際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pengembangan Kepemimpinan
Penempatan PegawaiSchool of Communication & Business
Inspiring Creative Innovation
Pertemuan 7 SM III
2017-2018
LEADERSHIP
KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK
Pertemuan 7 Semester 3/Ganjil
Tahun 2016-2017
Mahasiswa dapat mengetahui tentang konflik dan peran
Kepemimpinan dalam mengelola konflik
Reminding Pertemuan 6
DEFENISI DELEGASI
 Delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan formal dan
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada
orang lain.
 Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar
organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan
yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas
organisasi.
KENAPA PERLU DELEGASI
 Memungkinkan pimpinan/manajer dapat mencapai tujuan organisasi dengan
hasil lebih optimal, karena tugas sebgian sudah diberikan kepada staf untuk
penangananya/penyelesaiannya.
 Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
 Manajer dapat memusatkan waktu, pikiran dan tenaganya pada tugas-tugas
prioritas yang lebih strategis/penting
 Bawahan dapat tumbuh, lebih bertangung jawab, lebih mudah berkembang
dan alat untuk belajar dari kesalahan, dan sarana pembelajaran menjadi
pimpinan/manajer (sarana pengkaderan)
MANFAAT DELEGASI
 Dengan mengadakan delegasi kita mengakui bahwa kita
membutuhkan bantuan orang lain dalam mengemban tanggung jawab kita,
mengajak orang lain untuk ikut serta dalam kerja kita dan memberikan
kepadanya bagian dari tugas tugas kita, kita memberikan kepadanya
kekuasaan untuk melaksanakan tugas itu.
 Kita menciptakan tanggung jawab pada orang yang kita beri delegasi itu
dalam hubungan dengan kita sejajar dengan pertanggung jawaban kita
kepada atasan kita,
 Bila kita mengadakan delegasi kita minta kepada orang lain agar ikut serta
memikul sebagai tanggung jawab dari tugas tugas kita. Kita memberi kepada
kewibawaan, hak untuk membuat keputusan di bidang yang ada dalam
lingkup tugas yang kita berikan kepadanya.
PEKERJAAN YANG TIDAK BOLEH
DIDELEGASIKAN
 Menentukan kebijakan strategis
 Masalah-masalah SDM/HC yang khusus
 Penanganan hal yang menyangkut Krisis
 Masalah-masalah yang bersifat rahasia
 Perubahan yang fundamental/mendasar
DEFENISI WEWENANG
 Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
 Wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan
wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
DEFENISI KEKUASAAN
 Kekuasaan (Power) adalah suatu kemampuan suatu pihak
/pemegang kekuasaan untuk mempengaruhi fihak lain menurut
kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
 Kekuasaan merupakan suatu kemampuan dari fihak-fihak tertentu
untuk mempengaruhi fihak-fihak lainnya, walaupun ada
kemungkinan fihak-fihak tersebut tidak menghendakinya.
 Kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau
golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau
kekuatan fisik;
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
a. Reward Power (kekuasaan menghargai), didasarkan pada kemampuan
seseorang untukmemberi penghargaan kepada orang lain, untuk
melaksanakan perintah/memenuhipersyaratan prestasi kerja.
b. Coercive Power (kekuasaan memaksa), didasarkan pada kemampuan
orang yangmempengaruhi untuk menghukum orang yang dipengaruhi jika
tidak memenuhi persyaratan.
c. Legitimate Power (kekuasaan sah), kekuasaan ini ada jika seseorang
karyawan atau orang yang dipengaruhi mengakui bahwa orang yang
mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam
batas-batas tertentu.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
d. Expert Power (kekuasaan keahlian), didasarkan pada persepsi / keyakinan bahwa
orang yang mempengaruhi mempunyai keahlian relevan/pengetahuan khusus yang
tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
e. Referent Power (kekuasaan rujukan), didasarkan pada keinginan orang yang
dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang mempengaruhi
Kita sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,yang berarti
bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan
oleh orang pertama,dan orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang
pertama,dan orang kedua tidak bisa memilih tindakan lain.
DELEGASI KEKUASAAN
Memberikan sebagian tanggung jawab organisasi/
perusahaan kepada subordinat/bawahannya untuk
dilaksanakan dengan penuh tanggung, seperti yang
dikehendaki oleh pemberi delegasi, dengan tujuan agar
tujuan organisasi tercapa sesuai dengan yg sudah
ditargetkan.
