1. 1. Pengertian Bimbingan Karier
Bimbingan Karir adalah proses
pemberian bantuan kepada siswa dalam
memahami dan berbuat atas dasar pengenalan
diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu
mengambil keputusan sehingga yang
bersankutan dapat mengelola pengembangan
kariernya. (Manrihu, 1988 : 18).
Dari pengertian bimbingan karier di atas
jelaslah bahwa pelaksanaan Bimbingan Karier
di Sekolah adalah proses membantu siswa agar
memahami diri dan dapat mengambil
keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-
citanya.
2.Strategi Bimbingan Karier
Untuk mencapai tujuan bimbingan karier,
setiap pembimbing memiliki dan dapat
menempuh strategi yang berbeda-beda; sesuai
dengan latar belakang pendidikan, keahlian
dan kondisi objektif klien yang
dihadapinya. Namun, apabila dikelompokkan
seluruh strategi yang dimaksud melingkupi:
1. Strategi instruksional merupakan bentuk
penyelenggaraan
Bimbingan karir yang diintegrasikan atau
dipadukan dalam pengajaran (instruksional).
Strategi ini sangat sesuai dijalankan oleh
tenaga pengajar. Strategi instruksional
cenderung bersifat informatif daripada
pemrosesan informasi.
Apabila kecenderungan yang terakhir
dijadikan fokus strategi, walaupun dijalankan
oleh tenaga pengajar, maka dapat diperoleh
ketepatgunaannya.
Strategi ini pada dasarnya bukanlah
penyelenggaraan bimbingan karier, melainkan
pengajaran (instruksional) yang menerapkan
prinsipprinsip bimbingan karir dan lebih
terfokur pada pemberian informasi karir.
Strategi bimbingan karir instruksional yang
terpadu dengan pembelajaran merupakan
pemrosesan informasi karir secara klasikal
atau kelompok melalui penggunaan metode
atau teknik-teknik pembelajaran, seperti :
pengajaran unit, home room, karyawisata,
ceramah tokoh/nara sumber, media audio
visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day,
wawancara, dan paket bimbingan karier.
2. Strategi substansial merupakan
bentuk penyelenggaraan
Bimbingan karier melalui hubungan
interpersonal (antara pembimbing dengan
klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh
dosen pembimbing dalam bentuk wawancara
konseling. Untuk mempergunakan starategi
ini, diperlukan penguasaan teori dan praktik
konseling, di samping disiplin ilmu penunjang
yang terkait. Termasuk ke dalam strategi ini
ialah teknik genogram dan konseling karier.
3. Strategi permainan, merupakan
strategi alternative
penyelenggaraan bimbingan karir.
Strategi ini berlangsung melalui permainan,
yang segaligus dalam setiap permainan dapat
menjangkau beberapa matra sasaran.
Permainan adalah suatu perbuatan atau
kegiatan sukarela, yang dilakukan dalam
batas-batas ruang dan waktu tertentu yang
sudah ditetapkan, menurut aturan yang sudah
diterima secara sukarela tapi mengikat
sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya
sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan
gembira, dan kesadaran lain daripada
kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990:
39).
2.Tujuan Bimbingan Karier
Secara umum tujuan Bimbingan Karier
di Sekolah yaitu: Membantu siswa dalam
memahami diri dan lingkungannya dalam
mengambil keputusan, merencanakan dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju
kepada karier dan cara hidup yang akan
memberikan rasa kepuasan karena sesuai,
serasi, dan seimbang dengan dirinya dan
lingkungannya. (Sukardi,1984 : 31).
Sedangkan tujuan khusus yang menjadi
sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi,
adalah :
1. Siswa dapat meningkatkan
pengetahuannya tentang dirinya sendiri
(self konsept),
2. Siswa dapat meningkatkan
pengetahuannya tentang dunia kerja,
3. Siswa dapat mengembangkan sikap dan
nilai diri sendiri dalam menghadapi
pilihan lapangan kerja dalam persiapan
memasukinya,
4. Siswa dapat meningkatkan keterampilan
berpikir agar mampu mengambil
keputusan tenntang jabatan yang sesuai
dengan dirinya dan tersedia dalam dunia
kerja,
5. Siswa dapat menguasai keterampilan
dasar yang penting dalam pekerjaan
terutama kemampuan berkomunikasi,
berkerja sama berprakarsa dan
sebagainya.
