Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara cerpen, novel, dan roman. Ia menjelaskan ciri-ciri masing-masing seperti alur, konflik, panjang cerita, dan penokohan. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur intrinsik karya sastra seperti tema, alur, latar, tokoh, dan gaya bahasa. Terdapat pula contoh cerpen kewirausahaan tentang seorang penjual bakso.
1 of 8
Download to read offline
More Related Content
Bahasa indonesia
1. KELOMPOK 3
Anindya muliawati (03)
Erfi Dwi Indriastuti (09)
Harist al hakim (15)
Novia Dini Alviyanti (22)
2. Cerpen dan Novel
CERPEN
Ciri-cirinya:
1. Alur sederhana
2. Konflik tidak mengubah
nasib tokoh
3. Menceritaskan
permasalahan tokoh yang
dianggap penting
4. Karakter tokoh tidak
mendetail
5. Waktu yang dibutuhkan
membaca lebih sedikit.
NOVEL
Ciri-cirinya:
1. Alurnya komplek
2. Konflik mengubah nasib
tokoh
3. Menceritakan sebagian
besar kehidupan tokoh
4. Karakter tokoh
disampaikan mendetail
5. Waktu yang dibutuhkan
relatif lebih lama.
3. No Unsur Roman Novel Cerpen
1 Alur Kompleks Kompleks Sederhana
2 Konflik Mengubah nasib
tokoh secara
tragis
Mengubah nasib
tokoh
Tidak mengubah
nasib tokoh
3 Panjang cerita Menceritakan
kehidupan tokoh
secara mendetail
sejak lahir sampai
dewasa atau
meninggal dunia
Menceritakan
sebagian besar
kehidupan tokoh
Menceritakan
kehidupan tokoh
yang dianggap
penting
4 Penokohan Karakter tokoh
disampaikan
secara lebih
mendetail
Karakter tokoh
disampaikan
secara mendetail.
Karakter tokoh
tidak mendetail.
4. Unsur intrinsik Karya Sastra
Beberapa Unsur Intrinsik pada Karya Sastra antara lain:
A. Tema
Tema ialah gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita.
B. Alur (Plot)
Alur ialah jalan cerita sebuah karya sastra.
C. Latar (Setting)
Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang
tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.
5. Tokoh dan Penokohan
D. Tokoh
Tokoh ialah pelaku dalam sebuah cerita.. Dalam sebuah cerita kita mengenal tokoh
baik-baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis) serta tokoh utama dan tokoh
tambahan atau sampingan
E. Penokohan (Perwatakan)
Penokohan ialah penggambaran watak tokoh yang ada di dalam sebuah cerita.
Penokohan dapat dikembangkan melalui 2 cara, yakni secara langsung (analitik) &
tidak langsung (dramatik).
6. F. Sudut Pandang (Point of View).
Suduat pandang ini ada berbagai macam. Ada sudut pandang
orang pertama pelaku utama, sudut pandang orang pertama pelaku
sampingan, sudut pandang orang ketiga pelaku utama, dan sudut
pandang orang ketiga pelaku sampingan.
G. Amanat
Amanat ialah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca.
H. Gaya Bahasa (Permajasan)
Majas disebut juga bahasa kias atau gaya bahasa. Majas
adalah cara menampilkan diri dalam bahasa. pembahasan lebih
lanjut tentang majas, nanti akan kami tulis pada artikel selanjutnya.
7. Unsur Eksntrinsik
b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun
cerita sebuah karya. Unsur ekstrinsik karya sastra, antara lain:
1. Latar Belakang Penciptaan
2. Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan,
3. Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang
8. Contoh cerpen kewirausahaan
Seorang penjual bakso mengalami kendala dalam pembuatan
baksonya. Tukang bakso itu bernama Timbul. Ketika belum
menemukan resep yang tepat ia sering mendapatkan saran,
kritik, bahkan cacian oleh para pembeli baksonya. Akan tetapi,
mendengar saran, krtitik, dan cacian tersebut, penjual bakso
itu tidak merasa sakit hati, Timbul hanya “tersenyum”. Seraya
berjalannya waktu, dengan banyak kegagalan dan kesalahan-kesalahannya
Timbul bersama istri terus berusaha
memperbaiki kualitas baksonya.
Berkat usaha yang dilakukan tukang bakso dan istrinya yang
terus berusaha memperbaiki kualitas baksonya alhasi, lima
tahun terakhir ini rasa bakso yang di buat oleh Timbul itu
enak.