ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
BAB I 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 
A. Pendahuluan 
Setiap mahkluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan 
berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dimana keduanya berjalan sejajar 
dan berdampingan. Dengan demikian proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu 
sama lainnya. 
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran (volume) sel dan jumlah sel yang bersifat 
irreversible (tidak dapat kembali ke kondisi semula). Perkembangan merupakan proses perubahan 
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ maupun tubuh menuju kedewasaan yang bersifat tidak dapat 
diukur. 
Tabel 1.1 Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan 
No Pertumbuhan Perkembangan 
1234 
Bersifat kuantitatif 
Memiliki batasan usia 
Irreversible 
Dialami di masa awal 
Bersifat kualitatif 
Tidak terbatasi oleh usia 
Mulai berfungsinya alat-alat reproduksi 
Di setiap fase kehidupan 
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan 
1. Pertumbuhan pada Tumbuhan 
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristem yaitu pada ujung akar dan ujung batang. 
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan menggunakan alat yang 
disebut auksanometer. Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu 
: 
a. Pertumbuhan Primer 
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas titik tumbuh 
primer/meristem primer (ujung akar dan ujung batang) yang ditandai dengan pertambahan 
ukuran dan massa sel. 
Daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu 
1. Daerah Pembelahan Sel 
Sel-sel di daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematis, terdapat di bagian 
ujung akar. 
2. Daerah Pemanjangan Sel 
Daerah yang semua selnya dapat membesar dan memanjang, terletak di belakang daerah 
pembelahan sel. 
3. Daerah Diferensiasi Sel 
Daerah yang sel-selnya berkembang menjadi sel yang memiliki struktur dan fungsi 
khusus. 
b. Pertumbuhan Sekunder 
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas titik tumbuh 
sekunder /meristem sekunder (kambium) yang ditandai dengan membesarnya batang/akar. 
Kambium mempunyai aktivitas ke luar membentuk kulit/floem dan ke dalam membentuk 
kayu/xilem. 
Gambar 1. 1 Daerah pertumbuhan ujung akar
2. Perkembangan pada Tumbuhan 
Perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses menuju tercapainya kedewasaan pada 
tumbuhan tersebut. Tumbuhan dikatakan dewasa jika tumbuhan tersebut sudah membentuk 
bunga. Pembentukan bunga merupakan petunjuk adanya pertumbuhan dan perkembangan. 
3. Perkecambahan 
Pada tumbuhan dikotil, misalnya kedelai embrionya adalah bagian yang melekat pada kotiledon. 
Embrio bagian bawah disebut hipokotil dan ujungnya disebut radikula (calon akar), sedangkan 
embrio bagian atas disebut epikotil dan ujungnya disebut plumula (pucuk dengan sepasang daun). 
Gambar 1. 2 Pertumbuhan biji 
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan. 
Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan yaitu : 
a. Hipogeal ? kotiledon atau endosperma tetap berada di dalam tanah 
b. Epigeal ? kotiledon berada di atas tanah 
Gambar 1. 3 Perkecambahan epigeal (a) dan hipogeal (b) 
Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan 
sendiri. Makanan untuk pertumbuhan embrio diambil dari endosperma/putih lembaga. Tidak 
setiap biji mempunyai endosperma, misalnya biji tumbuhan polong-polongan. Cadangan 
makanan pada tumbuhan ini tidak disimpan dalam endosperma melainkan disimpan dalam 
kotiledon. 
