1. Kebakaran lahan gambut terjadi secara berkala selama 18 tahun akibat drainase lahan gambut untuk pembangunan yang dilakukan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
2. Dampak kebakaran lahan gambut berupa bencana asap jangka pendek dan subsidence jangka panjang yang dirasakan masyarakat.
3. Aturan soal lahan gambut kurang konsisten karena kelalaian pemerintah dan terdapat dualisme hukum ant
Pp 2 2008 jenis dan tarif bukan pajak untuk hutanwalhiaceh
油
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan, dengan rumusan tarif berdasarkan luas area terganggu secara permanen dan temporer akibat penggunaan tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ekonomi dan lingkungan dari tanaman ramah gambut dan teknologi rewetting untuk masyarakat dan lingkungan.
2. Beberapa teknik rewetting yang dijelaskan adalah membangun bendungan di saluran untuk menaikkan muka air tanah, membangun saluran buntu, serta manfaatkan areal tersebut untuk budidaya paludikultur dan perikanan.
3. Rewetting gambut dapat mencegah
pencemaran udara akibat kebakaran lahan gambut.pptAulia Rahma
油
1. Air quality monitoring at Km. 12 Gambut, Banjar District in 2015 found levels of pollutants CO, O3 and SO2 increased above standards, and TSP levels exceeded quality standards.
2. Forest fires 5 km away impacted air quality, increasing pollutants like SO2, CO, NOx and O3, degrading the environment and threatening human health.
3. Prevention efforts like using protective equipment, community cooperation, and proper firefighting tools can help reduce air pollution from forest fires.
Dokumen tersebut membahas pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dalam penggunaan ruang di Provinsi Riau, khususnya terkait izin-izin yang diberikan pada kawasan hutan lindung dan bergambut. Dokumen ini juga membandingkan perubahan batas kawasan lindung antara RTRWP 1994 dan draft RTRWP 2001-2015 serta menganalisis status areal HTI di Riau.
Dokumen tersebut membahas mengenai bencana kabut asap di Indonesia yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran hutan seperti budaya cepat dalam membersihkan lahan serta kurangnya pengetahuan akan dampaknya, dampak sosial ekonomi dari kabut asap, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPANida Salamah
油
Makalah ini membahas tentang kabut asap di Kota Banjarbaru yang diakibatkan oleh kebakaran lahan gambut dan hutan. Kabut asap mengandung partikel-partikel berbahaya seperti PM-10 yang dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) terutama pada anak-anak. Penelitian menunjukkan peningkatan kasus ISPA di Kota Banjarbaru selama musim kemarau akibat peningkatan konsentras
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasiPanji Kharisma Jaya
油
1. Dokumen membahas upaya restorasi ekosistem gambut yang rusak akibat kebakaran, meliputi rehabilitasi vegetasi, revitalisasi sosial, dan pemulihan ekosistem gambut secara keseluruhan.
2. Pengembangan tanaman ramah gambut dilakukan dengan memperkenalkan jenis-jenis lokal dan adaptif beserta teknik budidaya, serta membangun pasar untuk komoditas berkarbon rendah.
3. Agroforestri dipraktikkan di lahan gambut
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung & areal restorasi ekosistem g...Panji Kharisma Jaya
油
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peta kesatuan hidrologis gambut (KHG) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan peta KHG meliputi interpretasi citra satelit, delineasi batas KHG, verifikasi lapangan, dan penentuan prioritas KHG. Dokumen tersebut juga menyajikan data jumlah dan luas KHG per provinsi di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2002. Kebijakan APBN ini diarahkan untuk menciptakan ketahanan fiskal berkelanjutan, stabilisasi ekonomi makro, mendukung pemulihan ekonomi, dan mendukung proses desentralisasi. Prioritas belanja pembangunan adalah pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur transportasi. Namun, dip
This document sets performance milestones for Asia Pulp and Paper (APP) to assess its implementation of commitments made in its Sustainability Roadmap and Forest Conservation Policy. It outlines milestones in 4 areas: 1) maintaining high conservation value and high carbon stock areas, 2) protecting peatlands and minimizing emissions, 3) resolving social and land conflicts and respecting community consent, and 4) ensuring all APP suppliers comply with the forest policy. Milestones include completing assessments, developing management plans, resolving conflicts, and reporting emissions. The document aims to guide stakeholders in determining if APP's policies are being effectively implemented.
1) The document discusses Asia Pulp & Paper's (APP) Sustainability Roadmap Vision 2020 and Forest Conservation Policy, which aim to implement sustainable forest management practices throughout APP's supply chain in Indonesia.
2) Key aspects of the Roadmap and Policy include commitments to zero deforestation, only developing non-forested areas identified through HCV and HCS assessments, protecting forests and peatlands, obtaining FPIC from local communities, and conserving one million hectares of forest across APP's concessions.
