Dokumen tersebut membahas advokasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui penguatan komunitas belajar antara Sekolah Penggerak dan Sekolah Pelaksana Kurikulum Merdeka jalur mandiri. Tujuannya antara lain memperoleh informasi tentang implementasi dan tantangan Kurikulum Merdeka serta manfaat pemanfaatan PMM untuk menyelesaikan masalah tersebut."
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tujuan
Advokasi
3
1. Menguatkan pemanfaatan PMM pada sekolah dan komunitas
belajar sebagai salah satu referensi;
2. Menguatkan komunitas belajar antara Sekolah Penggerak
dan sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka jalur mandiri;
3. Memperoleh informasi tentang implementasi Kurikulum
Merdeka pada sekolah pelaksana jalur mandiri;
4. Memperoleh informasi tentang komponen pendukung dan
hambatan/kendala yang terjadi di sekolah dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah
pelaksana pada jalur mandiri; dan psp
5. Merumuskan rencana tindak lanjut dari hasil Advokasi untuk
penyusunan langkah langkah penguatan selanjutnya
5. Alur dan Kerangka Bahan Advokasi
TEMA
Kurikulum Merdeka dan
Transformasi Pembelajaran
Pemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar
Peran Pemda dalam
Pemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar
TUJUAN
Tantangan Kualitas
Belajar dan Mengajar
Transformasi
Pembelajaran Melalui
Implementasi Kurikulum
Merdeka
Manfaat transformasi
pembelajaran bagi
Pemerintah Daerah
Masalah Implementasi
Kurikulum Merdeka
Pemanfaatan PMM untuk
menyelesaikan masalah
IKM
Identifikasi Permasalahan
Pemanfaatan PMM
Praktik Baik pemanfaatan
PMM untuk
menyelesaikan masalah
IKM
Dukungan Pemda dalam
Pemanfaatan PMM
Monitoring dan Evaluasi
BAB 1 BAB 2 BAB 3
6. BAB 1:
Dalam sesi ini peserta mampu memahami:
1. Tantangan Kualitas Belajar dan Mengajar
2. Transformasi Pembelajaran Melalui
Implementasi Kurikulum Merdeka
3. Kebijakan Kurikulum Merdeka
4. Manfaat transformasi pembelajaran bagi
Pemerintah Daerah
Kurikulum Merdeka
dan Transformasi Pembelajaran
8. Budaya Belajar Di sekolah
8
Lifelong Learning:
Sekolah harus menjadi
tempat penumbuhan
budaya belajar
Once you stop learning, you
start dying
(Albert Einstein)
Curiosity, Penasaran
Skepticism, Meragui
Observance
Creativity
Grit/adversity
Collaborative skillS
12. 13
Oleh karena itu, Kemendikbudristek telah meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar
untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia
Penggantian UN
Kampus Merdeka
Penyesuaian Kebijakan
Dana BOS
Program Organisasi
Penggerak
Guru Penggerak
Transformasi Dana
Pemerintah untuk
Pendidikan Tinggi
Program Sekolah
Penggerak
SMK Pusat Keunggulan
KIP Kuliah Merdeka
Perluasan Program
Beasiswa Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan
Kampus Merdeka Vokasi
Sekolah Aman
Berbelanja dengan SIPLah
MB 1
MB 2
MB 3
MB 4
MB 5
MB 6
MB 7
MB 8
MB 9
MB 10
MB 11
MB 12
Merdeka Berbudaya
dengan Kanal Indonesiana
Kampus Merdeka dari
Kekerasan Seksual
Kurikulum Merdeka dan
Platform Merdeka Mengajar
Akselerasi dan Pendanaan
Satuan Pendidikan Tahun 2022
Revitalisasi
Bahasa Daerah
Merdeka Berbudaya
dengan Dana Indonesiana
MB 13
MB 14
MB 15
MB 16
MB 17
MB 18
Rapor Pendidikan
Indonesia
Praktisi Mengajar
MB 19
MB 20
Dana Abadi Perguruan tinggi
MB 21
Sumber : https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ Transformasi Seleksi
Masuk PTN
MB 22
13. Kemendikbudristek telah
resmi meluncurkan
Platform Merdeka Mengajar
Guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar
dan berinovasi, sehingga Platform Merdeka Mengajar ini dapat
menjadi referensi untuk berkarya dan belajar secara mandiri terkait
Kurikulum Merdeka"
14. Tantangan Kualitas Belajar dan Mengajar
Angka Partisipasi Sekolah sudah meningkat namun trend nilai PISA memperlihatkan
perkembangan yang stagnan selama kurun waktu 18 tahun, dari 2000 sd 2018, dalam literasi,
numerasi, dan sains;
Sekolah tidak berarti siswa-siswi belajar dengan baik (schooling is not always the same as learning)
(Laporan Bank Dunia tahun 2020 yang berjudul the Promise of Education in Indonesia)
Perubahan (transformasi) proses belajar siswa dari rote learning menuju apa yang sering kita
dengar sebagai proses belajar abad ke-21 (21st century learning); Rote learning didefinisikan
sebagai pendekatan/ teknis belajar menghafal melalui pengulangan, sehingga siswa akan dapat
mengingat makna jika materi pelajaran sering diulang. Sedangkan proses belajar abad ke-21
dapat diartikan sebagai proses belajar yang bermakna bagi siswa, dimana siswa berperan aktif
dalam proses belajar, sedangkan guru lebih berfungsi sebagai fasilitator.
