際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI :
(1) Keseluruhan anggota, kejadian, atau objek
yang telah ditetapkan dengan baik.
(2) Kelompok dimana peneliti akan
mengeneralisasikan hasil penelitiannya
(3) Semua anggota semesta baik manusia, obyek,
atau benda yang menempati suatu wilayah.
(4) Keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan
diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan
diteliti atau dianalisis.
 Penentuan populasi dibantu oleh 4 faktor : Isi,
Satuan, Cakupan (scope), Waktu.
Contoh :
Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani
di Kabupaten Simalungun tahun 2018.
 maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor
tersebut :
 Isi  Semua keluarga petani
 Satuan  Petani penggarap/pemilik
tanah
 Cakupan (scope)  Kabupaten Simalungun
 Waktu  tahun 2018
Populasi dapat dibedakan atas :
 Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan
sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil penelitian
dari populasi tersebut ingin disimpulkan.
 Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam
penelitian yang dilakukan.
Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi
karena berbagai sebab maka populasi target dan survei
menjadi tidak sama.
Populasi Survei
Populasi Target
SAMPEL
Sampel adalah...
(1) perwakilan dari kelompok yang telah diseleksi
dari populasi target sehingga peneliti dapat
mengeneralisasikan hasil penelitian yang
diperoleh ke dalam populasi target.
(2) bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.
Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan
kepada populasi (representatif).
 Alasan pemilihan sampel :
1. Kendala sumberdaya : waktu, dana, sumberdaya lain
yang terbatas jumlahnya
2. Ketepatan : data yang akurat dengan tingkat kesalahan
yang relatif rendah
3. Pengukuran destrukrif : menghindarkan kerugian
 Karakteristik sampel yang baik :
1. Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan
yang berhubungan dengan besaran sampel untuk
memperoleh jawaban yang dikehendaki
2. Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit
analisis untuk menjadi sampel
3. Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan
pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan
sampel daripada harus melakukan sensus
4. Memungkinkan peneliti menghitung derajat
kepercayaan yang ditetapkan dalam estimasi populasi
yang disusun dari sampel statistika.
Kesalahan yang sering terjadi dalam pemilihan sampel
 Proses pemilihan sampel :
Penentuan target populasi : kelompok elemen (unit analisis)
penentuan unit pemilihan sampel
penentuan kerangka pemilihan sampel (daftar elemen dari setiap unit
pemilihan sampel)
penentuan metode pemilihan sampel (desain sampel)
penentuan jumlah sampel
pemilihan unit sampel aktual
pelaksanaan penelitian
Penentuan Jumlah Sampel
(Sampel yang Representatif)
Mitos :
1. Sampel harus besar agar dapat mewakili populasi
2. Sampel harus mengandung hubungan proporsional
terhadap ukuran populasi
Dalam praktek :
Besarnya sampel tergantung dari variasi parameter
populasi dan seberapa jauh presisi yang diperlukan
oleh si peneliti.
Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya
sampel, akan tetapi oleh : 1) kokohnya dasar-dasar
teori, 2) desain penelitian, 3) mutu pelaksanaan dan
pengolahannya.
Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sbb:
 Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari
populasi  completely heterogeneous
 Besar populasi
 Derajat kepercayaan
 Presisi
 Rencana analisis
 Tenaga, biaya dan waktu
 SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT PRESISI
YANG DIDAPATKAN
 Akurasi menunjukkan kedekatan hasil
pengukuran dengan nilai
sesungguhnya.
 Presisi menunjukkan seberapa dekat
perbedaan nilai pada saat dilakukan
pengulangan pengukuran.
 Presisi=standard error, Nilai rata-rata
populasi dikurangi nilai rata-rata
sampel
Akurasi tinggi, tetapi presisi rendah Presisi tinggi tetapi akurasi rendah
 Beberapa pedoman umum (kelaziman/rule of the
thumb) dalam penentuan jumlah sampel :
1. Studi deskriptif : 10  20 % dari populasi
2. Studi korelasional (menguji ada tidaknya hubungan)
: minimal 30 sampel
3. Studi kausal-komparatif : minimal 30 subjek per grup
4. Studi eksperimen : minimal 15 subjek per grup.
5. Jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil
semua, shg penelitiannya menjadi penelitian
populasi.
 Penentuan jumlah sampel untuk populasi yang sudah diketahui (dengan
rumus : Taro Yamane, 1973, Statistics: An introductory analysis. New York:
Harper & Row. Chicago ; Taro Yamane, 1967, Elementary Sampling Theory,
New Jersey: Prentice-Hall, Inc).
n = jumlah sampel, N = jumlah populasi
d2 = presisi (misalnya, ditetapkan 10 %)
Contoh :
 Jumlah populasi di tiga universitas :
Universitas A = 981 mhs
Universitas B = 433 mhs
Univesitas C = 330 mhs
Total populasi = 1753 mhs.
 Proportionate random sampling, dengan rumus ni = (Ni/N)n
 Universitas A = 981/1753 x 95 = 53
 Universitas B = 433/1753 x 95 = 24
 Universitas C = 339/1753 x 95 = 18
1
2