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan 
1. Faktor Dalam /Internal
a. Gen merupakan pembawa sifat keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induknya akan 
diturunkan kepada keturunannya. 
b. Hormon/Fitohormon 
Hormon Fungsi 
1. Auksin 
2. Giberelin 
3. Sitokinin 
4. Asam Absisat 
5. Etilen 
6. Asam Traumalin 
7. Kalin 
* Merangsang perpanjangan sel (akar dan batang) 
* Merangsang pembentukan bunga dan buah 
* Merangsang aktivitas kambium 
* Merangsang tanaman berbunga sebelum waktunya 
* Merangsang terbentuknya buah yang besar dan tak berbiji 
* Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa 
* Merangsang pembelahan sel 
* Menunda penuaan/pengguguran daun 
* Mempertahankan kesegaran jaringan 
* Menghambat/memperkecil dominansi apical 
* Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel 
* Menunda pertumbuhan dan membantu dormansi 
* Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering 
* Membantu meluruhkan daun pada musim kering 
* Mempercepat pematangan buah 
* Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kuat 
* Menyembuhkan luka (merangsang pembelahan sel-sel di 
bagian tumbuhan yang luka) 
* Merangsang pembentukan organ tumbuhan, yaitu : 
a. Rhizokalin ? akar 
b. Kaulokalin ? batang 
c. Filokalin ? daun 
c. Anthokalin ? bunga 
2. Faktor Luar/Eksternal 
a. Makanan d. Oksigen g. Karbon dioksida 
b. Cahaya e. Kelembaban h. Aktivitas tubuh 
c. Suhu f. Air dan Zat hara 
D. Perumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai semenjak fase zigot. Zigot merupakan hasil 
pembuahan/fertilisasi antara sel telur dengan sperma. Tahapan-tahapan secara umum perkembangan 
zigot menjadi embrio pada hewan adalah : 
1. Fase embrionik, dengan urutan : 
a. Zigot 
b. Morula 
c. Blastula 
d. Gastrula 
e. Organogenesis 
2. Fase pasca embrionik 
a. Metamorfosis 
b. Regenerasi
E. Metamorfosis dan Metagenesis 
1. Metamorfosis 
Metamorfosis adalah perubahan bentuk dan struktur dari suatu fase tertentu sampai fase dewasa 
(imago). Ciri-ciri metamorfosis : 
a. Terjadi perubahan bentuk tubuh (dari bentuk telur sampai bentuk dewasa) 
b. Terjadi pada serangga dan katak 
c. Melalui fase kepompong/pupu dan ada yang tidak melalui fase kepompong 
Macam-macam metamorfosis 
1. Metamorfosis Sempurna 
Metamorfosis sempurna umumnya terjadi pada kelompok serangga homometabola (...... 
Tahapannya ; telur ? larva/ulat ? pupa/kepompong ?dewasa/imago 
Contoh : katak, lalat, nyamuk, kupu-kupu, semut, kumbang, lebah 
Gambar 1. 4 Metamorfosis kupu-kupu 
(A) (B) (D) 
(C) 
Gambar 1. 5 Metamorfosis katak 
(A) (B) 
(C) (D) 
2. Metamorfosis Tak Sempurna 
Metamorfosis tak sempurna umumnya terjadi pada kelompok serangga hemimetabola (.... 
Tahapannya ; telur ? nimfa/hewan muda ? imago 
Contoh : belalang, rayap, jangkrik, capung, walang sangit, kutu busuk, kecoak 
Gambar 1. 6 Metamorfosis tak sempurna pada capung 
2. Metagenesis 
Metagenesis adalah pergantian generasi/keturunan dari generasi vegetatif (aseksual) ke generasi 
generatif (seksual) dan sebaliknya. 