KEPEMIMPINAN
ALINI GILANG,SH.MM
.Kepemimpinan adalah proses yang dijalankan oleh
Pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dalam
rangka mencapai tujuan bersama yang telah
direncanakan, sebagaimana tertuang didalam rencana
organisasi dan memastikan setiap elemen organisasi
dapat bekerjasama dan membangun organisasi yang
kondusif dan solid serta memiliki arah yang jelas
UNSUR-UNSUR
KEPEMIMPINAN
.
1. Pemimpin (Leader) merupakan orang yang memimpin
2. Bawahan (Pengikut) merupakan orang-orang yang
dipimpin
3. Organisasi merupakan alat dan wadah untuk melakukan
kepemimpinan
4. Tujuan (objective) merupakan sasaran yang ingin dicapai
5. Lingkungan merupakan internal dan eksternal perusahaan
FUNGSI-FUNGSI
KEPEMIMPINAN
.1. Pengambilan keputusan dan meralisasi keputusan itu
2. Pendelegasian wewenang dan pembagian kerja kepada pra
bawahan.
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manaj
4. Memotivasi bawahan, agar bekerja dengan efektif dan bersemangat.
5. Mengembangkan Imajinasi, Kreativitas, dan loyalitas bawahan.
6. Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada
bawahan.
7. Pemrakarsa, penggiatan, dan pengendalian rencana.
FUNGSI-FUNGSI
KEPEMIMPINAN
.
8. Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan.
9. Pengembangan bawahan melalui pendidikan atau pelatihan.
10. Melaksanakan pengawasan melekat dan perbutan-perbuatan
perbaikan jika perlu.
11. Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya.
12. Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik,
karyawan, dan pemerintah.
13. Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
14. Pemberian, ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi semua
karyawan
KONFLIK ?????
KONFLIK
Pengertian Konflik :
a. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul
a. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya
KONFLIK
c. Konflik adalah suatu perselisihan, pertentangan atau pertikaian diantara dua
pihak atau lebih yang ditandai dengan permusuhan baik secara terbuka
maupun tersembunyi yang dapat mengganggu tercapai tujuan pihak lain
d. Konflik adalah suatu masalah sosial yang timbul karena adanya perbedaan
pandangan yang terjadi di dalam masyarakat maupun negara
f. Konflik muncul akibat tidak adanya rasa toleransi dan saling mengerti
kebutuhan masing-masing individu.
HAKEKAT KONFLIK
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang-kalah antar
kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam
organisasi.
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua
atau lebih pihak.
Pertentangan kepentingan ini berbeda dalam intensitasnya tergantung pada
sarana yang dipakai.
Masing-masing ingin membela nilai-nilai yang telah menganggap mereka benar,
dan memaksa pihak lain untuk mengakui nilai-nilai tersebut baik secara halus
maupun keras.
PENYEBAB KONFLIK
Faktor- faktor penyebab konflik :
(1) Adanya saling kergantungan. Saling ketergantungan dalam pekerjaan
terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu
sama lain guna menyelesaikan tugas.
(2) Adanya perbedaan tujuan. Perbedaan tujuan yang terdapat diantara satu
bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa menjadi faktor
penyebab munculnya konflik.
(3) Adanya perbedaan persepsi atau pendapat
MACAM-MACAM KONFLIK
1.Konflik intrapersonal
2.Konflik interpersonal
3.Konflik antar individu dan kelompok
4.Konflik antar kelompok dan
5.Konflik antar organisasi.
(James A.F. Stoner dan Charles Wankel).
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik dalam diri seseorang dapat timbul jika terjadi kasus overload jitu dimana
ia dibebani dengan tanggung jawab pekerjaan yang terlalu banyak, dan dapat
pula terjadi ketika dihadapkan kepada suatu titik dimana ia harus membuat
keputusan yang melibatkan pemilihan alternatif yang terbaik.
1.Konflik intrapersonal/dalam diri individu itu sendiri
MACAM-MACAM KONFLIK
Merupakan konflik antara satu individual dengan individual yang lain.
Konflik interpersonal dapat berbentuk substantive maupun emotional, bahkan
merupakan kasus utama dari konflik yang dihadapi oleh para manajer dalam hal
hubungan interpersonal sebagai bagian dari tugas manajerial itu sendiri
2. Konflik interpersonal
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik antar kelompok merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi
manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari
kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan.
Dalam setiap kasus, hubungan antar kelompok harus di-manage sebaik mungkin
untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensi
disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
3. Konflik antar individu dan kelompok
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik ini sering dikaitkan dengan persaingan yang timbul di antara perusahaan-
perusahaan swasta.
Konflik interorganisasi sebenarnya berkaitan dengan isu yang lebih besar lagi,
contohnya perselisihan antara serikat buruh dengan perusahaan.