Nd
N
n
95
1
)
10
,
0
(
1753
1753
2



n
Rumus : Isaac & Michael,1981, Handbook in Research and
Evaluation, Edits Publisher, California,USA.
 n = jumlah sampel yang dicari
 N = jumlah populasi
 P = proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini
diambil P = 0,50
 d = derajat ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat
ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel (P), d umumnya diambil 0,05
 2 = nilai tabel chi-square untuk satu derajat kebebasan (dk) relatif level
of confidence yang diinginkan 2 = 3,841 tingkat kepercayaan 0,95.
Contoh : populasi = 1000
)
1
(
)
1
(
)
1
(
2
2
2
P
P
N
d
P
NP
n







278
)
5
,
0
1
)(
5
,
0
(
841
,
3
)
1
1000
(
05
,
0
)
5
,
0
1
)(
5
,
0
)(
1000
)(
481
,
3
(
2






s
 Penentuan jumlah sampel untuk populasi yang tidak
diketahui (dengan rumus) :
 n = jumlah sampel
 Z = nilai yang sudah distandarisasi sesuai derajat keyakinan
  = standar deviasi sampel atau estimasi deviasi standar populasi ; e =
error estimasi
 Contoh :
 Nilai rata-rata 32 sampel random UAN siswa SMU Negeri se Kota P. Siantar tahun 2009
adalah 7,5 dan standar deviasi populasi adalah 25%. Berapa ukuran sampel yang
diperlukan apabila peneliti menginginkan tingkat kepercayaan 95% dan error estimasi
sebesar 0,05 ( atau 5%) ?
Jawab : karena alpha = 0,05 maka Z0,05 = 1,96
2
2
/