Pembelajaran yang bermakna bagi siswa berusaha membekali siswa dengan kemampuan untuk
berpikir kritis (critical thinking), mencari solusi atas permasalahan tertentu (problem solving),
kreativitas, komunikasi dan kolaborasi (Davies, 2021).
15. Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas
Penyederhanaan konten, fokus pada
materi esensial.
Pembelajaran berbasis projek yang
kolaboratif, aplikatif, dan lintas mata
pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan
pengaturan jam pelajaran yang memberi
fleksibilitas untuk merancang kurikulum
operasional dan pembelajaran sesuai
tingkat kemampuan peserta didik.
Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka
1
2
3
18. 1. Memfasilitasi percepatan perbaikan kualitas belajar dan
mengajar di satuan pendidikan pada wilayah binaan
Pemerintah Daerah setempat;
2. Memfasilitasi percepatan peningkatan kemampuan literasi
dan numerasi peserta didik. Hal tersebut akan
berkontribusi positif terhadap target capaian standar
pelayanan minimal (SPM) oleh Pemerintah Daerah agar
lebih cepat tercapai;
Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan
pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
19. Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran (CP)
sebagai kompetensi yang dituju
dalam setiap mata pelajaran
(intrakurikuler) untuk setiap fase
pembelajaran
Profil Pelajar Pancasila sebagai
kompetensi umum atau karakter
yang perlu ditanamkan dan
dikembangkan dalam diri setiap
pelajar sejak usia dini
Pembelajaran sesuai tahap
capaian (teaching at the right
level) sebagai pendekatan untuk
memastikan setiap peserta didik
mendapatkan hak belajar yang
memberikan mereka kesempatan
mencapai kompetensi minimum
Projek penguatan profil pelajar
Pancasila sebagai kokurikuler
untuk menguatkan pembelajaran
karakter dalam profil pelajar
Pancasila melalui kegiatan projek
Pengembangan kurikulum
operasional satuan pendidikan
secara merdeka dimana
pengorganisasian pembelajaran,
alur tujuan pembelajaran, tema
untuk projek penguatan profil
pelajar Pancasila, metode
pembelajaran terdiferensiasi
sesuai tahap capaian peserta
didik dikembangkan di tingkat
satpen agar kontekstual, relevan,
dan bermakna
Penguatan asesmen formatif
untuk mendukung pembelajaran
sesuai tahap capaian dan umpan
balik untuk peningkatan kualitas
pembelajaran
Platform Merdeka Mengajar
untuk guru mempelajari kurikulum
dan pembelajaran efektif,
mendapatkan beragam perangkat
ajar, dan saling berbagi karya &
metode pembelajaran
Contoh-contoh dan Perangkat
ajar yang disediakan untuk
pendidik yang masih dalam tahap
awal atau belum mampu
mengembangkan kurikulum dan
pembelajarannya secara mandiri
20. Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama,
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Us鱈a Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
1. Fase Fondasi (PAUD)
2. Fase A (SD kelas 1 dan 2)
3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
5. Fase D (SMP kelas 7-9)
6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
Pada jenjang SD/MI dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan
mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA
kelas XI-XII peserta didik diberikan kesempatan
memilih mata pelajaran pilihan.
1. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran khusus
yang ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi
profil pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya
sekitar 20-30% dari total jam pelajaran.
itu ya
21. PEMILIHAN MATA PELAJARAN PILIHAN KELAS XI
Pada Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata
pelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang
sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran
dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.
2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang
sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran
*dari Kepmen 262/M/2022
22. 1. Setiap peserta didik wajib mengikuti:
a. seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum;
b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari kelompok mata
pelajaran pilihan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan,
2. Peserta didik diperbolehkan mengganti mata pelajaran pilihan pada kelas XI
semester 2 (dua) berdasarkan penilaian ulang satuan pendidikan terhadap minat,
bakat, dan kemampuan peserta didik.
3. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan
peserta didik dilakukan oleh guru yang dikoordinasikan oleh guru BK. Jika
ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi dilakukan oleh guru lain.
*dari Kepmen 262/M/2022
26. Pembelajaran Paradigma Baru
Kurikulum Merdeka
Merdeka Mengajar
Siswa Selamat & Bahagia
Merdeka Belajar
27. 32
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pusat Layanan bantuan (Helpdesk)
Narasumber Berbagi Praktik Baik
Komunitas Belajar
Platform Merdeka Mengajar
Seri Webinar
DUKUNGAN/STRATEGI
KEMENDIKBUDRISTEK
Kerja sama dengan mitra pembangunan
28. 33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3. Komunitas
Belajar
Dalam satuan
pendidikan*
Di tingkat
daerah
Komunitas
daring
5. Helpdesk
Saat ini helpdesk terpusat
Pertanyaan dan konfirmasi
pemahaman dari komunitas belajar
dan/atau UPT
6. Mitra Pembangunan
2. Seri Webinar
Dari Pusat dan Daerah
Mendukung proses belajar komunitas
di tingkat daerah dan/atau tingkat
satuan pendidikan (bergantung pada
area kerja Mitra)
4. Narasumber Praktik Baik
Rekomendasi dari Pusat
1. Platform Merdeka Mengajar
(PMM)
Pembelajaran asinkronus dapat
dilakukan secara mandiri oleh
individu atau komunitas belajar
Narsum yang sudah dikurasi telah
disediakan dalam PMM
Diselenggarakan oleh Pusat dan UPT
*Pendidik dan pimpinan satuan pendidikan belajar bersama
sebagai komunitas, misalnya mengakses PMM, menyaksikan
webinar dan paparan narasumber bersama
30. Referensi untuk kebijakan, panduan, serta
informasi lainnya di luar PMM dapat diakses
di Sistem Informasi Kurikulum Nasional
( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )
31. Selain pilihan implementasi mandiri, satpen juga diharapkan dapat menyesuaikan
penerapan setiap aspek sesuai tahap kesiapan masing-masing
Tahapan ini dikembangkan
berdasarkan prinsip ketat dalam
hal tujuan, longgar dalam hal
pelaksanaan (OECD 2020)
Satpen dan pendidik perlu
memahami kesiapan mereka untuk
menentukan tahap belajar
menggunakan KM
Tahapan-tahapan implementasi ini
digunakan sebagai kerangka
monitoring dan evaluasi
implementasi Kurikulum Merdeka
di Sekolah Penggerak, SMKPK,
dan implementasi secara mandiri
Memaksa perubahan terlalu banyak dan
terlalu cepat (too much, too fast) adalah
salah satu faktor kegagalan reformasi
pendidikan
32. BAB 2:
Kurikulum Merdeka
dan Platform Merdeka Mengajar
Dalam sesi ini peserta mampu memahami:
1. Masalah Implementasi Kurikulum Merdeka
2. Pemanfaatan PMM untuk menyelesaikan
masalah IKM
3. Identifikasi Permasalahan Pemanfaatan PMM
4. Praktik Baik pemanfaatan PMM untuk
menyelesaikan masalah IKM
33. Masalah Implementasi Kurikulum
Merdeka
1. Perlu penguatan cara menurunkan CP ke
TP, dan menyusun ATP
2. Perlu penguatan bagaimana menyusun
modul ajar
3. Perlu penguatan bagaimana melakukan
asesmen formatif dan sumatif
4. Perlu penguatan pembelajaran proyek
penguatan profil pelajar Pancasila
34. Refleksi
Apa yang sudah ibu dan bapak
lakukan dalam usaha
menyelesaikan permasalah-
permasalahan dalam
implementasi kurikulum
merdeka tersebut di atas?
