ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Sistem ekskresi pada manusia
Mifthahul Jannah
Riska Amelia Sari
Riski Arifin
Tjut Rizqi Maysyarah H
Wawan Muliawan
Disusun oleh :
HATI
Hati merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh,
terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas, berwarna
kecoklatan. Hati mendapat
suplai darah dari pembuluh
nadi (arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena Hati
dibungkus oleh selaput hati
(capsula hepatica).
Hati terdapat pembuluh darah
dan empedu yang dipersatukan
selaput jaringan ikat (capsula
glison). Sebagai alat eksresi
hati menghasilkan empedu
yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya
mengandung zat warna
empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga
bacteri.
hati menyekresi sekitar
600–1.000 mL cairan empedu.
Cairan empedu terdiri atas
kolesterol, lemak, hormon
pelarut lemak, dan lesitin.
Fungsi cairan empedu, di
antaranya mengemulsi lemak
dalam usus halus. Cairan
empedu tersebut disimpan
dalam kantung empedu untuk
disalurkan ke dalam usus
halus.
Ada kurang lebih 10 juta sel
eritrosit (sel darah merah) yang
dilepaskan tiap detik dari
tempat pembuatannya, dan
sebanyak itu pula yang rata-rata
harus dirombak lagi. Eritrosit
yang telah tua akan menjadi rusak
dan harus segera dibinasakan di
hati.
Dalam sel-sel tubuh, Ornitin
diubah menjadi asam amino
sitrulin. Sitrulin berperan
mengikat NH3 menjadi arginin
yang hanya dapat diuraikan di
dalam hati, sedangkan urea
dari hati diangkat ke ginjal
untuk diuraikan bersama urin.
Organ hati merupakan
satu-satunya kelenjar yang
menghasilkan enzim arginase
yang berfungsi untuk
menguraikan asam amino
arginin menjadi asam amino
ornitin dan urea. Ornitin yang
terbentuk berfungsi mengikat
NH3 dan CO2 yang bersifat
racun.
Hati merupakan kelenjar terbesar yang kita miliki. Salah satu fungsi pentingnya berkaitan dengan
sistem ekskresi.
Fungsi hati
1. Menyimpan kelebihan gula
dalam bentuk glikogen
(gula otot)
2. Merombak kelebihan asam
amino (deaminasi)
3. Menawarkan racun
4. Membentuk protombin dan
fibrinogen
5. Membentuk albumin dan
globulin
6. Mengubah provitamin A
menjadi vitamin A
7. Tempat pembentukan urea
8. Menghasilkan empedu
9. Tempat pembentukan dan
penghancuran eritrosit yang
telah tua
Kelainan pada Hati
1. Hepatitis
merupakan peradangan pada
sel-sel hati. Peradangan ini
disebabkan oleh virus,
terutama virus hepatitis A, B,
C, D, dan E. Pada umumnya
penderita hepatitis A dan E
dapat disembuhkan, sebaliknya
hepatitis B dan C dapat
menjadi kronis.
Sementara itu hepatitis D
hanya dapat menyerang
penderita yang telah terinfeksi
virus hepatitis B sehingga
kondisi ini dapat memperparah
keadaan penderita.
2. Sirosis hati
merupakan gangguan hati
yang disebabkan oleh
banyaknya jaringan ikat pada
hati. Sirosis hati ini dapat
terjadi karena virus hepatitis
B dan C yang berkelanjutan.
Berkembangnya virus ini
dapat dipicu oleh konsumsi
alcohol yang disebabkan oleh
tersumbatnya saluran empedu
yang berlebihan, salah gizi,
atau penyakit lain. Penyakit ini
belum dapat disembuhkan.
Sementara itu pengobatan
yang dilakukan hanya berguna
mengobati komplikasi yang
terjadi seperti berak darah,
perut membesar, mata kuning,
serta koma hepatikum.
3. Kanker hati
merupakan kelainan hati yang
disebabkan oleh
berkembangnya sel-sel kanker
pada jaringan hati. Kanker ini
sebagai komplikasi akhir dari
hepatitis kronis karena virus
hepatitis B, C, dan
hemokromatis.
4. Perlemakan hati
merupakan kelainan hati akibat
adanya penimbunan lemak
yang melebihi 5% dari berat
hati, sehingga lemak ini
membebani lebih dari separuh
jaringan hati. Perlemakan hati
sering berpotensi menjadi
penyebab sirosis hati. Kelainan
ini dapat dipicu oleh konsumsi
alkohol yang berlebih.
5. Kolestasis dan Jaundice
merupakan keadaan akibat
terjadinya kegagalan hati dalam
memproduksi dan atau
pengeluaran empedu. Kolestasis
dapat menyebabkan gagalnya
penyerapan lemak dan vitamin A,
D, E, dan K oleh usus, juga dapat
menyebabkan terjadinya
penumpukan asam empedu,
bilirubin dan kolesterol di hati.
6. Hemokromatosis
merupakan kelainan
metabolisme yang ditandai
dengan adanya pengendapan
besi secara berlebihan dalam
jaringan. Penyakit ini bersifat
genetik atau keturunan
Cara Mengatasi Kelainan Hati :
1. Pemberian
vaksinasi.
2. Makan makanan
yang sehat.
3. Menghindari
penggunaan obat-
obatan terlarang.
4. Berolahraga dengan
teratur.
5. Sterilisasi
penggunaan jarum
suntik.
6. Menghindari
pergaulan bebas
(berganti-ganti
pasangan).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
ASSALAMUALAIKUM TEMAN

