際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pembelajaran IPA SD di Kelas
Awal
BERKENALAN DENGAN
PENDIDIKAN IPA SEKOLAH DASAR
 Mengapa harus disusun kurikulum pembelajaran IPA
bagi anak SD?
 Mengapa di SD anak-anak harus belajar IPA?
 Mengapa mereka harus belajar konsep-konsep listrik,
magnet, fotosintesis, atau dasar-dasar antariksa nun jauh
di sana?
 Mengapa mereka harus belajar mengobservasi,
mencatat data, melaporkan data, bahkan melakukan
penyelidikan?
 Akankah mereka semua dijadikan atau bahkan digiring
menjadi ahli IPA?
Otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun
adalah seperti spons, menyerap berbagai fakta, sifat-sifat
fisis, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang
menyenangkan dan bebas stres
Anak ingin mengerti mengapa benda-benda bergerak,
mengapa tumbuhan dan hewan beragam, mengapa
matahari hanya nampak pada siang hari, mengapa jika ia
berlari pada saat rembulan muncul rembulan tersebut
selalu mengikutinya. Dan masih banyak lagi fenomenafenomena alam lainnya yang mengusik rasa ingin tahunya.
Adalah tugas utama
pendidikan (melalui
kolaborasi guru-siswa) untuk
mengembangkan potensi
saintis siswa secara optimal
sejak dini melalui proses
pembelajaran IPA yang
dikelola secara profesional.
Para pakar IPA sepakat bahwa dengan melibatkan
siswa ke dalam kegiatan IPA sejak dini akan
menghasilkan generasi dewasa yang melek sains yang
dapat menghadapi tantangan hidup dalam dunia
yang makin kompetitif, sehingga mereka mampu turut
serta memilih dan mengolah informasi untuk
digunakan dalam mengambil keputusan.
Wynne Harlen (1987) dalam Teaching and Learning
Primary Sciences menjelaskan sembilan sikap ilmiah yang
harus dikembangkan sejak dini pada siswa sekolah dasar.
Pengembangan sikap ilmiah ini bukan melalui ceramah
melainkan dengan memunculkannya ketika siswa terlibat
dalam kegiatan pemecahan masalah.
a. sikap ingin tahu (curiousity)
b. sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)
c. sikap kerja sama (cooperation)
d. sikap tidak putus asa (perseverance)
e. sikap terbuka untuk menerima (open-mindedness)
f. sikap mawas diri (self critism)
g. sikap bertanggung jawab (responsibility)
h. sikap berpikir bebas (independence in thinking)
i. sikap kedisiplinan diri (self discipline)
Pendidikan IPA bukan
sekedar berisi rumusrumus dan teori-teori
melainkan suatu proses
dan sikap ilmiah untuk
mendapatkan konsepkonsep ilmiah tentang
alam semesta.
PENDIDIKAN IPA DALAM KTSP SD
Dalam KTSP, pendidikan IPA di SD secara eksplisit
berupa mata pelajaran mulai diajarkan pada jenjang
kelas tinggi. Sedangkan di kelas rendah pembelajaran
IPA , terintegrasi bersama mata pelajaran lainnya,
terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
melalui model pembelajaran tematis.
Bagaimana Mengajarkan Sains (IPA) di
SD?
 Didasarkan pada karakteristik psikologis anak
 Memberikan kesenangan bermain dan kepuasan
intelektual bagi mereka dalam membongkar misteri
atau fenomena alam
 Mengembangkan potensi saintis yang terdapat dalam
dirinya
 Memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang
fenomena alam; sambil membekali keterampilan dan
membangun konsep-konsep baru yang harus dikuasainya
 Penilaian dalam pengajaran IPA harus dilakukan dengan
menggunakan sistem penilaian (asesmen) yang adil,
proporsional, transparan, dan komprehensif bagi setiap
aspek proses dan hasil belajar siswa
 Berdasarkan jenjang dan karakteristik perkembangan
intelektual anak seusia siswa SD maka penyajian konsep
dan keterampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai
dari nyata (konkrit) ke abstrak; dari mudah ke sukar; dari
sederhana ke rumit, dan dari dekat ke jauh
 Secara psikologis, anak usia SD berada dalam dunia
bermain
 Tugas guru adalah menciptakan dan mengoptimalkan
suasana bermain tersebut dalam kelas sehingga menjadi
media yang efektif untuk membelajarkan siswa dalam
IPA
 Hal lain yang juga penting disadari oleh para guru adalah
bahwa pendidikan IPA di SD tidak boleh lepas dari
pendidikan teknologi.
