Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada tanaman seperti penyakit layu pada tanaman nilam, penyakit hawar daun padi, dan penyakit layu pada kacang tanah beserta gejala dan cara pengendaliannya.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Ìý
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kekurangan hara sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tanaman tidak mengalami kematian maupun gagal panen.
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Dokumen tersebut membahas tentang transpirasi pada tanaman, yaitu proses hilangnya air dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi berbeda dengan evaporasi dan gutasi. Transpirasi diatur oleh bukaan dan tutupnya stomata, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan dan karakteristik tanaman. Transpirasi berperan dalam pengangkutan air dan zat hara serta menjaga suhu daun.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Ìý
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Makalah ini membahas tentang survei tanah dan manfaatnya. Survei tanah dilakukan untuk mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah yang sama atau hampir sama sifatnya. Terdapat beberapa tahapan dalam survei tanah mulai dari persiapan, pendahuluan, utama, hingga pengolahan data. Metode yang digunakan antara lain metode grid kaku dan metode fisiografik. Manfaat survei tanah diantar
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Laporan praktikum ilmu gulma mendiskusikan percobaan dormansi biji gulma pada berbagai jenis tanah. Percobaan menunjukkan bahwa jenis gulma yang mengalami pematahan dormansi berbeda di setiap tanah. Tanah pekarangan memiliki jumlah gulma terbanyak sedangkan tanah sawah tidak menunjukkan pematahan dormansi. Secara umum, tidak ada pengaruh nyata jenis tanah terhadap pematahan dormansi biji gulma.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Dokumen tersebut membahas tentang transpirasi pada tanaman, yaitu proses hilangnya air dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi berbeda dengan evaporasi dan gutasi. Transpirasi diatur oleh bukaan dan tutupnya stomata, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan dan karakteristik tanaman. Transpirasi berperan dalam pengangkutan air dan zat hara serta menjaga suhu daun.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Ìý
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Makalah ini membahas tentang survei tanah dan manfaatnya. Survei tanah dilakukan untuk mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah yang sama atau hampir sama sifatnya. Terdapat beberapa tahapan dalam survei tanah mulai dari persiapan, pendahuluan, utama, hingga pengolahan data. Metode yang digunakan antara lain metode grid kaku dan metode fisiografik. Manfaat survei tanah diantar
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman kehutanan khususnya jati. Disebutkan beberapa jenis hama seperti hama tungau merah, lalat putih, dan penggerek batang serta beberapa penyakit seperti layu bakteri dan layu busuk. Serangan hama dan penyakit dapat menurunkan kualitas kayu dan nilai ekonominya.
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...Novayanti Simamora
Ìý
Studi mengenai penyakit busuk hitam pada tanaman kubis yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. campestris. Bakteri ini menyerang berbagai varietas kubis dengan tingkat resistensi yang berbeda-beda. Beberapa metode pengendalian seperti pembibitan yang sehat, penggunaan varietas tahan, dan penyemprotan bakterisida dapat digunakan untuk menanggulangi penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis gulma yang umum pada tanaman hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran seperti apel, salak, mangga, kubis, dan wortel beserta teknik pengendaliannya. Gulma-gulma tersebut dapat bersaing dengan tanaman utama dalam pemenuhan kebutuhan akan nutrisi, cahaya, dan ruang tumbuh.
Dokumen tersebut membahas hama-hama utama pada tanaman padi yaitu siput murbai, penggerek batang, wereng batang coklat, walang sangit, dan tikus. Hama-hama tersebut dapat merusak tanaman padi mulai dari fase persemaian hingga panen dengan cara menggigit batang, memakan daun, atau menghisap bulir padi. Upaya pengendaliannya meliputi sanitasi, pola tanam, penggunaan musuh alami,
Bacterial leaf blight of rice is caused by the pathogen Xanthomonas campestris pv. oryzae. It was first reported in Japan in 1884 and India in 1951. Symptoms include leaf blight with small water-soaked spots developing on leaf margins that turn yellow and necrotic, causing leaf drying. Under humid conditions, creamy white bacterial ooze is exuded from lesions. The bacteria infect through wounds and environments with rainfall between 22-26°C along with excess nitrogen fertilizer promote disease spread. Management includes removing and burning diseased plant parts, selecting healthy seeds, avoiding wounding, using resistant varieties, and spraying streptocyclin.
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Dokumen tersebut membahas tentang jamur/cendawan, termasuk definisi fungi, habitat fungi yang tersebar luas di bumi, dan kemampuan fungi untuk hidup di berbagai material organik baik hidup maupun mati. Juga disebutkan bahwa banyak fungi hidup di tanah berhumus meskipun ada juga yang menyerang organisme hidup.