3) The author assesses APP's implementation of these commitments based on a literature review, comparison to international standards, interviews, and site visits. While progress has been made, full implementation faces challenges
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APPYe Han
油
This document evaluates the sustainable forestry initiatives of Asia Pulp and Paper (APP). It discusses APP's sustainable forest management journey including establishing conservation policies and commitments. It also analyzes APP's performance based on 7 criteria: 1) enabling conditions, 2) forest extent and condition, 3) environmental impact, 4) forest production, 5) biological diversity, 6) management planning, and 7) social engagement. While APP has made progress in some areas like establishing conservation areas and certification programs, the document finds issues with APP's protection of biodiversity and management of high conservation areas, and a lack of research on environmental impacts.
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Raflis Ssi
油
1. KUD Bina Jaya Langgam, 2. PT Bina Duta Laksana, 3. PT Perawang Sukses Perkasa Industri, 4. PT Ruas Utama Jaya 5.
PT Rimba Lazuardi 6. PT Suntara Gajapati, 7.PT Sumatera Riang Lestari, 8. PT Siak Raya Timber, 9. PT Bukit Raya Pelalawan, 10. PT Dexter Timber Perkasa Indonesia
Disampaikan Dalam Perkara Praperadilan Nomor 15/Pid.prap/2016/PN.Pbr
Antara Fery Melalui Kuasa Hukumnya Mayandri Suzarman SH, DKK Advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Melawan SP3 Riau sebagai pemohon
Lawan
Kepala Kepolisian Daerah Riau sebagai Termohon
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Dimebag Darrell
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif hukum pidana ekonomi. Dibahas mengenai pengertian kejahatan bisnis, tindak pidana ekonomi, dan kedudukan serta pertanggungjawaban pidana korporasi dalam kejahatan bisnis berdasarkan hukum pidana ekonomi."
Epidemiologi PM 10 pada kabut asap akibatkan ISPANida Salamah
油
Makalah ini membahas tentang kabut asap di Kota Banjarbaru yang diakibatkan oleh kebakaran lahan gambut dan hutan. Kabut asap mengandung partikel-partikel berbahaya seperti PM-10 yang dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) terutama pada anak-anak. Penelitian menunjukkan peningkatan kasus ISPA di Kota Banjarbaru selama musim kemarau akibat peningkatan konsentras
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasiPanji Kharisma Jaya
油
1. Dokumen membahas upaya restorasi ekosistem gambut yang rusak akibat kebakaran, meliputi rehabilitasi vegetasi, revitalisasi sosial, dan pemulihan ekosistem gambut secara keseluruhan.
2. Pengembangan tanaman ramah gambut dilakukan dengan memperkenalkan jenis-jenis lokal dan adaptif beserta teknik budidaya, serta membangun pasar untuk komoditas berkarbon rendah.
3. Agroforestri dipraktikkan di lahan gambut
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung & areal restorasi ekosistem g...Panji Kharisma Jaya
油
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peta kesatuan hidrologis gambut (KHG) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan peta KHG meliputi interpretasi citra satelit, delineasi batas KHG, verifikasi lapangan, dan penentuan prioritas KHG. Dokumen tersebut juga menyajikan data jumlah dan luas KHG per provinsi di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2002. Kebijakan APBN ini diarahkan untuk menciptakan ketahanan fiskal berkelanjutan, stabilisasi ekonomi makro, mendukung pemulihan ekonomi, dan mendukung proses desentralisasi. Prioritas belanja pembangunan adalah pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur transportasi. Namun, dip
This document sets performance milestones for Asia Pulp and Paper (APP) to assess its implementation of commitments made in its Sustainability Roadmap and Forest Conservation Policy. It outlines milestones in 4 areas: 1) maintaining high conservation value and high carbon stock areas, 2) protecting peatlands and minimizing emissions, 3) resolving social and land conflicts and respecting community consent, and 4) ensuring all APP suppliers comply with the forest policy. Milestones include completing assessments, developing management plans, resolving conflicts, and reporting emissions. The document aims to guide stakeholders in determining if APP's policies are being effectively implemented.
1) The document discusses Asia Pulp & Paper's (APP) Sustainability Roadmap Vision 2020 and Forest Conservation Policy, which aim to implement sustainable forest management practices throughout APP's supply chain in Indonesia.
2) Key aspects of the Roadmap and Policy include commitments to zero deforestation, only developing non-forested areas identified through HCV and HCS assessments, protecting forests and peatlands, obtaining FPIC from local communities, and conserving one million hectares of forest across APP's concessions.
3) The author assesses APP's implementation of these commitments based on a literature review, comparison to international standards, interviews, and site visits. While progress has been made, full implementation faces challenges
An evaluation of sustainable forestry initiatives of APPYe Han
油
This document evaluates the sustainable forestry initiatives of Asia Pulp and Paper (APP). It discusses APP's sustainable forest management journey including establishing conservation policies and commitments. It also analyzes APP's performance based on 7 criteria: 1) enabling conditions, 2) forest extent and condition, 3) environmental impact, 4) forest production, 5) biological diversity, 6) management planning, and 7) social engagement. While APP has made progress in some areas like establishing conservation areas and certification programs, the document finds issues with APP's protection of biodiversity and management of high conservation areas, and a lack of research on environmental impacts.
