Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pelumasan (tribology) yang mencakup gesekan, keausan, dan pelumasan. Ia juga menjelaskan komposisi pelumas yang terdiri dari minyak dasar dan aditif, fungsi masing-masing aditif, serta sifat penting minyak mesin seperti viskositas dan kemampuan membersihkan. Diakhiri dengan penjelasan kondisi yang dapat menurunkan mutu pelumas.
2. Fundamental
Tribology ( Leonardo Da vinci, 1966 ) : ilmu pelumasan ;
suatu studi mengenai :
• Friction : gaya yang menahan gerakan sliding atau rolling satu benda
terhadap benda lainnya
• Wear : hilangnya materi dari permukaan benda padat sebagai akibat
dari gerakan mekanik
• Lubrication : tindakan menempatkan pelumas antara permukaan
yang saling bergeser untuk mengurangi keausan dan friksi.
7. Additive Function
Detergent/ Dispersant
merupakan 1 kombinasi, untuk membersihkan,
mengambangkan partikel kotoran, sludge, soot, deposit dan
menetralkan asam (poor quality fuel)
Anti Wear Proteksi terhadap part engine dari kontak metal to metal
Anti Oxidant Memperlambat terjadinya proses oksidasi pada pelumas
Viscosity Index Menaikan nilai Viscosity Index (perubahan kekentalan akibat
perubahan temperature)
Rust/corrosion Inhibitors Menghilangkan/mengurangi rust dan korosi
Anti foam Mencegah foaming dan mempercepat pelepasan udara yang
terperangkap
Friction Modifier Mengurangi friksi
Pour Point Depressants Menurunkan temperatur titik tuang
Additive
8. Sifat – Sifat Oli
1. Start Pumping : Engine oil harus mudah dipompakan pada
temperatur rendah, sehingga tidak terjadi
delay penyuplaian oli pada starting engine.
2. Stability of Viscosity : Engine oil harus mempunyai stabilitas yang
tinggi mengenai viskositas terhadap
perubahan temperatur.
3. Corrosion Inhibitor : Engine oil harus mempunyai sifat dapat
mencegah atau menghambat terjadinya
proses korosi
4. Defoaming Property : Engine oil harus mempunyai sifat mencegah
terjadinya gelembung busa ( bubble ) pada
oil.
5. Cleaning &
Dispersing properity:
Engine oil harus mempunyai sifat dapat
membersihkan sisa karbon dan kotoran
lainnya, dan menguraikan kotoran itu
10. Kondisi penyebab penurunan mutu oli
1. Temperatur coolant terlalu rendah
Temperatur Coolant yang rendah mempengaruhi
pembentukan asam yang korosif di dalam engine.
Hal ini menyebabkan deposit, pembentukan lumpur, pernis
dan karbon, yang meningkatkan blow-by,pengerusan
lubang liner dan penghambatan ring.
2. Kelembaban yang tinggi
Dalam aplikasi khusus, dimana kelembaban sekitar 85%
atau lebih dari kondisi operasi, gas asam akan terbentuk
karena kandungan air di udara yang menyebabkan korosi.
3. Bahan bakar tidak sesuai
Bahan bakar yang tidak memenuhi spesifikasi engine akan
menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna yang
menyebabkan pembentukan deposit.
4. Perawatan kurang baik
Penggunaan oli dan filter yang terlalu lama serta perlakuan
perawatan yang kurang menyebabkan deposit.