3.Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat
berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan, maka beberapa
pandangan tentang prinsip-prinsip
Bimbingan Karier perlu diperhatikan para
pembimbing khususnya dan administrator
Sekolah pada umumnya terutama dalam
penyusunan program Bimbingan Karier di
Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan
Karier di Sekolah di antaranya adalah :
1. Seluruh siswa hendaknya mendapatkan
kesempatan yang sama untuk
mengembangkan dirinya dalam
pencapaian kariernya secara tepat.
2. Siswa hendaknya dibantu dalam
mengembangkan pemahaman yang cukup
memadai terhadap dirinya sendiri dan
kaitannya dengan perkembangan sosial
dan perencanaan karier.
3. Siswa secara keseluruhan dibantu untuk
memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikan dengan
kariernya.
4. Siswa pada setiap tahap program
pendidikannya hendaknya memiliki
pengalaman yang berorientasi pada karier
secara berarti dan realistik.
5. Program Bimbingan Karier hendaknya
memiliki tujuan untuk merangsang
pendidikan siswa .
6. Program Bimbingan Karier di Sekolah
hendaknya berpusat di kelas, dengan
dikoordinasi oleh pembimbing disertai
partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.
4. Program Bimbingan Karier di
Sekolah
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan
Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara
umum bertujuan untuk membantu para siswa
untuk memperoleh pemahaman diri dan
pengarahan diri dalam proses persiapan diri
untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat
maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut
perlu kiranya disusun suatu program
Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan
matang.
Dengan demikian penyusunan program
layanan Bimbingan Karier di Sekolah
memegang peranan penting dalam rangka
keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan
Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada
beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
Program Bimbingan Karier hendaknya
direncanakan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan terintegrasi.
Program Bimbingan Karier hendaknya
disusun dengan melibatkan siswa dalam
proses perkembangannya.
1. Program Bimbingan Karier hendaknya
menyajikan berbagai macam pilihan
tentang kesempatan kerja yang ada dalam
lingkungan serta dalam dunia kerja yang
menjadi cita-cita para siswa.
2. Program Bimbingan Karier hendaknya
mempertimbangkan aspek pribadi siswa
secara totalitas. Dengan demikian para
siswa akan memiliki kemampuan untuk
mengenal berbagai potensi, bakat, minat,
kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang
dicita-citakannya.
3. Program Bimbingan Karier hendaknya
diwujudkan untuk melayani semua siswa.
5. Pilihan Individu dan Perencanaan
Karier
Selama menelusuri kehidupan, beberapa
orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk
memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara
siswa memiliki beberapa pilihan untuk
memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta
bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti
pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi
tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam
diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat
tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan
Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka
membantu mengarahkan cita-cita para siswa.
Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu
siswa di Sekolah diantaranya :Perencanaan
Karier dapat membantu siswa mempersiapkan
pengambilan keputusan.Perencanaan Karier
dapat membantu siswa mengembangkan
beberapa kepercayaan dalam diri sendiri.
1. Perencanaan Karier dapat membantu
siswa menemukan beberapa makna
dari aktivitas siswa di Sekolah.
2. Perencanaan Karier dapat memberikan
ketenangan bagi diri siswa untuk
mengenal kesempatan-kesempatan yang
baik yang ditemukannya di Sekolah
maupun di luar Sekolah.
3. Perencanaan Karier dapat membantu
siswa menentukan apa yang seharusnya
dilakukan sekarang dalam kaitannya
dengan apa yang diinginkan selanjutnya.
6. Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah terdiri dari dua macam tehnik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan
pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok
dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan
masalah yang bersangkut paut dengan karier
dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah.
