16
Ìý
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
rendrafauzi
Ìý
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Ìý
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
Nurma Fauzaniar
Ìý
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
tani57
Ìý
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
IPS - Geografi "Contoh Gambar Perubahan Sosial"
SMK 10 NOPEMBER
Ìý
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Ariefiandra Ariefiandra
Ìý
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
putrisagut
Ìý
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
Tidar University
Ìý

Viewers also liked (11)

Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasan
Dickdick Maulana
Ìý
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Lulu Nurul
Ìý
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiahBab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Tika D'Zinkrax
Ìý
Bab v
Bab vBab v
Bab v
Mark Mamangkey Tjost
Ìý
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
Rony Rony
Ìý
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
Budi Handoyo
Ìý
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Nona Mere
Ìý
Skrapsey Laengkap
Skrapsey LaengkapSkrapsey Laengkap
Skrapsey Laengkap
Mark Mamangkey Tjost
Ìý
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Vhentha Agabag
Ìý
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
Ìý
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasan
Dickdick Maulana
Ìý
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Lulu Nurul
Ìý
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiahBab 4 tatulis karya ilmiah
Bab 4 tatulis karya ilmiah
Tika D'Zinkrax
Ìý
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
Budi Handoyo
Ìý
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copyBab, i, ii, iii, iv, v copy
Bab, i, ii, iii, iv, v copy
Nona Mere
Ìý
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Vhentha Agabag
Ìý
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
Ìý

Similar to Bab iv hasil penelitian dan pembahasan (20)

Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSDContoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
rayenmathew
Ìý
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
satrilia dewi
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Suaidin -Dompu
Ìý
PPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
PPT Media dan Model Pembelajaran InovatifPPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
PPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
MusdalifahZA
Ìý
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptxPPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
MusdalifahZA
Ìý
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Muhamad Fanani
Ìý
karya ilmiah
karya ilmiahkarya ilmiah
karya ilmiah
Mrs. Butet Sri R
Ìý
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
miftahasan
Ìý
5. bab iii
5. bab iii5. bab iii
5. bab iii
Endin Salahudin
Ìý
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.pptPenelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
tripratiwi32
Ìý
PPT IBU AMEL.pptx
PPT IBU AMEL.pptxPPT IBU AMEL.pptx
PPT IBU AMEL.pptx
VenLogo1
Ìý
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Power poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNAPower poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNA
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Sang Nyoman Kusuma Jaya
Ìý
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdfIV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
sarwani sarwani
Ìý
PPT_ST. HANURAH.pptx
PPT_ST. HANURAH.pptxPPT_ST. HANURAH.pptx
PPT_ST. HANURAH.pptx
MusdalifahZA
Ìý
Ptk new presentasi
Ptk new presentasiPtk new presentasi
Ptk new presentasi
ekoyulirihanto
Ìý
Presentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
Presentasi Seminar category Lely Matematika.pptPresentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
Presentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
adhie071
Ìý
Dans power point
Dans power pointDans power point
Dans power point
Dans Ayubi
Ìý
Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSDContoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
Contoh Dokumen file membuat BAB IV PKP PGSD
rayenmathew
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Meningkatkanhasilbelajarpadamateripecahandanoperasinnyamelaluimodelpembelajar...
