2. Pembahasan Materi
SNI
Pemasaran
Biaya
Alat penambangan
Efek samping(multiplying effect)
Peningkatan Kualitas
Peningkatan Usaha Kecil dan
Kelembagaanya
Perizinan
Genesa
Warna
Ukuran dan Berat jenis
Kekerasan
Pemanfaatan
Keterdapatan
Cadangan
Metoda Penambangan
RIJANG
3. Apa itu Rijang?
Rijang atau batu api adalah batuan endapan silikat
kriptokristalin dengan permukaan licin (glassy). Disebut "batu
api" karena jika diadu dengan baja atau batu lain akan
memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering.
4. Genesa Rijang
Batuan sedimen nonklastik adalah batuan sedimen yang pembentukannya
berbeda dengan batuan sedimen pada umumnya. Pada batuan sedimen
non klastik ini, pengendapannya melalui proses kimia-biologi-biokimia.
Pada batuan ini juga tidak memerlukan adanya batuan sumber dan proses
fisik yang bekerja pada batuan sumber tersebut.
Jadi secara umum dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil
perubahan kimiawi pada pembentukan batuan endapan terkompresi, pada
proses diagenesis.
Rijang terbentuk dari proses replacement terhadap batugamping oleh
silica organic atau anorganik
5. Batu Rijang
Karangsambung
batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudra
purba 80 juta tahun lampau. Batu ini memberi
fakta kuat bahwa dahulu Karangsambung adalah
dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi.
Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar
100 meter pada dinding Kali Muncar, Batuan sedimen
merah ini terdiri atas lapisan rijang dan lapisan
lempung merah gampingan.
Batuan dasar samudra pada kedalaman minimal 4.000
meter ini seharusnya horizontal, tapi menjadi tegak
karena pengaruh tektonik yang mengangkatnya.
Gambar perselingan antara batu lempung merah dan jasper, pada bagian atas nampak lava bantal
6. Warna dan Komposisi Rijang
Rijang dapat menggabungkan
sejumlah besar sedimen
disekitarnya sebagai inklusi. Inklusi
ini dapat memberikan warna khas
pada rijang tersebut.
Nama "Flint" sering digunakan
dalam referensi untuk batu rijang
yang berwarna lebih gelap. Nama
"Jasper" merupakan batu rijang
yang berwarna kemerahan atau
merah kecoklatan yang disebabkan
oleh subsitusi oksida besi.
7. Ukuran dan Masa Jenis Rijang
Tekstur non-klastik : ciri khas dari tekstur non-klastik adalah adanya kristal-kristal yang
saling menjari, tidak terdapat ruang pori-pori antar butir, dan umumnya memiliki satu
jenis mineral saja (monomineralitik) dan merupakan hasil aktivitas kimiawi, termasuk
biokimia.
Rijang adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus. Batuan keras, kompak yang
terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau (mikrokuarsa) dan kalsedon, sebuah
bentuk silika yang terbuat dari serat memancar dengan panjang beberapa puluh hingga
ratusan mikrometer.
Berat jenis : 2,6g/cm3
Jenis Butir Ukuran Butir (mm)
Kasar > 5
Sedang 1 5
Halus < 1
8. Kekerasan Rijang
Batu Rijang memiliki Kekerasan 6,5 8 skala mosh
Hubungan antara berat jenis dan kekerasaan Rijang
Semakin besar massa jenis batu Rijang maka semakin keras pula batu Rijang
tersebut. karena massa jenis yang besar memiliki ikatan molekul yang kuat,
rapat, dan memiliki banyak molekul dalam volume yang kecil.
9. Pemanfaatan Rijang
Ribuan tahun yang lalu orang-orang telah menemukan sifat-sifat rijang
yaitu serpihnya membentuk benda tajam dengan kekerasan yang tinggi
maka pada zaman dahulu orang menjadikannya sebagai sebuah peralatan
bantu seperti pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak.
Batu rijang merah atau biasa disebut jasper memiliki banyak sekali variasi
warna, dan motif. Hal ini menyebabkan jasper saat ini banyak diburu oleh
para penggemar batu akik untuk dijadikan ornament atau perhiasan.
12. Cara Penambangan Rijang
Metode penambangan yang digunakan biasanya adalah tambang terbuka
atau open pit,dikarenakan harga pasar rijang yang tidak begitu tinggi.
Open pit adalah bukaan yang di buat di permukaan tanah, bertujuan untuk
mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak di timbun
kembali) selama engambilan bijih masih berlangsung.
Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan alluvial, dengan demikian
penambangan dilakukan dengan cara sederhana. Karena jumlahnya sedikit
kebanyakan pencarian dilakukan oleh rakyat dengan menggunakan alat
sederhana seperti linggis.
14. Pemasaran Rijang
Rijang sangat sulit ditemukan sehingga menyebabkan batuan ini merupakan komoditas yang
berharga. Orang-orang pada masa lalu mengangkut dan menjual batu rijang dari sebuah
lokasi yang sangat jauh. Pada awal 8000 SM, orang-orang Inggris dan Perancis menggali
lubang hingga 300 kaki jauh ke dalam lapisan batu kapur untuk menambang nodul rijang. Ini
merupakan kegiatan penambangan tertua yang pernah ditemukan.
Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan alluvial, dengan demikian penambangan
dilakukan dengan cara sederhana. Karena jumlahnya sedikit kebanyakan pencarian dilakukan
oleh rakyat dengan menggunakan alat sederhana seperti linggis.
Namun pemasaran hasil olahan Rijang sudah lebih baik Karena Rijang yang di poles dan di
manfaatkan sebagai ornament banyak di cari orang dan pemasaranya tersedia dibanyak toko
kerajinan.
15. Biaya
Karena pencariannya dan metoda penambangannya yang masih
tradisional maka dari segi biaya juga masih dengan kantong sendiri
(industry kecil), belum melibatkan infestasi antara beberapa industry besar
Karena keterdapatan yang sedikit juga dari batu Rijang.
16. Alat Penambangan
Metode penambangan yang digunakan
biasanya adalah tambang terbuka atau open
pit,dikarenakan harga pasar rijang yang tidak
begitu tinggi dan karena jumlahnya sedikit
kebanyakan pencarian dilakukan oleh rakyat
dengan menggunakan alat sederhana seperti
linggis.
18. Peningkatan Kualitas Rijang
Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata.Batu rijang dahulu
digunakan untuk mebuat senjata dan peralatan seperti pedang, mata anak
panah, pisau, pencakar dll.
Namun sekarang kebanyakan dibentuk sebagai hiasan (ornament).
Pengolahan di awali dengan rencana penggunaannya. Oleh sebab itu
dengan gerenda dan gergaji bongkahan rijang dibentuk sesuai dengan
keinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap. Dengan berbagai desain
polesan rijang siap untuk dipasarkan.
19. Peningkatan Usaha Kecil dan
Kelembagaanya
Bagaimana untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga produk
meningkat, mutu meningkat?
Di daerah Wonogiri terdapat Unit Bina Industri Batu Mulia ( UBIBAM ) Sri
Giri Wonogiri sebuah anak perusahaan binaan dari Perusahaan Negara
Pusri Palembang yang mendidik, melatih dan membina para calon
pengrajin batu mulia.
20. Perizinan
Pasal 29 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (PP 23/2010), IUP eksplorasi diberikan
berdasarkan permohonan dari badan usaha, koperasi, dan perseorangan yang telah
mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
Pasal 42 UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
Minerba) mengatur bahwa IUP eksplorasi untuk pertambangan mineral logam
dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 8 tahun, sedangkan untuk non-
logam paling lama 3 tahun, dengan pengecualian terhadap non-logam jenis
tertentu yang dapat diberikan IUP selama 7 tahun.