Supaya memiliki keterampilan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai apa yang
dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier
yang utama dimasa depan. Untuk mencapai
tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya
2. sendiri dan lingkungannya serta dapat
mengambil keputusan yang bemakna bagi
dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam
Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya
menjadi suatu pendekatan bimbingan yang
esensial karena dapat memberikan bantuan
layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka
dari itu pendekatan kelompok dalam
Bimbingan Karier dapat meningkatkan
konselor propesional secara maksimal.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah adalah sebagai berikut:
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di
Sekolah dapat ditempuh melalui dua
pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu
dengan penyuluhan karier dan pendekatan
kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar,
(2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4).
Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier.
(Agus suyanto, 1989: 23).
Pendapat di atas menekankan bahwa
Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua
cara pendekatan sebagai berikut:
a. Pendekatan Individual yaitu: Melalui
penyuluhan karier. Bantuan dengan
penyuluhan karier melalui dua cara:
Konseling tentang pemecahan kesulitan
dengan tujuan mengatasi masalah yang
dihadapi siswa. Bantuan perorangan agar
masing-masing siswa dapat memahami
dirinya, memahami dunia kerja dan
mengadakan penyesuaian antara dirinya
dengan dunia kerja.
b. Pendekatan Kelompok
1. Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan
Bimbingan Karier, menggunakan lima
Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman
diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman
lingkungan, (d). Hambatan dan cara
mengatasinya, (e). Merencanakan masa
depan.
2. Pengajaran Unit, setiap bidang studi
memiliki suatu pokok bahasan yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan selama
proses belajar hendaknya memberikan
informasi yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan selama proses belajar
memberikan informasi yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan sehubungan
dengan dengan materi yang disampaikan.
3. Papan Buletin, maksudnya melalui papan
buletin petugas BK memasang informsi.
Informasi tentang berbagai jenis
pekerjaan yang bahannya diambil dari
guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan
sebagainya.
4. Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk
mengisi hari-hari tertentu yang diisi
dengan ceramah dari sumber tentang
suatu pekerjaan.
5. Karya Wisata, maksudnya para siswa
diajak berkunjung ketempat suatu
pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang
suatu pekerjaan.
Hubungan Antara Hasil Bimbingan
Karier Dengan Pengambilan Keputusan
Dan Lapangan Pekerjaan.
Para siswa yang melanjutkan pendidikannya,
maupun yang langsung bekerja, tidak langsung
demikian saja tetapi melalui suatu proses
pengambilan keputusan mengenai suatu
pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut
sangatlah kompleks dan memerlukan
sebanyak-banyaknya informasi,
pengetahuan, pertimbangan, dan didalamnya
terkandung suatu harapan dan keyakinan atas
apa yang di perbuat.
Hasil Bimbingan Karier merupakan salah
satu input (sejumlah pengarahan informasi
bagi siswa yang bersangkutan, terutama
informasi tentang keadaan dirinya, pendidikan
lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik
keputusan untuk melanjutkan pendidikan
maupun keputusan memasuki lapangan
pekerjaan.
Kedua-duanya memerlukan pertimbangan
lebih dahulu, terutama berkaitan dengan
kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa
yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung
memilih lapangan pekerjaan akan menilai
dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang
cocok dengan dirinya.
Bakat memberikan kecendrungan untuk
memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja)
dalam bidang tertentu. Minat memberikan
kecendrungan senang atau tidak senang pada
pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat
penting untuk pengambilan keputusan tentang
pekerjaan yang dicita-citakannya.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di
atas maka terdapat empat jalur yang dapat
ditempuh para siswa SMU/MA setelah
menamatkan pendidikannya, yaitu:
a. Para siswa yang lansung terjun ke
Lapangan Kerja.
b. Para siswa yang mengambil kursus /
latihan / penataran sebelum bekerja.
c. Para siswa yang memilih melanjutkan
pendidikannya ke tingkat akademi /
sarjana muda.
d. Para siswa yang melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi jenjang strata satu /
S1.