際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Balantidium coli
NAMA KELOMPOK : 
 Indah Purira Hartani (P27834013050) 
 Ika Wahyuningtyas (P27834013051) 
 Ratu Zamrudah (P27834013052) 
 Wilda Jannatul Ulya (P27834013054) 
 Elsa Lusiana (P27834013055) 
 Yulia Magdalena S. (P27834013056) 
 Rofyatul Hasanah (P27834013057) 
 Paramita Daniswari (P27834013058) 
 Anisa Suci Rohmawati (P27834013059) 
 Mita Yurike Rifkiani (P27834013060) 
 Winda Sulistyo Dewi (P27834013061) 
 Eka Syam Putra (P27834013062)
protozoa usus manusia yang terbesar dan satu-satunya 
golongan ciliata manusia yang patogen 
menimbulkan penyakit 
balantidiasis atau ciliate dysentri 
hospes : babi, tikus dan beberapa spesies kera 
yang hidup di daerah tropis 
 babi adalah pembawa non-patogen 
siklus hidupnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium 
tropozoit dan kista
 Bentuk : lonjong 
 ukuran : 60-70 亮 
Pada bagian anterior yang agak menyempit, terdapat 
sitostom yang berfungsi sebagai mulut 
bagian posterior bentuknya agak melebar, terdapat sitoping 
( cytopyge ) yan berfungsi sebagai alat pengeluaran zat  zat 
yang tidak diperlukan lagi 
Pada seluruh tubuhnya terdapat bulu getar atau cilium 
Pada sitostom terdapat bulu getar yang agak panjang, 
berfungsi untuk bergerak dan mengambil makanan 
inti : makronukleus dan mikronukleus 
Terdapat 1  2 buah vakuol kontraktil dan banyak vakuol 
makanan
 bentuk : lonjong 
 dinding sel : tebal dan berlapis dua 
 diantar dua lapisan dinding tersebut terdapat cilia namun 
dapat menghilang bila dalam bentuk yang matang 
Ukuran : 45  65 亮 
Inti : makronukleus 
kista yang hidup masih mempunyai bulu getar yang masih 
bergerak
MORFOLOGI : 
Stadium tropozoit Stadium kista
 Habitat : didalam selaput lendir usus besar terutama di daerah 
sekum pada hewan dan manusia 
 didalam tinja dapat hidup 1  2 hari pada suhu kamar 
 Bentuk kista adalah bentuk infektif 
 Bila bentuk kista tertelan terjadi ekskistasi di dinding usus halus 
 Dari satu keluar satu bentuk vegetatif yang segera 
berkembangbiak dan membentuk koloni di selaput lendir usus 
besar 
 Setelah itu balantidium berkembang dan dewasa lalu bertelur 
 Bentuk kista dan bentuk tropozoit keluar bersama tinja hospes 
 Trafozoit dapat menembus dinding usus dan ikut mengalir 
bersama aliran darah menuju organ  organ lain misalnya ke paru 
 paru , liver dan otak 
 Lalu memperbanyak diri di ekstraintestinal 
 Lalu membentuk kista infektif dan megeluarkannya bersama 
feses
 Bentuk tropozoit berembang biak dengan cara 
membelah diri 
 Mula  mula mikronukleus yang membelah diikuti 
oleh makronukleus dan sitoplasma sehingga menjadi 
dua organisme yang baru 
 Reproduksi berlangsung seksual dan aseksual 
 Aseksual dengan pembelahan biner 
 Seksual dengan konjugasi 
 Materi genetik konjugasi dua jenis kawin berlawanan 
pair & pertukaran
Balantidium coli
Kista adalah tahap yang bertanggung jawab untuk 
transmisi balantidiasis. 
Host paling sering memperoleh kista melalui 
konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. 
Setelah menelan, excystation terjadi di usus kecil, 
dan tropozoit menjajah usus besar. 
Tropozoit berada dalam lumen usus besar manusia 
dan hewan, melakukan pembelahan biner, yang 
memungkinkan terjadi konjugasi.
 Tropozoit menjalani encystation untuk 
menghasilkan kista infektif. 
 Beberapa tropozoit menyerang dinding usus besar 
dan berkembang biak. 
 Beberapa kembali ke lumen dan hancur. 
