際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Tegangan
Pembebanan dan Jenis Tegangan.
Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg bekerja
Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam batang tsb akan
timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh gaya antar molekul
Itu sendiri.
F
Gaya-gaya yg timbul di dalam batang ini secara umum adalah:
Gaya Normal,dengan arah tegak lurus penampang batang.
Gaya Tangensial, dengan arah terletak pada penampang
batang.
Gaya Normal
Gaya Tangensial
Dengan menganggap bahwa gaya-gaya yg timbul ini terbagi rata
pada seluruh luas penampang, maka gaya-gaya yg bekerja pada
suatu luasan penampang, disebut  TEGANGAN ().
Tegangan ()
Gaya (F)
Luas Penampang (A)
=
Gaya (F) = Newton.
Luas Penampang (A) = cm2 atau mm2.
Tegangan () = N/ cm2 atau N/mm2.
 Dari Gaya-gaya yg timbul, maka tegangan yang timbul adalah :
Tegangan Normal ()
F
d
Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:
 = F/A (N/mm2)
Penampang
Tegangan Tangensial ( )
Gaya Tangensial
Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:
 = F/A (N/mm2)
 Tegangan  tegangan Dasar
Didalam perencanaan elemen mesin, bila ditinjau dari cara dan
arah pembebanan terjadi pada bahan yg akan direncanakan
maka analisa tegangan pada bahan dibagi 5 bagian yaitu:
Tegangan Normal.
a. Tegangan Tarik (t)
t = F/A
b. Tegangan Tekan (tk)
tk= F/A
c. Tegangan Lengkung/Bengkok (b)
F
F
Tegangan Lengkung/Bengkok (b)
Momen Bengkok (Mb)
Momen Tahanan Bengkok (Wb)
=
Tegangan Tangensial.
a.Tegangan Geser (g)
g = F/A (N/mm2)
b.Tegangan Puntir (pt)
pt
Momen Puntir/Torsi (T)
Momen Tahanan Puntir(Wpt)
=
Gaya F mengakibatkan tegangan normal ()
Torsi (T) mengakibatkan tegangan tangensial (  )
Tegangan Kombinasi.
Yang dimaksud teg.kombinasi adalah bila pada suatu batang menerima
atau menahan dua jenis tegangan .Tegangan yg diterima pada batang
yg sama berupa kombinasi antara tegangan normal dengan tegangan
tangensial.
Rumus-rumus Empiris Untuk Tegangan.
g = 0,8 t
pt = 0,6 t
Pena
Plat
F
Pena putus akibat geser
Plat putus akibat Tarik
F
F
Berbagai Jenis Tegangan
Penampang baut putus akibat geser
Momen (M).
Momen adalah hasil perkalian antara Gaya dengan Jarak
M = F . L
 Momen Puntir (Mpt) / TORSI (T).
r
F
Mpt = F. r
F = Gaya (N).
r = jari-jari ( cm, mm).
Mpt= Momen puntir (N.m, N.mm).
 Momen Bengkok / Lengkung (Mb).
Mb = b . wb
b = Teg. Bengkok/Lengkung (N/cm2)
wb = Momen tahanan bengkok (cm3)
Mb= Momen bengkok (N.cm)
F
Mb = F . L
L
 Momen Tahanan (W)
 Momen Tahanan Bengkok (Wb)
d
Wb = /32 d3
d
D
Wb = /32 ( )
D4  d4
D
h
b
Wb = 1/6 b.h2
Momen Tahanan Puntir (WPt)
d
Wpt= /16 d3
d
D
Wpt= /16 (
D4  d4
D
)
Diagram Tegangan dan Regangan ( &  ).
Bahan/Material yg diperjual belikan di pasaran kekuatan dari material
tersebut sering diberikan dalam bentuk hasil pengujian, berupa Tegangan
Tarik atau Kekerasan, dimana besar tegangan tarik ini selalu
berhubungan dengan angka kekerasan dari suatu material/bahan.
Besarnya tegangan tarik juga berhubungan dgn besarnya tegangan
tegangan yg lain seperti: Teg. Lengkung, Teg.Geser dan Teg. puntir
Hasil dari nilai teg.Tarik dari berbagai bahan/material diperoleh
dari hasil percobaan yaitu dengan menarik material tersebut
hingga putus . Dari hasil pengujian tarik untuk bahan maka
diperoleh prilaku bahan/material dengan bentuk grafik .
