2. Mengenal Bilangan
Bulat
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol
dan bilangan bulat negatif.
Bilangan bulat digambarkan pada garis bilangan sebagai berikut:
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Bilangan Bulat
Negatif
Bilangan Bulat Positif
Bilangan Nol
{...,-4,-3,-2,-1}
{0}
{1,2,3,4,...}
3. Bilangan
Bulat
Bilangan
Cacah
Bilangan
Asli
Bilangan
Genap
Bilangan
Ganjil
Bilangan
Prima
Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari
angka nol (0) sampai dengan tak terhingga.
Contoh: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11.... dst
Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif yang
dimulai dengan angka satu (1) sampai tak
terhingga.
Contoh: 1,2,3,4,5,67,8,9,10,11,... dst
Bilangan Genap adalah bilangan bulat yang habis
dibagi dua.
Contoh: 2,4,6,8,10,12,14......dst
Bilangan Ganjil adalah bilangan bulat yang tidak
habis dibagi dua.
Contoh: 1,3,5,7,9,11,13,15.....dst
Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya dapat
dibagi oleh angka 1 atau bilangan itu sendiri.
Contoh: 2,3,5,7,... dst
4. Bilangan bulat
Positif maju
Nol diam
Negatif mundur
Operasi
tambah terus
kurang balik arah
5. Operasi Hitung Bilangan
Bulat
1. Penjumlahan
Penjumlahan dua bilangan bulat bertanda sama
Penjumlahan ini tejadi jika kedua bilangan memiliki tanda
yang sama yaitu sama-sama bilangan positif dan sama-sama
bilangan negatif.
a + b = a + b
(-a) + (-b) = -(a +
b)
Berlaku:
2 + 3 = ...
Contoh
1
0
-1 2
-2 3
-3 4
-4 5
-5
3
2
8. Penjumlahan dua bilangan bulat tanda berlawanan
Penjumlahan ini terjadi jika kedua bilangan berbeda
tandanya, yang satu bertanda positif, yang lainnya
bertanda negatif.
-a + b = b a
a + (- b) = a b
Berlaku:
(-2) + 3 = ...
Contoh
1
0
-1 2
-2 3
-3 4
-4 5
-5
3
-2
3 - 2 = 1
14. Perkalian merupakan
penjumlahan secara berulang.
contoh: 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15
a x b = ab
a x ( b) = - ab
(-a) x b = - ab
(-a) x (-b) = ab
Berlaku:
3. Perkalian
5 x 6 = 30
4 x (-7) = - 28
(-3) x 4 = -12
(-6) x (-7) = 42
Contoh
Perkalian merupakan
kebalikan/invers dari
perkalian.
contoh: 30 : 5 = 30
1
5
= 6
a : b =
a : ( b) = -
(-a) : b = -
(-a) : (-b) =
Berlaku:
4. Pembagian
5 x 6 = 30
4 x (-7) = - 28
(-3) x 4 = -12
(-6) x (-7) = 42
Contoh
15. Sifat-sifat Operasi
Hitung Bilangan Bulat
a + b = b + a
4 + 2 = 2 + 4
Penjumlah
an
1. Sifat Komutatif (pertukaran)
2. Sifat Asosiatif
(pengelompokan)
Perkalian
a x b = b x a
4 x 2 = 2 x 4
a + (b + c) = (a + b) + c
4 + ( 5 + 6) = ( 4 + 5 ) + 6 = 15
Penjumlah
an
Perkalian
a x (b x c ) = (a x b) x c
4 x (5 x 6) = ( 4 x 5) x 6 = 120
16. 3. Sifat Distributif (penyebaran)
a x (b + c ) = (a x b ) + ( a x c )
2 x ( 3 + 4 ) = (2 x 3 ) + ( 2 x 4 ) = 14
Pada operasi perkalian terhadap
penjumlahan
Pada operasi perkalian terhadap
pengurangan
a x (b - c ) = (a x b ) - ( a x c )
5 x ( 7 - 6 ) = (5 x 7 ) - ( 5 x 6 ) = 5
17. Pangkat dan Akar
Bilangan Bulat
Kuadrat Bilangan Bulat (Pangkat dua)
Diperoleh dengan mengalikan bilangan itu dengan
bilangan itu sendiri, atau mengalikan bilangan
tersebut secara berulang sebanyak dua kali.
2 =
contoh :
42
= 4 4 = 16
(9)2= 9 9 = 81
1. Kuadrat dan Pangkat Tiga Bilangan Bulat
Pangkat Tiga Bilangan Bulat
Diperoleh dengan mengalikan bilangan tersebut
secara berulang sebanyak tiga kali.
3 =
contoh :
63
= 6 6 6 = 216
(5)3= 5 5 5 = 25 5 = 125
18. Akar Kuadrat
Merupakan kebalikan dari kuadrat (pangkat dua).
Lambangnya (akar pangkat dua)
contoh :
49 = 賊 7, karena 72 = 49 dan (7)2= 49
121 = 賊 11 karena 112 = 121 dan (-11)2 = 121
2. Akar Kuadrat dan Akar Pangkat Tiga
Akar Pangkat Tiga
Merupakan kebalikan dari pangkat tiga.
Lambangnya (akar pangkat tiga)
contoh :
27 = 3, karena 33
= 27
125 = 5, karena 53
= 125