Metagenesis terjadi pada tumbuhan dan hewan, antara lain : 
a. Tumbuhan lumut d. Hydra 
b. Tumbuhan paku e. Obella
c. Ubur-ubur 
a. Metagenesi Tumbuhan Lumut 
Spora 
Protonema 
Tumbuhan lumut (generasi gametofit) 
Arkegonium Anteridium 
Ovum Spermatozoid 
Zigot 
Sporogonium (generasi sporofit) 
Sporangium 
b. Metegenesis Tumbuhan Paku 
Spora 
Protalium (generasi gametofit) 
Arkegonium Anteridium 
Ovum Spermatozoid 
Zigot 
Tumbuhan paku (generasi sporofit) 
Sporangium 
c. Metagenesis Ubur-ubur
c. Ubur-ubur 
a. Metagenesi Tumbuhan Lumut 
Spora 
Protonema 
Tumbuhan lumut (generasi gametofit) 
Arkegonium Anteridium 
Ovum Spermatozoid 
Zigot 
Sporogonium (generasi sporofit) 
Sporangium 
b. Metegenesis Tumbuhan Paku 
Spora 
Protalium (generasi gametofit) 
Arkegonium Anteridium 
Ovum Spermatozoid 
Zigot 
Tumbuhan paku (generasi sporofit) 
Sporangium 
c. Metagenesis Ubur-ubur

More Related Content

Biologi kelas 8 SMT 1

  • 1. BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN A. Pendahuluan Setiap mahkluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dimana keduanya berjalan sejajar dan berdampingan. Dengan demikian proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran (volume) sel dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke kondisi semula). Perkembangan merupakan proses perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan, organ maupun tubuh menuju kedewasaan yang bersifat tidak dapat diukur. Tabel 1.1 Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan No Pertumbuhan Perkembangan 1234 Bersifat kuantitatif Memiliki batasan usia Irreversible Dialami di masa awal Bersifat kualitatif Tidak terbatasi oleh usia Mulai berfungsinya alat-alat reproduksi Di setiap fase kehidupan B. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan 1. Pertumbuhan pada Tumbuhan Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristem yaitu pada ujung akar dan ujung batang. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan menggunakan alat yang disebut auksanometer. Pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas titik tumbuh primer/meristem primer (ujung akar dan ujung batang) yang ditandai dengan pertambahan ukuran dan massa sel. Daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu 1. Daerah Pembelahan Sel Sel-sel di daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematis, terdapat di bagian ujung akar. 2. Daerah Pemanjangan Sel Daerah yang semua selnya dapat membesar dan memanjang, terletak di belakang daerah pembelahan sel. 3. Daerah Diferensiasi Sel Daerah yang sel-selnya berkembang menjadi sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus. b. Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas titik tumbuh sekunder /meristem sekunder (kambium) yang ditandai dengan membesarnya batang/akar. Kambium mempunyai aktivitas ke luar membentuk kulit/floem dan ke dalam membentuk kayu/xilem. Gambar 1. 1 Daerah pertumbuhan ujung akar
  • 2. 2. Perkembangan pada Tumbuhan Perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses menuju tercapainya kedewasaan pada tumbuhan tersebut. Tumbuhan dikatakan dewasa jika tumbuhan tersebut sudah membentuk bunga. Pembentukan bunga merupakan petunjuk adanya pertumbuhan dan perkembangan. 3. Perkecambahan Pada tumbuhan dikotil, misalnya kedelai embrionya adalah bagian yang melekat pada kotiledon. Embrio bagian bawah disebut hipokotil dan ujungnya disebut radikula (calon akar), sedangkan embrio bagian atas disebut epikotil dan ujungnya disebut plumula (pucuk dengan sepasang daun). Gambar 1. 2 Pertumbuhan biji Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan. Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan yaitu : a. Hipogeal ? kotiledon atau endosperma tetap berada di dalam tanah b. Epigeal ? kotiledon berada di atas tanah Gambar 1. 3 Perkecambahan epigeal (a) dan hipogeal (b) Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan sendiri. Makanan untuk pertumbuhan embrio diambil dari endosperma/putih lembaga. Tidak setiap biji mempunyai endosperma, misalnya biji tumbuhan polong-polongan. Cadangan makanan pada tumbuhan ini tidak disimpan dalam endosperma melainkan disimpan dalam kotiledon. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan 1. Faktor Dalam /Internal