Dalam setiap kasus, potensi terjadinya konflik melibatkan individual yang
mewakili organisasi secara keseluruhan, bukan hanya subunit internal atau group
4. Konflik interorganisasi/perusahaan
MACAM-MACAM KONFLIK
1. Konflik sosial
2. Konflik antar kelompok sosial
3. Konflik antar negara
4. Konflik antar organisasi
5. Konflik antar partai politik
6. Konflik antara individu dengan kelompok
PENDAPAT TENTANG KONFLIK
1. Pandangan tradisional (The Traditional View).
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang
negatif, merugikan, dan harus dihindari.
Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality.
Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk,
kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang  orang, dan kegagalan
manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
PENDAPAT TENTANG KONFLIK
2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View)
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang
wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi.
Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam
kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar
anggota.
Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna
mendorong peningkatan kinerja organisasi.
Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan
inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
PENDAPAT TENTANG KONFLIK
3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View)
Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya
konflik.
Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi
cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif.
Menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara
berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat,
kritis diri, dan kreatif.
FAKTORS PENYEBAB KONFLIK
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik.
Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu
dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata
ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu
perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu
karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
FAKTORS PENYEBAB KONFLIK
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan
perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
FAKTORS PENYEBAB KONFLIK
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
Contoh : perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh
masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian
dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para
petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka
untuk membuat kebun atau ladang.
FAKTORS PENYEBAB KONFLIK
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial.
Contoh : pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang
mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah
menjadi nilai-nilai masyarakat industri.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai
kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
FAKTORS PENYEBAB KONFLIK
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun
dalam organisasi formal perusahaan.
Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang
pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian
waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.
Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat
kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya
penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan
tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Ada 5 teknik yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memediasi
konflik yang terjadi, yaitu :
1. Kompetisi
2. Kolaborasi
3. Pengelakan
4. Akomodasi
5. Kompromi.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
1. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak
ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang
penting untuk alasan-alasan keamanan.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
2. Kolaborasi.
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan
kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
3. Pengelakan/Menghindar.
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik
tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan
akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
Manajer yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan
Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan
tanggal untuk melakukan diskusi.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
4. Akomodasi.
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan
masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain.
Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada
mereka untuk membuat keputusan.
Karyawan/seseorang yang menjadi bagian dalam konflik dapat
mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di
tempat yang pertama.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
5. Kompromi/negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu
yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Creativity and Innovation is Key for Success
Life is good, Life is beautiful
Perubahan tidak menjamin kondisi akan lebih baik, tapi tanpa perubahan
sesuatu tidak akan mungkin menjadi lebih baik. By RK
 Jadilah kalian pemuda sebagai agen/pemimpin perubahan, jangan hanya
sebagai pembaca sejarah, tapi buatlah sejarah
Lets go for achieve more.......
see you next time, insya Allah......!!!
Waslm wr wb,
Thank you/Terima kasih/Nuhun

More Related Content

Bang pim pertemuan 7 2016 2017

  • 1. Pengembangan Kepemimpinan Penempatan PegawaiSchool of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Pertemuan 7 SM III 2017-2018
  • 3. KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK Pertemuan 7 Semester 3/Ganjil Tahun 2016-2017 Mahasiswa dapat mengetahui tentang konflik dan peran Kepemimpinan dalam mengelola konflik
  • 4. Reminding Pertemuan 6 DEFENISI DELEGASI Delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
  • 5. KENAPA PERLU DELEGASI Memungkinkan pimpinan/manajer dapat mencapai tujuan organisasi dengan hasil lebih optimal, karena tugas sebgian sudah diberikan kepada staf untuk penangananya/penyelesaiannya. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien Manajer dapat memusatkan waktu, pikiran dan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih strategis/penting Bawahan dapat tumbuh, lebih bertangung jawab, lebih mudah berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan, dan sarana pembelajaran menjadi pimpinan/manajer (sarana pengkaderan)
  • 6. MANFAAT DELEGASI Dengan mengadakan delegasi kita mengakui bahwa kita membutuhkan bantuan orang lain dalam mengemban tanggung jawab kita, mengajak orang lain untuk ikut serta dalam kerja kita dan memberikan kepadanya bagian dari tugas tugas kita, kita memberikan kepadanya kekuasaan untuk melaksanakan tugas itu. Kita menciptakan tanggung jawab pada orang yang kita beri delegasi itu dalam hubungan dengan kita sejajar dengan pertanggung jawaban kita kepada atasan kita, Bila kita mengadakan delegasi kita minta kepada orang lain agar ikut serta memikul sebagai tanggung jawab dari tugas tugas kita. Kita memberi kepada kewibawaan, hak untuk membuat keputusan di bidang yang ada dalam lingkup tugas yang kita berikan kepadanya.
