際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
OLEH :
W.Sanniwati, MSi
Rencana bisnis
(business plan
KEUNTUNGAN BERWIRAUSAHA
 Bos bagi diri sendiri
 Kesempatan untuk menghasilkan uang
 Kesempatan mempunyai perasaan
berharga, berprestasi
 Dapat mengembangkan ide, produk,
jasa milik sendiri
 Mengerjakan sesuatu yg disukai
 Memperoleh taraf kehidupan yg
terjamin
 Menyediakan sesuatu yg berharga
bagi masyarakat
KERUGIAN BERWIRAUSAHA
 Mengalami kerugian
 Bekerja ekstra
 Pendapatan tidak pasti
 Menghadapi tekanan
 Mengalami kejenuhan, tapi
sulit keluar dari bisnis
tanpa menyebabkan kerugian yg
berarti
BAGAIMANA PENCIPTAAN USAHA
DAPAT DIWUJUDKAN ?
 DREAM PROCCESS ACTION
 RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN)
UNTUK APA MENYUSUN
BUSINESS PLAN?
 Pedoman dan panduan dalam
menjalankan usaha:
- Penentuan target
- Alat bantu pengembangan usaha
 Meyakinkan pemilik modal atau
lembaga keuangan
TAHAPAN PENYUSUNAN
BUSINESS PLAN
 Analisis situasi usaha &
perusahaan
 Lakukan persiapan
 Pengumpulan data & informasi
 Analisis dan evaluasi
 Penulisan/ Penyusunan
ISI BUSINESS PLAN
 Urutan dan isinya logis
 Mudah dibaca dan difahami
 Realistis untuk bisa dicapai
 Mempunyai perspektif ke depan
(1-3 tahun)
 Singkat dan jelas
KHUSUS UNTUK PENETAPAN
HARGA PRODUK DAN
KELAYAKAN USAHA
 SEBAGAI PENAMBAH MATERI
UNTUK RENCANA BISNIS ANDA
AKAN DIJELASKAN SEBAGAI
BERIKUT :
PENETAPAN HARGA
PRODUK DAN KELAYAKAN
USAHA
OLEH :
W.SANNIWATI, MSi
PENETAPAN HARGA
PRODUK
1. HARGA POKOK
Perhitungan biaya untuk tiap unit produk yang dihasilkan
dan sangat penting dalam menetapkan besarnya laba atau
rugi perusahaan.
2. HARGA JUAL
Perhitungan tingkat harga satuan unit produk tertentu
untuk dapat dijual, yang didasarkan pada harga pokok,
break event point, jumlah permintaan, dan persaingan.
HARGA POKOK
Jumlah Biaya
Harga Pokok per Unit =
Jumlah Produk
JUMLAH BIAYA
Yaitu seluruh biaya produksi yang dikeluarkan
untuk suatu satuan produk, yang terdiri dari :
1.Biaya Variabel : Biaya yang dipengaruhi besar
kecilnya jumlah produksi.
Ex.:biaya bahan baku,pembelian bahan
pembantu/penunjang, upah tenaga kerja, dll.)
2.Biaya Tetap : Biaya yang tidak dipengaruhi besar
kecilnya jumlah produksi.
Ex.: biaya penyusutan, pajak, dll.
BIAYA PRODUKSI
TC = TVC + TFC
Keterangan :
TC = TOTAL COST
= BIAYA TOTAL
TVC = TOTAL VARIABLE COST
= BIAYA VARIABEL TOTAL
TFC = TOTAL FIXED COST
= BIAYA TETAP TOTAL
Biaya Penyusutan
Jumlah pengurangan nilai aktiva karena
menyusut sesuai dengan jangka waktu
pemakaian, misalnya : bangunan pabrik,
mesin, serta perlengkapan lain yang
mempunyai masa pakai lebih dari satu
tahun nilainya akan berkurang karena
menjadi aus akibat pemakaian.
Menghitung Penyusutan
Biaya Penyusutan per Tahun =
Harga Beli
Umur Ekonomis
Ex. Sebuah perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp, 5.000.000,00
yang diperkirakan umurnya akan mencapai 10 tahun. Diketahui pula
bahwa pada akhir umurnya mesin ini tidak mempunyai nilai sisa,
maka perhitungan penyusutannya sbb:
Rp. 5.000.000,00
= Rp. 500.000 ,00 Per Tahun.
