際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Muhammad Naufal
1307051043
BOOTING
BOOTING
Booting adalah mengacu kepada proses awal
menyalakan komputer saat semua
register prosesor diatur kosong, dan
status mikroprosesor/prosesor diatur tata ulang.
Kemudian address 0xFFFF dimuat di segmen sandi (code
segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat
address 0xFFFF tersebut dieksekusi.
PROSES
Secara umum program BIOS yaitu sebuah perangkat
lunak dasar terpanggil. Sebab memang biasanya BIOS
berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan
melakukan cek terhadap semua galat dalam memori,
device-device yang tersambung kepada komputer (seperti
porta-porta serial dan lain-lain). Inilah yang disebut
dengan POST (Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka
BIOS akan mencari sistem operasi, memuatnya di memori
dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam
setup BIOS (khusus pengguna Windows, saat anda
menyalakan komputer tekan tombol delete terus menerus
hingga tampilan menu BIOS keluar. Di situ Anda dapat
mengetahui detail perihal komputer Anda seperti memori
komputer, kita dapat menentukan agar BIOS
mencari Sistem Operasi ke dalam cakram flopi, cakram
keras, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang
kita inginkan.
BIOS sebenarnya tidak memuat sistem operasi secara
lengkap. Ia hanya memuat satu bagian dari sandi yang
ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot
sector) pada media diska yang kita tentukan tadi.
Bagian/fragmen dari sandi Sistem Operasi tersebut
sebesar 512 bita, dan 2 bita terakhir dari fragmen
sandi tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga
sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut
tidak ada, maka media diska dikatakan tidak bootable,
dan BIOS akan mencari sistem operasi pada media diska
berikutnya.
Sandi fragmen (Fragmen code) yang harus berada
pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap
loader. BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke
dalam memori diawali pada alamat 0x7C00, kemudian
menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang
kekuasaan berpindah kepada boot-strap loader untuk
memuat sistem operasi dan melakukan pengaturan yang
diperlukan agar sistem operasi dapat berjalan.
A. Cold Booting
proses menghidupkan komputer saat komputer dalam
keadaan mati (dingin)
Cara melakukan Cold Boot:
Tancapkan Kabel Power ke stop kontak
Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse,
dll) terpasang benar.
Tekan tombol power pada casing PC.
Proses yang dialami ketika Cold Boot:
PSU. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU
(Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip
motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.
BIOS ROOM. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT,
yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor
untuk tahap selanjutnya/
Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS
akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau
kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai
masalah terselesaikan.
BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut
dan kemudian mengidentifikasinya.
BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang
menggunakan BIOS.
Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada
layar monitor.
Memory BIOS. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)
Hardware BIOS. BIOS akan mencari dan menguji
hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
PnP (Plug and Play) BIOS. BIOS akan membaca dan
konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash
Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara
otomatis.
BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan
kesimpulan konfigurasi.
BOOT Drive. Bios akan mencari drive untuk melakukan
boot seperti yang diatur pada boot sequence.
BOOT Record. Setelah proses pencarian drive selesai,
BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang
memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive,
Floppy, atau CD Drive.
Operating System. BIOS memulai proses boot pada
sistem operasi yang ada pada drive.
Error. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware,
maka sistem akan berhenti.
B.Warm Booting
adalah booting komputer dalam keadaan hidup.
Metode-metode melakukan Warm Boot:
Pastikan komputer masuk pada Sistem Operasi. Lakukan
lah restart pada komputer anda dengan memilih menu
yang ada pada OS.
Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol
CTRL+ALT+DEL.
Tekan tombol reset yang ada pada casing PC.
Proses yang dialami ketika Warm Boot:
PSU. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU
(Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip
motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.
BIOS ROOM. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT,
yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor
untuk tahap selanjutnya/
Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS
akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau
kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai
masalah terselesaikan.
BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut
dan kemudian mengidentifikasinya.
BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang
menggunakan BIOS.
Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada
layar monitor.
Memory BIOS. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)
Hardware BIOS. BIOS akan mencari dan menguji
hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
PnP (Plug and Play) BIOS. BIOS akan membaca dan
konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash
Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara
otomatis.
BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan
kesimpulan konfigurasi.
BOOT Drive. Bios akan mencari drive untuk melakukan
boot seperti yang diatur pada boot sequence.
BOOT Record. Setelah proses pencarian drive selesai,
BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang
memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive,
Floppy, atau CD Drive.
Operating System. BIOS memulai proses boot pada
sistem operasi yang ada pada drive.
Error. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware,
maka sistem akan berhenti.
Jika dlihat dari artinya pun sudah masuk akal. Cold
Boot dilakukan ketika komputer mati yang pastinya
komputer dalam keadaan dingin. Dan Warm Boot dilakukan
ketika komputer hidup yang pastinya juga komputer akan
panas ketika dihidupkan.

