2. Fungsi Sistem Imun
penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh;
untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah
tua;
sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya.
Respon
imun
Non-spesifik
Fagositosis
Spesifik
Inflamasi
Imunitas
humoral
(antibodi)
Imunitas
diperantai sel
(sel-sel)
Patogen dalam
tubuh
Pembekuan darah
Dalam tubuh
Luar tubuh
Penghalang misalnya
kulit
Luka
Patogen misalnya
bakteri
Lisozim
dalam
keringat
3. Pertahanan Tubuh Alami
Asam lemak dan bakteri
alami
Lisozim pada mukus dalam hidung
Lisozim pada ludah
Mukus dan silia pada
saluran udara
Lisozim pada air mata
Asam pada lambung
Lisozim pada usus halus
Bakteri pada usus besar
Lisozim pada urin
Bakteri alami pada vagina
4. Pertahanan Mekanik
Rambut hidung berfungsi
sebagai filter udara yang
melewati saluran hidung.
Bakteri dan partikel lain
yang terperangkap di mukus
akan di sapu keluar dari
paru-paru oleh silia. Silia
adalah rambut-rambut
halus yang memilki gerakan
seperti gelombang.
Pertahanan Fisik
Kulit memberikan
penghalang fisik bagi jalan
masuknya patogen kedalam
tubuh. Lapisan luar sel-sel
kulit mati yang keras
mengandung keratin dan
sangat sedikit air, sehingga
pertumbuhan
patogen, misalnya
microorganisme terhambat.
5. Pertahanan Kimia
Air mata
mukus, salifah, dan keringat
semuanya mengandung zat
kimia yang menghambat
pertumbuhan
microorganisme. Lisozim
adalah suatu enzim yang
ditemukan pada
kebanyakan hasil sekresi
tersebut. Asam hidroklorik
yang terdapat pada cairan
lambung dapat membunuh
sebagian besar
microorganisme yang ada
dalam lambung.
Pertahanan Biologis
Terdapat populasi alami
bakteri tidak berbahaya yang
hidup dikulit yang
menghambat pertumbuhan
banyak bakteri patogen.
bakteri-bakteri tersebut
melindungi kita dengan cara
berkompetisi dengan bakteri
patogen dalam mendapatkan
nutrien.
6. Pertahanan Tubuh Alami
Pertahanan fisik: air mata, sebum (minyak), mukus
Pertahanan Mekanim
Pertahanan Kimia
Pertahanan Biologis
Silia
Pertahan mekanik
berupasel-sel
bersilia dalam
saluran pernapasan
Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih
7. 1. Neutrofil, berfungsi
untuk fagositosis
2. Eosinofil, berperan
dalam reaksi alergi.
3. Basofil, berperan dalam
reaksi inflamasi.
4. Monosit, berfungsi
untuk fagositosis
5. Limfosit berperan
dalam respon imun
spesifik.
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap
patogen yang terdiri dari:
8. Suatu cara yang
dilakukan tubuh untuk
memberi respon
terhadap masuknya
patoen atau antigen
tertentu kedalam tubuh.
Berfungsi untuk
mempertahankan tubuh
melawan patogen.
9. Respon Imun Non-
spesifik
Ketika tubuh terluka, karena
tergores, terptong, terbakar, atau
diserang oleh patogen yang behasil
menembus pertahan tubuh, tubuh
akan mnghasilkan respon imun
non-spesifik. Respon imun
dinamakan non-spesifik sebab
respon timbul terhadap jaringan
tubuh yang rusak atau terluka,
bukan terhadap penyebab
kerusakan itu sendiri. Respon imun
non-spesifik berupa inflamasi dan
fagositosis.
Respon Imun Spesifik
Respon imun spesifik melindungi
tubuh dari serangan patogen dan
juga memastikan pertahanan tubuh
tidak berbalik melawan jaringan
tubuh sendiri. Respon imun spesifik
timbul dari dua sistem yng berbeda
yang saling bekerja sama, yaitu
antibody-mediated immunity (
imunitas yang diperantai) atau
disebut juga imunitas humoral, dan
cell-medited immunity( imunitas
yang diperantai sel.
11. Sumsum tulang
Sel stem
Limfosit berasal
dari sel-sel stem di
dalam tulang
Limfosit Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus
Sel T
Sel T pembunuh Sel T pembantu Sel B
Mengaktivasi
Reseptor
permukaan
spesifik untuk
anitgen asing
Sel B merespon terhadap antigen. Sel B
menggandakan diri, membentuk klon-klon
sel plasma yang mensekresikan antibodi
Imunitas humoral
Imunitas yang disebabkan sel
Antigen pada permukaan organisme
penginfeksi
Sel T pembunuh
Memori
Sel T dan sel B tetap hidup
sebagai sel memori. Infeksi
Antibodi
berikatan dengan
mikroorganisme
untuk
Respon Imun Spesifik
Antibody-Mediated Immunity
Cell-Mediated Immunity
12. Pencegahan Penyakit
Kekebalan tubuh
aktif alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi antigen ke
dalam tubuh atau vaksinasi)
pasif alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan
(antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh orang
lainnya atau serum)
Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab penyakit.
Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus dapat menyebabkan
menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan penyakit, disebabkan
meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap antibiotik tersebut.
13. Kekebalan Tubuh
Kekebalan tubuh terhadap
penyakit atau patogen dapat
dibagi menjadi kekebalan tubuh
aktiv dan pasif. Kekebalan tubuh
aktiv adalah kekebalan tubuh yang
dihasilkan karena limfosit
teraktivasi oleh antigen yang
terdapat dipermukaan sel
patogen. Kekebalan tubuh pasif
adalah kekebalan tubuh yang
dihasilkan melalui transfor atau
pemberian antibody dari orang
lain.
Vaksinasi
Vaksinasi adalah suatu antigen
yang disuntikkan atau diberikan
secara oral(melalui mulut) dan
menyebabkan perkembangan
kekebalan tubuh(imunitas) aktiv
dari individu yang diberi vaksin.
Kekebalan tubuh melelui vaksinasi
sifatnya tahan lama sebab tubuh
mampu memproduksi sel-sel
memori yang akan mengingat
antigen yang masuk kedalam
tubuh.
14. Mikroorganisme mematikan
yang dimatikan, misalnya bakteri
penyebab batuk rejan. Patogen
yang telah mati tidak akan
menimbulkan penyakit, namun
masih memiliki antigen pada
permukaan selnya yang akan
dikenali oleh limfosit T dan
limfosit B, sehingga menghasilkan
pembentukan antibody oleh
tubuh penerima vaksin.
Strain hidup yang tidak
mematikan, misalnya virus
penyebab rubella. Vaksin yang
dihasilkan menyebabkan patogen
melemah sehingga dapat
memastikan inveksi tidak terlalu
parah. Contohnya vaksin BCG yang
digunakan untuk melawan
tuberculosis dan vaksin sabin untuk
melawan polio mielitis.
Toksin yang dimodivikasi, misalnya
vaksin yang digunakan untuk
melawan dikteri dan tetanus. Pada
vaksin jenis tersebut toksoid yang
dihasilkan bakteri dijadikan tidak
berbahaya, kemudian digunaakan
untuk menstimulasi produksi
antibody dengan tidak ada resiko
terjadi infeksi.
Vaksin diperoleh dari
sumber-sumber berikut
15. Antigen hasil isolasi, terpisah dari
patogennya misalnya vaksin
influenza. Vaksin influenza
mengandung campuran sejumlah
antigen dari berbagai strain virus
influenza, dengan tujuan
mengalahkan banyaknya variasi
strain virus influenza yang ada.
Variasi antigen tersebut timbul pada
mikroorganisme yang memiliki
keecepatan mutasi tinggi.
Antigen hasil rekayasa
genetik, misalnya vaksin hepatitis
B. antigen dihasilkan melalui
ekstraksi gen pengkode antigen
tertentu dari patogen, kemudian
disisihkan ke plasmid
mikroorganisme misalnya bakteri
yang tidak berbahaya.
16. Sepanjang Sejarah
manusia, berjuta-juta orang
telah meninggal akibat infeksi
bakteri. Sekarang kita masih
mengalami infeksi tersebut
namun kita telah memiliki
antibiotik, obat yang aman
dan efektif digunakan untuk
melawan bakteri penyebab
penyakit.
Antibiotik pertama yang
digunakan pada tahun 1930-
an dan 1940-an merupakan
senyawa kimia yang
dihasilkan suatu
mikroorganisme, yang dapat
membunuh mikroorganisme
lain.
17. Penisilin merupakan hasil
produksi suatu jenis jamur.
Semenjak itu, antibiotik telah
diekstrak dari berbagai
sumber, seperti kulit katak dan
butiran salju, dan ada pula yang
disintesis(buatan). Antibiotik
spektrum luas adalah antibiotik
yang dapat membunuh
berbagai jenis
bakteri, sedangkan antibiotik
spektrum kecil adalah
antibiottik yang efektif hanya
terdapat sedikit jenis bakteri.
Target kerja antibiotik adalah
proses metabolisme sel
seperti sintesis protein, yang
sedikit berbeda pada
mikroorganisme dibandingkan
pada sel manusia dan hewan
lainnya. Saat ini banyak
bakteri yang sebelumnya
rentan terhadap
antibiotik, menjadi
kebal, karena terjadinya
mutasi secara acak.
Mengurangi penggunaan
antibiotik berarti semakin
sedikit bakteri yang terpapar
antibiotik dan mengurangi
kemungkinan munculnya
strain resisten.