1. Berkebun = Belajar Kehidupan
Articles tanggal 19 April 2013
Oleh : Yasinta Dewi, Program Division
School Development Program – ProVisi Education
Halmahera, Buli -- sejak pertengahan Mei 2012 lalu, ada yang berbeda
dengan halaman samping SD Inpres Buli Karya, tepatnya halaman di
belakang gedung kelas 1 dan 2. Halaman yang terlihat berwarna hijau ini
kini telah berubah kecoklatan. Ya, halaman yang dulu hanya dipenuhi
rumput, telah disulap oleh siswa kelas 6 menjadi sebuah kebun yang
cantik.
Untuk mengisi waktu luang siswa kelas 6 yang telah selesai mengikuti
Ujian Nasional, Tim ProVisi berinisiatif untuk mengadakan sebuah
kegiatan lingkungan bersama siswa-siswi ini. Kegiatan lingkungan yang
dipilih adalah membuat kebun di halaman sekolah. Ketika ide ini
disampaikan pada seluruh siswa, mereka menyambut dengan antusias
sekali.
Anak-anak diberi kebebasan dalam membuat kelompok, menyusun
perencanaan, memilih tanaman dan waktu berkegiatan. Hal ini dilakukan
agar anak-anak mampu bekerja secara terorganisir. Setelah kelompok dan
ketua ditentukan, mereka bersemangat pergi ke perpustakaan untuk
mencari tanaman apa saja yang bisa mereka tanam di kebun nanti.
Setelah semua alat siap, mereka bersama-sama ke halaman samping dan
mulai mencangkul untuk menghilangkan rumput jarum yang memenuhi
seluruh lahan. Ternyata ini menjadi tantangan terberat bagi mereka,
ditambah cuaca yang tidak bersahabat, terik di pagi hari dan hujan di sore
hari membuat satu persatu siswa berguguran.
Hanya anak-anak yang benar-benar belajar dan komitmen lah yang masih
bertahan mejalani proses membuat kebun ini sampai akhir. Setelah semua
rumput dihilangkan, mereka membakar rumput-rumput tersebut, dan
menggemburkan tanah di lahan tersebut. Setelah cukup gembur, mereka
membuat bedeng-bedeng dan parit kecil untuk jalan air mengalir. Setelah
bedeng siap, anak-anak mencari pupuk organik untuk menyuburkan tanah
di kebun mereka.
Sekitar 2 minggu kemudian, lahan siap tanam dan anak-anak dengan
bersemangat menyemai bibit cabai, terong, dan sawi. Setelah penyemaian
bibit, pemeliharaan kebun dilanjutkan oleh beberapa guru yang senang
berkebun, karena siswa kelas 6 sudah dinyatakan lulus dan harus
melanjutkan ke sekolah lanjutan pilihan masing-masing.
Kini setelah kurang lebih satu bulan berlalu, sawi, terong, cabai, dan
beberapa tanaman obat lain telah tumbuh dan menghiasi kebun cantik
mereka.
2. Dengan program berkebun ini, anak-anak mendapatkan pelajaran berharga
tentang sebuah proses kehidupan. Mereka belajar bahwa sukses tidak
bisa didapat secara instan, tetapi membutuhkan proses, usaha, dan
kerja keras. Kini kebun ini tidak hanya memberikan pelajaran kehidupan
bagi mereka , namun juga membantu guru-guru yang senang berkebun
untuk menyalurkan hobinya.
Catatan:
Manfaat Berkebun Bagi Anak-Anak:
· Sains. Saat berkebun, secara tidak langsung anak-anak belajar mengenai
keajaiban ilmu pengetahuan seperti siklus hidup tanaman dan
bagaimana intervensi manusia dalam membantu atau merusak
kehidupan makhluk hidup.
· Kehidupan. Dengan berkebun anak-anak memahami secara langsung
bahwa kehidupan adalah sebuah proses kesabaran, kerja keras, dan
keseimbangan. Mengetahui beratnya membuat dan mengolah kebun,
tentunya akan membuat anak lebih menghargai tanaman, petani, dan
makanan.
· Relaksasi. Studi menunjukkan bahwa berkebun dapat mengurangi stres
karena efek menenangkan. Hal ini berlaku untuk semua kelompok
umur. Berkebun merangsang seluruh panca indera, karena itu bisa
dijadikan terapi bagi anak bermasalah.
· Waktu Berkualitas. Dengan bersama-sama anak mempelajari sebuah
proses kehidupan, tentunya akan mempererat hubungan guru-murid
atau orang tua-anak, karena banyaknya waktu berkualitas bersama
anak selama di kebun.