More Related Content

Booting

  • 2. BOOTING Booting adalah mengacu kepada proses awal menyalakan komputer saat semua register prosesor diatur kosong, dan status mikroprosesor/prosesor diatur tata ulang. Kemudian address 0xFFFF dimuat di segmen sandi (code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. PROSES Secara umum program BIOS yaitu sebuah perangkat lunak dasar terpanggil. Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua galat dalam memori, device-device yang tersambung kepada komputer (seperti porta-porta serial dan lain-lain). Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test). Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka BIOS akan mencari sistem operasi, memuatnya di memori dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (khusus pengguna Windows, saat anda menyalakan komputer tekan tombol delete terus menerus hingga tampilan menu BIOS keluar. Di situ Anda dapat mengetahui detail perihal komputer Anda seperti memori komputer, kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem Operasi ke dalam cakram flopi, cakram keras, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan. BIOS sebenarnya tidak memuat sistem operasi secara lengkap. Ia hanya memuat satu bagian dari sandi yang ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada media diska yang kita tentukan tadi. Bagian/fragmen dari sandi Sistem Operasi tersebut sebesar 512 bita, dan 2 bita terakhir dari fragmen sandi tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga
  • 3. sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut tidak ada, maka media diska dikatakan tidak bootable, dan BIOS akan mencari sistem operasi pada media diska berikutnya. Sandi fragmen (Fragmen code) yang harus berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke dalam memori diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan berpindah kepada boot-strap loader untuk memuat sistem operasi dan melakukan pengaturan yang diperlukan agar sistem operasi dapat berjalan. A. Cold Booting proses menghidupkan komputer saat komputer dalam keadaan mati (dingin) Cara melakukan Cold Boot:
  • 4. Tancapkan Kabel Power ke stop kontak Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll) terpasang benar. Tekan tombol power pada casing PC. Proses yang dialami ketika Cold Boot: PSU. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan. BIOS ROOM. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/ Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan. BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS. Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor. Memory BIOS. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM) Hardware BIOS. BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer. PnP (Plug and Play) BIOS. BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi. BOOT Drive. Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence. BOOT Record. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.
  • 5. Operating System. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive. Error. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti. B.Warm Booting adalah booting komputer dalam keadaan hidup. Metode-metode melakukan Warm Boot: Pastikan komputer masuk pada Sistem Operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada pada OS. Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL. Tekan tombol reset yang ada pada casing PC. Proses yang dialami ketika Warm Boot: PSU. Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU
  • 6. (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan. BIOS ROOM. BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/ Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan. BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS. Start Up. BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor. Memory BIOS. BIOS akan menguji keadaan memori (RAM) Hardware BIOS. BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer. PnP (Plug and Play) BIOS. BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi. BOOT Drive. Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence. BOOT Record. Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive. Operating System. BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive. Error. Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti. Jika dlihat dari artinya pun sudah masuk akal. Cold Boot dilakukan ketika komputer mati yang pastinya
  • 7. komputer dalam keadaan dingin. Dan Warm Boot dilakukan ketika komputer hidup yang pastinya juga komputer akan panas ketika dihidupkan.