  • 7. PEKERJAAN YANG TIDAK BOLEH DIDELEGASIKAN Menentukan kebijakan strategis Masalah-masalah SDM/HC yang khusus Penanganan hal yang menyangkut Krisis Masalah-masalah yang bersifat rahasia Perubahan yang fundamental/mendasar
  • 8. DEFENISI WEWENANG Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
  • 9. DEFENISI KEKUASAAN Kekuasaan (Power) adalah suatu kemampuan suatu pihak /pemegang kekuasaan untuk mempengaruhi fihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Kekuasaan merupakan suatu kemampuan dari fihak-fihak tertentu untuk mempengaruhi fihak-fihak lainnya, walaupun ada kemungkinan fihak-fihak tersebut tidak menghendakinya. Kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik;
  • 10. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN a. Reward Power (kekuasaan menghargai), didasarkan pada kemampuan seseorang untukmemberi penghargaan kepada orang lain, untuk melaksanakan perintah/memenuhipersyaratan prestasi kerja. b. Coercive Power (kekuasaan memaksa), didasarkan pada kemampuan orang yangmempengaruhi untuk menghukum orang yang dipengaruhi jika tidak memenuhi persyaratan. c. Legitimate Power (kekuasaan sah), kekuasaan ini ada jika seseorang karyawan atau orang yang dipengaruhi mengakui bahwa orang yang mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam batas-batas tertentu.
  • 11. SUMBER-SUMBER KEKUASAAN d. Expert Power (kekuasaan keahlian), didasarkan pada persepsi / keyakinan bahwa orang yang mempengaruhi mempunyai keahlian relevan/pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. e. Referent Power (kekuasaan rujukan), didasarkan pada keinginan orang yang dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang mempengaruhi Kita sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,yang berarti bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua tidak bisa memilih tindakan lain.
  • 12. DELEGASI KEKUASAAN Memberikan sebagian tanggung jawab organisasi/ perusahaan kepada subordinat/bawahannya untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung, seperti yang dikehendaki oleh pemberi delegasi, dengan tujuan agar tujuan organisasi tercapa sesuai dengan yg sudah ditargetkan.
  • 13. KEPEMIMPINAN ALINI GILANG,SH.MM .Kepemimpinan adalah proses yang dijalankan oleh Pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah direncanakan, sebagaimana tertuang didalam rencana organisasi dan memastikan setiap elemen organisasi dapat bekerjasama dan membangun organisasi yang kondusif dan solid serta memiliki arah yang jelas
  • 14. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN . 1. Pemimpin (Leader) merupakan orang yang memimpin 2. Bawahan (Pengikut) merupakan orang-orang yang dipimpin 3. Organisasi merupakan alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan 4. Tujuan (objective) merupakan sasaran yang ingin dicapai 5. Lingkungan merupakan internal dan eksternal perusahaan
  • 15. FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN .1. Pengambilan keputusan dan meralisasi keputusan itu 2. Pendelegasian wewenang dan pembagian kerja kepada pra bawahan. 3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manaj 4. Memotivasi bawahan, agar bekerja dengan efektif dan bersemangat. 5. Mengembangkan Imajinasi, Kreativitas, dan loyalitas bawahan. 6. Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan. 7. Pemrakarsa, penggiatan, dan pengendalian rencana.
  • 16. FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN . 8. Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan. 9. Pengembangan bawahan melalui pendidikan atau pelatihan. 10. Melaksanakan pengawasan melekat dan perbutan-perbuatan perbaikan jika perlu. 11. Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya. 12. Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik, karyawan, dan pemerintah. 13. Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. 14. Pemberian, ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi semua karyawan
  • 18. KONFLIK Pengertian Konflik : a. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul a. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
  • 19. KONFLIK c. Konflik adalah suatu perselisihan, pertentangan atau pertikaian diantara dua pihak atau lebih yang ditandai dengan permusuhan baik secara terbuka maupun tersembunyi yang dapat mengganggu tercapai tujuan pihak lain d. Konflik adalah suatu masalah sosial yang timbul karena adanya perbedaan pandangan yang terjadi di dalam masyarakat maupun negara f. Konflik muncul akibat tidak adanya rasa toleransi dan saling mengerti kebutuhan masing-masing individu.
  • 20. HAKEKAT KONFLIK Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang-kalah antar kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Pertentangan kepentingan ini berbeda dalam intensitasnya tergantung pada sarana yang dipakai. Masing-masing ingin membela nilai-nilai yang telah menganggap mereka benar, dan memaksa pihak lain untuk mengakui nilai-nilai tersebut baik secara halus maupun keras.