Suaidin -Dompu
Ìý
PPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
PPT Media dan Model Pembelajaran InovatifPPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
PPT Media dan Model Pembelajaran Inovatif
MusdalifahZA
Ìý
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptxPPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
PPT_NURZAMZANI ARIF IRSYAD.pptx
MusdalifahZA
Ìý
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Artikel76 cbc7a6937794c070f7b643701e4fc1
Muhamad Fanani
Ìý
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.pptPenelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
Penelitian Rindakan Kelas Matematika.ppt
tripratiwi32
Ìý
PPT IBU AMEL.pptx
PPT IBU AMEL.pptxPPT IBU AMEL.pptx
PPT IBU AMEL.pptx
VenLogo1
Ìý
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Power poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNAPower poin PTK  Model Pembelajar NHT deangan Metode  ARJUNA
Power poin PTK Model Pembelajar NHT deangan Metode ARJUNA
Sang Nyoman Kusuma Jaya
Ìý
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdfIV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
sarwani sarwani
Ìý
PPT_ST. HANURAH.pptx
PPT_ST. HANURAH.pptxPPT_ST. HANURAH.pptx
PPT_ST. HANURAH.pptx
MusdalifahZA
Ìý
Ptk new presentasi
Ptk new presentasiPtk new presentasi
Ptk new presentasi
ekoyulirihanto
Ìý
Presentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
Presentasi Seminar category Lely Matematika.pptPresentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
Presentasi Seminar category Lely Matematika.ppt
adhie071
Ìý
Dans power point
Dans power pointDans power point
Dans power point
Dans Ayubi
Ìý

Bab iv hasil penelitian dan pembahasan

  • 1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap pra penelitian berdasarkan wawancara dengan guru kelas V, diperolehhasil sebagai berikut. (1) Guru biasanya mengajarkan materi bilangan bulat dengan model garis bilangan, (2) proses pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V SDN Pasirgintung belum mendapatkan hasil yang maksimal, dan (3) siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran hal ini berakibat pada suasana belajar yang kurang menyenangkan (respon siswa kurang), karena aktivitas siswa kurang dan penguasaan siswa terhadap materi bilangan bulat masih abstrak. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang didapat dari lembar observasi pada kegiatan guru pada siklus I dapat digambarkan sebagai berikut. Pada pertemuan 1, dari 22 indikator yang diamati ada 3 indikator yang belum terlaksana. Diantaranya indikator 13 tentang guru membimbing siswa menarik kesimpulan, indicator 18 tentang guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan dan indikator 19 tentang guru melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa sehingga skor rata-rata persentase baru mencapai 86,3%. Pada pertemuan 2, dari 22 indikator pengamatan, hanya 1 indikator yang belum muncul yaitu indikator 19 tentang guru melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa. Sedangkan pada pertemuan 3 indikator yang belum muncul adalah indikator 3 tentang guru memotivasi siswa tentang pentingnya keterampilan operasi bilangan bulat dalam kehidupan sehari–hari. Siklus 1 Hasil pengamatan aktivitas siswa.Pada pertemuan 1dan 2, dari 9 indikator yang diamati indikator 5 tentang sebanyak 80% siswa saling membantu antara anggota dalam kelompok belum muncul, yang terlihat baru 60% siswa saling membatu dalam kelompok. Sedangkan pada pertemuan 3 semua indikator sudah muncul. Hasil Tes