Bentuk dari grafik tersebut dinyatakan dalam grafik/diagram
Tegangan dan Regangan
Stress Strain Diagram
Untuk material yang rapuh:
Contoh: Besi Tuang
Stress Strain Diagram
Untuk material yang ulet
Contoh: Baja lunak
Titik Patah
Daerah Plastis
Daerah Elastis
Ultimate Stress
(Tegangan Tarik Maksimum)
Titik Patah
Diagram Stress-Strain (Diagram Tegangan dan Regangan)
Strain ( ) (L/L)
4
1
2
3
5
Daerah Elastis
Daerah plastis
Strain
Hardening Patah (Fracture)
Tegangan
Tarik
Maksimum
t maks
Daerah Elastis.
Berlaku Hukum Hooke.
Daerah Berlakunya Modulus
Elastisitas (E)
Daerah Plastis
Kekuatan tarik Maksimum
Strain hardening
Daerah Patah (fracture)
Necking
Tegangan
tarik tarik
yg diizinkan
(t)
Modulus Elastisitas (E)
Image is Figure 9.24 on pp. 268 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
Modulus Elastisitas (E)
Material E, psi (lb/inc2) E, Gpa (109 N/m2)
Cold-rolled steel 30 x 106 210
Cast iron 16 x 106 110
Copper 16 x 106 110
Aluminum 10 x 106 70
Stainless steel 27 x 106 190
Nickel 30 x 106 210
Catatan : N/m2 = Pa
N/mm2 = Mpa (Mega Pascal)
Table .1 on pp. 269 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
Contoh Untuk Baja (Steel)
Stress and Strain Diagram
Contoh: Menghitung Tegangan Tarik (t)
F = 294 N
= 294 N
A = ( /4) d2 = 0,785 (52 mm2)
= 19.6 mm2
鰹 = F/A
= 294 N / 19.6 mm2
= 15 N/mm2
2,50 m
294 N
5 mm
Sifat  sifat Material.
Brittle/Rapuh
Contoh : Material rapuh,Besi tuang.
Tidak ada perpanjangan sebelum putus.
Ductile /Tidak rapuh (Ulet)
Contoh material tidak rapuh: Baja carbon (Carbon Steel)
Ductile
Brittle
Strain
 Menentukan besarnya Regangan ().
 = L/ L, dimana L = Pertambahan Panjang (mm).
L = Panjang mula-mula (mm)
 Menentukan besarnya Tegangan ().
 = F/A, dimana F = Gaya (N)
A = Luas penampang (mm2)
dimana F = Gaya (N)
L = Panjang semula (mm)
E = Modulus Elastisitas (N/mm2)
A = Luas penampang (mm2)
 Menentukan besarnya Pertambahan panjang (L).
L = F. L/E. A
Uraian dari persamaan didapat dalam bentuk lain :
 = L/ L = F . L / E. A = F/ E. A = 1/ E . 
L
 = /E
 Menentukan besarnya Tegangan tarik maksimum (t mak).
Besarnya teg.maksimun untuk berbagai bahan dari hasil
percobaan tarik biasanya selalu diambil sebagai symbol
dari bahan , misalnya untuk baja:
St 37 t mak = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2
St 42 t mak = 42 kg/mm2 = 420 N/mm2
St 60 t mak = 60 kg/mm2 = 600 N/mm2
Atau E = /, Hukum Hook
Contoh menghitung Pertambahan Panjang (L)
 = 15 N/mm2
 = /E
= 15 N/mm2/2100000 N/mm2
= 0.0000714
L = L
= (0.0000714 ) x 2500 mm
= 0.178 mm
E = 2,1 x 106 N/mm2 (Mpa) = Mega Pascal
(Modulus Elastis Baja)
2,50 m
294 N
5.00 mm
 Tegangan tarikyang diizinkan /Tegangan Kerja. ().
Setelah di ketahui besarnya teg.tarik dari berbagai bahan ,maka
didalam perencanaan elemen-elemen mesin sudah barang tentu
dipilih suatu bahan yang aman untuk dipergunakan dalam me-
rancang Elemen mesin tsb. Untuk itu dipilih suatu tegangan yg
aman yang disebut dengan Tegangan yang diizinkan ()
= t mak/ sf , dimana
tmak = Tegangan tarik maksimum .
sf = Faktor keamanan.
Besarnya faktor keamanan yang diambil tergantung dari
jenis pembebanan yang diterima .
Besarnya Faktor Keamanan untuk berbagai Material &Jenis Pembebanan.
MATERIAL Pembebanan
Statis Dinamis Kejut
Berulang Berganti
Metal yang rapuh 4 6 10 15
Metal yang lunak 5 6 9 15
Baja Kenyal ( Mild
Steel )
3 5 8 13
Baja Tuang 3 5 8 15