35. APA ITU MERDEKA MENGAJAR?
Platform Merdeka Mengajar merupakan aplikasi teknologi yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk para guru agar dapat menjadi teman penggerak
bagi Guru dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
36. Solusi Pemecahan Masalah IKM
Memahami Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka
Memahami CP, TP, dan ATP
Capaian Pembelajaran dan Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) SD-SMA
(Referensi CP, TP dan ATP untuk semua mata pelajaran, Pilih fase E, F dan F+)
Pembelajaran Terdiferensiasi
Memfasilitasi Murid dengan Pembelajaran dan Asesmen yang Tepat Sesuai
Kurikulum Merdeka (Kumpulan Webinar)
Belajar Kurikulum Merdeka: Mengembangkan Rencana Pembelajaran sesuai
kesiapan Murid (Kumpulan Webinar)
Memahami Murid: Asesmen Awal Pembelajaran (Kumpulan Webinar)
Video Inspirasi Pembelajaran Terdiferensiasi (Kumpulan Webinar)
1
2
3
37. Memahami P5
A. Webinar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Kumpulan Webinar)
B. Seri Guru Penggerak: Pembelajaran Berbasis (Kumpulan Webinar)
C. Seri Guru Penggerak: Pembelajaran Berdiferensiasi (Kumpulan Webinar)
RPP, BUKU, MODUL PROJEK
Perangkat Ajar (Referensi RPP, Buku dan Modul Projek dengan Memilih Fase
E dan F)
Pelatihan Mandiri dan Unggah karya
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri
4
5
Solusi Pemecahan Masalah IKM
6
38. Proses eksplorasi dan berbagi praktik baik
di PMM terkait Implementasi Kurikulum
Merdeka sebaiknya dilakukan secara
berkelompok melalui komunitas belajar
guru, baik dalam satuan pendidikan
maupun antar satuan pendidikan.
39. Kondisi Berlawanan dalam Pemanfaatan PMM
Sebagai salah satu strategi Implementasi Kurikulum Merdeka, Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu harapan utama penerapan Kurikulum Merdeka dari sudut
pandang dan peran utama Pendidik/Guru
No Permasalahan IKM Solusi dengan PMM Kondisi yang berlawanan Mitigasi
1 - Sosialisasi 6
strategi IKM
- Perubahan
paradigma
- Fitur onboarding
- Tentang Kurikulum
Merdeka
- Pelatihan mandiri untuk
topik Merdeka Mengajar
- Perencanaan
pembelajaran
- Kurangnya semangat
belajar atau hanya
menuntaskan topik
- Tersebarnya kunci
jawaban di media sosial
- Tidak mudah percaya kunci
jawaban yang tersebar di
media sosial;
- Memperbanyak aktivitas
bersama komunitas belajar
untuk tidak hanya sekedar
menyelesaikan topik, tapi
mendalami setiap topik
sesuai kebutuhan satuan
pendidikan masing-masing;
- Memanfaatkan Google
Workspace for Edu dengan
menggunakan akun
belajar.id bersama peserta
didik dan komunitas belajar;
2 - Urgensi
belajar.id
- Kompetensi
SDM dalam
pemanfaatan
belajar.id dan
PMM
- Memanfaatkan komunitas
belajar melalui webinar
- Topik terkait pelatihan
mandiri
- Fitur info terkini
- Bulletin Merdeka
Mengajar
Pengguna yang baru login
masih bingung dalam
memahami pemanfaatan
PMM
40. Kondisi Berlawanan dalam Pemanfaatan PMM
Sebagai salah satu strategi Implementasi Kurikulum Merdeka, Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu harapan utama penerapan Kurikulum Merdeka dari sudut
pandang dan peran utama Pendidik/Guru
No Permasalahan IKM Solusi dengan PMM Kondisi yang berlawanan Mitigasi
3 Motivasi Pemanfaatan
PMM (bagian dr 6
strategi IKM)
- Menyebarkan informasi
Sertifikat Aksi-Nyata
- Memunculkan infografis
aktivitas pengguna)
- Appreciation-post untuk
Pengguna yang Aktif (via
beranda/buletin)
Proses perubahan budaya belajar.
