2. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok
dengan kelompok dalam masyarakat
Faktor-faktor
Pendorong
Syarat Terjadinya
Interaksi Sosial
5. Kerjasama
Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
karena adanya kesamaan kepentingan dan tujuan.
Pemain timnas U-19 Indonesia melakukan selebrasi usai
mencetak gol saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U19 melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan,
Jakarta, Selasa (8/10) malam. (Republika/Edwin Dwi
Putranto)
Satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke gawang lawan. Sangat
jarang terjadi seorang pemain sepak bola mencetak gol tanpa bantuan temannya. Kekompakkan
tim sepak bola merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama.
6. Motivasi Kerjasama
1. Menghadapi tantangan bersama
2. Menghadapi pekerjaan yang memerlukan tenaga masal
3. Melaksanakan kegiatan keagamaan
4. Menghadapi musuh bersama
5. Memperoleh keuntungan ekonomi
6. Untuk menghindari persaingan bebas, menggalang
terjadinya integrasi sosial (keutuhan masyarakat).
7. For your information
Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila seseorang
menyadari dirinya mempunyai kepentingan yang sama dengan
orang lain.
8. Kerja sama dibedakan menjadi beberapa bentuk
1.
Kerja sama spontan, yaitu kerjasama
yang terjadi secara serta-merta.
3. Kerja sama kontrak, yaitu atas dasar syaratsyarat atau ketetapan tertentu yang disepakati
bersama.
Momentum KTT Asia Pasific
Economic Cooperation (APEC)
benar-benar
dimanfaatkan
Presiden
Susilo
Bambang
Yudhoyono untuk menjalin
kerja sama dan meningkatkan
hubungan bilateral dengan
beberapa negara.
Kerjasama warga ketika
menghadapi bencana tanah
longsor
2. Kerja sama langsung, yaitu sebagai hasil dari
4. Kerja sama tradisional, yaitu kerjasama
perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha
sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem
terhadap rakyat.
nasional.
17- 20 Juni 2013
Tentara
Rakyat
Vietnam memperkuat
kerjasama
internasional untuk
menghadapi bencana
alam
Gugur gunung mempunyai
makna kerja sosial yang harus
dilakukan secara bersamasama untuk menyelesaikan
kerja yang berat
9. Menurut James O. Thompson dan William J. Mc Ewen, ada 5 bentuk kerja sama bila ditinjau dari
pelaksanaanya, yaitu :
1. Kerukunan yang meliputi gotong royong dan
3.
Kooptasi
tolong-menolong.
penerimaan
(couptation),
unsur-unsur
yaitu
suatu
baru
proses
dalam
kepemimpinan/pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4. Koalisi (coalition) yaitu, yang dilaksanakan oleh
koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak
stabil untuk sementara waktu karena adanya stuktur
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Akan
tetapi, karena maksud utamanya adalah untuk
2. Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan
atas dasar perjanjian tentang pertukaran barangbarang dan jasa antara dua organisasi/lebih.
mencapai tujuan bersama, maka sifatnya menjadi
kerja sama.
5. Joint-Venture (usaha patungan) yaitu, yang
dilaksanakan karena adanya pengusahaan proyek-
Sumber : Buku Yudistira kelas X (Tim Sosiologi)
proyek tertentu.
10. Asimilasi merupakan bentuk
proses sosial yang ditandai dengan
Asimilasi
adanya usaha mengurangi perbedaan
di antara orang-orang atau kelompok
manusia.
Dengan
asimilasi,
mereka
tidak lagi merasa sebagai kelompok
yang berbeda sebab mereka lebih
mengutamakan kepentingan dan tujuan
yang akan dicapai bersama.
Bila
masyarakat
asimilasi,
kedua
telah
batas
kelompok
mengadakan
antara
kedua
kelompok masyarakat itu dapat hilang
dan keduanya berbaur menjadi satu
kesatuan.
Perkawinan campuran (Amalgamasi)
11. Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
12. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi
1. Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
3. Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
4. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dibandingkan dengan
kebudayaan golongan atau kelompoknya.
5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri fisik.
6. Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan
kelompok yang bersangkutan(in-group feeling).
7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.
8. Munculnya perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
13. Akomodasi
Akomodasi
adalah
suatu
proses penyesuaian individu
atau kelompok manusia yang
semula saling bertentangan
sebagai
upaya
untuk
mengatasi ketegangan.