More Related Content

Sistem Ekskresi Pada Manusia

  • 1. Sistem ekskresi pada manusia Mifthahul Jannah Riska Amelia Sari Riski Arifin Tjut Rizqi Maysyarah H Wawan Muliawan Disusun oleh :
  • 2. HATI Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri.
  • 3. hati menyekresi sekitar 600–1.000 mL cairan empedu. Cairan empedu terdiri atas kolesterol, lemak, hormon pelarut lemak, dan lesitin. Fungsi cairan empedu, di antaranya mengemulsi lemak dalam usus halus. Cairan empedu tersebut disimpan dalam kantung empedu untuk disalurkan ke dalam usus halus. Ada kurang lebih 10 juta sel eritrosit (sel darah merah) yang dilepaskan tiap detik dari tempat pembuatannya, dan sebanyak itu pula yang rata-rata harus dirombak lagi. Eritrosit yang telah tua akan menjadi rusak dan harus segera dibinasakan di hati.
  • 4. Dalam sel-sel tubuh, Ornitin diubah menjadi asam amino sitrulin. Sitrulin berperan mengikat NH3 menjadi arginin yang hanya dapat diuraikan di dalam hati, sedangkan urea dari hati diangkat ke ginjal untuk diuraikan bersama urin. Organ hati merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim arginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
  • 5. Hati merupakan kelenjar terbesar yang kita miliki. Salah satu fungsi pentingnya berkaitan dengan sistem ekskresi.
  • 6. Fungsi hati 1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot) 2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi) 3. Menawarkan racun 4. Membentuk protombin dan fibrinogen 5. Membentuk albumin dan globulin 6. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A 7. Tempat pembentukan urea 8. Menghasilkan empedu 9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
  • 7. Kelainan pada Hati 1. Hepatitis merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita.
  • 8. 2. Sirosis hati merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan. Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh konsumsi alcohol yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang berlebihan, salah gizi, atau penyakit lain. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan hanya berguna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum.
  • 9. 3. Kanker hati merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan hemokromatis. 4. Perlemakan hati merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih.
  • 10. 5. Kolestasis dan Jaundice merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. 6. Hemokromatosis merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan
  • 11. Cara Mengatasi Kelainan Hati : 1. Pemberian vaksinasi. 2. Makan makanan yang sehat. 3. Menghindari penggunaan obat- obatan terlarang. 4. Berolahraga dengan teratur. 5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik. 6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan).