1. Rangkuman Besaran dan Satuan
a. Besaran dan Satuan
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
besaran yang lain.contohnya:
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.contohnya:
No Nama Besaran Turunan Lambang Besaran
Turunan
Satuan
1 Luas A m2
2 Kecepatan v ms1
3 Percepatan a ms2
4 Gaya F Kg ms2
5 Tekanan P Kg m1
s2
6 Usaha W Kg m2
s2
7 Massa jenis Kg m3
8 Energi E Kg m2
s2
Dilihat dari besaran diatas usaha dan energi memiliki satuan yang sama yaitu Kg
m2
s2
.Selain besaran adapula satuannya .Satuan dalam besaran fisika dapat dinyatakan
dalam satuan pokok Satuan internasional (SI) yaitu meter,kilogram,dan sekon (mks).
b. Alat Ukur Panjang
Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur
panjang. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda, sehingga Anda harus bisa
memilih alat ukur yang tepat untuk sebuah pengukuran. Pemilihan alat ukur yang kurang
tepat akan menyebabkan kesalahan pada hasil pengukuran.Dibawah ini akan dijelaskan salah
satu alat ukur panjang yaitu jangka sorong:
2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala
panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek
yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier.Skala utama pada
jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka
sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius
dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada
jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
Gambar 1.1 Cara membaca yang tepat akan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Contoh :
Mula mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama.
Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang berimpit
dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan
skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka
3. 4,7 cm.
Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm
c. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran- besaran
pokoknya. Cara penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf
tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel berikut:
Contoh:
Tentukan dimensi besaran-besaran berikut!
a. Luas
b. Volume
c. Kecepatan
Jawab:
a. Luas (L) = panjang lebar = [L] [L] = [L]2
b. Volume (V) = panjang lebar tinggi = [L] [L] [L] = [L]3
c. Kecepatan (v) =
perpindahan
waktu
=
[L]
[T]
= [L] [T]2
Tabel dimensi
4. d. Angka penting
Aturan :
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 836,5 gr memiliki empat angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 75,006 Kg memiliki lima angka penting
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan nol
termasuk angka penting.
Contoh: 0,0060 m memiliki dua angka penting
4. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol sebelum angka bukan
nol tidak termasuk angka penting.
Contoh: 0,006 m memiliki satu angka penting
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol harus
ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
Aturan Pembulatan Angka
Ketika angka-angka ditiadakan sari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang
dipertahankan ditentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan bilangan. Aturan
pembulatan bilangan tersebut, antara lain:
5. Angka-angka yang lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah
Angka-angka yang lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas
Angka 5 dibulatkan ke atas jika sebelum angka 5 adalah ganjil dan dibulatkan ke
bawah jika angka sebelum angka 5 adalah angka genap.
Operasi-operasi dalam angka penting
Operasi perkalian dan pembagian
Dalam operasi perkalian atau pembagian, maka hasilnya hanya boleh memiliki angka penting
sebanyak bilangan yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1:
34,231 mengandung lima angka penting
0,250 x mengandung tiga angka penting
8,557750
Penulisan hasil perkalian hanya boleh mengandung tiga angka penting, sehingga hasil
perkalian 8,557750 ditulis 8,56 (tiga angka penting).
Contoh 2:
46,532 mengandung lima angka penting
200 : mengandung satu angka penting
0,2326
Hasil pembahian hanya boleh mengandung satu angka penting, sehingga hasil perkalian
0,2326 ditulis 0,2.