際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Disusun oleh kelompok 3 :
1. Setiyati                        55111120040
2. Kar tika Eka Putri              55111120012
3.   Kristine    Melva    Hakim  Sianipar
55111120095
4. Anita Lasmaria Hutasoit         55111120137
5.       Eka      Setialaksmana
55111120027
6. Wahyudi                         55111120097
Penger tian Biaya Modal

Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yang berasal
dari hutang, saham preferen, saham biasa,
dan laba ditahan untuk mendanai suatu
investasi atau operasi perusahaan.
1. Mamaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan
biaya-biaya
    (termasuk biaya modal ) diminimumkan.

2. Keputusan penggaran modal (capital budgeting)
memerlukan
    suatu estimasi tentang biaya modal.

3. Keputusan  keputusan lain seper ti, leasing, modal
kerja           juga memerlukan estimasi biaya
modal.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal
perusahaan
Kondisi ekonomi secara umum
Kondisi pasar

Keputusan operasi dan keuangan

Jumlah pembayaran



Asumsi-asumsi dalam menghitung biaya modal ter timbang
perusahaan
Resiko usaha konstan
Resiko keuangan konstan

Rasio pembayaran deviden konstan (deviden/pendapatan)
Timbangan     Biaya dan sumber   Biaya
                 (persentase    sumber individu    tertimbang
                  pembiayaan)

Utang                30%              10%              3,0%
Saham Preferen       10%              12%              1,2%
Saham Biasa          60%              16%              9,6%

                    100%           Biaya modal        13,8%
                                   Tertimbang
Fungsi Biaya Modal :
Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda
dengan biaya modal dan modal sendiri.

Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada
perhitungan:
       a. sebelum pajak (before tax basis)
           perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum
dilakukan
            perhitungan biaya modal rata-ratanya seper ti
obligasi.
       b. setelah pajak (af ter tax basis)
Jenis Biaya Modal

 Biaya modal individual :
 a. Biaya modal hutang jangka pendek
b. Biaya modal hutang jangka panjang
 c. Biaya modal saham preferen
 d. Biaya modal saham biasa dan laba ditahan
 e. Modal per tumbuhan deviden
   Biaya Hutang (cost of debt)
     Biaya hutang = Kd atau Yield to maturity
     yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
    pemegang/pembeli obligasi

   Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T)
    contoh : Kd = 10%, Pajak = 15%
             berapa biaya hutang setelah pajak?
             10% (1-15%) = 8,5%
Biaya Saham Preferen (Kp)
   Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yang diminati
    pembeli saham preferen (Kp).
   Kp = Dp/ Pn
    Dp = dividen saham preferen tahunan
    Pn = harga saham preferen bersih yang diterima
    perusahaan
            penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham
    atau
          (flotation cost)

   Dividen saham preferen tidak tax deductible perusahaan
    menanggung semua beban biaya, tidak ada
    penyesuaian/penghematan pajak seper ti biaya hutang.
    Biaya Laba Ditahan, Ks
    Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui
    cara :
      - Menahan sebagian laba (retaired earning)
      - Menerbitkan saham biasa baru

    Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk
    modal,
    apakah ada biayanya ? Ya, oppor tunity cost. Laba dapat
            dibagikan berupa deviden dan investors dapat
    menginvestasikan
     uang itu dengan membeli saham, obligasi,real estate, dll.

    Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan
      keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang
    dapat
      diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi
    yang
      memiliki risiko yang sama dengan risiko perusahaan (Ks).
   Tiga Cara Menaksir Ks
    - Pendekatan CAPM
    - Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF)
    - Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk
    Premium
Pendekatan CAPM

K C = K r f + 硫(K m  K r f )

Keterangan :
K c = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada
 saham
         perusahaan
K r f = risk free rate / bunga bebas resiko
硫    = beta saham perusahaan
Discounted Cash Flow (DCF) model

       Div1      Div2            DivH + PH
P0 =           +         + ... +
     (1 + ks) (1 + ks)
             1         2
                                 (1 + ks) H


Jika harga dividen ber tumbuh konstan, gunakan
   Gordon Model :

                 D (1+ g )
              P = 0
               0 Ks  g
Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

    K s = tingkat keuntungan obligasi perusahaan +
    premi
            resiko

   Membeli saham biasa pada umumnya lebih
    beresiko
    daripada membeli obligasi yang memberikan
    penghasilan tetap dan relatip pasti. Oleh karena
    itu  investor   yang  membeli     saham    biasa
    mengharapkan suatu premi resiko diatas tingkat
    keuntungan obligasi. Premi resiko besarnya
    tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi
    perekonomian.
Contoh : Y TM
 suatu obligasi adalah 12% dan premi
resiko untuk saham biasa perusahaan
tersebut adalah 5%

K s = 12% + 5% = 17 %
Contoh :
   PT. ABC menjual saham preferen yang
memberikan dividen Rp. 10,- per tahun,
harga saham Rp. 100,- dengan flotation
cost 2,5 lembar saham

Kp = Dp / Pn = 10 / 97,5 = 10,26 %
Biaya Saham Biasa Baru (Ke)
 a. Hanya sebagian kecil perusahaan yang sudah
       matang(mature) mengeluarkan saham biasa
baru
    karena :
 - Biaya floatationnya yang tinggi
-    Investor menanggapi penerbitan saham biasa
baru
    sebagai sinyal negatif.
     Biasanya manager perusahaan melakukan ini
karena
          mereka berpikiran bahwa harga saham
sekarang lebih
    tinggi daripada nilai sesungguhnya.
b. Floatation costs akan mengurangi penerimaan
   perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini
   terdiri dari :
  - Biaya mencetak saham
  - Komisi untuk pihak penjamin emisi saham
   - Penawaran saham dll
Biaya Saham Biasa Baru (Ke)
* Gordon Model dengan memperhitungkan
 flotation cost
              D0 + g
          Ke = 錚
              P0錚錚1F 錚駈7錚

    Ke = Biaya saham biasa baru
    Po = Harga jual saham
          F = Flotation cost
    Do = Dividen saham pada t=0
          g = Dividen gowth
Biaya Modal Secara Keseluruhan
   Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari
    berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal
    dihitung    berdasarkan    rata-rata ter timbang
    (WACC).
   WACC adalah rata-rata ter timbang dari seluruh
    komponen modal.
   Komponen modal yang sering dipakai adalah:
    saham biasa, saham preferen, utang, laba
    ditahan.
   Seluruh komponen modal (capital component)
    mempunyai satu kesamaan yaitu investor yang
    menyediakan dana berharap untuk mendapatkan
    return dari investasi mereka.
WACC = Wd x Kd (1  T) + Wp x Kp + Ws x
Ks
       (atau Ke)

Keterangan :
Wd : Persentase hutang dari modal
Wp : Persentase saham preferen dari modal
Ws : Persentase saham biasa atau laba ditahan dan
      modal
Kd : Biaya hutang
Kp : Biaya saham preferen
Ks : Biaya laba ditahan
Ke : Biaya saham biasa
T : Pajak
Biaya Modal Marjinal
                          Pembiayaan individu
 Total biaya =
                 Persentase pembiayaan individu tersebut
Kesimpulan Pembahasan
( dikaitkan dengan kebijakan pembiayaan)

Biaya Modal dapat dialokasikan untuk menambah
corporate value (nilai perusahaan)
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri

More Related Content

Biaya+modal+k el+3 edit sendiri

  • 1. Disusun oleh kelompok 3 : 1. Setiyati 55111120040 2. Kar tika Eka Putri 55111120012 3. Kristine Melva Hakim Sianipar 55111120095 4. Anita Lasmaria Hutasoit 55111120137 5. Eka Setialaksmana 55111120027 6. Wahyudi 55111120097
  • 2. Penger tian Biaya Modal Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
  • 3. 1. Mamaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal ) diminimumkan. 2. Keputusan penggaran modal (capital budgeting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal. 3. Keputusan keputusan lain seper ti, leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
  • 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal perusahaan Kondisi ekonomi secara umum Kondisi pasar Keputusan operasi dan keuangan Jumlah pembayaran Asumsi-asumsi dalam menghitung biaya modal ter timbang perusahaan Resiko usaha konstan Resiko keuangan konstan Rasio pembayaran deviden konstan (deviden/pendapatan)
  • 5. Timbangan Biaya dan sumber Biaya (persentase sumber individu tertimbang pembiayaan) Utang 30% 10% 3,0% Saham Preferen 10% 12% 1,2% Saham Biasa 60% 16% 9,6% 100% Biaya modal 13,8% Tertimbang
  • 6. Fungsi Biaya Modal : Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dan modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan: a. sebelum pajak (before tax basis) perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan perhitungan biaya modal rata-ratanya seper ti obligasi. b. setelah pajak (af ter tax basis)
  • 7. Jenis Biaya Modal Biaya modal individual : a. Biaya modal hutang jangka pendek b. Biaya modal hutang jangka panjang c. Biaya modal saham preferen d. Biaya modal saham biasa dan laba ditahan e. Modal per tumbuhan deviden
  • 8. Biaya Hutang (cost of debt) Biaya hutang = Kd atau Yield to maturity yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang/pembeli obligasi Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T) contoh : Kd = 10%, Pajak = 15% berapa biaya hutang setelah pajak? 10% (1-15%) = 8,5%
  • 9. Biaya Saham Preferen (Kp) Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yang diminati pembeli saham preferen (Kp). Kp = Dp/ Pn Dp = dividen saham preferen tahunan Pn = harga saham preferen bersih yang diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau (flotation cost) Dividen saham preferen tidak tax deductible perusahaan menanggung semua beban biaya, tidak ada penyesuaian/penghematan pajak seper ti biaya hutang.
  • 10. Biaya Laba Ditahan, Ks Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui cara : - Menahan sebagian laba (retaired earning) - Menerbitkan saham biasa baru Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah ada biayanya ? Ya, oppor tunity cost. Laba dapat dibagikan berupa deviden dan investors dapat menginvestasikan uang itu dengan membeli saham, obligasi,real estate, dll. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi yang memiliki risiko yang sama dengan risiko perusahaan (Ks).
  • 11. Tiga Cara Menaksir Ks - Pendekatan CAPM - Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) - Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium
  • 12. Pendekatan CAPM K C = K r f + 硫(K m K r f ) Keterangan : K c = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan K r f = risk free rate / bunga bebas resiko 硫 = beta saham perusahaan
  • 13. Discounted Cash Flow (DCF) model Div1 Div2 DivH + PH P0 = + + ... + (1 + ks) (1 + ks) 1 2 (1 + ks) H Jika harga dividen ber tumbuh konstan, gunakan Gordon Model : D (1+ g ) P = 0 0 Ks g
  • 14. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium K s = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko Membeli saham biasa pada umumnya lebih beresiko daripada membeli obligasi yang memberikan penghasilan tetap dan relatip pasti. Oleh karena itu investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu premi resiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi resiko besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.
  • 15. Contoh : Y TM suatu obligasi adalah 12% dan premi resiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5% K s = 12% + 5% = 17 %
  • 16. Contoh : PT. ABC menjual saham preferen yang memberikan dividen Rp. 10,- per tahun, harga saham Rp. 100,- dengan flotation cost 2,5 lembar saham Kp = Dp / Pn = 10 / 97,5 = 10,26 %
  • 17. Biaya Saham Biasa Baru (Ke) a. Hanya sebagian kecil perusahaan yang sudah matang(mature) mengeluarkan saham biasa baru karena : - Biaya floatationnya yang tinggi - Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal negatif. Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka berpikiran bahwa harga saham sekarang lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya.
  • 18. b. Floatation costs akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dari : - Biaya mencetak saham - Komisi untuk pihak penjamin emisi saham - Penawaran saham dll
  • 19. Biaya Saham Biasa Baru (Ke) * Gordon Model dengan memperhitungkan flotation cost D0 + g Ke = 錚 P0錚錚1F 錚駈7錚 Ke = Biaya saham biasa baru Po = Harga jual saham F = Flotation cost Do = Dividen saham pada t=0 g = Dividen gowth
  • 20. Biaya Modal Secara Keseluruhan Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata ter timbang (WACC). WACC adalah rata-rata ter timbang dari seluruh komponen modal. Komponen modal yang sering dipakai adalah: saham biasa, saham preferen, utang, laba ditahan. Seluruh komponen modal (capital component) mempunyai satu kesamaan yaitu investor yang menyediakan dana berharap untuk mendapatkan return dari investasi mereka.
  • 21. WACC = Wd x Kd (1 T) + Wp x Kp + Ws x Ks (atau Ke) Keterangan : Wd : Persentase hutang dari modal Wp : Persentase saham preferen dari modal Ws : Persentase saham biasa atau laba ditahan dan modal Kd : Biaya hutang Kp : Biaya saham preferen Ks : Biaya laba ditahan Ke : Biaya saham biasa T : Pajak
  • 22. Biaya Modal Marjinal Pembiayaan individu Total biaya = Persentase pembiayaan individu tersebut
  • 23. Kesimpulan Pembahasan ( dikaitkan dengan kebijakan pembiayaan) Biaya Modal dapat dialokasikan untuk menambah corporate value (nilai perusahaan)