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Raflis Ssi
油
1. KUD Bina Jaya Langgam, 2. PT Bina Duta Laksana, 3. PT Perawang Sukses Perkasa Industri, 4. PT Ruas Utama Jaya 5.
PT Rimba Lazuardi 6. PT Suntara Gajapati, 7.PT Sumatera Riang Lestari, 8. PT Siak Raya Timber, 9. PT Bukit Raya Pelalawan, 10. PT Dexter Timber Perkasa Indonesia
Disampaikan Dalam Perkara Praperadilan Nomor 15/Pid.prap/2016/PN.Pbr
Antara Fery Melalui Kuasa Hukumnya Mayandri Suzarman SH, DKK Advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Melawan SP3 Riau sebagai pemohon
Lawan
Kepala Kepolisian Daerah Riau sebagai Termohon
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Dimebag Darrell
油
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif hukum pidana ekonomi. Dibahas mengenai pengertian kejahatan bisnis, tindak pidana ekonomi, dan kedudukan serta pertanggungjawaban pidana korporasi dalam kejahatan bisnis berdasarkan hukum pidana ekonomi."
3. Asap, kenapa jadi bencana ?
Mineral
Gambut
Lahan
Terbakar
Musim Kering
Asap
Api padam setelah material
yang terbakar habis
Api merambat dibawah
permukaan
7. Kebijakan di Indonesia Tentang
Lahan Gambut
Gambut > 3m
Masuk Kategori
Kawasan Lindung
Kepres No 32 tahun 1990
PP 47 tahun 1997
PP 26 tahun 2008
PP 71 tahun 2014
Belum Ada PenetapanSampai Saat ini
Pemerintah
Lalai
PEMBERIAN IZIN
Over EksploitasiBencana
RTRWN RTRWP
Fungsi Kawasan Hutan
GAP
8. Hukum Yang Tidak Konsisten pada
Lahan Gambut
Kepres No 32 tahun 1990
PP 47 tahun 1997
PP 26 tahun 2008
PP 71 tahun 2014
PEMBERIAN IZIN
Over Eksploitasi
Bencana
Fungsi Kawasan Hutan
Lindung
Budidaya
Hukum yang
berbeda
pada lokasi
yang sama
10. Diberikan pada kawasan hutan yang belum mempunyai
kepastian hukum (baik berdasarkan status maupun
fungsi)
Pemerintah mengalihkan tanggungjawab kepada
penerima izin untuk mengidentifikasi status kawasan
hutan melalui SK perizinan.
Perubahan fungsi kawasan hutan dilakukan sesuai dengan
keinginan penerima izin
Pada umumnya pemilik izin mengadopsi asumsi yang
digunakan oleh kementrian kehutanan bahwa Kawasan
hutan yang ditunjuk berdasarkan fungsi merupakan
hutan negara sehingga terjadi kriminalisasi terhadap
masyarakat .
Kriteria kawasan yang dapat diberikan izin disesuaikan
dengan kebutuhan pemilik izin.
Praktek Pemberian Izin Pemanfaatan Hutan
11. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah
yang tidak dibebani hak atas tanah. (UU 41/1999 Pasal 1 ayat 4 )
UU 41/1999 TENTANG
KEHUTANAN
Hutan Negara = Hutan Hak Atas Tanah
Dengan kata lain: Hutan Negara adalah hutan yang belum dikelola oleh
masyarakat
Fakta: Sampai saat ini pemerintah belum sepenuhnya mengidentifikasi
hak atas tanah
Terhadap tanah dalam kawasan lindung yang belum ada hak atas tanahnya dapat diberikan
hak atas tanah, kecuali pada kawasan hutan. (Pasal 11 ayat (1) PP 16 2004 tentang
Penatagunaan Tanah)
Fakta Lain: Sampai tahun 2011, Seluruh wilayah Provinsi Riau diklaim sebagai
Kawasan Hutan (SK 173/1986) dan dianggap sebagai Hutan Negara
LAND GRABBING
Pemerintah memberikan izin pada kawasan hutan
13. KESESUAIAN IZIN HTI TERHADAP
KETENTUAN YANG BERLAKU
173/1986 PERDA 10
Tahun 1994
GAMBUT
(Litbang Pertanian)
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
1000000
APP APRIL APP APRIL APP APRIL
LUAS(HA)
TIDAK SESUAI
SESUAI
14. PENERTIBAN IZIN YANG TIDAK SESUAI DENGAN
RENCANA TATA RUANG NASIONAL
KONSESI LUAS YANG HARUS DITERTIBKAN (Ha)
APRIL GROUP 415.728
APP GROUP 567.284
16. Kesimpulan
1. Kebakaran terjadi (18 tahun secara periodik)
karena dampak dari drainase lahan gambut untuk
kepentingan pembangunan (Pemerintah,
koorporasi, masyarakat)
2. Dampak dari kebakaran Lahan Gambut yang
dirasakan masyarakat berupa Bencana Asap
(Jangka Pendek) dan Subsidence (Jangka Panjang)
3. Sudah ada pengaturan tentang lahan gambut,
tetapi tidak konsisten (Kelalaian Pemerintah)
Terdapat dualisme hukum antara kawasan
hutan dan kawasan bergambut.
Izin telah diberikan pada lahan gambut pada
koorporasi