  • 2. Hasil tes akhir dari siklus 1 nilai ratarata siswa mencapai 68,9 sedangkan persentase ketuntasan siswa yang mencapai KKM 66%. Dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 45 seperti yang terlihat dalam tabel 2 berikut. Tabel 2. Nilai Tes Akhir Siklus 1 Keterangan Nilai Posttest Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 45 Rata-rata nilai 68,9 Presentase siswa belajar tuntas 66% Hasil Angket 1.Hasil Angket Tertutup Respon Siswa Siklus 1 Rangkuman hasil dari angket respon siswa pada siklus 1 dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Angket Tertutup Respon Siswa No Skor angket Jumlah Siswa Kriteria skor 1 70 1 Baik 2 80 2 Sangat Baik 3 85 2 Sangat Baik 4 90 1 Sangat Baik 5 95 9 Sangat Baik 6 100 20 Sangat Baik Jumlah 35 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat skor 70 dalam kategori baik hanya 1 orang sedangkan 34 siswa mencapai persentase skor mencapai 80-100 sehingga dalam kategori sangat baik. Sehingga persentase siswa yang memberikan respon dalam kategori sangat baik adalah
  • 3. . Refleksi Refleksi yang dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran, tes akhir dan pengisian angket respon siswa pada siklus I berakhir dengan hasil sebagai berikut, (1) hasil rata-rata tes akhir (posttest) siklus I mencapai 68. Hal ini belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70 dari nilai maksimal 100. Tabel 4. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest siklus I Keterangan Pretest Posttest Nilai tertinggi 80 100 Nilai terendah 30 45 Rata-rata nilai 55 68,9 Persentase siswa belajar tuntas 28% 66% Kedua, persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 28 siswa dari 35 siswa atau mencapai 66% pada posttest siklus I, dan memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% siswa mencapai KKM yaitu 65. Ketiga, hasil skor angket siswa menunjukkan 1 siswa memberikan respon dalam kategori baik, dan 34 siswa memberikan respon siswa dalam kategori sangat baik, sehingga bias dikatakan ktriteria keberhasilan 75% siswa memberikan respon dalam kategori baik dapat tercapai. Keempat, hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan kepala sekolah sebagai kolaborator pembelajaran telah berjalan sesuai dengan RPP hanya ada 3 indikator yang tidak muncul dalam pembelajaran. Sesuai hasil penelitian pada siklus I, secara umum pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan model electrical charges pada siswa kelas V SD 1 Kadipiro, Kasihan, Bantul telah berjalan dengan baik, namun belum sepenuhnya optimal dan belum mencapai semua kriteria keberhasilan karena disebabkan beberapa hal. Berikut adalah beberapa permasalahan yang muncul, yaitu (a) pengaturan waktu masih kurang tepat, guru masih banyak mendominasi untuk menjelaskan penggunaan model electrical charges untuk penyelesaian operasi hitung, (b) guru belum melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa kurang mantap, (c) beberapa siswa yang memiliki kemampuan rendah masih berada dalam satu kelompok atau pembagian
  • 4. kelompok belum merata sesuai tingkat kemampuan berfikirnya. Kerja sama dalam kelompok belum berjalan dengan maksimal kadangkadang siswa bekerja untuk menyelesaikan soal yang menjadi bagianya sendiri tidak dipantau oleh teman yang lain, (d) siswa yang belum mencapai KKM masih belum sesuai dengan target yang ditentukan, (e) penggunaan media yang berupa tabung ternyata tidak banyak digunakan siswa karena tidak efisien siswa harus memasukkan kancing warna pada tabung kemudian mengeluarkan untuk menghitungnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi beberapa permasalahan yang muncul pada siklus I, direkomendasikan pada siklus II untuk diberikan perlakuan yang berbeda agar menyempurnakan tindakan. Berikut ini beberapa rekomendasi yang dilakukan, yaitu (a) menggunakan waktu secara efektif dengan cara mentaati pembagian waktu sesuai yang telah direncanakan dalam RPP, (b) mengingatkan guru agar melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan siswa, agar pengetahuan yang diperoleh siswa mantap, (c) pada siklus II, pengaturan siswa yang memiliki kemampuan rendah dibagi rata di tiap kelompok ada 14 siswa yang belum mencapai KKM, siswa tersebut disebar dalam kelompok dan jumlah anggota dalam tiap kelompok dikurangi dari 5 anak menjadi 4 setiap kelompok sehingga kesempatan untuk mecoba media dan bekerja sama lebih besar. Dianjurkan agar siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk melakukan tutor sebaya dengan membimbing siswa yang berkemampuan kurang, (d) mengganti media pembelajaran yang berupa tabung dengan tempat yang bentuknya oval semacam piring sehingga siswa.ketika memasukkan kancing sebagai visualisasi bilangan bulat langsung bisa menghitungnya, (e) dari segi materi menurut hasil analisis banyak siswa yang masih melakukan kesalahan pada pengerjaan soal pengurangan bilangan negatif dengan negatif sehingga pada siklus II, apersepsi diisi dengan tanya jawab soal pengurangan bilangan negatif dengan negatif, (f) untuk soal-soal cerita diperjelas cara penyelesaiannya yaitu dengan cara menulis apa yang diketahui, ditanyakan dan siswa juga diingatkan petunjuk cara mengerjakan soal cerita. Siklus 2 Hasil Pengamatan Data yang terkumpul dari observasi kegiatan guru pada siklus II semua indicator pada siklus II sudah dapat dilaksanakan oleh guru, yang berarti sudah terjadi perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus II. Pengamatan pada aktivitas siswa terlihat bahwa pencapaian indikator pengamatan pada aktivitas siswa tidak seluruhnya tercapai. Dari 9 indikator ada satu indikator yang belum muncul yaitu indikator 4, tentang sebanyak 75% siswa menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Hal ini dikarenakan guru memberikan kebebasan pada
  • 5. anak-anak untuk menggunakan media jika diperlukan tapi boleh langsung mengerjakan soal jika sudah faham akan aturanaturan yang ada pada operasi hitung bilangan bulat yang disampaikan pada awal pembelajaran. Sehingga hasil belajar yang diperoleh pada siklus II juga masih mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan seperti pada siklus I. Hasil Tes Hasil tes akhir siklus II secara ringkas dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Nilai Tes Akhir Siklus II Keterangan Nilai Posttest Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 50 Rata-rata nilai 73,6 Persentase siswa belajar tuntas 91 % Dari Tabel 6 tersebut terlihat bahwa rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan dari rata-rata nilai siklus I, 68.9 menjadi 73,6 dan persentase siswa yang memperoleh ketuntasan minimal juga meningkat menjadi 91%. Dari 35 siswa hanya ada 3 siswa yang belum memperoleh nilai mencapai KKM. Hasil Angket Setelah PBM siklus II berakhir siswa mengisi angket respon siswa, berikut rangkuman hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran bilangan bulat dengan model electrical charges pada siklus II. Tabel 7. Hasil Angket Respon Tertutup Siswa Siklus 2 No Skor angket Jumlah siswa Kategori skor 1 90 1 Sangat Baik
  • 6. 2 95 2 Sangat Baik 3 100 32 Sangat Baik Jumlah 35 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua persentase respon siswa dalam kategori sangat baik atau siswa yang memberikan respon dalam kategori sangat baik mencapai 100%. Refleksi Hasil tes akhir siswa pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam siklus II menunjukkan peningkatan hasil pada nilai ratarata kelas yaitu dari 68,8 pada siklus I menjadi 73,6 pada siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM 65 juga meningkat dari 66% pada siklus I menjadi 91% pada siklus II. Seperti yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 8. Perbandingan Perolehan Nilai Siswa Siklus I dan II No Keterangan Nilai Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai tertinggi 100 100 2 Nilai terendah 45 50 3 Rata-rata nilai 68,9 73.57 4 Persentase siswa belajar tuntas 66% 91% Begitu juga hasil angket respon siswa mengalami peningkatan seperti yang terlihat dari siklus I yang memberikan respon sangat baik mencapai 97% meningkat menjadi 100% pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa criteria pada penelitian ini telah tercapai sehingga bisa dikatakan penelitian tersebut berhasil. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan pada penelitian siklus II ini maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan tersebut.