Akomodasi
juga dapat
diartikan sebagai upayaupaya untuk menghindarkan,
meredakan, atau mengakhiri
konflik atau pertikaian.
14. TUJUAN-TUJUAN AKOMODASI
1.Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham
2.Mencegah terjadinya ledakan konflik
3.Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara
waktu
4.Mengupayakan
terjadinya
proses
pembauran
asimilasi.
5.Mengupayakan terjadinya akomodasi di masyarakat
atau
15.
Keterkaitan antara akomodasi dan konflik?
Perbedaan mediasi dan arbitrasi
Perbedaan persaingan dan konflik
Contoh-contoh asimilasi
Perbedaan antara arbitrasi dengan ajudikasi
Contoh-contoh arbitrasi
Maksud kontravensi berada di antara persaingan
dan konflik
DITAMBAHKAN PERSAINGAN BUDAYA, RAS,
EKONOMI
24. CONTOH KASUS AKOMODASI
Kasus Nazaruddin pada saat ia bungkam. Sebelumnya Nazarrudin
sempat membuka aib orang-orang yang ikut serta dalam
penyelewengan dana Wisma Atlet, Sea Games. Namun, karena ia
ditekan, ia bungkam dan berjanji tidak akan membuka aib mereka
lagi.
25. Akulturasi adalah suatu proses
sosial yang timbul manakala
suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur dari suatu
kebudayaan
asing.
Dan
kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah dalam
kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan
kelompok
itu
sendiri.
AKULTURASI
26. Unsur yang mudah diterima dalam proses akulturasi
1.
Unsur-unsur
yang
merupakan
kebudayaan material.
2.
Suatu penemuan teknologi baru
yang manfaatnya cepat dirasakan dan
mudah
dioperasikan,
misal
kebudayaan pertanian ataupun alat
komunikasi.
3.
Kebudayaan
yang
mudah
disesuaikan dengan kondisi setempat.
4.
Kebudayaan
yang
pengaruhnya
kecil terhadap sistem kemasyarakatan
secara umum, misal model pakaian.
27. Unsur yang sulit diterima dalam proses akulturasi
1. Kebudayaan
yang
mendasari
masyarakat, contohnya nilai-nilai
maupun ideologi.
pola
pikir
keagamaan
2. Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan
berdampak luas dalam kehidupan masyarakat,
contohnya sistem mata pencaharian atau nilai-nilai
sopan santun.
29. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif
merupakan bentuk interaksi
sosial yang menghasilkan
sebuah perpecahan.
Konflik
Sosial
Persaingan
Kontravensi
30. Persaingan
merupakan
suatu
proses sosial di mana individu
atau
kelompok
mencari
keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan
yang
pada
masa
tertentu menjadi pusat perhatian
umum,
tanpa
ancaman
atau
menggunakan
kekerasan.
Persaingan harus dilaksanakan
dengan berpedoman pada nilai
dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
PERSAINGAN
31. Hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya persaingan
atau kompetisi antara lain sebagai berikut:
a) Perbedaan pendapat mengenai hal yang sangat mendasar.
b) Perselisihan paham yang mengusik harga diri dan
kebanggaan masing-masing pihak yang ditonjolkan.
c) Keinginan terhadap sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas
atau menjadi pusat perhatian umum.
d) Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok
masyarakat.
e) Perbedaan kepentingan politik kenegaraan, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
32. Fungsi Persaingan
1. Menyalurkan daya kreatifitas yg kreatif
2. Menyalurkan daya juang yg kompetitif
3. Memberi stimulus utk berprestasi optimal
4. Menghasilkan spesialisasi keahliam untuk pembagian
kerja yang efektif
5. Menyeleksi status dan peranan seseorang dlm struktur
sosial
33. KONTRAVENSI
Kontravensi adalah proses sosial
yang berada di antara persaingan
dan
pertentangan.
Wujud
kontravensi dapat berupa sikap
tidak
senang,
baik
secara
tersembunyi maupun terangterangan.
Kontravensi dapat terjadi di antara
individu maupun kelompok dan
terhadap unsur-unsur kebudayaan
kelompok tertentu. Sikap tidak
senang dapat berubah menjadi
kebencian, tetapi tidak menjurus
ke pertentangan atau konflik.