3. Berkebun = Belajar Kehidupan
Articles tanggal 19 April 2013
Oleh : Yasinta Dewi, Program Division
School Development
Program – ProVisi
Education
Halmahera, Buli --
sejak pertengahan Mei
2012 lalu, ada yang
berbeda dengan
halaman samping SD
Inpres Buli Karya,
tepatnya halaman di
belakang gedung kelas
1 dan 2. Halaman yang
terlihat berwarna hijau
ini kini telah berubah
kecoklatan. Ya,
halaman yang dulu
hanya dipenuhi rumput, telah disulap oleh siswa kelas 6 menjadi sebuah kebun yang cantik.
Untuk mengisi waktu luang siswa kelas 6 yang telah selesai mengikuti Ujian Nasional, Tim
ProVisi berinisiatif untuk mengadakan sebuah kegiatan lingkungan bersama siswa-siswi ini.
Kegiatan lingkungan yang dipilih adalah membuat kebun di halaman sekolah. Ketika ide ini
disampaikan pada seluruh siswa, mereka menyambut dengan antusias sekali.
Anak-anak diberi kebebasan dalam membuat kelompok, menyusun perencanaan, memilih
tanaman dan waktu berkegiatan. Hal ini dilakukan agar anak-anak mampu bekerja secara
terorganisir. Setelah kelompok dan ketua ditentukan, mereka bersemangat pergi ke
perpustakaan untuk mencari tanaman apa saja yang bisa mereka tanam di kebun nanti.
Setelah semua alat siap, mereka bersama-sama ke halaman samping dan mulai mencangkul
untuk menghilangkan rumput jarum yang memenuhi seluruh lahan. Ternyata ini menjadi
tantangan terberat bagi mereka, ditambah cuaca yang tidak bersahabat, terik di pagi hari dan
hujan di sore hari membuat satu persatu siswa berguguran.
Hanya anak-anak yang benar-benar belajar dan komitmen lah yang masih bertahan mejalani
proses membuat kebun ini sampai akhir. Setelah semua rumput dihilangkan, mereka
membakar rumput-rumput tersebut, dan menggemburkan tanah di lahan tersebut. Setelah
cukup gembur, mereka membuat bedeng-bedeng dan parit kecil untuk jalan air mengalir.
Setelah bedeng siap, anak-anak mencari pupuk organik untuk menyuburkan tanah di kebun
mereka.
Sekitar 2 minggu kemudian, lahan siap tanam dan anak-anak dengan bersemangat menyemai
bibit cabai, terong, dan sawi. Setelah penyemaian bibit, pemeliharaan kebun dilanjutkan oleh
beberapa guru yang senang berkebun, karena siswa kelas 6 sudah dinyatakan lulus dan harus
melanjutkan ke sekolah lanjutan pilihan masing-masing.
Kini setelah kurang lebih satu bulan berlalu, sawi, terong, cabai, dan beberapa tanaman obat
lain telah tumbuh dan menghiasi kebun cantik mereka.
Dengan program berkebun ini, anak-anak mendapatkan pelajaran berharga tentang sebuah
proses kehidupan. Mereka belajar bahwa sukses tidak bisa didapat secara instan, tetapi
membutuhkan proses, usaha, dan kerja keras. Kini kebun ini tidak hanya memberikan
pelajaran kehidupan bagi mereka , namun juga membantu guru-guru yang senang berkebun
untuk menyalurkan hobinya.
Catatan:
4. Manfaat Berkebun Bagi Anak-Anak:
· Sains. Saat berkebun, secara tidak langsung anak-anak belajar mengenai keajaiban ilmu
pengetahuan seperti siklus hidup tanaman dan bagaimana intervensi manusia dalam
membantu atau merusak kehidupan makhluk hidup.
· Kehidupan. Dengan berkebun anak-anak memahami secara langsung bahwa kehidupan
adalah sebuah proses kesabaran, kerja keras, dan keseimbangan. Mengetahui beratnya
membuat dan mengolah kebun, tentunya akan membuat anak lebih menghargai tanaman,
petani, dan makanan.
· Relaksasi. Studi menunjukkan bahwa berkebun dapat mengurangi stres karena efek
menenangkan. Hal ini berlaku untuk semua kelompok umur. Berkebun merangsang
seluruh panca indera, karena itu bisa dijadikan terapi bagi anak bermasalah.
· Waktu Berkualitas. Dengan bersama-sama anak mempelajari sebuah proses kehidupan,
tentunya akan mempererat hubungan guru-murid atau orang tua-anak, karena banyaknya
waktu berkualitas bersama anak selama di kebun.