  • 7. Pembahasan Hasil penelitian seperti yang diduga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian, sehingga bisa memenuhi semua kriteria keberhasilan dalam penelitian. Berdasarkan deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II, yang telah menerapkan pelaksanaan pembelajaran bilangan bulat dengan model electrical charges seperti yang dikemukakan oleh D’Augustin dan Smith. Menyatakan bahwa model electrical charges cocok untuk anak yang lebih dewasa, terbukti keterampilan operasi hitung bilangan bulat siswa kelas V dapat meningkat. Hasil tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Namun jika dilihat dari masing-masing kriteria keberhasilan masih ada beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran dan akan dibahas diantaranya: Meningkatnya Nilai Rata-Rata Kelas Siswa Kelas V Secara umum nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (2009) yang menyatakan bahwa pemanfaatan keping berwarna dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat, walaupun pada model electrical charges keping warna diganti dengan kancing warna. Proses pembelajaran yang mengalami peningkatan kualitas ikut mempengaruhi peningkatan nilai akhir siswa. Siswa mengikuti pembelajaran dengan lebih baik secara bertahap. Peningkatan nilai rata-rata kelas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 11. Peningkatan Nilai Rata-rata Dari gambar tersebut terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata pada tes awal baru mencapai 55, pada tes akhir siklus I meningkat menjadi 68,9 dan pada tes akhir siklus II meningkat menjadi 73,57. Dengan kancing warna siswa mendapatkan pemahaman yang lebih konkret karena pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tahap perkembangan siswa kelas V yang berada dalam tahap operasional konkret (Piaget 1952) dimana dalam tahap ini siswa dapat diajak berfikir secara logis dan mampu memahmi contoh-contoh konkret. Sayang pada siklus I pembagian kelompok masih terlalu besar sehingga kesempatan anak untuk mencoba media masih terbatas dan anak masih terkonsentrasi dengan soal yang menjadi bagiannya sehingga belum bisa belajar secara maksimal. Hal ini berakibat pada perolehan pengetahuan pada siklus I belum maksimal. Pada siklus I materi penjumlahan dan pengurangan, belum mendapatkan hasil yang optimal. Terlihat dari hasil evaluasai pada akhir pembelajaran pada beberapa siswa masih ditemukan kesalahan seperti yang terlihat pada gambar berikut.
  • 8. Gambar 12. Kesalahan Siswa Dalam Menentukan Simbol Hasil Penjumlahan dan Pengurangan Dari gambar tersebut terlihat bahwa ada siswa yang masih melakukan kesalahan dikarenakan kurang memperhatikan symbol positif dan negatif yang ada pada soal. Berdasarkan pengamatan pada siklus I guru belum membimbing siswa menarik kesimpulan untuk menentukan simbol hasil operasi hitung. Kerja sama dalam kelompok belum berjalan dengan optimal, sehingga tutor sebaya belum berjalan. Siswa masih terpaku dengan mengerjakan soal yang menjadi bagiannya. Besar kemungkinan hal itulah yang menyebabkan siswa masih melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Pada siklus II kerja sama dalam kelompok ditingkatkan siswa yang berkemampuan rendah disebar dan siswa yang berkemampuan tinggi dianjurkan untuk membimbing siswa yang berkemampuan rendah, serta jumlah kelompok diperkecil sehingga memberi kesempatan yang lebih bagi siswa untuk mencoba menggunakan media yang ada untuk menyelesaikan soal dan diberikan waktu khusus untuk penyelesaian soal-soal cerita maka hasilnya pada siklus II mengalami peningkatan, walaupun belum maksimal. Meningkatnya Persentase Siswa yang Mencapai KKM Persentase siswa yang mencapai criteria ketruntasan minimal dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan penelitian Trima, M (2012) yang menyatakan bahwa alat peraga meningkatkan keterampilan operasi hitung bilangan bulat dalam hal kecepatan dan ketepatannya. Secara umum persentase siswa yang mencapai KKM meningkat, namun masih ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan pada operasi perkalian dan pembagian seperti yang terlihat pada gambar 25 dan gambar 26 menunjukkan beberapa kesalahan anak dalam menentukan simbol + dan – pada hasil operasi yang dikerjakan pada soal evaluasi akhir pembelajaran. Hasil dalam bilangan yang cukup besar yang susah dipraktekkan dengan garis bilangan seperti pendapat Subakri (2011), dapat diatasi dengan model electrical charges namun karena simbol yang diletakkan salah menjadikan hasil akhir tetap salah. Gambar 13.Kesalahan Siswa dalam
