Transform any presentation into ready-made study material—select from outputs like summaries, definitions, and practice questions.
1 of 4
Download to read offline
More Related Content
Bagaimana meraih kebahgiaan
1. Bagaimana Meraih Kebahgiaan
Bagaimana Meraih Kebahagiaan
Muladi Mughni, Lc.
Berikut ini akan saya sampaikan beberapa hal yang dianjurkan oleh Islam agar kita bisa meraih
kebahagiaan.
I. Tingkatkan kadar Iman dan amal sholeh.
Bagaimana Iman dapat menuntun kita untuk meraih kebahagiaan, hal ini dapat dijabarkan
dengan beberapa hal.
Pertama: Bahwa orang yang berimanan akan dianugerhakan Tuhan ketabahan dan kekuatan
hati dalam menghadapi setiap kemungkinan- kemungkinan yang bakal terjadi dalam setiap sisi
hidupnya, segala hal yang menimpanya baik itu berupa kerugian atau keuntungan tidak akan
pernah menggoyahkan keteguhan imannya kepada Allah swt, sebagai Zat yang menentukan
garis hidup manusia baik di dunia dan akherat. Dengan mengetahui akan hal ini maka jiwanya
akan selalu merasa tentram dan tenang. Ia tidak pernah tamak kepada dunia disamping itu pula
ia tidak akan terlalu menyesal ketika apa yang telah ia hasilkan tiba-tiba hilang darinya.
Kedua: bahwa dengan iman dapat menjadikan manusia sebagai sosok insan yang memiliki visi
dalam hidup, di mana visi ini selalu akan diperjuangkannya dengan segenap usaha dan kerja
keras sebagai rasa kepeduliannya terhadap kemaslahatan semua orang yang ada disekitarnya.
Maka secara tidak langsung bertolak dari rasa iman ini pula, sesungguhnya rasa sentimen
individualisme manusia akan terkikis, mengingat ternyata betapa besar tanggungjawab seorang
mukmin tadi terhadap bukan hanya dirinya melainkan juga terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
II. Tingkatkan kwalitas ahlak dan etika bergaul
2. Adapun cara meraih kebahagiaan yang kedua selain iman adalah: Selalu berusaha untuk
memperbaiki kwalitas ahlak dan etika bergaul. Sebab satu hal yang harus diingat, bahwa
sesungguhnya manusia adalah mahluk yang paling tidak bisa hidup menyendiri atau terisolasi
dari kehidupan sosial. Manusia mutlak membutuhkan satu sama lainnya untuk survive. Dan
dalam hukum interaksi sosial, manusia yang paling bisa survive dan meraih kebahagiaan
sesungguhnya adalah manusia yang mampu menempatkan dirinya secara bijak dan
proporsional sesuai dengan tuntunan etika serta ahlak yang baik. Satu ayat al-quran kita petik
untuk menegaskan betapa beretika yang baik dan sopan adalah sangat penting supaya orang
lain yang ada disekitar kita tidak menjauh bahkan lari dari kita, yaitu firman Allah SWT:
"Seandainya kau berlaku kasar dan berhati keras sesungguhnya manusia akan menjauhi kamu,
maka berlemah lembutlah dan mohonlah ampunan bagi mereka dan sertakanlah mereka
bermusyawarah dalam setiap urusan"
III. Memperhatikan kesehatan
Cara ketiga meraih kebahagiaan adalah; senantiasa memperhatikan kesehatan. Kesehatan
disini mencakup empat hal, pertama, kesehatan raga (fisik), kedua, kesehatan jiwa, ketiga;
kesehatan akal, dan keempat: kesehatan ruhani.
Pertama, bagaimana menjaga kesehatan raga atau fisik, yaitu dengan memberikan hak bagi
tubuh kita untuk mendapatkan perawatan dan kebugaran. maka merawat tubuh hakekatnya
adalah perintah agama kita. Dengan itu, olah raga bisa menjadi ibadah jika kita lakukan dengan
niat mensyukuri nikmat penciptaan tubuh yang sempurna dan agar dengan oleh raga itu kita
lebih energik dan produktif bekerja. Maka tidak berlebihan jika nilai ibadah sesungguhnya tidak
hanya ditemukan di masjid tetapi juga dilapangan, semuanya tergantung niat.