 Kista matang keluar bersama feses
Cara Penularan Penyakit : 
Dengan menelan kista yang berasal dari kotoran inang yang 
terinfeksi, pada saat wabah, penularan terutama melalui air yang 
terkontaminasi.Penularan sporadis terjadi karena masuknya 
kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan 
yang terkontaminasi. 
Masa Inkubasi : 
Tidak diketahui, mungkin hanya beberapa hari. 
Masa Penularan : 
Selama infeksi.
Kerentanan dan Kekebalan : 
Sebagian besar orang sepertinya memiliki kekebalan alami. 
Orang dengan keadaan umum yang jelek karena suatu penyakit 
sebelumnya, bila terinfeksi oleh parasit ini akan menjadi serius 
bahkan fatal. 
Tanda-tanda : 
Gejala klinik dari balantidiasis adalah diare dengan 
konstipasi, tidak nafsu makan, muntah, cachexia. Terkadang juga 
dapat menyebabkan gangguan ekstra intestinal, urethritis dan 
peritonitis. 
Diagnosisnya dengan cara ditemukan bentuk trofozoit 
dalam tinja encer dan kista dalam tinja padat.
1. Beri penyuluhan pada masyarakat tentang higiene 
perorangan. 
2. Beri penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat 
melalui instansi kesehatan. 
3. Pembuangan kotoran pada tempat yang memenuhi 
persyaratan sanitasi. 
4. Kurangi kontak dengan kotoran babi. 
5. Lindungi tempat penampungan/sumber air untuk 
masyarakat dari kontaminasi kotoran babi. Filter 
pasir/tanah dapat menyaring semua kista, klorinasi 
air dengan cara yang biasanya dilakukan tidak 
menghancurkan kista. Air dalam jumlah sedikit untuk 
diminum lebih baik dimasak.
 Balantidium coli merupakan protozoa usus terbesar dan satu-satunya 
golongan ciliata manusia yang patogen. 
 Balantidium coli menyebabkan penyakit balantidiasis. Penyakit 
ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui adanya kontak, 
terutama dengan hewan babi. 
 Gejala klinik dari balantidiasis adalah diare dengan konstipasi, 
tidak nafsu makan, muntah, cachexia. Terkadang juga dapat 
menyebabkan gangguan ekstra intestinal, urethritis dan 
peritonitis. 
 Diagnosisnya dengan cara ditemukan bentuk trofozoit dalam 
tinja encer dan kista dalam tinja padat.

More Related Content

Balantidium coli

  • 2. NAMA KELOMPOK : Indah Purira Hartani (P27834013050) Ika Wahyuningtyas (P27834013051) Ratu Zamrudah (P27834013052) Wilda Jannatul Ulya (P27834013054) Elsa Lusiana (P27834013055) Yulia Magdalena S. (P27834013056) Rofyatul Hasanah (P27834013057) Paramita Daniswari (P27834013058) Anisa Suci Rohmawati (P27834013059) Mita Yurike Rifkiani (P27834013060) Winda Sulistyo Dewi (P27834013061) Eka Syam Putra (P27834013062)
  • 3. protozoa usus manusia yang terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia yang patogen menimbulkan penyakit balantidiasis atau ciliate dysentri hospes : babi, tikus dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropis babi adalah pembawa non-patogen siklus hidupnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium tropozoit dan kista
  • 4. Bentuk : lonjong ukuran : 60-70 亮 Pada bagian anterior yang agak menyempit, terdapat sitostom yang berfungsi sebagai mulut bagian posterior bentuknya agak melebar, terdapat sitoping ( cytopyge ) yan berfungsi sebagai alat pengeluaran zat zat yang tidak diperlukan lagi Pada seluruh tubuhnya terdapat bulu getar atau cilium Pada sitostom terdapat bulu getar yang agak panjang, berfungsi untuk bergerak dan mengambil makanan inti : makronukleus dan mikronukleus Terdapat 1 2 buah vakuol kontraktil dan banyak vakuol makanan
  • 5. bentuk : lonjong dinding sel : tebal dan berlapis dua diantar dua lapisan dinding tersebut terdapat cilia namun dapat menghilang bila dalam bentuk yang matang Ukuran : 45 65 亮 Inti : makronukleus kista yang hidup masih mempunyai bulu getar yang masih bergerak
  • 6. MORFOLOGI : Stadium tropozoit Stadium kista