  • 3. a. Gen merupakan pembawa sifat keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induknya akan diturunkan kepada keturunannya. b. Hormon/Fitohormon Hormon Fungsi 1. Auksin 2. Giberelin 3. Sitokinin 4. Asam Absisat 5. Etilen 6. Asam Traumalin 7. Kalin * Merangsang perpanjangan sel (akar dan batang) * Merangsang pembentukan bunga dan buah * Merangsang aktivitas kambium * Merangsang tanaman berbunga sebelum waktunya * Merangsang terbentuknya buah yang besar dan tak berbiji * Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa * Merangsang pembelahan sel * Menunda penuaan/pengguguran daun * Mempertahankan kesegaran jaringan * Menghambat/memperkecil dominansi apical * Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel * Menunda pertumbuhan dan membantu dormansi * Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering * Membantu meluruhkan daun pada musim kering * Mempercepat pematangan buah * Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kuat * Menyembuhkan luka (merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka) * Merangsang pembentukan organ tumbuhan, yaitu : a. Rhizokalin ? akar b. Kaulokalin ? batang c. Filokalin ? daun c. Anthokalin ? bunga 2. Faktor Luar/Eksternal a. Makanan d. Oksigen g. Karbon dioksida b. Cahaya e. Kelembaban h. Aktivitas tubuh c. Suhu f. Air dan Zat hara D. Perumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai semenjak fase zigot. Zigot merupakan hasil pembuahan/fertilisasi antara sel telur dengan sperma. Tahapan-tahapan secara umum perkembangan zigot menjadi embrio pada hewan adalah : 1. Fase embrionik, dengan urutan : a. Zigot b. Morula c. Blastula d. Gastrula e. Organogenesis 2. Fase pasca embrionik a. Metamorfosis b. Regenerasi
  • 4. E. Metamorfosis dan Metagenesis 1. Metamorfosis Metamorfosis adalah perubahan bentuk dan struktur dari suatu fase tertentu sampai fase dewasa (imago). Ciri-ciri metamorfosis : a. Terjadi perubahan bentuk tubuh (dari bentuk telur sampai bentuk dewasa) b. Terjadi pada serangga dan katak c. Melalui fase kepompong/pupu dan ada yang tidak melalui fase kepompong Macam-macam metamorfosis 1. Metamorfosis Sempurna Metamorfosis sempurna umumnya terjadi pada kelompok serangga homometabola (...... Tahapannya ; telur ? larva/ulat ? pupa/kepompong ?dewasa/imago Contoh : katak, lalat, nyamuk, kupu-kupu, semut, kumbang, lebah Gambar 1. 4 Metamorfosis kupu-kupu (A) (B) (D) (C) Gambar 1. 5 Metamorfosis katak (A) (B) (C) (D) 2. Metamorfosis Tak Sempurna Metamorfosis tak sempurna umumnya terjadi pada kelompok serangga hemimetabola (.... Tahapannya ; telur ? nimfa/hewan muda ? imago Contoh : belalang, rayap, jangkrik, capung, walang sangit, kutu busuk, kecoak Gambar 1. 6 Metamorfosis tak sempurna pada capung 2. Metagenesis Metagenesis adalah pergantian generasi/keturunan dari generasi vegetatif (aseksual) ke generasi generatif (seksual) dan sebaliknya. Metagenesis terjadi pada tumbuhan dan hewan, antara lain : a. Tumbuhan lumut d. Hydra b. Tumbuhan paku e. Obella
  • 5. c. Ubur-ubur a. Metagenesi Tumbuhan Lumut Spora Protonema Tumbuhan lumut (generasi gametofit) Arkegonium Anteridium Ovum Spermatozoid Zigot Sporogonium (generasi sporofit) Sporangium b. Metegenesis Tumbuhan Paku Spora Protalium (generasi gametofit) Arkegonium Anteridium Ovum Spermatozoid Zigot Tumbuhan paku (generasi sporofit) Sporangium c. Metagenesis Ubur-ubur
  • 6. c. Ubur-ubur a. Metagenesi Tumbuhan Lumut Spora Protonema Tumbuhan lumut (generasi gametofit) Arkegonium Anteridium Ovum Spermatozoid Zigot Sporogonium (generasi sporofit) Sporangium b. Metegenesis Tumbuhan Paku Spora Protalium (generasi gametofit) Arkegonium Anteridium Ovum Spermatozoid Zigot Tumbuhan paku (generasi sporofit) Sporangium c. Metagenesis Ubur-ubur