10
HARGA JUAL
1. Harga Pokok + ( x% x Harga Pokok).
x% = harus dapat menutup biaya umum, biaya administrasi, biaya
pemasaran, dan sejumlah laba yang diharapkan.
Contoh : Harga pokok Rp. 10.000,00
x % sebesar 20 %
Harga Jual = Rp. 10.000,00 + (20% x Rp. 10.000,00)
= Rp. 12.000,00.
Namun demikian harus diingat bahwa harga jual ini jangan sampai
melampaui harga jual orang lain. Dan juga perhatikan pula etika dari
segi-segi agama.
2. Penentuan Harga Jual Berdasarkan Break Event Point
(Titik Impas)
Titik Impas adalah suatu titik perpotongan antara garis total hasil penjualan dengan garis total
biaya yang menggambarkan perusahaan tidak untung tidak rugi, karena jumlah hasil penjualan
sama besarnya dengan jumlah biaya.
Hasil Penjualan/Biaya Garis total penjualan
(Rp) Garis total biaya
Titik Impas
Biaya Tetap
Kuantitas (unit/satuan)
Tujuan titik impas adalah untuk perencanaan laba perusahaan. Oleh karena telah diketahuinya
pada titik penjualan berapa perusahaan tidak untung tidak rugi dan agar perusahaan dapat
mencapai laba, maka penjualan harus melampaui titik impas.
RUMUS TITIK IMPAS
Keadaan break event (batas minimal volume produksi atau harga jual) tercapai
bila :Total Hasil Penjualan = Total Biaya (Tidak Untung Tidak Rugi)
Rumus : Biaya Tetap
x 1 unit
Harga Jual  Biaya Variabel per unit
Ex. Untuk menghasilkan 1.000 buah kue donat , telah dikeluarkan Biaya Variabel untuk tiap
satuan donat Rp.800 ,00 dan Biaya Tetap Rp. 700.000,00 per tahun, , maka perusahaan
mencapai penjualan pada Titik Impas :
Rp. 700.000,00
x 1 = 1.000 buah kue donat
Rp. X  Rp.800,00
Rp. 700.000,00 : 1.000 = Rp. X  Rp. 800,00
700,00 = Rp. X  Rp. 800,00
X = Rp. 700,00 + Rp. 800,00 = Rp. 1.500,00
Jadi, bila perusahaan mengharapkan laba, dia harus dapat menjual lebih dari 1.000 buah kue donat
dengan harga jual Rp. 1.500,00 per buah atau sebaliknya.
Asumsi Utk Titik Impas
1. Hanya satu jenis produk, bila terdiri dari
beberapa jenis, maka pada setiap
penjualannya komposisinya sama.
2. Biaya tetap maupun biaya variabel tidak
berubah.
3. Harga jual tidak berubah
4. Jumlah produk yang dihasilkan dianggap
terjual semua.
3. Penentuan Harga Jual
Berdasarkan Permintaan (Demand)
Yaitu harga jual yang didasarkan pada tinggi
rendahnya permintaan.
Bila permintaan naik, maka harga cenderung
akan naik, dan sebaliknya
4. Penentuan Harga Jual Berdasarkan
Persaingan
Yaitu penetapan harga jual yang memperhatikan harga
jual yang ditetapkan para pesaing.
Disini harga pasar merupakan pedoman dalam
menetapkan harga jual.
Bila harga jual ditetapkan berdasarkan harga pasar,
maka harga pokok tidak berperan dalam penetapan
harga jual, tetapi tetap penting untuk menetapkan
laba/rugi perusahaan.
KELAYAKAN USAHA
1. REVENUE COST RATIO (R/C)
Perhitungan paling sederhana :
Revenue (Penerimaan = vol.x harga)
Cost (Biaya)
R/C > 1 ------- Layak diusahakan
R/C = 1 ------ Impas
R/C < 1 ------ Tidak Layak diusahakan
2. ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA/ANALISIS INVESTASI/ANALISIS
FINANSIAL.
Tujuan: Untuk mengetahui pada tahun keberapa perusahaan mulai mendapatkan keuntungan,
manfaat apa yang dapat diperoleh perusahaan, pada tingkat bunga berapa, periode pembayaran
berapa dan berapa lama perusahaan dapat mengembalikan modal.
Perhitungan : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost (NBC), Pay Back Period,
Internal Rate of Return (IRR).