e
Z
n


96
05
,
0
)
25
,
0
)(
96
,
1
(
2








n
Teknik penarikan/pengambilan sampel
(Desain Sampel/Sampling Design)
1. Probability Sampling (random
sampling)
2. Non Probability Sampling (non
random sampling)
I. Probability Sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsur atau elemen
sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama
untuk diikutkan/dipilih dalam sample.
Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya
daftar anggota populasi atau daftar unsur/elemen populasi
(kerangka sample/sampling frame).
Beberapa Teknik Probability Sampling:
1. Simple Random Sampling ( Penarikan sampel secara Random/Acak
Sederhana)
Caranya :
 Dengan mengundi elemen/anggota populasi
 Dengan menggunakan tabel angka random
Syarat :
1. Tersedia kerangka sampling
2. Sifat populasi homogen
3. Populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
2. Systematic Random Sampling
(Penarikan sample secara sistematik)
 Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
N
I = ----------- = 100/20 = 5
n
I = Interval (5)
N = Jumlah anggota populasi (100)
n = Jumlah anggota sampel (20)
3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung
(penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)
4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval
pada nomor pertama dan seterusnya.
3. Stratified Random Sampling
(Penarikan Sampel Stratifikasi)
Caranya:
1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar
penetuan strata (lapisan).
2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-sub
populasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen)
3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa
proporsional bisa pula tidak.
4. Penentuan unsur bisa simple random/systematic
Syarat :
1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi
2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria
3. Diketahui jumlah tiap lapisan
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu:
1) peneliti tidak memiliki kerangka sampling yang baik, populasi yang
menyebar;
2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau
setiap elemen sampel.
Syarat :
1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi. Mini populasi
memiliki karakteristik yang sama dengan populasi.
2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada
pengelompokan secara administrasi.
3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara
bertingkat misal dari desa menjadi atau dusun dst).
4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sampel final.
5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali
(misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan
seterusnya)
6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
 Cara ini dilakukan karena populasi tidak memiliki kerangka
sampling.
 Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah
yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada
misalnya : perumahan, pertokoan, perkebunan, dll.
 Teknik penarikan sampel sama seperti penarikan sampel secara
bertahap.
II. Non Probability Sampling
(Non random sampling)
 Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang
lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat
kesempatan yang sama pada anggota populasi.
 Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau
kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis
hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.
 Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak
dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
Beberapa Teknik Non Probability Sampling
1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara
Sengaja)
 Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan
yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.
 Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample,
maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan
beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat
memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
 Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu
dengan membagi populasi ke dalam sub-sub
populasi sesuai dengan fokus penelitian.
 Penarikan sampel jatah dilakukan bila peneliti
tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari
setiap strata populasinya.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
 Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah
yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan
beberapa tahap.
 Pertama, menentukan satu atau beberapa orang
untuk diwawancarai.
 Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan
sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.
 Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap
berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group).
Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
4. Sequential Sampling
 Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan
sampel dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis.
Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil
yang lebih besar dan seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling
(Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
 Penarikan sampel ini dilakukan dengan cara
memilih orang yang kebetulan ditemui.
Beberapa Kesalahan dalam Pemilihan Sampel
(1) Peneliti tidak menentukan populasi tersedia dan populasi target
serta tidak menunjukkan kesamaan antara keduanya.
(2) Peneliti menggunakan sampel yang terlalu kecil untuk memungkinkan
analisis subkelompok.
(3) Peneliti tidak menggunakan sampling bertingkat/bersatrata pada
penelitian yang memerlukan jumlah subyek subkelompok yang memadai.
(4) Bila menggunakan subyek sukarelawan, peneliti tidak memberikan
keterangan yang cukup tentang perbedaannya dengan nonsukarelawan
dan tidak mempertimbangkan kesukarelaan ini dalam menafsirkan
hasilnya.
(5) Peneliti mengubah teknik samplingnya untuk memenuhi tuntutan
sekolah agar mau bekerja sama.
(6) Peneliti tidak memberi alasan dalam memilih ukuran sampel.
(7) Peneliti memilih sampel yang tidak sesuia dengan tujuan
penelitiannya.
(8) Peneliti memilih kelompok eksperimen dan control dari populasi yang
berbeda.

More Related Content

What's hot (20)

Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
dayurikaperdana19
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
dewi retnani kintari putri
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Yunita Wirapraja
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
dayurikaperdana19
Ppkn peta konsep hukum
Ppkn peta konsep hukum Ppkn peta konsep hukum
Ppkn peta konsep hukum
Nugraheni Widhiarti
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
Anggita Dewi
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Andhika Pratama
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koranParagraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Yayu Ferdian
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
Noor Adn
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakanpartisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
partisipasi publik dalam pembentukan kebijakan
Erlin Alltid Tufft V辰stkusten
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
Muh Firyal Akbar
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Aun Falestien Faletehan
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
mansur p5
Penelitian Etnografi
Penelitian EtnografiPenelitian Etnografi
Penelitian Etnografi
Sita Nurhalimah
laporan pertanggung jawaban ldk
laporan pertanggung jawaban ldklaporan pertanggung jawaban ldk
laporan pertanggung jawaban ldk
Syaiful Anwar Carto
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Kiki Evi Wahyuliana
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
natal kristiono
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
dayurikaperdana19
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Yunita Wirapraja
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
dayurikaperdana19
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
Anggita Dewi
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Andhika Pratama
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koranParagraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Paragraf deduktif dan induktif dalam artikel koran
Yayu Ferdian
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
[Presentasi] Metode Penelitian Kuantitatif
Noor Adn
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
Muh Firyal Akbar
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Aun Falestien Faletehan
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
mansur p5
laporan pertanggung jawaban ldk
laporan pertanggung jawaban ldklaporan pertanggung jawaban ldk
laporan pertanggung jawaban ldk
Syaiful Anwar Carto
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Kiki Evi Wahyuliana
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
natal kristiono

Similar to BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt (20)

POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
AgathaHaselvin
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
Populasi dan Sampel - Matematika StatistikaPopulasi dan Sampel - Matematika Statistika
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
23082010054
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
Derima Febrike
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptxpopulasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
TiaraAprilia22
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Populasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
Populasi dan Sampel Penelitian-BiostatistikaPopulasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
Populasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
NIKADEKYUNITASARI
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
UFDK
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
hafsah hafsah
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptxMATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
afnitaluthfi
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.pptPOPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
RosmalahUMK
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan researchKOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
noviafrianti2
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsxKOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
noviafrianti2
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
RosauliNovalina1
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Tenia Wahyuningrum
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
XYZ Williams
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Roisah Elbaety
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
ReskiCantik
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
AgathaHaselvin
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
Populasi dan Sampel - Matematika StatistikaPopulasi dan Sampel - Matematika Statistika
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
23082010054
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
Derima Febrike
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptxpopulasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
TiaraAprilia22
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Populasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
Populasi dan Sampel Penelitian-BiostatistikaPopulasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
Populasi dan Sampel Penelitian-Biostatistika
NIKADEKYUNITASARI
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
UFDK
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
hafsah hafsah
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptxMATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
MATERI KONSEP DASAR POPULASI DAN SAMPEL.pptx
afnitaluthfi
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.pptPOPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
POPULASI DAN teHniK PeNgambilaN SAMPEL.ppt
RosmalahUMK
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan researchKOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
KOMPONEN PENELITIAN dalam melakukan research
noviafrianti2
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsxKOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
KOMPONEN PENELITIAN_penelitian kep. ppsx
noviafrianti2
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
RosauliNovalina1
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Tenia Wahyuningrum
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
Roisah Elbaety
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
ReskiCantik

More from BasyiruddinAfi654 (12)

PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptxPPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
BasyiruddinAfi654
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptxMateri mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
BasyiruddinAfi654
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.pptPpt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
BasyiruddinAfi654
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptxPPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
BasyiruddinAfi654
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptxMateri, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
BasyiruddinAfi654
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
BasyiruddinAfi654
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.pptPsikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
BasyiruddinAfi654
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptxPPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
BasyiruddinAfi654
ppt Biologi dasar.ppt
ppt Biologi dasar.pptppt Biologi dasar.ppt
ppt Biologi dasar.ppt
BasyiruddinAfi654
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
BasyiruddinAfi654
fisika dasar.pptx
fisika dasar.pptxfisika dasar.pptx
fisika dasar.pptx
BasyiruddinAfi654
PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptxPPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
PPT Elastisitas permintaan dan penawaran.pptx
BasyiruddinAfi654
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptxMateri mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
Materi mata kuliah Logika - Pertemuan 2.pptx
BasyiruddinAfi654
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.pptPpt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
Ppt Aplikasi Matriks sistem persamaan linear.ppt
BasyiruddinAfi654
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptxPPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
PPT KLOMPOK 2 Mata kuliah profesi kependidikan.pptx
BasyiruddinAfi654
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptxMateri, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
Materi, contoh soal Himpunan matematika diskrit.pptx
BasyiruddinAfi654
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
Ppt Logaritma matematika untuk beberapa mata kuliah.
BasyiruddinAfi654
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.pptPsikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
Psikologi-Eksperimen-Populasi-dan-Sampel.ppt
BasyiruddinAfi654
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BasyiruddinAfi654
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptxPPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
PPT Tugas pengantar komputer (Konsep Mol).Afifi.pptx
BasyiruddinAfi654
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
5) PPT Filsafat Pendidikan (Perte-5)..ppt
BasyiruddinAfi654