Adapun yang kedua bagaimana menjaga kesehatan Jiwa, yaitu dengan cara melatih diri kita
untuk meninggalkan sifat-sifat yang tercela, seperti, hasud, dengki, iri, mengumpat, mencela
orang lain, menganggap rendah orang,bersedekah namun sering menyebut-nyebut amal
sedekahnya dan lain-lain. Semakin banyak sifat-sifat tersebut bersemi dalam diri sesorang,
betapapun bugar dan sehat badannya, sesungguhnya ia tengah terjangkit penyakit jiwa yang
sangat akut.
Adapun yang ketiga bagaimana menjaga kesehatan akal,caranya; yaitu dengan menjauhkan
segala hal yang dapat melumpuhkan fungsi otak dan akal kita. Sebab dengan akal suatu
perintah dan larangan agama dapat diketahui. Oleh karena besarnya fungsi akal tersebut,maka
menjaga akal adalah perintah agama pula. Dari sini dapat kita ketahui, kenapa minuman keras
dilarang, sebab selain memang karena ia diharamkan secara tegas, di samping itu, minuman
keras atau khamer dapat menghilangkan fungsi akal. Jika menjaga kesehatan akal adalah
sebuah perintah agama, maka membuat fungsi akal menjadi rusak dan tidak berfungsi adalah
sebuah pelanggaran agama dan dosa besar.
Adapun yang keempat adalah kesehatan ruhani. Bagaimana cara menjaganya, yaitu kita
diperintahkan untuk selalu mengisi batin dan ruhani kita dengan tanda-tanda keagungan Allah
swt, dengan selalu istiqomah menjalankan setiap perintah-perintah- Nya dan mengekang hawa
nafsu semampu kita. Mendirikan sholat adalah contoh bagaimana kita tengah memberikan
kesehatan terhadap ruhani kita, sebab sholat adalah sebuah simbol ketaatan kita kepada sang
Khaliq. Selain itu juga puasa adalah satu cara bagaimana kita dapat mengekang hawa
nafsu kita. Maka saudara-ýsaudara sekalian, kalau kita selalu berusaha untuk istiqomah
3. menjalankan setiap ajaran agama kita dan mengarahkan hawa nafsu kita secara baik, maka
sesungguhnya kita telah berusaha menjadikan ruhani sehat.
Demikianlah pengertian 4 kesehatan di atas, yaitu saya ulangi.
1. Kesehatan raga,
2. kesehatan jiwa,
3. kesehatan akal, dan ke-
4. kesehatan ruhani.
VI. Mampu memanage waktu dengan baik.
Adapun cara meraih kebahagiaan yang keempat, yaitu,mampu memanage waktu dengan baik.
Saudara-saudara sekalian, setiap orang diberi waktu yang sama, mulai dari hitungan tahun,
bulan, minggu, hari bahkan detik. Akan tetapi produktifitas yang dihasilkan orang berbeda-beda.
Disatu sisi ada orang yang dalam waktu 4 tahun telah meraih posisi jabatan yang sangat
gemilang, namun ada juga orang lain yang dalam waktu yang sama masih belum mendapatkan
apa-apa.
Rahasianya adalah sejauhmana orang tersebut memanfaatkan waktu dan memberdayakannya
secara optimal. Di samping itu pula dalam agama kita, selain keterampilan memanage waktu,
ada yang di sebut dengan waktu yang "berkah" . Contohnya adalah, orang yang sudah tutup
usia di ýwaktu muda, tetapi jumlah karyanya melebihi jumlah usianya dan masih terus dikenang
oleh banyak orang, kemudian orang yang menempuh perjalanan jauh, namun ia merasa
sampai ke tempat tujuan lebih cepat dari yang ia perkirakan, termasuk mahasiswa yang tengah
menulis karya ilmiah seperti thesis, ia mampu merampungkan tepat waktu bahkan lebih cepat
dari yang semestinya. Inilah yang disebut dengan waktu yang "berkah".
V.Memperoleh materi atau harta yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kemudian cara meraih kebahagiaan yang terakhir (kelima) adalah, dengan cara memperoleh
ýmateri atau harta yang sesuai kebutuhannya. Suatu hal yang perlu diingat adalah, tolak ukur
kebahagiaan yang hakiki bukan terketak pada banyak dan sedikitnya materi yang kita peroleh,
melainkan seberapa besar materi yang kita dapatkan tadi dapat menambah ketentraman batin
kita. Kanjeng Nabi pernah bersabda " Harta yang sedikit tetapi dapat menjadikan pemiliknya
tentram dan bersyukur; lebih baik, ketimbang harta yang berlimpah akan tetapi hanya membuat
pemiliknya gelisah dan terlena." Atas dasar ini pula lah, banyak para penguasa yang sholeh
ketika ia diberikan dua tawaran antara diberikan ilmu atau harta. mereka lebih memilih
mendapatkan ilmu daripada harta. Di antaranya adalah khalifah Ali RA, ia pernah berkata; "Aku
lebih memilih ilmu daripada harta, karena ilmu akan menjagaku, tetapi kalau harta aku yang
bakal menjaganya."