  • 21. PENYEBAB KONFLIK Faktor- faktor penyebab konflik : (1) Adanya saling kergantungan. Saling ketergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas. (2) Adanya perbedaan tujuan. Perbedaan tujuan yang terdapat diantara satu bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa menjadi faktor penyebab munculnya konflik. (3) Adanya perbedaan persepsi atau pendapat
  • 22. MACAM-MACAM KONFLIK 1.Konflik intrapersonal 2.Konflik interpersonal 3.Konflik antar individu dan kelompok 4.Konflik antar kelompok dan 5.Konflik antar organisasi. (James A.F. Stoner dan Charles Wankel).
  • 23. MACAM-MACAM KONFLIK Konflik dalam diri seseorang dapat timbul jika terjadi kasus overload jitu dimana ia dibebani dengan tanggung jawab pekerjaan yang terlalu banyak, dan dapat pula terjadi ketika dihadapkan kepada suatu titik dimana ia harus membuat keputusan yang melibatkan pemilihan alternatif yang terbaik. 1.Konflik intrapersonal/dalam diri individu itu sendiri
  • 24. MACAM-MACAM KONFLIK Merupakan konflik antara satu individual dengan individual yang lain. Konflik interpersonal dapat berbentuk substantive maupun emotional, bahkan merupakan kasus utama dari konflik yang dihadapi oleh para manajer dalam hal hubungan interpersonal sebagai bagian dari tugas manajerial itu sendiri 2. Konflik interpersonal
  • 25. MACAM-MACAM KONFLIK Konflik antar kelompok merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan antar kelompok harus di-manage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensi disfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul. 3. Konflik antar individu dan kelompok
  • 26. MACAM-MACAM KONFLIK Konflik ini sering dikaitkan dengan persaingan yang timbul di antara perusahaan- perusahaan swasta. Konflik interorganisasi sebenarnya berkaitan dengan isu yang lebih besar lagi, contohnya perselisihan antara serikat buruh dengan perusahaan. Dalam setiap kasus, potensi terjadinya konflik melibatkan individual yang mewakili organisasi secara keseluruhan, bukan hanya subunit internal atau group 4. Konflik interorganisasi/perusahaan
  • 27. MACAM-MACAM KONFLIK 1. Konflik sosial 2. Konflik antar kelompok sosial 3. Konflik antar negara 4. Konflik antar organisasi 5. Konflik antar partai politik 6. Konflik antara individu dengan kelompok
  • 28. PENDAPAT TENTANG KONFLIK 1. Pandangan tradisional (The Traditional View). Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang orang, dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
  • 29. PENDAPAT TENTANG KONFLIK 2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View) Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
  • 30. PENDAPAT TENTANG KONFLIK 3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View) Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis diri, dan kreatif.
  • 31. FAKTORS PENYEBAB KONFLIK 1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
  • 32. FAKTORS PENYEBAB KONFLIK 2. Perbedaan latar belakang kebudayaan Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • 33. FAKTORS PENYEBAB KONFLIK 3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Contoh : perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang.
  • 34. FAKTORS PENYEBAB KONFLIK 4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Contoh : pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
  • 35. FAKTORS PENYEBAB KONFLIK 4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
  • 36. METODE PENYELESAIAN KONFLIK Ada 5 teknik yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memediasi konflik yang terjadi, yaitu : 1. Kompetisi 2. Kolaborasi 3. Pengelakan 4. Akomodasi 5. Kompromi.
  • 37. METODE PENYELESAIAN KONFLIK 1. Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
  • 38. METODE PENYELESAIAN KONFLIK 2. Kolaborasi. Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
  • 39. METODE PENYELESAIAN KONFLIK 3. Pengelakan/Menghindar. Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi.
  • 40. METODE PENYELESAIAN KONFLIK 4. Akomodasi. Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Karyawan/seseorang yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
  • 41. METODE PENYELESAIAN KONFLIK 5. Kompromi/negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
  • 42. Creativity and Innovation is Key for Success Life is good, Life is beautiful Perubahan tidak menjamin kondisi akan lebih baik, tapi tanpa perubahan sesuatu tidak akan mungkin menjadi lebih baik. By RK Jadilah kalian pemuda sebagai agen/pemimpin perubahan, jangan hanya sebagai pembaca sejarah, tapi buatlah sejarah
  • 43. Lets go for achieve more....... see you next time, insya Allah......!!! Waslm wr wb, Thank you/Terima kasih/Nuhun