Recently uploaded (14)

DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANGDELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN ONLINE
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kapsul4D
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptxTeori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
JokoLelono37
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptxTeori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
JokoLelono37
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINEDELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN ONLINE
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Kapsul4D
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
faizkizlan92
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
faizkizlan92
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smkJurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
istti
DELIWIN REKOMENDASI SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN  REKOMENDASI  SLOT GACOR DI 2025DELIWIN  REKOMENDASI  SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN REKOMENDASI SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
faizkizlan92
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Jp Slot88
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdfELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYSDELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN
DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANGDELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN AGEN SLOT 777 | GANDAKAN CUAN ANDA SEKARANG
DELIWIN ONLINE
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kemenangan Bombastis Hanya Di Kapsul4D !!!
Kapsul4D
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptxTeori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
Teori Seni Lukis (Unsur Seni Lukis).pptx
JokoLelono37
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptxTeori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
Teori Seni Lukis (Teknik Mewarnai) untuk.pptx
JokoLelono37
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINEDELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN SITUS TARUHAN RESMI SABUNG AYAM ONLINE
DELIWIN ONLINE
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Selamat Datang di Pusat Star Gaming Asia !!
Kapsul4D
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
Gress Magazine Indonesia - May 2017 (21+)
faizkizlan92
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
Gress Magazine Indonesia - August 2018 (21+)
faizkizlan92
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smkJurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
Jurnal visual materi seni bdaya kelas 10 smk
istti
DELIWIN REKOMENDASI SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN  REKOMENDASI  SLOT GACOR DI 2025DELIWIN  REKOMENDASI  SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN REKOMENDASI SLOT GACOR DI 2025
DELIWIN
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
Max Magazine Indonesia - June 2017 (21+)
faizkizlan92
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Selamat Atas Kemenangannya di Situs MPO JPSlot88
Jp Slot88
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdfELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO SPESIAL BONUS NEW MEMBER 200%.pdf
ELTONMPO
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYSDELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN BONUS EVENT SCATTER MAHJONG WAYS
DELIWIN

BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt

  • 1. POPULASI DAN SAMPEL POPULASI : (1) Keseluruhan anggota, kejadian, atau objek yang telah ditetapkan dengan baik. (2) Kelompok dimana peneliti akan mengeneralisasikan hasil penelitiannya (3) Semua anggota semesta baik manusia, obyek, atau benda yang menempati suatu wilayah. (4) Keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.
  • 2. Penentuan populasi dibantu oleh 4 faktor : Isi, Satuan, Cakupan (scope), Waktu. Contoh : Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Simalungun tahun 2018. maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut : Isi Semua keluarga petani Satuan Petani penggarap/pemilik tanah Cakupan (scope) Kabupaten Simalungun Waktu tahun 2018
  • 3. Populasi dapat dibedakan atas : Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin disimpulkan. Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan. Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi karena berbagai sebab maka populasi target dan survei menjadi tidak sama. Populasi Survei Populasi Target
  • 4. SAMPEL Sampel adalah... (1) perwakilan dari kelompok yang telah diseleksi dari populasi target sehingga peneliti dapat mengeneralisasikan hasil penelitian yang diperoleh ke dalam populasi target. (2) bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).
  • 5. Alasan pemilihan sampel : 1. Kendala sumberdaya : waktu, dana, sumberdaya lain yang terbatas jumlahnya 2. Ketepatan : data yang akurat dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah 3. Pengukuran destrukrif : menghindarkan kerugian Karakteristik sampel yang baik : 1. Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki 2. Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel 3. Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus 4. Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang ditetapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.
  • 6. Kesalahan yang sering terjadi dalam pemilihan sampel
  • 7. Proses pemilihan sampel : Penentuan target populasi : kelompok elemen (unit analisis) penentuan unit pemilihan sampel penentuan kerangka pemilihan sampel (daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel) penentuan metode pemilihan sampel (desain sampel) penentuan jumlah sampel pemilihan unit sampel aktual pelaksanaan penelitian
  • 8. Penentuan Jumlah Sampel (Sampel yang Representatif) Mitos : 1. Sampel harus besar agar dapat mewakili populasi 2. Sampel harus mengandung hubungan proporsional terhadap ukuran populasi Dalam praktek : Besarnya sampel tergantung dari variasi parameter populasi dan seberapa jauh presisi yang diperlukan oleh si peneliti. Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh : 1) kokohnya dasar-dasar teori, 2) desain penelitian, 3) mutu pelaksanaan dan pengolahannya.
  • 9. Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sbb: Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi completely heterogeneous Besar populasi Derajat kepercayaan Presisi Rencana analisis Tenaga, biaya dan waktu SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT PRESISI YANG DIDAPATKAN
  • 10. Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya. Presisi menunjukkan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel Akurasi tinggi, tetapi presisi rendah Presisi tinggi tetapi akurasi rendah
  • 11. Beberapa pedoman umum (kelaziman/rule of the thumb) dalam penentuan jumlah sampel : 1. Studi deskriptif : 10 20 % dari populasi 2. Studi korelasional (menguji ada tidaknya hubungan) : minimal 30 sampel 3. Studi kausal-komparatif : minimal 30 subjek per grup 4. Studi eksperimen : minimal 15 subjek per grup. 5. Jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, shg penelitiannya menjadi penelitian populasi.
  • 12. Penentuan jumlah sampel untuk populasi yang sudah diketahui (dengan rumus : Taro Yamane, 1973, Statistics: An introductory analysis. New York: Harper & Row. Chicago ; Taro Yamane, 1967, Elementary Sampling Theory, New Jersey: Prentice-Hall, Inc). n = jumlah sampel, N = jumlah populasi d2 = presisi (misalnya, ditetapkan 10 %) Contoh : Jumlah populasi di tiga universitas : Universitas A = 981 mhs Universitas B = 433 mhs Univesitas C = 330 mhs Total populasi = 1753 mhs. Proportionate random sampling, dengan rumus ni = (Ni/N)n Universitas A = 981/1753 x 95 = 53 Universitas B = 433/1753 x 95 = 24 Universitas C = 339/1753 x 95 = 18 1 2 Nd N n 95 1 ) 10 , 0 ( 1753 1753 2 n
  • 13. Rumus : Isaac & Michael,1981, Handbook in Research and Evaluation, Edits Publisher, California,USA. n = jumlah sampel yang dicari N = jumlah populasi P = proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini diambil P = 0,50 d = derajat ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel (P), d umumnya diambil 0,05 2 = nilai tabel chi-square untuk satu derajat kebebasan (dk) relatif level of confidence yang diinginkan 2 = 3,841 tingkat kepercayaan 0,95. Contoh : populasi = 1000 ) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( 2 2 2 P P N d P NP n 278 ) 5 , 0 1 )( 5 , 0 ( 841 , 3 ) 1 1000 ( 05 , 0 ) 5 , 0 1 )( 5 , 0 )( 1000 )( 481 , 3 ( 2 s