REFERENSI ;
1. EVALUASI PROYEK (ABDUL CHOLIK, DKK)
2. ECONOMIC ANALYSIS OF AGRICULTURE (J. PRICE GITTINGER)
bahan kuliah manajemen Agribisnis. Rencana Bisnis Agribisnis. May 14, 2014.ppt

More Related Content

bahan kuliah manajemen Agribisnis. Rencana Bisnis Agribisnis. May 14, 2014.ppt

  • 1. OLEH : W.Sanniwati, MSi Rencana bisnis (business plan
  • 2. KEUNTUNGAN BERWIRAUSAHA Bos bagi diri sendiri Kesempatan untuk menghasilkan uang Kesempatan mempunyai perasaan berharga, berprestasi Dapat mengembangkan ide, produk, jasa milik sendiri Mengerjakan sesuatu yg disukai Memperoleh taraf kehidupan yg terjamin Menyediakan sesuatu yg berharga bagi masyarakat
  • 3. KERUGIAN BERWIRAUSAHA Mengalami kerugian Bekerja ekstra Pendapatan tidak pasti Menghadapi tekanan Mengalami kejenuhan, tapi sulit keluar dari bisnis tanpa menyebabkan kerugian yg berarti
  • 4. BAGAIMANA PENCIPTAAN USAHA DAPAT DIWUJUDKAN ? DREAM PROCCESS ACTION RENCANA BISNIS (BUSINESS PLAN)
  • 5. UNTUK APA MENYUSUN BUSINESS PLAN? Pedoman dan panduan dalam menjalankan usaha: - Penentuan target - Alat bantu pengembangan usaha Meyakinkan pemilik modal atau lembaga keuangan
  • 6. TAHAPAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN Analisis situasi usaha & perusahaan Lakukan persiapan Pengumpulan data & informasi Analisis dan evaluasi Penulisan/ Penyusunan
  • 7. ISI BUSINESS PLAN Urutan dan isinya logis Mudah dibaca dan difahami Realistis untuk bisa dicapai Mempunyai perspektif ke depan (1-3 tahun) Singkat dan jelas
  • 8. KHUSUS UNTUK PENETAPAN HARGA PRODUK DAN KELAYAKAN USAHA SEBAGAI PENAMBAH MATERI UNTUK RENCANA BISNIS ANDA AKAN DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :
  • 9. PENETAPAN HARGA PRODUK DAN KELAYAKAN USAHA OLEH : W.SANNIWATI, MSi
  • 10. PENETAPAN HARGA PRODUK 1. HARGA POKOK Perhitungan biaya untuk tiap unit produk yang dihasilkan dan sangat penting dalam menetapkan besarnya laba atau rugi perusahaan. 2. HARGA JUAL Perhitungan tingkat harga satuan unit produk tertentu untuk dapat dijual, yang didasarkan pada harga pokok, break event point, jumlah permintaan, dan persaingan.
  • 11. HARGA POKOK Jumlah Biaya Harga Pokok per Unit = Jumlah Produk
  • 12. JUMLAH BIAYA Yaitu seluruh biaya produksi yang dikeluarkan untuk suatu satuan produk, yang terdiri dari : 1.Biaya Variabel : Biaya yang dipengaruhi besar kecilnya jumlah produksi. Ex.:biaya bahan baku,pembelian bahan pembantu/penunjang, upah tenaga kerja, dll.) 2.Biaya Tetap : Biaya yang tidak dipengaruhi besar kecilnya jumlah produksi. Ex.: biaya penyusutan, pajak, dll.
  • 13. BIAYA PRODUKSI TC = TVC + TFC Keterangan : TC = TOTAL COST = BIAYA TOTAL TVC = TOTAL VARIABLE COST = BIAYA VARIABEL TOTAL TFC = TOTAL FIXED COST = BIAYA TETAP TOTAL
  • 14. Biaya Penyusutan Jumlah pengurangan nilai aktiva karena menyusut sesuai dengan jangka waktu pemakaian, misalnya : bangunan pabrik, mesin, serta perlengkapan lain yang mempunyai masa pakai lebih dari satu tahun nilainya akan berkurang karena menjadi aus akibat pemakaian.