 Jika pendidikan IPA terutama
ditujukan untuk mendorong siswa
agar mampu menjelaskan hasil
observasi mengenai lingkungan
sekitar; maka pendidikan teknologi
bertujuan untuk memberi siswa
cara-cara memberi nilai tambah
terhadap benda yang di
lingkungan serta cara-cara
berurusan dengan kehidupan
modern yang kompleks.
Sains terdapat di dalam teknologi, lingkungan , dan
masyarakat. Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan
Sains perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk terhadap lingkungan. Penekanan pembelajaran
salingtemas diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Sub aspek salingtemas yang perlu dipelajari siswa adalah: (1)
mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan, (2) merancang
dan membuat produk teknologi berdasarkan ciri-ciri makhluk
hidup, sifat dan struktur benda, konsep gaya beserta
karakteristiknya, dan perubahan yang terjadi pada bumi dan
sistem tata surya, dan (3) memperbaiki produk teknologi yang
ramah lingkungan dan masyarakat.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.
1.Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
1.Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Point penting dalam penggunaan studi kasus :
1.Pengalaman Langsung
Memberi siswa kesempatan untuk mengobservasi serta
menginvestigasi benda dan peristiwa yang dilihatnya secara langsung.
Pada kelas awal, siswa masih memiliki keterbatasan berpikir secara
abstrak, namun kemampuan ini akan berkembang seiring dengan
pengalaman berpikir yang dimilikinya
2. Komunikasi/Berbicara
memberi kesempatan siswa untuk berbicara dengan teman
sebangkunya, teman satu kelompok atau dengan gurunya
kemampuan berbicara siswa digunakan untuk mengorganisir
berpikirnya dan belajar mencari kalimat yang tepat untuk mengemukakan
pendapatnya
1.Penggunaan dan Pengembangan Ide-Ide
Merupakan lanjutan dari pengalaman langsung dan berbicara. Dari sini
akan muncul ide-ide baru yang terus dikembangkan hasil observasi dan
investigasinya dengan bimbingan guru.
1.Penggunaan dan Pengembangan keterampilan inkuiri
Siswa mengembangkan keterampilan prosesnya meliputi merencanakan
percobaan, memprediksi, dan mengkomunikasikan hasil percobaan untuk
menemukan sesuatu
1.Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara konstruktivistik dengan perencanaan
Berkenalan dg ipa di sd

More Related Content

Berkenalan dg ipa di sd

  • 1. Pembelajaran IPA SD di Kelas Awal
  • 2. BERKENALAN DENGAN PENDIDIKAN IPA SEKOLAH DASAR Mengapa harus disusun kurikulum pembelajaran IPA bagi anak SD? Mengapa di SD anak-anak harus belajar IPA? Mengapa mereka harus belajar konsep-konsep listrik, magnet, fotosintesis, atau dasar-dasar antariksa nun jauh di sana? Mengapa mereka harus belajar mengobservasi, mencatat data, melaporkan data, bahkan melakukan penyelidikan? Akankah mereka semua dijadikan atau bahkan digiring menjadi ahli IPA?
  • 3. Otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons, menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisis, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stres Anak ingin mengerti mengapa benda-benda bergerak, mengapa tumbuhan dan hewan beragam, mengapa matahari hanya nampak pada siang hari, mengapa jika ia berlari pada saat rembulan muncul rembulan tersebut selalu mengikutinya. Dan masih banyak lagi fenomenafenomena alam lainnya yang mengusik rasa ingin tahunya.
  • 4. Adalah tugas utama pendidikan (melalui kolaborasi guru-siswa) untuk mengembangkan potensi saintis siswa secara optimal sejak dini melalui proses pembelajaran IPA yang dikelola secara profesional. Para pakar IPA sepakat bahwa dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan IPA sejak dini akan menghasilkan generasi dewasa yang melek sains yang dapat menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang makin kompetitif, sehingga mereka mampu turut serta memilih dan mengolah informasi untuk digunakan dalam mengambil keputusan.