More Related Content

What's hot (20)

02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
Eko Supriyadi
Deformasi
DeformasiDeformasi
Deformasi
Adi Poerba
Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)
Rio Anggala
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Harry Calbara
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
Poetri Einsteiner
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Ayu Fatimah Zahra
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
tekpal14
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
ArdHian Milanisti
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
prasetyoheryanto
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
M. Rio Rizky Saputra
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Dewi Izza
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Abrianto Akuan
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MOSES HADUN
Perubahan panjang batang yang tidak seragam
Perubahan panjang batang yang tidak seragamPerubahan panjang batang yang tidak seragam
Perubahan panjang batang yang tidak seragam
Widhy Black Guns
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
Wahh Yudi
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
Leticia Freidac
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
Eko Supriyadi
Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)Cerkak (Cerita Cekak)
Cerkak (Cerita Cekak)
Rio Anggala
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
MOSES HADUN
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Harry Calbara
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
106137643 laporan-praktikum-metrologi-industri-pengukuran-kebulatan-dimensi-k...
Poetri Einsteiner
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik SipilPeranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Peranan Pancasila dalam Teknik Sipil
Ayu Fatimah Zahra
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
tekpal14
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Dewi Izza
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Abrianto Akuan
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MOSES HADUN
Perubahan panjang batang yang tidak seragam
Perubahan panjang batang yang tidak seragamPerubahan panjang batang yang tidak seragam
Perubahan panjang batang yang tidak seragam
Widhy Black Guns
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
Wahh Yudi
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
Leticia Freidac

Similar to bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt (20)

elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
zakiyah koto
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptxMEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
sukiasketsa
struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --
Majid241125
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
AdwityaBhaskara
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
triya3
elemen-mesin (1).ppt
elemen-mesin (1).pptelemen-mesin (1).ppt
elemen-mesin (1).ppt
IrwanKurniawan57
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
muhammad azhar hadi
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
tekpal14
SAMBUNGAN.ppt
SAMBUNGAN.pptSAMBUNGAN.ppt
SAMBUNGAN.ppt
bentobento12
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zat
EKO SUPRIYADI
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
Firdha Afsari
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sarah Maulina
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
friskatheresia
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
bagus281236
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
YusufNugroho11
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
kaatteell
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
zakiyah koto
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptxMEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
MEKANIKA_KEKUATAN_MATERIAL_Tegangan.pptx
sukiasketsa
struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --
Majid241125
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
AdwityaBhaskara
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
triya3
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
muhammad azhar hadi
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
tekpal14
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zat
EKO SUPRIYADI
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
Firdha Afsari
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sarah Maulina
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
friskatheresia
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
bagus281236
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
kaatteell

More from Gidion Turuallo (6)

ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdfss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
Gidion Turuallo
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
Gidion Turuallo
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Gidion Turuallo
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).pptPerhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Gidion Turuallo
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.pptStruktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Gidion Turuallo
737 1613-1-sm
737 1613-1-sm737 1613-1-sm
737 1613-1-sm
Gidion Turuallo
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdfss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
Gidion Turuallo
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
Gidion Turuallo
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Gidion Turuallo
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).pptPerhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Gidion Turuallo
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.pptStruktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Gidion Turuallo

Recently uploaded (6)

PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643

bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt

  • 1. Tegangan Pembebanan dan Jenis Tegangan. Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg bekerja Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam batang tsb akan timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh gaya antar molekul Itu sendiri. F Gaya-gaya yg timbul di dalam batang ini secara umum adalah: Gaya Normal,dengan arah tegak lurus penampang batang. Gaya Tangensial, dengan arah terletak pada penampang batang. Gaya Normal Gaya Tangensial
  • 2. Dengan menganggap bahwa gaya-gaya yg timbul ini terbagi rata pada seluruh luas penampang, maka gaya-gaya yg bekerja pada suatu luasan penampang, disebut TEGANGAN (). Tegangan () Gaya (F) Luas Penampang (A) = Gaya (F) = Newton. Luas Penampang (A) = cm2 atau mm2. Tegangan () = N/ cm2 atau N/mm2.
  • 3. Dari Gaya-gaya yg timbul, maka tegangan yang timbul adalah : Tegangan Normal () F d Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis: = F/A (N/mm2) Penampang
  • 4. Tegangan Tangensial ( ) Gaya Tangensial Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis: = F/A (N/mm2)
  • 5. Tegangan tegangan Dasar Didalam perencanaan elemen mesin, bila ditinjau dari cara dan arah pembebanan terjadi pada bahan yg akan direncanakan maka analisa tegangan pada bahan dibagi 5 bagian yaitu: Tegangan Normal. a. Tegangan Tarik (t) t = F/A b. Tegangan Tekan (tk) tk= F/A
  • 6. c. Tegangan Lengkung/Bengkok (b) F F Tegangan Lengkung/Bengkok (b) Momen Bengkok (Mb) Momen Tahanan Bengkok (Wb) =
  • 7. Tegangan Tangensial. a.Tegangan Geser (g) g = F/A (N/mm2) b.Tegangan Puntir (pt) pt Momen Puntir/Torsi (T) Momen Tahanan Puntir(Wpt) =
  • 8. Gaya F mengakibatkan tegangan normal () Torsi (T) mengakibatkan tegangan tangensial ( ) Tegangan Kombinasi. Yang dimaksud teg.kombinasi adalah bila pada suatu batang menerima atau menahan dua jenis tegangan .Tegangan yg diterima pada batang yg sama berupa kombinasi antara tegangan normal dengan tegangan tangensial. Rumus-rumus Empiris Untuk Tegangan. g = 0,8 t pt = 0,6 t
  • 9. Pena Plat F Pena putus akibat geser Plat putus akibat Tarik F F Berbagai Jenis Tegangan
  • 10. Penampang baut putus akibat geser
  • 11. Momen (M). Momen adalah hasil perkalian antara Gaya dengan Jarak M = F . L Momen Puntir (Mpt) / TORSI (T). r F Mpt = F. r F = Gaya (N). r = jari-jari ( cm, mm). Mpt= Momen puntir (N.m, N.mm).
  • 12. Momen Bengkok / Lengkung (Mb). Mb = b . wb b = Teg. Bengkok/Lengkung (N/cm2) wb = Momen tahanan bengkok (cm3) Mb= Momen bengkok (N.cm) F Mb = F . L L Momen Tahanan (W) Momen Tahanan Bengkok (Wb) d Wb = /32 d3 d D Wb = /32 ( ) D4 d4 D h b Wb = 1/6 b.h2
  • 13. Momen Tahanan Puntir (WPt) d Wpt= /16 d3 d D Wpt= /16 ( D4 d4 D )
  • 14. Diagram Tegangan dan Regangan ( & ). Bahan/Material yg diperjual belikan di pasaran kekuatan dari material tersebut sering diberikan dalam bentuk hasil pengujian, berupa Tegangan Tarik atau Kekerasan, dimana besar tegangan tarik ini selalu berhubungan dengan angka kekerasan dari suatu material/bahan. Besarnya tegangan tarik juga berhubungan dgn besarnya tegangan tegangan yg lain seperti: Teg. Lengkung, Teg.Geser dan Teg. puntir Hasil dari nilai teg.Tarik dari berbagai bahan/material diperoleh dari hasil percobaan yaitu dengan menarik material tersebut hingga putus . Dari hasil pengujian tarik untuk bahan maka diperoleh prilaku bahan/material dengan bentuk grafik . Bentuk dari grafik tersebut dinyatakan dalam grafik/diagram Tegangan dan Regangan