34. Lima bentuk
kontravensi
(1) Umum:
penolakan,
menghalang-halangi,
keengganan,
protes,
perlawanan,
perbuatan
gangguan-gangguan,
perbuatan
kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
(2)
Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,
memaki-maki
melalui
selebaran,
mencerca,
memfitnah,
melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain.
(3)
Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan
pihak-pihak lain.
(4)
Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak
lain, memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan
intimidasi.
35. e umum kontravensi
1. Kontravensi yang menyangkut
generasi, misalnya perbedaan
pendapat antara golongan tua dan
golongan muda.
2. Kontravensi yang menyangkut
perbedaan jenis kelamin, misalnya
perbedaan pendapat anatara
golongan wanita dan golongan pria
3. Kontravensi parlementer,
misalnya pertentangan golongan
mayoritas dengan minoritas di
36. Konflik / Pertentangan adalah
proses sosial yang terjadi ketika
pihak yang satu berusaha
menyingkirkan
pihak
lain
dengan cara menghancurkan
atau
membuatnya
tidak
berdaya.
Permusuhan atau konflik
diawali
dengan
adanya
perbedaan atau persaingan
yang serius sehingga sulit
didamaikan atau ditemukan
kesamaannya.
Sebenaranya
konflik dapat sangat wajar
terjadi dalam sebuah interaksi
sosial.
KONFLIK SOSIAL
37. Menurut Leopold von Wiese, Konflik sosial
adalah
suatu
proses
sosial
dimana
orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha
untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya
Soerjono
Soekanto,
menurutnya
konflik
adalah proses sosial dimana orang atau
kelompok
berusaha
untuk
memenuhi
dengan jalan menentang pihak lain disertai
tujuannya dengan jalan menentang pihak
dengan ancaman dan/atau kekerasan.
lain yang disertai ancaman dan kekerasan.
38. Sebab-sebab terjadinya konflik 1. Perbedaan antar individu yang meliputi
sosial menurut Soerjono
Soekanto
perasaan, pendirian, dan pendapat.
2.
Bentrokan kepentingan yang berupa
ekonomi dan politik.
3.
Perubahan sosial dalam masyarakat
dimana
perubahan
tersebut
akan
merubah nilai sosial yang kemudian
menimbulkan perbedaan.
39. Bentuk-bentuk Konflik Sosial
1. Konflik individu yaitu konflik
yag terjadi antara individu satu
dengan
individu
disebabkan
yang
karena
lain,
adanya
perbedaan kepentingan.
2. Konflik antar kelas sosial yaitu koflik
yang terjadi antara kelas sosial yang satu
dengan
yang
contohnya,
kelas
konflik
sosial
antara
yang
lain.
pengusaha
dengan buruh. Buruh menuntut kenaikan
upah
dengan
jam
kerja
sedangkan pengusaha sebaliknya.
sedikit,
40. Bentuk-bentuk Konflik Sosial
3.
Konflik
rasial
yaitu
konflik yang terjadi atnara
ras yang satu dengan yang
lain. Hal ini terjadi karena
perbedaan
Contohnya
ciri-ciri
fisik.
diskriminasi
perbadaan warna kulit.
4. Konflik politik yaitu konflik yang terjadi
antara kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan yang sama dalam bidang politik
atau
hal-hal
masalah
yang
berhubungan
kenegaraan.
Djoko
dengan
Suyanto
mengimbau partai politik untuk lebih mendidik
kadernya,
menyusul
antarpendukung
calon
Kabupaten Puncak, Papua.
kepala
bentrokan
daerah
di
41. Bentuk-bentuk Konflik Sosial
5. Konflik internasional yaitu konflik yang
terjadi antarbangsa-bangsa di dunia yang
disebabkan oleh perbedaan kepentingan.
Contohnya Konflik antara Israel dengan
Palestina
42. Akibat konflik :
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang
mengalami konflik dengan kelompok lain.
Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa
dendam, benci, saling curiga dll.
Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam
konflik.
43. Persaingan Budaya
Masuknya Korean pop atau budaya remaja korea yang
masuk Indonesia terbukti dengan antusiasme remaja
indonesia menyaksikan konser tersebut. Hal itu
menimbulkan persaingan budaya antara budaya indonesia
dengan Korea.