  • 9. Menentukan Simbol pada Hasil Perkalian Gambar 14. Kesalahan Siswa dalam Menentukan Simbol pada Hasil Pembagian Belajar dari kesalahan yang terlihat pada gambar 13 dan 14 pada pertemuan selanjutnya guru perlu menekankan aturan tanda dalam operasi perkalian dan pembagian dituliskan dahulu pada kolom hasil sebelum mengerjakan soal. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Bilangan Bulat Model Electrical Charges Respon siswa pada pembelajaran model electrical charges dari siklus I dan II dalam kategori baik dan sangat baik, hal ini senada dengan hasil penelitian dari Suryati pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa penggunaan manik-manik dapat meningkatkan aktivitas guru dan aktivitas siswa. Teryata ketika model electrical charges digunakan di kelas V, juga mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa di kelas V. Pembelajaran bilangan bulat dengan model electrical charges menggunakan media kancing warna menjadikan siswa aktif melakukan perhitungan dengan media yang tersedia hal ini sesuai karakteristik siswa SD yang dikemukakan oleh Felmand (2011, p.214) dimana siswa kelas V masuk dalam tahap operasional konkret (Piaget) terjadi antara usia 7–12 tahun ditandai dengan aktif dan tepat dalam menggunakan logika. Sehingga walaupun model electrical charges baru pertama diterapkan di SDN Pasirgintung, respon siswa sangat baik, sehingga bisa digunakan sebagai rujukan untuk digunakan di SD yang lain. Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan Bilangan Bulat dengan Model Electrical Charges Pembelajaran bilangan bulat menggunakan model electrical charges di kelas V SD mendapatkan alokasi waktu 12 jam pelajaran. Terbagi dalam 6 pertemuan. Pada penelitian ini terbagi dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Dari hasil observasi siklus I, pertemuan 1 persentase keterlaksanaan pembelajaran yang direncanakan baru mencapai 86,3% pertemuan 2 dan 3 mencapai 95,45%. Walaupun menurut kriteria keberhasilan yang ditetapkan sudah dikatakan berhasil, namun hasil yang didapatkan belum maksimal. Hal ini dikarenakan ada beberapa indikator yang belum terlaksana.
  • 10. Catatan yang perlu diperhatikan dari PBM dari siklus I, hendaknya peneliti dengan kolabor mendiskusikan dengan matang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan agar kolabor selaku pelaksana utama dalam KBM bisa lebih percaya diri. Tumbuhkan pula keyakinan pada kolabor bahwa model yang dicobakan dalam penelitian benar-benar mempunyai keunggulan sehingga layak untuk digunakan. Pada siklus II, pembelajaran berjalan lebih baik hal ini dikarenakan sebelum memulai siklus II, peneliti dan kolaborator telah melakukan refleksi dan sepakat untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Hal ini berdampak cukup baik dilihat dari keterlaksanaan PBM. Dari 22 indikator yang diamati 100% bisa terlaksana, sehingga hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Dari segi aktivitas siswa pada siklus I, pada pertemuan 1 dan 2 persentase ketercapain pelaksanaan pembelajaran mencapai 88,9%, indikator 5 tentang saling membantu dalam kerja kelompok belum muncul, hal ini berakibat pengalaman yang diperoleh siswa kurang karena siswa terfokus dengan soal yang menjadi bagianya dan tidak memperhatikan peragaan dari teman yang sedang mengerjakan LKS. Pada pertemuan 3 presentase keterlaksanaan mengalami peningkatan mencapai 100%. Pada siklus II, pada pertemuan 1, 2 dan 3 persentase ketercapain mencapai 88,9% dari 9 indikator yang diamati hanya 1 idikator yang tidak muncul, namun tidak berakibat buruk pada hasil pembelajaran. Ini dikarenakan pada siklus II yang tidak muncul indikator tentang penggunaan media yang makin berkurang hanya 60% siswa yang terlihat menggunakan media untuk menyelesaikan soal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Suparno (2001, p.69) yang menyatakan Operasi logis itu bersifat reversibel, artinya dapat dimengerti dalam dua arah yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan kepada awalnya lagi sehingga jika siswa sudah paham tentang sifatsifat operasi penggunaan media manipulative sudah tidak diperlukan lagi.