Namun hendaknya jangan kita fahami bahwa Islam tidak mementingkan harta. Atau seolah-olah
harta tidak memiliki nilai sedikitpun dalam Islam. Sesungguhnya menjadi hartawan atau jutawan
juga cita-cita Islam, akan tetapi bagaimana menjadi hartawan dan jutawan namun
juga sekaligus menjadi dermawan serta memiliki visi kemanusiaan. kira-kira demikianlah
prototipe muslim yang ideal. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW: "harta yang baik
adalah yang berada di tangan orang baik."
Demikian bagaimana kiat-kiat meraih kebahagiaan. Yaitu Ada 5 kiat ;
1. Tingkatkan kadar Iman ýdan amal sholeh.
4. 2. Tingkatkan kwalitas ahlak dan etika bergaul.
3. Perhatikan kesehatan,
4. Manage waktu dengan baik, dan
5. Peroleh materi sesuai dengan kebutuhan.
Mudah-mudahan khutbah singkat ini ada manfaatnya. Amin.
Jika KEKAYAAN membuat orang BAHAGIA,tentunya ADOLT MERCKLE, orang TERKAYA dariJERMAN,tidak
akan menyerahkan badannya ke KERETA API...
Jika KEMAHSYURAN membuat orang BAHAGIA, tentunya MICHAELJACKSON,penyanyi TERKENALdi USA,
tidak akan meminumUBAT TIDURhingga OVERDOSE...
Jika KEKUASAAN membuat orang BAHAGIA,tentunya G. VARGAS,Presiden BRAZIL, tidakakan menembak
JANTUNGNYA...
Jika KECANTIKAN membuat orang BAHAGIA,tentunya MARLIN MONROE, artis CANTIKdariUSA,tidakakan
meminum ALKOHOLdan UBAT DEPRESIhingga OVERDOSE...
KENAPA YE PERLU IRI HATI?
Percaya takramaiantara kita yang Iri Hati?Maksud Iri hati berasal dari perasaan tidak puas terhadap diri sendiri
kerana melihat kesenangan orang lain.
Rasa iri hatiboleh melanda sesiapa saja dan di mana saja,jika di masjid atau surau irihatikerana orang lain lebih
menonjolkepandaiannya,di tempat kerja ada yang iri hatipada rakan sekerja yang lebih berhasildan menduduki
jawatan yang lebih tinggi,di dalam keluarga ada yang irihati kerana kakak atau adiklebih diperhatikan orang tua
dan sebagainya. Macam-macam jenis ada perasaan iri hatiini!
Perlu kita sedari bahawa perasaan irihati tidak membawa kebaikan bagikita, malah Iri hatitidakhanya merugikan
orang lain,tetapijuga merugikan diri sendiri serta irihatiakan menyebabkan dirisendirimerana.Mengapa perlu
menyiksa diriandai Iri Hatitidakmendatangkan makna pada dirikita.
Orang yang irihati akan rasa berdukacita atas kejayaan orang lain dan sebalikanya ia bersukacita atas kegagalan
orang lain.Ia tidaksuka bila ada orang lain lebih baikatau lebih sukses daridirinya.
Orang yang irihati juga cenderung kepada,suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain,akibatnya ia
sendiri menjadisangat tertekan dan kehilangan damaisejahtera pada dirinya sendiri. —DatukDr Maznah Hamid
Tuhan sering menyembunyikan kemanisan di sebalikkepahitan agar kemanisan itu lebih indah.
Justeru,apabila ditimpa kesusahan yang menyempitkan,katakan pada hati, "insyaAllah selepas ini pastiada
kesenangan yang lebih melapangkan."
Sangka baikitu menenangkan hatiwalaupun keadaan mungkin tidaksebaik yang disangkakan.
Di sebalik setiap ujian,Tuhan mengajar kita:Hati yang tabah itu lebih indah darihidup yang mudah.
Bersangka baiklah dengan Allah, dan bersangka baiklah dengan diri...itulah jalan ke arah ketenangan sejati.
- UstazPahrol Mohamad Juoi-