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
Ìý
Laporan praktikum pengelolaan tanaman industri mengenai pengelolaan tanaman singkong. Laporan ini menjelaskan hama, penyakit dan gulma yang menyerang tanaman singkong beserta gejalanya. Laporan juga menjelaskan upaya pengendalian yang dilakukan seperti penyemprotan insektisida, fungisida, dan herbisida. Rekomendasi pengendalian hama, penyakit dan gulma meliputi penanaman varietas tahan, menjaga kebersihan lahan
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya kentang mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hama penyakit dan panen. Kentang dapat dibudidayakan pada ketinggian 1.000-3.000 m dpl dengan curah hujan 1500 mm/tahun menggunakan umbi bibit berat 30-50 gram dan varietas unggul. Teknik budidaya mencakup pemupukan, penanaman jarak 80x40 cm, pemeliharaan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganiswahyuniSRK
Ìý
1. hubungan antara manusia dan mikroorganisme
2. flora normal pada kulit
3. flora normal pada mata
4.flora normal pada slauran pernafasan
5. flora normal pada saluran pencernaan
Makalah ini membahas pengendalian gulma secara kultur teknis dengan memilih lahan yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan lapangan dari sisa tanaman dan gulma untuk mencegah penyebaran organisme penyebab penyakit.
Pengaruh fasciolopsis buski terhadap anemi di desa kalumpang dalamNana Noviana Nadarsyah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh cacing Fasciolopsis buski terhadap anemia di Desa Kalumpang Dalam, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Cacing buski hidup di usus manusia dan hewan serta menyebabkan anemia karena hisapan darah. Penyakit ini menular karena telur cacing yang keluar bersama tinja. Warga Desa Kalumpang Dalam rawan terinfeksi karena sering memakan tumbuhan air mentah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengamatan jamur mikroskopis dari sampel jagung busuk.
2. Jamur yang diamati adalah Aspergillus sp. pada perbesaran 40x.
3. Dokumen juga membahas ciri-ciri umum jamur seperti bersel satu atau berbenang, serta peran jamur di lingkungan.
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiWarnet Raha
Ìý
1. Jamur dapat hidup di berbagai lingkungan dan menginfeksi berbagai bagian tubuh manusia seperti kulit kepala, tubuh, kuku, dan bagian intim.
2. Faktor yang memicu infeksi jamur antara lain lembab, panas, keringat berlebihan, trauma, gangguan flora normal tubuh, dan penyakit seperti HIV/AIDS.
3. Gejala infeksi jamur kulit berupa bercak berwarna putih, merah, hitam yang gatal dan b
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit blas pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae dan dapat menurunkan hasil panen hingga 70%. Jamur ini menginfeksi berbagai bagian tanaman dan tumbuh baik pada suhu 28 derajat celcius. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah varietas tanaman, jarak tanam, dan kondisi lingkungan. Upaya pencegahan dan pengendalian melip
Makalah ini membahas tentang pengendalian gulma secara kultur teknis melalui 3 cara yaitu memilih lahan yang sesuai, menerapkan rotasi tanaman, dan melakukan sanitasi lapangan serta tanaman untuk menghilangkan gulma dan organisme penyebab penyakit.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
Ìý
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (ا, و, ي) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docxshafiqsmkamil
Ìý
Bakteri penyakit pada tanaman
1. BAKTERI PENYEBABAB
PENYAKIT
KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH
1. ALI JASMAN SIREGAR 1404130117
2. MARWAJI NASUTION 1404130118
3. NURAIDA SIAGIAN 1404130125
4. PATIMAH HARAHAP 1404130128
5. RULY PAISAL 1404130132
6. SAIPUL ASRI HARAHAP 1404130134
2. PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri adalah suatu organisme uniseluler
(bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu
bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih.
Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di
air, di organisme lain, juga berada di lingkungan
yang ramah maupun ekstrem
3. CIRI – CIRI BAKTERI
ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup
lain yaitu :
1. Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara
0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran
rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata
air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan
dinding selnya mengandung peptidoglikan
4. Klasifikasi bakteri dapat dilihat dari beberapa
penggolongan. Diantaranya
1. klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk
tubuh
2. klasifikasi bakteri berdasarkan flagela
3. bakteri berdasarkan pewarnaan gram
4. Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan
oksigen
5. Klasifikasi bakteri berdasarkan cara
memperoleh makanan
KLASIFIKASI BAKTERI
6. BAKTERI
Pada dasarnya Penyakit pada tanaman terutama
yang disebabkan oleh Bakteri sangat banyak
sekali. Penyakit yang sebabkan Bakteri bisa
menimbulkan berbagai macam dampak Pada
tanaman yang di budidayakan oleh Para petani.