  • 15. Stress Strain Diagram Untuk material yang rapuh: Contoh: Besi Tuang Stress Strain Diagram Untuk material yang ulet Contoh: Baja lunak Titik Patah Daerah Plastis Daerah Elastis Ultimate Stress (Tegangan Tarik Maksimum) Titik Patah
  • 16. Diagram Stress-Strain (Diagram Tegangan dan Regangan) Strain ( ) (L/L) 4 1 2 3 5 Daerah Elastis Daerah plastis Strain Hardening Patah (Fracture) Tegangan Tarik Maksimum t maks Daerah Elastis. Berlaku Hukum Hooke. Daerah Berlakunya Modulus Elastisitas (E) Daerah Plastis Kekuatan tarik Maksimum Strain hardening Daerah Patah (fracture) Necking Tegangan tarik tarik yg diizinkan (t)
  • 17. Modulus Elastisitas (E) Image is Figure 9.24 on pp. 268 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
  • 18. Modulus Elastisitas (E) Material E, psi (lb/inc2) E, Gpa (109 N/m2) Cold-rolled steel 30 x 106 210 Cast iron 16 x 106 110 Copper 16 x 106 110 Aluminum 10 x 106 70 Stainless steel 27 x 106 190 Nickel 30 x 106 210 Catatan : N/m2 = Pa N/mm2 = Mpa (Mega Pascal) Table .1 on pp. 269 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
  • 19. Contoh Untuk Baja (Steel) Stress and Strain Diagram
  • 20. Contoh: Menghitung Tegangan Tarik (t) F = 294 N = 294 N A = ( /4) d2 = 0,785 (52 mm2) = 19.6 mm2 鰹 = F/A = 294 N / 19.6 mm2 = 15 N/mm2 2,50 m 294 N 5 mm
  • 21. Sifat sifat Material. Brittle/Rapuh Contoh : Material rapuh,Besi tuang. Tidak ada perpanjangan sebelum putus. Ductile /Tidak rapuh (Ulet) Contoh material tidak rapuh: Baja carbon (Carbon Steel) Ductile Brittle Strain
  • 22. Menentukan besarnya Regangan (). = L/ L, dimana L = Pertambahan Panjang (mm). L = Panjang mula-mula (mm) Menentukan besarnya Tegangan (). = F/A, dimana F = Gaya (N) A = Luas penampang (mm2) dimana F = Gaya (N) L = Panjang semula (mm) E = Modulus Elastisitas (N/mm2) A = Luas penampang (mm2) Menentukan besarnya Pertambahan panjang (L). L = F. L/E. A
  • 23. Uraian dari persamaan didapat dalam bentuk lain : = L/ L = F . L / E. A = F/ E. A = 1/ E . L = /E Menentukan besarnya Tegangan tarik maksimum (t mak). Besarnya teg.maksimun untuk berbagai bahan dari hasil percobaan tarik biasanya selalu diambil sebagai symbol dari bahan , misalnya untuk baja: St 37 t mak = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2 St 42 t mak = 42 kg/mm2 = 420 N/mm2 St 60 t mak = 60 kg/mm2 = 600 N/mm2 Atau E = /, Hukum Hook
  • 24. Contoh menghitung Pertambahan Panjang (L) = 15 N/mm2 = /E = 15 N/mm2/2100000 N/mm2 = 0.0000714 L = L = (0.0000714 ) x 2500 mm = 0.178 mm E = 2,1 x 106 N/mm2 (Mpa) = Mega Pascal (Modulus Elastis Baja) 2,50 m 294 N 5.00 mm
  • 25. Tegangan tarikyang diizinkan /Tegangan Kerja. (). Setelah di ketahui besarnya teg.tarik dari berbagai bahan ,maka didalam perencanaan elemen-elemen mesin sudah barang tentu dipilih suatu bahan yang aman untuk dipergunakan dalam me- rancang Elemen mesin tsb. Untuk itu dipilih suatu tegangan yg aman yang disebut dengan Tegangan yang diizinkan () = t mak/ sf , dimana tmak = Tegangan tarik maksimum . sf = Faktor keamanan. Besarnya faktor keamanan yang diambil tergantung dari jenis pembebanan yang diterima .
  • 26. Besarnya Faktor Keamanan untuk berbagai Material &Jenis Pembebanan. MATERIAL Pembebanan Statis Dinamis Kejut Berulang Berganti Metal yang rapuh 4 6 10 15 Metal yang lunak 5 6 9 15 Baja Kenyal ( Mild Steel ) 3 5 8 13 Baja Tuang 3 5 8 15