  • 5. Wynne Harlen (1987) dalam Teaching and Learning Primary Sciences menjelaskan sembilan sikap ilmiah yang harus dikembangkan sejak dini pada siswa sekolah dasar. Pengembangan sikap ilmiah ini bukan melalui ceramah melainkan dengan memunculkannya ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah. a. sikap ingin tahu (curiousity) b. sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality) c. sikap kerja sama (cooperation) d. sikap tidak putus asa (perseverance) e. sikap terbuka untuk menerima (open-mindedness) f. sikap mawas diri (self critism) g. sikap bertanggung jawab (responsibility) h. sikap berpikir bebas (independence in thinking) i. sikap kedisiplinan diri (self discipline)
  • 6. Pendidikan IPA bukan sekedar berisi rumusrumus dan teori-teori melainkan suatu proses dan sikap ilmiah untuk mendapatkan konsepkonsep ilmiah tentang alam semesta.
  • 7. PENDIDIKAN IPA DALAM KTSP SD Dalam KTSP, pendidikan IPA di SD secara eksplisit berupa mata pelajaran mulai diajarkan pada jenjang kelas tinggi. Sedangkan di kelas rendah pembelajaran IPA , terintegrasi bersama mata pelajaran lainnya, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran tematis.
  • 8. Bagaimana Mengajarkan Sains (IPA) di SD? Didasarkan pada karakteristik psikologis anak Memberikan kesenangan bermain dan kepuasan intelektual bagi mereka dalam membongkar misteri atau fenomena alam Mengembangkan potensi saintis yang terdapat dalam dirinya Memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang fenomena alam; sambil membekali keterampilan dan membangun konsep-konsep baru yang harus dikuasainya Penilaian dalam pengajaran IPA harus dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian (asesmen) yang adil, proporsional, transparan, dan komprehensif bagi setiap aspek proses dan hasil belajar siswa
  • 9. Berdasarkan jenjang dan karakteristik perkembangan intelektual anak seusia siswa SD maka penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai dari nyata (konkrit) ke abstrak; dari mudah ke sukar; dari sederhana ke rumit, dan dari dekat ke jauh Secara psikologis, anak usia SD berada dalam dunia bermain Tugas guru adalah menciptakan dan mengoptimalkan suasana bermain tersebut dalam kelas sehingga menjadi media yang efektif untuk membelajarkan siswa dalam IPA
  • 10. Hal lain yang juga penting disadari oleh para guru adalah bahwa pendidikan IPA di SD tidak boleh lepas dari pendidikan teknologi. Jika pendidikan IPA terutama ditujukan untuk mendorong siswa agar mampu menjelaskan hasil observasi mengenai lingkungan sekitar; maka pendidikan teknologi bertujuan untuk memberi siswa cara-cara memberi nilai tambah terhadap benda yang di lingkungan serta cara-cara berurusan dengan kehidupan modern yang kompleks.
  • 11. Sains terdapat di dalam teknologi, lingkungan , dan masyarakat. Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Sains perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Penekanan pembelajaran salingtemas diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Sub aspek salingtemas yang perlu dipelajari siswa adalah: (1) mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan, (2) merancang dan membuat produk teknologi berdasarkan ciri-ciri makhluk hidup, sifat dan struktur benda, konsep gaya beserta karakteristiknya, dan perubahan yang terjadi pada bumi dan sistem tata surya, dan (3) memperbaiki produk teknologi yang ramah lingkungan dan masyarakat.
  • 12. Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut. 1.Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 1.Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
  • 13. Point penting dalam penggunaan studi kasus : 1.Pengalaman Langsung Memberi siswa kesempatan untuk mengobservasi serta menginvestigasi benda dan peristiwa yang dilihatnya secara langsung. Pada kelas awal, siswa masih memiliki keterbatasan berpikir secara abstrak, namun kemampuan ini akan berkembang seiring dengan pengalaman berpikir yang dimilikinya 2. Komunikasi/Berbicara memberi kesempatan siswa untuk berbicara dengan teman sebangkunya, teman satu kelompok atau dengan gurunya kemampuan berbicara siswa digunakan untuk mengorganisir berpikirnya dan belajar mencari kalimat yang tepat untuk mengemukakan pendapatnya 1.Penggunaan dan Pengembangan Ide-Ide Merupakan lanjutan dari pengalaman langsung dan berbicara. Dari sini akan muncul ide-ide baru yang terus dikembangkan hasil observasi dan investigasinya dengan bimbingan guru. 1.Penggunaan dan Pengembangan keterampilan inkuiri Siswa mengembangkan keterampilan prosesnya meliputi merencanakan percobaan, memprediksi, dan mengkomunikasikan hasil percobaan untuk menemukan sesuatu 1.Perencanaan Pembelajaran Pembelajaran dilakukan secara konstruktivistik dengan perencanaan