  • 15. Menghitung Penyusutan Biaya Penyusutan per Tahun = Harga Beli Umur Ekonomis Ex. Sebuah perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp, 5.000.000,00 yang diperkirakan umurnya akan mencapai 10 tahun. Diketahui pula bahwa pada akhir umurnya mesin ini tidak mempunyai nilai sisa, maka perhitungan penyusutannya sbb: Rp. 5.000.000,00 = Rp. 500.000 ,00 Per Tahun. 10
  • 16. HARGA JUAL 1. Harga Pokok + ( x% x Harga Pokok). x% = harus dapat menutup biaya umum, biaya administrasi, biaya pemasaran, dan sejumlah laba yang diharapkan. Contoh : Harga pokok Rp. 10.000,00 x % sebesar 20 % Harga Jual = Rp. 10.000,00 + (20% x Rp. 10.000,00) = Rp. 12.000,00. Namun demikian harus diingat bahwa harga jual ini jangan sampai melampaui harga jual orang lain. Dan juga perhatikan pula etika dari segi-segi agama.
  • 17. 2. Penentuan Harga Jual Berdasarkan Break Event Point (Titik Impas) Titik Impas adalah suatu titik perpotongan antara garis total hasil penjualan dengan garis total biaya yang menggambarkan perusahaan tidak untung tidak rugi, karena jumlah hasil penjualan sama besarnya dengan jumlah biaya. Hasil Penjualan/Biaya Garis total penjualan (Rp) Garis total biaya Titik Impas Biaya Tetap Kuantitas (unit/satuan) Tujuan titik impas adalah untuk perencanaan laba perusahaan. Oleh karena telah diketahuinya pada titik penjualan berapa perusahaan tidak untung tidak rugi dan agar perusahaan dapat mencapai laba, maka penjualan harus melampaui titik impas.
  • 18. RUMUS TITIK IMPAS Keadaan break event (batas minimal volume produksi atau harga jual) tercapai bila :Total Hasil Penjualan = Total Biaya (Tidak Untung Tidak Rugi) Rumus : Biaya Tetap x 1 unit Harga Jual Biaya Variabel per unit Ex. Untuk menghasilkan 1.000 buah kue donat , telah dikeluarkan Biaya Variabel untuk tiap satuan donat Rp.800 ,00 dan Biaya Tetap Rp. 700.000,00 per tahun, , maka perusahaan mencapai penjualan pada Titik Impas : Rp. 700.000,00 x 1 = 1.000 buah kue donat Rp. X Rp.800,00 Rp. 700.000,00 : 1.000 = Rp. X Rp. 800,00 700,00 = Rp. X Rp. 800,00 X = Rp. 700,00 + Rp. 800,00 = Rp. 1.500,00 Jadi, bila perusahaan mengharapkan laba, dia harus dapat menjual lebih dari 1.000 buah kue donat dengan harga jual Rp. 1.500,00 per buah atau sebaliknya.
  • 19. Asumsi Utk Titik Impas 1. Hanya satu jenis produk, bila terdiri dari beberapa jenis, maka pada setiap penjualannya komposisinya sama. 2. Biaya tetap maupun biaya variabel tidak berubah. 3. Harga jual tidak berubah 4. Jumlah produk yang dihasilkan dianggap terjual semua.
  • 20. 3. Penentuan Harga Jual Berdasarkan Permintaan (Demand) Yaitu harga jual yang didasarkan pada tinggi rendahnya permintaan. Bila permintaan naik, maka harga cenderung akan naik, dan sebaliknya
  • 21. 4. Penentuan Harga Jual Berdasarkan Persaingan Yaitu penetapan harga jual yang memperhatikan harga jual yang ditetapkan para pesaing. Disini harga pasar merupakan pedoman dalam menetapkan harga jual. Bila harga jual ditetapkan berdasarkan harga pasar, maka harga pokok tidak berperan dalam penetapan harga jual, tetapi tetap penting untuk menetapkan laba/rugi perusahaan.
  • 22. KELAYAKAN USAHA 1. REVENUE COST RATIO (R/C) Perhitungan paling sederhana : Revenue (Penerimaan = vol.x harga) Cost (Biaya) R/C > 1 ------- Layak diusahakan R/C = 1 ------ Impas R/C < 1 ------ Tidak Layak diusahakan 2. ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA/ANALISIS INVESTASI/ANALISIS FINANSIAL. Tujuan: Untuk mengetahui pada tahun keberapa perusahaan mulai mendapatkan keuntungan, manfaat apa yang dapat diperoleh perusahaan, pada tingkat bunga berapa, periode pembayaran berapa dan berapa lama perusahaan dapat mengembalikan modal. Perhitungan : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost (NBC), Pay Back Period, Internal Rate of Return (IRR). REFERENSI ; 1. EVALUASI PROYEK (ABDUL CHOLIK, DKK) 2. ECONOMIC ANALYSIS OF AGRICULTURE (J. PRICE GITTINGER)