4. RUMUSAN
MASALAH
1.Apa sajakah fungsi struktur sosial??
Beserta contohnya!
2.Apa sajakah bentuk-bentuk struktur
sosial??
3.Apa sajakah contoh-contoh bentuk-bentuk
struktur sosial??
6. INTERSEKSI adalah suatu titik
potong atau pertemuan
keanggotaan suatu kelompok dari
berbagai seksi meliputi agama,
suku, jenis kelamin dan kelas sosial.
Interseksi bersifat menyatukan
perbedaan dalam masyarakat
(INTEGRASI)
7. KONSOLIDASI adalah proses
penguatan keanggotaan
individu atau kelompok.
Konsolidasi berpotensi
menyebabkan konflik akibat
adanya penegasan yang
membedakan kelompok dengan
kelompok lainnya
9. FUNGSI IDENTITAS
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing. Strukrtur sosial
berbagai sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok
yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan
mengembangkan struktur soasialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
Contohnya, kebudayaan Minangkabau menganut system matrilinial (kekerabatan
berdasarkan garis keturunan ibu). Ini berbeda dengan system kebudayaan lainnya yang
mayoritas menganut patrilineal. Perbedaan semacam ini akan membangun struktur
sosial yang berbeda pula dengan kebudayaan lainnya.
FUNGSI PENGAWASAN
Sebagai pembatas agar setiap anggota masyarakat berperilaku sesuai
dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat tersebut.
10. FUNGSI KONTROL
Struktur bisa berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di dalam struktur
tersebut. Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain. Melanggar aturan yang
berlaku, berpotensi untuk menimbulkan konsekuensi yang pahit.
Contoh: kebudayaan Batak melarang perkawinan antara pria dan wanita yang
semarga. Orang Batak yang memiliki marga yang sama berarti masih memiliki
hubungan saudara.
FUNGSI PEMBELAJARAN
Individu belajar dari struktur social yang ada dalam kelompoknya, mulai dari sikap,
kebiasaan, kepercayaan dan kedisiplinan.
12. DILIHAT DARI SIFATNYA
* Struktur Sosial Kaku
Struktur sosial ini tidak dapat diubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk
melakukan perpindahan status atau kedudukannya.
* Struktur Sosial Luwes
Bentuk struktur sosial ini merupakan kebalikan dari struktur sosial kaku. Pada struktur sosial luwes setiap
anggota masyarakatnyabebas bergerak melakukan perubahan.
* Struktur Sosial Formal
Merupakan suatu bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contohnya, lembaga
pemerintahan tingkat kabupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dan lain-lain.
* Struktur Sosial Informal
Yaitu struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh
pihak yang berwenang.
13. DILIHAT DARI IDENTITAS KEANGGOTAAN MASYARAKATNYA
* Struktur Sosial Homogen
Struktur sosial yang homogen memiliki latar belakang kesamaan
identitas dari setiap anggota masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku
bangsa, ataupun agama. Dalam masyarakat yang memiliki struktur sosial
yang homogen cenderung tidak menginginkan perubahan-perubahan.
* Struktur Sosial yang Heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh keragaman identitas anggota
masyarakatnya. Memiliki latar belakang yang berbeda dari anggota
masyarakatnya.
14. DILIHAT DARI KETIDAKSAMAAN SOSIAL
Bentuk struktur sosial berdasarkan ketidaksamaan sosial adalah
pengelompokan manusia secara horizontal (diferensiasi sosial) dan vertikal
(stratifikasi sosial). Pengelompokan ini bisa berdasarkan ciri fisik yang meliputi
jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya.
Juga berdasarkan ciri non fisik atau ciri sosial budaya, meliputi kecerdasan,
keterampilan, motivasi, minat dan bakat.
Struktur sosial dilihat secara horizontal (diferensiasi sosial) adalah perbedaan
individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya
suatu tingkatan. Artinya, tidak ada golongan dari pembagian kelompok yang
memiliki tingkatan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah (sama). Masyarakat
mengenal beberapa bentuk diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan ras,
suku bangsa, agama, dan gender.
16. 1. Contoh interseksi sosial dengan parameter
agama dan pendidikan:
Pak Asep: suku Sunda, sarjana, beragama
Islam, pengusaha.
Pak Warto: suku Jawa, sarjana, beragama
Islam, Pegawai Negeri Sipil.
Kesimpulannya:
Pak Asep dan Pak Warto sama-sama sarjana,
dan beragama Islam
2. Keterangan :
A : Suku Jawa I : Islam
B : Suku Minang II : Kristen
Penjelasan :
Si A dan B, berbeda suku bangsa tapi sama
agamanya.