Membiasakan diri re-learn dan un-
learn yang belum terbiasa
Pemanfaatan PMM di Komunitas
Belajar (MGMP sekolah, MGMP
Kabupaten/ Kota)
4 Miskonsepsi Guru
mengenai konsep PjBL
(Projek Based Learning)
dan P5 (Projek
Penguatan P3)
- Lengkapi bahan Modul Projek di
Perangkat ajar
- Video inspirasi praktik baik P5
- Minim konten Modul Projek
di PMM
- Minimnya contoh TP, ATP,
Modul Ajar yang sesuai dengan
CP yang berlaku saat ini
- Mengadakan workshop
penyusunan TP, ATP, Modul Ajar,
Modul Projek di komunitas
belajar/ internal sekolah
- Mengungah bukti karya TP, ATP,
Modul Ajar yang sesuai dengan
CP yang berlaku saat ini
- Mengunggah bukti karya Modul
Projek ke PMM
41. Kondisi Berlawanan dalam Pemanfaatan PMM
Sebagai salah satu strategi Implementasi Kurikulum Merdeka, Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu harapan utama penerapan Kurikulum Merdeka dari sudut
pandang dan peran utama Pendidik/Guru
No Permasalahan IKM Solusi dengan PMM Kondisi yang berlawanan Mitigasi
5 Implementasi
kebijakan masih
kurang optimal
Pelaksanaan Webinar dalam
implementasi kebijakan
Masih rendahnya partisipasi
guru dalam pemanfaatan
PMM
Perlunya intervensi Dinas
Pendidikan dalam mendorong
guru untuk menggunakan PMM
melalui instruksi khusus kepada
kepala sekolah/ MKKS,
melibatkan pengawas dalam
pendampingan pemanfaatan
PMM oleh guru.
6 Asesmen Kognitif
(Mata Pelajaran)
Menu Asesmen di PMM Konten di PMM hanya
memuat Literasi dan
Numerasi.
Asesmen yang berbasis mata
pelajaran diharapkan diperkuat
melalui komunitas belajar
melalui webinar di PMM atau
berbagi bukti karya diunggah di
PMM.
42. Identifikasi Permasalahan Pemanfaatan PMM
1. Sudah mempunyai akun belajar.id tetapi belum
login ke PMM
2. Sudah login dan belajar di PMM tapi belum
menerapkan dalam sistem pembelajaran
3. Sudah menerapkan pembelajaran dengan baik tapi
belum mengupload bukti karya
4. Sudah mengupload bukti karya dan sudah
mendapat umpan balik
5. Bagaimana jika pemilik akun belajar.id memiliki
modul yang ada di PMM tapi melalui share WA
grup/perorangan
kalau memang
43. Praktik Baik PMM
ELLEN SINTYA DEWI
Guru SMAN 6 Halmahera Utara
Kehadiran Platform Merdeka Mengajar (PMM) memberikan
fleksibilitas bagi saya dan teman-teman guru yang ada di
daerah Kabupaten Halmahera Utara karena PMM sangat
mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Fitur-fitur dalam
PMM sangat menarik dan menginspirasi saya untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat dengan melihat banyak praktik
baik guru-guru di Indonesia dalam mendesain pembelajaran
berpihak pada murid. Selain itu banyak pelatihan mandiri yang
dapat saya ikuti termasuk keingintahuan saya tentang
Implementasi kurikulum Merdeka (IKM). Semuanya dapat
saya pelajari di PMM
Guru adalah pembelajar
sepanjang hayat.
44. Dampak Bagi Siswa
(Testimoni)
MUHAMMAD RIZKAL
Siswa Kelas X (SMAN 6 Halmahera Utara)
Awalnya saya pikir belajar kimia itu sulit
dan membosankan tetapi dengan
sistem belajar yang diterapkan oleh Ibu
Ellen, jauh dari kata membosankan.