Berikut adalah uraian singkat tentang Penyakit
Yang Disebabkan Bakteri :
7. 1. PENYAKIT LAYU PADA
NILAM
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Ralstonia solanacearum dan dapat
menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal
serangan penyakit berupa salah satu daun
pucuk layu dan diikuti dengan daun bagian
bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan
intensitas serangan di atas 50%, tanaman
akan mati dalam waktu 7 hari.
9. PENANGGULANGAN
Strategi pengendalian penyakit layu bakteri pada nilam
secara umum dapat dilakukan dengan cara:
1. Sanitasi dan eradikasi untuk mengurangi inokulum.
2. Membersihkankan lahan yang sudah terinfeksi bakteri
selama 2-3 tahun dan mencabut tanaman terserang,
serta membakarnya.
3. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang layu
bakteri seperti tanaman padi atau jagung.
10. 4. Memperbaiki saluran drainase pada waktu curah hujan tinggi.
Tanaman yang ditanam di lahan yang tergenang air atau air
tanah dangkal dapat mendorong berkembangnya organisme
pengganggu tumbuhan seperti cendawan dan bakteri, oleh
karena itu diperlukan adanya parit drainase.
5. Menggunakan bibit unggul atau bibit dari tanaman sehat pada
kebun yang belum terserang penyakit layu bakteri.
6. Menggunakan agensia hayati yaitu bakteri Pseudomonas
flourescen, Pseudomonas sepasia, Bacillus sp., dan
Micrococcus sp.
7. Penggunaan pestisida nabati dari bahan tanaman cengkeh dan
kayu manis.
8. Pestisida kimia digunakan sebagai alternatif terakhir, yaitu
dengan penggunaan pestisida yang berbahan aktif
streptomycin sulfat dan carbofuran.
Lanjutan
11. 2. Penyakit Hawar Daun Tanaman Padi
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama
Xanthomonas oryzae. Kerugian yang ditimbulkan
sangatlah nyata, penurunan produksi yang
diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini
dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih
berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian
tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau
kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian
daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi
seluruh bagian helaian daun..
12. a) Bila serangan terjadi pada awal pertumbuhan,
tanaman menjadi layu dan mati, gejala ini disebut
kresek. Pada tanaman dewasa menimbulkan gejala
hawar (blight). Gejala dimulai daari tepi daun,
berwarna keabu-abuan dan lama-lama menjadi kering
b) Bila serangan terjadi pada saat berbunga, proses
pengisian gabah menjadi tidak sempurna,
menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau bahkan
hampa. Pada kondisi seperti ini kehilangan haasil
mencapai 50-70% penyakit hawar bakteri sering
timbul terutama pada saat musim hujan.
Gejala Penyakit
14. PENGENDALIAN
1. Teknik Budidaya
Untuk menekan perkembangan penyakit hawar daun
bakteri disarankan pengendalian secara terpadu
yang mencangkup cara budidaya dengan perlakuan
bibit secara baik, jarak tanam tidak terlalu rapat,
pengairan secara berselang (intermiten), pemupukan
sesuai kebutuhan tanaman dan varietas tanaman.
15. Lanjutan
2. Varietas Tahan
Pengendalian penyakit hawar daun bakteri yang selama
ini di anggap paling efektif adalah dengan varietas
tahan. Namun teknologi ini dihambat oleh adanya
kemampuan bakteri pathogen membentuk patotipe
(strain) baru yang lebih virulen yang menyebabkan
ketahanan varietas tidak mampu bertahan lama. Adanya
kemampuan pathogen ini terjadi dari waktu ke waktu.
Hal ini menyebabkan varietas tahan disuatu saat tetapi
rentan disaat yang lain dan tahan di suatu wilayah tetapi
rentan di wilayah lain.
Lanjutan
16. 3. Penyakit Layu pada Kacang
Tanah
Penyakit layu kacang tanah disebabkan oleh
bakteri Pseudomonas solanacearum yang dapat
menurunkan produksi kacang tanah. Di Indonesia
penurunan produksi akibat penyakit layu bakteri
ini mencapai 30 sampai 60%, sedangkan
dinegara China kehilangan hasil mencapai
50.000 ton setiap tahunnya (Soenartiningsih,
2012).
17. GEJALA
Gejala penyakit layu pada tanaman muda
mengakibatkan layu mendadak pada batang dan
daun, sedangkan daun lainnya tetap berwarna
hijau. Pada tanaman tua serangannya
menyebabkan daun menguning, layu atau mati
satu cabang atau seluruh tanaman. Pada akar
tanaman yang terinfeksi menjadi busuk, dan
berwarna coklat (Soenartiningsih, 2012).
19. PENGENDALIAN
Pengendalian penyakit layu kacang
tanah dapat dilakukan secara
terpadu yaitu secara kultur teknis
dengan rotasi tanaman dan sanitasi
tanaman, penggunaan varietas tahan
serta benih sehat (tidak terinfeksi).