  • 14. Penentuan jumlah sampel untuk populasi yang tidak diketahui (dengan rumus) : n = jumlah sampel Z = nilai yang sudah distandarisasi sesuai derajat keyakinan = standar deviasi sampel atau estimasi deviasi standar populasi ; e = error estimasi Contoh : Nilai rata-rata 32 sampel random UAN siswa SMU Negeri se Kota P. Siantar tahun 2009 adalah 7,5 dan standar deviasi populasi adalah 25%. Berapa ukuran sampel yang diperlukan apabila peneliti menginginkan tingkat kepercayaan 95% dan error estimasi sebesar 0,05 ( atau 5%) ? Jawab : karena alpha = 0,05 maka Z0,05 = 1,96 2 2 / e Z n 96 05 , 0 ) 25 , 0 )( 96 , 1 ( 2 n
  • 15. Teknik penarikan/pengambilan sampel (Desain Sampel/Sampling Design) 1. Probability Sampling (random sampling) 2. Non Probability Sampling (non random sampling)
  • 16. I. Probability Sampling Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsur atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample. Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsur/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).
  • 17. Beberapa Teknik Probability Sampling: 1. Simple Random Sampling ( Penarikan sampel secara Random/Acak Sederhana) Caranya : Dengan mengundi elemen/anggota populasi Dengan menggunakan tabel angka random Syarat : 1. Tersedia kerangka sampling 2. Sifat populasi homogen 3. Populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
  • 18. 2. Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik) Caranya: 1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi) 2. Menetapkan jarak/interval N I = ----------- = 100/20 = 5 n I = Interval (5) N = Jumlah anggota populasi (100) n = Jumlah anggota sampel (20) 3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random) 4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya.
  • 19. 3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Stratifikasi) Caranya: 1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan). 2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-sub populasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen) 3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak. 4. Penentuan unsur bisa simple random/systematic Syarat : 1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi 2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria 3. Diketahui jumlah tiap lapisan
  • 20. 4. Cluster Sampling (Penarikan Sampel Berkelompok) Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu: 1) peneliti tidak memiliki kerangka sampling yang baik, populasi yang menyebar; 2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen sampel. Syarat : 1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. 2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada pengelompokan secara administrasi. 3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi atau dusun dst). 4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sampel final.
  • 21. 5. Multistage Sampling (Penarikan Sampel Secara Bertahap) Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan seterusnya) 6. Area Sampling ( Penarikan Sampel Wilayah) Cara ini dilakukan karena populasi tidak memiliki kerangka sampling. Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada misalnya : perumahan, pertokoan, perkebunan, dll. Teknik penarikan sampel sama seperti penarikan sampel secara bertahap.
  • 22. II. Non Probability Sampling (Non random sampling) Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi. Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti. Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
  • 23. Beberapa Teknik Non Probability Sampling 1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja) Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian. Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.
  • 24. 2. Quota Sampling (Penarikan Sampel Jatah) Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian. Penarikan sampel jatah dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap strata populasinya.
  • 25. 3. Snow-ball Sampling (Penarikan Sampel Bola Salju) Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap. Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai. Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya. Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
  • 26. 4. Sequential Sampling Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sampel dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis. Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan seterusnya. 5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan) Penarikan sampel ini dilakukan dengan cara memilih orang yang kebetulan ditemui.
  • 27. Beberapa Kesalahan dalam Pemilihan Sampel (1) Peneliti tidak menentukan populasi tersedia dan populasi target serta tidak menunjukkan kesamaan antara keduanya. (2) Peneliti menggunakan sampel yang terlalu kecil untuk memungkinkan analisis subkelompok. (3) Peneliti tidak menggunakan sampling bertingkat/bersatrata pada penelitian yang memerlukan jumlah subyek subkelompok yang memadai. (4) Bila menggunakan subyek sukarelawan, peneliti tidak memberikan keterangan yang cukup tentang perbedaannya dengan nonsukarelawan dan tidak mempertimbangkan kesukarelaan ini dalam menafsirkan hasilnya. (5) Peneliti mengubah teknik samplingnya untuk memenuhi tuntutan sekolah agar mau bekerja sama. (6) Peneliti tidak memberi alasan dalam memilih ukuran sampel. (7) Peneliti memilih sampel yang tidak sesuia dengan tujuan penelitiannya. (8) Peneliti memilih kelompok eksperimen dan control dari populasi yang berbeda.