Cara mengajar ibu membuat kelas
menyenangkan dengan tambahan game
di sela-sela penjelasan dan ibu selalu
memberikan closing statement yang
singkat dan sangat mudah dimengerti
serta sangat menarik.
45. Dampak Bagi Siswa
(Testimoni)
JESSIKA DESTIARANI SEVENTIN
Siswa Kelas X (SMAN 6 Halmahera Utara)
Secara pribadi mapel Kimia baru bagi
saya. Tetapi oleh bimbingan Ibu Ellen
ternyata mapel Kimia dapat saya pelajari
dengan mudah serta jelas di tambah
sistem pembelajaran tidak monoton
(kreatif), saling interaktif dalam kelas
membuat saya tidak bosan. Saya semakin
antusias mengikuti pembelajaran kimia
dan kepercayaan diri semakin terbangun
saat diberi kesempatan dalam setiap
presentasi kelompok.
46. BAB 3:
Dukungan Pemerintah Daerah &
Monitoring dan Evaluasi
Dalam sesi ini peserta:
1. Mampu mengetahui perannya dalam mendorong
pemanfaatan PMM oleh sekolah di daerah masing-
masing
2. Mampu mengetahui perubahan yang terjadi dalam
praktik pembelajaran setelah sekolah memanfaatkan
PMM
3. Mampu menelaah dan mengevaluasi pemanfaatan PMM
di satuan pendidikan pada daerah masing-masing
47. 6 Strategi
Kemendikbudristek
dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka
1
6
5
2
3
4
Platform Merdeka Mengajar
Kerjasama dengan Mitra Pembangunan
Pusat Layanan Bantuan (helpdesk)
Webinar Series
Komunitas Belajar
Narasumber berbagi praktik baik
50. Advokasi ini dilakukan agar:
1. Dinas mampu mengetahui penggunaan PMM
pada satuan pendidikan
2. Dinas mampu mengetahui kebermanfaatan PMM
dalam implementasi kurikulum merdeka
3. Dinas mampu meningkatkan adoption rate PMM
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1c80Bf
Lu8LNOW5SCS7CFmjzivYLAIJWhrlOeXzdDWC
wQ/edit?usp=sharing
Banyak
51. 1. Identitas Sekolah
2. Jumlah sekolah negeri dan swasta jenjang SMA
3. Jumlah GTK yang mempunyai akun belajar.id
4. Jumlah GTK yang belum mempunyai akun belajar.id
5. Jumlah GTK yang sudah mengaktifkan akun belajar.id
6. Jumlah GTK yang sudah login di PMM
A. Dinas Pendidikan mampu mengetahui
PMM ini digunakan
52. 1. Identitas sekolah
2. Fitur apa yang sudah diakses?
a. Mengakses fitur Tentang Kurikulum Merdeka
b. Mengakses fitur Asesmen Murid
c. Mengakses fitur Perangkat Ajar
d. Mengakses fitur Pelatihan Mandiri
e. Mengakses fitur Video Inspirasi
f. Mengakses fitur Bukti Karya
g. Mengakses fitur Komunitas
B. Dinas Pendidikan mampu mengetahui
pemanfaatan PMM dalam implementasi
kurikulum merdeka di satuan pendidikan
53. 1. Fitur mana yang paling bermanfaat dalam pembelajaran pada
implementasi kurikulum merdeka? Ceritakan pengalaman Anda
dalam menggunakan fitur tersebut!
2. Produk hasil pemanfaatan fitur PMM dalam pembelajaran,
lampirkan buktinya?
3. Sudahkah satuan pendidikan membentuk/mengaktifkan
komunitas belajar pendidik di dalam sekolah masing-masing?
4. Berapa kali komunitas belajar di satuan pendidikan melakukan
pertemuan rutin dalam satu bulan?
5. Bagaimana peran komunitas belajar di satuan pendidikan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan PMM dalam IKM?
54. 1. Kebijakan Dinas Pendidikan dalam meningkatkan adoption
rate (tingkat pemanfaatan) PMM di satuan pendidikan
2. Monitoring dan evaluasi secara berkala
3. Strategi yang dilakukan Dinas Pendidikan dalam
menyelesaikan permasalahan IKM dengan memanfaatkan
PMM
C. Dinas Pendidikan mampu meningkatkan
Adoption rate (tingkat pemanfaatan) PMM di
satuan pendidikan