2. Pengantar
Apa itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah pendekatan
pembelajaran yang memberikan kebebasan
dan kemandirian kepada setiap satuan
pendidikan untuk mengembangkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan dan potensi
daerahnya masing-masing.
Tujuan Presentasi
Presentasi ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang jelas mengenai Kurikulum
Merdeka, serta menjelaskan tujuan dan
manfaatnya bagi peserta didik, pendidik, dan
satuan pendidikan.
Manfaat Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat
meningkatkan kemandirian dan kreativitas
satuan pendidikan dalam mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
lokal, serta meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia.
Melalui presentasi ini, diharapkan peserta dapat memahami konsep Kurikulum Merdeka dan
mengetahui tujuan serta manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
3. Latar Belakang Kurikulum Merdeka
2012
Perubahan KTSP menjadi
Kurikulum 2013 yang
lebih menekankan pada
pendekatan saintifik dan
penilaian autentik.
2016
Penerapan Kurikulum
2013 yang masih
mengalami banyak
kendala dan kritik dari
berbagai pihak.
2019
Lahirnya Permendikbud
No. 35 Tahun 2018
tentang Kurikulum 2013
SMA/SMK/MA yang
memberikan fleksibilitas
dan keluasan bagi
sekolah dalam
mengembangkan
kurikulum.
2020
Pandemi COVID-19 yang
menyebabkan
pembelajaran jarak jauh
dan meningkatkan
kebutuhan fleksibilitas
dalam kurikulum.
2021
Pengembangan
Kurikulum Merdeka
yang memberikan
kebebasan dan otonomi
bagi satuan pendidikan
dalam mengelola
kurikulum dan
pembelajaran.
4. Kurikulum yang merdeka adalah
kurikulum yang memberdayakan potensi,
minat, dan bakat peserta didik secara
optimal.
MENDIKBUD REPUBLIK INDONESIA, NADIEM MAKARIM
5. Struktur Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran
The main objectives and expected outcomes of the
Merdeka Curriculum, including knowledge, skills, and
attitudes that students are expected to acquire.
Mata Pelajaran
The core academic subjects and electives that make up
the Merdeka Curriculum, such as Mathematics,
Language Arts, Sciences, Social Studies, and
specialized courses.
Beban Belajar
The total amount of time and effort required for
students to complete the Merdeka Curriculum,
including both in-class and out-of-class activities.
Pengalaman Belajar
The various teaching and learning methods, activities,
and resources employed in the Merdeka Curriculum,
such as project-based learning, internships, and
community engagement.
Penilaian dan Evaluasi
The processes and criteria used to assess student
learning and progress, including formative and
summative assessments, portfolios, and performance-
based evaluations.
6. Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK
Pengenalan
Kurikulum Merdeka
Menjelaskan konsep
dasar Kurikulum
Merdeka, tujuan, dan
manfaatnya bagi
sekolah menengah
kejuruan (SMK).
Persiapan
Implementasi
Memaparkan langkah-
langkah persiapan yang
dilakukan oleh pihak
SMK dalam
menerapkan Kurikulum
Merdeka, seperti
penyesuaian kurikulum,
pelatihan guru, dan
kesiapan sarana
prasarana.
Pembelajaran
Berbasis Proyek
Menekankan pada
pendekatan
pembelajaran berbasis
proyek sebagai inti dari
Kurikulum Merdeka di
SMK, termasuk contoh-
contoh penerapannya.
Kemitraan
dengan Industri
Menjelaskan
pentingnya kolaborasi
antara SMK dan industri
dalam
mengembangkan
program pembelajaran
sesuai Kurikulum
Merdeka, seperti
magang, pelatihan, dan
pengembangan
kompetensi.
Penilaian dan
Evaluasi
Menguraikan sistem
penilaian dan evaluasi
yang diterapkan dalam
Kurikulum Merdeka di
SMK, seperti penilaian
berbasis kinerja,
portofolio, dan
sertifikasi kompetensi.
7. Profil Sekolah Mitra
SMK Negeri 1 Merdeka
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
SMK Bina Teknik
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta
SMK Pertanian Maju
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
8. Evaluasi Implementasi
Aspek Implementasi Hasil Evaluasi
Kesiapan sekolah dalam menerapkan
Kurikulum Merdeka
Sebagian besar sekolah menengah kejuruan
belum siap secara penuh dalam hal infrastruktur,
pelatihan guru, dan pengembangan kurikulum
Pemahaman guru terhadap Kurikulum
Merdeka
Masih terdapat kesenjangan pemahaman di
antara guru, dengan sebagian besar guru
memerlukan pelatihan lebih lanjut
*Hasil studi evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2022
9. Tantangan dan Hambatan
Kurangnya pemahaman guru
terhadap konsep Kurikulum Merdeka
Banyak guru yang belum memahami
sepenuhnya tentang filosofi dan tujuan dari
Kurikulum Merdeka, sehingga menyulitkan
dalam implementasinya di SMK.
Keterbatasan sumber daya dan
infrastruktur
Banyak SMK yang masih menghadapi kendala
terkait ketersediaan fasilitas, peralatan, dan
anggaran yang memadai untuk mendukung
implementasi Kurikulum Merdeka.
Kesulitan dalam melakukan penilaian
yang sesuai
Guru-guru SMK mengalami tantangan dalam
merancang dan melaksanakan penilaian yang
selaras dengan pendekatan Kurikulum
Merdeka yang menekankan pada kompetensi
dan pengalaman belajar.
Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK memerlukan persiapan yang komprehensif, mulai
dari peningkatan pemahaman guru, penyediaan sumber daya yang memadai,
pengembangan sistem penilaian yang sesuai, serta perubahan budaya dan mindset di
lingkungan sekolah.