  • 7. Habitat : didalam selaput lendir usus besar terutama di daerah sekum pada hewan dan manusia didalam tinja dapat hidup 1 2 hari pada suhu kamar Bentuk kista adalah bentuk infektif Bila bentuk kista tertelan terjadi ekskistasi di dinding usus halus Dari satu keluar satu bentuk vegetatif yang segera berkembangbiak dan membentuk koloni di selaput lendir usus besar Setelah itu balantidium berkembang dan dewasa lalu bertelur Bentuk kista dan bentuk tropozoit keluar bersama tinja hospes Trafozoit dapat menembus dinding usus dan ikut mengalir bersama aliran darah menuju organ organ lain misalnya ke paru paru , liver dan otak Lalu memperbanyak diri di ekstraintestinal Lalu membentuk kista infektif dan megeluarkannya bersama feses
  • 8. Bentuk tropozoit berembang biak dengan cara membelah diri Mula mula mikronukleus yang membelah diikuti oleh makronukleus dan sitoplasma sehingga menjadi dua organisme yang baru Reproduksi berlangsung seksual dan aseksual Aseksual dengan pembelahan biner Seksual dengan konjugasi Materi genetik konjugasi dua jenis kawin berlawanan pair & pertukaran
  • 10. Kista adalah tahap yang bertanggung jawab untuk transmisi balantidiasis. Host paling sering memperoleh kista melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Setelah menelan, excystation terjadi di usus kecil, dan tropozoit menjajah usus besar. Tropozoit berada dalam lumen usus besar manusia dan hewan, melakukan pembelahan biner, yang memungkinkan terjadi konjugasi.
  • 11. Tropozoit menjalani encystation untuk menghasilkan kista infektif. Beberapa tropozoit menyerang dinding usus besar dan berkembang biak. Beberapa kembali ke lumen dan hancur. Kista matang keluar bersama feses
  • 12. Cara Penularan Penyakit : Dengan menelan kista yang berasal dari kotoran inang yang terinfeksi, pada saat wabah, penularan terutama melalui air yang terkontaminasi.Penularan sporadis terjadi karena masuknya kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan yang terkontaminasi. Masa Inkubasi : Tidak diketahui, mungkin hanya beberapa hari. Masa Penularan : Selama infeksi.
  • 13. Kerentanan dan Kekebalan : Sebagian besar orang sepertinya memiliki kekebalan alami. Orang dengan keadaan umum yang jelek karena suatu penyakit sebelumnya, bila terinfeksi oleh parasit ini akan menjadi serius bahkan fatal. Tanda-tanda : Gejala klinik dari balantidiasis adalah diare dengan konstipasi, tidak nafsu makan, muntah, cachexia. Terkadang juga dapat menyebabkan gangguan ekstra intestinal, urethritis dan peritonitis. Diagnosisnya dengan cara ditemukan bentuk trofozoit dalam tinja encer dan kista dalam tinja padat.
  • 14. 1. Beri penyuluhan pada masyarakat tentang higiene perorangan. 2. Beri penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat melalui instansi kesehatan. 3. Pembuangan kotoran pada tempat yang memenuhi persyaratan sanitasi. 4. Kurangi kontak dengan kotoran babi. 5. Lindungi tempat penampungan/sumber air untuk masyarakat dari kontaminasi kotoran babi. Filter pasir/tanah dapat menyaring semua kista, klorinasi air dengan cara yang biasanya dilakukan tidak menghancurkan kista. Air dalam jumlah sedikit untuk diminum lebih baik dimasak.
  • 15. Balantidium coli merupakan protozoa usus terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia yang patogen. Balantidium coli menyebabkan penyakit balantidiasis. Penyakit ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui adanya kontak, terutama dengan hewan babi. Gejala klinik dari balantidiasis adalah diare dengan konstipasi, tidak nafsu makan, muntah, cachexia. Terkadang juga dapat menyebabkan gangguan ekstra intestinal, urethritis dan peritonitis. Diagnosisnya dengan cara ditemukan bentuk trofozoit dalam tinja encer dan kista dalam tinja padat.